b. Pemeriksaan fisik
Kesadaran : mengkaji GCS
Kepala : mesocepal
Fontanel (Bayi) : Cekung (Kekurangan volume cairan) Menonjol
(Kelebihan
volume cairan)
Mata : Cekung, konjungtiva anemis, air mata berkurang atau
tidak ada
(kekurangan volume cairan) Edema periorbital,
papiledema (kelebihan
volume cairan)
Telinga : bentuk simetris kanan dan kiri
Tenggorokan dan Mulut : Membran mukosa kering, lengket, bibir pecah-
pecah dan
kering, salvias menurun, lidah di bagian
longitudinal menurun
(kekurangan volume cairan)
Sistem Kadiovaskuler
Inspeksi :
Kekurangan volume cairan : Vena leher datar
Kelebihan volume cairan : Vena leher distensi
Dependent body parts (Bagian-
bagian tubuh yang tertekan pada saat
berbaring). Tungkai, punggung,
Lambatnya
Palpasi :
- Kelebihan volume cairan : Denyut nadi kuat, Edema (bagian
tubuh dependent : punggung,sacrum, tungkai)
- Kekurangan volume cairan : Denyut nadi lemah, kapiler
menurun
Auskultasi :
- Kekurangan volume cairan, Hiponatremia, Hiperkalemia,
Hipermagnesemia : Tekanan darah rendah atau tanpa
perubahan, tekanan darah pada posisi orthostatic
Kelebihan Volume cairan : Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Sistem Pernapasan
Inspeksi :
- Kelebihan Volume cairan : Peningkatan frekuensi
napas, dispnea
Auskulatasi :
- Kelebihan volume cairan : krekels
Sistem Gastrointestinal
Inspeksi :
- Kekurangan volume cairan : Abdomen cekung
- Kekurangan volume cairan , hiperkalsemia,
hiponatremia : muntah
- Hiponatremia : diare
Auskultasi :
- Kekurangan volume cairan, hipokalemia :
hiperperistaltik disertai diare atau hipoperistaltik
Perkus : Thympani
Palpasi : tidak ada pembesaran dan massa, ada nyeri tekan di
perut bagian kanan bawah.
Sistem Ginjal
Inspeksi :
- Kekurangan volume cairan : oliguria atau anuria, berat
jenis urine meningkat
- Kelebihan volume cairan : dieresis (jika ginjal
normal), oliguria atau anuria, berat jenis urine
meningkat
Kulit
Inspeksi :
- kekurangan volume caiaran, asidosis metabolik :
kering, kemerahan
palpasi :
- Kekurangan volume cairan : turgor kulit tidak elastic,
kulit dingin dan lemba, (Potter & Perry, 2005).
2. Diagnosa Keperawatan
Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada
pasien dengan ketidakseimbangan cairan tubuh antara lain:
1. Kekurangan volume cairan b.d. gangguan mekanisme pengaturan.
2. Kelebihan volume cairan b.d. kelebihan intake cairan, kompensasi
mekanisme pengaturan.
3. Risiko kekurangan volume cairan b/d kegagalan mekanisme
pengaturan.
4. Resiko kelebihan cairan b/d kelebihan intake cairan
Perencanaan Intervensi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
keperawatan Hasil
1 kekurangan NOC : keseimbangan NIC : Manajemen cairan
volume cairan b.d. cairan, - Ukur intake dan output
gangguan Setelah dilakukan cairan serta timbang berat
mekanisme tindakan keperawatan badan setiap hari.
pengaturan. selama 3 x 24 jam, di - Pasang kateter urin, jika ada.
harapkan volume - Monitor status hidrasi
cairan kembali normal (misalnya kelembaban
dengan kriteria hasil: membran mukosa, nadi, dan
-Tekanan darah, nadi, tekanan darah ortostatik).
suhu - Monitor hasil laboratorium
dalam batas normal yang berhubungan dengan
- Nadi perifer dapat retensi cairan
teraba - Monitor TTV
-Keseimbangan intake - Pasang IV line, sesuai
dan output selama 24 dengan yang diresepkan.
jam - Berikan cairan
-Tidak terdapat rasa - Atur kemungkinan tranfusi
haus yang abnormal - Persiapan untuk tranfusi
-Elektrolit serum dan
hematokrit dbn
DAFTAR PUSTAKA
North American Nursing Diagnosis Association. (2005-2006).
Jakarta:EGC