Anda di halaman 1dari 23

ANALISA DATA

No Data Dampak Masalah Masalah


1 DS : - klien mengeluh batuk Peradangan parenkim Bersihan jalan
berlendir paru nafas tidak efektif
- klien mengeluh sesak
nafas Keluarnya eksudut
DO : - TTV dalam alveoli
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/ mnt Peningkatan produksi
R : 24 x/ mnt sputum
SB : 36,5oC
- auskultasi paru ronchi Kemampuan batuk
+/ + menurun
- sputum kental
Tertahannya sekresi

Jalan nafas terganggu
2 DS : - klien mengatakan Proses penyakit Intoleransi aktivitas
aktivitasnya dibantu
DO : - BAB dan BAK Kelemahan tubuh
dilakukan di tempat
tidur Terpasang infuse di
- terpasang IVFD lengan kanan
dextrose 5% di lengan
kanan Aktivitas terbatas
3 DS : - klien mengeluh Adanya sputum pada Ketidakseimbangan
mengalami penurunan saluran pernafasan dan nutrisi kurang dari
nafsu makan di bagian mulut kebutuhan tubuh
- klien mengeluh
mengalami penurunan Batuk produktif
berat badan
No Data Dampak Masalah Masalah
DO : - BB sebelum sakit : 46 Peningkatan frekuensi
kg, BB sesudah sakit : pernafasan
40 kg
Nafsu makan menurun
4 DS : - klien mengatakan Tingkat pendidikan Kurang
tidak mengerti tentang tamat SD pengetahuan
penyakitnya
DO : - pendidikan klien Kurang informasi
tamat SD tentang penyakitnya

Kurang pengetahuan

Prioritas Masalah :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d produksi sputum yang kental
2. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan tubuh dan proses pengobatan
3. Ketidakseimbangan nutrisi b/d produksi sputum yang kental
4. Kurang pengetahuan tentang penyakitnya b/d kurangnya informasi
ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Bersihan jalan Bersihan jalan 11-8-08, S : - klien
nafas tidak efektif nafas kembali 1. Kaji fungsi 1. Penurunan jm.08.00 mengataka
b/d produksi efektif setelah pernafasan fungsi nafas 1. Melakukan n sesak
sputum ditandai diberikan seperti bunyi, dapat pengkajian berkurang
dengan : tindakan kecepatan dan menunjukkan frekuensi setelah
DS : - klien keperawatan irama setiap ketidakmamp pernafasan diatur pada
mengeluh selama 3 hari jam 06.00, uan untuk 24x/ mnt, posisi semi
batuk dengan kriteria 12.00, 18.00 membersihka iramanya fowler
berlendir hasil: setiap hari n jalan nafas. teratur, - klien
- klien - batuk terdengar mengataka
mengeluh berlendir ronchi dan n sputum
sesak nafas berkurang jenis yang
DO : - TTV atau hilang 2. pernafasan keluar
TD : - sekret encer 2. Observasi Penyimpanga torakal banyak
130/80mmHg - tanda-tanda tanda-tanda n normal TTV abdominal O : - TTV
N : 80 x/ vital dalam vital setiap jam menunjukkan 11-8-08, TD :
mnt putus normal 06.00, 12.00, perubahan jm.12.00 130/80
R : 24 x/ - ronchi -/- 18.00 setiap status pasien. 2. Mengukur mmHg

