OLEH:
NI KADEK ARI DESITA
KP1522011
A. DEFINISI NUTRISI
Nutrisi adalah zat kimia organik dan non organik yang ditemukan dalammakanan
dan di peroleh untuk penggunaan fungsi tubuh (alfiansyah, 2016)
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur pr
oses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dariser
angan penyakit. Dengan demikian,
fungsi utama nutrisi (suitor & hunter, 1980)
adalahun t uk memberikan energy bagi aktivitas tubuh, membentuk stru
kt ur kerangkadan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia dalam
tubuh.Menurut alimun (2015),
nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zatmakan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktivitastubuh. Fungsi utama
nutrisi adalah memberi energy bagi aktivitas tubuh ,membentuk struktur
kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia dal,am
didalam tubuhJadi masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan
metabolismet u b u h s e r t a f a k t o r - f a k t o r y a n g m e m p e n g a r u h i n y a .
S e c a r a u m u m f a k t o r y a n g mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor
fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti
adanya penyakit tertentu yang mengganggu pencernaanatau meningkatkan kebutuhan
nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuanindividu dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi
B. FISIOLOGI
Adalah proses dimana nutrien yang telah berbentuk paling sederhana diserap
oleh usus nutrien diserap berupa : (glukosa karbohidrat), asam amino (protein),
asam lemak dan gliserol (lemak), tanpa kecuali vitamin, mineral dan air.
Setelah diserap oleh usus nutrien akan dilanjutkan ke saluran darah dan getah
bening masuk ke hati melewati vena porta
Tempat – tempat absorpsi nutrisi :
Vitamin yang larut dalam air, asam lemak/gliserol, natrium. Kalsium, besi dan
klorida, diusus halus bagian atas Monosakarida, asam amino, dan zat lain, usus
halus bagian tengah Garam empedu, vit B12 dan natrium usus halus bagian
bawah Air, hidrogen, natrium, colon.
4. Metabolisme
Merupakan bagian akhir dlm penggunaan makanan di tubuh. Proses ini
meliputi semua perubahan kimia yg dialami zat makanan sejak diserap o/ usus
hingga dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah
5. Ekskresi
Ekskresi atau eliminasi merupakan pekerjaan tubuh untuk membuang zat sisa
dari metabolisme yang tidak terpakai lagi untuk keperluan tubuh. Proses ini
terjadi dalam bermacam – macam bentuk, antara lain : defekasi (zat sisa dari
saluran cerna), Miksi (zat sisa dari saluran kemih), diaporesis (pengeluaran
keringat), dan ekspirasi (pengeluaran air dan CO2).
C. KLASIFIKASI
- Gizi buruk, yaitu status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi atau nutrisinya di
bawah standar rata-rata. Gizi buruk dapat disebabkan oleh kekurangan protein,
karbohidrat, atau keduanya.
- Hipertensi, yaitu gangguan nutrisi yang disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan
kebutuhan nutrisi
D. MANIFESTASI KLINIS
- Kulit dan rambut kering, luka sulit sembuh, dan pembengkakan di bagian tubuh tertentu
- Nafsu makan berkurang, kurangnya minat pada makanan dan minuman, dan suasana
hati buruk
- Muka seperti orang tua (berkerut), pipi dan mata cekung, dan jaringan lemak dan otot
berkurang
Tidak seimbangnya antara asupan nutrisi dan angka kecukupan gizi harian menjadi
penyebab malnutrisi secara garis besar. Akan tetapi, malnutrisi juga mungkin saja
disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini:
1. Asupan ASI
Kurang Air susu ibu (ASI) adalah salah satu sumber nutrisi terbaik bagi anak. ASI
mengandung banyak nutrisi dan vitamin yang berfungsi untuk memaksimalkan
tumbuh kembang anak pada periode awal pasca dilahirkan. Oleh sebab itu,
kurangnya asupan ASI hampir dipastikan dapat menyebabkan seorang anak
mengalami malnutrisi. Jadi, pastikan asupan ASI untuk si kecil terpenuhi, ya.
2. Pola Makan
Penyebab malnutrisi yang paling umum selanjutnya adalah pola makan yang buruk.
Seseorang yang konsumsi makanannya tidak sesuai dengan angka kecukupan gizi
hariannya, entah itu kekurangan atau kelebihan, sangat berpotensi untuk mengalami
malnutrisi di kemudian hari. Adanya pola makan yang buruk ini sendiri dipicu oleh
sejumlah faktor, seperti: Tidak mencukupinya bahan makanan yang tersedia Nafsu
makan berlebih Mengalami dysphagia, yakni sulit menelan makanan Menderita
penyakit tertentu
Tidak seimbangnya antara nutrisi yang masuk dan keluar juga menjadi penyebab
malnutrisi yang umum dialami. Sebagai contoh, anak banyak makan namun tidak
diimbangi dengan aktivitas fisik yang memadai. Pun sebaliknya, anak kurang makan
namun aktivitas fisik yang dilakukan terlalu banyak. Pada contoh kasus yang
pertama, anak akan mengalami kelebihan nutrisi yang berdampak pada kondisi
obesitas. Sedangkan pada contoh kasus kedua, malnutrisi yang dialami yakni
kekurangan gizi.
4. Gangguan Mental
Kendati seseorang memiliki pola makan yang baik, akan tetapi jika ia memiliki
masalah pada sistem pencernaannya, maka hal tersebut tidak bisa membantunya
untuk menghindari dari malnutrisi. Pasalnya, makanan yang masuk tidak dapat
dicerna dengan baik oleh tubuh sehingga menghambat penyerapan nutrisi dan
vitamin yang terdapat dalam makanan tersebut. Penyebab malnutrisi yang satu ini
umumnya dialami oleh mereka yang menderita penyakit-penyakit seperti Chron’s
disease, Ulcerative colitis, Celiac, hingga diare.
6. Konsumsi Alkohol
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
G. PENATALAKSANAAN