: Ruang Anak
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
An. S.M umur 1 tahun 3 bulan anak dari Ny. A.L ibunya mengeluh anaknya BAB
berlendir. Sebelum dibawa ke RS. Anaknya BAB cair 7 X dan setelah di bawa ke RS
frekwensinya hanya 3X KU : lemah.
2. Diagnosa Keperawatan
Kekurangan volume cairan b/d output yang berlebihan
3. Tujuan Khusus
BAB kembali normal 1-2 X / hari dengan konsistensi padat KU : baik
4. Tindakan Keperawatan
Mengajarkan kepada ibunya untuk memberi anaknya banyak minum.
B. STRATEGI
KOMUNIKASI
DALAM
PELAKSANAAN
TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Orientasi / Pengenalan
a. Dalam terapentik
Assalamu Alaikum Ibu !
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana keadaan anak ibu sekarang !
c. Kontrak
Topik
: sesuai janji saya kemarin bahwa hari ini kita akan membicarakan tentang
bagaimana cara mengatasi masalah kekurangan volume cairan yang anak
ibu alami sekarang.
Waktu
: berapa lama ibu mau bincang bincang dengan saya ? bagaimana kalau
15 menit saja ?
Tempat : ibu mau berbincang bincang dimana? Bagaimana kalau diruangan ini
saja ? supaya anak ibu bisa tetap istirahat.
2. Fase Kerja
Ibu I . m jika anak ibu lemah, itu karena anak ibu kekurangan volume cairan.
Disebabkan anak ibu sudah 7 X berak berak. Jadi supaya dia kembali normal dan tidak
lemah lagi, coba ibu beri banyak minum air.
25
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
S
: bagaiman perasaan ibu setelah kita berbincang bincang tadi tentang anak
ibu? Bisa ibu mengulangi kembali apa yang telah kita bicarakan?
b. Tindak Lanjut
Ibu, karena ibu sudah tahu bagaimana caranya mengatasi kekurangan cairan
pada anak ibu, jadi mulai sekarang harap ibu melakukannya.
c. Kontrak yang akan datang
Topik
: saya akan datang 2 jam lagi tepatnya jam 10 untuk mengukur TTV anak
ibu seperti muntah, berak, nadi, dan SB.
Waktu
: saya akan mengukur tanda tanda vital anak ibu seperti muntah, berak,
nadi, dan SB.
Tempat : nantinya ibu mau bincang bincang dimana, bagaimana kalau diruangan
ini saja.
25
FASE TERMINASI
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari/Tanggal :
Ruangan
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
An. S.M umur 1 tahun 3 tahun anak dari ibu A. L, ibunya mengeluh anaknya tidak
ada nafsu makan. Porsi 3-4 sendok tidak dihabiskan. KU : lemah.
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat
3. Tujuan khusus
Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan.
B. STRATEGI
KOMUNIKASI
DALAM
PELAKSANAAN
TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Orientasi / Perkenalan
a. Salam Terapentik
Assalamu alaikum wr. wb
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana keadaan anak ibu sekarang ?
c. Kontrak
Topik
: sesuai janji saya kemarin bahwa hari ini kita akan mengevaluasi ibu.
Waktu
: berapa lama ibu mau bincang bincang dengan saya? Bagaimana kalau
15 menit saja?
Tempat : nantinya mau bincang bincang dimana? bagaimana kalau diruangan ini
saja supaya anak ibu bisa istirahat.
2. Fase Terminasi
a. Evaluasi
S : bagaimana perairan anak setelah kita bincang bincang tentang anak ibu ?
O : sambil tersenyum
b. Tindak Lanjut
Ibu, karena ibu sudah tahu bagaiman cara mengatasi masalah anak ibu. Dan
kebetulan saya dinas terakhir di ruangan ini maka saya mengucapkan terima kasih
atas kesempatannya. Ibu mau bincang bincang dengan saya. Dan saya harap
semua yang saya ajarkan tolong dilaksanakan apabila anak ibu.
25
LAPORAN PENDAHULUAN
GASTROENTERITIS AKUT (GEA)
A. Pengertian
Diare adalah defekasi encer dari tiga kali sehari dengan / tanpa darah dan / atau
lendir dalam tinja. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung
kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat.
B. Etiologi
1. Infeksi
4. Imunodefisiensi
5. Psykologis
25
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Tinja : Makroskopis dan mikroskopis, pH dan kadar gula jika di duga
ada intoleransi gula (sugar intolerance), biakan kuman untuk mencari kuman
penyebab dan uji resistensi terhadap berbagai antibiotika (pada diare persisten).
2. Pemeriksaan darah : darah perifer lengkap, analisis gas darah dan elektrolit
(terutama Na, K, Ca, dan P serum pada diare yang di sertai kejang).
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kretinin darah untuk mengetahui faal ginjal
4. Duodenal Intubation, untuk mengetahui kuman penyebab secara kuantitatif dan
kualitatif terutama pada diare kronik.
E. Penatalaksanaan
Prinsip :
1. Diare cair membutuhkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat etiloginya.
Tujuan terapi dehidrasi untuk mengoreksi kekurangan cairan & elekrolit secara
cepat (terapi rehidrasi) kemudian mengganti cairan yang hilang sampai diarenya
berhenti (terepi rumatan).
Jumlah cairan yang diberi harus sama dengan jumlah cairan yang telah hilang
melalui diare dan / atau muntah (previus water losses = PWL), ditambah dengan
banyaknya cairan yang hilang melalui keringat, urin, dan pernafasan (normal water
losses = NWL), dan ditambah dengan banyaknya cairan yang hilang melalui tinja
dan muntah yang masih terus berlangsung (concomitant water losses = CWL),
jumlah ini tergantung pada derajat dehidrasi serta berat badan masing masing anak
atau golongan umur.
-
Jumlah cairan (ml) yang hilang pada anak umur < 2 tahun (BB 3-10 kg) sesuai
dengan derajat dehidrasi. Misalnya :
Dehidrasi
PWL
NWL
CWL
JUMLAH
Ringan
50
100
25
175
Sedang
75
100
25
200
Berat
125
100
25
250
Diare persisten
25
25
Patofisiologi
Transfor aktif rangsangan toksin bakteri terhadap elekrolit ke dalam usus halus, sel
dalam mukosa intestinal mengalami iritasi & meningkatkan sekresi cairan & elekrolit,
mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa intertinal sehingga menurunkan
area permukaan intertinal. Perubahan kapasitas intestinal dan terjadi gangguan absorbsi
cairan dan elektrolit. Peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal untuk
mengabsorbsi cairan dan elektrolit.
Komplikasi
-
dehidrasi
hipokalemia
hipokelsemia
hiponatremia
syok hipovolemik
Pemeriksaan diagnostik
-
kultur tinja
25
DAFTAR PUSTAKA
1. Wong, Dona L. 2003, Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC
2. Doengoes, Marilyn, Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran
3. Mansoer, Arif, 2000, Kapita Selecta Kedokteran, Jakarta : Media Aesculapius
25
PENYIMPANGAN KDM
Mikroorganisme Patogen
Respon Anti Bodi
Produksi Pirogen
Infalamasi Usus
P
Sekresi Cairan
Radang Meluas Ke
Center
Gangguan Asam
Basa & Elektrolit
Mual muntah
Stimulus Hipotalamus
Hipertermi
Distensi Abdomen
Stimulus Saraf Perifer
Korteks Selebri
Nyeri
Mobilitas Usus
Ras Teraktivasi
Klien Terjaga
G3an pola tidur
Intake tidak Adekurat
Peristaltik
G3an Pemenuhan nutrisi
Kurang dari kebutuhan
Diare
Defisit Cairan
Dan Elektrolit
Perubahan Statis
Kesehatan
Stress Bagi Keluarga
Koping Individu = efektif
Cemas
25
FASE AWAL
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari/Tanggal :
Ruangan
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
2. Dx Keperawatan
3. Tujuan Khusus
Bina Hubungan saling percaya (BHSP)
4. Tindakan Keperawatan
a. Salam terapentik
b. Perkenalan
c. Menjelaskan tujuan
d. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
e. Berikan perhatian dan perhatikan kebutuhan klien
B. STRATEGI
KOMUNIKASI
DALAM
PELAKSANAAN
TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapentik
Selamat pagi Bu! Perkenalkan nama saya Zubair Nanto biasa dipanggil Zuba.
Saya mahasiswa AKPER GORONTALO yang akan bertugas diruangan ini kurang lebih
selama 2 hari. Saat ini saya bertugas dinas dari pukul 08.00 sampai 14.00. Selama dinas
sayalah yang akan membantu atas perawatan anak Ibu. Nama Ibu siapa ? dan anak Ibu
juga namanya siapa? (sambil menjabat tangan dan tersenyum serta mempertahankan
kontak mata).
b. Kontak
Topik
Waktu
: Kalau ibu mau, berapa lama ibu mau bincang bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 15 menit saja.
Tempat : bagaimana kalau kita bincang bincang diruangan ini saja supaya anak
ibu bisa istirahat.
25
c. Validasi
Bagaimana perasaan Ibu melihat anak ibu sekarang ?
2. Fase Kerja
-
Bisa Ibu katakan pada saya apa keluhan atau masalah yang anak ibu rasakan saat ini
?
Apa yang ibu lakukan jika keluhan anak ibu itu datang?
Apa saja yang bisa menjadi pencetus keluhan itu atau yang memperberat keluhan
itu?
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
S
: Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bincang bincang tadi tentang keadaan
anak Ibu?
b. Tindak Lanjut
Selain keluhan anak ibu yang telah ibu katakan tadi, apa masih ada hal lain yang
ingin ibu katakan ?
c. Kontrak yang akan datang
Topik
: saya akan datang 2 jam lagi ke Ibu, tepatnya jam 16.00 nanti.
Waktu
: saya akan mengukur TTV anak ibu seperti muntah, BAB & suhu badan.
Tempat : nantinya ibu mau bincang bincang dimana, bagaimana kalau diruangan
ini saja, supaya ibu bisa istirahat.
25
: An S.M
Umur
: 1 tahun 3 bulan
Jenis Kelamin
: Laki laki
Tanggal masuk RS
: 21-01-2009
Tanggal dikaji
: 22-01-2009
Identitas Penanggung
a. Identitas ayah
Nama
: Tn. M.M
Umur
: 25 tahun
Pekerjaan
: Nelayan
Alamat
: Mamunggaa
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
b. Identitas ibu
Nama
: Ny. A.L
Umur
: 25 tahun
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Mamunggaa
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
a) Pada saat dikaji tanggal 22-01-2009 orang tua klien mengatakan anaknya berak
berak berlendir 7 kali sejak siang
b) Ibunya mengatakan tidak mengetahui penyebabnya. Lebih dari 7 X perhari, panas
hilang timbul.
3. Keluhan saat dikaji
Keluhan Utama
Saat dikaji tanggal 22-01-2009 orang tua klien mengatakan anaknya berak berak
berlendir 7 kali sejak tadi (selesai siang).
Keluhan menyertai
Ibunya mengeluh anaknya muntah 3X/hari. Kelihatannya rewel, anak F.M panas,
makan (-), dan minum (-), mata cekung.
4. Riwayat kehamilan
a) Antematal (prenatal)
Keadaan kesehatan Ibu hamil sehat, Ibu sering memeriksakan kehamilannya di
PUSKESMAS terdekat. Saat mengandung tidak ada tanda tanda Pre Eklampsia /
Eklampsia dan ibu tidak memiliki ketergantungan obat obatan.
b) Natal
Lama ( usia ) kehamilan yaitu 9 bulan dengan BB lahir 2,2 kg & segera menangis.
c) Neonatal (post natal)
Setelah dilahirkan, bayi An. F.M tidak ditemukan tanda & adanya kelainan
kongenital, warna kulit kemerahan, tidak panas, tidak kejang, & tidak ada kesulitan
dalam menelan & mengisap.
5. Basic Need
a) Pola
Sebelum sakit, An. F.M menurut orang tuanya diberi ASI dengan frekuensi
tidak menentu & diberikan susu laktogen 3 X / hari dengan jumlah yang tidak
menentu. Dan diberikan bubur dengan frekuensi makan 3X sehari dengan porsi
yang dihabiskan ( + 9 sendok the).
Saat dikaji, anak mengkonsumsi bubur 3X sehari dengan porsi yang tidak
dihabiskan ( + 3 4 sendok teh).
b) Feeding / nutrition
Kebiasaan minum : menurut orang tua An. F.M, anaknya biasa minum susu
laktogen 3X/hari dengan jumlah yang tidak menentu.
25
Saat dikaji anak F.M minim AL 110 susu formula dengan frekuensi yang tidak
menentu dan jumlah yang tidak menentu. Kadang kadang hanya + 3 sendok teh.
c) Pola tidur
Sebelum sakit, menurut orang tuanya, An. F.M tidur pada malam hari mulai
pukul 20.00 sampai pukul 05.00 pagi dan pada siang hari mulai pukul 10.00 sampai
pukul 14.00 Anak terbangun biasanya karena popok basah atau karena lingkungan
yang ribut.
Saat sakit, waktu tidur anak tidak menentu, anak sering rewel, sebelum tidur
harus dipeluk oleh orang tuanya. Terlebih dahulu. Anak sering terjaga dari tidurnya
karena popoknya basah atau ada tindakan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat.
d) Istirahat dan bermain
Sebelum sakit waktu bermain anak dihabiskan dirumah bersama kakaknya
dan teman yang datang berkunjung atau hanya bermain dengan orang tuanya.
Dengan jenis jenis permainan seperti mobil mobilan dll (menurut orang tua).
e) Hyglene
Sebelum sakit menurut orang tua, anak dimandikan 2 kali sehari (pagi &
sore) dengan menggunakan sabun mandi & sampo bayi. Setelah mandi diberikan
bedak & diolesi minyak telon. Pakaian selalu diganti jika basah dengan kencing.
Saat sakit, menurut orang tuanya, klien hanya di lap dengan handuk basah
dan pakaian selalu diganti jika basah
6. Tumbuh kembang
Cross motor
Fine motor
Language
7. Imunisasi
Menurut orang tua klien An. F.M sudah lengkap Imunisasinya.
8. Penyakit penyakit yang lampau
Menurut orang tua klien, An. FM pernah di rawat di RS AS saat dia berumur 10
bulan dengan keluhan yang sama selama 4 hari.
25
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Anak
: Klien
: Tinggal serumah
Dalam keluarga klien kakaknya pernah menderita penyakit thypord. Orang tua dari
ayah klien (kakek) meninggal dengan penyakit jantung.
25
Ivfd Rl
Cpz tab
Puyer
x /m
25
KLASIFIKASI DATA
A. Data Subjektif (OS)
-
KU lemah
Suhu tubuh 38 0 c
Anak rewel
Mata cekung
25
ANALISIS DATA
NO
1
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
DS :
-
Orang
tau
klien
Invasi kuman
mengeluh anaknya
sudah lebih dari 3X
Kekurangan
volume cairan
Proses Infeksi
Rangsangan Pd
KU lemah
-
Peristaltik usus
BB : 7,2 kg
Meningkat
Vital Sign
Output berlebihan
N : 124 x /m
SB : 38 0 C
-
Kekurangan volume
Mata cekung
cairan
DS :
-
Orang
tau
Invasi kuman
mengeluh anaknya
panas hilang timbul
-
Orang
tua
mengeluh anaknya
selalu menangis
Proses Infeksi
Rangsangan Pd
Saluran Cerna (Nx)
DO :
-
Stimulasi ke hipotalamus
SB : 38 0 C
Nampak rewel
Pengaturan suhu
tubuh terganggu
Badan teraba
25
NO
3.
