Anda di halaman 1dari 19

MODEL KONSEPTUAL

KEPERAWATAN GERONTIK
Disusun oleh :
Christian Kevin Aditya Pratama (30140118001)
Silpi Nuryani (30140118016)
Siti Asih Mutmainah (30140118017)
Vani Andriyani (30140118018)
Menurut Nugroho (2006), gerontik adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan lanjut usia
dengan segala permasalahannya, baik dalam
keadaan sehat maupun sakit.
Menurut para ahli, istilah yang paling
menggambarkan keperawatan pada lansai adalah
gerontological nursing  karena lebih menekankan
kepeada kesehatan ketimbang penyakit.
Model Konseptual Keperawatan
Gerontik Menurut Para Ahli

1. Model Konseptual Adaptasi Callista Roy


Model adaptasi Roy merupakan salah satu teori keperawatan yang berfokus
pada kemampuan adaptasi klien terhadap stressor yang dihadapinya. Dalam
penerapannya Roy menegaskan bahwa individu  adalah makhluk  biopsikososial
sebagai satu kesatuan  utuh yang memiliki mekanisme koping untuk beradaptasi
terhadap perubahan lingkungan. Roy mendefinisikan lingkungan sebagai semua
yang ada di sekeliling kita dan berpengaruh pada perkembangan manusia.
Sehat adalah suatu keadaan atau proses dalam menjaga integritas diri, respon
yang menyebabkan penurunan integritas tubuh menimbulkan adanya suatu
kebutuhan dan menyebabkan individu berespon terhadap kebutuhan tersebut
melalui upaya atau prilaku tertentu. Menurutnya peran perawat adalah
membantu pasien beradaptasi terhadap perubahan yang ada.
Proses adaptasi yang dikemukakan Roy :
– Mekanisme koping, pada system ini terdapat 2 mekanisme yang
pertama mekanisme koping bawaan prosesnya secara tidak disadari
manusia tersebut,, yang ditentukan secara genetic atau secara
umum dipandang sebagai proses yang otomatis pada tubuh. Kedua
yaitu mekanisme koping yang didapat dimana koping tersebut
diperoleh melalui pengembangan atau pengalaman yang
dipelajarinya.
– Regulator subsystem. Merupakan proses koping yang meyertakan
subsitem tubuh yaitu syaraf, proses kimiawi dan system endokrin.
– Cognator subsystem. Proses koping seseorang yang menyertakan 4
sistem pengetahuan dan emosi : pengolahan persepsi dan informasi,
pembelajaran, pertimbangan dan emosi.
System adaptasi memiliki 4 model adaptasi yang akan berdampak
terhadap respon adaptasi diantaanya sebagai berikut :
• fungsi fisiologis sistem adaptasi fisiologis diantaranya adalah:
oksigenisasi, nutrisi, eliminasi, akifitas dan istirahat, integritas
kulit indera, cairan dan elektrolit, fungsi neurologis dan
endokrin.
• Konsep diri. Bagaimana seseorang mengenal pola-pola
interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain.
• Fungsi peran. Proses penyesuaian yang berhubungan dengan
bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola
interaksi seseorang dalam berhubungan dnegan orang lain.
• Interdependen. Kemampuan seseorang mengenal pola-pola
tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan
secara interpersonal pada tingkat individu maupun kelompok.
2. Model Konseptual Human Being Rogers
Marta Rogers (1992) mengungkapkan
metaparadigma lansia. Dia menyajikan lima
asumsi tentang manusia. Setiap manusia
diasumsikan sebagai kesatuan yang dengan
individualitas. Manusia secara kontinyu
mengalami pertukaran energi dengan
lingkungan. Manusia mampu abstraksi, citra,
bahasa, pikiran, sensasi, dan emosi
Manusia diidentifikasi dengan pola dan mewujudkan karakteristik dan
perilaku yang berbeda dari bagian dan yang tidak dapat diprediksi
dengan pengetahuan tentang bagian - bagiannya.
• Lingkungan terdiri dari semua pola yang ada di luar individu. Keduanya,
individu dan lingkungan dianggap sistem terbuka. Lingkungan
merupakan, tereduksi terpisahkan, energi lapangan pandimensional
diidentifikasi dengan pola dan integral dengan bidang manusia (Rogers,
1992).
• Perawatan utamanya adalah seni dan ilmu dan humanistik kemanusiaan.
Ditujukan terhadap semua manusia dan berkaitan dengan sifat dan arah
pembangunan manusia. Tujuannya untuk berpartisipasi dalam proses
perubahan sehingga orang dapat mengambil manfaat (Rogers, 1992).
• Kesehatan tidak secara khusus diatur, Malinski (1986) dikutip dari
komunikasi pribadi dengan Rogers di mana di negara bagian Rogers
bahwa ia memandang kesehatan sebagai sebuah nilai. Komunikasi ini
menegaskan kesimpulan sebelumnya bahwa penyakit, patologi dan
kesehatan adalah sebuah nilai.
3. Model Konseptual Keperawatan Neuman
Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan
manusia secara utuh dan keperawatan adalah sebuah
profesi yang unik yang mempertahankan semua variabel
yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Melalui
penggunaan model keperawatan dapat membantu individu,
keluarga dan kelompok untuk mencapai dan
mempertahankan level maksimum dari total wellness.
Keunikan keperawatan adalah berhubungan dengan
integrasi dari semua variabel yang mana mendapat
perhatian dari keperawatan.
Nilai-nilai manusia dalam keberadaan lansia:
1.Manusia adalah satu kesatuan, proses integritas individu dan mewujudkan
karakteristik yang lebih dan perbedaan dari jumlah bagian-bagiannya. Karena
kesatuan ini menghasilkan variabel dan secara konstan mengubah pola ini. Manusia
merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan lainnya
berbeda di beberapa bagian.
2.Individu dan lingkungan terus mengalami perubahan materi dan energi.
Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material
satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor
eksternal pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari
semua hal.
3.Mempercayai bahwa proses hidup manusia tidak dapat diulang dan tidak dapat
diprediksi sepanjang ruang dan waktu. Individu tidak pernah dapat mundur atau
jadilah sesuatu ia atau dia sebelumnya. Bahwa proses kehidupan manusia
merupakan hal yang tetap dan saling bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu
secara terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan pernah kembali atau
menjadi seperti yang diharapkan semula.
4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.
Mengidentifikasi pola manusia dan mencerminkan keutuhan yg inovatif, pola
teladan ini mempertimbangkan pengaturan diri, ritme, dan teori pengaruh energi.
Mereka memberi kesatuan keanekaragaman dan mencerminkan suatu alam
semesta yang kreatif dan dinamis.

5. Individu dicirikan oleh kapasitas abstraksi dan citra, bahasa dan berpikir,
sensasi dan emosi. Hanya manusia yang mampu untuk berfikir menjadi siapa dan
keluasan dari alam semesta ini. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya
manusia yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya
dunia.
4. Model Konseptual Keperawatan Henderson
Fokus keperawatan pada teori Henderson adalah klien yang memiliki
keterikatan hidup secara individual selama daur kehidupan, dari fase
ketergantungan hingga kemandirian sesuai dengan usia, keadaan, dan
lingkungan
Klien pada kategori partial care mengalami keterbatasan dalam
melakukan ADL, sehingga membutuhkan bantua dari orang lain agar
dapat memenuhi kebutuhannya. Perawat dapat membantu atau
mengambil alih beberapa aktivitas yang tidak mampu dilakukan oleh
klien
Beberapa kategori klien dengan yang termasuk partial care yaitu :
a. Klien memerlukan bantuan perawat sebagian :
• Naik turun tempat tidur butuh bantua 1 orang.
• Ambulasi dan berjalan butuh bantuan
• Makan dan minum disuapin
• Mandi butuh bantuan
• Berpakaian dan berdandan dengan butuh bantuan
• BAK dan BAB butuh bantuan di tempat tidur dan di kamar mandi  
b.klien dengan post operasi minor (24 jam) melewati fase akut dari post
operasi mayor fase awal dari penyembuhan, observasi tanda-tanda vital
stiap 24 jam dank lien dengan gangguan emosional ringan.
5. Model Konseptual Budaya Leininger
• Model konseptual Leininger sering disebut sebagai Trancultural Nursing
Theory atau teori perawatan transkultural.
• Pemahaman yang benar pada diri perawat mengenai budaya klien, baik
individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat, dapat mencegah
terjadinya culture shock atau culture imposition. Culture shock terjadi saat
pihak luar (perawat) mencoba mempelajari atau beradaptasi secara efektif
dengan kelompok budaya tertentu (klien). Klien akan merasakan perasaan
tidak nyaman, gelisah dan disorientasi karena perbedaan nilai budaya,
keyakinan, dan kebiasaan. Sedangkan culture imposition adalah
kecenderungan tenaga kesehatan (perawat), baik secara diam-diam
maupun terang-terangan, memaksakan nilai-nilai budaya, keyakinan, dan
kebiasaan/perilaku yang dimilikinya kepada individu, keluarga, atau
kelompok dari budaya lain karena mereka meyakini bahwa budayanya
lebih tinggi daripada budaya kelompok lain.
6. Model Konseptual Perilaku Johnson
Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan
(1968) berfokus pada bagaimana klien beradaptasi
terhadap kondisi sakitnya dan bagaimana stress
actual atau potensial dapat mempengaruhi
kemampuan beradaptasi. Tujuan dari keperawatan
adalah menurunkan stress sehingga klien dapat
bergerak lebih mudah melewati masa
penyembuhannya (Johnson, 1968).
Teori Johnson berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu
pada pengelompokkan perilaku berikut:
– Perilaku mencari keamanan
– Perilaku mencari perawatan
– Menguasai diri sendiri dan lingkungan sesuai dengan
standar internalisasi prestasi
– Mengakomodasi diet dengan cara yang diterima secar
sosial dan cultural
– Mengeluarkan sampah tubuh dengan cara yang diterima
secara sosial dan cultural
– Perilaku seksual dan identitas peran
– Perilaku melindungi diri sendiri
Model konsep dan teori keperawatan menurut
Johnson adalah dengan pendekatan system
perilaku, dimana individu dipandang sebagai
sitem perilakuyang selalu ingin mencapai
keseimgangan dan stabilitas, baik
dilingkungan internal maupun eksternal, juga
memiliki keinginan dalam mengatur dan
menyesuaikan dari pengaruh yang
ditimbulkanya. Sebagi suatusystem
7. Model Konseptual Self Care Orem
• Perawat membantu usia lanjut untuk mempertahankan
kebutuhan perawatan diri dengan memberikan bimbingan,
pengarahan, dan keterampilan secara individual maupun
kelompok sehingga usia lanjut mampu mandiri secara
bertahap dalam mengelola penyakitnya. Perawat komunitas
mempunyai kontribusi yang besar dalam meningkatkan
status kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat (Anderson, 2000).
Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi
kebutuhan klien untuk mencapai kemandirian dan kesehatan yang
optimal.
• Teori Self care deficit
Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan
yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya dan memiliki
berbagai keterbatasan-keterbatasan dalam mencapai taraf
kesehatannya.
• Teori Self care
Ketika klien tidak mampu melakukan perawatan dirinya sendiri maka
deficit perawatan diri terjadi dan perawat akan membantu klien untuk
melakukan tugas perawatan dirinya
• Teori nursing system
Perawat menentukan, mendesain, dan menyediakan perawatan yang
mengatur kemampuan individu dan memberikannya secara terapeutik
sesuai dengan tiga tingkatan

Anda mungkin juga menyukai