Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI


DI RUANG RAWAT INAP RSUD LAWANG

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERWATAN
PRODI KEPERAWATAN  LAWANG
2011

LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN NUTRISI

A.    DEFINISI

  a. Pengertian 
            Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaaan dimana individu yang mengalami
kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolic.
( Wilkinso Judith M. 2007)
 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah intake nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan metabolic.( Nanda. 2005-2006 )

B.     FISIOLOGI

            Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrien (zat yang sudah
dicerna), air, dan garam yang berasal dari zat makanan untuk didistribusikan ke sel-sel melalaui
sistem sirkulasi. Zat makanan merupakan sumber energi bagi tubuh seperti ATP yang
dibutuhkan sel-sel untuk melaksanakn tugasnya.
Agar makanan dapat dicerna secara optimal dalam saluran pencernaan , maka saluran
pencernaan harus mempunyai persediaan air, elektrolit dan zat makanan yang terus
menerus.Untuk ini dibutuhkan:

1.Pergerakan makan melaui saluran pencernaan.


2.Sekresi getah pencernaan.
3.Absorbpsi hasil pencernaan, air, dan elektrolit.
4.Sirkulasi darah melalui organ gastrointestinal yang membawa zat yang   diabsorbpsi.
5.Pengaturan semua fungsi oleh sistem saraf dan hormon

            Dalam lumen saluran gastroinrestinal (GI) harus diciptakan suatu lingkunugan khusus
supaya pencernaan dan absorbsi dapat berlangsung.
Sekresi kelenjar dan kontraksi otot harus dikendalikan sedemikian rupa supaya tersedia
lingkungan yang optimal. Mekanisme pengendalian lebih banyak dipengaruhi oleh volume dan
komposisi kandungan dan lumen gastrointestinal.
            Sistem pengendalian harus dapat mendeteksi keadaan lumen.sistem ini terdapat didalam
dinding saluran gastrointestinal. Kebanyakan refleks GI dimulai oleh sejumlah rangsangan
dilumen yaitu regangan dinding oleh isi lumen ,osmolaritas kimus atau konsenttrasi zat yang
terlarut, keasaman kimus atau konsentrsi ion H, dan hasil pencernaan karbohidrat, lemak, protein
(monosakarida, asam lemak dan peptide dari asam amino).
a. Proses Pencernaan Makanan
1. Mengunyah
2. Menelan(deglusi) :
  Pengaturan saraf pada tahap menelan
  Tahap menelan diesofagus
3.      Makanan dilambung
4.      Pengosongan dilambung
5.      Faktor reflexs duodenum
6.      Pergerakan usus halus :
  Gerakan kolon
  Gerakan mencampur
  Gerakan mendorong
7.      Defekasi
b. Fungsi Nutrisi
1.      Kalsium
         Rekomendasi : 1.000 milligram per hari
         Fungsi : kesehatan tulang
         Sumber : produk susu, ikan dengan tulang dan sayur-sayuran hijau
2.      Serat
         Rekomendasi : 25 gram per hari
         Fungsi : memperlancar sistem pencernaan, mengurangi risiko terkena diabetes dan penyakit
jantung
         Sumber : sayur, buah, kacang-kacangan,gandum
3.      Magnesium
         Rekomendasi : 310 – 320 milligram per hari
         Fungsi : menjaga fungsi otot dan saraf agar selalu dalam keadaan normal, serta meningkatkan dan
menjaga kesehatan tulang
         Sumber : ikan, kacang-kacangan,gandum
4.      Potasium
         Rekomendasi : 4.700 milligram per hari
         Fungsi : menjaga tekanan darah agar tetap stabil, mengurangi efek buruk dari garam yang dikonsumsi,
mengurangi risiko penyakit ginjal dan keropos tulang
         Sumber : kentang, tomat, yogurt, kedelai, pisang
5.      Vitamin A
         Rekomendasi : 2.310 IU (international units) per hari
         Fungsi : meningkatkan fungsi penglihatan, produksi sel darah merah, perkembangan embrio dan
meningkatkan fungsi kekebalan
         Sumber: sayuran hijau, wortel, pepaya dan daging

6.      Vitamin C
         Rekomendasi : 75 milligram per hari
         Fungsi : meningkatkan zat antioksidan pada tubuh dan meningkatkan kekebalan
         Sumber : jeruk, buah delima, tomat, kiwi dan jambu biji
7.      Vitamin E
         Rekomendasi : 15 milligram per hari
         Fungsi : kesehatan mata dan kulit
         Sumber : gandum, daging, ikan dan kacang-kacangan
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi
  Fisiologis
1.      Intake nutien
2.      Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
3.      Pengetahuan
4.      Gangguan menelan
5.      Perasaan tidak nyaman setelah makan
6.      Anoreksia
7.      Nausea dan vomitus
8.      Intake kalori dan lemak yang berlebih

  Kemampuan mencerna nutrient


1.      Obstruksi saluran cerna
2.      Malaborbsi nutrient
3.      DM
4.      Kebutuhan metabolisme
5.      Pertumbuhan
6.      Stres
7.      Kondisi yang meningkatkan BMR (latihan,hipertyroid)
8.      Kanker

  Gaya hidup dan kebiasaan


Kebiasaan makan yang baik perlu diterapkan pada usia toddler
  Kebudayaan dan kepercayaan
Kebudayaan orang asia lebih memilih padi sebagai makanan pokok
  Sumber ekonomi
  Obat dan interaksi nutrien
   Gender

C.    MANIFESTASI KLINIS

            Manifestasi klinis atau tanda dan gejala nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh menurut
buku saku diagnosa keperawatan NIC-NOC antara lain :
1.      Subjektif
a.Kram abdomen
b.Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit.
c.Merasakan ketidakmampuan untuk mengingesti makanan.
d.Melaporkan perubahan sensasi rasa.
e.Melaporkan kurangnya makanan.
f.Merasa kenyang segrav setelah mengingesti makanan.
2.      Objektif
a.Tidak tertarik untuk makan.
b.Diare.
c.Adanya bukti kekurangan makanan.
d.Kehilangan rambut yang berlebiahan.
e.Busing usus hiperaktif.
f.Kurangnya minat pada makanan.
g.Luka,rongga mulut inflamasi.

c. Gangguan kesehatan akibat dari malnutrisi


1.   Kwashiorkor
     
Kwashiorkor adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein baik dari segi
kualitas maupun kuantitasnya. Kekurangan protein dalam makanan akan mengakibatkan asam
amino esensial dalam serum yang diperlukan untuk sistesis dan metabolisme terutama sebagai
pertumbuhan dan perbaikan sel, semakin berkurangnya asam amino dalam serum menyebabkan
kurangnya produksi albumin oleh hati. Kulit akan tampak bersisik dan kering karena
depikmentasi. Anak dapat mengalami gangguan pada mata karena kekurangan vitamin A.
kekurangan mineral khususnya Besi, kalsium dan Seng. Edema yang terjadi karena
hipoproteinnemia yang mana cairan akan berpindah dari intravaskuler komperteman kerongga
interstinal yang kemudian menimbulkan asites. Gangguan gastrointestinal seperti adanya
perlemakan pada hati dan atropi pada sel acinipankreas.

2.   Marasmus

Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan kalori dan protein. Pada
marasmus ditandai dengan atropi jaringan terutama lapisan subkutan dan badan tampak kurus
seperti orang tua. Pada marasmus metabolisme kurang terganggu daripada kwasiorkhor sehingga
kekurangan vitamin biasanya minimal atau tidak ada. Pada marasmus tidak ditemukan edema
akibat dari hipoalbuminemia dan atau retensi sodium. Pemenuhan kebutuhan dalam tubuh masih
dapat dipenuhi dengan adanya cadangan protein sebagai sumber energi.( Suriadi, 2001)
Kurang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein, atau keduanya
tidak tercukupi oleh diet. (Arisman, 2004:92).

Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup
dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk mempergunakan
karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan
kehidupan, karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar,
sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25
jam sudah dapat terjadi kekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam
dengan menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan ginjal.

Selam puasa jaringan lemak dipecah menjadi asam lemak, gliserol dan keton bodies. Otot dapat
mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan
makanan ini berjalan menahun. Tubuh akan mempertahankan diri jangan sampai memecah
protein lagi setelah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh. (Nuuhchsan Lubis an Arlina
Mursada, 2002:11).

3.   Penyakit Kegemukan (Obesitas)

Penyakit ini terjadi ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, yakni
konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi.
Kelebihan energi di dalam tubuh ini disimpan dalam bentuk lemak.

Pada keadaan normal, jaringan lemak ini ditimbun di tempat-tempat tertentu diantaranya dalam
jaringan subkutan dan didalam jaringan tirai usus. Seseorang dikatakan menderita obesitas bila
berat badannya pada laki-laki melebihi 15% dan pada wanita melebihi 20% dari berat badan
ideal menurut umurnya.

Pada orang yang menderita obesitas ini organ-organ tubuhnya dipaksa untuk bekerja lebih berat
karena harus membawa kelebihan berat badan. Oleh sebab itu pada umumnya lebih cepat gerah,
capai dan mempunyai kecenderungan untuk membuat kekeliruan dalam bekerja. Akibat dari
penyakit obesitas ini, para penderitanya cenderung menderita penyakit-penyakit kardiovaskuler,
hipertensi, dan diabetes melitus.

Berat badan yang ideal pada orang dewasa menurut rumus Dubois ialah :

B (kg) = (Tcm - 10) + 10%, dengan :


B = Berat badan hasil perkiraan / pengukuran
T = Tinggi badan

Oleh Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dilakukan koreksi sebagai berikut :

B (kg) = {(Tcm - 100) - 10%} + 10%

4.   Anemia (Penyakit Kurang Darah)

Penyakit terjadi karena konsumsi zat besi (Fe) pada tubuh tidak seimbang atau kurang dari
kebutuhan tubuh. Zat besi merupakan mikro elemen yang esensial bagi tubuh yang sangat
diperlukan dalam pembentukan darah, yakni dalam hemoglobin (Hb).

Disamping itu Fe juga diperlukan enzim sebagai penggiat. Zat besi (Fe) lebih mudah diserap
oleh usus halus dalam bentuk ferro. Penyerapan ini mempunyai mekanisme autoregulasi yang
diatur oleh kadar ferritin yang terdapat dalam sel-sel mukosa usus. Dalam kondisi Fe yang baik,
hanya sekitar 10% saja dari Fe yang terdapat di dalam makanan diserap ke dalam mukosa usus.
Ekskresi Fe dilakukan melalui kulit, didalam bagian-bagian tubuh yang aus dan dilepaskan oleh
permukaan tubuh yang jumlahnya sangat kecil sekali. Sedangkan pada wanita ekskresi Fe lebih
banyak melalui menstruasi. Oleh sebab itu kebutuhan Fe pada wanita dewasa lebih banyak
dibandingkan dengan pada pria. Pada wanita hamil kebutuhan Fe meningkat karena bayi yang
dikandung juga memerlukan Fe ini.

Defisiensi Fe atau anemia besi di Indonesia jumlahnya besar sehingga sudah menjadi masalah
kesehatan masyarakat. Program penanggulangan anemia besi, khususnya untuk ibu hamil sudah
dilakukan melalui pemberian Fe secara cuma-cuma melalui puskesmas atau posyandu. Akan
tetapi karena masih rendahnya pengetahuan sebagian besar ibu-ibu hamil maka program ini
tampak berjalan lambat.

5.   Xerophthalmia (Defisiensi Vitamin A)

Penyakit ini disebabkan karena kekurangan konsumsi vitamin A didalam tubuh. Gejala-gejala
penyakit ini adalah kekeringan epitel biji mata dan kornea karena glandula lakrimalis menurun.
Terlihat selaput bola mata keriput dan kusam bila biji mata bergerak.

Fungsi mata berkurang menjadi hemeralopia atau noctalmia yang oleh awam disebut buta senja
atau buta ayam, tidak sanggup melihat pada cahaya remang-remang. Pada stadium lanjut maka
mengoreng karena sel-selnya menjadi lunak yang disebut keratomalasia dan dapat menimbulkan
kebutaan.

Fungsi vitamin A sebenarnya mencakup 3 fungsi yakni fungsi dalam proses melihat, dalam
proses metabolisme, dan proses reproduksi. Gangguan yang diakibatkan karena kekurangan
vitamin A yang menonjol, khususnya di Indonesia adalah gangguan dalam proses melihat yang
disebut xerophthalmia ini.

Oleh sebab itu penanggulangan defisiensi kekurangan vitamin A yang penting disini ditujukan
kepada pencegahan kebutaan pada anak balita. Program penanggulangan xerophthalmia
ditujukan pada anak balita dengan pemberian vitamin A secara cuma-cuma melalui puskesmas
dan / atau posyandu. Disamping itu program pencegahan dapat dilakukan melalui penyuluhan
gizi masyarakat tentang makanan-makanan sebagai sumber vitamin.

6.   Penyakit Gondok Endemik

Zat iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh karena merupakan komponen dari hormon
thyroxin. Zat iodium ini dikonsentrasikan didalam kelenjar gondok (glandula thyroidea) yang
diperlukan dalam sintesa hormon thyroxin. Hormon ini ditimbun dalam folikel kelenjar gondok,
terkonjugasi dengan protein (globulin) maka disebut thyroglobulin. Apabila diperlukan,
thyroglobulin ini dipecah dan terlepas hormon thyroxin yang dikeluarkan dari folikel kelenjar ke
dalam aliran darah.

Kekurangan zat iodium ini berakibat kondisi hypothyroidisme (kekurangan iodium) dan tubuh
mencoba untuk mengkompensasi dengan menambah jaringan kelenjar gondok. Akibatnya terjadi
hypertrophi (membesarnya kelenjar thyroid) yang kemudian disebut penyakit gondok.
Apabila kelebihan zat iodium maka akan mengakibatkan gejala-gejala pada kulit yang disebut
iodium dermatitis. Penyakit gondok ini di Indonesia merupakan endemik terutama di daerah-
daerah terpencil di pegunungan yang air minumnya kekurangan zat iodium. Oleh sebab itu
penyakit kekurangan iodium ini disebut gondok endemik.

Kekurangan iodium juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan lain, yaitu cretinisma.
Kretinisma adalah suatu kondisi penderita dengan tinggi badan dibawah normal (cebol). Kondisi
ini disertai berbagai tingkat keterlambatan perkembangan jiwa dan kecerdasan, dari hambatan
ringan sampai dengan sangat berat (debil).

Ekspresi muka seorang cretin ini memberikan kesan orang bodoh karena tingkat kecerdasannya
sangat rendah. Pada umumnya orang cretin ini dilahirkan dari ibu yang sewaktu hamil
kekurangan zat iodium.

Terapi penyakit ini pada penderita dewasa pada umumnya tidak memuaskan. Oleh sebab itu
penanggulangan yang paling baik adalah pencegahan yaitu dengan memberikan dosis iodium
kepada ibu hamil.

Untuk penanggulangan penyakit akibat kekurangan iodium dalam rangka peningkatan kesehatan
masyarakat dapat dilakukan melalui program iodiumisasi, yaitu dengan penyediaan garam dapur
yang diperkaya dengan iodium. Dalam kaitan ini pemerintah Indonesia melalui Departemen
Perindustrian telah memproduksi khusus garam iodium untuk daerah-daerah endemik gondok.

D.    ASUHAN KEPERAWATAN

a.       Pengkajian
1.    Riwayat keperawatann dan diet.
         Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan.
         Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus.
         Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode waktunya?
         Adakah sttus fisik pasien ang dapat meningkatakan diet seperti luka bakar dan demam?
         Adakah toleransi makanan/minumam tertentu?
2.      Pemeriksaan fisik
         Keadaan fisik:apatis,lesu
         Berat badan :obesitas,kurus.otot : flaksia,tonus Kurang,tidak mampu bekerja.
         Sistem saraf:bigung,rasa terbakar,reflek menurun.Fungsi gastrointestinal:
anoreksia,konstipasi,diare,pembesaran liver.
         Kardiovaskuler:denyut nadi lebih dari 100 kali/menit,irama abnormal,tekanan darah 
rendah/tinggi.
         Rambut: kusam,kering,pudar,kemerahan,tipis,pecah/patah-patah.
         Kulit: kering,pucat,iritasi,petekhie,lemak disubkutan tidak ada.
         Bibir: kering,pecah-pecah,bengkak,lesi,stomatitis,membrane mukosa pucat.
         Gusi: perdarahan,peradangan.
         Lidah: edema,hiperemasis.
         Gigi: karies,nyeri, kotor.
         Mata: konjungtiva pucat,kering,exotalmus,tanda-tanda infeksi.
         Kuku: mudah patah.
3.      Laboratorium
      Albumin (N:4-5,5 mg/100ml)
      Transferin (N:170-25 MG/100 ML)
      Hb (N: 12 MG%)
      BUN (N:10-20 mg/100ml)
      Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N :LAKI-LAK1: 0,6-1,3 MG/100 ML,WANITA: 0,5-1,0 MG/ 
100 ML
b.      Diagnosa Keperawatan
1.      Gangguan kebutuhan nutrisi b.d penurunan asupan oral
2.      Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d kelemahan otot menelan dan penurunan
kesadaran
3.       Risiko tinggi pemenuhan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d. peningkatan metabolisme dan
anoreksia
4.      Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d gangguan absorpsi nutrient dan
hipermetabolik
c.    Tujuan :
      Mengatasi masalah kekurangan asupan nutrisi.
                 Kriteria :
                 - Berat badan stabil atau meningkat
                 - Porsi makan habis
                 - Nafsu makan meningkat
                 - Hasil laboratorium indicator statys nutrisi dalam rentang                               normal
(Hb, Albumin, Glukosa)

d.      Tindakan Keperawatan

Intervensi Rasional
1.      Berikan penjelasan pada klien 1.      Meningkatkan asupan nutrisi klien
dan keluargatentang manfaat 2.      Untuk mengetahui peningkatan dan
makanan/nutrisi penurunan BB
2.      Timbang BB 3.      Untuk meningkatkan asupan makanan
3.      Berikan nutrisi dengan diet lembek dan karena mudah di telan
dihidangkan pada saat masih hangat 4.      Memenuhi kebutuhan gizi klien
4.      Anjurkan minum susu 3 gelas/hari 5.      Menurunkan resiko mual
5.      anjurkan makan sedikit namun sering 6.      mengurangi mual
6.      kolaborai obat antimual? Sesuai medikasi

DAFTAR PUSTAKA

Nanda 2005-2006. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta : Prima Medika.

Wilkinson, Judith M. 2007. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.

Syaifudin.2006.Anatomi Fisiologi untuk mahasiswa keperawatan.Jakarta: EGC

http://akperku.blogspot.com/2009/08/laporan-pendahuluan-kebutuhan-dasar.html

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY “M” DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
NUTRISI
YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUAL,MUNTAH.
DI RUANG KEPERAWATAN I
RSUD R.A BASOENI GEDEG
MOJOKERTO
DI SUSUN OLEH
NANA FARIDATUL ISMA
NIM.10.111.131
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Asuhan Keperawatan Pada Ny”M”
Dengan GangguanPemenuhan kebutuhan nutrisi yang berhubungan dengan mual,muntah dengan
diagnosa medis obs.hipoglikemia di Ruang Keperawatan I RSUD R.A Basoeni gedeg Mojokerto.
Dalam meyelesaikan laporan Asuhan Keperawatan ini penulis telah berusaha untuk
mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan pengetahuan, pengalaman
dan kemampuan yang penulis miliki, penulis menyadari bahwa laporan Asuhan Keperawatan ini
masih jauh dari sempurna.
Terselesaikannya laporan Asuhan Keperawatan ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada :
1.      Drs.M.Zainul Arifin, M.Kes selaku Ketua STIKES ICME Jombang
2.      Ibu Harnanik Nawangsari,S.ST, M.Keb. selaku Kaprodi D4 Bidan Pendidik
3.      Ibu laila furaida S.ST Selaku pembimbing akademik.
4.      Ibu yunita rahmawati,Amd.Kep selaku Kepala ruangan keperawatan I
5.      Ibu ninik inda s,Amd.kep selaku pembimbing ruangan keperawatan I
6.       Teman-teman yang telah membantu terselesaikannya laporan Asuhan Keperawatan ini
Penulis  menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Asuhan Keperawatan ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
sempurnanya laporan Asuhan Keperawatan ini sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Jombang, 15 maret 2010   

                                                                                                                       Penulis
BAB I
PENDAHULUAN       
            Semua manusia membutuhkan nutrisi dalam kehidupan sehari-hari.nutrisi dapat di
peroleh dari makanan,minuman maupun buah.sedangkan nutrisi sendiri berarti substansi bergizi
atau komponen makanan atau merupakan proses penggabungan yang terlibat dalam material
bergizi dan asimilasi serta pemakaiannya.nutrisi bisa juga artikan sebagai proses total yang
terlibat dalam konsumsi dan penggunaan zat makanan.pemenuhan nutrisi pada anak akan sangat
berguna dalam membantu proses tumbuh kembang.zat gizi yang penting bagi kesehatan adalah
karbohidrat,protein,lemak,vitamin dan mineral. Sedangkan kebutuhan tiap individu itu berbeda-
beda tergantung oleh umur,jenis kelamin,macam pekerjaan,dan iklim.ciri2 orang yang
kekurangan nutrisi antara lain berat badan turun,kondisi tubuh lemas,bb rendah,kelemahan
otot,konjungtiva pucat,lemas,lunglai,wajah pucat,kulit basah dingin,takikardi statis dan
peningkatan salivasi.
            Latar belakang penulisan askep mengenai gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi ini
adalah masih banyaknya factor kurang gizi di Indonesia.presentase gizi buruk dan kelaparan di
indonesi sendiri masih ada sekitar 40% warga Negara yang menderita kelaparan dan gizi
buruk.dan 30% masyarakat meniinggal karna menderita kelaparan dan gizi buruk.masalah
tersebut di karenakan factor ekonomi ,rendahnya pengetahuan tentang gizi, prasangka yang
buruk tentang beberapa jenis makanan dan kesukaan makanan yang berlebihan.bahkan penderita
gizi buruk dan kelaparan di Indonesia banyak di derita oleh bayi dan anak2 seperti di tempat2
perdesaan yang terpencil.
            Tujuan penulisan askep mengenai gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi ini adalah agar
masrarakat atau pembaca mengetahui pentingnya nutrisi bagi tubuh, apa saja makanan-makanan
yang harus kita konsumsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang di perlukan oleh tubuh.dan
makanan apa saja yang banyak mengandung vitamin,protein,karbohidrat,lemak dan
mineral.karna kebutuhan nutrisi sangat penting bagi kita, terutama bayi dan anak-anak untuk
proses tumbuh kembang.
                                                                        BAB II
                                               TINJAUAN TEORI
2.1 LAPORAN PENDAHULUAN
1.Definisi
            Nutrien atau nutrisi adalah substansi bergizi atau komponen makanan.nutrien merupakan
proses penggabungan yang terlibat dalam pengambilan yang terlibat dalam pengambilan material
bergizi dan asimilasi serta pemakaiannya.nutrisi merupakan proses total yang terlibat dalam
konsumsi dan penggunan zat makanan.pada hakekatnya,bahan makanan yang dikonsumsi
manusia mempunyai 3 fungsi yaitu pertumbuhan,perbaikan,serta sebagai sumber tenaga atau
energi yang di perlukan dalam aktivitas dan sebagai pelindung.
2.Fungsi dari nutrient atau nutrisi
  Sebagai sumber energy,  menyediakan energy untuk proses dan pergerakan tubuh.
  Sebagai zat pengatur, mengatur proses tubuh,
  Sebagai zat pembangun, menyediakan struktur material untuk jaringan tubuh seperti tulang dan
otot.
Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri,seperti glikogen yang
terdapat dalam otot dan hati ataupun protein.protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain
yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia.pemenuhan nutrisi
pada anak sangat berguna dalam membantu proses tumbuh kembang.zat gizi yang penting bagi
kesehatan adalah karbohidrat,protein,lemak,vitamin,mineral.jumlah kalori yang di hasilkan
nutrient.
  1 gr karbohidrat dan protein   : 4 kkl
  1 gr lemak                               : 9 kkl
  Rata-rata pemasukan energy
  45% energy dari karbohidrat
  40% energy dari lemak
  15% energy dari protein
Sedangkan gizi sendiri berarti sari makanan yang bermanfaat untuk kesehatan.ilmu gizi
adalah ilmu yang mempelajari cara memberikan makanan yang sebaik-baiknya agar tubuh selalu
dalam keadaan optimal.
.3. kebutuhan protein.
-          Bayi           : 3gr/kg bb
-          Anak          : 2gr/kg bb
Kebutuhan protein per hari
            Usia     Berat badan(kg) Tinggi badan(cm)        Protein(gr)
0-6 bulan 6 60 10
7-12 bulan 8.5 71 18
1-3 tahun 12 90 25
4-6 tahun 18 110 39
7-9 tahun 25 120 45
Pria
10-12 tahun 35 138 50
13-15 tahun 46 150 60
16-18 tahun 55 160 65
19-29 tahun 56 165 60
30-59 tahun 62 165 60
60-64 tahun 62 165 60
>65 tahun 62 165 60
Wanita
10-12 tahun 37 145 50
13-15 tahun 48 153 57
16-18 tahun 50 154 50
19-29 tahun 52 156 50
30-59 tahun 55 156 50
60-64 tahun 55 156 50
>65 tahun 55 156 50

            Zat pembangun
1)      Protein
2)      Garam
3)      Air, merupakan zat gisi mendasar karena 50%-70% tubuh terdiri dari air.semakin tua seseorang
semakin berkurang proporsi air tubuhnya.pada orang dewasa asupan cairan air baerkisar antara
1200-1500 cc
Kebutuhan makanan tiap orang individu baerbeda-beda tergantung oleh:
1.umur
- anak umur 1-3 tahun             :1200 kkal
- anak umur 4-6 tahun             :1600 kkal
- anak umur 7-9 tahun             :1900 kkal
- anak umur 10-12 tahun         : 2300 kkal
2. jenis kelamin
            Pria remaja dan dewasa lebih banyak membutuhkan kalori dari pada wanita sebab pria
lebih banyak otonya.
  pria remaja 13-15 tahun          : 2800 kkal
                   16-19 tahun          : 3000 kkal
  wanita remaja 13-15 tahun      : 2400 kkal
16-19 tahun     : 2800 kkal
3.macam pekerjaan.
Orang dewasa dengan pekerjaan berat membutuhkan kalori lebih banyak dari pada orang
yang pekerjaanya ringan.
4.iklim
Kebutuhan kalori Negara beriklim panas<dari pada beriklim dingin.
Jenis vitamin,sumber dan fungsi
Jenis Sumber fungsi
Vitamin A Mentega,kejukuning Membantu dalam
(retinal) telur,buah dan sayur,minyak pertumbuhan sel
hati ikan,susu tubuh,penglihatan,integritas
membrane epitel dan
mencegah xeroptalmia.
Vitamin B Ikan,daging,ayam,kacang- Metabolism
(Vitamin larut dalam air) kacangan,susu karbohidrat,membantu
kelancaran system persyarafan
dan mencegah beri-beri Atau
penyakit yang di tandai
neuritis
Vitamin B2(ribovlavin)larut Telur,sayuran hijau,susu Membantu dalam
dalam air.vitamin B3 (niasin) Daging tak berlemak,kacang- pembentukan enzim
kacangan,telur dan hati pertumbuhan,mencegah
menurunya nafsu makan
Vitamin B6(piridoksin) Biji- Membantu kesehatan
bijian,sayuran,daging,pisang gigi,pembentukan sel darah
merah serta metabolisme
karbohidrat,lemak dan protein.
Vitamin B12 (Sianoko Hati,susu,daging,daging tak Pembentukan sel darah
balamin) berlemak,ikan dan kerang laut merah,kesehatan
jaringan,mencegah anemia
Vitamin c Buah jeruk,jus tomat,sayuran Pembentukan Pembuluh
(asam askorbat) hijau,kentang,kubis dinding pembuluh darah dan
pembuluh kapiler,kesehatan
tulang,gigi dan gusi
Vitamin D Minyak hati,ikan,susu,kuning Penyerapan kalsium fosfor
(Kalsiverol) telur,mentega,hati,kacang- serta mencegah rakitis.
kacangan.
Vitamin E Sayuran daun hijau Pembentukan sel darah merah
(Alfa fokoferol) dan melindungi asam amino
utama
Vitamin N (Biotin) Kuning telur,sayuran Kegiatan enzim,serta
hijau,susu,hati metabolism karbohidrat,lemak
dan protein
Vitamin K Hati,telur,dan sayuran hijau Produksi protombin

Vitamin di bagi menjadi 2,


-          Vitamin yang larut di air,contohnya vitamin B Kompleks dan vitamin C
-          Vitamin yang larut di lemak contohnya vitamin A,D,E,K
4. etiologi
1)      Kurangnya nafsu makan.
Tubuh memerlukan nutrisi setiap harinya,dengan kurangnya nafsu makan,dapat mempengaruhi
kurangnya nutrisi dalam tubuh kurangnya nafsu makan juga mempengaruhi turunya berat badan
dan melemasnya tubuh.
2)      Mal nutrisi.
Masalah berhubungan dengan kekurangan gizi pada tingkat selular atau dapat di katakan sebagai
masalah asupan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.berat badan rendah meskipun asupan
makannya cukup.adanya kelemahan otot dan penurunan energy,kulit pucat dll.
3)      Anemia
Kekurangan zat besi dengan gejala-gejala klinik tekanan darah cenderung rendah,penderita
lemas,tidak bertenaga,pusing.
4)      Mual,muntah.
Keadaan ketika individu mengalamisuatu ketidaknyamanan sensasi seperti gelombang di
belakang tenggorokan,epigastrium/seluruh abdomen.gejala mual biasanya mendahului
muntah ,wajah pucat dingin basah,peningkatan salviasi,takikardi,statis lambung diare disertai
gerakan menelan.

6.tanda dan gejala kekurangan nutrisi


  Berat badan turun
  Kondisi tubuh lemas
  Bb rendah
  Kelemahan otot
  Konjungtiva pucat
  Lemas
  Lunglai
  Wajah pucat
  Kulit basah dingin
  Takikardi statis
  Peningkatan salivasi
7.Diagnose keperawatan
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang berhubungan dengan mual dan muntah.
8.tujuan
Tujuan jangka pendek: setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x24 jam diharapkan keadaan
umum membaik,mual dan muntahnya berkurang,nafsu makan meningkat.
Tujuan jangka panjang: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan
kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi,mual dan muntahnya hilang,keadaan umum baik,nafsu makan
baik,wajah lebih segar,ttv nya normal kembali
9.intervensi dan rasional.
1.intervensi      :lakukan hubungan terapeutik dengan pasien dan keluarga pasien,
rasional         :membina hubungan kepercayaan antara pasien,keluarga pasien,dengan petugas kesehatan
2.intervensi      :anjurkan untuk tidak makan-makanan yang mengandung asam lambung.
   Rasional       :menghindari terjadinnya mual muntah.
3.intervensi      :anjurkan untuk makan sedikit tapi sering
   Rasional       :mencegah terjadinnya mual,muntah,
4.intervensi      :anjurkan pasien makan-makanan dalam keadaan hangat
   Rasional       :meningkatkan nafsu makan dan mencegah terjadinya mual,muntah
5.intervensi      :lakukan observasi ttv
  Rasional        :mengetahui perkembangan kondisi pasien
6.intervensi      :lakukan kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi
 Rasional         :mempercepat proses penyembuhan
7.intervensi      :lakukan kolaborasi dengan tim ahli gizi
  Rasional        :untuk menentukan diet yang tepat

2.2 ASKEP TEORI


Tgl mrs                        :……………..                                     jam      :…………………..
Tanggal pengkajian     :…………….,                                     jam      :…………………..
No.register:                 :……………..
Ruangan                      :…………….
Pengkaji                      :…………….
Nim:                            :…………….
I. Pengkajian
1.identitas pasien                                                       penanggung jawab
  Nama               :……………………               -Nama             :……………..
  Umur               :……………………               -Umur              :……………..
  Agama             :……………………               -Agama           :……………..
  Status              :……………………               -Status             :………………
  Pekerjaan         :…………………..                 -Pekerjaan       :……………..
  Alamat                        :……………………               -Plamat            :………………
2.riwayat keperawatan
  Keluhan utama                                    :……………………..
  Riwayat penyakit sekarang                 :……………………..
  Riwayat penyakit terdahulu                :……………………..
  Riwayat kesehatan keluarga               :………………………
  Riwayat kesehatan lingkungan           :……………………..
3.Pola aktivitas
Nutrisi                                                                                     eliminasi
  Makan                         :………………………..        -bak                 :……………….
  Menu                           :………………………..        -kebiasaan       :………………..
  Selera makan               :………………………..        -warna             :………………..
  Minum                         :………………………...       -bab                 :……………….
  Kebiasaan minum        :…………………………       -kebiasaan       :………………..
  Jumlah                         :………………………..        -warna             :………………                         
                                                                     -konsistensi    :………………..
Aktivitas fisik                                                                        Personal hygiene
  Kebiasaan                    :……………………….         -mandi             :………………..
  Waktu senggang         :………………………           -keramas          :………………..
  Istirahat+tidur             :………………………           -gosok gigi      :………………..
  Kebiasaan                    :……………………….         -ganti baju       :………………..
  waktu                          :………………………..
3.Pemeriksaan fisik(body system/head toe-toe)
a. data subyektif         :…………………………….
b.data obyektif                        :……………………………
  keadaan umum            :……………………
  kesadaran                    :……………………
  tinggi badan                :……………………
  berat badan                 :……………………
c.tanda-tanda vital
         tekanan darah  :…………………..                RR                   :……………………..
         nadi                 :…………………..                suhu                 :……………………..
1.Inspeksi                                                                   2.palpasi          :
         rambut             :……………………               -kepala             :……………………….
         kepala              :……………………               -leher               :……………………….
         wajah               :…………………….              -ketiak             :……………………….
         mata                :…………………….              -payudara        :………………………..
         hidung             :……………………
         mulut               :……………………
         kepala                          :……………………
         mulut dan bibir            :……………………
         telinga                         :…………………..
         leher                            :…………………..
         ketiak                          :……………………
         dada                            :……………………
         payudara                     :…………………….
         abdomen                     :……………………
         genetalia                      :………………………
         punggung                    :………………………
         ekstremitas atas           :…………………….
         ekstremitas bawah       :……………………
3.Auskultasi
         dada                            :………………………
         abdomen                     :………………………
4.perkusi
         perut                            :………………….
         ekstremitas bawah       :………………….
4.diagnosa test(pemeriksaan lab)
Hari dan tanggal
5.analis dan sintesa data
         Diagnosa                                 :…………………..
         Kemungkinan etiologi             :…………………..
         Masalah                                   :…………………..
         Data subyektif                                    :…………………..
         Data obyektif                          :…………………..
II. Diagnosa keperawatan………………………………
III. Perencanaan(intervensi)
         Diagnosa                                 :………………
         Tujuan  jangka pendek            :……………………………
  Jangka panjang          :……………………………
         kriteria hasil                 :………………….
         intervensi                     :…………………..
         rasional                        :…………………...
IV.Pelaksanaan (implementasi)
            Hari/tanggal                :…………….
            Jam                              :……………
Kegiatan                      :……………
Respon pasien             :……………..
V.Evaluasi dan catatan perkembangan
Hari,tanggal    :………………..                     jam      :……………………
         data subyektif             :……………………….
         data obyektif               :          k/u                                           :……………….
kesadaran                                :………………...
yang mendukung diagnose     :…………………
TTV    S                                  :………………..
           N                                 :………………..
           RR                               :………………..        
           Td                                :…………………
         assagment                    :…………………
         planning                      :Intervensi…………..
 he………………
 dll……………….

           

                                                                       BAB  III
                                               TINJAUAN KASUS
I.LAPORAN KASUS
Nama mahasiswa                                : nana faridatul isma
Nim                                                     :10.111.131
Ruangan                                              :keperawatan 1
Pengkajian data diambil tanggal         :21 februari 2011 jam 08.30
Tanggal masuk rumah sakitaa             :21 februari 2011 jam 04.30
Diagnosa medis                                  :obs.hipoglikemia
1.data subyektif
Identitas pasien                                                                     penanggung jawab
-          nama                :  Ny ‘’M’’                               - nama             : Tn”R”
-          umur                : 70 tahun                                -umur               : 40 tahun
-          jenis kelamin   : perempuan                             -jenis kelamin  : laki-laki
-          suku/bangsa     : Indonesia                              -pekerjaan        : PNS
-          status               : menikah                                 -agama             : islam
-          agama              : islam                                      -status              : menikah
-          alamat              : barat wetan gedeg                 -alamat                        : barat wetan gedeg
1.keluhan utama
            Pasien mengatakan mual,muntah.
2.riwayat penyakit sekarang
            Pada tanggal 21 februari 2011 hari senin setelah subuh pasien mual,muntah 5x dalam
sehari serta nafsu makannya menurun dan di bawa ke rsud r.a basoeni di rawat di ruang
keperawatan 1 dengan keadaan umum lemah.
            TTV     :           S          :360C                                      RR       :22x/menit
                                    N        :84x/menit                               TD       :130/40MmHg

3.riwayat penyakit terdahulu


Sebelumnya pasien pernah menderita penyakit seperti ini(obs.hipoglikemia) selitar 2 bulan yang
lalu dan di rawat di rumah sakit yang sama(RSUD R.A Basoeni gedeg mojokerto)
4.riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit yang sama dalam keluarga
5.keadaan kesehatan lingkungan
Pasien mengatakan bahwa keadaan lingkungan rumah cukup bersih.

6 Pola aktivitas                        sebelum MRS                          Saat pengkajian


-Nutrisi                                               
Kebiasaan makan                    2x sehari (porsi lebih banyak)       3x sehari(porsi sedikit tapi
sering
Menu                                      nasi,sayur,lauk                              nasi,sayur,lauk,buah
Selera makan                          sedikit                                           sesuai porsi rumah sakit
Kebiasaan minum                    susu,teh,air putih                           air putih
jumlah                                     800 cc/hari                                     800 cc/hari
-eliminasi
BAK              
Kebiasaan                                4x sehari                                               4x sehari
Warna                                      kuning jernih                                      kuning jernih
BAB
Kebiasaan                                2x sehari                                              2x sehari
Warna                                     kuning                                                kuning
Konsistensi                              padat                                                  padat

-aktivitas fisik                         sebelum          MRS                            Saat pengkajian


Kebiasaan                                sholat,bersih-bersih                             istirahat,tidur
Waktu senggang                     istirahat,tidur
-Istirahat+tidur
Kebiasaan                                2x sehari siang,malam                         2x sehari siang, malam
Waktu                                     20.00-04.00 pagi                                 20.00-06.00 pagi
                                                12.00-15.00 siang                                12.00-15.00 siang
-personal hygiene
Mandi                                      3x sehari                                              2x sehari(seka)
Keramas                                  1x sehari                                              belum keramas
Gosok gigi                               2x sehari                                              1x sehari
Ganti baju                               2x sehari                                              2x sehari
II OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1.data obyektif
k/u                   : lemah
kesadaran        :composmentis
TTV                 :S         : 360c               RR       : 22x/menit
                        N         :84x/menit       TD       :130/40 MmHg
Pemeriksaan fisik
1.kepala
            Inspeksi           :simetris,rambut lurus,kulit kepala bersih tidak berketombe,warna hitam
            Palpasi             :tidak ada benjola,tidak ada nyeri tekan.
2.muka
            Inspeksi           :bentuk bulat,muka pucat
            Palpasi             ;tidak ada oedem,tidak ada benjolan
3.mata
            Inspeksi           :simetris,cowong,konjungtiva pucat,kornea hitam
            Palpasi             :tidak ada benjolan pada palpebra
4.hidung
            Inspeksi           :simetris,tidak ada polip atau sekret,tidak ada pernafasan cuping hidung
            Palpasi             :tidak ada nyeri tekan
5.mulut dan gigi
            Inspeksi           :bibir mukosa kering,tidak ada stomatitis,tidak ada caries,gigi bersih
6.telinga
            Inspeksi           :bersih,tidak ada serumen,tidak ada lesi
            Palpasi             :tidak ada nyeri tekan
7.leher
            Inspeksi           :simetris,tidak ada lesi
Palpasi             :tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,tidak ada pembengkakan vena jugolaris,tidak ada nyeri
tekan.
8.dada
            Inspeksi           :simetris,tidak ada bekas luka OP
            Palpasi             :tidak ada nyeri tekan
            Auskultasi       :tidak ada bunyi ronchi maupun wheezing
9.axila
            Inspeksi           :Simetris,tidak ada lesi
            Palpasi             :tidak ada benjolan dan nyeri tekan.tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
10.abdomen
            Inspeksi           :simetris,tidak ada bekas luka jahitan OP
            Palpasi `           :ada nyeri tekan pada perut daerah epigastrium
11.punggung
            Inspeksi           :simetris,tidak ada bekas luka op
12.genetalia
            Inspeksi           :bersih,simetris,tidak ada lesi
13.ekstremitas atas dan bawah
Inspeksi           :simetris,jari-jari lengkap,tidak ada lesi,turgor kulit kering,terpasang infuse D10 14 Tpm pada
tangan kiri pasien.
            Palpasi             :tidak ada nyeri tekan
14.kuku
Inspeksi           :tidak anemis
15.anus           
            Palpasi             :tidak ada hemoroid,lubang anus normal.

III                                DIGNOSTIC TEST/LAB PENUNJANG


Tanggal                       :21 februari 2011
Jam                              :07.15
hematologi Hasil Angka normal
Haemoglobin 11,7g/di L:13,4-17
P:11,4-15
leucocyt 6.700/mm3 4800-10.700
erytrocyt - L:4,5-6.7 jt
P:3.8-5,8 jt
trombocyt 248.000/mm3 150.000-350.000
led - -
Hitung jenis
Eos -%
Baso 9,4%
Stab -%
Segment 58.9 %
Lympo 31,7%
Mono -%

Lab klinik(widal)
Ty.o     :1/80
Ty.h.    :1/320
p.ty-a   : -
p.ty-b   :1/80
GDA   :68 mg/di
Terapi
  infuse D 10 14 tpm
  inj.D 40% 2 flash extra 1x
  inj norages 3x1 amp
  inj ranitidine 2x1 amp
OS --> Codein 3x20 mg
            Ozen    1x10 mg
            Azomax 1x500(selama 3 hari)
            Captopril 3x12.5 mg

IV ANALISA DATA
Data Kemungkinan etiologi masalah
Ds : pasien mengatakan mual mual,muntah. Gangguan pemenuhan
dan muntah 5x dalam kebutuhan nutrisi
sehari,dan pasien mengatakan
nafsu makannya menurun.

Do :k/u: lemah
Kesadaran:composmentis
TTv :S:36,20c
         N:92x/menit
        RR:22x/menit
        TD:130/40 MmHg
        bibir mukosa kering
        bising usus 35x/menit
        mata cowong
        muka pucat
        terpasng infuse D10 14 Tpm
di tangan kiri pasien

V .Diagnosa keperawatan
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang berhubungan dengan mual,muntah,
Ds        : pasien mengatakan mual,muntah 5x dalam sehari,serta nafsu makannya menurun.
Do       : k/u lemah
            Kesadaran: composmentis
            TTV     :S         : 36,20C
N         :92x/menit
RR       :22x/menit
TD       : 130/40 MmHg
Bibir mukosa kering
Bising usus 35x/menit
Mata cowong,muka pucat,Terpasang infuse D10 14 Tpm di tangan kiri pasien.
VI. RENCANA TINDAKAN
Diagnosa tujuan Rencana tindakan rasional
keperawatan
Gangguan Jangka pendek 1.lakukan hubungan 1.membina
pemenuhan -setelah dilakukan asuhan terapeutik dengan hubungan sling
kebutuhan nutrisi keperawatan 1x24 jam pasien dan keluarga percaya antara
yang berhubungan diharapkan keadaan pasien pasie,keluarga pasien
dengan umum 2.anjurkan untuk dngan petugas
mual,muntah. membaik,mual,muntahnya tidak makan- kesehatan
berkurang dan nafsu makanan yang 2.menghindari
makanya lebih meningkat. mengandung asam terjadinnya
Jangka panjang 3.anjurkan untuk mual,muntah
-setelah dilakukan asuhan makan sedikt tapi 3.mencegah
keperawatan 2x24 jam sering terjadinnya mual
diharapkan kebutuhan 4.anjurkan pasien muntah
nutrisi dapat terpenuhi untuk makan- 4.meningkatkan
,mual,muntahnya makanan dalam nafsu makan dan
hilang,nafsu makannya keadaan hangat menghindari
meningkat,k/u 5.lakukan kolaborasi terjadinnya mual
membaik,wajah lebih ttv muntah
segar,ttv normal kembali 6.lakukan kolabrasi 5.mengetahui
dengan tim medis perkembangan
KH: Pasien tidak dalam pemberian kondisi pasien
mual   dan muntah lagi. terapi 6.memercepat proses
Nafsu makannya 7.lakukan kolaborasi penyembuhan
meningkat, dengan tim gizi 7.menentukan diet
k/u baik yang tepat
wajah lebih segar
ttv nya normal kembali
S     :36,50C-37,50C
N     :70-80x/menit
RR  :16-20x/menit
TD  :120-90MmHg

VII. TINDAKAN KEPEAWATAN DAN EVALUASI(SOAP)


Diagnose keperawatan Tindakan keperawatan Evaluasi(soap)
Ds : pasien mengatakan mual Tanggal 21 februari     jam 09.15 Tanggal 21 februari 2011
dan muntah 5x dalam 1.melakukan hub.terapeutik dengan jam 15:15
sehari,dan pasien pasien,dan keluarga pasien S: pasien mengatakan
mengatakan nafsu makannya tujuannya untuk membina muntahnya sudah mulai
menurun. hubungan saling percaya antara berkurang yang awalnya
pasien,keluarga pasien,dengan 5x dalam segari 2x dalam
Do :k/u: lemah petugas kesehatan sehari serta nafsu
Kesadaran:composmentis 2.menganjurkan untuk tidak makannya sudah mulai
TTv :S:36,20c makan-makanan yang mengandung meningkat
         N:92x/menit asam untuk menghindari
        RR:22x/menit mual,muntah. O: k/u: cukup
        TD:130/40 MmHg 3.menganjurkan untuk makan Kesadaran: composmentis
        bibir mukosa kering sedikit tapi sering untuk Ttv:  s: 360c
        bising usus 35x/menit menghindari terjadinnya mual N: 88x/menit
        mata cowong muntah. Rr: 18x/menit
        muka pucat 4.menganjurkan makan-makanan Td : 120/80 MmHg
       terpasang infuse D10 14 dalam keadaan hangat untuk -wajah lebih segar
Tpm  di tangan kiri pasien menambah nafsu makan dan -bising usus 18x/menit
menghindari mual,muntah. -terpasang infuse D10 14
5.melakukan observasi ttv Tpm di tangan kiri pasien
k/u: cukup
kesadaran:composmentis A :masalah teratasi
wajah lebih segar sebagian
ttv:S:360C
      N:92x/menit P :intervensi dilanjutkan
     RR:24x/menit -melakukan hub.terapeutik
    TD:120/80 MmHg dengan pasien
6.melakukan kolaborasi dengan tim -menganjurkan untuk
medis untuk pemberian terapi makan sedikit tapi sering
Infuse D10 14 Tpm -menganjurkan untuk
Inj D40%2 flash makan makan-makanan
Inj norages 1 amp yang mengandung nutrisi..
Imjeksi ranitidine 1 ampul -menganjurkan untuk
Os- codein :20 mg makan-makanan dalam
Azomax:500 mg keadaan hangat
Ozen:10 mg -melakukan observasi ttv
Captopril: 12,5 mg -melakukan kolaborasi
7.kolaborasi dengan ahli gizi untuk dengan tim medis dalam
menentukan diet yang tepat pemberian terapi
Seperti bubur halus,dan makana- -melakukan kolaborasi
makanan yang mengandung protein dengan ahli gizi.
tinggi,buah,sayur.

CATATAN PERKEMBANGAN DAN EVALUASI(SOAP)


Diagnosa keperawatan Tindakan keperawatan Evaluasi(soap)
Ds : pasien mengatakan Tanggal 22 februari 2011 jam 14:30 Tanggal 22 februari
mual dan muntah 5x 1.membina hubungan terapeutik dengan 2011 jam 15.35
dalam sehari,dan pasien pasien dan keluarga pasien untuk membina S :pasien mengatakan
mengatakan nafsu hubungan saling percaya dengan petugas keadaannya
makannya menurun. kesehatan. membaik,sudah tidak
2.menganjurkan untuk makan sedikit tapi mual muntah lagi,nafsu
Do :k/u: lemah sering untuk menghindari mual,muntah makannya juga sudah
Kesadaran:composment 3.menganjurkan untuk makan-makanan meningkat.
is yang bergizi untuk memenuhi kebutuhan
TTv :S:36,20c nutrisi O :k/u: baik
         N:92x/menit seperti,buah,sayur,tahu,tempe,telur,daging, Kesadaran:composment
        RR:22x/menit dll is
        TD:130/40 MmHg 4.menganjurkan untuk makan-makanan Ttv : S: 360C
        bibir mukosa kering dalam keadaan hangat untuk meningkatkan         N: 82x/ menit
        bising usus 35x/menit nafsu makan dan menghindari        RR: 16x/menit
        mata cowong mual,muntah.        TD:120/90 MmHg
        muka pucat 5.melakukan observasi ttv -wajah segar
       terpasang infuse D10 k/u:baik -bibir mukosa lembab
14 Tpm di tangan kiri kesadaran:composmentis -Bising usus 16x/menit
pasien ttv: S:360C -infus di tangan kiri di
      N:88x/menit lepas
     RR: 18x/menit
     TD: 120/80 MmHg A :masalah teratasi
-wajah segar
-bibir mukosa lembab,bising usus P :intervensi
16x/menit dihentikan(pasien
-terpasang infuse D10 14 Tpm di tangan pulang)
kiri HE:- Menganjurkan
6.melakukan kolabrasi dengan tim medis untuk menjaga
Infuse D1O 14 Tpm kebutuhan nutrisi
Inj D40% 2 flash     os-codein 20 mg dengan makan-makanan
Inj norages 1 amp        -ozen 10 mg yang bergizi
Inj.ranitidin 1 amp      -azomax 10mg -Kontrol jika obat habis
7.melakukan kolaborasi dengan tim ahli -Kolaborasi dengan tim
gizi untuk menentukan dietyang tepat medis pemberian obat
seperti makan-makanan yang banyak untuk di bawa pulang.
mengandung vitamin,protein.dan zat besi os- codein 3x1
contoh:sayur,buah,daging,tempe,telur       Ozen 2x1
       Azomax3x1

DAFTAR PUSTAKA
Wulkinson,Judith, M 2007  buku saku diagnosis keperawatan Jakarta:egc 

carpenito,Lynda juall 2006.edisi 18 buku saku diagnosis keperawatan Jakarta:egc

alimul,aziz.2006.keterampilan dasar praktik klinik kebidanan.jakarta salemba medika

hidayat.A.Alimul (2008)keterampilan dasar praktek klinik kebidanan.jakarta salemba medika


cetakan II.
www.http//gejala dan kekurangan nutrisi.com/

Anda mungkin juga menyukai