Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“ KANKER / CA PAYUDARA “

NAMA KELOMPOK :

HERLIN INDRIA SAFITRI ( 193210016 )

ACH. ROYYAN ( 193210003 )

ULFATUL HASANAH ( 193210040 )


KATA PENGNTAR

Assalammu’alaikum Wr.Wb

Alhamulillah……..

Tiada kata yag paling indah selain puji dan puja kehadirat Allah SWT, yang mana denagn
lmpaha rahmat dan karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan susunan makalah ini tepat
pda waktunya.

Sholawat serta salam seoga selalu tercurahkan kepada jujungan kita Nabiyullah
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat yang telah rela memepertaruhkan harta,
jiwa, dan raganya untuk membawa umat manusia dari ilmu dunia pengetahuan.

Kami sadari penusuanan makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kami
mengharapkan adanya saran dan kritik yang kontruksif dari para pembaca pada umumnya dan
dosen bidang studi pada khususnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat menambah referensi kita semua….

Billahifi sabilihaq fastabiqukkhairat

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jombang, Maret 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………….

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………..

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………..

1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………………………………….

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 konsep penyakit

2.1.1 Definisi Kanker Payudara………………………………………………………………………………………

2.1.2 Penyebab Kanker Payudara………………………………………………………………………………….

2.1.3 Gejala Kanker Payudara………………………………………………………………………………………..

2.1.4 Patofisisologi……………………………………………………………………………………………………….

2.1.5 Faktor Resiko Kanker Payudara……………………………………………………………………………..

2.1.6 Pengobatan Kanker Payudara……………………………………………………………………………….

2.1.7 Pemeriksaan Diagnostik Kanker Payudara……………………………………………………………

2.1.8 Penatalaksanaan Medis……………………………………………………………………………………….

2.1.9 komplikasi…………………………………………………………………………………………………………...

2.2 konsep askep

2.2.1 Pegkajian keperawatan………………………………………………………………………………………

2.2.2 Diagnosa Keperawatan……………………………………………………………………………………….

2.2.3 Perencanaan Keperawatan…………………………………………………………………………………

2.2.4 Implementasi………………………………………………………………………………………………………
2.2.5 Evaluasi Keperawatan

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………....

Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang


Kanker Payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan
jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Depkes RI,2009). Kanker
payudara stadium awal, jika diraba, umunya tidak terdapat benjolan namun sering
merasakan ketidaknyamanan pada area tersebut. Sedangkan pada stadium lanjut gejala
antara lain, jika diraba dengan tangan terasa adanya benjolan pada payudara, jika diamati
bentuk dan ukuran payudara kan berbeda dengan sebeumnya. Adaya luka eksim di
payudara dan puting susu yang tidak dapat sembuh meskipun sudah diobati, keluar cairan
atau darah encer pada putting, putting akan masuk memuntir kedalam, kulit payudara akan
berkerut seperti kulit jeruk.
Etiologi dari penyakit kanker payudara belum dapat dijelaskan. Akan tetapi, banyak
penelitian yang menunjukkan adanya beberapa factor yang berhubungan dengan
peningkatan resiko atau kemumgkinan terjadinya kanker payudara. Factor – factor tersebut
merupakan factor resiko antara lain adalah factor reproduksi seperti menarche atau haid
pertama usia kurang dari 12 tahun, menopause diusia lebih dari 35 tahun. Factor endokrin
seperti pemakaian kontrasepsi ora dalam waktu lama. Diet : makanan berlemak,alcohol.
Genetik atau riwayat keluarga, terpapar radiasi pengion saat prtumbuhan payudara. Apabila
seorang perempuan mempunyai riwayat resiko, bukan berarti perempuan tersebut akan
menderita kanker payudara, akan tetapi factor tersebut akan meningaktkan kemungkinan
untuk mendrita kanker payudara.
Tingginya angka kematian akibt kanker terutama indnesia antara lain karean
keterbtasannya pengetahan masyarakat tentang bahayanya kanker, tanda - tanda diri dari
kanker factor fktot resiko kanker, cara penanggualanganya secara benar dan serta
membiasakan diri dengan pla hidup sehat. Tidak sedikit dari mereka yang terkena kanker,
dtang telambat untk berobat dan dating ketempat yang salah dan baru memeriksakan diri
ke tenaga kesehatan saat sudah stadiu lanjut sehigga pengobatannya lebih mahal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi kanker payudara ?
2. Apa gejala kanker payudara ?
3. Apa factor-faktor resiko kanker payudara ?
4. Apa pengobatan kanker paudara ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kanker payudara
2. Untuk mengetahui gejala kanker payudara
3. Untuk mengetahui factor factor resiko kanker payudara
4. Untuk mengetahui pengobatan kanker payudara

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Kasus

2.1.1 Definisi kanker payudara

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang terdapat di payudara. Penyakit
ini muncu karena adanya pertumbuhan sel-sel yang tidak normal dan tidak terkontrol di
dalam payudara. Sel-sel kanker ini awalnya sama dengan sel normal, sel-sel tersebut bias
bersal dari saluran susu (duktus), kelenjar susu (lobules), atau jaringan ikat di dalamnya.
Naun sel-sel tersebut memiliki perilaku yang berbeda. Sel kanker dapat membelah dengan
cepat, sehingga sulit dikontrol dan bias menyebar ke jaringan sekitarnya. Sel kanker juga
dapat berkembang sampai organ ogan tubuh lainnya.

Pada sebagian besar kasus yaitu 70% kasus kanker payudara bermula dari
pembentukan sel yang abnormal di duktus. Adapun juga 15% kasusnya bermula dari
lobules dan sisanya yang jarang terjadi, dimulai dari jaringan ikat.

Kanker payudara adalah penyakit yang umum terjadi di dunia, maupun Indonesia.
Kanker payudara menempati posisi tertinggi (bersama kanker paru-paru) untuk
penambahan jumlah kasus terbanyak. Sekitar 2,1 juta orang di dunia didiagnosis memiliki
penyakit ini.

Sampai saat ini penyakit kanker payudara masih sulit dijelaskan dengan pasti apa
penyebabnya dan masih merupakan hipotesa. Dikatakan bahawa penyebab penyakit
kanker payudara adalah multifactorial, tetapi serig dikaitkan dengan factor lingkungan
(polusi, bahan kimia, dan virus) dan makanan yang mengandung zat karsinogen. Hampir
semua jenis kanker yang dikenal muncul secara bertahap, baik saat kecacatan bertumpuk
di dalam sel kanker maupun sel anak-anaknya. Kecacatan mungkin akan tetap ada dan
diwariskan ke sel anak. Biasanya, tubuh melakukan penjagaan terhadap kanker dengan
berbagai cara atau metode seperti apoptosis, adanya molekul pembantu (polymerase
DNA), adanya penuaan sel (senescense) dan lain-lainnya.
2.1.2 Penyebab Kanker Payudara

Pada umumnya kanker payudara hanya akan tumbuh disalah satu bagian payudara.
Namun ada juga kasus dimana sel kanker menyebar di kedua sisi. Penyebab kanker ini
cukup beragam. Beberapa penyebab kanker payudara yang harus diwaspadai :

1. Memiliki riwayat kanker payudara


Seseorag yang sebelumnya terdeteksi kanker payudara akan memiliki resiko yang
lebih besar untuk terkena penyakit yang sama.
2. Factor keturunan
Seseorang yang orang tuannya, atau seseorang yang masih dalam garis keturunan
langsunya memiliki penyakit kanker, maka ia akan beresiko tinggi tekena kanker.
3. Memiliki benjolan di payudara dan tak segera ditidak lanjuti
Kadang kala ada seseorag yang mengabaikan benjolan diarea payudara atau
bagian lainnya. Tanpa disadari ini bisa mengakibatkan meningkatkan resiko
kanker, termasuk kanker payudara.
4. Gaya hidup tak sehat
Gaya hidup yang tak sehat ialah makan sembarangan, merokok, mengonsumsi
alcohol, dan kurang istirahat juga dapat menjadi pemicu.
5. Jarang olahraga
Tubuh butuh melakukan regenerasi sel dan memecah lemak jenuh yang
mengendap dalam darah. Jika dua hal tersebut tdak berlangsung degan baik maka
tubuh akan menjadi rentan terkena penyakit.
6. Pengunaan pil KB
Pengunaan pil dalam jangka panjang bisa menyebabkan terkena kanker payudara.
Karena cederung menggnggu keseimbangan hormone.

2.1.3 Gejala Kanker Payudara

Gejala kanker payudara pada tahap awal berupa kelelahan menerus, demam akibat sel
kanker mempengaruhi system perthanan tubuh sebagai respon dari kerja system imun
tubuh tidak sesuai.

