TUMOR MEDIASTINUM
DI RUANG ICU RUMAH SAKIT MARGONO SOEKARJO
Oleh :
Fandy Ahmad Faisal
1911040051
yang berdekatan. Nyeri dada atau punggung biasanya akibat kompresi atau
invasi tumor pada nervus interkostalis atau erosi tulang yang berdekatan.
Batuk dan dispneu merupakan gejala yang berhubungan dengan kompresi
batang trakeobronchus. Sewaktu tumor tumbuh lebih besar di dalam
mediastinum posterosuperior, maka tumor ini bisa menyebabkan sindrom
pancoast atau Horner karena kompresi peleksus brakhialis atau rantai
simpatis servikalis.
Pembagian dari tumor neurogenik, menurut letaknya:
a. Dari saraf tepi: Neurofibroma, Neurolinoma
b.Dari saraf
simpati:GanglionNeurinoma,Neuroblastoma,Simpatikoblastoma
c. Dari paraganglion: Phaeocromocitoma, Paraganglioma
8. Kista Bronkhogenik
Kista Bronkogen kebanyakan mempunyai dinding cukup tipis,
yang terdiri dari jaringan ikat, jaringan otot dan kadang-kadang
tulang rawan. Kista ini dilapisi epitel rambut getar atau
planoselular dan terisi lendir putih susu atau jernih. Kista bronkus
terletak menempel pada trakea atau bronkus utama, kebanyakan
dorsal dan selalu dekat dengan bifurkatio. Kista ini dapat tetap
asimptomatik tetapi dapat juga menimbulkan keluhan karena
kompresi trakea, bronki utama atau esophagus. Kecuali itu
terdapat bahaya infeksi dan perforasi sehingga kalau ditemukan
diperlukan pengangkatan dengan pembedahan. Gejala dari kista
ini adalah batuk, sesak napas s/d sianosis.
4. Manifestasi Klinis
Mengeluh sesak nafas, nyeri dada, nyeri dan sesak pada
posisi tertentu (menelungkup)
Sekret berlebihan
Effusi pleura
Wheezing unilateral/bilateral
Ronchii
Sebagian besar pasien tumor mediastinum akan
memperlihatkan gejala pada waktu presentasi .Kebanyakan
kelompok melaporkan bahwa antara 56 dan 65 persen pasien
menderita gejala pada waktu penyajian, dan penderita dengan lesi
ganas jauh lebih mungkin menunjukkan gejala pada waktu
presentasi. Tetapi, dengan peningkatan penggunaan rontgenografi
dada rutin, sebagian besar massa mediastinum terlihat pada pasien
yang asimtomatik. Adanya gejala pada pasien dengan massa
mediastinum mempunyai kepentingan prognosis dan
menggambarkan lebih tingginya kemungkinan neoplasma ganas.
Massa mediastinum bisa ditemukan dalam pasien
asimtomatik, pada foto thorax rutin atau bisa menyebabkan gejala
karena efek mekanik local sekunder terhadap kompresi tumor atau
invasi struktur mediastinum. Gejala sistemik bisa nonspesifik atau
bisa membentuk kompleks gejala yang sebenarnya patogmonik
untuk neoplasma spesifik.
Keluhan yang biasanya dirasakan adalah :
3. Immunoterapi
Misalnya interleukin 1 dan alpha interferon
4. Kemoterapi
Kemoterapi telah menunjukkan kemampuannya dalam
mengobati beberapa jenis tumor.
5. Radioterapi.
Masalah dalam radioterapi adalah membunuh sel kanker dan
sel jaringan normal. Sedangkan tujuan radioterapi adalah
meninggikan kemampuan untuk membunuh sel tumor dengan
kerusakan serendah mungkin pada sel normal.
6. Pemeriksaan diagnostik
A. Prosedur Radiologi
1. Foto thoraks
Dari foto thoraks PA atau lateral untuk menentukan lokasi
tumor anterior, medial atau posterior, tetapi pada kasus dengan
ukuran tumor yang besar sulit ditentukan lokasinya yang pasti.
2. Tomografi
Dapat menentukan lokasi tumor, mendeteksi klasifikasi pada
lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid, tumor tiroid, dan
kadang-kadang timoma. Teknik ini semakin jarang digunakan.
7. Komplikasi
Komplikasi dari kelainan mediastinum mereflekikan patologi
primer yang utama dan hubungan antara struktur anatomic dalam
mediastinum. Tumor atau infeksi dalam mediastinum dapat
menyebabkan timbulnya komplikasi melalui: perluasan dan
penyebaran secara langsung, dengan melibatkan struktur-struktur
(sel-sel) bersebelahan, dengan tekanan sel bersebelahan, dengan
menyebabkan sindrom paraneoplastik, atau melalui metastatic di
tempat lain. Empat komplikasi terberat dari penyakit mediastinum
adalah:
Obstruksi trachea
Rupture esofagus.
Tingkat kenyamanan
Pengendalian nyeri
3. Nyeri (akut) Tingkat nyeri Manajemen nyeri
berhubungan Kriteria hasil :
dengan insisi
Melapaorkan nyeri Observasi lokasi
bedah (trauma
hilang/terkontrol karakteristik, lokasi,
jaringan),
Tampak rileks dan frekuensi, durasi dan sifat
terpasang
tidur/istirahat dengan nyeri
drainase dada
baik memberikan posisi senyaman
Mampu melakukan Ajarkan klien teknik
aktivitas sesuai dengan management nyeri, seperti
kebutuhan distraksi dan relaksasi
(visualisasi, bimbingan
imajinasi)
Meningkatkan pengetahuan
klien tentang penyakit yang
diderita
Kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian analgesik
Daftar Pustaka