Anda di halaman 1dari 3

Nama : Meri

Nim : 19321001

S1 Keperawatasn semester 5

RESUME Perspektif keperawatan dan konsep perawatan paliatif

 Perspektif Paliatif
Pendekatan perawatan paliatif melibatkan berbagai disiplin ilmu yaitu
a. pekerja sosial, ahhli agama,
b. perawat, dokter, psikolog,
c. relawan, apoteker, ahli gizi,
d. fisioterapi, dan okupasi terapi.
Masing-masing profesi terlibat sesuai dengan masalah yang dihadapi penderita, dan
penyusunan tim perawatan paliatif disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan tempat
perawatannya.

 Model / tempat Perawatan Paliatif


1) Rumah sakit
 Tim perawatan paliatif merupakan kolaborasi antara interdisiplin ilmu dan biasanya
terdiri dari seorang dokter dan atau perawat senior bersama dengan satu atau lebih
pekerja sosial dan pemuka agama/rohaniawan. Sebagai tambahan, tim tersebut juga
dibantu teman sejawat dari gizi dan rehabilitasi, seperti fisioterapis atau petugas terapi
okupasi. 
2) Hospice
Hospice merupakan tempat pasien dengan penyakit stadium terminal yang tidak dapat
dirawat di rumah namun tidak melakukan tindakan yang harus dilakukan di rumah
sakit. Pelayanan yang diberikan tidak seperti di rumah sakit, tetapi dapat memberikan
pelayanan untuk mengendalikan gejala-gejala yang ada, dengan keadaan seperti di
rumah pasien sendiri.
3) Rumah
Peran keluarga lebih menonjol karena sebagian perawatan dilakukan oleh keluarga.
Keluarga atau orang tua sebagai care giver diberikan latihan pendidikan keperawatan
dasar. Perawatan di rumah hanya mungkin dilakukan bila pasien tidak memerlukan
alat khusus atau keterampilan perawatan yang mungkin dilakukan oleh keluarga.

 Model/Tempat Perawatan Paliatif Care


1. Rumah Sakit (Hospice Hospital Care), Poliklinik, Rawat Singkat, Rawat Inap
2. Rumah (Hospice Care)
3. Hospis (Hospice Care)
4. Praktek Bersama, Tim/Kelompok Perawatan Paliatif

Tempat untuk perawatan paliatif dapat dilakukan di :

a) Rumah sakit, untuk pasien yang harus mendapatkan perawatan dengan pengawasan
ketat, tindakan khusus atau memerlukan peralatan khusus.
b) Puskesmas, untuk pasien yang melakukan rawat jalan.
c) Rumah singgah atau panti (hospis), untuk pasien yang tidak memerlukan pengawasan
ketat, tindakan atau peralatan khusus, tetapi belum dapat dirawat di rumah karena
masih memerlukan pengawasan tenaga kesehatan.
d) Rumah Pasien, untuk pasien yang tidak memerlukan pengawasan ketat, tindakan atau
peralatan khusus, serta keterampilan perawatan bisa dilakukan oleh anggota keluarga
(Kemenkes RI, 2017)
 Perkembangan palliative care
• Istilah "perawatan paliatif" umumnya mengacu pada setiap perawatan yang
meredakan gejala, apakah ada atau tidak ada harapan penyembuhan dengan
cara lain.
• Pengobatan paliatif bermaksud mengurangi nyeri dan mengurangi symptom
selain nyeri seperti mual, muntah dan depresi.
• Perawatan bagi mereka yang akan segera meninggal pertama didirikan di
Inggris melalui lokakarya cicely Saunders di RS Khusus St. Christopher, RS
khusus tersebut pindah ke AS pada thn 1970an.
• RS khusus pertama di AS adalah RS New Haven yang kemudian menjadi RS
khusus Connecticut. RS tersebut kemudian menyebar ke seluruh Negara.

 pelayanan paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini


a) Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang
normal. 
b) Tidak mempercepat atau menunda kematian.
c) Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
d) Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual.
e) Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya.
f) Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga
 Karakteristik Palliative Care
Beberapa karakteristik perawat paliatif adalah:
Mengurangi rasa sakit dan keluhan lain yang mengganggu.
2. Menghargai kehidupan dan menyambut kematian sebagai proses yang normal.
3. Tidak berusaha mempercepat atau menunda kematian.
4. Mengintegrasikan aspek psikologis dan spiritual dalam perawatan pasien.
5. Membantu pasien hidup seaktif mungkin sampai akhir hayat.
6. Membantu keluarga pasien menghadapi situasi selama masa sakit dan setelah
kematian.
7. Menggunakan pendekatan tim untuk memenuhi kebutuhan pasien dan keluarganya,
termasuk konseling masa duka cita, jika diindikasikan.
8. Meningkatkan kualitas hidup, dan mungkin juga secara positif memengaruhi
perjalanan penyakit.
9. Bersamaan dengan terapi lainnya yang ditujukan untuk memperpanjang usia,
seperti kemoterapi atau terapi radiasi, dan mencakup penyelidikan yang diperlukan
untuk lebih memahami dan mengelola komplikasi klinis yang berat. 

Anda mungkin juga menyukai