KEPERAWATAN GERONTIK
Disusun oleh :
Christian Kevin Aditya Pratama (30140118001)
Silpi Nuryani (30140118016)
Siti Asih Mutmainah (30140118017)
Vani Andriyani (30140118018)
Menurut Nugroho (2006), gerontik adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan lanjut usia
dengan segala permasalahannya, baik dalam
keadaan sehat maupun sakit.
Menurut para ahli, istilah yang paling
menggambarkan keperawatan pada lansai adalah
gerontological nursing karena lebih menekankan
kepeada kesehatan ketimbang penyakit.
Model Konseptual Keperawatan
Gerontik Menurut Para Ahli
5. Individu dicirikan oleh kapasitas abstraksi dan citra, bahasa dan berpikir,
sensasi dan emosi. Hanya manusia yang mampu untuk berfikir menjadi siapa dan
keluasan dari alam semesta ini. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya
manusia yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya
dunia.
4. Model Konseptual Keperawatan Henderson
Fokus keperawatan pada teori Henderson adalah klien yang memiliki
keterikatan hidup secara individual selama daur kehidupan, dari fase
ketergantungan hingga kemandirian sesuai dengan usia, keadaan, dan
lingkungan
Klien pada kategori partial care mengalami keterbatasan dalam
melakukan ADL, sehingga membutuhkan bantua dari orang lain agar
dapat memenuhi kebutuhannya. Perawat dapat membantu atau
mengambil alih beberapa aktivitas yang tidak mampu dilakukan oleh
klien
Beberapa kategori klien dengan yang termasuk partial care yaitu :
a. Klien memerlukan bantuan perawat sebagian :
• Naik turun tempat tidur butuh bantua 1 orang.
• Ambulasi dan berjalan butuh bantuan
• Makan dan minum disuapin
• Mandi butuh bantuan
• Berpakaian dan berdandan dengan butuh bantuan
• BAK dan BAB butuh bantuan di tempat tidur dan di kamar mandi
b.klien dengan post operasi minor (24 jam) melewati fase akut dari post
operasi mayor fase awal dari penyembuhan, observasi tanda-tanda vital
stiap 24 jam dank lien dengan gangguan emosional ringan.
5. Model Konseptual Budaya Leininger
• Model konseptual Leininger sering disebut sebagai Trancultural Nursing
Theory atau teori perawatan transkultural.
• Pemahaman yang benar pada diri perawat mengenai budaya klien, baik
individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat, dapat mencegah
terjadinya culture shock atau culture imposition. Culture shock terjadi saat
pihak luar (perawat) mencoba mempelajari atau beradaptasi secara efektif
dengan kelompok budaya tertentu (klien). Klien akan merasakan perasaan
tidak nyaman, gelisah dan disorientasi karena perbedaan nilai budaya,
keyakinan, dan kebiasaan. Sedangkan culture imposition adalah
kecenderungan tenaga kesehatan (perawat), baik secara diam-diam
maupun terang-terangan, memaksakan nilai-nilai budaya, keyakinan, dan
kebiasaan/perilaku yang dimilikinya kepada individu, keluarga, atau
kelompok dari budaya lain karena mereka meyakini bahwa budayanya
lebih tinggi daripada budaya kelompok lain.
6. Model Konseptual Perilaku Johnson
Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan
(1968) berfokus pada bagaimana klien beradaptasi
terhadap kondisi sakitnya dan bagaimana stress
actual atau potensial dapat mempengaruhi
kemampuan beradaptasi. Tujuan dari keperawatan
adalah menurunkan stress sehingga klien dapat
bergerak lebih mudah melewati masa
penyembuhannya (Johnson, 1968).
Teori Johnson berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu
pada pengelompokkan perilaku berikut:
– Perilaku mencari keamanan
– Perilaku mencari perawatan
– Menguasai diri sendiri dan lingkungan sesuai dengan
standar internalisasi prestasi
– Mengakomodasi diet dengan cara yang diterima secar
sosial dan cultural
– Mengeluarkan sampah tubuh dengan cara yang diterima
secara sosial dan cultural
– Perilaku seksual dan identitas peran
– Perilaku melindungi diri sendiri
Model konsep dan teori keperawatan menurut
Johnson adalah dengan pendekatan system
perilaku, dimana individu dipandang sebagai
sitem perilakuyang selalu ingin mencapai
keseimgangan dan stabilitas, baik
dilingkungan internal maupun eksternal, juga
memiliki keinginan dalam mengatur dan
menyesuaikan dari pengaruh yang
ditimbulkanya. Sebagi suatusystem
7. Model Konseptual Self Care Orem
• Perawat membantu usia lanjut untuk mempertahankan
kebutuhan perawatan diri dengan memberikan bimbingan,
pengarahan, dan keterampilan secara individual maupun
kelompok sehingga usia lanjut mampu mandiri secara
bertahap dalam mengelola penyakitnya. Perawat komunitas
mempunyai kontribusi yang besar dalam meningkatkan
status kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat (Anderson, 2000).
Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi
kebutuhan klien untuk mencapai kemandirian dan kesehatan yang
optimal.
• Teori Self care deficit
Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan
yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya dan memiliki
berbagai keterbatasan-keterbatasan dalam mencapai taraf
kesehatannya.
• Teori Self care
Ketika klien tidak mampu melakukan perawatan dirinya sendiri maka
deficit perawatan diri terjadi dan perawat akan membantu klien untuk
melakukan tugas perawatan dirinya
• Teori nursing system
Perawat menentukan, mendesain, dan menyediakan perawatan yang
mengatur kemampuan individu dan memberikannya secara terapeutik
sesuai dengan tiga tingkatan