Anda di halaman 1dari 11

Akademi Keperawatan Alkautsar

Temanggung 2020

LITERATURE REVIEW : PENGARUH KOMPRES HANGAT


TERHADAP NYERI POST OPERASI

Rizky Eka Yuniarti1), Tri Suraning Wulandari2), Parmilah3)


1)
Mahasiswa Program Studi D-III Keperawatan Akademi
Keperawatan Alkautsar Temanggung
2),3)
Dosen Program Studi D-III Keperawatan Akademi Keperawatan
Alkautsar Temanggung

ABSTRAK
Latar Belakang: Post operasi merupakan masa setelah dilakukan pembedahan. Pada
umumnya pasien post pembedahan akan mengalami keluhan nyeri pada skala ringan
sampai berat, jika nyeri tidak ditangani dengan benar dapat mengganggu aktifitas
pasien. Intervensi untuk mengurangi nyeri terdiri dari tindakan farmakologi (terapi
analgesic) dan nonfarmakologi. Salah satu tindakan nonfarmakologi yang dapat
mengurangi nyeri adalah kompres hangat. Tujuan: telaah literature review ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan kompres hangat terhadap nyeri akut
pasien post operasi. Metodologi: penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka
(systematic literature review), pencarian dengan electronic data base. Kriteria inklusi
yang digunakan yaitu artikel dengan pasien post operasi yang mengalami nyeri ringan,
sedang, berat dapat diakses full text. Tahun jurnal yang digunakan dibatasi 2013-2020.
Hasil : berdasarkan telaah literatur pada 4 jurnal ditemukan ada penurunan nyeri pada
responden setelah dilakukan kompres hangat. Kompres hangat mampu mengurangi
spasme otot dan memberikan rasa nyaman pada pasien. Kesimpulan: dapat
disimpulkan pemberian kompres hangat berpengaruh terhadap penurunan nyeri pada
pasien post operasi.
Kata Kunci: kompres hangat, nyeri, post operasi

ABSTRACT
Background: Post surgery is the period after surgery. In general, post-surgical
patients will experience pain complaints on a mild to severe scale, if the pain is not
handled properly can interfere with patient activity. Interventions to reduce pain
consist of pharmacological (analgesic) and nonpharmacological measures. One of
nonpharmacological measure that can reduce pain is a warm compress. Objective: this
literature review study aims to determine the effect of warm compress action on acute
pain in postoperative patients. Methodology: this research uses the systematic
literature review method, searching with an electronic data base. The inclusion criteria
used were articles with postoperative patients experiencing mild, moderate, severe pain
that can be accessed full text. The year of the journal used is limited to 2013-2020.
Results: based on literature review in 4 journals found there was a decrease pain in
respondents after a warm compress was done. Warm compresses can reduce muscle
spasms and provide comfort to patients. Conclusion: it can be concluded that giving
warm compresses has an effect on pain reduction in postoperative patients.
Keywords: warm compress, pain, post operation
PENDAHULUAN nyeri (Suseno, dkk 2017 dalam Erina
Operasi atau pembedahan Dwi, 2019).
merupakan semua tindakan pengobatan Pada saat terjadi respons
yang menggunakan cara invasif dengan inflamasi, mediator inflamasi, seperti
membuka atau menampilkan bagian sitokin bradikinin, dan prostaglandin,
tubuh yang akan ditangani dilepaskan pada jaringan yang
(Syamsuhidajat,2010). mengalami kerusakan, akibatnya nyeri
Menurut World Health nosiseptif dirasakan. Selain itu, respons
Organization (WHO) tahun 2013, inflamasi menyebabkan terjadinya
jumlah pasien yang dilakukan tindakan perubahan plastisitas reversible pada
operasi mengalami peningkatan yang reseptor nosiseptor yang membuat
sangat signifikan setiap tahunnya. ambang rangsang reseptor nosiseptor
Diketahui pada tahun 2011 terdapat 140 menurun. Hal tersebut menyebabkan
juta pasien yang menjalani pembedahan sensitivitas terhadap nyeri meningkat
di seluruh rumah sakit dunia, kemudian pada daerah yang mengalami kerusakan
pada tahun 2012 diperkirakan jaringan, sehingga rangsangan ringan
meningkat menjadi 148 juta jiwa. Di saja dapat menimbulkan rasa sakit.
Indonesia sendiri kasus pembedahan Proses tersebut dikenal sebagai
pada tahun 2012 ditemukan sejumlah sensitisasi perifer dengan tujuan
1,2 juta jiwa. membantu proses penyembuhan dengan
Pada tahap post operatif banyak cara melindungi daerah yang
timbul masalah atau efek dari mengalami kerusakan jaringan,
pembedahan salah satunya yaitu, nyeri sehingga terjadinya perbaikan.
post operasi. Apabila tidak ditangani Sensitisasi tersebut akan hilang saat
secara serius dapat berdampak pada mediator-mediator inflamasi berhenti
perubahan kualitas kebutuhan dasar diproduksi, yaitu pada saat jaringan
manusia pada pasien post operasi. rusak mengalami penyembuhan
Nyeri akut pasca operasi muncul (Suseno, dkk 2017 dalam Erina Dwi,
akibat pemotongan atau peregangan 2019).
jaringan yang mengakibatkan trauma Nyeri pada pasien post operasi
dan inflamasi pada jaringan sekitar, dapat diatasi dengan memberikan
sehingga menimbulkan stimulus manajemen farmakologi dan non
nosiseptif yang merangsang reseptor farmakologi. Manajemen farmakologi
nosiseptif. Pada reseptor nosiseptif, yang biasa digunakan untuk mengatasi
stimulus tersebut ditransduksi menjadi nyeri kebanyakan dengan menggunakan
impuls melalui serat aferen primer c- obat-obatan analgesik. Penatalaksanaan
fiber dan aδ-fiber, kemudian diteruskan nyeri non farmakologis yaitu, dengan
ke medulla spinalis. Neuron aferen teknik distraksi (pengalihan), teknik
primer bersinaps dengan neuron aferen relaksasi (relaksasi nafas dalam dan
sekunder di kornu dorsalis medula relaksasi progresif) dan stimulasi kulit
spinalis dan diteruskan ke pusat, yaitu (terapi kompres hangat dan dingin serta
korteks serebri dan pusat yang lebih massage) (Hidayat & Uliyah, 2014).
tinggi lainnya, melalui jalur Kompres dingin dan kompres
spinotalamikus kontralateral dan hangat merupakan terapi modalitas
spinoretikularis. Impuls tersebut dalam bentuk stimulasi kutaneus.
diproses oleh pusat dengan mekanisme Teknik stimulasi kutaneus dapat
yang kompleks menjadi pengalaman meredakan nyeri secara efektif. Teknik
ini mendistraksi pasien dan
memfokuskan perhatian pada stimulasi tindakan kompres hangat untuk
taktil, jauh dari sensasi yang menurunkan nyeri akut pada pasien post
menyakitkan sehingga mengurangi operasi.
persepsi nyeri (Yovita, 2018).
Kompres merupakan metode METODE PENELITIAN
pemeliharaan suhu tubuh dengan Metode penelitian ini menggunakan
menggunakan cairan atau alat yang systematic literature review yaitu
dapat menimbulkan rasa hangat atau sebuah studi literature yang bersifat
dingin pada bagian tubuh yang sistemik, jelas, menyeluruh, dengan
memerlukan. (Ganda, 2012). mengidentifikasi, menganalisis,
Kompres hangat merupakan mengevaluasi melalui pengumpulan
tindakan keperawatan yang dilakukan data-data yang sudah ada (Dila, 2012).