N : 82 x/
mnt hari TTV
mnt
SB : 36,5oC TD :
R : 24 x/
- auskultasi 130/80mmHg
mnt
paru ronchi N : 84 x/
SB :
+/ + mnt
36,2oC
- sputum R : 24 x/ mnt
A : masalah
kental 3. Posisi SB : 36,2oC
belum
membantu
teratasi
3. Atur posisi ekspansi paru - Mengawasi
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Keperawatan
klien dengan dan klien minum P : - kaji fungsi
posisi semi menurunkan obat codein 1 pernafasan
fowler setiap upaya tablet dan setiap jam
kali klien pernafasan. cefixime 1 06.00,
merasa sesak tablet 12.00,
nafa 11-8-08, 18.00
4. jm.12.15 - observasi
4. Ajarkan teknik Memaksimalk 3. Merubah TTV setiap
nafas dalam an ventilasi posisi tidur 8 jam
dan batuk dan klien dari -
efektif pada meningkatkan tidur satu pertahan
pertemuan gerakan sekret bantal kan posisi
pertama ke dalam jalan menjadi posisi tidur semi
nafas besar semi fowler fowler
sebagai - anjurkan
mudah 11-8-08, klien untuk
dikeluarkan jm.13.15 minum air
5. Anjurkan 4. Mengajarkan putih yang
pasien untuk 5. Melatih teknik nafas banyak
gunakan teknik pasien untuk dalam dan - anjurkan
batuk efektif dapat belajar batuk efektif klien untuk
setiap ingin mengatasi pada klien tetap
batuk batuk yang mengguna
dialaminya. kan teknik
batuk
6. Anjurkan klien 11-8-08, efektif
untuk 6. Pemasukan jm.13.30 setiap
meningkatkan cairan yang 5. batuk
asupan cairan banyak Menganjurkan
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Keperawatan
sedikitnya membantu pasien untuk
2.500 ml/ hari mengencerkan gunakan
sekret. teknik batuk
efektif setiap
batuk
7. Kolaborasi beri 11-8-08,
obat sesuai jm.13.45
instruksi dokter 7. Beri obat 6.
Ranitidine inj dengan teratur Menganjurkan
2x1 amp (06.00 mempercepat keluarga dan
& 18.00) proses klien untuk
Cefixime 2x1 penyembuhan memenuhi
tab (06.00, asupan cairan
12.00, 18.00) yang cukup
Codein 3x1 tab bagi klien
(06.00, 12.00, dengan
18.00) minum air
Rifampisin 1x3 putih yang
tab (06.00) banyak +
INH 1x3 tab 2500 ml/ hari
(06.00) 11-8-08,
PZA 1x3 tab jm.18.00
(06.00) 7. Memberikan
Etambutol 1x3 obat sesuai
tab (06.00) instruksi
B6 1x1 tab ranitidine inj
(06.00) 1 ampul/ 3 cc
Alupurinol 1-0- melalui IVFD
0 (06.00) Menganjurkan
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Keperawatan
klien untuk
minum obat
tablet secara
teratur dan
tidak boleh
berhenti
2 Intoleransi aktivitas Klien dapat 11-8-08, S : - klien
b/d kelemahan beraktivitas 1. Monitor derajat 1. Untuk jm.08.00 mengeluh
tubuh dan proses dengan baik mobilitas mengetahui 1. Melakukan belum bisa
penyakit ditandai dengan kriteria dengan tingkat observasi sepenuhny
dengan : hasil : menggunakan ketergantunga derajat a
DS : - klien - Klien dapat skala n ketergantunga beraktivita
mengatakan beraktivitas ketergantungan n pada klien. s masih
aktivitasnya secara mandi = 4, terbatas
dibantu mandiri berpakaian = pada
DO : - BAB dan - BAB dan 4, eliminasi = mobilisasi
BAK BAK 3, mobilisasi - klien
dilakukan dilakukan = 2, pindah = mengeluh
di tempat sendiri di 4, ambulasi = merasa
tidur toilet 4, naik tangga lelah
- terpasang = 4. Hasil : O : - klien
infus terjadi belum bisa
dextrose ketergantunga melakukan
5% di n seluruh
lengan 2. Bantu pasien 2. Memenuhi aktivitas
kanan dalam kebutuhan - BAB dan
pemenuhan sehari-hari 11-8-08, BAK di
kebutuhan klien jm.08.10 tempat
berdasarkan 2. Membantu tidur
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Keperawatan
tingkat pasien dalam A : masalah
ketergantungan eliminasi belum
nya BAK dengan teratasi
3. Melatih klien menyediakan P : - bantu klien
untuk tidak urinal dan dalam
3. Anjurkan klien tergantung pispot pada pemenuhan
untuk dan secara saat BAB kebutuhan
beraktivitas bertahap bisa 11-8-08, - anjurkan
secara bertahap mandiri jm.08.15 klien untuk
3. beraktivita
Menganjurkan s secara
klien untuk mandiri
bisa
melakukan
mobilisasi
miring kiri,
miring kanan
dan duduk
secara
4. Pujian mandiri tanpa
4. Beri membangkitk bantuan orang
reinforcement an semangat lain. Hasil :
positif terhadap pasien untuk klien bisa
tingkat bisa mandiri melakukan
keberhasilan mobilisasi
klien miring kiri
dan miring
kanan
11-8-08,
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Keperawatan
jm.08.15
4. Memberikan
pujian pada
klien karena
klien sudah
bisa
mobilisasi
secara
mandiri

3 Ketidakseimbangan Menunjukkan 12-8-08, S : - klien


nutrisi kurang dari peningkatan 1. Catat nutrisi 1. Berguna jm.08.00 mengataka
kebutuhan b/d nutrisi dengan klien pada dalam 1. Mencatat n sudah
produksi sputum kriteria hasil : penerimaan, mendefinisika status nutrisi bisa makan
dan anoreksia - Peningkatan BB, turgor n derajat klien, hasil walaupun
ditandai dengan : BB kulit, adanya masalah dan nutrisi pasien masih
DS : - klien - Bebas tanda riwayat mual pilihan kurang dari dalam
mengeluh malnutrisi muntah atau intervensi kebutuhan, porsi
mengalami tidak yang tepat BB saat O : - porsi
penurunan masuk : 40 makan
nafsu kg, turgor dihabiskan
makan kulit baik, - frekuensi
- klien mual muntah makan
mengeluh tidak ada, meningkat
mengalami 2. Awasi nafsu makan - BB 40 kg
penurunan masukan 2. Berguna menurun A : masalah
berat badan makanan dan mengukur 12-8-08, teratasi
DO : - BB cairan. Awasi keefektifan jm.08.058 sebagian
sebelum pengeluaran nutrisi dan 2. Mengganti P : - awasi
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Keperawatan
sakit : 46 urine, keringat dukungan cairan infuse masukan
kg, BB timbang BB cairan dari NaCl dan
sesudah setiap hari 0,9% diganti pengeluara
sakit : 40 dextrose 5% n
kg 3. Anjurkan klien 20 gtt/ mnt, - timbang
makan dalam 3. BB : 40 kg BB setiap
porsi sedikit Memaksimalk hari
tapi sering an masukan 12-8-08, -
dengan nutrisi sebagai jm.08.10 menganj
makanan kebutuhan 3. urkan klien
TKTP energi Menganjurkan untuk tetap
klien untuk mempertah
makan sedikit ankan
tapi sering masukan
4. Kolaborasi ahli nutrisi
gizi komposisi 4. Memberikan
diit bantuan
Pagi : bubur dalam
dan telur, perencanaan 12-8-08,
Siang : nasi, diit dengan jm.12.00
telur/ ikan, nutrisi yang 4. Mengawasi
sayur, sup, adekuat pola makan
buah, pasien, hasil
Sore : ekstra klien
telur, menghabiskan
Malam : nasi, makanannya,
telur/ ikan, porsi makan
sayur sedikit
4 Kurang Klien mengerti 13-8-08, S : - klien dan
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Keperawatan
pengetahuan tentang 1. Kaji 1. Belajar jm.08.00 keluarga
tentang penyakitnya pengetahuan tergantung 1. Mengukur mengataka
penyakitnya b/d setelah klien tentang pada emosi kemampuan n mengerti
kurangnya diberikan penyakit TBC dan kesiapan klien untuk tentang
informasi ditandai penyuluhan yang fisik belajar, hasil penyakit
dengan : dengan kriteria dialaminya klien mau yang
DS : - klien hasil : diberikan diderita
mengatakan - Klien penyuluhan O : - klien dapat
tidak mengungkap menjelaska
mengerti kan 2. Jelaskan pada 2. Perawatan 13-8-08, n kembali
tentang pemahaman klien pengobatan di jm.08.20 pentingnya
penyakitnya tentang pentingnya rumah sakit 2. Memberikan putus obat
DO : - tingkat penjelasan perawatan dan penting untuk penyuluhan dan akibat
pendidikan yang pengobatan di mengurangi kepada klien putus obat
klien tamat diberikan rumah sakit komplikasi dan keluarga A : masalah
SD - Klien dapat tentang teratasi
menjelaskan pentingnya P : - anjurkan
kembali 3. Jelaskan pada 3. Memberikan perawatan di klien dan
secara umum klien tentang pengetahuan rumah sakit keluarga
penjelasan proses pada klien 13-8-08, berobat
yang penyakit, tentang jm.09.00 secara
diberikan pengobatan dan penyakitnya 3. Memberikan teratur dan
pencegahan penyuluhan tidak boleh
pada klien dan putus obat
keluarga
tentang
penyakit yang
diderita klien
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Keperawatan
4. Jelaskan pada 4. Mencegah
klien dan pasien putus
keluarga obat, dan
tentang dosis meningkatkan
obat, frekuensi, kerja sama 13-8-08,
alasan dalam jm.09.30
pengobatan pengobatan 4. Menjelaskan
lama dan akibat pada klien dan
putus obat keluarga
tentang
pentingnya
pengobatan
dan dampak
berhenti
minum obat
yaitu
pengobatan
dimulai dari
pertama dan
penyakit yang
diderita bisa
bertambah
parah.
CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/
Dx Jam Implementasi Evaluasi
Tgl.
Senin, I 08.00 - Mengkaji S : - klien
11-08- fungsi mengatakan
08 pernafasan klien masih batuk
Hasil : berlendir
pernafasan - klien
cepat, frekuensi mengeluh
24 x/ mnt, irama masih sesak
I, II 08.15 teratur, jenis nafas
pernafasan O : - TTV
torakal/ TD :
abdominal 130/80m
- Melakukan mHg

N : 82 x/
pengukuran
mnt
I 13.15 TTV :
R : 22 x/
TD :
mnt
130/80mmHg
SB : 36,2oC
N : 82 x/ mnt
A : masalah belum
R : 24 x/ mnt
teratasi
SB : 36,2oC
P : - kaji fungsi
- Mengajarkan
pernafasan
teknik nafas
setiap jam
dalam dan batuk
06.00, 12.00,
efektif
18.00
I 13.25 Hasil : klien
- observasi
dapat
TTV setiap
melakukan
Hari/
Dx Jam Implementasi Evaluasi
Tgl.
dengan baik, pukul 06.00,
I 13.30 klien dapat 12.00, 18.00
mengeluarkan - anjurkan
sekret, warna klien untuk
putih, encer menggunaka
I 13.45 jumlah + n teknik
sendok makan batuk efektif
- Merubah posisi setiap ingin
tidur klien dari batuk
tidur terlentang - anjurkan
menjadi semi klien untuk
fowler tetap
I, II, 18.00 - Menganjurkan mengkonsum
III klien untuk si cairan yang
menggunakan banyak
teknik batuk - pertahankan
efektif setiap posisi semi
kali ingin batuk fowler
- Menganjurkan
keluarga dan
18.00 klien untuk
I, II memenuhi
asupan cairan
yang cukup bagi
klien dengan
minum air yang
banyak
- Memberikan
obat sesuai
Hari/
Dx Jam Implementasi Evaluasi
Tgl.
instruksi
Ranitidine 1
ampul dan
menganjurkan
klien untuk
minum obat
tablet secara
teratur dan tidak
boleh putus
- Mengkaji TTV
dan fungsi
pernafasan
Hasil :
TD :
130/80mmHg
N : 82 x/ mnt
R : 22 x/ mnt
SB : 36,2oC
Fungsi
pernafasan baik,
irama teratur,
frekuensi 22 x/
mnt

Selasa, II 08.00 - Melakukan Diagnosa I


12-8-08 observasi S : - klien
derajat mengatakan
ketergantungan masih batuk
pada klien berlendir
Hari/
Dx Jam Implementasi Evaluasi
Tgl.
Hasil : - klien
Mandi = 2, mengatakan
berpakaian = 2, sesak nafas
eliminasi = 3, berkurang
mobilisasi = 2, O : - sputum putih
III 08.00 pindah = 3, kental
ambulasi = 2, - R : 22 x/ mnt
naik tangga = 3 A : masalah
- Mencatat status teratasi
nutrisi klien sebagian
Hasil : nutrisi P : - pertahankan
kurang dari posisi semi
kebutuhan, BB fowler
saat masuk RS : - kaji frekuensi
I 08.00 40 kg, turgor pernafasan,
kulit baik, mual jenis dan
muntah tidak irama setiap
ada, nafsu jam 06.00,
makan menurun 12.00, 18.00
- Melakukan
III 08.05 pengkajian Diagnosa II
frekuensi S : - klien
pernafasan 22x/ mengatakan
mnt, irama aktivitasnya
teratur, jenis masih
pernafasan dibantu
II, 08.10 torakal O : - BAK
III abdominal dilakukan di
- Mengganti tempat tidur
Hari/
Dx Jam Implementasi Evaluasi
Tgl.
cairan infuse A : masalah belum
dari NaCl 0,9% teratasi
diganti dextrose P : - bantu klien
08.15 5% 20 gtt/ mnt, dalam
II menimbang BB pemenuhan
hasil BB : 40 kg kebutuhan
- Membantu sehari
pasien untuk - anjurkan
eliminasi BAK untuk
dan mobilisasi beraktivitas
12.00 - Menganjurkan secara
I, klien untuk mandiri
III makan sedikit dengan
tapi sering bertahap
- Menganjurkan
klien untuk bisa Diagnosa III
melakukan S : - klien
mobilisasi mengatakan
sendiri tanpa sudah bisa
bantuan orang makan
lain walaupun
13.15 Hasil : klien dalam porsi
mau melakukan yang sedikit
I aktivitas O : - porsi makan
- Mengukur TTV dihabiskan
TD : - frekuensi
18.00 130/80mmHg makan
N : 82 x/ mnt meningkat
I, II R : 22 x/ mnt A : masalah
Hari/
Dx Jam Implementasi Evaluasi
Tgl.
SB : 36,5oC teratasi
- Mengawasi sebagian
pola makan P : - awasi
pasien pemasukan
Hasil : klien dan
menghabiskan pengeluaran
makanannya - timbang BB
porsi makan tiap hari
sedikit - anjurkan
- Menganjurkan klien untuk
klien untuk tetap tetap makan
menggunakan dalam porsi
teknik batuk sedikit tapi
efektif setiap sering
ingin batuk
- Memberikan
suntikan
ranitidine inj 1
ampul via
IVFD,
menganjurkan
klien untuk
minum obat
tablet secara
teratur
Rabu, I, II, 08.00 - Melakukan Diagnosa I
13-8-08 III, pengkajian S : - klien
IV frekuensi mengeluh
pernafasan 24 x/ batuk
Hari/
Dx Jam Implementasi Evaluasi
Tgl.
mnt, irama berlendir
teratur, jenis O : - sputum
pernafasan kental
torakal - TTV
abdominal TD :
- Observasi 130/80m
derajat mHg

N : 80 x/
ketergantungan,
mnt
mandi = 2,
R : 22 x/
berpakaian = 2,
mnt
eliminasi = 2,
SB : 36,5oC
mobilisasi = 0,
A : masalah belum
pindah = 3,
teratasi
ambulasi = 2,
P : - pertahankan
08.20 naik tangga = 3
posisi semi
III - Mengukur
fowler
kemampuan
- anjurkan
klien untuk
klien untuk
belajar
meningkatka
Hasil : klien
n asupan
mau diberikan
cairan
penyuluhan
- anjurkan
08.30 - Memberikan
untuk tetap
penyuluhan
gunakan
09.00 kepada klien
teknik batuk
tentang
efektif
pentingnya
10.00 perawatan di
Diagnosa II
rumah sakit,
Hari/
Dx Jam Implementasi Evaluasi
Tgl.
proses penyakit, S : - klien
alasan mengatakan
10.10 pengobatan belum bisa
lama dan akibat beraktivitas
putus obat sepenuhnya
- Mengatur posisi masih
pasien semi terbatas pada
12.00 fowler mobilisasi
- Mengganti O : - BAB dan
cairan dari BAK di
dextrose 5% tempat tidur
dengan dextrose - berpakaian
5% dibantu oleh
- Menganjurkan keluarga
klien untuk A : masalah belum
menggunakan teratasi
teknik batuk P : - anjurkan
13.00 efektif setiap klien
ingin batuk beraktivitas
- Menganjurkan mandiri
18.00 klien untuk terus secara
meningkatkan bertahap
aktivitas secara
mandiri Diagnosa III
- Mengobservasi S : - klien
TTV mengatakan
TD : sudah bisa
130/80mmHg dalam porsi
N : 80 x/ mnt sedikit
Hari/
Dx Jam Implementasi Evaluasi
Tgl.
R : 22 x/ mnt - klien
SB : 36,5oC mengatakan
- Mengawasi sering makan
pola makan O : - porsi makan
klien, klien sedikit,
makan dengan makanan
porsi sedikit dihabiskan
makanan - BB : 40 kg
dihabiskan A : masalah
- Menimbang BB teratasi
pasien sebagian
Hasil : BB = 40 P : - anjurkan
kg klien tetap
- Memberikan mempertahan
suntikan via kan asupan
IVFD ranitidine nutrisi yang
1 ampul - timbang BB
- Menganjurkan setiap hari
untuk minum
obat secara Diagnosa IV
teratur jangan S : - klien
sampai putus mengungkap
obat dan akibat kan mengerti
putus obat tentang cara
- Menjelaskan pencegahan
bahwa tugas di penularan
ruangan telah penyakit dan
selesai akibat putus
obat
Hari/
Dx Jam Implementasi Evaluasi
Tgl.
O : - klien dapat
menjelaskan
kembali cara
pencegahan
dan akibat
putus obat
- klien dapat
minum obat
sendiri
A : masalah
teratasi
P :-
RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN
Topik : Tuberkolosis Paru, Pencegahan dan
Akibat Putus Obat
Tujuan : Meningkatkan Pengetahuan dan
Mencegah Klien Putus Obat
Sasaran : Klien dan Keluarga
Tempat : Irina C2 Kamar 212 RSU Prof. R.D.
Kandou Manado
Tanggal : 13 Agustus 2008 jam 08.20 wita

Aktivitas KMB Evaluasi


Tujuan
No Materi Metode Media Petugas
Khusus Klien Proses Hasil
Kesehatan
1 Klien dan Konsep TB - - Menjelaskan Memperhatikan - Apa itu Klien dan
keluarga Paru Cera Flip kepada klien penjelasan penyakit keluarga
memahami 1. mah cha dan petugas dan tuberkolosi memahami
penyakit Pengerti - rt keluarga bertanya jika s? tentang
tuberkulosis an Tany - konsep tidak mengerti - konsep
paru 2. a Lea tuberkolosis Penyebabn penyakit
Penyeba jawab flet paru ya? tuberkolosis
b - paru
3. Gejala Gejalanya?
4. Cara - Cara
penular penularan?
an
2 Klien dan - Alasan - - Menjelaskan Memperhatikan - Mengapa - Klien
keluarga dirawat Cera Flip : penjelasan dirawat di dan
mengerti di RS mah cha - Alasan petugas dan RS? keluarga
tentang - - rt dirawat bertanya jika - Kenapa mengerti
alasan Penting Tany - di RS putus obat satu pentingnya mengapa
dirawat di nya a Lea - hari saja pengobatan dirawat
RS, pengoba jawab flet Pentingn ? di RS
pentingnya tan dan ya - Akibat - Klien
pengobatan akibat pengobat dari putus dan
dan akibat putus an dan obat keluarga
dari putus obat akibat mengerti
obat putus pentingn
obat ya
pengobat
an dan
akibat
putus
obat
DAFTAR PUSTAKA

Rencana Asuhan Keperawatan, EGC. 1999 : Jakarta.


Marilynn Doenges. Rencana Asuhan Keperawatan, EGC. 2001 : Jakarta.
Arif Mansjoer, dkk. Kapita Selekta Jilid I, EGC. 1999 : Jakarta.
Arjatmo Tjokronegoro, Prof, dr. Ilmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit FKUI. 2001

Anda mungkin juga menyukai