Nama Kelompok 3 :
CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan , karena berkat rahmat dan karunia-
Nyalah, kami dapat meyelesaikan TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA ini.
Pertama-tama kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Ibu Dian
Wahyuni selaku dosen serta pembimbing mata kuliah Keperawatan Keluarga. Tak lupa
terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman dan semua orang yang berpartisipasi
dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi para pembaca. Tentu
saja makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan guna untuk menjadikan lebih baik ke depannya nanti.
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................5
1.3. Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
2.1 Definisi.........................................................................................................................................6
2.2 Tugas Perkembangan Keluarga....................................................................................................7
2.3 MASALAH KESEHATAN.................................................................................................................8
2.4 PERHATIAN PELAYANAN KESEHATAN..........................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................10
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA ANAK USIA SEKOLAH.................................................................10
3.1 PENGKAJIAN..............................................................................................................................10
3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN........................................................................................................11
3.3 RENCANA INTERVENSI...............................................................................................................12
BAB IV..................................................................................................................................................47
PENUTUP.............................................................................................................................................47
4.1. Kesimpulan...............................................................................................................................47
4.2. Saran.........................................................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................48
BAB I
PENDAHULUAN
Anak Prasekolah adalah anak yang berusia antara usia 3-6 tahun,Serta
biasanya sudah mulai mengikuti program presschool (Dewi,Oktiawati, Saputri, 2015).
Pada masa ini anak sedang menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat, sehingga membutuhkan stimulasi yang intensif dari orang di
sekelilingnya agar mempunyai kepribadian yang berkualitas dalam masa mendatang
(Muscari, 2005).
Menurut data Kemenkes RI (2014) populasi anak usia 1-4 tahun di Indonesia
mencapai sekitar 19,3 juta. Jumlah tersebut meliputi anak usia balita 1-4 tahun yang
Indonesia. Kedepan anak merupakan calon generasi penerus bangsa, oleh sebab itu
kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu mendapat perhatian khusus, salah
satunya dengan upaya pembinaan yang tepat akan berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan anak yang berkualitas salah satunya dengan memberikan stimulasi
secara intensif, deteksi dan intervensi dini sangat tepat di lakukan sedini mungkin
untuk mengetahui penyimpangan pertumbuhan perkembangan balita.
1.3. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi Keluarga
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tugas perkembangan keluarga
3. Mahasiswa mampu menjelaskan masalah kesehatan keluarga
4. Mahasiswa mampu menjelaskan perhatian pelayanan kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5
tahun (Duvall dan Miller,2015).
Kehidupan keluarga selama tahap ini sangat penting dan memberi tuntutan bagi orang
tua. Kedua orang tua banyak menggunakan waktu mereka, karena kemungkinan besar ibu
bekerja, baik bekerja paruh waktu maupun dengan waktu penuh. Namun dengan menyadari
bahwa orang tua adalah ‘arsitek keluarga’, maka adalah penting bagi mereka untuk
memperkokoh kemitraan mereka, agar pernikahan mereka tetap hidup dan lestari.
Pada tahap ini anak-anak prasekolah harus banyak belajar, khususnya dalam hal
kemandirian. Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu memenuhi kebutuhan
sendiri agar dapat menangani diri mereka sendiri tanpa campur tangan orang tua dimana saja
dan kapan saja. Pengalaman di kelompok bermain atau program yang serupa lainnya
merupakan cara yang baik untuk membantu perkembangan semacam ini. Peningkatan yang
tajam dalam IQ dan keterampilan sosial telah dilaporkan terjadi setelah anak menyelesaikan
sekolah taman kanak-kanak selama 2 tahun (Kraft et al,1968 dalam Friedman, 2014).
Tugas perkembangan pada tahap ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tugas utama dari keluarga adalah mensosialisasikan anak. Anak-anak usia prasekolah
mengembangkan sikap diri sendiri ( konsep diri) dan secara cepat belajar mengekspresikan
diri mereka, seperti tampak menangkap kemampuan bahasa secara cepat.
Tugas lain pada masa ini adalah menyangkut bagaimana mengintegrasikan anggota
keluarga yang baru (anak kedua dan ketiga) sementara masih memenuhi kebutuhan anak
yang lebih tua. Penggeseran seorang anak oleh bayi baru lahir secara psikologis merupakan
kejadian traumatik. Persiapan anak-anak menjelang kelahiran seorang bayi akan membantu
memperbaiki situasi, khususnya jika orang tua sensitif dengan perasaan dan tingkah laku
anak yang lebih tua. Persaingan di kalangan kakak-adik biasanya diungkapkan dengan
memukul atau berhubungan negatif dengan bayi, tingkah laku regresif atau melakukan
kegiatan-kegiatan yang menarik perhatian. Cara terbaik menangani persaingan kakak adik
adalah dengan meluangkan waktu setiap hari untuk berhubungan lebih erat dengan anak yang
lebih tua, untuk meyakinkan bahwa ia masih dicintai dan dikehendaki.
Ketika anak mencapai usia pra sekolah,orang tua mulai belajar berpisah dengan anak-
anaknya ketika mereka mulai masuk ke kelompok bermain, tempat penitipan anak, atau TK.
Tahap ini terus berlangsung selama usia prasekolah sampai memasuki usia sekolah. Berpisah
seringkali sulit bagi orang tua dan mereka perlu mendapatkan dukungan dan penjelasan
tentang bagaimana penguasaan tugas-tugas perkembangan anak usia prasekolah, memberikan
kontribusi untuk semakin meningkatnya otonomi mereka.Berpisah dari orang tua juga dirasa
sulit oleh anak-anak usia prasekolah. Pisah dapat terjadi karena orang tua pergi bekerja, ke
rumah sakit, malakukan perjalanan atau berlibur. Persiapan keluarga untuk berpisah dengan
anak sangat penting dalam membantu anak menyesuaikan diri dengan perubahan.
Kedua orang tua perlu memiliki kesenangan dan kontak di luar rumah untuk
mengawetmudakan mereka, sehingga mereka dapat melaksanakan berbagai tugas dan
tanggungjawab di rumah.
Tujuan utama bagi perawat yang bekerja dengan keluarga dan anak usia pra sekolah
adalah membantu mereka membentuk gaya hidup sehat dan memfasilitasi pertumbuhan
fisik,intelektual, emosional dan sosial secara optimal (Wilson,1088,hal 177, dalam
Friedman,2015).
Strategi – strategi promosi kesehatan umum berhubungan erat selama tahap ini,
karena tingkah laku gaya hidup yang dipelajari selama masa kanak-kanak dapat
menyebabkan konskuensi jangka pendek dan jangka panjang.
Pendidikan kesehatan diarahkan pada pencegahan masalah-masalah kesehatan utama
seperti merokok, penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan alkohol, seksualitas manusia,
keselamatan, diet dan nutrisi, olahraga, penanganan stress/ dukungan sosial.
BAB III
3.1 PENGKAJIAN
e. Riwayat keluarga sejak lahir hingga saat ini, termasuk tugas perkembangan
keluarga dan kesehatan serta kejadian dan pengalaman yang berhubungan dengan
kesehatan (perceraian,kematian,kehilangan) yang terjadi dalam kehidupan
keluarga. Beberapa dari informasi ini (perceraian,perkawinan kematian)dapat
dimasukkan ke dalam genogram keluarga.
f. Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan keluarga asal,hubungan
masa lalu dan kini dengan kakek dan nenek)
3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada tahap perkembangan keluarga anak
prasekolah antara lain:
Salah satu tujuan penting dari keperawatan keluarga adalah membantu keluarga
adalahdan anggotanya bergerak ke arah penyelesaian tugas-tugas perkembangan
individu dan keluarga (Friedman,1987). Penguasaan satu kumpulan tugas-tugas
perkembangan keluarga memungkinkan keluarga bergerak maju ke arah tahap
perkembangn berikutnya. Untuk mencapai tujuan ini, perawat keluarga membantu
keluarga mencapai dan mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan pribadi dari
anggota keluarga secara individual dan fungsi keluarga yang optimum.
Bagi perawat, memasukkan perspektif perkembangan ke dalam praktik keperawatan
keluarga sangat penting selama fase diagnostik dan perencanaan.
Beberapa contoh intervensi keperawatan keluarga untuk keluarga prasekolah:
Tujuan Tujuan
Diagnosa Jangka Jangka Kriteria Standar
Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Evaluasi Evaluasi
(Tupan) (Tupen)
1.
1. Kaji jadwal
Ketidakseimbang Setelah Setelah Verbal 1.Keluarga
makan anak dan
an nutrisi kurang diberikan dilakukan dapat
Psikomot kebiasaan makan,
dari kebutuhan perawatan kunjungan 5 menjelask
or termasuk metode
tubuh selama selama kali n tentang
dalam pemberian
berhubungan 1 kunjungan pola
makan kepada
dengan bulankeluarga keluarga makanan
anak di keluarga:
ketidakmampuan dapat merawat dapat anak
untuk
keluarga An. X prasekola
1.Mengetahui menentukan
merawat anak sehingga status h
pola adekuat atau
prasekolah gizi anak
makanan 2.Keluarga tidaknya pola
meningkat
anak usia dapat makan yang
ditandai
prasekolah membuat diberikan
dengan anak
contoh 2. Kaji anak
mengkonsumsi 2.Keluarga
menu prasekolah
nutrisi yang dapat
sederhana apakah tidak
adekuat: anak mendemons
untuk dapat minum
akan trasikan
anak dengan cangkir
menunjukan membuat
contoh 3.BB anak atau tidak dapat
kenaikan berat
menu naik memegang
badan dan
sederhana 600gr makanan atau
kenaikan
untuk anak dalam 1 menggunakan
tinggi badan
prasekolah bulan. alat makan
dengan baik, atau
3.BB anak
jika anak
meningkat
mengalami
dari 600
kesulitan
gram dalam
menelan atau
1 bulan
mentoleransi
terhadap tekstur
makanan tertentu:
untuk
memastikan
apakah intervensi
lebih lanjut
diperlukan atau
tidak seperti
terapi bicara atau
terapi okupasi
3. Jelaskan pada
keluarga tentang
pentingnya
pemberian
makanan sehat
untuk anak
4. Jelaskan pada
keluarga tentang
pola makanan
anak usia
prasekolah
5. Bersama keluarga
mendemonstrasik
an cara membuat
menu sederhana
untuk anak.
6. Koordinasi
dengan petugas
gizi puskesmas
tentang
pemberian
makanan
tambahan (PMT-
ASI)
7. Anjurkan
Keluarga untuk
terus memantau
kenaikan BB
anak setiap bulan.
Koping keluarga Setelah Setelah Verbal Keluarga 4. Kaji sejarah
tidak efektif diberikan dilakukan 5 dapat keluarga untuk
afektif
berhubungan perawatan kali mengiden mengidentifikasi
dengahn selama 1 kunjungan , tifikasi: kekuatan dan
ketidakmampuan bulan, coping maka anggota kelemahan
1. Faktor
keluarga keluarga keluarga keluarga
–faktor
mengambil membaik mampu 5. Tetepkan kapan
penyeb
keputusan 1.Mengidenti saatnhya keuarga
ab
fikai faktor- siap mendapatkan
stress
faktor yang bantuan perawat
2. Mengid
dapat 6. Lakukan
entifika
menyebabkan komunikasi
si
stress dimulai dengan
sumber
informasi yang
2.Setiap daya
singkat,karena
angota yang
keluraga yang
keluarga akan mensup
sedang di bawah
memakai port
tekanan akan sulit
sumber- 3. Berinte
menerima banyak
sumber yang raksi
informasi
efektif yang dengan
7. Bantu keluarga
dapat baik
untuk
mensupport pada
mengidentifikasi
perawat
3.Setiap maslah yang dapat
dan
anggota diselesaikan
setiap
keluarga segera dan
anggota
dapat menagguhkan
keluarg
berinteraksi masalah lain
dengan baik a hingga tingkatan
terhadap stress sudah
perawat dan menurun
diantara 8. Menganjurkan
anggota setiap anggota
keluarga keluarga untuk
dapat
mengungkapkan
perasaan masing-
masing tanpa
mengadili satu
sama lain
9. Bantu keluarga
mengidentifikasi
koping yang
positif di masa
lalu yang berhasil
dilakukan
10. Bantu anggota
keluarga
mengidentifikasi
pilihan-pilihan
jika bingung
mengambil
keputusan
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. DATA KELUARGA
1. Identitas Keluarga
a. Nama KK : Tn. S
c. Umur : 32 tahun
d. Pendidikan : sarjana
e. Agama : Islam
RT 03/RW 14
Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia
4. Genogram
Keterangan :
: Perempuan : An.BP
: Laki-laki : Meninggal
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
Ny.S
Mengatakan belum pernah sakit yang berat, saat pengkajian Temp : 36,3 0C
Tekanan Darah 100/80 mmHg, N : 78x/mnt. Mengatakan badannya sehat,
tidak ada keluhan terhadap gejala suatu penyakit.
