A. Pengertian
Nutrisi adalah zat-zat gisi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang
kebutuhan nutrisi.
B. Anatomi dan Fisiologi
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan
antara lain :
1. Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan terdiri atas dua bagian luar
yang sempit (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, pipi dan bagian
dalam, yaitu rongga mulut. Di dalam mulut, makanan mengalami proses mekanis
melalui pengunyahan yang akan membuat makanan dapat hancur sampai merata,
dibantu oleh enzim amilase yang akan memecah amilum yang terkandung dalam
mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas
sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang kurang lebih 20 – 25 sentimeter
panjang kurang lebih dua sentimeter dengan kedua ujungnya dilindungi oleh
sfingter. Dalam keadaan normal, sfingter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila
ada makanan dilakukan dengan cara peristaltik, yaitu lingkaran serabut otot di
depan makanan mengendor dan yang di belakang makanan berkontraksi.
(AAA.Hidayat.2006;52).
3. Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas
disebut fundus bagian utama, dan bagian bawah berbentuk horizontal (antrum
kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung terletak di bawah
diafragma dan di depan pankreas, sedangkan limpa menempel pada sebelah kiri
fundus.
4. Usus Halus
Usus halus merupakan tabung berlipat – lipat dengan panjang kurang lebih 2,5
meter dalam keadaan hidup. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaiut duodenum
dengan panjang kurang lebih 25 cm, jejunum dengan panjang kurang lebih 2 m, dan
ileum dengan panjang kurang lebih 1 m atau 3/5 akhir dari usus. Lapisan dinding
dalam usus halus menyerupai beludru. Pada permukaan setiap vili terdapat tonjolan
5. Usus Besar
Usus besar atau juga disebut sebagi kolon merupakan sambungan dari usus halus
yang dimulai dari aktup ileokolik yang merupakan tempat lewatnya makanan. Usus
besar memilki panjang kurang lebih 1,5 meter. Kolon terbagi atas desenden,
sigmoid, dan berakhir di rektum yang panjangnya kira – kira 10 cm dari usus besar,
dimulai dari kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran anal. Tempat kolon
asenden membentuk belokan tajam di abdomen atas bagian kanan disebut fleksura
Proses ini sering disebut proses defikasi. Anus bekerja ditopang oleh otot polos
yang berada di dalam anus dan otot lurik yang terletak di luar anus. Otot lurik akan
terpicu ketika feses menyentuh dinding rektum. Pada kondisi ini otot polos
mengendur hingga feses akan keluar tubuh. (Sarwadi & Erwanto. 2014; 37). Buku
C. Etiologi
1. Pengetahuan
kebutuhan gizi.
2. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat
cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
3. Jenis kelamin
dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada
5. Ekonomi
6. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu
nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu menyimbolkan
D. Fatofisiologi
tertentu, dan suatu saat akan meningkat. Penyakit ginjal dapat menurunkan
tranportasi, atau penggunaan yang tidak sepantasnya. Luka pada mulut dapat
menyebabkan menurunnya asupan nutrisi akibat nyeri saat makan. Diare dapat
pada kandung empedu, di mana kandung empedu tidak berfungsi secara wajar,
2. Mudah lelah.
3. Konsentrasi menurun.
10. Anoreksia
G. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium
Hb (N: 12 MG%)
b) Pengukuran antropometri :
Metode ini didasarkan atas perubahan yang terjadi yang digunakan dengan
ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti :
H. Penatalaksanaan
a) Medis
1. Nutrisi enternal
enternal juga disebut sebagai nutrisi enternal total (TEN) diberikan apabila
2. Nutrisi parentral
Nutrisi parentral (PN) juga disebut sebagai nutrisi parenteral total (TPN)
secara intervena seperti melalui kateter vena sentral ke vena keva superior,
Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai klien yang
Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien yang
anoreksia.
Berikan lingkungan rapid dan bersih yang bebas dari pengelihatan dan
A. Pengkajian
1. Identitas
Kaji identitas pasien dengan meliputi nama, alamat, umur, jenis kelamin,
No.Registrasi.
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit
5. Pemeriksaan fisik
Kemampuan menelan.
dan bagian khusus tubuh. Ditinjau dari sudut pandang gizi mak
sering digunakan pada bayi baru lahir. Di samping itu, berat badan dapat
badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air dan mineral pada
Jika tinggi badan tidak dapat diukur dengan klien berdiri, rentang lengan,
atau jarak dari ujung jari ke ujung jari dengan diulurkan penuh pada
energi protein (KEP) wanita usia subur. Pengukuran LILA tidak dapat
Ambang batas wanita usia muda dengan risiko kekurangan energi kronik
d. Lipatan trisep
caliper.
B. Diagnosa Keperawatan
dengan :
Kriteria hasil :
Indikator
dengan :
Kriteria hasil
berat badan.
diberikan.
Indikator
C. Intervensi Keperawatan
1) Diagnosa 1
Intervensi umum
Mandiri :
Menjelaskan perlunya konsumsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral dan cairan yang adekuat.
Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan kalori
harian dan jenis makanan yang sesuai dengan klien.
Diskusikan bersama klien kemungkinan penyebab hilangnya nafsu
makan.
Anjurkan klien untuk istirahat sebelum makan.
Tawarkan makanan dalam jumlah sedikit tetapi sering.
Pada kondisi menurunnya nafsu makan, batasi asupan cairan saat
makan dan hindari mengonsumsi cairan satu jam sebelum dan sesudah
makan.
Dorong dan bantu klien untuk menjaga kebersihan mulut yang baik.
Atur agar posisi makanan tinggi kalori dan tinggi protein disajikan saat
klien biasanya paling lapar.
Lakukan langkah-langkah untuk meningkatkan nafsu makan :
1. Tentukan makanan kesukaan klien dan atur agar makanan tersebut
tersaji apabila memungkinkan.
2. Hilangkan bau dan pemandangan yang tidak sedap dari area
makan.
3. Kontrol rasa nyeri dan mual sebelum makan.
4. Anjurkan orang terdekat klien untuk membawa makanan yang
diperbolehkan dari rumah apabila memungkinkan.
5. Ciptakan lingkungan yang santai saat makan.
Beri klien daftar materi nutrisi diet yang terdiri atas :
1. Asupan tinggi karbohidrat kompleks dan serat.
2. Pengurangan asupan gula, garam, kolesterol, lemak total dan
lemak jenuh.
3. Penggunaan alkohol hanya dalam jumlah sedang.
4. Asupan kalori yang sesuai untuk mempertahankan berat badan
ideal.
Mengendalikan rasa nyeri yang berhubungan dengan penyakitbyang
diderita:
1. Mengajarkan teknik-teknik untuk mengurangi rasa nyeri
2. Menjaga lingkungn tetap bersih guna meningkatkan kenyamanan
pasien
3. Mengkolaborasikan pemberian obat untuk menghilangkan rasa
nyeri
Kolaborasi
- Pemberian nutrisi melalui enteral ( melalui NGT ) dan parenteral
( pemberian nutrisi berupa cairan infuse yang dimasukkan ke dalam
tubuh melalui darah vena)
-
2) Diagnosa 2
Intervensi umum
Kaji adanya faktor penyebab peningkatan berat badan, seperti
penurunan indera pembau dan perasa pengaruh medikasi, atau riwayat
penambahan berat badan lebih dari 15 kg misalnya selama kehamilan,
obesitas, kolesterol dll.
Jelaskan pengaruh penurunan indera perasa dan pembau pada persepsi
kenyang setelah makan. Anjurkan klien untuk mengevaluasi asupan
berdasarkan penghitungan jumlah kalori, bukan perasaan kenyang.
Jelaskan rasional peningkatan selera makan akibat penggunaan obat-
obatan tertentu (misalnya, steroid, androgen).
Diskusikan tentang asupan nutrisi dan peningkatan berat badan selama
kehamilan.
Tingkatkan kesadaran klien mengenai berbagai tindakan yang bisa
menyebabkan peningkatkan asupan makanan.
1. Minta klien menuliskan seluruh makanan yang dikonsumsinya
dalam 24 jam terakhir.
2. Instruksikan klien untuk membuat buku harian diet selama 1
minggu yang menjelaskan hal-hal berikut : jenis makanan, kapan,
dimana, dan mengapa klien makan, serta kehadiran orang lain saat
makan.
3. Tinjau kembali buku harian diet untuk mengetahui pola makan
klien yang mempengaruhi asupan makannya.
4. Jelaskan rasional peningkatan selera makan akibat penggunaan
obat-obatan tertentu (misalnya, steroid, androgen).
Ajarkan teknik-teknik modifikasi prilaku untuk mengurangi asupan
kalori, seperti:
1. Jangan makan pada saat melakukan kegiatan.
2. Minum satu gelas air sesaat sebelum makan.
3. Kurangi porsi makanan tambahan, makanan berlemak, makanan
manis dan alkohol.
4. Siapkan makanan dalam porsi kecil yang hanya cukup untuk satu
kali makan dan buang sisanya.
5. Makan dengan perlahan dan kunyah makanan hingga sempurna.
Instrusikan klien untuk memperbanyak aktivitas guna membakar
kalori.
D. Implementasi
E. Evaluasi