Anda di halaman 1dari 10

Keperawatan Dasar

Gangguan Kebutuhan
Nutrisi
Kelompok 7:
1. Apriyanto Yusuf
2. Juliana Thalib
3. Preity Zinta Akase
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan
digunakan dalam aktivitas tubuh. Nutrisi adalah zat zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,
termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untukaktivitas penting dalam
tubuh serta mengeluarkan sisanya. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri seperti
glikogen yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar
tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi, yaitu
pengetahuan,prasangka, kebiasaan, kesukaan dan ekonomi (Hidayat, 2006).
Kebutuhan manusia dapat digolongkan menjadi lima tingkat kebutuhan yaitu: kebutuhan keamanana dan kebutuhan
fisiologis (oksigen, makanan, air, tidur) dan suhu tubuh relati.
Tinjauan Pustaka
A. Konsep Dasar
1. Pengertian Nutrisi
Nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal
dari dalam tubuh sendiri, seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan
serta sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dikonsumsi oleh manusia. Prosedur pemenuhan
kebutuhan nutrisi pada orang sakit yang tidak mampu secara mandiri dapat dibantu memenuhi salah satunya dengan
cara oral. (Hidayat & Alimul, 2012)
Nutrisi adalah zat gizi yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses
dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan dari lingkungan hidupnya yang digunakan untuk
aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya (Erlin & Novitasari, 2016)

B. ANATOMIFISIOLOGI
1. Mulut
Mulut adalah saluran awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar (vestibular), yaitu ruang diantara gusi, gigi,
bibir, dan pipi; serta bagian dalam terdiri atas rongga mulut. Didalam mulut, makanan mengalami proses mengunyah.
Dalam prosesnya, makanan akan dihancurkan sampai merata dengan bantuan enzim amilase yang akan memecah amilum
menjadi maltosa. Proses mengunyah ini merupakan kegiatan terkoordinasi anatara lidah, gigi, dan otot-otot mengunyah.
Didalam mulut juga terdapat kelenjar saliva untuk mencerna hidrat arang, khususnya amilum dan melicinkan bolus
sehingga mudah ditelan. (Alimul, 2006)
2. Faring dan esophagus
Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak dibelakang hidung,mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut
dengan bagian terlebar dibagian atas yang berjalan hingga vertebrae servikal keenam. Faring langsung berhubungan dengan
esofagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang kurang lebih 20-25 cm yang terletak dibelakang trakhea dan didepan
tulang punggung, kemudian masuk melalui torakx menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen dan
menyambung dengan lambung
3. Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas disebut fundus, bagian utama dan bagian bawah
berbentuk horizontal (antrum pilorik).lambung berhubungan langsung dengan esofagus melalui orifisium atau kardia dan
dengan duodenum melalui melalui orifisium pilorik. Lambung terletak dibawah diafragma dan didepan pankreas.
4. Usus Halus
Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang kurang lebih 2,5 m dalam keadaan hidup. Kemudian, akan
bertambah panjang menjadi kurang lebuih 6 m pada orang yang telah meninggal, akibat adannya relaksasi otot yang telah
kehilangan tonusnya. Usus halus terletak didaerah umbilikus dan dikelilingi oleh usus besar yang memanjang dari lambung hingga
katup ileo kolika.
5. Usus Besar
Usus besar juga disebut sebagai kolon merpakan sambungan dari usus halus yang dimulai dari katup ileokolik atau ileosaekal yang
merupakan tempat lewatnya makanan. Usus besar memiliki panjang kurang lebih 1,5 m. Kolon terbagi atas asenden,
transversum, desenden, sigmoid, dan berakhir direktrum yang panangnya kira-kira 10 cm darin usus besar, dimulai dari kolon
sigmoideus dan berakhir pada saluran anal
C. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan Nutrisi
Menurut Alimul (2015) faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat memengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat
disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.
2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di
beberapa daerah, tempe merupakan sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang layak untuk
dimakan karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat merendahkan derajat mereka.
3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat memengaruhi status gizi.Misalnya di
beberapa daerah, terdapat larangan makan pisang dan papaya bagi para gadis remaja.Padahal, makanan tersebut merupakan
sumber vitamin yang sangat baik.Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap dapat mengakibatkan
cacingan, padahal ikan merupakan sumber protein yang sangat baik bagi anak-anak.
4. Penyakit
Beberapa penyakit tertentu dapat menyebabkan kekurangan nutrsi
 
D. Masalah Kebutuhan Nutrisi
1. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa
(normal) atau risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
2. Kelebihan Nutrisi Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai risiko peningkatan berat badan
akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih.
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan normal.Status nutrisinya adalah
melebihi kebutuhan metabolisme karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori
4. Malnutrisi
Malnutrisi adalah masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah
asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
5. Diabetes
Melitus Diabetes mellitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat
akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan seperti penyebab dari
obesitas, serta asupan kalsium, natrium dan gaya hidup yang berlebihan.
7. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan seperti penyebab dari
obesitas, serta asupan kalsium, natrium dan gaya hidup yang berlebihan.
8. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung coroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok.
Gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas, dan lain-lain.
9. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh konsumsi lemak secara berlebihan.
10. Anoreksia Nervosa
Anoreksia Nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi,
pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energy
PENUTUP
KESIMPULAN
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jikaterjadi keseimbangan
dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalamfungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim,pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan
kebutuhannutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
SARAN
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan.Upaya untuk melakukan
peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan caramakan-makanan dengan gizi seimbang dengan di
imbangi keadaan hidup bersihuntuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa
setiaphari maka tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun
 
Daftar Pustaka
Buku Ajaran Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses & Praktik (7th ed.; D. Widiarti, E. A. Mardella, N. B. Subekti, & L.
Helena, eds.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
 
Perry & Potter. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik Vol. 2. Edisi 5 .Jakarta : EGC
 
Potter & Perry. 2010. Fundamental of Nursing Fundamental Keperawatan, Buku 3 Edisi 7. Jakarta: Elsevier
 
Smelzer & Bare. 2002. Buku Ajar: Keperawatan Medikal-Bedah Brunner Suddarth.
Jakarta: EGC.
Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
 
Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil
NOC .Jakarta: EGC
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai