Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

A. Definisi

Nutrisi dalah makanan yang mengandung unsur gizi yang dibutuhkan oleh sel-sel
tubuh.

Nutrisi adalah zat gizi yang terdapat dalam makanan.

(Alimul Hidayat A.Aziz : 2005)

Nutrisi adalah cairan gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh
serta mengeluarkan sisanya.

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi
dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan adanya Body
Mass Index (BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).

1. Body Mass Index (BMI)


Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan.
BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk
mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan:
BB (kg) BB (pon)x 704,5
atau
TB (m) TB (inci)2

2. Ideal Body Weight (IBW)


Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat.
Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi 100 dan
dikurangi 10% dari jumlah itu.
B. Etiologi

Penyebab yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi antara lain :

1. Pengetahuan

Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi


pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi
sehingga dapat terjadi kesalahan pemenuhan kebutuhan gizi.

2. Prasangka

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis makanan yang bernilai gizi tinggi dapat
mempengaruhi status gizi seseorang

Misalnya : di daerah, tempe yang merupakan sumber protein yang baik dan murah,
tidak digunakan dalam makanan sehari-hari karena masyarakat menganggap bahwa
mengkonsumsi tempe dapat merendahkan derajat mereka.

3. Kebiasaan

Adanya kebiasaan yang buruk atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat
juga mempengaruhi status gizi

Misalnya : di beberapa daerah, terdapat larangan makan pisang, pepaya bagi para
gadis, remaja maupun anak-anak.

4. Kesukaan

Kesukaan yang berlebihan terhadap sesuatu jenis makanan dapat mengakibatkan


kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat gizi yang
dibutuhkan secara cukup. Kesukaan banyak mengakibatkan terjadinya kasus soal
nutrisi pada anak karena asupan gizinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.
5. Ekonomi

Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi, penyediaan makanan


bergizi membutuhkan dana yang tidak sedikit karena perubahan status gizi
dipengaruhi oleh status ekonomi.

6. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini
sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia
tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
7. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan
wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9
kkal/kgBB/jam.
8. Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas
permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan
metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
9. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan)
biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
10. Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu
tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik
yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging
menyimbulkan kekuatan).
11. Alkohol dan Obat
Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi pada defisiensi
nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol daripada makanan.
Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal. Obat-obatan
yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-
obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat
gizi di dalam intestine.
C. Elemen Nutrien/ Zat Gizi
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemk
4. Vitamin
5. Mineral
6. Air

Karbohidrat, lemak dan protein disebut energi nutrien karena merupakan sumber
energi makanan. Sedangkan vitamin, mineral dan air merupakan subtansi penting
untuk membangun, mempertahankan dan mengatur metabolisme jaringan tubuh.

1. Karbohidrat
a. Karbohidrat merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan, pada umumnya
dalam bentuk amilum.
b. Pembentukan amilum terjadi dalam mulut melalui enzim ptalinyang ada dalam
air ludah.
c. Penyerapan karbohidrat yang dimakan/dikonsumsi berupa polisakarida,
disakarida dan monosakarida.
d. Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total.
2. Lemak
a. Pencernaan lemak dimulai dari lambung.
b. Lambung mengeluarkan enzim lipase untuk mengubah sebagian kecil lemak
menjadi asam lemak dan gliserin.
c. Kebutuhan lemak 10-25% dari kebutuhan energi total.
3. Protein
a. Enzim protease (pepsin) yang terdapat dalam lambung mengubah protein
menjadi albuminosa dan pepton.
b. Protein diserap dalam bentuk asam amino dan bersama-sama dengan darah di
bawa ke hati kemudin dibersihkan dari toksin.
c. Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.
4. Mineral
a. Mineral tidak membutuhkan pecernaan, mineral diserap dengan mudah
melalui dinding usus halus secara difusi pasif maupun transportasi aktif.
b. Jenis mineral : kalsium, fosfor, yodium, besi, magnesium zinc.
Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral.
5. Vitamin
a. Vitamin adalah zat organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit,
penting untuk melakukan fungsi metabolik.
b. Vitamin dibagi dalam du kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C,
B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak vitamin (A, D, E, K).
c. Pencernaan vitamin melibatkan penguraiannya.
6. Air (Cairan)
a. Air merupakan at makanan yang paling mendasar yang dibuuhkan oleh tubuh
manusia .
b. Tubuh manusia terdiri dari 50-70% air.
c. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari namun
dianjurkan sebanyak 1900ccsebagai batas optimum.

D. Tanda dan Gejala

Tanda :

1. Penurunan berat badan


2. Anoreksia
3. Tidak ada penyakit yang menurunkan berat badan
4. Penampilan kurus
5. Makan disembunyikan
6. Pemikiran tak rasional tentang makanan
7. Muntah

Gejala :

1. Lapar terus menerus/ menyangkal lapar


2. Takut peningkatan berat badan
3. Terlalu memperhatikan makanan, misal : menghitung kalori
4. Menolak mempertahankan berat badan diatas normal
5. Secara teratur merangsang diri untuk muntah
6. Puasa
E. Patofisiologi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan sebagai akibat dari stimulasi
strees fisik dan psikis yang menyebabkan peningkatan asam lambung sehingga
meningkatkan gas-gas dalam lambung. peningkatan asam lambung ini memicu pusat
lapar di hipotalamus berespon mual, muntah dan anoreksia. pemenuhan kebutuhan
nutrisi lebih dari kebutuhan di stimulasi dari sters fisik, psikis dan banyaknya aktifitas
yang dilakukan memicu pusat lapar hipotalamus berespon peningkatan nafsu makan
dan kebutuhuan energi tubuh meningkat.

F. Pathway

stress fisik dan psikis

Aktifitas meningkat peningkatan asam lambung

Peningkatan produksi gas lambung

Pusat lapar di hipotalamus

Peningkatan nafsu makan mual, muntah, anoreksia

Pemenuhan Nitrisi Lebih Dari Pemenuhan


G. Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan Kebutuhan

(sumber: Perry dan Potter, 2005; Price dan Wilson, 2005)

G. Manifestasi klinis
1. Mayor

Melaporkan atau mengalami masukan tidak adekuat kurang kurang yang


dianjurkan atau tanpa penurunan berat badan.
2. Minor
 Berat badan 10% sampai 20% atau lebih berat badan ideal.
 Lipatan kulit trisep, lingkar bagian tengah dan alat pertengahan lengan kurang
dari 60% standar pengukur.
 Kelemahan otot.
 Peka rangsangan mental dan kekacauan mental.
 Penurunan albumin, serum.
 Penurunan transferin, serum
H. Pemeriksaan Penunjang

1. Rontgen
2. USG
3. Laboratarium

I. Pengkajian Keperawatan

1. Informasi Umum
terdiri atas: nama, usia, tanggal lahir, jenis kelamin, suku bangsa, tanggal masuk
rumah sakit, waktu, dari dan diagnosa medis.

2. Riyawat Penyakit Dahulu


terdiri atas: riwayat penyakit sebelumnya, alergi, dan riwayat kesehatan keluarga.

3. Pengkajian Fisik
a. Perhatikan keadaan umum apakah anak tampak sakit, kesadaran dan keadaan
gizinya
- Tidak tampak sakit, sakit ringan atau berat
- Kesadaran
- Status gizi
- Inspeksi: proporsi atau postur tubuh
Tanda-tanda vital: Nadi, TD, BB, TB, dan suhu

b. Kepala : bentuk, besar, lingkar kepala, rambut

d. Mata : Ketajaman melihat, konjungtiva, katarak, kornea

e. Mulut : bibir, gigi, mukosa mulut, lidah

f. Hidung : bentuk, napas cuping, mukosa

g. Tenggorokan: suara, nyeri (laringitis), epliglotis, tonsil


h. Kulit : turgor, pigmentasi

4. Tinjauan Sistem
a. sistem gastrointestinal

- Diit biasa, jumlah makan perhari


- Pola diit, makan terakhir
- nafsu/ selera makan, mual muntah
- nyeri ulu hati
- alergi makanan
- masalah menguyah/ menelan
- BB, TB, Turgor kulit, tonus otot, edema/asites
- bising usus
b. sistem integument

- riwayat gangguan kulit


- abnotmalitas kuku, rambut
- penempilan lesi kulit, penyebab lesi kulit
c. sistem eliminasi

- Pola BAB dan BAK


- Kesulitan BAB
- BAB terakhir
d. sistem pengecapan

e. sistem penciuman

5. Data penunjang

a. albumin (N: 4-5,5 mg/100ml)

b. transferin (N:170-25 mg/100ml)

c. Hb (N:12mg%)

d. BUN (N: 10-20 mg?100ml)

e. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-1,3 mg/100ml, wanita: 0,5-1,0
mg/100mg)

J. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan


2. Perubahan Nutrisi Lebih dari Kebutuhan

K. Rencana Tindakan Keperawatan

1. Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan

Kemungkinan berhubungan dengan:

a. efek dari pengobatan

b. mual/muntah

c. ganguan intake makanan

d. radiasi/kemoterapi

e. penyakit kronis

Kemungkinan ditemukan data:

a. berat badan menurun

b. kelemahan

c. kesulitan makan

d. nafsu makan berkurang

e. hipotensi

f. ketidakseimbangan elektrolit

g. kulit kering

Masalah klinik berhubungan dengan:

a. anoreksia

b. Pembedahan

c. Kanker

d. Anemia

e. marasmus

Tujuan yang diharapkan NOC:

a. terjadi peningkatan berat badan sesuai batas waktu

b. peningkatan nutrisi
Intervensi NIC Rasional

1. tingkatkan intake makan melalui: 1. cara khusus untuk meningkatkan nafsu


makan
 mengurangi gangguan dari
lingkungan seperti berisik dan lain-
lain
 jaga privasi pasien
 jaga kebersihan ruangan
 berikan obat sebelum makan jika
ada indikasi

2. jaga kebersihan mulut pasien

3. bantu pasien makan jika tidak mampu


2. mulut yang bersih meningkatkan nafsu
makan
4. sajikan makanan yang mudah dicerna 3. membantu pasien makan
dalam keadaan hangat, tertutup, dan
berikan sedikit-sedikit tetapi sering

5. selingi makan dengan minum 4. meningkatkan selera makan dan intake


makan

6. hindari makanan yang mengandung


gas

7. ukut intake makanan dan timbang BB 5. memudahkan makanan masuk

8. lakukan latiha pasif dan aktif 6. mengurangai rasa nyaman

9. kaji tanda vital bising usus


7. observasi kebutuhan nutrisi

10.berikan pendidikan kesehatan tentang


cara diit dan kebutuhan kalori
8. menambah nafsu makan

9. membantu mengkaji keadaan pasien


10. meningkatkan pengrtahuan agar
pasien lebih kooperatif

2. Perubahan Nutrisi Lebih dari Kebutuhan Tubuh

Kemungkinan berhubungan dengan:

a. kelebihan intake

b. gaya hidup

c. perubahan kultur

d. psikologi untuk konsumsi tinggi kalori

Kemungkinan data yang ditemukan:

a. 20% lebih berat dari badan ideal

b. pola makan yang berlebihan

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:

a. obesitas

b. hipotiriodesme

c. pasien dengan pemakaian kortikosteriod

d. imobilisasi yang lam

Tujuan yang diharapkan NOC:

a. teridentifikasinnya kebutuhan nutrisi dan berat badan yang terkontrol

b. status gizi yang baik

c. tidak terjadinya penurunan berat badan yang berlebihan

Intervensi NIC Rasional

1. lakukan pengkajian pola makan 1. informasi dasar untuk perencanaan


awal
2. membantu mencapai tujuan
2. diskusikan dengan pasien tentang
kelebihan makan
3. membantu memecahkan masalah
3. diskusikan motivasi untuk
menurunkan berat badan

4. kaloborasi dengan ahli diit yang tepat 4. menentukan makanan yang sesuai

5. ukur intake makanan dalam 24 jam


5. mengetahui jumlah kalori yang masuk

6. buat program latihan untuk olah raga


6. meningkatkan kebutuhan energy

7. hindari makanan yang banyak


mengandung lemak

7. makan berlemak banyak


8. berikan pendidikan kesehatan tentang: menghasilkan energy
program diet yang benar, akibat yang
mungkin timbul pada kelebihan berat
badan 8. memberikan informasi dan
mengurangi komplikasi
DAFTAR PUSTAKA

Doenges,Marylyn E.2000. Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3.

JAKARTA:EGC

Buku Ilmu Kesehatan Anak. Universitas Indonesia Jilid 3.1985. JAKARTA:Informatika

Uliyah, Musrifatul. 2006. Keterampilan Dasar Praktek Klinik Kebidanan.


JAKARTA:Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai