Anda di halaman 1dari 5

RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT TN.

S DENGAN SDH

Nama Mahasiswa : Eko Budi p. Nama Pasien :sdr.R

NIM : 1911040016 Umur : 16 Tahun

Hari/Tanggal : Selasa, 24 Juli 2020 Dx Medis : SDH

KASUS

Kasus 1: SDH (Subdural Hemorrage) (Eko)

Sdr. R (16 tahun) dibawa ke IGD RSMS dengan penurunan kesadaran karena kecelakaan motor . Hasil
pengkajian fisik didapatkan tidak ada obstruksi jalan nafas, RR: 26 x/menit, TD: 137/87 mmHg, N: 102
x/menit, S: 38,4oC, CRT<3 detik, akral hangat, GCS E2V4M6. Terdapat benjolan pada bagian temporalis,
perdarahan keluar dari lubang telinga, tidak ada jejas. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit kronis dan
alergi. Pemeriksaan CT-scan didapatkan terdapat SDH pada regio frontotemporal regio kanan

I. PENGKAJIAN
A. Primary Survey
Airway :
- Tidak ada tanda-tanda obstruksi jalan nafas
- Tidak ada sumbatan jalan nafas
- Tidak ada peningkatan sekresi pernafasan
- Jalan nafas paten
- lidah tidak jatuh ke belakang

Breathing :
- Pergerakan dinding dada simetris
- Nafas spontan
- Tidak ada penggunakan alat bantu pernafasan
- RR: 26x/ menit
- Tidak sesak nafas
- Tidak ada suara nafas tambahan

Circulation :
- Warna kulit coklat
- TD: 137/87mmHg
- Akral teraba hangat
- N: 102x/menit
- S: 38,4ᵒC
- SPO2: 96%

Disability :
- GCS E2V4M6

Exsposure :
-terdapat benjolan
- adanya perdarahan
-tidak ada jejas

B. Secondary Survey
A: Tidak ada alergi obat atupun makanan
M: Tidak ada obat yang rutin dikonsumsi
P: Tidak ada riwayat penyakit
L: Makan terakhir tidak ada
E: pasien mengalami penurunan kesadaran

C. Asuhan Keperawatan
- Analisa Data

TGL/JAM DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI

24 juli DS: - Resiko perfusi Trauma kepala-


2020, 09.00 serebral tidak gangguan suplai
WIB efektif D.0017 darah-iskemia-
DO: RR:26x/menit, hipoksia-perubahan
TD: 137/87 mmHg, pefusi jaringan
N: 102 x/menit,
S: 38,4oC,
CRT<3 detik, akral hangat,
GCS E2V4M6
-terdapat benjolan
-perdarahan keluar dari
lubang telinga
- CT-scan terdapat SDH pada
regio frontotemporal regio
kanan

- Diagnosa Keperawatan Utama


Resiko perfusi serebral tidak efektif D.0017
D. Intervensi keperawatan

Tgl/Waktu Diagnosa SLKI siki


Keperawata
n
Resiko Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Penjegahan syok I.14545
24 Juli perfusi 1x24 jam diharapkan perfusi perifer dalam 1. Monitor setatus
2020, serebral batas normal : kardipulmonal(frekuensi
09.30 tidak efektif  L02011 ,kekuatan
WIB nadi,ferekuensi nafas,td)
indikator Awal Target 2. Monitor tingkat
1.edema perifer 2 4 kesadaran dan respon
2.kelemahan otot 2 4 pupil)
3akral 2 4 3. Pertahankan jalan nafas
4.tekanan darah 2 4 paten
4. Kolaborasi pemberian
Keterangan: infus cairan ktistaloid
1: menurun 20ml/kg BB
2: cukup mmeburuk
3: sedang
4: cukup meningkat
5: meningkat
E. Implementasi & Evaluasi

Tgl/Waktu Implementasi & Respon Evaluasi Paraf

1. Monitor setatus S:pasien mengalami penurunan kesadaran EKO


24 Juli 2020/ kardipulmonal(frekuensi,kekua
10.00 tan nadi,ferekuensi nafas,td) O: DO: RR:26x/menit,
TD: 137/87 mmHg,
N: 102 x/menit,
DS:-
S: 38,4oC,
DO: RR:26x/menit,
CRT<3 detik, akral hangat,
TD: 137/87 mmHg,
CRT<3 detik, akral hangat, GCS E2V4M6
N: 102 x/menit,
-terdapat benjolan
S: 38,4oC,
-perdarahan keluar dari lubang telinga
CRT<3 detik, akral hangat,
A: Masalah Teratasi Sebagian
2. Monitor tingkat kesadaran dan
respon pupil indikator Awal Target Sekarang
1.edema perifer 2 4 3
DS: - 2.kelemahan 2 4 3
DO: CRT<3 detik, akral otot
hangat, GCS E2V4M6 3akral 2 4 3
-terdapat benjolan 4.tekanan darah 2 4 3
-perdarahan keluar dari lubang
telinga P: Lanjutkan intervensi
3. Pertahankan jalan nafas paten Penjegahan syok
DS:- 1. Monitor setatus
DO: terlihat sesak nafas kardipulmonal(frekuensi,kekuatan
RR26x/mnt nadi,ferekuensi nafas,td)
2. Kolaborasi pemberian infus cairan
ktistaloid 20ml/kg BB

Anda mungkin juga menyukai