Gejala kanker tahap lanjut berbeda-beda. Perbedaan gejala tergantung pada kegansan
sel kanker. Menurut sunaryati pada tahun 2011 mengatakan bahwa gejala kanker payudara
yaitu penurunan berat badan tidak sengaja danbterlihat signifikan, pertumbuhan rambut
tidak normal, nyeri pada payudara akibat sel kanker sudah mebnyebar.
Gejala kanker payudara yang harus diwaspadai :

1. Benjolan pada payudara


2. Perubahan pada kulit payudara
3. Keluarnya cairan bewarna dari putting
4. Membengkaknya kelenjar getah bening
5. Payudara besar sebelah
6. Putting melesak atau tertarik kedalam

2.1.4 Patofisisologi

Proses terjadinya kanker payudara dan masing masing etiologic antara lain obesitas,
radiasi, hyperplasia, optic, riwayat keluarga dengan mengonsumsi zat-zat karsinogen
sehingga merangsang pertumbuhan epitel payudara dan menyebabkan knker payudara.
Kanker payudara berasal dari jaringan ephithelial, dan paling sering terjadi pada system
ductal. Mula-mula terdaji hiperlasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel ini
akan berkelanjutan menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker
membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sebuah sel tuggal sampai menjadi
masa yag cukup besar untuk dapat diraba (ukuran 1 cm). pada ukuran itu, kira kira
seperempat dari kanker payudara telah bermestastase. Kebanyakan kanker ditemukan jika
sudah teraba, biasanya oleh wanita itu sendiri. Gejala kedua yang paling sering terjadi
adalah cairan yang keluar dari muara duktus satu payudara, dan mungkin berdarah. Jika
penyakit telah berkembang lanjut, dapat pecahnya benjolan-benjolan pada kulit ulserasi.

Karsinoma inflamasi, adalah tumor yang tumbuh dengan cepat terjadi kira-kira 1-2%
wanita degan kanker payudara grjala-gejalanya mirip dengan infeksi payudara akut. Kulit
menjadi merah, panas,edematoda, dan nyeri. Karsinoma ini menginfeksi kulit dan jaringan
limfe. Tempat yang paling sering untuk metastase jauh adalah paru, pleura, dan tulang.

Respon metabolisme juga terjadi. Krbohidrat dan lemak dietbolisme untuk


memproduksi energy. Protein tubuh pecah untuk menyajikan suplai asam amino yang
dipakai untuk membangun jaringan baru. Intake protein yang diperlukan guna mengisi
kebutuhan untuk fungsi yang optimal.

Kanker payudara menimbulkan metastase dapat ke organ yang dekat maupun yang
jauh antara lain limfogen yang menjalar ke kelenjar limfe aksilasi da terjadi benjolan, dari
sel epidimis pentinga menjadi invasi timbul krusta pada organ pulmo mengakibatkan
eksperesi paru tidak optimal.

2.1.5 Faktor Resiko Kanker Payudara

Beberapa factor diketahui bias meningkatkan resiko kanker payudara. Namun


seseorang engan sejumlah factor resiko belum tentu terserang kanker payudara, sebaliknya
seseorang yang pernah terserang kanker payudara memiliki resiko tinggi terkena kanker
pada payudara yang lain.
Factor lain yag bias meningkatkan resiko kanker payudara antara lain adalah :

 Usia, resiko kanker akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.


 Jenis kelamin, wanita akan lebih rentan terserang CA payudara disbanding dengan
pria.
 Paparan radiasi, seseorang yang pernah menjalani radioterapi akan rentan
mengalai kanker payudara.
 Obesitas, berat badan yang berlebih akan meningkatkan resiko kanker payudara.
 Belum pernah hamil, wanita yang pernah hamil dan menyusui memiliki resiko
kanker payudara lebih kecil.
 Melahirkan usia tua, wanitayang baru memiliki anak diusia 30 tahun lebih
berisiko.
 Konsumsi alcohol, studi baru menunjukkan, mengonsumsi alcohol sedikit tetap
akan meningkatkan resiko.
 Terapi pengganti hormone, seteah menopause, wanita yag mendapat pengganti
hormone lebih berisiko.
 Telat menopause, wanita yang belum mengangalami menopause hingga usia 55
tahun.
 Riwayat kanker pada keluarga, mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 juga bias
membuat kanker payudara diturunkan dari orang tua ke anaknya.

2.1.6 Pengobatan Kanker Payudara

Pengobatan yang sering digunakan atau sering dilakukan pada penderita kanker
payudara adalah melalui terapi radiasi, keoterapi, dan operasi. Operasi merupakan bentuk
pengobatan kanker yang paling lama digunakan. Terapi radiasi digunakan untuk
mengecilkan tumor yang dilakuan sebelum ataupun sesudah operasi. Kemoterapi adalah
terapi untuk membunuh sel-sel kanker dengan obat kanker atau yang sering disebut
sitostika.

Pengobatan yang dilakukan mempunyai efek samping berupa menghambat masuknya


zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Penderita kanker pada umumnya dalam waktu
tertentu akan mengalami penurunan status gizi atau cachexia, dengan ciri penderita kanker
akan menjadi kurus dan status gizi kurang.

2.1.7 Pemeriksaan Diagnostik

Sebagai bentuk deteksi dini kanker payudara, wanita mulai usia 40 disarankan
melakukan pemeriksaan diagnostik lanjutan dari Sadari (Periksa Payudara Sendiri). Bagi
wanita dengan faktor risiko tinggi, misal memiliki keluarga penderita kanker, pemeriksaan
bisa dilakukan sebelum usia 40.

Usia, selain faktor risiko, juga turut menentukan pilihan radiodiagnostik payudara.
Mamografi masih menjadi rekomendasi utama dalam pemeriksaan payudara karena
akurasi, sensitivitas, spesifitasnya tinggi. Namun, ultrasonografi atau USG, dan Magnetic
Resonance Imaging atau MRI juga bisa jadi pilihan lainnya. Berikut indikasi penggunaan
masing-masing radiodiagnostik payudara tersebut.

Indikasi mamografi:
* Adanya benjolan pada payudara.
* Wanita dengan risiko tinggi.
* Adanya pembesaran kelenjar getah bening daerah ketiak.
* Adanya metastase dari tumor primer.
* Wanita dengan fobia kanker, biasanya di atas usia 40.

Indikasi USG:
* Gambaran padat pada mamografi atau riwayat pemakaian silikon/ implant prothesa.
* Wanita hamil, menyusui dan remaja.
* Adanya kista

Indikasi MRI:
* Untuk wanita dengan pembesaran kelenjar getah bening di ketiak.
* Untuk menentukan staging keganasan payudara oleh karena MRI dapat mengetahui
tumor dengan sangat akurat.
* Pasca-operasi.
* Pada kasus dimana mamografi dan USG tidak dapat menentukan dengan pasti suatu
proses keganasan.
* Wanita dengan impan silikon.

2.1.8 Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan kanker payudara dapat berupa pembedahan, radioterapi, kemoterapi, terapi


target, maupun terapi hormonal.

Pembedahan
Tipe pembedahan yang dapat dilakukan untuk kanker payudara adalah biopsi eksisi dengan
lokalisasi lesi, mastektomi radikal, breast conserving surgery, serta rekonstruksi payudara dan
dinding dada.
Biopsi Eksisi dengan Lokalisasi Lesi
Biopsi eksisi dengan lokalisasi lesi dilakukan dengan mengangkat seluruh jaringan kanker dan
menyisakan tepi jaringan tampak sehat dibantu metode mamografi dan lokalisasi lesi oleh sebuah
kawat yang dilabel secara radiasi yang ditempatkan dekat dengan lokasi lesi.

Mastektomi Radikal
Mastektomi radikal dapat dilakukan dengan metode Halstedt maupun modifikasi Patey. Metode
Halstedt dilakukan dengan mengangkat seluruh jaringan payudara, kulit, kompleks puting-areola,
m. pectoralis mayor dan minor, serta kelenjar getah bening level I, II, dan III. Pada metode
modifikasi Patey, m. pectoralis mayor dan n. pectoralis lateral tetap dipertahankan.

Radioterapi
Radioterapi dapat digunakan sebagai penatalaksanaan, ajuvan, maupun terapi paliatif kanker
payudara. Sebagai tata laksana, radioterapi dapat digunakan pada berbagai stadium kanker,
bergantung pada pilihan pembedahan yang akan dilakukan, apakah breast conserving surgery atau
mastektomi. Radiasi pengion ditargetkan pada DNA sel (terutama sel kanker) sehingga terjadi
kerusakan DNA yang ireversibel dan berujung pada kematian sel kanker.
Terapi radiasi ajuvan (setelah pembedahan) bertujuan untuk menurunkan angka rekurensi
kanker dan biasanya dilakukan pada kanker payudara stadium IIIA dan IIIB. Terapi radiasi juga dapat
digunakan sebagai terapi paliatif, misalnya pada kasus kanker payudara dengan metastasis ke otak
di mana agen kemoterapi memiliki efikasi yang terbatas.[1,2]

Kemoterapi
Sebelum kemoterapi, perlu dilakukan stratifikasi risiko berdasarkan luaran kesintasan tanpa
penyakit (disease free survival/DFS) dan kesintasan umum (overal survival/OS). Stratifikasi risiko
mempertimbangkan usia pasien, komorbiditas, ukuran tumor, grade tumor, jumlah kelenjar getah
bening yang terlibat, serta status reseptor estrogen.

Kemoterapi Ajuvan
Kemoterapi ajuvan bertujuan untuk menurunkan tingkat rekurensi dan kematian 15 tahun
setelah terapi. Kemoterapi ajuvan disarankan pada wanita dengan kanker payudara yang memiliki
karakteristik prognosis yang kurang baik seperti adanya invasi pembuluh darah atau kelenjar getah
bening, grade inti tumor yang tinggi, grade histologik yang tinggi, ekspresi HER-2/neu yang tinggi,
ukuran tumor > 1 cm, serta status reseptor hormon negatif.[1,2,6,15]
Regimen kemoterapi untuk kanker dengan ekspresi HER-2/neu negatif (tanpa trastuzumab):

Regimen / Obat Dosis Frekuensi Siklus

FAC
5-Fluorouracil (5-FU) 600 mg/m2 IV hari 1
Doxorubicin (Adriamycin) 60 mg/m2 IV hari 1 Setiap 21 hari 4
Cyclophosphamide 600 mg/m2 IV hari 1
FAC (regimen alternatif)
5-Fluorouracil (5-FU) 500 mg/m2 IV hari 1 dan 8
Doxorubicin (Adriamycin) 30 mg/m2 IV hari 1 dan 8 Setiap 28 hari 6
Cyclophosphamide 100 mg/m2 PO hari 1-14
FEC100
5-FU 500 mg/m2 IV hari 1
Epirubicin 100 mg/m2 IV hari 1 Setiap 21 hari 6
Cyclophosphamide 500 mg/m2 IV hari 1
AC
Doxorubicin 60 mg/m2 IV hari 1
Cyclophosphimde 600 mg/m2 IV hari 1 Setiap 21 hari 4

TAC
Docetaxel (Taxotere) 75 mg/m2 IV hari 1
Doxorubicin 50 mg/m2 IV hari 1 Setiap 21 hari 6
cyclophosphamide 500 mg/m2 IV hari 1
AC diikuti T (regimen konvensional)
Doxorubicin 60 mg/m2 IV hari 1
Cyclophosphamide 600 mg/m2 IV hari 1 Setiap 21 hari 4

Setelah regimen tersebut selesai, lanjut dengan :


Paclitaxel (Taxol) 75 mg/m2 IV hari 1
Setiap 21 hari 4

AC diikuti T (regimen mentronomik)


Doxorubicin 20 mg/m2 IV hari
Cyclophosphamide 50 mg/m2 PO setiap hari
Setiap minggu 12
Setelah siklus selesai, lanjutkan dengan
Paclitaxel 80 mg/m2 IV hari 1 Setiap minggu 12
CMF (Regimen Bonadonna)
Cyclophosphamide 100 mg/m2 PO hari 1-14
Methotrexate 40 mg/m2 IV hari 1 dan 8 Setiap 28 hari 6
5-FU 600mg/m2 IV hari 1 dan 8
CMF (Regimen metronomic)
cyclophosphamide 50 mg/m2 PO hari 1-7
Methotrexate 15 mg/m2 IV Setiap minggu 24
5-FU 300 mg/m2 IV
TC
Texatere 75 mg/m2 IV hari 1
cyclophosphamide 600/m2 IV hari 1 Setiap 21 hari 4

Kemoterapi Neoajuvan
Pada pasien yang menunjukkan respon patologik komplit, kemoterapi neoajuvan berhubungan
dengan peningkatan keberhasilan breast conserving surgery dibandingkan kemoterapi ajuvan.
Regimen kemoterapi ajuvan dapat dipakai pada kemoterapi neoajuvan mengingat manfaat yang
diberikan relatif sama.

Terapi Biologis / Terapi Target


Terapi biologis/terapi target untuk kanker payudara dilakukan dengan menggunakan
trastuzumab (Herceptin). Obat ini merupakan antibodi monoklonal terhadap HER-2/neu yang
menekan efek HER-2/neu terhadap progresivitas kanker payudara. Walau demikian, penelitian
lanjutan menemukan bahwa penggunaan trastuzumab yang dikombinasikan dengan paclitaxel pada
kanker payudara dengan HER-2/neu negatif meningkatkan respon patologi komplit dari 25%
menjadi 66,7%.

Imunoterapi
Imunoterapi merupakan metode pengobatan yang tergolong baru untuk kanker payudara.
Pengobatan ini baru disetujui oleh FDA pada tahun 2019. Obat-obatan yang digunakan dalam
imunoterapi menggunakan mekanisme antibodi monoklonal dan bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan alami tubuh melawan kanker. Di Indonesia, beberapa agen imunoterapi seperti
trastuzumab dan pertuzumab telah disetujui penggunaannya untuk terapi kanker payudara
tertentu.

Terapi Paliatif

Terapi paliatif bukan bertujuan untuk menyembuhkan kanker payudara yang dialami tetapi
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Cakupan pelayanan paliatif meliputi layanan
psikososial, rehabilitasi, dan upaya untuk mengurangi efek samping seperti nyeri, dispnea, dan
ansietas.
2.1.9 Komplikasi

Menurut Sjamsuhidayat (2004), komplikasi kanker payudara adalah :

1. Gangguan Neurovaskuler
2. Metastasis : otak, paru, hati, tulang tengkorak, vertebra, iga, tulang panjang
3. Fraktur patologi
4. Fibrosis payudara
5. Kematian

2.2 Konsep Askep

2.2.1 Pengkajian

Data fokus yang perlu dikaji menurut Doenges, (1999) adalah :


1. Demografi
a. Biodata
Umur : Biasanya terjadi pada usia > 35 tahun
Jenis kelamin : wanita > laki-laki
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
Nyeri pada payudara, terdapat benjolan dan kesulitan untuk bernafas.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Sejak pasien mengeluh nyeri dan ada benjolan pada payudara sampai kerumah
sakit.
3) Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat menarche, menopause.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Adanya anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama.
2. Aktivitas / istirahat
a. Aktivitas / istirahat
Gejala : kerja, aktivitas yang melibatkan banyak gerakan tangan. Pola tidur
(tidur tengkurap)
b. Sirkulasi
Tanda : Kongestif unilateral pada lengan yang terkena (sistem limfe).
c. Makanan / cairan
Gejala : kehilangan nafsu makan, adanya penurunan berat badan.
d. Integritas ego
Gejala : Stresor konstan dalam pekerjaan/pola di rumah. Stress akut tentang
diagnosa, prognosis, harapan yang akan datang.
e. Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri pada penyakit yang luas. (nyeri lokal jarang terjadi pada
keganasan dini). Beberapa pengalaman ketidaknyamanan pada
jaringan payudara. Payudara berat, nyeri sebelum menstruasi
biasanya mengindikasikan penyakit fibrokistik.
f. Keamanan
Tanda : massa Nodul aksila Edema, eritema pada kulit sekitar.
g. Seksualitas
Gejala : adanya benjolan payudara, perubahan pada ukuran dan
kesimetrisanpayudara. Perubahan pada warna kulit payudara atau suhu,
raba puting, gatal, rasa terbakar atau puting meregang. Riwayat menarke
dini (lebih muda dari usia 12 tahun). Menopause lambat (setelah 50
tahun). Kehamilan pertama lambat (setelah usia 35 tahun).
Masalah tentang seksualitas atau keintiman.
Tanda : perubahan pada postur / massa payudara, asimetris. Kulit cekung,
berkerut, perubahan pada warna tekstur kulit, pembengkakan,
kemerahan atau panas pada payudara.
h. Penyuluhan/pembelajaran
Gajala : riwayat kanker dalam keluarga (ibu,saudara wanita, bibi dari ibu, dan
nenek). Kanker unilateral sebelumnya kanker endometrial atau ovarium.
Pertimbangan DRC menunjukkan rata lama dirawat : 4,0 hari 1 rencana
pemulangan : membutuhkan bantuan dalam pengobatan, keputusan,
aktifitas perawatan diri, pemeliharaan rumah
3. Data Penunjang
a. Biopsi payudara (jarum atau eksisi)
Biopsy ini memberikan diagnosa definitife terhadap massa dan berguna untuk
klasifikasi histologi pentahapan, dan selaksi terapi yang tepat.
b. Foto thoraks
Foto thorak dilakukan untuk mengkaji adanya metastase.
c. CT scan dan MRI
CT scan dan MRI teknik scan yang dapat mendeteksi penyakit payudara,
khususnya massa yang lebih besar, atau tumor kecil, payudara mengeras yang sulit
diperiksa dengan mammografi
d. Ultrasonografi (USG)
Ultrasonografi dapat membantu dalam membedakan antara massa padat dan
kista dan pada wanita yang jaringan payudaranya keras; hasil komplemen dari
mammografi.
e. Mammografi
Mammografi memperlihatkan struktur internal payudara, dapat untuk mendeteksi
kanker yang tak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal. ( Doenges, 1999 )

2.2.2 Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan pembedahan, trauma jaringan
trauma jaringan, penekanan syaraf, ditandai dengan keluhan otot. keluhan kekakuan,
bebas pada area dada, nyeri bahu/ lengan, perubahan (tonus otot, lokus pada diri
sendiri dan distraksi/ melindungi bagian yang nyeri.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan ruang gerak ditandai
menolak upaya untuk bergerak
3. Gangguan harga diri berhubungan dengan perubahan bentuk dan fungsi payudara
prosedur bedah yang mengubah gambaran tubuh, psikososial; masalah tentang
ketertarikan seksual ditandai dengan perubahan aktual pada struktur/kontur tubuh,
menyatakan ketakutan penolakan oleh orang lain, perubahan dalam lingkungan sosial,
perasaan negatif tentang tubuh, selalu memikirkan perubahan atau kehilangan, tidak
mau melihat tubuh, tidak berpartisipasi dalam terapi.
4. Cemas berhubungan dengan krisis situasi ditandai dengan peningkatan ketegangan,
gemetar dan gelisah
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi adanya edema,
drainase, perubahan pada elastisitas kulit.
6. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nutrisi yang
masuk ke tubuh tidak bisa digunakan secara optimal oleh tubuh ditandai dengan mual(
kemoterapi ).
7. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah,efek kemoterapi atau
radiologi misal, kehilangan rambut
8. Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan ekspansi paru, anestesi ditandai
dengan peningkatan jumlah lendir, kering, lengket.
2.2.3 Implementasi
Implementasi adalah tindakan dari rencana keperawatan yang telah disusun dengan
menggunakan pengetahuan perawat, perawat melakukan dua intervensi yaitu
mandiri/independen dan kolaborasi/interdisipliner (NANDA,2015). Tujuan dari
implementasi antara lain adalah: melakukan, membantu dan mengrahkan kinerja aktivitas
kehidupan sehari-hari, memberikan asuhan keperawatan untuk mencapai tujuan yang
berpusat pada klien, mencatat serta melakukan petukaran informasi yang relevan
denganperawatan kesehatan ang berkelanjutan dari klien.
2.2.4 Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan sebagai penilaian status pasien dari efektivitas tindakan dan
pencapaian hasil yang diidentifikasi terus pada setiap langkah dalam proses keperawatan,
serta rencana perawatan yang telah dilaksanakan (NANDA,215).
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan pasien dalam mencapai tujuan.
Hal ini bisa dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan pasien.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa kanker payudara adalah salah satu
jenis kanker yang terdapat di payudara. Penyakit ini muncul karena adanya pertubuhan sel-sel
yang tidak normal dan tidak terkontrol. Banyak factor resiko yang meningkatkan kanker
payudara diantaranya usia, jenis kelamin, obesitas, paparan radiasi dll. Pengobtan payudara ada
beberapa metode antaranya operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi.

Saran
Hendaknya masyarakat bisa menyadari untuk melakukan pemeriksaan SADARI guna
menanggulangi kanker payudara. Perawat juga harus memiliki pengetahuan lebih tentang
gejala pada kaker payudara.
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/kanker/kanker-payudara/pengertian-kanker-payudara/

http://repository.unimus.ac.id

https://www.alodokter.com/kanker-payudara/penyebab

https://www.alomedika.com/penyakit/onkologi/kanker-payudara/penatalaksanaan

Anda mungkin juga menyukai