Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

E DENGAN CHF (CONGESTIVE


HEART FAILURE ) DIRUANG ICCU RUMAHSAKIT GUNUNGJATI
CIREBON

Disusun oleh :

Nama :Dwi Rahayu

Program Studi :Profesi ners

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN NERS SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI

2017
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. E DENGAN CHF (
CONESTIVE HEART FAILURE ) DIRUANG ICCU RUMAH SAKIT
GUNUNGJATI CIREBON

Inisial pasien : Ny. E

Diagnosa medis : CHF (CONGESTIVE HEART FAILURE )

No registrasi :

A. PENGKAJIAN
PRIMARY SURVEY

a. Airways

Tidak ada sumbatan pada jalan napas, Sekret (-), hembusan jalan napas(+),
ventilator (-), ETT (-)

b. Breathing

Nafas spontan, RR: 32 x/menit, irama nafas ireguler. RR 32x permenit,


SPO2 99%, pasien terlihat sesak, retraksi dada (+), vesikuler

c. Circulation

HR: 115, suhu: 37 C, SPO2: 99%, TD 150/91

d. Disability

GCS E2M6V1, kesadaran sopor

e. Eksposure

Edema (+), perdarahan (-)


B. ANALISA DATA
No. Hari Data fokus Problem Etiologi Ttd
tanggal
jam
1. 7 nov DS : - Penurunan perubahan Dwi
2017 DO : S : 37 c curah jantung kontraktilitas
N : 115 x miokardial
permenit
RR : 32x
permenit
Tampak retrakasi
dada, nadi
takikardia
TD:150/91
mmhg
CRT >3detik
2. 7 nov DS :- keluarga Ketidakefektifan Hiperventilasi Dwi
2017 klien pola napas
mengatakan
bahwa klien
sesak napas, dan
muntah.
DO : klien tidak
sadar, irama
napas ireguler,
terpasang NRM
12L/menit

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas miokardial
2. Ketidakefektifan pola napas b.d hiperventilasi
D. INTERVENSI
No. Dx Tujuan dan kriteria Intervensi Ttd
hasil
1. Setelah dilakukan 1. Kaji dan laporkan Dwi
tindakan asuhan tanda penurunan
keperawatan 2x24 curah jantung.
jam diharapkan 2. Monitor TTV
masalah penurunan sejam sekali
curah jantung dapat 3. Kaji frekuensi dan
teratasi dengan irama nadi
kriteria hasil : 4. Catat bunyi
1. Tekanan darah jantung.
dalam batas 5. Palpasi nadi
normal (systole : perifer.
110-140 mmHg 6. Istirahatkan klien
dan Diastole: 80- dengan tirah
90 mmHg) baring optimal.
2. CRT kurang dari 7. Atur posisi tirah
3 detik baring yang
3. Nadi 70-90 kali/ nyaman. Kepala
menit tempat tidur harus
4. Tidak terjadi dinaikkan 20-30
aritmia cm.
8. Berikan oksigen
tambahan dengan
nasal kanul/
masker sesuai
dengan indikasi.

Setelah dilakukan 1. Posisikan pasien


2.
tindakan semifowler
keperawatan selama 2. Beri terapi oksigen
1x24jam diharapkan sesuai kebutuhan
ketidakefektifan 3. Monitor TTV ( TD,
pola napas teratasi RR, nadi)
dengan kriteria hasil 4. Monitor ada tidaknya
: sianosis
1. Tidak ada 5. Kolaborasi untuk
dispneu pemberian
(mampu bronkodilator
bernapas
dengan
mudah )
2. Tidak ada
suara napas
abnormal
3. Frekuensi
nafas normal

E. IMPLEMENTASI
No. dx Hari tgl Jam Implementasi Respon Ttd
1,2 7 nov 10.00 memonitor TTV S : Dwi
2017 sejam sekali O:
TD 145/90
lega
RR : 30x
permenit
N : 112x
permenit

Mengkolaborasi S:
pemberian O : injeksi
antibiotik, masuk
analgetik melalui iv

Memberi cairan S :
RL O : infus
menetes
dengan
frekuensi
20tpm

Memberikan S:
oksigen dengan O: oksigen
NRM 11L/menit

Mengistirahatkan S :
klien dengan O : klien
tirah baring tiduran
optimal dengan
posisi
kepala 20-
30cm
lebih
tinggi
Mengkolaborasi S:
pemberian O : - klien
bronkodilator tampak
ventolin bernapas
lebih lega
Nebuliser
ventolin
selama
5menit.
F. EVALUASI
No dx Hari tanggal Catatan Ttd
jam perkembangan
1,2 14.00 S : keluarga klien Dwi
mengatakan bahwa
napas klien tidak
terlalu sesak dan
klien masih tidak
sadar.
O : klien tidur
dengan nyaman
dengan posisi kepala
20-30cm
RR 26 kali permenit
Pernafasan cuping
hidung (-), retraksi
dada (+) N : 109x
permenit, CRT
<3detik, TD :145/86,
edema (+)

A:
1. penurunan curah
jantung b.d
perubahan
kontraktilitas
miokardial (+)
2. ketidakefektifan
pola napas b.d
hiperventilasi (+)
P : lanjutkan
intervensi
1. Monitor
status
respirasi
pasien
2. Observasi
KU pasien
3. Monitor ada
tidaknya
sianosis
4. Pantau status
oksigen
pasien

Anda mungkin juga menyukai