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
Invasi kuman
DS :
-
Orang
tau
mengeluh anaknya
kurang
dari kebutuhan
nafsu
Proses Infeksi
tua
Rangsangan Pd
mengeluh
porsi
Saluran Cerna
makan
tidak
makan
-
Orang
dihabiskan ( + 3-4
Stimulasi ke hipotalamus
sendok teh)
DO :
-
Peningkatan aktivitas
saluran cerna
KU lemah
-
Anoreksia
BB : 7,2 kg
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan
25
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan b/d output yang berlebihan
2. peningkatan suhu tubuh b/d adanya invasi kuman
3. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d intake yang tidak adekuat
PRIORITAS MASALAH
1. Kekurangan volume cairan b/d output yang berlebihan
2. Peningkatan suhu tubuh b/d adanya invasi kuman
3. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d intake yang tidak akurat
25
NO
1.
HARI /
TANGGAL
Rabu,
Kekurangan volume cairan b/d output
21-01-2009
dengan kriteria :
DS :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
orang tua
mukosa
kurangnya
cairan dalam
x / hari dengan
tubuh
3x / hari
konsistensi padat
sehingga
DO :
Vital
KU : lemah
BB : 7,2 kg
SB : 3
Vital sign : N :
124 x/m,
b. akibat
muntah : 3x/hari
Mata cekung
2)
turgor kulit
jelek &
membran
KU
mukosa
baik
kering
3)
K 2)
aji masukan & halaman
Denyut nadi
lemah dan mudah hilang dapat
menyebabkan hipovolem sehingga
dapat memperberat proses
4)
J
elaskan pada orang tua
penyakit
3)
Output
25
5)
B
eri larutan rehidrasi oral
6)
menyebabkan hipovolemi
4)
Pendidikan
kesehatan penting diterapkan
5)
P
enatalaksanaan pemberian
anti diare
Untuk
kekeringan melalui feses.
6)
Untuk
mempertahankan terapi cairan
7)
Dapat
mengurangi frekuensi BAB
2.
Rabu,
21-01-2009
DS :
orang tua
1)
TTV
kembali normal
O 1)
bs TTV
Peningk
atan suhu tubuh terjadi karena
adanya infeksi yang
mengakibatkan kejang
25
orang tua
Ana
2)
k tenang
B 2)
eri kompres air hangat
Untuk
rangsangan ke hipotalamus sebagai
(rewel)
DO :
3)
A 3)
Peningk
suhu tubuh
rewel
mengakibatkan peningkatan
absorbsi cairan intrasel
4)
A 4)
Menghin
ekskresi berlebihan
pada anak
5)
K 5)
Menuru
dalam pemberian
antipiretik
3.
Rabu,
21-01-2009
dengan kriteria :
1)
K 1)
aji pola makan klien
untuk mengetahui
status nutrisi & memudahkan
25
dengan :
DS :
-
nafs
u makan baik
orang tua
6 sendok makan
makan
dihabiskan
orang tua
3)
DO :
A
memberikan anaknya
KU : lemah
Porsi
E 4)
valuasi status nutrisi
makanan TKTP
4)
Untuk memaksimalkan
masukan nutrisi dan mengurangi
BB
meningkat
2)
dalam PKTS
KU :
baik
dihabiskan
A
njurkan pada orang tua
porsi
2)
Memberikan informasi
tentang kebutuhan diet, keefektifan
terapi
tidak
dihabiskan
-
BB : 7,2 kg
25
25
Tgl MRS
Umur
Tgl Dikaji
HARI / TGL
Rabu,
NO.
DX
1.
IMPLEMENTASI
1.
21-01-2009
EVALUASI
Pukul
09.00
Pukul 10.00
S : - orang tua mengeluh
3X
Terpasang Ivfd Rl
2.
Pukul
O : - KU : lemah
09.05
- Mukosa kering
A:
SB : 38 0 C
3.
Masalah kekurangan
volume cairan belum
Pukul
09.10
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
5)
turgor kulit
6)
Pukul
Kaji
Obs.
Vital sign
7)
09.15
Kaji
masukan &haluan
8)
Beri
larutan rehidrasi oral
5.