An.AT
KU baik anak dikeluhkan Batuk pilek sejak kemarin,hasil pemeriksaan fisik
temp: An.AT : temp: 36,50C,Nadi 122 x/mnt Resp : 30 x/mnt,Pharing agak
hiperemis,Hidung : ingus(+), dada/thorak : wheezing(-), ronkhi (-), BB : 10
Kg,TB : 92 Cm,Immunisasi lengkap.
An. BP
KU baik, KU baik,turgor kulit baik,pergerakan aktif, .BB :
8000, TB : 70 cm,LK: 43 cm. Pada KMS ,riwayat immunisasi lengkap.
- Motorik halus : Anak dapat memegang dan membenturkan dua buah benda
dan dapat menaruh benda pada suatu tempat
b. Penyakit keturunan
Tn.S mengatakan bahwa tidak ada penyakit keturunan baik dari pihak Tn.S
maupun Ny.S.
c. Penyakit kronis/menular
- Keluarga Tn. S merasa aman tinggal di rumah saat ini, dan seluruh anggota
keluarga merasa nyaman karena tetangga baik-baik.
- Riwayat spiritual anggota keluarga
Semua anggota keluarga taat beribadah, sholat lima waktu dan mengikuti
kegiatan pengajian setiap satu bulan sekali.
Keluarga Tn.S terbiasa makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk
pauk, sayuran, buah dan susu kadang-kadang. Namun keluarga jarang
makan bersama-sama karena Tn.S dan Ny.S pada jam makan ditempat
kerja sedangkan waktu makan anaknya bersama-sama karena disuapi oleh
pembantunya. Kompisisi makanan kedua anaknya hampir sama sementara
untuk An.BP dibuat lebih lunak dari makanan kakaknya(An.AT).
b.Minum
d.Cara penyajian
Makanan yang disajikan di meja setelah dimasak, bila ada sisa ditutup di
atas meja dengan tutup saji. Keluarga yang mau makan ambil sendiri-
sendiri.
11. Reproduksi
Kebutuhan pasangan seksual keluarga terpenuhi, saat pengkajian Ny.S
mengatakan bahwa dirinya belum ber-KB karena sejak melahirkan
anaknya yang kedua belum menstruasi sehingga menurutnya tidak perlu
berKB.
C. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan kurang baik, bila ada permasalahan
jarang dimusyawarahkan.
3. Struktur Peran
Setiap anggota keluarga telah menjalankan peran masing-masing dengan baik.
Ayah sebagi pencari nafkah utama dan ibu memelihara anak-anak di rumah.
D. Fungsi Keluarga
Secara umum keluarga Tn. S sudah memenuhi fungsi keluarga baik fungsi
afektif, sosialisasi, dan perawatan kesehatan .
2. Mengambil keputusan
4. Memelihara lingkungan
Keluarga sudah mampu memelihara lingkungan, nampak dari lingkungan
disekitar rumah bersih
5. Menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga sudah dapat menggunakan fasilitas kesehatan dengan baik, bila ada
anggota keluarga yang sakit maka dibawa berobat ke dokter praktek
swasta/Rs
4 5
2 2 U
1 Gang 3
2 2
Keterangan : || Pintu
1. Ruang Tamu
2. Kamar Tidur
3. Dapur
4. Kamar Mandi
5. WC
2. Sampah
Sampah rumah tangga dibuang pada tempat sampah keluarga kemudian
diambil oleh petugas seminggu dua kali
4. Jamban Keluarga
Keluarga Tn. S mempunyai jamban sendiri, jenis kloset duduk, kondisi baik.
6. Halaman rumah
Pada saat kunjungan halaman rumah tampak bersih.
7. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah cukup bersih namun halaman depan rumah belum
dimanfaatkan dengan baik.
8. Fasilitas
Fasilitas perdagangan seperti pasar yang berjarak 300 meter dari rumah,
fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas berjarak + 1 km, dokter praktek 1-2 km,
rumah sakit 5-6 km, fasilitas peribadatan seperti masjid 400 meter dari
rumah.
Data Obyektif
1.KU baik,turgor kulit
baik,pergerakan aktif
2.BB : 10TB : 92
cm.Pada KMS
menunjukan BGM(gizi
kurang)
Data Subyektif Resiko tertularnya
Ketidakmampua Resiko
1.Ny.S mengatakanAn.AT penyakit infeksi
n keluarga
batuk pilek sejak 2 hr. pada An.BP
merawat
2.An.BP dan kakaknya anaknya yang
tidur dalam satu kamar sakit karena
kurangnya
3.Ny.S memberikan obat
pengetahuan
paracetamol,CTM pada
keluarga dan
anaknya sisa obat waktu
rendahnya daya
anaknya sakit dahulu
tahan tubuh
Data obyektif anak.
1.An.AT : temp:
36,50C,Nadi 122 x/mnt
Resp : 30 x/mnt,Pharing
agak hiperemis,Hidung :
ingus(+),dada/thorak
:wheezing(-),ronkhi (-)
Data objektif:
Berdasarkan
pemeriksaan dengan
DDST kedua anak Tn.S
mencapai
tumbuhkembang yang
normal
1.
nY
2.
nY
3.
III. PERENCANAAN
a.Penentuan Prioritas Masalah
1. Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An.BP keluarga
Tn.S b.d. ketidakmampuan keluarga merawat anak gizi kurang karena kurangya
pengetahuan keluarga tentang pola makanan bayi.
Hitunga Sko
No Kriteria Pembenaran
n r
1. Sifat masalah : Aktual 3/3 x 1 1 Anak At dengan BB
2.
bawah garis Merah
menunjukan bahwa gizi
anak kurang.
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Sumber daya keluarga
dapat diubah : Mudah berupa waktu dan tenaga
cukup, , adnya dukungan
dari masyarakat melalui
posyandu dan fasilitas
kesehatan mudah
dijangkau.
3. Potensial untuk 2/3 x 1 2/3 Masalah ini dirasakan
dicegah : cukup cukup lama dan sedang
dilakukan usaha-usaha
untuk meningkatkan status
gizi anak
4. Menonjolnya 1/2 x 1 1/2 Keluarga menyadari akan
masalah : Masalah keadaan gizi anak tetapi
dirasakan tapi tidak akan tetapi perlu waktu
perlu segera dan biaya yang cukup
ditangani untuk mengatasinya
Jumlah 4 1/6
Resiko tertularnya penyakit infeksi pada An.BP keluarga Tn.S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anak sakit karena kurangnya pengetahuan
keluarga dan rendahnya daya tahan tubuh anak.
No Kriteria Hitunga Skor Pembenaran
n
1. Sifat masalah : Resiko 2/3 x 1 2/3 An.BP dengan status gizi
kurang akan mudah
tertular penyakit infeksi.
2. Kemungkinan masalah ½ x 2 1 Pendidikan
dapat diubah : keluarga(Ny.S) yang
sebagian cukup,sumber daya
keluarga dan masyarakat
Hitunga
No Kriteria Skor Pembenaran
n
1. Sifat masalah : Resiko 2/3 x 1 2/3 Masalah sudah terjadi
2. Kemungkinan masalah ½ x 2 1 Sumber daya keluarga dan
dapat diubah : masyarakat yang
sebagian memadai, tenaga dan
fasilitas kesehatan
Dari hasil skoring diatas maka urutan prioritas pemecahan masalah adalah :
b. Perencanaan Keperawatan
Tujuan Tujuan
No. Jangka Jangka Kriteria Standar
Intervensi
Dx Panjang Pendek Evaluasi Evaluasi
(Tupan) (Tupen)
1.
1. Kaji jadwal
1 Setelah Setelah Verbal 1.Keluarga
makan anak dan
diberikan dilakukan dapat
Psikomot kebiasaan makan,
perawatan kunjungan 5 menjelask
or termasuk metode
selama selama kali n tentang
1 bulan kunjungan pola dalam pemberian
keluarga dapat keluarga makanan makan kepada
merawat An. dapat anak anak di keluarga:
At sehingga prasekola untuk
1.Mengetahui
status gizi h menentukan
pola
anak adekuat atau
makanan 2.Keluarga
meningkat tidaknya pola
anak usia dapat
ditandai makan yang
prasekolah membuat
dengan anak diberikan
contoh
mengkonsumsi 2.Keluarga 2. Kaji anak
menu
nutrisi yang dapat prasekolah
sederhana
adekuat: anak mendemons apakah tidak
untuk
akan trasikan dapat minum
anak
menunjukan membuat dengan cangkir
kenaikan berat contoh 3.BB anak atau tidak dapat
badan dan menu naik memegang
kenaikan sederhana 600gr makanan atau
tinggi badan untuk anak dalam 1 menggunakan
prasekolah bulan. alat makan
Sumberdaya manusia lain yang dapat diidentifikasi pada tahap pra sekolah antara lain:
kesehatan seluruh anggota keluarga, pendidikan formal dan pengetahuan keluarga/orang tua
terhadap proses tumbuh kembang keluarga, kemampuan keluarga mengambil keputusan.
2. Sumberdaya materi
a. Kecukupan finansial dan fasilitas bermain anak yang adekuat baik di dalam maupun
di luar rumah
b. Sumberdaya dalam bentuk jasa misalnya menghadirkan guru privat/perawat keluarga
untuk meningkatkan kemampuan parenting serta stimulasi tumbuh kembang anak
prasekolah
3. Sumberdaya waktu :sumberdaya yang tersedia 24 jam, tingkat keberhasilan setiap
keluarga sangat ditentukan bagaimana keluarga mengelola waktu dengan optimal di
dalam keluarganya.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama atas dasar
perkawinan, kelahiran atau adopsi dengan keterikatan aturan dan emosional serta individual
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Setiap anggota
keluarga mempunyai perannya masing.-masing begitu juga dengan anak memiliki peranan
sesuai tahap pertumbuhan dan perkembangannya baik perkembangan secara umum,
psikososial, psikoseksual, kognitif dan moral. Untuk mengatasi kemungkinan masalah yang
muncul pada gangguan tumbuh kembang anak pkra-sekolah.keluarga memiliki tugas dalam
perkembangan anaknya serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Adapun masalah kesehatan yang sering muncul pada anak pra-sekolah seperti diare, cacar
air dan campak. Selain dalam masalah kesehatan, anak juga sering mengalami masalah dalam
hubungan dengan keluarganya, seperti merasa cemburu dengan kehadiran anggota keluarga
baru atau adiknya. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tumbuh kembang anak pra-
sekolah dapat dilakukan berbagai alternatif tindakan misalnya bimbingan anak selama fase
pra-sekolah yang disesuaikan dengan usia anak, seperti pada usia 3 tahun maka hal yang
perlu dilakukan adalah menganjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak di play group atau
TK. Hal ini membuat anak lebih bersosialisasi dengan lingkungan atau dengan stimulasi
bermain untuk tumbuh kembang anak yang lebih optimal.
4.2. Saran
Seorang perawat keluarga sudah seharusnya membantu keluarga dalam mengenali dan
memahami tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan yang normal maupun gangguan
pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia pra-sekolah. Hal ini dilakukan agar orang tua
dapat bersikap mandiri dalam mengatasi masalah pertumbuhan dan perkembangan yang
muncul pada anak usia pra-sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/94687045/Keluarga-Dengan-Anak-Prasekolah