Anda di halaman 1dari 31

AREA TINDAKAN PROMOSI

KESEHATAN
TM ke 2
MARIA ULFAH, S.Kep, Ns. M.Kep, Sp.Kep. Kom
PENDAHULUAN
• WHO (1998) menyebutkan bahwa promosi
kesehatan adalah strategi inti untuk
pengembangan kesehatan, yang merupakan suatu
proses yang berkembang dan berkesinambungan
pada status sosial dan kesehatan individu dan
masyarakat.
• Promosi kesehatan mempunyai beberapa level pengertian,
sehingga konsep promosi kesehatan adalah semua upaya
yang menekankan pada perubahan sosial, pengembangan
lingkungan, pengembangan kemampuan individu dan
kesempatan dalam masyarakat, dan merubah perilaku
individu, organisasi dan sosial untuk meningkatkan status
kesehatan individu dan masyarakat. (Keleher,et.al, 2007).
• Berlandaskan konsep dasar tersebut, maka area promosi kesehatan pun
tidaklah sempit, menurut Keleher,et.al, (2007) terdapat 10 (sepuluh)
area tindakan promosi kesehatan, yaitu :
1. membangun kebijakan kesehatan publik
2. menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan
3. memberdayakan masyarakat
4. mengembangkan kemampuan personal
5. berorientasi pada layanan kesehatan
Lanjutan…………
• 6. promote social responbility of health
7. meningkatkan investasi kesehatan dan ketidakadilan social
8. meningkatkan konsolidasi dan memperluas kerjasama untuk
kesehatan
9. memberdayakan masayarakat dan meningkatkan kemampuan
masyarakat.
10. infrastuktur yang kuat untuk promosi kesehatan
1. Membangun kebijakan kesehatan publik
• Promosi kesehatan lebih daripada sekadar perawatan
kesehatan.
• Promosi kesehatan menempatkan kesehatan pada agenda
dari pembuat kebijakan disemua sektor pada semua level,
mengarahkan mereka supaya sadar akan konsekuensi
kesehatan dan menerima tanggung jawab atas lahirnya
kebijakan-kebijakan mengenai kesehatan.
• Dalam proses pembangunan adakalanya aspek kesehatan
sering diabaikan, oleh karena itu adanya kebijakan yang
berwawasan kesehatan, diharapkan bisa mengedepankan
proses pembangunan dengan tetap memperhatikan aspek-
aspek kesehatan.
• Kegiatan ini ditujukan kepada para pengambil kebijakan (policy
makers) atau pembuat keputusan (decision makers) baik di
institusi pemerintah maupun swasta.
• Sebagai contoh ;
• adanya perencanaan pembangunan PLTN di daerah jepara,
para pengambil kebijakan dan pembuat keputusan harus benar-
benar bisa memperhitungkan untung ruginya. harus
diperhatikan kemungkinan dampak radiasi yang akan
ditimbulkan, serta kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa
berdampak pada kesehatan.
Strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada para pembuat
kebijakan agar mengeluarkan kebijakan-kebijakan publik yang
mendukung atau menguntungkan kesehatan.

Misal : Perda KTR


2. Menciptakan lingkungan yg mendukung
kesehatan
• Menciptakan lingkungan yang mendukung (Create Supportive
Environments).
• Kaitan yang tak terpisahkan antara manusia dan lingkungannya
menjadikan basis untuk sebuah pendekatan sosioekologis bagi
kesehatan.
• Promosi kesehatan menciptakan kondisi hidup dan kondisi kerja yang
aman, yang menstimulasi, memuaskan, dan menyenangkan.
Penjajakan sistematis dampak kesehatan dari lingkungan yang
berubah pesat. terutama di daerah teknologi, daerah kerja, produksi
energi dan urbanisasi sangat esensial dan harus diikuti dengan
kegiatan untuk memastikan keuntungan yang positif bagi kesehatan
masyarakat.
• Perlindungan alam dan lingkungan yang dibangun serta konservasi
dari sumber daya alam harus ditujukan untuk promosi kesehatan apa
saja.
Aspek lingkungan juga perlu diperhatikan. Lingkungan disini
diartikan dalam pengertian luas. Baik lingkungan fisik (biotik, non
biotik), dan lingkungan non fisik. Diharapkan tercipta lingkungan
yang kondusif yang dapat mendukung terwujudnya masyarakat
yang sehat.
.
• Contoh :
• perlunya jalur hijau didaerah perkotaan, yang akhir-akhir ini
sering diabaikan pemanfaatannya oleh oknum-oknum tertentu.
perlunya perlindungan diri pada kelompok terpapar
pencemaran udara , seperti penggunaan masker pada penjaga
loket jalan tol, petugas polantas, dsb
Lingkungan yang mendukung (supportive environment)
Strategi ini ditujukan kepada para pengelola tempat umum, termasuk
pemerintah kota agar mereka menyediakan sarana prasarana atau
fasilitas yang mendukung terciptanya perilaku sehat bagi masyarakat,
terutama pengunjung tempat-tempat umum tersebut.

