Anda di halaman 1dari 7

2.

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

1.Bersihan jalan nafas tak efektif b/d peningkatan produksi mukus yang ditandai dengan os
mengatakan batuk dan dahak sulit keluar,sputum warna putih kental, os gelisah
2.Kerusakan pertukaran gas b/d ketidaksamaan ventilasi dan perfusi yang ditandai dengan os
mengatakan nafas sesak , tampak retraksi otot bantu pernafasan,RR > 20 kali /menit,PaO2 < 60
mmHg, Pa CO2 > 40 mmHg, os tampak sianosis
     3.Pola nafas tak efektif b/d bronkospasme yang ditandai os mengatakan sesak nafas, os gelisah,
terdengar suara wheezing (+), tampak pembesaran vena leher,  takikardi, berkeringat.
     4.Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik yang ditandai dengan os mengatakan badan lemah, os
mengatakan nafas sesak,berkeringat
     5.Cemas b/d takut ancaman kematian yang ditandai os gelisah, os mengatakan tidak bisa
bernafas,suara wheezing (+)
     6.Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d susah makan
     7.Gangguan istirahat dan tidur b/d sesak nafas yang ditandai dengan os tampak payah, os
mengatakan sesak nafas, os mengatakan tidak bisa tidur ,retraksi otot dada (+)
    8.Kurang pengetahuan b/d kurang informasi yang ditandai dengan os mengatakan tidak tahu faktor
penyebab penyakit dan kekambuhan
    9 Resiko tinggi infeksi b/d peningkatan produksi mukus

3. Rencana Tindakan

Diagnosa keperawatan Tujuan Rencana tindakan Rasionalisasi


1.Bersihan jalan nafas tak Setelah diberi tindakan - Auskultasi bunyi -Mengetahui
efektif b/d peningkatan perawatan selama 3x 24 nafas ,catat adanya luasnya obstruksi
produksi mukus yang jam jalan nafas pasien bunyi mengi, ronkhi oleh mukus
ditandai os batuk dan efektif ,dengan KE:
dahak sulit keluar, sputum -Bunyi jalan nafas -Pantau frekuensi -Mengetahui tanda
warna putih kental,os bersih/jelas pernafasan.catat stress pernafasan
gelisah -Pasien bisa batuk rasio inspirasi/
efektif dan expirasi
mengeluarkan sekret -Sekresi bergerak
-Beri posisi nyaman, sesuaigaya gravita
misal:peninggian si akibat
kepala tempat perubahan posisi
tidur,duduk pada dan meningkatkan
sandaran tempat kepala tempat
tidur tidur akan
memindahkan isi
perut menjauhi
diafragma
sehingga
memungkinkan
diafragma untuk
berkontraksi
-Beri pasien 6-8
gelas /hari kecuali -Mengencerkan
ada indikasi lain sekret.

-Ajarkan dan berikan -Mengeluarkan


dorongan sekret dan
penggunaan teknik meningkatkan
pernafasan patensi jalan nafas
diafragma dan batuk
-Merontokkan
-Lakukan drainage sekret agar mudah
postural dengan dikeluarkan
perkusi dan fibrasi
pada pagi dan
malam sesuai yang
diharuskan
- Tidak
-Instruksikan pasien merangsang
menghindari iritan pembentukan
seperti asap , asap mukus lagi
rokok, aerosol, cuaca
dingin

-Beri bronkodilator -Memfasilitasi


sesuai therapi pergerakan sekret.

2.Kerusakan pertukaran Setelah diberi tindakan -Observasi -Mengetahui


gas b/d ketidaksamaan perawatan selama 3x24 frekuensi, adekuatnya jalan
ventilasi dan perfusi yang jam terjadi perbaikan kedalaman nafas dan
ditandai dengan os dalam pertukaran gas pernafasan,catat meningkatnya
mengatakan nafas sesak , dengan KE: penggunaan otot kerja pernafasan
tampak retraksi otot bantu -GDA dalam rentang bantu nafas,nafas
pernafasan,RR > 20 normal bibir,ketidakmampu
kali /menit,PaO2 < 60 -Gejala disstres an bicara/
mmHg, Pa CO2 > 40 pernafasan tidak ada berbincang -Mengetahui
mmHg, os tampak -Tanda –tanda vital indikasi hipoksia
sianosis dalam batas normal -Observasi tingkat
-Gelisah tidak ada kesadaran -Menentukan
                                        keseimbangan
   -Monitor AGD asam basa ,dan
kebutuhan oksigen

