Anda di halaman 1dari 47

Tahap Perkembangan Keluarga

Dengan Anak Pra Sekolah

Nama Kelompok 3 :

1. Nilla Dwi Anggraini (193210001)


2. Ach. Royyan (193210003)
3. Meri (193210019)
4. Miasih Sekarwangi Ningtias (193210021)
5. Monika Riris Kusumawati (193210023)

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH

TINGGI ILMUKESEHATAN INSAN

CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan , karena berkat rahmat dan karunia-
Nyalah, kami dapat meyelesaikan TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA ini.

Pertama-tama kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Ibu Dian
Wahyuni selaku dosen serta pembimbing mata kuliah Keperawatan Keluarga. Tak lupa
terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman dan semua orang yang berpartisipasi
dalam pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi para pembaca. Tentu
saja makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan guna untuk menjadikan lebih baik ke depannya nanti.

Jombang, 03 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Cover

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................5
1.3. Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
2.1 Definisi.........................................................................................................................................6
2.2 Tugas Perkembangan Keluarga....................................................................................................7
2.3 MASALAH KESEHATAN.................................................................................................................8
2.4 PERHATIAN PELAYANAN KESEHATAN..........................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................10
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA ANAK USIA SEKOLAH.................................................................10
3.1 PENGKAJIAN..............................................................................................................................10
3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN........................................................................................................11
3.3 RENCANA INTERVENSI...............................................................................................................12
BAB IV..................................................................................................................................................47
PENUTUP.............................................................................................................................................47
4.1. Kesimpulan...............................................................................................................................47
4.2. Saran.........................................................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................48
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Anak Prasekolah adalah anak yang berusia antara usia 3-6 tahun,Serta
biasanya sudah mulai mengikuti program presschool (Dewi,Oktiawati, Saputri, 2015).
Pada masa ini anak sedang menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat, sehingga membutuhkan stimulasi yang intensif dari orang di
sekelilingnya agar mempunyai kepribadian yang berkualitas dalam masa mendatang
(Muscari, 2005).

Menurut data Kemenkes RI (2014) populasi anak usia 1-4 tahun di Indonesia
mencapai sekitar 19,3 juta. Jumlah tersebut meliputi anak usia balita 1-4 tahun yang
Indonesia. Kedepan anak merupakan calon generasi penerus bangsa, oleh sebab itu
kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu mendapat perhatian khusus, salah
satunya dengan upaya pembinaan yang tepat akan berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan anak yang berkualitas salah satunya dengan memberikan stimulasi
secara intensif, deteksi dan intervensi dini sangat tepat di lakukan sedini mungkin
untuk mengetahui penyimpangan pertumbuhan perkembangan balita.

Anak prasekolah memiliki masa keemasan (the golden age) dalam


perkembanganya disertai dengan terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis
yang siap merespon dari berbagai aktivitas yang terjadi dilingkunganya. Pada masa ini
merupakan waktu yang tepat untuk mengembangkan berbagai pontensi dan
kemampuan antara lain motorik halus dan kasar, sosial, emosi serta kognitifnya
(Mulyasa, 2012). Disamping itu menurut Gardner dalam buku Yus Anita (2012) masa
anak prasekolah masa dimana terjadinya peningkatan kecerdasan dari 50% menjadi
80%. Peningkatan ini dapat tercapai secara maksimal bila lingkungan sekitar mampu
memberikan rangsangan dan stimulasi yang tepat kepada anak itu sendiri, tetapi
apabila anak tidak mampu memperoleh rangsangan dan stimulasi dengan tepat maka
otak anak tidak akan mampu berkembang dan berfungsi secara maksimal.

1.2. Rumusan Masalah

1. Mengetahui Definisi tahap perkembangan keluarga dengan anak pra sekolah


2. Mengetahui tugas perkembangan keluarga
3. Mengetahui masalah kesehatan
4. Mengetahui perhatian pelayanan kesehatan

1.3. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi Keluarga
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tugas perkembangan keluarga
3. Mahasiswa mampu menjelaskan masalah kesehatan keluarga
4. Mahasiswa mampu menjelaskan perhatian pelayanan kesehatan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5
tahun (Duvall dan Miller,2015).

Kehidupan keluarga selama tahap ini sangat penting dan memberi tuntutan bagi orang
tua. Kedua orang tua banyak menggunakan waktu mereka, karena kemungkinan besar ibu
bekerja, baik bekerja paruh waktu maupun dengan waktu penuh. Namun dengan menyadari
bahwa orang tua adalah ‘arsitek keluarga’, maka adalah penting bagi mereka untuk
memperkokoh kemitraan mereka, agar pernikahan mereka tetap hidup dan lestari.

Pada tahap ini anak-anak prasekolah harus banyak belajar, khususnya dalam hal
kemandirian. Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu memenuhi kebutuhan
sendiri agar dapat menangani diri mereka sendiri tanpa campur tangan orang tua dimana saja
dan kapan saja. Pengalaman di kelompok bermain atau program yang serupa lainnya
merupakan cara yang baik untuk membantu perkembangan semacam ini. Peningkatan yang
tajam dalam IQ dan keterampilan sosial telah dilaporkan terjadi setelah anak menyelesaikan
sekolah taman kanak-kanak selama 2 tahun (Kraft et al,1968 dalam Friedman, 2014).

2.2 Tugas Perkembangan Keluarga

Tugas perkembangan pada tahap ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan


Keluarga dengan Anak Pra a. Memenuhi kebutuhan anggota
Sekolah keluarga seperti kebutuhan tempat
tinggl, privasi dan rasa aman
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru
lahir, sementara kebutuhan anak
yang lain juga harus terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang
sehat baik di dalam maupun di luar
keluarga (keluarga lain dan
lingkungan sekitar)
e. Pembagian waktu untuk individu,
pasangan dan anak (tahap paling
repot)
f. Pembagian tanggungjawab anggota
keluarga
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi
tumbuh kembang anak

Tugas utama dari keluarga adalah mensosialisasikan anak. Anak-anak usia prasekolah
mengembangkan sikap diri sendiri ( konsep diri) dan secara cepat belajar mengekspresikan
diri mereka, seperti tampak menangkap kemampuan bahasa secara cepat.

Tugas lain pada masa ini adalah menyangkut bagaimana mengintegrasikan anggota
keluarga yang baru (anak kedua dan ketiga) sementara masih memenuhi kebutuhan anak
yang lebih tua. Penggeseran seorang anak oleh bayi baru lahir secara psikologis merupakan
kejadian traumatik. Persiapan anak-anak menjelang kelahiran seorang bayi akan membantu
memperbaiki situasi, khususnya jika orang tua sensitif dengan perasaan dan tingkah laku
anak yang lebih tua. Persaingan di kalangan kakak-adik biasanya diungkapkan dengan
memukul atau berhubungan negatif dengan bayi, tingkah laku regresif atau melakukan
kegiatan-kegiatan yang menarik perhatian. Cara terbaik menangani persaingan kakak adik
adalah dengan meluangkan waktu setiap hari untuk berhubungan lebih erat dengan anak yang
lebih tua, untuk meyakinkan bahwa ia masih dicintai dan dikehendaki.

Ketika anak mencapai usia pra sekolah,orang tua mulai belajar berpisah dengan anak-
anaknya ketika mereka mulai masuk ke kelompok bermain, tempat penitipan anak, atau TK.
Tahap ini terus berlangsung selama usia prasekolah sampai memasuki usia sekolah. Berpisah
seringkali sulit bagi orang tua dan mereka perlu mendapatkan dukungan dan penjelasan
tentang bagaimana penguasaan tugas-tugas perkembangan anak usia prasekolah, memberikan
kontribusi untuk semakin meningkatnya otonomi mereka.Berpisah dari orang tua juga dirasa
sulit oleh anak-anak usia prasekolah. Pisah dapat terjadi karena orang tua pergi bekerja, ke
rumah sakit, malakukan perjalanan atau berlibur. Persiapan keluarga untuk berpisah dengan
anak sangat penting dalam membantu anak menyesuaikan diri dengan perubahan.
Kedua orang tua perlu memiliki kesenangan dan kontak di luar rumah untuk
mengawetmudakan mereka, sehingga mereka dapat melaksanakan berbagai tugas dan
tanggungjawab di rumah.

2.3 MASALAH KESEHATAN

a. Masalah kesehatan fisik :


1) Pada tahap anak usia prasekolah, memiliki keinginan yang besar untuk
mengeksplorasi dunia sekitarnya, sehingga kecelakaan (jatuh, luka
bakar,keracunan & kecelakaan-kecelakaan) menjadi penyebab utama kematian
dan cacat.
2) Anak-anak usia prasekolah seringkali menderita penyakit infeksi menular
karena paparan spesifik virus dan bakteri meningkat.
b. Masalah kesehatan psikososial:
1) Masalah kesehatan psikososial keluarga yang utama adalah hubungan
perkawinan. Beberapa studi mencoba meneliti menurunnya kepuasan yang
dialami oleh banyak pasangan selama tahun-tahun ini dan perlunya penanganan
untuk masalah ini untuk memperkokoh dan memberikan semangat lagi pada
unit yang vital ini.
2) Persaingan diantara kakak-adik
3) Masalah-masalah kesehatan lain yang penting adalah keluarga berencana,
kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan, masalah-masalah pengasuhan anak
seperti membatasi lingkungan (disipin), penganiayaan dan menelantarkan anak,
keamanan di rumah dan masalah-masalah komunikasi keluarga

2.4 PERHATIAN PELAYANAN KESEHATAN

Tujuan utama bagi perawat yang bekerja dengan keluarga dan anak usia pra sekolah
adalah membantu mereka membentuk gaya hidup sehat dan memfasilitasi pertumbuhan
fisik,intelektual, emosional dan sosial secara optimal (Wilson,1088,hal 177, dalam
Friedman,2015).
Strategi – strategi promosi kesehatan umum berhubungan erat selama tahap ini,
karena tingkah laku gaya hidup yang dipelajari selama masa kanak-kanak dapat
menyebabkan konskuensi jangka pendek dan jangka panjang.
Pendidikan kesehatan diarahkan pada pencegahan masalah-masalah kesehatan utama
seperti merokok, penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan alkohol, seksualitas manusia,
keselamatan, diet dan nutrisi, olahraga, penanganan stress/ dukungan sosial.
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA ANAK USIA SEKOLAH

3.1 PENGKAJIAN

Menurut Friedman (1995) dalam keseluruhan proses pengkajian, berfokus pada


siklus kehidupan keluarga akan mempertinggi pemahaman seorang profesional
kesehatan keluarga tentang stress yang menimpa keluarga, dan masalah-masalah
keluarga yang aktual atau potensial. Dalam menyelesaikan bagan perkembangan dari
pengkajian keluarga, area-area yang dianjurkan untuk dikaji adalah sebagai berikut:

c. Tahap perkembangan keluarga saat ini: keluarga prasekolah


d. Sejauhmana keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan keluarga untuk tahap
perkembangan saat ini. Adalah penting untuk memperhatikan deviasi-deviasi dari
normal, karena deviasi ini dapat menjadi petunjuk adanya hambatan atau
masalah, tugas perkembangan keluarga yang harus terpenuhi pada tahap ini
antara lain:
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggl,
privasi dan rasa aman
2) Membantu anak untuk bersosialisasi
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang
lain juga harus terpenuhi
4) Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling repot)
6) Pembagian tanggungjawab anggota keluarga
7) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak

e. Riwayat keluarga sejak lahir hingga saat ini, termasuk tugas perkembangan
keluarga dan kesehatan serta kejadian dan pengalaman yang berhubungan dengan
kesehatan (perceraian,kematian,kehilangan) yang terjadi dalam kehidupan
keluarga. Beberapa dari informasi ini (perceraian,perkawinan kematian)dapat
dimasukkan ke dalam genogram keluarga.
f. Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan keluarga asal,hubungan
masa lalu dan kini dengan kakek dan nenek)
3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada tahap perkembangan keluarga anak
prasekolah antara lain:

a. Keterlambatan tumbuh kembang anak berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga merawat anggota dengan anak prasekolah
b. Ketidakseimbangn nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
ketidakmampuan keuarga merawat anggota dengan anak prasekolah
c. Proses keluarga terganggu
d. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengambil keputusan
e. Kesiapan untuk peningkatan parenting
f. Resiko ketegangan pemberi perawatan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan
g. Resiko keterlambatan tumbuh kembang berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga usia prasekolah
h. Resiko pertumbuhan disporposional berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak
i. Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan

3.3 RENCANA INTERVENSI

Salah satu tujuan penting dari keperawatan keluarga adalah membantu keluarga
adalahdan anggotanya bergerak ke arah penyelesaian tugas-tugas perkembangan
individu dan keluarga (Friedman,1987). Penguasaan satu kumpulan tugas-tugas
perkembangan keluarga memungkinkan keluarga bergerak maju ke arah tahap
perkembangn berikutnya. Untuk mencapai tujuan ini, perawat keluarga membantu
keluarga mencapai dan mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan pribadi dari
anggota keluarga secara individual dan fungsi keluarga yang optimum.
Bagi perawat, memasukkan perspektif perkembangan ke dalam praktik keperawatan
keluarga sangat penting selama fase diagnostik dan perencanaan.
Beberapa contoh intervensi keperawatan keluarga untuk keluarga prasekolah:
Tujuan Tujuan
Diagnosa Jangka Jangka Kriteria Standar
Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Evaluasi Evaluasi
(Tupan) (Tupen)
1.
1. Kaji jadwal
Ketidakseimbang Setelah Setelah Verbal 1.Keluarga
makan anak dan
an nutrisi kurang diberikan dilakukan dapat
Psikomot kebiasaan makan,
dari kebutuhan perawatan kunjungan 5 menjelask
or termasuk metode
tubuh selama selama kali n tentang
dalam pemberian
berhubungan 1 kunjungan pola
makan kepada
dengan bulankeluarga keluarga makanan
anak di keluarga:
ketidakmampuan dapat merawat dapat anak
untuk
keluarga An. X prasekola
1.Mengetahui menentukan
merawat anak sehingga status h
pola adekuat atau
prasekolah gizi anak
makanan 2.Keluarga tidaknya pola
meningkat
anak usia dapat makan yang
ditandai
prasekolah membuat diberikan
dengan anak
contoh 2. Kaji anak
mengkonsumsi 2.Keluarga
menu prasekolah
nutrisi yang dapat
sederhana apakah tidak
adekuat: anak mendemons
untuk dapat minum
akan trasikan
anak dengan cangkir
menunjukan membuat
contoh 3.BB anak atau tidak dapat
kenaikan berat
menu naik memegang
badan dan
sederhana 600gr makanan atau
kenaikan
untuk anak dalam 1 menggunakan
tinggi badan
prasekolah bulan. alat makan
dengan baik, atau
3.BB anak
jika anak
meningkat
mengalami
dari 600
kesulitan
gram dalam
menelan atau
1 bulan
mentoleransi
terhadap tekstur
makanan tertentu:
untuk
memastikan
apakah intervensi
lebih lanjut
diperlukan atau
tidak seperti
terapi bicara atau
terapi okupasi
3. Jelaskan pada
keluarga tentang
pentingnya
pemberian
makanan sehat
untuk anak
4. Jelaskan pada
keluarga tentang
pola makanan
anak usia
prasekolah
5. Bersama keluarga
mendemonstrasik
an cara membuat
menu sederhana
untuk anak.
6. Koordinasi
dengan petugas
gizi puskesmas
tentang
pemberian
makanan
tambahan (PMT-
ASI)
7. Anjurkan
Keluarga untuk
terus memantau
kenaikan BB
anak setiap bulan.
Koping keluarga Setelah Setelah Verbal Keluarga 4. Kaji sejarah
tidak efektif diberikan dilakukan 5 dapat keluarga untuk
afektif
berhubungan perawatan kali mengiden mengidentifikasi
dengahn selama 1 kunjungan , tifikasi: kekuatan dan
ketidakmampuan bulan, coping maka anggota kelemahan
1. Faktor
keluarga keluarga keluarga keluarga
–faktor
mengambil membaik mampu 5. Tetepkan kapan
penyeb
keputusan 1.Mengidenti saatnhya keuarga
ab
fikai faktor- siap mendapatkan
stress
faktor yang bantuan perawat
2. Mengid
dapat 6. Lakukan
entifika
menyebabkan komunikasi
si
stress dimulai dengan
sumber
informasi yang
2.Setiap daya
singkat,karena
angota yang
keluraga yang
keluarga akan mensup
sedang di bawah
memakai port
tekanan akan sulit
sumber- 3. Berinte
menerima banyak
sumber yang raksi
informasi
efektif yang dengan
7. Bantu keluarga
dapat baik
untuk
mensupport pada
mengidentifikasi
perawat
3.Setiap maslah yang dapat
dan
anggota diselesaikan
setiap
keluarga segera dan
anggota
dapat menagguhkan
keluarg
berinteraksi masalah lain
dengan baik a hingga tingkatan
terhadap stress sudah
perawat dan menurun
diantara 8. Menganjurkan
anggota setiap anggota
keluarga keluarga untuk
dapat
mengungkapkan
perasaan masing-
masing tanpa
mengadili satu
sama lain
9. Bantu keluarga
mengidentifikasi
koping yang
positif di masa
lalu yang berhasil
dilakukan
10. Bantu anggota
keluarga
mengidentifikasi
pilihan-pilihan
jika bingung
mengambil
keputusan

Resiko Setelah Setelah Verbal 1.Keluarga 1.Jelaskan pada


kehamilan yang diberikan dilakukan 5 dapat keluarga tentang
Psikomot
tidak diinginkan perawatan kali menjelask macam-macam
or
berhubungan selama 1 kunjungan an tehnik kontrasepsi
dengan bulan keluarga keluarga tentang
2.Jelaskan tentang
ketidakmampuan mengerti dapat metode/c
efektifitas alat
keluarga tentang KB ara
1.Mengetahu kontrasepsi
mengenal sehingga dapat i berKB 3. Memotivasi
mengambil memutuskan macam/car keluarga untuk
2.Keluarga
keputusan memilih salah a berKB datang ke
datang ke
masalah KB satu Puskesmas untuk
2.Menyataka Puskesma
metode/cara berKB
n s untuk
berKB
keinginan konsultasi
untuk KB
berKB

Kesiapan Setelah Setelah Keluarga


peningkatan diberikan dilakukan 5 dapat:
Verbal Meningkatkan
pengasuhan anak perawatan kali
- keterampilan
selama 1 kunjungan Afektif
memaha pengasuhan oleh
bulan keluarga keluarga : psikomot mi proses orang tua:
mengerti or
1. Orang tumbuh
tentang 1. Gunakan
tua/kelua kembang
keluarga
Proses rga dapat anak
sebagai pusat
parenting menyedia
- pengasuhan
kan
memaha untuk
lingkung
mi menyediakan
an yang
tentang pendekatan
aman dan
lingkunga yang holistik
terpelihar
n yang 2. Ajarkan
a untuk
aman keluarga
anak
untuk tentang
prasekola
tumbuh tumbuh
h:
kembang kembang anak
2. orang tua
anak prasekolah
memiliki
yang normal:
keteramp -memiliki
untuk
ilan baru keterampi
memberikan
dalam lan dalam
dasar bagi
pengasuh
pengasuh an anak kebutuhan
an anak keterampilan
-
dalam
2.
pengasuhan
anak pada
- periode waktu
ini
3. Akui dan
hargai
ungkapan
verbal
orangtua
tentang
perasaan
mereka terkait
dengan
penyakit
kronis pada
anak, atau
kesulitan
untuk
berperilaku
normal usia
prasekolah:
hal ini untuk
memvalidasi
perasaan
oraang tua
dengan baik
4. Hargai
pengasuhan
yang positif
dan respek
terhadap
tumbuh
kembang anak
yang normal
(akan
membantu
orang tua
membangun
kedekatan
kepada anak
prasekolah
yang dapat
digunakan
dalam kondisi
marah atau
frustasi)
5. Akui dan
berikan pujian
terhadap
keterampilan
dalam
pengasuhan
yang positif:
untuk
menambah
kepercayaan
diri bagi
mereka dalam
mengasuh
anak
6. Berikan role
model
kebiasaan
Mengasuh
yang baik
terkait dengan
komunikasi
dan melatih
disiplin anak
prasekolah
Resiko injury Setelah Setelah Verbal - Keluarga Pencegahan injury:
pada anak diberikan dilakukan 5 dapat
psikomot 1. Ajarkan pada
berhubungan asuhan kali mengenal
or keluarga untuk
ketidakmampuan keperawatan , kunjungan : i situasi
mengajarkan pada
keluarga keamanan berpotens
1.keluarga anak untuk tidak
memodifikasi akan terjaga: i terkena
dapat mendekati jalan
lingkungan tidak akan injuri
mengenali raya, dan jika
terjadi injury pada anak
situasi kapan akan
pada anak prasekola
saja anak menyeberang
h;di jalan
berpotensi harus didampingi
raya,men
terkena injuri orang
gendarai
dewasa:untuk
2. keluarga sepeda/m
menghindari
dapat ainan,
kecelakaan saat
menyediakan hal-hal
berjalan kakai
lingkungan yang
2. Ajarkan agar anak
yang aman berpotens
menghunakan
bagi anak i
helm saat
agar menimbul
mengendarai
terhindar dari kan injuri
mainan untuk
injuri di
menghindari
3. keluarga lingkunga
cidera kepala dan
dapat n rumah
membiasakan
mendemonstr misalnya
anak untuk
asikan cara- listrik,ko
menggunakan
cara mpor,dll
helm
pertolongan -keluarga 3. Ajarkan keluarga
pertama pada dapat agar anak
anak jika
terjadi injuri. melakuka diajarkan untuk
n mematuhi
pertolong peraturan di
an rumah terkait
pertama dengan
jika penggunaan
terjadi listrik,dll; anak
injuri prasekolah sudah
pada anak dapat mengikuti
perintah
sederhana dan
melaksanakan
perintah/nasihat
4. Ajarkan pada
keluarga untuk
tidak
meninggalkan
anak prasekolah
sendirian di
kolam renang atu
sumber air
lainnya untuk
mencegah
tenggelam
5. Ajarkan keluarga
penanganan
pertama pada
kecelakaan,untuk
meminimalkan
akibat jika terjadi
injuri
B. CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN ANAK
PRA SEKOLAH

I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Hari/tanggal : 2 Mei 2011


Oleh : Eva Rahayu

Metode : Wawancara, observasi dan pemeriksan fisik

A. DATA KELUARGA
1. Identitas Keluarga
a. Nama KK : Tn. S

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. Umur : 32 tahun

d. Pendidikan : sarjana

e. Agama : Islam

f. Pekerjaan : Pegawai Bank

g. Alamat : Dusun Gamping Tengah

RT 03/RW 14

Ambarketawang, Gamping, Sleman

Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia

Jumlah anggota keluarga : 4 orang (Termasuk KK)


2. Susunan Anggota keluarga
Hub dg Pekerjaa
No Nama Umur Sex Pendd Ket
KK n
1 Ny.S 34 th Pr Isteri S1 - Sehat

2 An.AT 40 bln Pr Anak II - - Sehat


An.BP
3 11 bln Pr Anak III - - BGM
3. Tipe keluarga
Jenis keluarga ini adalah keluarga inti/nuclear family dimana dalam keluarga
terdiri ayah ibu dan anak-anak dan mertua.

4. Genogram

Keterangan :

: Perempuan : An.BP

: Laki-laki : Meninggal

: Garis Perkawinan

: Garis Keturunan

: Tinggal dalam satu rumah

5. Suku Bangsa dan Agama


Keluarga Tn. S semuanya suku jawa asli. Semua anggota keluarga beragama
Islam.

6. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Tuan S adalah seorang karyawan di salah satu bank swasta di Jogjakarta
Penghasilan Tn S rata-rata perbulan Rp.3 500.000 - Rp. 4.500.000. Istri Tn
S juga seorang wanita bekerja di bank yang sama dengan suaminya,
penghasilan Ny.S rata-rata Rp.3000.000-Rp.3.500.000 perbulan.
Secara umum penghasilan keluarga Tn.S sangat cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari dan menabung untuk masa depan anak-anak
mereka
7. Aktifitas Rekreasi
Keluarga tidak mempunyai jadwal rekreasi yang teratur, karena Tn.S dan Ny.S
sibuk bekerja dari pagi hingga sore hari dari senin hingga sabtu. Jika ada
waktu yang luang kadang-kadang mereka pergi ke tempat perbelanjaan untuk
rekreasi.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn.S saat ini masuk pada tahap perkembangan keluarga dengan anak
prasekolah

2. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi


Tugas perkembangan yang harus dipenuhi pada tahap anak prasekolah adalah:

a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan


tempat tinggl, privasi dan rasa aman
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara
kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun
di luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap
paling repot)
f. Pembagian tanggungjawab anggota keluarga
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak
Dari beberapa tugas perkembangan tersebut tugas perkembangan yang belum
dipenuhi oleh keluarga adalah:
a. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak yang belum
maksimal, karena istri dan suami bekerja penuh waktu setiap hari selama 6
hari kerja, yang tentunya setiap pulang kerja yang mereka rasakan adalah
rasa lelah dan hal ini menyebabkan hubungan suami istri menjadi kurang
harmonis dan seringnya terjadi pertengkaran.
b. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak yang masih
kurang, berdasarkan hasil wawancara Ny.S mengatakan bahwa ia belum
memberikan stimulasi yang yang optimal pada anak-anaknya dan Ny.S
mengatakan ingin sekali mengetahui cara-cara stimulasi tumbuh kembang
anak

3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti


Tn. S
Pada saat pengkajian KU baik, Hasil pemeriksaan fisik Temp. 36,50C,
Tekanan Darah 110/80 mmHg, Nadi 80x/mnt tidak ditemukan kelainan,tidak
sedang menderita suatu penyakit.

Ny.S
Mengatakan belum pernah sakit yang berat, saat pengkajian Temp : 36,3 0C
Tekanan Darah 100/80 mmHg, N : 78x/mnt. Mengatakan badannya sehat,
tidak ada keluhan terhadap gejala suatu penyakit.

An.AT
KU baik anak dikeluhkan Batuk pilek sejak kemarin,hasil pemeriksaan fisik
temp: An.AT : temp: 36,50C,Nadi 122 x/mnt Resp : 30 x/mnt,Pharing agak
hiperemis,Hidung : ingus(+), dada/thorak : wheezing(-), ronkhi (-), BB : 10
Kg,TB : 92 Cm,Immunisasi lengkap.

An. BP
KU baik, KU baik,turgor kulit baik,pergerakan aktif, .BB :
8000, TB : 70 cm,LK: 43 cm. Pada KMS ,riwayat immunisasi lengkap.

Riwayat kelahiran : Berat badan lahir :2700 gram,panjang badan 47 cm,LK


orang tua lupa, persalinan spontan brach ditolong oleh bidan di
rumah,kelainan lahir tidak ada.
Tingkat perkembangan balita saat ini :

- Motorik kasar : Anak dapat bangkit untuk berdiri , berdiri dengan


pegangan, anak belum dapat berdiri sendiri dan belum
dapat berjalan.

- Motorik halus : Anak dapat memegang dan membenturkan dua buah benda
dan dapat menaruh benda pada suatu tempat

- Sosial : Anak dapat bertepuk tangan, melambaikan tangan,


minum dengan cangkir dan dapat menirukan kegiatan.

- Bahasa : Anak dapat mengoceh, menyebut mama-papa

dan dapat mengucapkan satu kata.

4. Riwayat Penyakit Keluarga (keturunan)

a. Riwayat penyakit dahulu

Keluarga mengatakan bahwa Tn..S sekeluarga dalam keadaan sehat-sehat


saja dan tidak pernah menderita suatu penyakit yang parah.

b. Penyakit keturunan

Tn.S mengatakan bahwa tidak ada penyakit keturunan baik dari pihak Tn.S
maupun Ny.S.

c. Penyakit kronis/menular

Keluarga menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang menderita


penyakit menular.

d. Kecacatan anggota keluarga

Tn.S mengatakan bahwa tidak ada riwayat keluarga yang menderita


kecacatan fisik maupun mental.

e. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan

Keluarga mengatakan bila anggota keluarga sakit diperiksakan di dokter


praktek swasta/RS swasta
5.Riwayat Kesehatan Mental, Psikologis, Spiritual.

- Keluarga Tn. S merasa aman tinggal di rumah saat ini, dan seluruh anggota
keluarga merasa nyaman karena tetangga baik-baik.
- Riwayat spiritual anggota keluarga
Semua anggota keluarga taat beribadah, sholat lima waktu dan mengikuti
kegiatan pengajian setiap satu bulan sekali.

6. Persepsi dan Tanggapan Keluarga terhadap Layanan Kesehatan.

Tanggapan Keluarga Terhadap Layanan Kesehatan baik terbukti dengan


kebiasaaan anggota keluarga memeriksakan diri ke Puskesmas.

7 Pola Pengambilan Keputusan


Setiap ada masalah maka selalu dimusyawarahkan untuk mengambil
keputusan, biasanya ayah yang dominan dalam pengambilan keputusan.

8. Kebiasaan Anggota keluarga sehari-hari.


a.Makan

Keluarga Tn.S terbiasa makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk
pauk, sayuran, buah dan susu kadang-kadang. Namun keluarga jarang
makan bersama-sama karena Tn.S dan Ny.S pada jam makan ditempat
kerja sedangkan waktu makan anaknya bersama-sama karena disuapi oleh
pembantunya. Kompisisi makanan kedua anaknya hampir sama sementara
untuk An.BP dibuat lebih lunak dari makanan kakaknya(An.AT).

b.Minum

Semua anggota keluarga mempunyai kebiasaan minum air putih yang


sudah dimasak rata-rata 6 – 8 gelas per hari.

c.Cara mengolah makanan

Ny. S tidak memasak makanan sendiri di dapur , cara memasak yang


dilakukan oleh pembantunya sayuran biasanya dipotong baru dicuci. Air
minum dari sumur dan selalu dimasak lebih dahulu.

d.Cara penyajian
Makanan yang disajikan di meja setelah dimasak, bila ada sisa ditutup di
atas meja dengan tutup saji. Keluarga yang mau makan ambil sendiri-
sendiri.

9. Pola aktivitas dan Istirahat


Kebiasaaan istirahat anggota keluarga Tn. yaitu hampir semua anggota
memiliki kebiasaan tidur siang. Tn.S dan Ny.S tidak sempat berolah raga
karena keduanya sibuk bekerja dengan waktu yang penuh.

10. Kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan


Tidak ada kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan.

11. Reproduksi
Kebutuhan pasangan seksual keluarga terpenuhi, saat pengkajian Ny.S
mengatakan bahwa dirinya belum ber-KB karena sejak melahirkan
anaknya yang kedua belum menstruasi sehingga menurutnya tidak perlu
berKB.

C. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan kurang baik, bila ada permasalahan
jarang dimusyawarahkan.

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Keluarga mau menerima keadaan dan berusaha tetap sehat. Anak dan kepala
keluarga serta famili yang lain sangat mendukung.

3. Struktur Peran
Setiap anggota keluarga telah menjalankan peran masing-masing dengan baik.
Ayah sebagi pencari nafkah utama dan ibu memelihara anak-anak di rumah.

D. Fungsi Keluarga
Secara umum keluarga Tn. S sudah memenuhi fungsi keluarga baik fungsi
afektif, sosialisasi, dan perawatan kesehatan .

Tugas Keluarga meliputi :

1. Mengenal masalah kesehatan


a. Keluarga belum mengenal dengan baik bahwa kekurangan BB pada anak
merupakan masalah kesehatan kesehatan.

b. Keluarga belum mengenal koping keluarga yang baik

2. Mengambil keputusan

a. Keluarga sudah memeriksakan/menimbangakan BB anak ke dokter anak

b. Keluarga belum mampu mengambil keputusan terkait dengan koping


keluarga yang efektif

3. Merawat anggota keluarga


Keluarga belum mampu merawat anaknya dengan gizi kurang karena belum
tahu tentang perawatan anak dengan gizi kurang.

