1. Definisi
Nutrisi adalah aktivitas dalam mengambil , mengasimilasi, dan menggunakan
nutrient untuk tujuan pemeliharaan , perbaikan jaringan dan produksi energi. (NANDA,
2006)
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan
atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan zat-zat tersebut untuk
aktivitaas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. (Tarwoto dan Wartonah,
2006)
Jenis-Jenis Nutrisi :
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan, pada umumnya dalam
bentuk amilum. Pembentukan amilum terjadi dalam mulut melalui enzim ptialin yang
ada dalam air ludah. Amilum diubah menjadi maltosa kemudian diteruskan ke dalam
lambung. Dari lambung hidrat arang dikirim terus ke usus dua belas jari. Getah
pankreas yang dialirkan ke usus dua belas jari mengandung amilase. Dengan
demikian sisa amilum yang belum diubah menjadi maltosa oleh amilase pankreas
diubah seluruhnya menjadi maltosa. Maltosa ini kemudian diteruskan kedalam usus
halus. Usus halus mengeluarkan getah pankreas hidrat arang, yaitu maltose yang
bertugas mengubah maltosa menjadi dua molekul glukosa sakarosa yaitu fruktosa dan
glukosa. Laktose bertugas mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Setelah
berada dalam usus halus, seluruhnya diubah menjadi monosakarida oleh enzim-enzim
tadi.
b. Lemak
Penyerapan lemak dimulai dalam lambung (walau hanya sedikit), karena dalam mulut
tidak ada enzim pemecah lemak. Lambung mengeluarkan enzim lipase untuk
menghubah sebagian kecil lemak menjadi asam lemak dan gliserin, kemudian
diangkut melalui getah bening dan selanjutnya masuk kedalam peredaran darah untuk
kemudian di hati. Sintesis kembali terjadi dalam saluran getah bening, mengubah
lemak gliserin menjadi lemak seperti aslinya.Penyerapan lemak dillakuklan secara
pasif setelah lemak diubah menjadi gliserol asam lemak. Asam lemak mempunyai
sifat empedu, asam lemak yang termulsi inimampu di serap melawati dinding usus
halus. Penyerapan membutuhkan tenaga, lagi pula tidak semua lemak dapat diserap,
maka penyerapan lemak dapat dikatakan dengan cara aktif selektif.
c. Protein
Kelenjar ludah tidak dapat membuat enzim protease. Enzim proterase baru terdapat
dalam lambung, yaitu pepsin, yang mengubah protein menjadi albumuminosa dan
pepton.Kemudian, tripsin dalam usus dua belas jari yang berasal dari pankreas
mengubah sisa protein yang belum sempurna menjadi albuminosa dan pepton. Dalam
usus halus, albuminosa dan pepton seluruhnya diubah oleh enzim pepsin menjadi
asam-asam amino yang siap untuk diserap. Protein yang telah diubah kedalam bentuk
asam amino yang mudah larut dalam air ini juga dapat diserap secara pasif dan
memasuki langsung pembuluh darah.
d. Mineral
Mineral hadir dalam bentu tertentu sehingga tubuh mudah untuk memeprosesnya.
Umumnya, mineral diserap dengan mudah melalui dinding usus halus secara difusi
pasif maupun transportasi aktif. Mekanisme transprotasi aktif penting jika kebutuhan
tubuh meningkat atau adanya diet rendah kadar mineral. Hormon adalah zat yang
memegang peranan penting dalam mengatur mekanisme aktif ini. Penyerapan dapat
lebih jauh dipengaruhi oleh isi sistem pencernaan. Beberapa senyawa organik
tertentu, seperti asam oxalit, akan menghambat penyerapan kalsium. Beberapa dari
mineral adalah komponen esensial dari jaringan tubuh, sedang yang lainnya esensial
pada proses kimia tertentu.
e. Vitamin
Pencernaan vitamin melibatkan penguraiannya menjadi molekul-molekul yang lebih
kecil sehingga dapat diserap secara efektif. Beberapa penyerapn vitamin dilakukan
denagn difusi sederhana, tetapi sistem transportasi aktif sangat penting untuk
memastikan pemasulkan yang cukup. Vitamin yang larut dalm lemak diserap oleh
sistem transportasi aktif yang juga membawa lemak ke seluruh tubuh, sedang vitamin
yang larut dalam air mempunyai beberapa variasi mekanisme transportasi aktif.
f. Air
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang diperlukan oleh tubuh manusia.