-Menambah suplai
O2 sehingga
-Atur pemberian meningkatkan
oksigen pertukaran gas
-Mengoptimalkan
kontraksi
-Beri posisi diafragma
duduk(fowler)
-Memfasilitasi
-Dorong nafas dalam pernafasan yang
perlahan atau nafas dalam sehingga
bibir sesuai O2 yang masuk
kemampuan lebih banyak

-Meningkatkan
-Beri bronkodilator diameter jalan
sesuai therapy nafas sehingga
mengurangi kerja
pernafasan

-Mengetahui
-Observasi tanda adekuatnya suplai
vital, dan warna O2 ke paru-paru
membrane mukosa dan jaringan
kulit
-Mempertahankan
suplai O2 saat
-Kolaboratif terjadi gagal nafas
tindakan intubasi
dan ventilasi
mekanik bila perlu
3.Pola nafas tidak efektif Setelah diberi tindakan -Observasi -Menentukan
b/d perawatan selama 3x24 perubahan pada RR adekuatnya pola
bronkospasme yangditand jam pola nafas pasien dan dalamnya nafas yang berefek
ai os mengatakan sesak efektif, dengan KE: pernafasan pada suplai O2
nafas, os gelisah, -Tanda-tanda vital yang masuk
terdengar suara wheezing dalam batas normal
(+), tampak pembesaran -Tidak terjadi sianosis -Suplai O2 yang
vena leher, takikardi, dan tanda hipoksia -Atur pemberian cukup akan
berkeringat. -Bunyi nafas bersih oksigen mengurangi kerja
pernafasan

-Memfasilitasi
-Dorong nafas dalam pernafasan yang
perlahan atau nafas dalam sehingga
bibir sesuai O2 yang masuk
kemampuan lebih banyak
-Meningkatkan
-Beri bronkodilator diameter jalan
sesuai therapy nafas sehingga
mengurangi kerja
pernafasan

-Mengetahui
-Observasi tanda adekuatnya suplai
vital, dan warna O2 ke paru-paru
membrane mukosa dan jaringan
kulit
-Mengoptimalkan
kontraksi
-Beri posisi diafragma
duduk(fowler)

4.Intoleransi aktivitas b/d Setelah diberi tindakan -Evaluasi respon -Menentukan


kelemahan fisik yang perawatan selama 3x24 pasien terhadap kemampuan
ditandai dengan os jam pasien aktivitas pasien dalam
mengatakan badan lemah, menunjukkan melakukan
os mengatakan nafas peningkatan toleransi aktivitas
sesak,berkeringat terhadap aktivitas, -Catat adanya
dengan KE: dispnea, peningkatan -Menentukan
-Pasien dapat dan mau kelelahan dan periode istirahat
melakukan aktivitas perubahan tanda pasien dan
sesuai kemampuannya vital selama dan aktivitas yang
-Tanda tanda vital setelah aktivitas. menimbulkan
dalam batas normal kelelahan pasien.
-Berikan kepada
pasien aktivitas
sesuai -Memenuhi
kemampuannya kebutuhan pasien
tanpa
menimbulkan
-Pertahankan obyek kelelahan
yang digunakan
pasien agar mudah -Memudahkan
terjangkau pasien dalam
penggunaan
sehingga
mengurangi
-Bantu pasien penggunaan O2
melakukan aktivitas
dengan melibatkan -Semua kebutuhan
keluarga pasien dapat
terpenuhi
5. .Cemas b/d takut Setelah diberi tindakan -Observasi vital sign
ancaman kematian yang perawatan 2x 30 menit
ditandai os gelisah, os rasa cemas pasien -Tanda vital yang
mengatakan tidak bisa berkurang dengan, KE : normal
bernafas,suara wheezing -Pasien mengatakan -Kaji tingkat cemas mendukung pasien
(+) sudah bisa bernafas pasien(ringan untuk beraktivitas
-Pasien ,sedang, berat,panik) -Petunjuk
mengatakan merasa intervensi yang
nyaman -Bantu pasien terapeutik
-Pasien tidak gelisah menggunakan
dan merasa aman koping yang efektif
-Bisa
menghilangkan
cemas ,membantu
pasien
menggunakan
-Berikan informasi pikiran yang sehat
tentang tindakan dan kedepan.
prosedur therapy
yang dilakukan -Pengetahuan
meningkat akan
-Tetap disamping mengurangi cemas
pasien selama fase
akut
-Pasien merasa
aman dan
-Batasi pengunjung mengurangi
bila perlu ketakutan

-Membantu
mengurangi rasa
cemas

6.Resiko tinggi perubahan Setelah diberikan -Lakukan prosedur -Sesak dan


nutrisi kurang dari tindakan perawatan 1x terapi sesuai advis produksi mukus
kebutuhan tubuh b/d 24 jam pasien tidak berkurang
susah makan mengalami perubahan -Beri informasi
nutrisi kurang dari tentang pentingnya -Pasien
kebutuhan tubuh nutrisi untuk termotivasi untuk
dengan KE: pemulihan mau makan
-Pasien mau makan
-Sesak nafas dan batuk -Anjurkan keluarga
berkurang untuk membantu
-Pasien tahu pentingnya pasien makan -Kebutuhan pasien
nutrisi untuk pemulihan akan nutrisi
-Beri diet lunak terpenuhi
TKTP
-Makanan mudah
dicerna dan
kebutuhan kalori
terpenuhi

7. Gangguan istirahat dan Setelah diberikan -Ciptakan -Suasana tenang


tidur b/d sesak nafas yang tindakan perawatan 2x lingkungan yang dan pemakaian O2
ditandai dengan os 24 jam kebutuhan nyaman dan batasi ruangan tidak
tampak payah, os istirahat dan tidur pengunjung berbagi sehingga
mengatakan sesak nafas, pasien terpenuhi os bisa istirahat
os mengatakan tidak bisa dengan KE :
tidur ,retraksi otot dada -Os mengatakan sudah -Os mau untuk
(+) dapat tidur -Beri KIE istirahat dan tidur
-Os mengatakan sesak pentingnya tidur
berkurang untuk pemulihan -Melonggarkan
-Retraksi otot dada jalan nafas dan
berkurang -Delegatif sesak berkurang
-RR 16- 24 x/ menit pemberian teraphy
sesuai dosis -Suplai O2
meningkat
sehingga sesak
-Delegatif berkurang
pemberian O2
-Os merasa aman
sehingga bisa
-Libatkan satu istirahat dengan
anggota keluarga tenang
untuk menemani

  8.Kurang pengetahuan Setelah diberikan -Beri KIE tentang -Os tahu tentang
b/d kurang informasi tindakan perawatan 2 x pengertian dan sakitnya dan tahu
yang ditandai dengan os 30 menit pengetahuan penyebab / pencetus faktor penyebab /
mengatakan tidak tahu pasien bertambah dari penyakit pencetus penyakit
faktor penyebab penyakit dengan KE :
dan kekambuhan -Os tahu tentang -Beri KIE cara - Os tahu dan bisa
penyakitnya menghindari menghindari
-Os tahu penyebab/ kekambuhan seperti: faktor pencetus
pencetus penyakit menghindari cuaca kambuh
-Os tahu cara dingin dan debu,
menghindari memakai baju
kekambuhan penghangat dan
masker hidung,
mengurangi aktivitas
/ latihan berlebih.
-Beri KIE untuk
kontrol ulang -Os tahu
penyakitnya perkembangan
          penyakit sehingga
resiko kambuh
berkurang

9 Resiko tinggi infeksi Setelah diberi tindakan -Kaji batuk dan -Mengetahui
b/d peningkatan produksi perawatan 3 x 24 jam pengeluaran dahak pengurangan
mukus pasien tidak mengalami selama 24 jam produksi mukus
infeksi dengan KE:
-Batuk dan dahak -Observasi -Dahak purulen
berkurang perubahan warna tanda infeksi
-Tidak ada dahak dahak
purulen -Mengetahui
- Vital sign dalam batas -Cek vital sign tanda- tanda
normal infeksi

-Anjurkan minum air - Dahak encer


putih 2-3 liter/ hari sehingga mudah
keluar
-Delegatif -Kuman penyakit
pemberian tidak bisa
antibiotika berkembang biak
sehingga tidak
terjadi infeksi.

Anda mungkin juga menyukai