dengan memberikan rasa hangat dengan Penelitian ini dengan pedoman alur
suhu 43o – 46o C pada daerah tertentu PRISMA (Preferred Reporting Items
dengan menggunakan cairan atau alat for Systematic reviews and Meta-
yang menimbulkan hangat pada bagian Analyses) yang dimulai dari
tubuh yang memerlukan sehingga mengidentifikasi masalah yang akan di
kebutuhan rasa nyaman terpenuhi review, melakukan pencarian artikel
(Hidayat & Uliyah, 2004; Istichomah, menggunakan electronic data base
2007 dalam Yuliana, 2013). melalui portal jurnal PubMed,
Prinsip kerja kompres hangat GARUDA, Google Schoolar, Google
dengan buli-buli hangat yang dibungkus search dan lainnya dengan keyword :
dengan kain yaitu secara konduksi kompres hangat, nyeri, post operasi
terjadi pemindahan hangat dari buli-buli kemudian melakukan screening jurnal
kedalam tubuh sehingga akan berdasarkan tahun 2013-2020 yang
menyebabkan pelepasan pembuluh dapat diakses fulltext dengan format pdf
darah dan akan terjadi penurunan dan sesuai dengan kriteria inklusi
ketegangan otot sehingga nyeri yang kemudian hasil penelitian diuraikan
dirasakan akan berkurang atau hilang dalam analisis PICOS untuk dilakukan
(Smeltzer & Bare ,2005 dalam Revi review lebih lanjut.
Neini, 2018),. Study dalam penelitian
Menurut Makrifatul (2015) menekankan pada responden post
dalam Jurnal Efektifitas Kompres operasi yang mengalami nyeri
Hangat Terhadap Nyeri Post TURP, pembedahan ringan, sedang, berat yang
kompres hangat merupakan tindakan dilakukan tindakan kompres hangat
menggunakan buli-buli dengan suhu 45- untuk mengetahui adanya pengaruh
50,5ºC yang mempunyai dampak terhadap perubahan nyeri yang
fisologis yaitu oksigenasi ke jaringan dirasakan pasien, study design dalam
lancar sehingga dapat mengurangi artikel yang direview meliputi pre-
kekakuan otot, memperlunak jaringan experiment, experimental, quasy
fibrosa, memvasodilatasi serta experiment.
memperlancar aliran darah ke tubuh,
sehingga bisa mengurangi atau
menghilangkan nyeri.
Sebagai bentuk ketertarikan
penulis terhadap hasil penelitian
terdahulu penulis melakukan studi
literatur yang berhubungan dengan
Artikel yang dilakukan review disajikan dalam tabel berikut :
Teknik Kriteria
No Penulis Judul Tahun Negara Design Metode Responden Temuan
sampling inklusi
1 Yovita Perbedaa 2018 Indonesia Pretest- Experi Semua Teknik - Responden Hasil penelitian
Handayani I, n posttest mental pasien post purposive dengan menunjukkan
Vita Maryah, Efektifita kontrol operasi sampling post sebelum
Mia s group appendicitis operasi kompres dingin
Andinawati Kompres design di RSUD appendiciti hampir
Dingin Waikabuba s, yang seluruhnya
Dan k Sumba mengalami dikategorikan
Kompres Barat-NTT nyeri post nyeri berat
Hangat pada bulan op sebanyak 19
Terhadap April 2017 appendiciti orang (95,0%),
Penuruna sejumlah 40 s sedang sesudah kompres
n dan berat, dingin sebagian
Intensitas - Responden besar responden
Nyeri yang dikategorikan
Pada berusia nyeri ringan
Pasien dewasa, sebanyak 11
Post - Responden orang (55,5%),
Operasi dengan sebelum
Appendici post kompres hangat
tis Di operasi seseluruhnya
RSUD appendiciti responden
Waikabub s hari ke 2 dikategorikan
ak Sumba nyeri berat
Barat- sebanyak 20
NTT orang (100%),
sesudah kompres
hangat setengah
responden
dikategorikan
nyeri ringan
sebanyak 10
orang (50%),
hasil analisis ada
efektifitas
kompres dingin
dan hangat
terhadap
penurunan
intensitas nyeri
pada pasien post
operasi
appendicitis.
Hasil analisis
juga didapatkan
kompres hangat
lebih efektif jika
dibandingkan
dengan kompres
dingin.