Tubuh manusia terdiri 50%-70 air. Asupan air secara teratur sangat penting bagi
makhluk hidup untuk bertahan hidup dibandingkan dengan pemasukan nutrisi lain.
Bayi memiliki proporsi air yang lebih besar dibandingkan orang dewasa. Semakin tua
umur seseorang, maka proporsi air dalam tubuhnya akan semakin berkurang. Pada
orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500 cc per hari, namun dianjurkan
sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum. Selain itu, air yang masuk ke tubuh melalui
makanan lain berkisar antara 500-900 cc per hari.
2. Anatomi Fisiologi Terkait Nutrisi
(NANDA, 2006)
b. Faktor Presipitasi
1) Gangguan sistem gastrointestinal
2) Peningkatan atau penurunan laju metabolic
3) Asupan nutrient yang tidak adekuat
4) Susah menelan (disfagia)
5) Anoreksia
6) Penurunan status mental atau penurunan kesadaran
7) Efek dari pengobatan
8) Gaya hidup
9) Kelainan endokrin
(NANDA, 2006)
4. Gangguan
a. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan
tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan
asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
1) Tanda Klinis :
a) Berat badan 10-20% dibawah normal
b) Tinggi badan dibawah ideal
c) Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
d) Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
e) Adanya penurunan albumin serum
f) Adanya penurunan transferin
2) Kemungkinan Penyebab :
a) Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat
penyakit infeksi atau kanker.
b) Disfagia karena adanya kelainan persarafan
c) Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
d) Nafsu makan menurun
3) Komplikasi
a) Malnutrisi
b) Gizi buruk
b. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme
secara berlebihan.
1) Tanda Klinis :
a) Berat badan lebih dari 10% berat ideal
b) Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
c) Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
d) Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton.
2) Kemungkinan Penyebab :
a) Perubahan pola makan
b) Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.
3) Komplikasi :
a) Obeisitas
b) Diabetes melitus (Kelebihan zat gula)
c) Penyakit jantung koroner
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
1) Albumin (N = 4 - 5,5 mg/100 ml)
2) Transferin (N = 170 – 25 mg/100 ml)
3) Hemoglobin (N = 12 mg%)
4) BUN (N = 10 – 20 mg/100 ml)
5) Ekskresi Kreatin untuk 24 jam (N = Laki-laki = 0,6 – 1,3 mg/100 ml, Wanita N =
0,5 – 1,0 mg/100 ml)
b. Pengukuran Antropometri
1) BB ideal (TB-100) - 10% ( tinggi badan – 100) atau 0,9 x ( tinggi badan – 100)
A. Pengkajian
1. Pengkajian Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
a. Data Subjektif
1) Pasien mengatakan keram pada daerah abdomen
2) Pasien mengatakan nyeri pada daerah abdomen
3) Pasien menolak makan
4) Pasien mengatakan ketidakmampuan untuk mencerna makanan
5) Pasien mengatakan perubahan sensasi rasa
6) Pasien mengatakan merasa cepat kenyang setelah mengkonsumsi makanan
(NANDA, 2006)
b. Data Objektif
1) Pembuluh kapiler rapuh
2) Diare
3) Kehilangan rambut berlebih
4) Bising usus hiperaktif
5) Kurangnya minat terhadap makanan
6) Membran mukosa pucat
7) Tonus otot buruk
8) Rongga mulut terluka
9) Kelemahan otot untuk menelan/mengunyah
(NANDA, 2006)
2. Pengkajian Ketidakseimbangan Nutrisi Lebih Dari Kebutuhan Tubuh
a. Data Subjektif
1) Pasien mengatakan asupan makanan dimalam hari meningkat
2) Pasien mengatakan berat badan meningkat
3) Pasien mengatakan kurang beraktivitas
4) Pasien mengatakan rasa lapar meningkat
(NANDA, 2006)
b. Data Objektif
1) Konsentrasi asupan makanan dimalam hari
2) Makan sambil melakukan aktivitas
3) Makanan sebagai respon terhadap pengaruh internal (marah dan depresi)
4) Tingkat aktivitas kurang gerak
(NANDA, 2006)
3. Riwayat keperawatan dan diet untuk mengidentifikasi penyebab gangguan nutrisi
meluputi:
a. Anggaran makan, makan kesukaan, waktu makan
b. Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus
c. Apakan penurunan dan peningkatan berat badan, dan berapa lama periode
waktunya?
d. Apakah status fisik yang dapat meningkatan diet seperti luka bakar dan
demam?
e. Apakah toleransi makanan/minuman tertentu?
4. Faktor yang mempengaruhi diet
a. Status kesehatan
b. Kultur dan kepercayaan
c. Status sosial ekonomi
d. Faktor psikologis
e. Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan fisik : apatis, lesu
b. Berat badan : obesitas, kurus.
c. Otot : flaksia, tonus kurang, tidak mampu bekerja
d. Sistem saraf : bingung, rasa terbakar, refleksi menurun
e. Fungsi gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare, pembesaran liver
f. Kardiovaskuler : denyut nadi lebih dari 100x per menit, irama abnormal, tekanan
darah tinggi/rendah
g. Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah
h. Kulit : kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada/berlebihan
i. Bibir : kering pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran mukosa pucat
j. Gusi : perdarahan, peradangan
k. Lidah : edema, hiperemasis
l. Gigi : karies, nyeri, kotor
m. Mata : konjungtiva pucat, kering, eksotalamus, tanda-tanda infeksi
n. Kuku : mudah patah.
6. Pengukuran Antopometri
a. Berat badan ideal (TB-100)-10%)
b. Lingkar lengan atas (MAC):
Nilai normal:
Wanita: 28,5cm
Pria: 28,3cm
7. Laboratorium
a) Albumin (N = 4 - 5,5 mg/100 ml)
b) Transferin (N = 170 – 25 mg/100 ml)
c) Hemoglobin (N = 12 mg%)
d) BUN (N = 10 – 20 mg/100 ml)
e) Ekskresi Kreatin untuk 24 jam (N = Laki-laki = 0,6 – 1,3 mg/100 ml, Wanita N =
0,5 – 1,0 mg/100 ml)
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kesulitan mengunyah dan menelan ditandai dengan :
a. Data Subjektif
1) Pasien mengatakan keram pada daerah abdomen
(NANDA, 2006)
b. Data Objektif
1) Konsentrasi asupan makanan dimalam hari
2) Makan sambil melakukan aktivitas
3) Makanan sebagai respon terhadap pengaruh internal (marah dan depresi)
4) Tingkat aktivitas kurang gerak
(NANDA, 2006)
C. Perencanaan Keperawatan
1. Prioritas
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kesulitan mengunyah dan menelan ditandai dengan :
1) Data Subjektif
a) Pasien mengatakan keram pada daerah abdomen
b) Pasien mengatakan nyeri pada daerah abdomen
c) Pasien menolak makan
d) Pasien mengatakan ketidakmampuan untuk mencerna makanan
e) Pasien mengatakan perubahan sensasi rasa
f) Pasien mengatakan merasa cepat kenyang setelah mengkonsumsi makanan
(NANDA, 2006)
2) Data Objektif
a) Pembuluh kapiler rapuh
b) Diare
c) Kehilangan rambut berlebih
d) Bising usus hiperaktif
e) Kurangnya minat terhadap makanan
f) Membran mukosa pucat
g) Tonus otot buruk
h) Rongga mulut terluka
i) Kelemahan otot untuk menelan/mengunyah
(NANDA, 2006)
b. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
asupan yang berlebih terhadap kebutuhan metabolik ditandai dengan :
1) Data Subjektif
a) Pasien mengatakan asupan makanan dimalam hari meningkat
b) Pasien mengatakan berat badan meningkat
c) Pasien mengatakan kurang beraktivitas
d) Pasien mengatakan rasa lapar meningkat
(NANDA, 2006)
2) Data Objektif
a) Konsentrasi asupan makanan dimalam hari
b) Makan sambil melakukan aktivitas
c) Makanan sebagai respon terhadap pengaruh internal (marah dan depresi)
d) Tingkat aktivitas kurang gerak
(NANDA, 2006)
2. Rencana Keperawatan
D. Pelaksanaan Keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang
baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter &
Perry, 1997). Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan
dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-
keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.
Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana
keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan
dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan.
Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor
lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan
kegiatan komunikasi. (Kozier et al., 1995).
E. Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah gangguan pemenuhan nutrisi antara lain :
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Data Subjektif
1) Pasien mengatakan tidak keram pada daerah abdomen
2) Pasien mengatakan tidak ada nyeri pada daerah abdomen
3) Pasien mau makan
4) Pasien mengatakan mampu untuk mencerna makanan
Data Objektif
1) Pembuluh kapiler tidak rapuh
2) BAB lancer
3) Rambut tidak rontok
4) Bising usus normal (8-16 kali/menit)
5) Nafsu makan meningkat
6) Membran mukosa normal (merah muda)
7) Kemampuan otot untuk menelan/mengunyah
b. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
Data Subjektif
1) Pasien mengatakan asupan makanan dimalam tidak terlalu sering.
2) Pasien mengatakan berat badan meningkat
3) Pasien mengatakan sering beraktivitas
Data Objektif
1) Konsentrasi asupan makanan dimalam hari sedikit.
2) Tidak Makan sambil melakukan aktivitas
3) Makan tidak sebagai respon terhadap pengaruh internal (marah dan depresi)
4) Tingkat aktivitas sering gerak
WOC
METABOLISME
PEMBAKARAN LEMAK
BB MENINGKAT
PENIMBUNAN LEMAK
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
METABOLISME
PEMBAKARAN LEMAK
BB
Ketidakseimbangan nutrisi
lebih dari kebutuhan tubuh
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin.2008.Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori
dan aplikasi dalam Praktik.Jakarta : EGC
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Definisi dan
Klasifikasi. Jakarta : EGC
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 05 Desember 2015 pukul 10.20 wita di ruang mawar
RSUD Gianyar. Data yang diperoleh menggunakan teknik wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik, dan catatan penunjang pasien.
a. Pengumpulan Data
1. Identitas Pasien Penanggung
Nama : SN ZK
Umur : 60 Tahun 30 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki Perempuan
Status Perkawinan : Sudah Kawin Sudah Kawin
Suku Bangsa : Indonesia Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SMP SMA
Alamat : Gianyar Gianyar
Pekerjaan : Petani Wiraswasta
Tanggal MRS : 04-12-2015 -
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama masuk rumah sakit
Pasien datang ke rumah sakit tanggal 04 Desember 2015, pasien panas
sejak 2 hari dan merasa mual, nafsu makan menurun.
b. Keluhan sejak pengkajian
Pasien mengeluh mual dan nafsu makan menurun.
c. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh mengalami mual-mual, muntah, dan nafsu makan
menurun sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit (02 Desember 2015).
Pasien tidak dapat diajak berobat ke tempat pelayanan kesehatan seperti ke
dokter, klinik, puskesmas, rumah sakit. Tanggal 04 Desember 2015 pukul
09.00 wita pasien mengeluh perutnya sakit , akhirnya oleh keluarga pasien
diajak berobat kerumah sakit Gianyar tanggal 04 Desember 2015 pukul
09.00 wita diterima di IRD untuk menjalani pengobatan. Di IRD pasien
diberikan terapi Cefotaxim 3 x 500 mg dan terapi cairan IVFD RL 20
tts/menit, selanjutnya oleh dokter, pasien dianjurkan untuk menjalani rawat
inap dan diterima di ruang mawar kamar 4. Di ruang mawar pasien
diberikan terapi cairan infuse IVFD RL 20 tts/menit Cefotaxim 3 x 500 mg
dan disuruh diet bubur saring. Saat pengkajian pasien mengeluh badannya
panas dan mual-mual. DIAGNOSA MEDIS=DHF
d. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang memiliki
penyakit yang sama dengan pasien.
3. Eliminasi
a. BAB
Sebelum pengkajian dan saat pengkajian keluarga pasien mengatakan
mengalami gangguan. BAB lembek, berlendir, bau khas feses.
b. BAK
Sebelum pengkajian dan saat pengkajian keluarga pasien mengatakan
minum 2-4 gelas perhari dan kencingnya 5-7 kali sehari. Saat BAK tidak
merasakan nyeri dan warna kencingnya bening kekuningan , bau khas urin .
4. Gerak dan Aktivitas
a. Kemampuan ADL
Sebelum pengkajian pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa
melakukan kegiatan sehari-harinya dengan sendiri. Saat pengkajian pasien
dibantu oleh keluarganya untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
5. Istirahat Tidur
Sebelum pengkajian dan saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengalami
gangguan tidur pada malam hari, pasien tidur 7-8 jam.
6. Kebersihan Diri
Sebelum pengkajian pasien mengatakan mandi 2x sehari dan saat pengkajian
pasien hanya di lap saja.
7. Pengaturan Suhu Tubuh
Sebelum dan saat pengkajian pasien mengatakan tidak ada perasaan panas atau
dingin pada tubuhnya, paisen tidak tampak berkeringat.
8. Psikologis
a. Rasa Aman
Sebelum dan saat pengkajian pasien mengatakan cemas terhadap kondisinya
dan pasien tampak gelisah
b. Rasa Nyaman
Sebelum pengkajian pasien mengatakan nyaman dengan keadaannya. Saat
pengkajian pasien mengatakan sedikit susah bergerak karena memakai
selang infuse pada tangan kanan yang mengakibatkan pasien agak
terganggu.
9. Sosial
a. Data Sosial
Sebelum pengkajian data dan saat pengkajian keluarga pasien mengatakan
hubungan pasien dengan keluarga dan tetangga baik, kondisi lingkungan
rumah juga baik , kemampuan ekonomi keluarga sedang.
b. Prestasi dan Produktifitas
Sebelum dan saat pengkajian keluarga pasien mengatakan pasien tidak
memiliki prestasi. Keluarga pasien juga mengatakan bahwa tidak ada
pengaruh pekerjaan terhadap penyakit yang di derita pasien.
c. Belajar
Sebelum pengkajian keluarga pasien mengatakan kurang mengerti dengan
penyakit yang di derita begitu juga pasien .
d. Reaksi
Sebelum pengkajian keluarga pasien mengatakan bila ada waktu luang
pasien bisa menghabiskan waktu dengan keluarga dan saat pengkajian
pasien hanya ditemani oleh anaknya saja.
10. Spiritual
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum Pasien
1. Penilaian kualitatif : CM (compos metis)
Penilaian kuantitatif : GCS : E4 M6 V5
2. Bangun tubuh : sedang
3. Postur tubuh : tegak
4. Ukuran
- BB sebelum pengkajian : tidak dapat diobservasi
- BB saat pengkajian : tidak dapat diobservasi
- TB : tidak dapat diobservasi
Karena setelah pasien sakit tidak pernah mengukur tinggi dan berat badan.
5. Gejala Kardinal
- Tekanan darah:130/80 mmHg
- Suhu : 36oc
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi :20x/menit
6. Warna kulit : sawo matang
Turgor kulit : elastis
b. Keadaan fisik
1. Kepala :bentuk simetris, rambut halus, warna rambut hitam, kulit kepala
kurang bersih, dan bentuk tenggorokan simetris.
2. Mata : tidak ada edema pada kelopak mata, pergerakan bola mata baik,
konjungtiva baik (merah muda, pupil isokor).
3. Hidung : bentuk simetris, tidak ada secret , hidung bersih, tidak terdapat
darah, tidak ada luka.
4. Telinga : bentuk simetris, tidak terdapat serumen pada kedua telinga , tidak
terdapat darah, telinga bersih.
5. Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada pendarahan pada guzi, tidak ada
karies gigi, gigi tidak lengkap, gigi kotor, lidah kotor, dan tonsil tidak
membesar.
6. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe normal, tidak ada
bendungan vena jugularis.
7. Thorak : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot pada dada, gerakan
dada bebas, tidak ada nyeri tekan pada dada, suara jantung S1. S2 tunggal
regular, suara paru sonor, suara napas di seluruh lapang paru.
8. Abdomen : bentuk abdomen simetris, tidak ada benjolan, luka, bekas
jahitan. Ada sedikit striae pada abdomen, peristaltic usus 20x/menit, saat
perkusi suara timpani, terdapat nyeri tekan pada kuadran atas abdomen.
9. Ekstremitas : sebelum pengkajian pasien masih terpengaruhi anastesi
dan di lengan kanan terpasang infuse dan tidak ada edema, tidak ada
sianosis pada ujung kuku, kekuatan otot
555 555
555 555
Data penunjang:
b. Analisa Data
Di Ruang Mawar
RSUD Gianyar
Rumusan Masalah
Analisa Masalah
S : Pasien mengeluh mual dan muntah, pasien mengalami penurunan nafsu makan,
dan mukosa bibir kering.
Proses Terjadi :
Pasien mengalami mual dan muntah serta mengalami penurunan nafsu makan, sehingga
asupan makanan dan nutrisi yang terdapat didalam tubuh semakin berkurang apalagi
ditambah dengan tidak adanya nafsu makan. Apabila mual dan muntah terjadi secara
terus-menerus dan diimbangi dengan tidak adanya asupan nutrisi yang berupa makanan
maka dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Pasien dapat menderita kekurangan nutrisi secara berkelanjutan dan dapat mempengaruhi
aktivitas sehari-hari. Pasien dapat menderita malnutrisi dan berujung pada kematian
apabila tidak ditanggulangi.
P : Ansietas
S : Pasien mengatakan takut dan cemas terhadap penyakitnya dan pasien tampak
tegang.
Proses Terjadi :
Pasien merasa cemas karena nafsu makan menurun akibat suhu badan menurun
2. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia di tandai dengan pasien, tidak nafsu makan, mual muntah, mukosa bibir
pucat
2. Ansietas berhubungan dengan ancaman interitas biologis yang di rasa sekunder akibat
penyakit, ditandai dengan pasien mengatakan takut dari cemas terhadap penyakitnya
dan pasien tampak tegang.
3. Perencanaan Keperawatan
1. Prioritas masalah keperawatan berdasarkan diagnosa yang mengancam jiwa
pasien
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Rencana Keperawatan
Di Ruang Mawar
RSUD Gianyar
Di Ruang Mawar
RSUD Gianyar
11.15 Wita Memberi air ± 7-8 gelas / hari Pasien mau minum air
hangat yang di anjurkan
Diruang Mawar
RSUD Gianyar
O:
S :36,50C
N :80X/Menit
R : 20X/menit
TD : 130/80 mmHg
Nafsu makan pasien meningkat
A : Tujuan no 1 dan 2 tercapai,
tujuan no 3 dan 4 belum
tercapai, masalah belum teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien,
lanjutkan intervensi
1. Kesimpulan
Nutrisi adalah aktivitas dalam mengambil , mengasimilasi, dan
menggunakan nutrient untuk tujuan pemeliharaan , perbaikan jaringan dan
produksi energi. (NANDA, 2006).
2. Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk di
upayakan.Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan
dengan cara makan-makanan gizi seimbang dengan diimbangi dengan hidup bersih
untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari karena tanpa setiap
hari tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat imun tubuh yang menurun.
LAPORAN PENDAHULUAN dan ASUHAN
KEPERAWATAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
NUTRISI
Oleh
Kelompok 3
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali
2015/2016
Nama Kelompok :