Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RUANG DAHLIA


RSAD TK II UDAYANA

OLEH:
NI KADEK ARI DESITA
KP1522011

PRODI DIII KEPERAWATAN


STIKES KESDAM IX UDAYANA
2024/2025
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN an Ny.WS
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI

A. DEFINISI NUTRISI

Nutrisi adalah zat kimia organik dan non organik yang ditemukan dalammakanan
dan di peroleh untuk penggunaan fungsi tubuh (alfiansyah, 2016)
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur pr
oses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dariser
angan penyakit. Dengan demikian,
fungsi utama nutrisi (suitor & hunter, 1980)
adalahun t uk memberikan energy bagi aktivitas tubuh, membentuk stru
kt ur kerangkadan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia dalam
tubuh.Menurut alimun (2015),
nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zatmakan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktivitastubuh. Fungsi utama
nutrisi adalah memberi energy bagi aktivitas tubuh ,membentuk struktur
kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia dal,am
didalam tubuhJadi masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan
metabolismet u b u h s e r t a f a k t o r - f a k t o r y a n g m e m p e n g a r u h i n y a .
S e c a r a u m u m f a k t o r y a n g mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor
fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti
adanya penyakit tertentu yang mengganggu pencernaanatau meningkatkan kebutuhan
nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuanindividu dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi

B. FISIOLOGI

Makanan akan diproses tubuh melalui tahap-tahap : Ingesti, Digesti, absorpsi,


metabolisme dan ekskresi.
1. Ingesti
Adalah proses masuknya makanan kedalam tubuh yang terdiri dari :
Dimulai dari koordinasi otot-otot lengan dan tangan untuk membawa makanan
ke mulut ,Proses mengunyah proses pemecahan, penyederhanaan makanan dari
ukuran besar menjadi ukuran lebih kecil. Proses mengunyah melibatkan gigi &
kontrol volunter otot-otot mulut bila makanan berada pd gigi, gusi, palatum keras &
lidah, maka akan terjadi refleks mengunyah yg volunter (disadari), yg diatur o/
SSP.
Proses menelan merupakan tahap terakhir dr peristiwa ingesti, yaitu
bergeraknya makanan dr mulut ke esophagus, & masuk lambung. Proses ini
terjadi secara refleks sebagai akibat adanya penekanan pd bagian faring &
mulai sejak makanan sudah dikunyah secara adekuat, serta refleks ini akan
menahan proses respirasi.
2. Digesti
Merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang dibawa
kedalam tubuh. Terjadi penyederhanaan zat makanan sehingga dapat diabsorpsi oleh
saluran intestinal Saluran yang berperan antara lain : mulut, pharing, esophagus,
lambung, usus halus, usus besar.
Proses kimiawi pada digesti :
a. Karbohidrat
Amilum dipecah menjadi maltosa/somaltosa oleh enzim ptialin yang
dihasilkan kelenjar ludah, yang dibantu oleh enzim amilase dari pancreas,
sehingga karbohidrat sampai pada usus halus sudah menjadi
maltosa/disakarida lainnya (laktosa & sukrosa). Disakarida akan dirubah
menjadi monosakarida pada permukaan dinding usus halus dengan
bantuan enzim laktase, sakrose dan maltose
b. Protein
Terjadi perubahan secara kimiawi mulai dari lambung, dimana protein
dirubah menjadi pepton oleh enzim pepsin masuk ke duodenum dirubah
menjadi peptida oleh enzim tripsin (dihasilkan pancreas) berubah menjadi
asam amino oleh enzim dipermukaan usus halus.
c. Lemak
Dilambung hanya diemulsikan saja dirubah menjadi asam lemak dan
gliserol dengan bantuan enzim lipase pancreas.
3. Absorpsi

Adalah proses dimana nutrien yang telah berbentuk paling sederhana diserap
oleh usus nutrien diserap berupa : (glukosa karbohidrat), asam amino (protein),
asam lemak dan gliserol (lemak), tanpa kecuali vitamin, mineral dan air.
Setelah diserap oleh usus nutrien akan dilanjutkan ke saluran darah dan getah
bening masuk ke hati melewati vena porta
Tempat – tempat absorpsi nutrisi :
Vitamin yang larut dalam air, asam lemak/gliserol, natrium. Kalsium, besi dan
klorida, diusus halus bagian atas Monosakarida, asam amino, dan zat lain, usus
halus bagian tengah Garam empedu, vit B12 dan natrium usus halus bagian
bawah Air, hidrogen, natrium, colon.

4. Metabolisme
Merupakan bagian akhir dlm penggunaan makanan di tubuh. Proses ini
meliputi semua perubahan kimia yg dialami zat makanan sejak diserap o/ usus
hingga dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah
5. Ekskresi
Ekskresi atau eliminasi merupakan pekerjaan tubuh untuk membuang zat sisa
dari metabolisme yang tidak terpakai lagi untuk keperluan tubuh. Proses ini
terjadi dalam bermacam – macam bentuk, antara lain : defekasi (zat sisa dari
saluran cerna), Miksi (zat sisa dari saluran kemih), diaporesis (pengeluaran
keringat), dan ekspirasi (pengeluaran air dan CO2).

C. KLASIFIKASI

ada beberapa jenis gangguan nutrisi, yaitu:

- Malnutrisi, yaitu kondisi ketidakseimbangan antara asupan nutrisi dengan kebutuhan


tubuh. Malnutrisi dapat dibagi menjadi dua, yaitu kekurangan gizi (undernutrition)
dan kelebihan gizi (overweight)

- Gizi buruk, yaitu status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi atau nutrisinya di
bawah standar rata-rata. Gizi buruk dapat disebabkan oleh kekurangan protein,
karbohidrat, atau keduanya.

- Diabetes mellitus, yaitu gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin


atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.

- Hipertensi, yaitu gangguan nutrisi yang disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan
kebutuhan nutrisi

D. MANIFESTASI KLINIS

Beberapa gejala umum yang dapat terjadi adalah:

- Mudah lelah, konsentrasi menurun, dan merasa lemah

- Kulit dan rambut kering, luka sulit sembuh, dan pembengkakan di bagian tubuh tertentu

- Nafsu makan berkurang, kurangnya minat pada makanan dan minuman, dan suasana
hati buruk

- Muka seperti orang tua (berkerut), pipi dan mata cekung, dan jaringan lemak dan otot
berkurang

E. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Tidak seimbangnya antara asupan nutrisi dan angka kecukupan gizi harian menjadi
penyebab malnutrisi secara garis besar. Akan tetapi, malnutrisi juga mungkin saja
disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini:
1. Asupan ASI

Kurang Air susu ibu (ASI) adalah salah satu sumber nutrisi terbaik bagi anak. ASI
mengandung banyak nutrisi dan vitamin yang berfungsi untuk memaksimalkan
tumbuh kembang anak pada periode awal pasca dilahirkan. Oleh sebab itu,
kurangnya asupan ASI hampir dipastikan dapat menyebabkan seorang anak
mengalami malnutrisi. Jadi, pastikan asupan ASI untuk si kecil terpenuhi, ya.

2. Pola Makan

Penyebab malnutrisi yang paling umum selanjutnya adalah pola makan yang buruk.
Seseorang yang konsumsi makanannya tidak sesuai dengan angka kecukupan gizi
hariannya, entah itu kekurangan atau kelebihan, sangat berpotensi untuk mengalami
malnutrisi di kemudian hari. Adanya pola makan yang buruk ini sendiri dipicu oleh
sejumlah faktor, seperti: Tidak mencukupinya bahan makanan yang tersedia Nafsu
makan berlebih Mengalami dysphagia, yakni sulit menelan makanan Menderita
penyakit tertentu

3. Nutrisi yang Masuk dan Keluar Tidak Seimbang

Tidak seimbangnya antara nutrisi yang masuk dan keluar juga menjadi penyebab
malnutrisi yang umum dialami. Sebagai contoh, anak banyak makan namun tidak
diimbangi dengan aktivitas fisik yang memadai. Pun sebaliknya, anak kurang makan
namun aktivitas fisik yang dilakukan terlalu banyak. Pada contoh kasus yang
pertama, anak akan mengalami kelebihan nutrisi yang berdampak pada kondisi
obesitas. Sedangkan pada contoh kasus kedua, malnutrisi yang dialami yakni
kekurangan gizi.

4. Gangguan Mental

Anak-anak yang memiliki gangguan mental dimungkinkan untuk mengalami kondisi


malnutrisi, terutama kekurangan gizi (undernutrition). Kondisi ini tentunya perlu
ditangani secara medis oleh dokter yang bersangkutan guna menemukan formula
yang tepat agar anak tetap dapat tercukupi kebutuhan gizinya.

5. Gangguan Sistem Pencernaan

Kendati seseorang memiliki pola makan yang baik, akan tetapi jika ia memiliki
masalah pada sistem pencernaannya, maka hal tersebut tidak bisa membantunya
untuk menghindari dari malnutrisi. Pasalnya, makanan yang masuk tidak dapat
dicerna dengan baik oleh tubuh sehingga menghambat penyerapan nutrisi dan
vitamin yang terdapat dalam makanan tersebut. Penyebab malnutrisi yang satu ini
umumnya dialami oleh mereka yang menderita penyakit-penyakit seperti Chron’s
disease, Ulcerative colitis, Celiac, hingga diare.

6. Konsumsi Alkohol

Pengonsumsi minuman beralkohol juga rentan mengalami malnutrisi akibat


kebiasaan buruknya tersebut. Pasalnya, mengonsumsi alkohol dapat memicu
terjadinya penyakit seperti rusaknya pankreas (gastritis). Nah, gastritis inilah yang
lantas menyebabkan tubuh mengalami kesulitan dalam mencerna makanan dan
menyerap nutrisi serta vitamin yang ada di dalamnya

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal


B. Pemeriksaan elektrolit terutama pada kadar Na, Kalsium dan prosfat.

G. PENATALAKSANAAN

Anda mungkin juga menyukai