2 Erna Efektifita 2020 Indonesia One Quasy Semua Consecuti Dari hasil
Dwiningrum, s group Eksperi pasien post ve penelitian
Nurul Sri Kompres pre post men op TURP di sampling didapat ada
Wahyuni, Hangat test ruang rawat efektifitas
Laily Isro’in, Terhadap inap RSI kompres hangat
Perubaha Siti Aisyah terhadap
n Tingkat Madiun penurunan
Nyeri bulan tingkat nyeri
Pada November pada pasien post
Pasien 2019, operasi TURP di
Post dengan ruang rawat inap
Operasi jumlah RSI Siti Aisyah
TURP Di sampel 15 Madiun, hasil ini
Ruang responden diperoleh dari
Rawat hasil uji statistic
Inap menggunakan
RSI Siti Wilcoxson
Aisyah dengan hasil
Madiun pada shif sore ρ
= 0,005, dan
pada shif
malam ρ =
0,009.
Setelah
dilakukan
kompres hangat
pada siang hari
didapat jumlah
pasien yang
mengalami nyeri
ringan sebanyak
5 responden
(33,3%), dan
nyeri sedang 10
responden
(66,7%), yang
semula sebelum
dilakukan
kompres hangat
ada 5 responden
(33,3%) nyeri
berat setelah
dilakukan
kompres hangat
sudah teratasi.
Pada shif malam
setelah
dilakukan
kompres hangat
didapat jumlah
pasien yang
mengalami nyeri
ringan 4
responden
(26,7%), dan
yang mengalami
nyeri sedang 11
responden
(73,3%), yang
semula sebelum
dilakukan
kompres hangat
ada 6 responden
(40%) yang
mengalami nyeri
berat setelah
dilakukan
kompres hangat
sudah teratasi.
3 Revi Neini Pengaruh 2018 Indonesia One Quasy 10 pasien Purposive Hasil penelitian
Ikbal, Rahmat Pemberia group eksperi post operasi sampling didapatkan rata-
Hidayat n pre-test ment fraktur rata skala nyeri
Kompres and sebelum
Hangat post- pemberian
Terhadap test kompres hangat
Nyeri adalah 3,60,
Pada rata-rata skala
Pasien nyeri sesudah
Fraktur pemberian
Post kompres hangat
Operasi adalah 2,20,
Di RST perbedaan rata-
Dr. rata nyeri
Reksodiw sebelum
iryo dan sesudah
Padang pemberian
Tahun kompres hangat
2017 adalah sebesar
1,400 dengan
standar deviasi
0.177.
Berdasarkan
hasil uji statistik
wilcoxon
didapatkan nilai
p = 0,006. Dapat
disimpulkan
bahwa dukungan
terdapat
pengaruh
pemberian
kompres hangat
terhadap nyeri
pada pasien post
operasi fraktur di
RST. Dr.
Reksodiwiryo
4 Yuliana Kompres 2013 Indonesia Pre-test Eksperi Pasien Quota - Pasien Skala nyeri
Reginaldis Hangat and men pasca Sampling yang pasien pasca
Rosali Krowa, Untuk post- semu operasi melahirkan operasi sectio
Wenny Savitri Pasca test sectio dengan caesarean
Operasi with caesarean section sebelum
Sectio control pada bulan caesarean dilakukan
Caesarea group Juli sampai atas kompres hangat
n design dengan indikasi pada kelompok
Agustus medis, intervensi dan
2012 antara lain kelompok
sejumlah 30 kegawatan control sebagian
orang janin, besar adalah
posisi nyeri berat
janin, terkontrol. Skala
bentuk nyeri pasien
panggul, pasca operasi
preeklamsi sectio caesarean
a/eklamsia, setelah
telah dilakukan
menjalani kompres hangat
operasi sebagian besar
sectio adalah nyeri
caesarean, sedang,
- Pasien sedangkan pada
yang baru kelompok
pertama kontrol sebagian
kali besar pasien
menjalani masih
operasi mengalami nyeri
sectio berat terkontrol.
caesarean, Pemberian
berusia kompres hangat
antara 20 efektif
sampai menurunkan
dengan 40 nyeri pasien
tahun, pasca operasi
- Suku Jawa, sectioncaesarean
mengalami .
nyeri
minimal
skala
sedang
pada hari
petama,
- Tidak
diberikan
terapi non
farmakolog
i lainnya,
- Pasien
dengan
anastesi
spinal,
sadar dan
dalam
kondisi
yang
tenang, dan
bayi lahir
hidup

PEMBAHASAN
Setelah dilakukan pencarian kesulitan untuk memahami nyeri
dilakukan screening yaitu penyaringan sedangkan orang dewasa kadang
terhadap artikel sehingga didapatkan 4 melaporkan nyeri jika sudah patologis
artikel dalam bentuk fulltext yang dan mengalami kerusakan fungsi.
selanjutnya dapat dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan hasil dan teori tersebut
Dari keempat artikel rata-rata dapat dikatakan bahwa usia seseorang
pasien yang menjalani operasi berusia berdampak pada penurunan fungsional
antara 20 sampai 60 tahun. Pada artikel anggota tubuh, sehingga dapat
pertama pasien yang menjalani mempengaruhi tingkat nyeri. Selain itu
apendictomy berusia antara 25-35 tahun dijelaskan bahwa kebutuhan narkotik
dan sebagian besar merupakan laki-laki post opperative pada wanita lebih
yang biasanya bekerja berat seperti banyak dibandingkan dengan pria. Ini
buruh dan pola makan yang kurang menunjukkan bahwa individu berjenis
baik. Artikel kedua merupakan pasien kelamin perempuan lebih mengartikan
dengan post TURP umumnya laki-laki negatif terhadap nyeri.
yang berusia 50-60 tahun. Pasien Artikel Pertama:
dengan post operasi fraktur berusia > 30 Pada penelitian yang dilakukan
tahun, sedangkan pada pasien dengan oleh Yovita Handayani (2018) tentang
section cesarean berusia antara 20-40 efektifitas kompres hangat dan kompres
tahun. Menurut Potter & Perry (2006) dingin pada pasien post appendicitis
dalam Yovita (2018) usia merupakan menggunakan instrument berupa
variabel penting yang mempengaruhi kuesioner untuk mengetahui pengaruh
nyeri terutama pada anak, remaja dan kompres hangat dan kompres dingin
orang dewasa. Anak-anak lebih serta mengetahui efektifitas kompres
hangat dibandingkan dengan kompres nyeri. Tindakan pemberian kompres
dingin. dilakukan 4 jam setelah pemberian
Dalam artikel ini dijelaskan analgesik. Hal ini mengacu pada teori
bahwa ada efektifitas kompres dingin dalam artikelnya oleh Adi Hidayat
terhadap penurunan intensitas nyeri (2006) bahwa dalam pemberianya, obat-
pada pasien post operasi, menurut obat analgesic memiliki khasiat rata-rata
Prasetyo (2010) dalam Yovita (2018) 4 sampai 6 jam dengan efek puncak
kompres dingin bekerja dengan obat antara 30-60 menit. Setelah
menstimulasi permukaan kulit untuk dilakukan kompres, skala nyeri diukur
mengontrol nyeri, terapi dingin yang menggunakan numeric rating scale,
diberikan akan mempengaruhi impuls pada lembar observasi dan didapat hasil
yang dibawa oleh serabut taktil aδ untuk ada efektifitas kompres hangat terhadap
lebih mendominasi sehingga “gerbang” penurunan nyeri pada pasien post
akan menutup dan impuls nyeri akan operasi TURP.
terhalangi, nyeri yang dirasakan akan Dalam artikel disebutkan
berkurang atau hilang untuk sementara penurunan nyeri terjadi disebabkan
waktu. Selain itu, dijelaskan bahwa ada karena pemberian kompres hangat
efektifitas kompres hangat terhadap mampu memberikan rasa nyaman pada
penurunan nyeri post operasi pasien, melancarkan sirkulasi darah
appendicitis karena efek pemberian sehingga mampu mengurangi sensasi
terapi panas mampu meningkatkan nyeri yang dirasakan pasien. Dibuktikan
relaksasi otot dan mengurangi nyeri dengan hasil analisis uji Wilcoxon nilai
akibat spasme atau kekakuan dan ρ = 0,005 (ρ = value < 0,05) pada shif
meningkatkan aliran darah (Perry & sore dan ρ = 0,008 (ρ = value < 0,05)
Potter 2010 dalam Yovita 2018). pada shif malam.
Penurunan intensitas nyeri pada Artikel ketiga:
kelompok yang diberikan kompres Revi Neini (2018) melakukan
hangat lebih banyak jika dibandingkan tindakan kompres hangat pada pasien
dengan kompres dingin maka dapat post fraktur selama 3 hari. Menurut
dikatakan bahwa kompres hangat lebih asumsinya, nyeri yang timbul pada
efektif terhadap penurunan intensitas pasien fraktur disebabkan karena
nyeri jika dibandingkan dengan adanya kerusakan jaringan tubuh yang
kompres dingin, dengan nilai kompres disebabkan karena fraktur dan karena
hangat Sig. = 0,024 (p ≤ 0,05) jika spasme otot sebagai salah satu respon
dibandingkan dengan kompres dingin tubuh adanya kerusakan jaringan tubuh.
yang memiliki nilai Sig. = 0,032 (α ≤ Berdasarkan teori-teori yang ada,
0,05). kompres hangat mampu menurunkan
Artikel kedua: respon nyeri dikarenakan kompres
Penelitian ini dilakukan oleh hangat dapat menurunkan salah satu zat
Erna Dwi (2020), waktu yang neurotransmiter yaitu prostaglandin
digunakan untuk melakukan intervensi yang memperkuat sensitivitas reseptor
dalam penelitian ini dua kali selama 24 nyeri dengan cara menurunkan
jam yaitu dilakukan pada sore hari dan inflamasi (disebabkan spasme otot).
malam hari, suhu air 45-50.5 oC yang Dengan menurunnya inflamasi maka
diletakkan diatas simpisis pubis. Tujuan prostaglandin akan menurun pula
dari penelitian ini adalah untuk produksinya, sehingga nyeri yang
mengidentifikasi perlakuan kompres disebabkan spasme otot dan kerusakan
hangat terhadap perubahan tingkat jaringan berkurang. Hal ini dibuktikan
dengan setelah di lakukan pemberian keempat artikel menilai pengaruh
kompres hangat selama 3 hari berturut- kompres hangat terhadap penurunan
turut, menunjukkan adanya penurunan nyeri pasien post operasi. Selain itu,
skala nyeri dari hari 1 sampai hari ke 3 ditemukan perbedaan dari masing-
namun pada hari kedua ada peningkatan masing artikel yang dinilai sebagai
nyeri disebabakan karena faktor keunggulan dari artikel penelitian
lingkungan, faktor usia dan ansietas tersebut. Artikel pertama memiliki
sehingga mempengaruhi tingkat emosi perbedaan dengan artikel lain karena
klien dan akhirnya mempengaruhi skala tidak memilih responden yang
nyeri. mengalami nyeri ringan dan memilih
Berdasarkan hasil uji statistik responden yang tidak menggunakan
wilcoxon terdapat pengaruh kompres analgesic, sementara itu artikel kedua
hangat terhadap nyeri pasien fraktur dan keempat melakukan tindakan
dengan nilai p = 0,006 < 0,05. Peneliti kompres hangat 4 jam setelah
menganjurkan untuk melakukan pemberian analgesic pada responden,
intervensi kompres hangat mandiri yang diharapkan penurunan nyeri terjadi
khususnya pada pasien post fraktur lebih cepat. Penelitian yang dilakukan
ekstremitas tertutup. oleh Yovita Handayani (2018) berbeda
Artikel keempat: dengan artikel lain karena menunjukkan
Pada penelitian yang dilakukan keefektifan kompres hangat
Yuliana (2013) dijelaskan bahwa dibandingkan dengan kompres dingin
kompres hangat pada pasien post SC sehingga menggunakan dua kelompok
dilakukan disekitar area insisi sectio intervensi, satu kelompok diberi
caesarean selama 5 sampai dengan 10 kompres hangat dan satu kelompok
menit dengan menggunakan buli-buli diberi intervensi kompres dingin.
yang berisi air hangat, sebanyak 1 kali Dari empat artikel yang direview
sehari selama 3 hari. Dalam artikel ini didapatkan hasil bahwa pemberian
menggunakan teori Perry & Potter kompres hangat berpengaruh terhadap
(2010) bahwa kompres hangat bertujuan penurunan nyeri pada pasien post
untuk melebarkan pembuluh darah operasi terutama pada pasien dengan
sehingga meningkatkan sirkulasi darah pembedahan area abdomen seperti
ke bagian yang nyeri, menurunkan appendictomy dan sectio caesarea,
ketegangan otot sehingga mengurangi selain itu dapat dilakukan kompres
nyeri akibat spasme atau kekakuan otot. untuk mengurangi nyeri pada pasien
Hasil uji Paired Sample t-test post fraktur tertutup di area sekitar
pada masing-masing kelompok jahitan. Dalam melakukan tindakan
intervensi dan kontrol diperoleh p-value kompres hangat sebaiknya dikaji secara
sebesar 0,000 < 0,05, artinya ada benar tentang luka jahitan, apakah
perbedaan skala nyeri pasca operasi memungkinkan dilakukan kompres atau
section caesarean antara hari pertama tidak. Selain itu perlu diperhatikan suhu
dan hari ketiga. air dan lama waktu yang digunakan
dalam tindakan, jangan sampai
HASIL pemberian tindakan kompres dengan air
Penelitian yang direview yang terlalu panas dan waktu yang lama
memiliki latar belakang yang sama justru akan menimbulkan
yaitu cara mengatasi nyeri ketidaknyamanan pada pasien. Setelah
menggunakan tindakan non farmakologi dilakukan review rata-rata suhu yang
kompres hangat. Secara garis besar digunakan antara 43oC-50oC sedangkan
waktu yang digunakan selama bahwa tindakan nonfarmakologi untuk
melakukan tindakan kompres antara 10- mengatasi nyeri berupa kompres hangat
30 menit. Menurut Ria Andreine (2016) dapat diaplikasikan perawat dalam
efektivitas kompres hangat terhadap mengatasi masalah keperawatan nyeri
penurunan nyeri post persalinan akut yang muncul pada pasien post
ditunjang oleh beberapa faktor, operasi. Terapi kompres hangat pada
diantaranya adalah media yang pasien post operasi hendaknya
digunakan, yaitu dengan menggunakan dilakukan oleh perawat yang harus
handuk sebagai media pengompresan; mempunyai pengetahuan dan
suhu air, dimana suhu yang paling keterampilan dalam melakukan teknik-
efektif untuk menurunkan nyeri dan teknik tindakan terapis dan harus sesuai
aman adalah pada suhu kehangatan dengan standar operasional prosedur
38oC- 40OC waktu pengompresan yang sebagai alternatif terapi.
efektif adalah 20 menit. Penurunan
nyeri setiap individu yang diberi
tindakan kompres hangat berbeda-beda, KESIMPULAN
hal ini juga disebabkan oleh faktor lain,
diantaranya faktor usia dan faktor 1. Pemberian kompres hangat
lingkungan selain itu disebabkan karena berpengaruh terhadap penurunan
perbedaan persepsi seseorang terhadap nyeri pada pasien post operasi
nyeri yang dirasakannya. terutama pada pasien post
Setelah dilakukan kompres apendiktomy, post ftraktur tertutup
hangat pada pasien post operasi, dan post SC.
diharapkan terjadi penurunan nyeri pada 2. Kompres hangat dapat mengurangi
pasien. Panas air didalam buli-buli nyeri akibat spasme otot dan
secara konduksi mampu berpindah ke memberikan rasa hangat pada area
area tubuh yang diberi kompres, sekitar nyeri sehingga akan
sehingga ketegangan otot dan adanya menimbulkan rasa nyaman bagi
kekakuan otot akibat luka insisi akan pasien yang menjalani post
berkurang, selain itu akan pembedahan.
mengakibatkan vasodilatasi pembuluh 3. Dari hasil penelitian, kompres hangat
darah sehingga memperlancar aliran dapat diberikan pada daerah sekitar
darah dan menimbulkan rasa nyaman pasien post operasi dengan suhu
pada pasien Hal ini sejalan dengan teori antara 43oC-50oC dengan waktu
oleh Perry & Potter (2006) dalam antara 10-30 menit, pada pasien yang
Yovita (2018) bahwa efek pemberian mendapatkan terapi analgesic
terapi hangat terhadap tubuh antara lain pemberian kompres hangat lebih
meningkatkan aliran darah ke bagian efektif diberikan pada pasien 4 jam
tubuh yang mengalami cedera; untuk setelah mengkonsumsi analgesic.
meningkatkan pengiriman leukosit dan
antibiotik ke daerah luka; untuk SARAN
meningkatkan relaksasi otot dan Literature review selanjutnya tentang
mengurangi nyeri akibat spasme atau penerapan kompres hangat terhadap
kekakuan; meningkatkan aliran darah; nyeri akut diharapkan dapat dilakukan
dan juga meningkatkan pergerakan zat untuk digunakan sebagai bukti ilmiah
sisa dan nutrisi. Berdasarkan review dalam tindakan keperawatan yang
artikel terdapat implikasi keperawatan dilakukan.
yang telah dibandingkan, didapatkan
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, Ria. 2016. Analisis Efektivitas https://publikasi.unitri.ac.id/index.
Kompres Hangat Terhadap php/fikes/article/view/877 html
Penurunan Nyeri Persalinan [05/06/20]
melalui Krowa, Yuliana Reginaldis Rosali.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.p 2013. Kompres Hangat Untuk
hp/psn12012010/article/view/211 Pasca Operasi Sectio Caesarean.
2/2139 [26/06/20] Media Ilmu Kesehatan Vol. 2,
Dwiningrum, Erna dkk. 2020.Efektifitas No.1, April 2013 melalui
Kompres Hangat Terhadap https://www.researchgate.net/prof
Perubahan Tingkat Nyeri Pada ile/Wenny_Savitri/ html
Pasien Post Operasi TURP Di [05/06/20]
Ruang Rawat Inap RSI Siti Aisyah PEMPROVJATENG. Jumlah Tindakan
Madiun Health Sciences Journal Operasi di Instalasi Bedah
Vol 4(No 1)(2020):32-43melalui Sentral (IBS) Bulan Agustus 2018
http://studentjournal.umpo.ac.id/i http://data.jatengprov.go.id/datase
ndex.php/HSJ/article/view/32 t/jumlah-tindakan-operasi-di-
[05/06/20] instalasi-bedah-sentral-ibs-bulan-
Hidayat, A. Aziz Alimul & Musrifatul agustus-2018 [05/06/20]
Uliyah. 2014. Pengantar Sartika, Erna Dwi. 2019. Perbandingan
Kebutuhan Dasar Manusia Edisi Pengaruh Kompres Hangat Dan
2. Jakarta: Salemba Medika Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Ikbal, Revi Neini. 2017. Pengaruh Penurunan Intensitas Nyeri Pada
Pemberian Kompres Hangat Pasien Post Operasi Laparatomi
Terhadap Nyeri Pada Pasien Di Ruang Mawar RSUD. Dr. H.
Fraktur Post Operasi Di RST Dr. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Reksodiwiryo Padang Jurnal Ilmu 2019 Melalui
Kesehatan (JIK) April 2018 http://repository.poltekkes-
Volume 2 Nomor 1 P-ISSN : tjk.ac.id/520/ [05/06/20]
2597-8594 Sigalingging, Ganda. 2012. Kebutuhan
http://jik.stikesalifah.ac.id/index.p Dasar Manusia : Buku Panduan
hp/jurnalkes/article/download/75/ Laboratorium. Editor Wuri
pdf html [05/06/20] Praptiani. Jakarta : EGC
Ina Talu, Yovita Handayani, dkk. 2018. Sjamsuhidajat. 2010. Buku Ajar Ilmu
Perbedaan Efektifitas Kompres Bedah, Edisi 2. Jakarta: EGC
Dingin dan Kompres Hangat Surya Dila, Kadek Agus. 2012. Telaah
Terhadap Penurunan Intensitas Kritis Artikel Review Sistematik
Nyeri Pada Pasien Post Operasi Dan Meta Analisis melalui
Appendicitis di RSUD http://pfigshare-u-
Waikabubak Sumba Barat –NTT. files.s3.amazonaws.com/101123/
Nursing News Volume 3, Nomor [05/07/20]
1, 2018 melalui WHO. 2013. Postoperativecare

Anda mungkin juga menyukai