Latar Sejarah
Nani Wartabone lahir pada tanggal 30 April 1907 dan wafat 3 Januari
1986. Tahun 1923 mendirikan organisasi "Jong Gorontalo" di Surabaya, dan
menjadi ketua pertama dari Partai Nasional Indonesia cabang Gorontalo
pada 1928. Pada bulan Desember 1941 mendirikan organisasi rahasia
"Komite 12". Tanggal 23 Januari 1942 memimpin perlawanan terhadap
Belanda dan memproklamirkan Gorontalo dan sekitarnya telah merdeka dan
mengibarkan bendera merah putih di halaman kantor Pos dan Telegraf
Gorontalo. Tahun 1942 menjadi Kepala Pemerintahan Daerah merangkap
Panglima Komando Pertahanan Rakyat. Desember 1943 ditangkap Polisi
Militer Jepang atas tuduhan sebagai spionase untuk melawan pendudukan
Jepang. Ia ditahan di Manado. Tanggal 16 Agustus 1945 memimpin upacara
pengibaran bendera merah putih di halaman kantor Kenkantikan. Tanggal 28
Agustus 1945 memimpin penyerbuan untuk menguasai stasiun radio milik
Jepang, dan mengumumkan kepada rakyat Gorontalo bahwa Bung Karno dan
Bung Hatta telah memproklamirkan kemerdekaan Indonesia di Jakarta.
Tanggal 1 September 1945 membentuk Dewan Nasional yang beranggotakan 17
orang untuk melaksanakan pemerintahan sementara daerah Gorontalo.
Dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Megawati Soekarnoputri
dengan SK Presiden No. 085/TK/2006 tanggal 6 November 2006
Deskripsi
Di museum ini, Anda akan diajak untuk sejenak kembali ke masa lampau
dengan mengamati berbagai dokumentasi kedatangan Presiden Pertama RI Ir.
Soekarno ke Gorontalo pada masa itu, juga di museum ini disimpan barang-
barang kuno dan bersejarah. Karena museum ini terletak tepat di tepian
Danau Limboto yang memiliki keindahan alam yang sejuk dan tenang,
sehingga dapat sekaligus dinikmati pemandangan indah sambil memancing
ikan di pondok-pondok tepi danau yang telah disediakan
WALIMA GORONTALO
Yotama
Kue tradisional yang dikreasi Tahun ini lebih kurang mencapai 700.000
biji kue. Acara ini dikemas menjadi Parade dan Festival Walima adalah
membantu Program Pemerintah dalam hal melestaraikan budaya untuk
penunjang pariwisata, dan lebih terpenting lagi ikut serta memikirkan
budaya nusantara menjadi identitas diri untuk membangun Indonesia.
CATATAN :
Desa wisata Religi Bongo, menyimpan banyak sejarah religi yang bisa anda
lihat dan pelajari di Desa religfi Gorontalo seperti :
Masjid Walima Emas yang terletak di puncak bukit. Dengan kubah masjid
berbentuk Walima yang terang dan bersinar ketika menjelang malam.
Kalender Islam atau Kalender Hijriah terbesar di dunia yang terdapat di
Masjid Walima Emas.
Kolam Miem, Sebuah kolam dengan air pegunungan alami, yang dingin dan
sejuk. Kolam yang terletak di puncak bukit dan bersebalahan dengan
Masjid Walima Emas.
GORONTALO, KOMPAS.com -
Ribuan orang memadati puncak peringatan Walima (kelahiran Nabi Muhammad)
di desa wisata relijius Bongo, Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo.
Sejak pagi mereka memadati jalan-jalan di tepi bukit gersang dari desa-
desa sekitar dan luar kota, Minggu (3/1/2016) kemarin.
Prosesi membawa tolangga dari rumah ke masjid ini adalah atraksi yang
ditunggu masyarakat yang memadati desa yang dihuni nelayan tradisional
ini.
Salah satu yang khas di Bongo ini adalah sikap tulus dan ikhlas
masyarakat dalam menyambut tamu, termasuk yang tidak dikenal sekalipun.
Tamu-tamu tersebut akan dipersilakan menikmati hidangan yang telah
disiapkan. Makan minum dan membawa oleh-oleh kule kolombengi sudah
disiapkan oleh tuan rumah.
Hingga sore, Bongo masih riuh dengan kemeriahan walima. Lalu lalang
kendaraan mengular memenuhi jalan, kemacetan tidak terelakkan, namun
semua puas, pulang membawa oleh-oleh kolombengi.
Dapus
http://walimagorontalo.blogspot.co.id/
http://aboutgorontalo.blogspot.co.id/2012/09/benteng-otanaha-peninggalan-
bersejarah.html
http://regional.kompas.com/read/2016/01/04/13335081/Ribuan.Orang.Hadiri.Walima.di.
Bongo.Gorontalo
http://www.pulsk.com/299184/
https://id.wikipedia.org/wiki/Benteng_Otanaha
aboutgorontalo.blogspot.com/2012/09/