Pukul
09.20
Memberi larutan rehidrasi oral
dengan hasil : An F.M minum
air mineral 250 cc
1)
Puku
makan
25
l 09.00
sendok teh)
O : - KU : lemah
tidak dihabiskan ( + 3 - 4
- Bibir kering
sendok teh)
2)
Puku
l 09.05
sendok teh)
- BB 7,2 kg
1)
3)
Puku
l 09.10
3)
melakukannya
4)
4)
Puku
l 09.15
Mengevaluasi status nutrisi
dengan hasil :
Orang tua mengatakan
Pukul : 10.00
sendok the.
1)
09.00
P : Pertahankan intervensi
1) Obs. TTV
2)
Pukul
( jika panas)
3)
210109
untuk memberi
09.05
memberi kompres air hangat
Rabu,
O : SB : 37 0 C
Pukul
09.10
Pukul 10.00
Pukul
09.15
sendok teh.
KU baik
A :
1.
Pukul 09.00
P : Pertahankan intervensi
Pukul 09.10
Mengobservasi TTV dengan
hasil N : SB: 37OC
3.
Pukul 09.15
Megkaji masukan dan haluan
dengan
hasil
anak
tetap
Pukul 09.20
Menjelaskan pada orang tua
pentingnya cairan akibat dari
kekurangan cairan
2.
5.
Pukul 09.25
Menganjurkan orang tua untuk
memberikan
cairan
rendah
Pukul 09.30
Memberikan obat antidiare
Pukul : 09.00
S: - Klien mengatakan anaknya
makan bubur 3-4 sendok
teh
O : Masalah nutrisi kurang dari
25
P : Pertahankan intervensi
puyer
1.
Pukul 09.00
Mengkaji pola makan klien
dengan
hasil:
klien
masih
3-4
sendok teh.
2.
Pukul 09.10
Mengajurkan pada orang tua
memberi makan dalam PKTS
dengan hasil :
Keluarga mengerti dan mau
melakukannya.
3.
Pukul 09.15
Mengevaluasi
status
gizi
dan
mau
melakukannya
4.
Pukul 09.20
Mengevaluasi status gizi
dengan hasil : Orang tua
mengatakan anaknya makan 56 sendok teh dan dihabiskan
25
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI / TGL
Kamis,
NO.
DX
1.
IMPLEMENTASI
1.
22-01-2009
Pukul 09.00
Mengkaji turgor kulit &
2.
EVALUASI
Pukul 10.00
S : Ibu klien mengatakan
sendok the.
Pukul 09.05
Mengobservasi TTU dengan
O : - KU : baik
hasil
N : SB : 37 0 C
3.
muda
Pukul 09.10
Mengkaji masukan & haluaran
dengan hasil anak tetap minum
A:
Pukul 09.15
P : Pertahankan intervensi
Pukul 09.20
Menganjurkan orang tua untuk
memberikan cairan rendah
natrium seperti air dan formula
dengan hasil : orang tua klien
mengatakan anaknya minum
susu AL 110 sebanyak 3-4
25
sendok teh.
6.
Pukul 09.25
Memberikan obat anti diare
sesuai indikasi dengan hasil :
orang tua memberikan obat
puyer.
2.
1.
sendok teh.
O : - KU : baik
sendok teh.
2.
P : Pertahankan intervensi
Puku
l 09.40
Mengajurkan orang tua untuk
makan TKTP dengan hasil
keluarga mengerti dan mau
melakukannya
4.
Puku
l 09.45
Mengevaluasi status nutrisi
1.
dengan hasil :
Pukul : 10.00
Pukul 09.00
O : - SB : 36,5oC
124x/menit
2.
tubuh teratasi
Pukul 09.05
Menganjurkan orang tua klien
P : Pertahankan intervensi
Pukul 09.10
Menganjurkan orang tua klien
untuk memberikan banyak
minum pada anaknya dengan
hasil : orang tua klien mengerti
dan melakukannyal.
4.
Pukul 09.15
Menganjurkan orang tua klien
untuk memberikan pakaian
yang tipis dengan hasil
mengerti dan mau
melakukannya.
25