Misal : tersedianya Toilet,


tempat sampah,
smoking room
3. Pemberdayaan masyarakat.
Adanya gerakan ini dimaksudkan untuk menunjukan bahwa
kesehatan tidak hanya milik pemerintah, tetapi juga milik masyarakat.
Untuk dapat menciptakan gerakan kearah hidup sehat, masyarakat
perlu dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan. selain itu
masyarakat perlu diberdayakan agar mampu berperilaku hidup sehat.
Kewajiban dalam upaya meningkatkan kesehatan sebagai usaha untuk
mewujudkan derajat setinggi-tingginya, teranyata bukanlah semata-
mata menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan. Masyarakat justru
yang berkewajiban dan berperan dalam mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal.
Hal ini sesuai yang tertuang dalam Pasal 9 , UU N0. 36 tahun
2009 Tentang kesehatan, yang berbunyi :
“Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan,
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya”.
• Contoh :
• adanya gerakan 3 M dalam program pemberantasn DBD,
gerakan jumat bersih, perlu diketahui di negeri tetangga
malaysia ada gerakan jalan seribu langkah (hal ini bisa kita
contoh), bahkan untuk mengukurnya disana sudah dijual alat
semacam speedometer.
Kegiatan-kegiatan masyarakat yang mendukung pemeliharaan dan
peningkatan di bidang kesehatan.

Misal : Posyandu, PSN


4. Mengembangkan kemampuan personal
• Promosi kesehatan mendukung pengembangan personal dan sosial
melalui penyediaan informasi, pendidikan kesehatan, dan
pengembangan keterampilan hidup.

• Dengan demikian, hal ini meningkatkan pilihan yang tersedia bagi


masyarakat untuk melatih dalam mengontrol kesehatan dan
lingkungan secara mandiri, dan untuk membuat pilihan yang kondusif
bagi kesehatan.
• Memungkinkan masyarakat untuk belajar melalui
kehidupan dalam menyiapkan diri mereka untuk
semua tingkatannya dan untuk menangani penyakit
dan kecelakaan. Hal ini harus difasilitasi dalam
sekolah, rumah, tempat kerja, dan semua lingkungan
komunitas.
Dalam mewujudkan kesehatan masyarakat secara
keseluruhan, ketrampilan individu mutlak diperlukan. Dengan
harapan semakin banyak individu yang terampil akan pelihara
diri dalam bidang kesehatan, maka akan memberikan cerminan
bahwa dalam kelompok dan masyarakat tersebut semuanya
dalam keadaan yang sehat.
ketrampilan individu sangatlah diharapkan dalam mewujudkan
keadaan masyarakat yang sehat. Sebagai dasar untuk terampil
tentunya individu dan masyarakat perlu dibekali dengan berbagai
pengetahuan mengenai kesehatan, selain itu masyarakat juga
perlu dilatih mengenai cara-cara dan pola-pola hidup sehat.
Meningkatkan pemahaman anggota masyarakat tentang cara-cara
memelihara kesehatan, mencegah penyakit, mengenal penyakit,
mencari pengobatan ke fasilitas kesehatan profesional, meningkatkan
kesehatan, dsb.
Misal : keterampilan membuat LGG, keterampilan gerakan senam, dll
• Contoh :
• melalui penyuluhan secra individu atau kelompok seperti di
Posyandu, PKK.
• Adanya pelatihan kader kesehatan, pelatihan dokter kecil,
pelatihan guru UKS, dll.
Berorientasi pada layanan kesehatan
• Tanggung jawab untuk promosi kesehatan pada pelayanan kesehatan
dibagi diantara individu, kelompok komunitas, profesional kesehatan,
institusi pelayanan kesehatan, dan pemerintah.
• Mereka harus bekerja sama melalui suatu sistem perawatan
kesehatan yang berkontribusi untuk pencapaian kesehatan.
• Peran sektor kesehatan harus bergerak meningkat pada arah promosi
kesehatan, disamping tanggung jawabnya dalam menyediakan
pelayanan klinis dan pengobatan.
• Pelayanan kesehatan harus memegang mandat yang meluas yang
merupakan hal sensitif dan harus menghormati kebutuhan kultural.
Mandat ini harus mendukung kebutuhan individu dan komunitas
untuk kehidupan yang lebih sehat, dan membuka saluran antara
sektor kesehatan dan komponen sosial, politik, ekonomi, dan
lingkungan fisik yang lebih luas. Reorientasi pelayanan kesehatan juga
memerlukan perhatian yang kuat untuk penelitian kesehatan
sebagaimana perubahan pada pelatihan dan pendidikan profesional.
Hal ini harus membawa kepada perubahan sikap dan
pengorganisasian pelayanan kesehatan.
Adanya kesalahan persepsi mengenai pelayanan kesehatan,
tanggung jawab pelayanan kesehatan kadang hanya untuk
pemberi pelayanan (health provider ), tetapi  pelayanan
kesehatan  juga merupakan  tanggung jawab  bersama antara
pemberi pelayanan kesehatan (health provider) dan pihak yang
mendapatkan pelayanan.
Bagi
Bagi pihak
pihak pemberi
pemberi pelayanan
pelayanan diharapkan
diharapkan tidak
tidak hanya
hanya
sekedar
sekedarmemberikan
memberikanpelayanan
pelayanankesehatan
kesehatansaja,
saja,tetapi
tetapijuga
jugabisa
bisa
membangkitkan
membangkitkan peran
peran serta
serta aktif
aktif masyarakat
masyarakat untuk
untuk berperan
berperan
dalam pembangunan kesehatan. dan
dalam pembangunan kesehatan. dan sebaliknya bagisebaliknya bagi
masyarakat,
masyarakat, dalam
dalam proses
proses pelayanan
pelayanan dandan pembangunan
pembangunan
kesehatan
kesehatanharus
harusmenyadari
menyadaribahwa
bahwaperannya
perannyasangatlah
sangatlahpenting,
penting,
tidak
tidak hanya
hanya sebagai
sebagai subyek,
subyek, tetapi
tetapi sebagai
sebagai obyek.
obyek. Sehingga
Sehingga
peranserta
peranserta masyarakat
masyarakat dalam
dalam pembangunan
pembangunan kesehatan
kesehatan
sangatlah diharapkan.
sangatlah diharapkan.
• Contoh : semakin banyaknya upaya-upaya kesehatan yang

bersumberdaya masyarakat (UKBM), seperti posyandu,

UKGMD, Saka bhakti Husada, poskestren, dll.


• Penyelenggara pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta
harus melibatkan bahkan memberdayakan masyarakat agar mereka
juga dapat berperan tidak hanya sebagai penerima pelayanan
kesehatan tetapi juga penyelenggara pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Dian, Ayubi. 2010. Konsep Promosi Kesehatan. Departemen Promosi Kesehatan
dan Ilmu Perilaku FKM UI.
Hidayat,Syarif. Strategi Promosi Kesehatan.18 September 2014..
http://www.scribd.com/doc/40462631/Makalah-Strategi-Promosi-Kesehatan-Jadi
Mubarak, W.I, dkk. 2007. Promosi Kesehatam: Sebuah Pengantar Proses
Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Notoatmodjo, Soekidjo.2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan.Jakarta :
Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo.(2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta :
Rineka Cipta.
Novita,Nesi. 2011. Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai