Anda di halaman 1dari 1

ANATOMI FISIOLOGI PERGERAKAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DALAM

TUBUH
Anatomi fisiologi pergerakan cairan dan elektrolit dalam tubuh menurut Brunner &
Suddart (2001).
1. Ginjal
Penting untuk pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit. Ginjal berfungsi baik
secara otonom maupun dalam berespons terhadap pembawa pesan yang di bawa oleh darah,
seperti aldosterone dan hormone anti diuretic (ADH). Fungsi-fungsi utama ginjal dalam
mempertahankan keseimbangan cairan yang normal termasuk berikut ini :
a. Pengatur volume dan osmolalitas CES melalui retensi dan ekskresi selktif cairan tubuh.
b. Pengaturan kadar elektrolit dalam CES dengan retensi selekttif substansi yang di butuhkan
dan ekskresi selektif substansi yang tidak di butuhkan.
c. Pengaturan PH CES melalui retensi ion-ion hydrogen
d. Ekskresi sampah metabolic dan substansi toksik
2. Jantung dan Pembuluh Darah
Kerja pompa jantung mensirkulasi darah melalui ginjal di bawah tekanan yang sesuai
untuk menghasilkan urine. Kegagalan kerja pompa ini mengganggu perfusi ginjal dank arena
itu mengganggu pengaturan air dan elektrolit.
3. Paru - Paru
Paru-paru juga vital dalam mempertahankan homeostasis. Melalui ekshalasi, paru-paru
membuang kira-kira 300 ml air setiap hari pada orang dewasa normal.
Paru – paru juga mempunyai peran penting dalam mempertahankan keseimbangan asam
basa.
4. Kelenjar Pituitari
Hipotalamus menghasilkan suatu substansi yang di kenal dengan nama hormone anti
diuretick (ADH), Yang di simpan dalam kelenjar pituitary posterior dan di lepaskan jika di
perlukan. ADH kadang di sebut sebagai hormone penyimpan air, karena ia menyebabkan
tubuh untuk menahan air. Fungsi ADH termasuk mempertahankan tekanan osmotic sel
dengan mengendalikan retensi atau ekskresi air oleh ginjal dan dengan mengatur volume
darah.
5. Kelenjar Adrenal
Aldosteron, mineralokortikoid yang di sekresikan oleh zonaglomerulosa (daerah terluar)
dari korteks adrenal, mempunyai efek yang mendalam dalam keseimbangan cairan.
6. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar ini terdapat di sudut kelenjar tiroid, mengatur keseimbangan kalsiumdan fosfat
melalui hormone paratiroid (PTH). PTH mempengaruhi resorpsi tulang, absorpsi kalsium dari
usus halus dan reabsorpsi kalsium dari tubulus ginjal.
7. Renin
Enzim yang mengubah angiotensinogen, suatu substansi tidak aktif yang di bentuk oleh
hepar, menjadi angiotensin I dan angiotensin II. Dengan kemmpuan vasokonstriktornya ,
meningkatkan tekanan perfusi arteri dan menstimulasi rasa haus.
8. Hormon Anti Diuretik (ADH) dan Mekanisme Rasa Haus
Mempunyai peran penting dalam mempertahankan konsentrasi natrium dan masukan
cairan oral. Masukan cairan oral di kendalikan oleh pusat rasa haus yang berada di dalam
Hipotalamus.

Anda mungkin juga menyukai