4. Memelihara lingkungan
Keluarga sudah mampu memelihara lingkungan, nampak dari lingkungan
disekitar rumah bersih
5. Menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga sudah dapat menggunakan fasilitas kesehatan dengan baik, bila ada
anggota keluarga yang sakit maka dibawa berobat ke dokter praktek
swasta/Rs

E. Stres dan Koping Keluarga


Keluarga Tn.S mengatakan bahwa sangat mensyukuri nikmat kesehatan yang
diberikan oleh Tuhan Yang MahaEsa. Terhadap anaknya yang gizinya kurang
keluarga tidak terlalu mempermasalahkan karena keluarga sudah berusaha
memenuhi kebutuhan makanan anaknya.

a. Faktor Lingkungan dan Masyarakat


1. Rumah
Keluarga menempati rumah sendiri, jenis permanen, dinding / tembok dari
batu bata, lantai keramik mempunyai 4 kamar tidur, 1 ruang tamu, dapur,
kamar mandi dan WC dan ruang makan . Ventilasi cukup ,pencahayaan baik
dan penerangan dengan listrik.
Denah Rumah Keluarga Tn.S

4 5

2 2 U

1 Gang 3

2 2

Keterangan : || Pintu
1. Ruang Tamu
2. Kamar Tidur
3. Dapur
4. Kamar Mandi
5. WC

2. Sampah
Sampah rumah tangga dibuang pada tempat sampah keluarga kemudian
diambil oleh petugas seminggu dua kali

3. Sumber air minum


Keluarga menggunakan PDAM .

4. Jamban Keluarga
Keluarga Tn. S mempunyai jamban sendiri, jenis kloset duduk, kondisi baik.

5. Pembuangan Air Limbah


Keluarga Ny. S mempunyai tempat pembuangan air limbah yang kondisinya
masih baik.

6. Halaman rumah
Pada saat kunjungan halaman rumah tampak bersih.
7. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah cukup bersih namun halaman depan rumah belum
dimanfaatkan dengan baik.

8. Fasilitas
Fasilitas perdagangan seperti pasar yang berjarak 300 meter dari rumah,
fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas berjarak + 1 km, dokter praktek 1-2 km,
rumah sakit 5-6 km, fasilitas peribadatan seperti masjid 400 meter dari
rumah.

II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


Masalah Kemungkinan Typologi
Data
Keperawatan Penyebab Masalah

Data Subyektif Ketidakseimbanga Ketidakmampua Aktual


n nutrisi : kurang n keluarga
1.Ny.S mengatakan badan
dari kebutuhan merawat An.AT
anaknya kurus
tubuh dengan gizi
2.Nafsu makan anaknya kurang(BGM)
baik tetapi BB nya masih karena
dibawah garis merah kurangnya

3.Ny.S mengatakan tidak pengetahuan

pernah membuat menu keluarga tentang

khusus untuk anaknya gizi sehat.

Data Obyektif
1.KU baik,turgor kulit
baik,pergerakan aktif

2.BB : 10TB : 92
cm.Pada KMS
menunjukan BGM(gizi
kurang)
Data Subyektif Resiko tertularnya
Ketidakmampua Resiko
1.Ny.S mengatakanAn.AT penyakit infeksi
n keluarga
batuk pilek sejak 2 hr. pada An.BP
merawat
2.An.BP dan kakaknya anaknya yang
tidur dalam satu kamar sakit karena
kurangnya
3.Ny.S memberikan obat
pengetahuan
paracetamol,CTM pada
keluarga dan
anaknya sisa obat waktu
rendahnya daya
anaknya sakit dahulu
tahan tubuh
Data obyektif anak.
1.An.AT : temp:
36,50C,Nadi 122 x/mnt
Resp : 30 x/mnt,Pharing
agak hiperemis,Hidung :
ingus(+),dada/thorak
:wheezing(-),ronkhi (-)

Data Subyektif Koping keluarga


Ketidakmampua Aktual
1.Ny.S mengatakan kalau tidak efektif
n keluarga
pulang kerja sering
dalam
merasa sangat lelah dan
mengambil
mudah emosi
keputusan
2. Ny.S mengatakan menyelesaikan
mereka sering permasalahan
bertengkar karena keluarga
permasalahan
permasalahan kecil
Data subjektif: Kesiapan wellness
1. Ny.S mengatakan peningkatan
bahwa ia belum pengasuhan anak
memberikan stimulasi
yang yang optimal pada
anak-anaknya

2. Ny.S mengatakan ingin


sekali mengetahui cara-
cara stimulasi tumbuh
kembang anak

Data objektif:
Berdasarkan
pemeriksaan dengan
DDST kedua anak Tn.S
mencapai
tumbuhkembang yang
normal

1.
nY
2.
nY
3.
III. PERENCANAAN
a.Penentuan Prioritas Masalah

1. Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An.BP keluarga
Tn.S b.d. ketidakmampuan keluarga merawat anak gizi kurang karena kurangya
pengetahuan keluarga tentang pola makanan bayi.

Hitunga Sko
No Kriteria Pembenaran
n r
1. Sifat masalah : Aktual 3/3 x 1 1 Anak At dengan BB
2.
bawah garis Merah
menunjukan bahwa gizi
anak kurang.
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Sumber daya keluarga
dapat diubah : Mudah berupa waktu dan tenaga
cukup, , adnya dukungan
dari masyarakat melalui
posyandu dan fasilitas
kesehatan mudah
dijangkau.
3. Potensial untuk 2/3 x 1 2/3 Masalah ini dirasakan
dicegah : cukup cukup lama dan sedang
dilakukan usaha-usaha
untuk meningkatkan status
gizi anak
4. Menonjolnya 1/2 x 1 1/2 Keluarga menyadari akan
masalah : Masalah keadaan gizi anak tetapi
dirasakan tapi tidak akan tetapi perlu waktu
perlu segera dan biaya yang cukup
ditangani untuk mengatasinya
Jumlah 4 1/6

Resiko tertularnya penyakit infeksi pada An.BP keluarga Tn.S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anak sakit karena kurangnya pengetahuan
keluarga dan rendahnya daya tahan tubuh anak.
No Kriteria Hitunga Skor Pembenaran
n
1. Sifat masalah : Resiko 2/3 x 1 2/3 An.BP dengan status gizi
kurang akan mudah
tertular penyakit infeksi.
2. Kemungkinan masalah ½ x 2 1 Pendidikan
dapat diubah : keluarga(Ny.S) yang
sebagian cukup,sumber daya
keluarga dan masyarakat

yang memadai dan adanya


fasilitas kesehatan yang
terjangkau.
3. Potensial untuk 2/3 x 1 2/3 Memisahkan An.BP
dicegah : cukup dengan kakaknya agak
susah karena tidur dalam
satu kamar,namun usaha-
usaha pencegahan dan
pengobatan sudah
dilakukan dengan baik.
4. Menonjolnya 0/2 x 1 0 Keluarga Tn.S tidak
masalah : Tidak menyadari bahwa
dirasakan penyakit infeksi mudah
menular pada anak yang
daya tahan tubuhnya
rendah.
Jumlah 21/3

3. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil


keputusan dalam pemecahan masalah keluarga

Hitunga
No Kriteria Skor Pembenaran
n
1. Sifat masalah : Resiko 2/3 x 1 2/3 Masalah sudah terjadi
2. Kemungkinan masalah ½ x 2 1 Sumber daya keluarga dan
dapat diubah : masyarakat yang
sebagian memadai, tenaga dan
fasilitas kesehatan

yang memadai dan mudah


dijangkau namun
pengetahuan keluarga
tentang koping yang
efektif masih kurang.
3. Potensial untuk 2/3 x 1 2/3 Masalah ini sudah lama
dicegah : cukup dirasakan oleh Ny.S dan
Tn.S t
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Tn.S dan Ny.S merasakan
masalah : dirasakan ada masalah dan merasa
dan perlu perlu segera ditangani
penanganan segera
Jumlah 3 2/6

4. Kesiapan peningkatan pengasuhan anak


Hitunga
No Kriteria Skor Pembenaran
n
1. Sifat masalah : 1/3 x 1 1/3 potensial untuk
wellness ditingkatkan
2. Kemungkinan masalah ½ x 2 1 Sumber daya keluarga dan
dapat diubah : masyarakat yang
sebagian memadai, tenaga dan
fasilitas kesehatan

yang memadai dan mudah


dijangkau namun
pengetahuan keluarga
tentang parenting kurang
serta waktu yang dimiliki
terbatas
3. Potensial untuk 2/3 x 1 2/3 masalah tidak cukup pelik
dicegah : cukup dan berlangsung belum
lama
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Tn.S dan Ny.S merasakan
masalah : dirasakan ada masalah dan merasa
dan perlu perlu segera ditangani
penanganan segera
Jumlah 2 5/6

Dari hasil skoring diatas maka urutan prioritas pemecahan masalah adalah :

1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An.At keluarga


Tn.S b.d. ketidakmampuan keluarga merawat anak gizi kurang karena kurangya
pengetahuan keluarga tentang pola makanan bayi.
2. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengambil keputusan dalam pemecahan masalah keluarga
3. Kesiapan peningkatan pengasuhan anak pada keluarga Tn.S
4. Resiko tertularnya penyakit infeksi pada An.BP keluarga Tn.S berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga merawat anak sakit karena kurangnya
pengetahuan keluarga dan rendahnya daya tahan tubuh anak.

b. Perencanaan Keperawatan

Tujuan Tujuan
No. Jangka Jangka Kriteria Standar
Intervensi
Dx Panjang Pendek Evaluasi Evaluasi
(Tupan) (Tupen)
1.
1. Kaji jadwal
1 Setelah Setelah Verbal 1.Keluarga
makan anak dan
diberikan dilakukan dapat
Psikomot kebiasaan makan,
perawatan kunjungan 5 menjelask
or termasuk metode
selama selama kali n tentang
1 bulan kunjungan pola dalam pemberian
keluarga dapat keluarga makanan makan kepada
merawat An. dapat anak anak di keluarga:
At sehingga prasekola untuk
1.Mengetahui
status gizi h menentukan
pola
anak adekuat atau
makanan 2.Keluarga
meningkat tidaknya pola
anak usia dapat
ditandai makan yang
prasekolah membuat
dengan anak diberikan
contoh
mengkonsumsi 2.Keluarga 2. Kaji anak
menu
nutrisi yang dapat prasekolah
sederhana
adekuat: anak mendemons apakah tidak
untuk
akan trasikan dapat minum
anak
menunjukan membuat dengan cangkir
kenaikan berat contoh 3.BB anak atau tidak dapat
badan dan menu naik memegang
kenaikan sederhana 600gr makanan atau
tinggi badan untuk anak dalam 1 menggunakan
prasekolah bulan. alat makan

3.BB anak dengan baik, atau

meningkat jika anak


dari 600 mengalami

gram dalam kesulitan

1 bulan menelan atau


mentoleransi
terhadap tekstur
makanan tertentu:
untuk
memastikan
apakah intervensi
lebih lanjut
diperlukan atau
tidak seperti
terapi bicara atau
terapi okupasi
3. Jelaskan pada
keluarga tentang
pentingnya
pemberian
makanan sehat
untuk anak
4. Jelaskan pada
keluarga tentang
pola makanan
anak usia
prasekolah
5. Bersama keluarga
mendemonstrasik
an cara membuat
menu sederhana
untuk anak.
6. Koordinasi
dengan petugas
gizi puskesmas
tentang
pemberian
makanan
tambahan (PMT-
ASI)
7. Anjurkan
Keluarga untuk
terus memantau
kenaikan BB
anak setiap bulan.
2 Setelah Setelah Verbal Keluarga 1. Kaji sejarah
diberikan dilakukan 5 dapat keluarga untuk
afektif
perawatan kali mengiden mengidentifikasi
selama 1 kunjungan , kekuatan dan
bulan, coping maka anggota tifikasi: kelemahan
keluarga keluarga keluarga
1. Faktor –
membaik mampu 2. Tetapkan kapan
faktor
1.Mengidenti saatnhya keuarga
penyeba
fikai faktor- siap mendapatkan
b stress
faktor yang bantuan perawat
2. Mengide
dapat 3. Lakukan
ntifikasi
menyebabkan komunikasi
sumberd
stress dimulai dengan
aya yang
informasi yang
2.Setiap mensupp
singkat,karena
angota ort
anggota keluarga
keluarga akan 3. Berinte
yang sedang di
memakai raksi
bawah tekanan
sumber- dengan
akan sulit
sumber yang baik
menerima banyak
efektif yang pada
informasi
dapat perawat
4. Bantu keluarga
mensupport dan
untuk
setiap
3.Setiap mengidentifikasi
anggota
anggota maslah yang dapat
keluarg
keluarga diselesaikan
a
dapat segera dan
berinteraksi menagguhkan
dengan baik masalah lain
terhadap hingga tingkatan
perawat dan stress sudah
diantara menurun
anggota 5. Menganjurkan
keluarga setiap anggota
keluarga untuk
dapat
mengungkapkan
perasaan masing-
masing tanpa
mengadili satu
sama lain
6. Bantu keluarga
mengidentifikasi
koping yang
positif di masa
lalu yang berhasil
dilakukan
7. Bantu anggota
keluarga
mengidentifikasi
pilihan-pilihan
jika bingung
mengambil
keputusan
3 Setelah Setelah Keluarga Meningkatkan
diberikan dilakukan 5 dapat: keterampilan
Verbal
perawatan kali pengasuhan oleh
1.Memaha
selama 1 kunjungan Afektif orang tua:
mi
bulan keluarga keluarga : psikomot proses 1. Gunakan keluarga
mengerti or
1. Dapat tumbuh sebagai pusat
tentang
memaha kembang pengasuhan untuk
Proses mi proses anak menyediakan
parenting tumbuh 2.Memaha pendekatan yang
kembang mi holistic
anak tentang 2. Ajarkan keluarga
2. Orang lingkung tentang tumbuh
tua/kelua an yang kembang anak
rga dapat aman prasekolah yang
menyedia untuk normal: untuk
kan tumbuh memberikan dasar
lingkung kembang bagi kebutuhan
an yang anak keterampilan
aman dan 3.Memilik dalam pengasuhan
terpelihar i anak pada periode
a untuk keteram waktu ini
anak pilan 3. Akui dan hargai
prasekola dalam ungkapan verbal
h: pengasu orangtua tentang
3. orang tua han anak perasaan mereka
memiliki - terkait dengan
keteramp 2. penyakit kronis
ilan baru pada anak, atau
dalam kesulitan untuk
-
pengasuh berperilaku
an anak normal usia
prasekolah: hal ini
untuk
memvalidasi
perasaan oraang
tua dengan baik
4. Hargai
pengasuhan yang
positif dan respek
terhadap tumbuh
kembang anak
yang normal (akan
membantu orang
tua membangun
kedekatan kepada
anak prasekolah
yang dapat
digunakan dalam
kondisi marah
atau frustasi)
5. Akui dan berikan
pujian terhadap
keterampilan
dalam pengasuhan
yang positif:
untuk menambah
kepercayaan diri
bagi mereka
dalam mengasuh
anak
6. Berikan role
model kebiasaan
Mengasuh yang
baik terkait
dengan
komunikasi dan
melatih disiplin
anak prasekolah

4 Setelah Setelah Verbal 1. Keluar 1.Jelaskan pada


diberikan dilakukan 5 ga keluarga tentang
Psikomot
perawatan kali dapat cara pencegahan
or
selama 1 kunjungan menjel penyakit pada
minggu keluarga : askan anak.
keluarga cara
1.Mengetah 2. Jelaskan pada
mengerti dan penceg
ui cara keluarga cara
dapat merawat ahan
pencegaha merawat anak sakit
anaknya yang dan
n anak
sakit perawa 3. Pantau keadaan
sakit
tan kesehatan anak

anak 4. Anjurkan pada


2.Mengetahu sakit keluarga untuk
i cara 2. Anak berobat ke
merawat dibawa Puskesmas/konsult
anak sakit ke asi dengan petugas
Puskes kesehatan bila anak
mas/ sakit
petugas
kesehatan
bila sakit

b. SUMBERDAYA KELUARGA YANG DAPAT DIIDENTIFIKASI


1. Sumberdaya manusia
Dalam keseluruhan siklus hidup manusia, masa di bawah usia lima tahun (balita)
adalah priode paling kritis yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Pada masa balita
proses tumbuh kembang berlangsung sangat cepat dan dikatakan masa tersebut sebagai masa
emas yang apabila tidak dibina dengan baik akan mengalami gangguan dalam perkembangan
emosi, sosial dan kecerdasan. Karena pada masa ini merupakan tahap awal pembentukan
dasar kemampuan, mental, intelektual dan moral yang sangat menentukan sikap, nilai dan
pola perilaku seseorang di kemudian hari. Untuk mencapai tingkat kecerdasan yang optimal,
kecukupan gizi sangat penting dan dibutuhkan untuk pembentukan sel otak sejak dalam
kandungan sampai anak berusia 3 – 5 tahun dimana perkembangan otak berlangsung sangat
cepat. Kunci keberhasilan dalam pembinaan anak balita berada di tangan orang tua karena
hampir seluruh waktu anak berada dekat dengan orang tuanya.

Sumberdaya manusia lain yang dapat diidentifikasi pada tahap pra sekolah antara lain:
kesehatan seluruh anggota keluarga, pendidikan formal dan pengetahuan keluarga/orang tua
terhadap proses tumbuh kembang keluarga, kemampuan keluarga mengambil keputusan.

2. Sumberdaya materi
a. Kecukupan finansial dan fasilitas bermain anak yang adekuat baik di dalam maupun
di luar rumah
b. Sumberdaya dalam bentuk jasa misalnya menghadirkan guru privat/perawat keluarga
untuk meningkatkan kemampuan parenting serta stimulasi tumbuh kembang anak
prasekolah
3. Sumberdaya waktu :sumberdaya yang tersedia 24 jam, tingkat keberhasilan setiap
keluarga sangat ditentukan bagaimana keluarga mengelola waktu dengan optimal di
dalam keluarganya.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama atas dasar
perkawinan, kelahiran atau adopsi dengan keterikatan aturan dan emosional serta individual
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Setiap anggota
keluarga mempunyai perannya masing.-masing begitu juga dengan anak memiliki peranan
sesuai tahap pertumbuhan dan perkembangannya baik perkembangan secara umum,
psikososial, psikoseksual, kognitif dan moral. Untuk mengatasi kemungkinan masalah yang
muncul pada gangguan tumbuh kembang anak pkra-sekolah.keluarga memiliki tugas dalam
perkembangan anaknya serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Adapun masalah kesehatan yang sering muncul pada anak pra-sekolah seperti diare, cacar
air dan campak. Selain dalam masalah kesehatan, anak juga sering mengalami masalah dalam
hubungan dengan keluarganya, seperti merasa cemburu dengan kehadiran anggota keluarga
baru atau adiknya. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tumbuh kembang anak pra-
sekolah dapat dilakukan berbagai alternatif tindakan misalnya bimbingan anak selama fase
pra-sekolah yang disesuaikan dengan usia anak, seperti pada usia 3 tahun maka hal yang
perlu dilakukan adalah menganjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak di play group atau
TK. Hal ini membuat anak lebih bersosialisasi dengan lingkungan atau dengan stimulasi
bermain untuk tumbuh kembang anak yang lebih optimal.

4.2. Saran

Seorang perawat keluarga sudah seharusnya membantu keluarga dalam mengenali dan
memahami tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan yang normal maupun gangguan
pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia pra-sekolah. Hal ini dilakukan agar orang tua
dapat bersikap mandiri dalam mengatasi masalah pertumbuhan dan perkembangan yang
muncul pada anak usia pra-sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Mubarak,Wahid Iqbal,dkk. (2014). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep Dan Aplikasi


(buku 1 & 2). Jakarta : Salemba Medika.
Soetjiningsih (2014), Tumbuh Kembang Anak, Bagian Kesehatan Anak FK Udayana, Jakarta.
EGC,

Soetjiningsih. (2015). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.

Supartini, Y. (2015). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.

https://id.scribd.com/doc/94687045/Keluarga-Dengan-Anak-Prasekolah

Anda mungkin juga menyukai