Anda di halaman 1dari 15

TREND & ISU

KEPERAWATAN

Weni Widya Shari, S.Kep., Ners., M.Kep


KONSEP DASAR
 Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya
berdasarkan fakta.

 Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren juga dapat di
definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang biasanya
sedang popular di kalangan masyarakat.

 Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau
buktinya

 Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada
masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan
nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis.
 Trend dan Issu Keperawatan
Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang
dibicarakan banyak orang tentang praktek/mengenai keperawatan
baik itu berdasarkan fakta ataupun tidak, trend dan issu keperawatan
tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.

 Saat ini trend dan issu keperawatan yang sedang banyak


dibicarakan orang adalah Aborsi, Eutanasia dan Transplantasi organ
manusia, tentunya semua issu tersebut menyangkut keterkaitan
dengan aspek legal dan etis dalam keperawatan
Perkembangan Keperawatan di Indonesia
saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan
oleh :

Perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi yang sangat cepat sehingga
informasi dengan cepat dapat diakses oleh
semua orang sehingga informasi dengan
cepat diketahui oleh masyarakat

Perkembangan era globalisasi yang


menyebabkan keperawatan di Indonesia
harus menyesuaikan dengan
perkembangan keperawatan di negara
yang telah berkembang
Sosial ekonomi masyarakat semakin
meningkat sehingga masyarakat menuntut
pelayanan kesehatan yang berkualitas
tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat
ekonomi lemah mereka ingin pelayanan
kesehatan yang murah dan terjangkau
CONTOH TREND ISU
1. EUTHANASIA

 Euthanasia adalah tindakan mengakhiri


hidup seorang individu secara tidak
menyakitkan, ketika tindakan tersebut
dapat dikatakan sebagai bantuan untuk
meringankan penderitaan dari individu
yang akan mengakhiri hidupnya.
Euthanasia sukarela
ini dilakukan oleh individu yang secara sadar menginginkan
kematian

Eutanasia Non Sukarela


ini terjadi ketika individu tidak mampu untuk menyetujui karena faktor umur, ketidak
mampuan fisik dan mental. Sebagai contoh dari kasus ini adalah menghentikan bantuan
makanan dan minuman untuk pasien yang berada di dalam keadaan vegetatif (koma).

Eutanasia Tidak Sukarela


ini terjadi ketika pasien yang sedang sekarat dapat ditanyakan persetujuan,
namun hal ini tidak dilakukan. Kasus serupa dapat terjadi ketika permintaan
untuk melanjutkan perawatan ditolak.

Bantuan Bunuh Diri


ini sering diklasifikasikan sebagai salah satu bentuk euthanasia. Hal ini terjadi ketika
seorang individu diberikan informasi dan wacana untuk membunuh dirinya sendiri. Pihak
ketiga dapat dilibatkan, namun tidak harus hadir dalam aksi bunuh diri tersebut. Jika dokter
terlibat dalam euthanasia tipe ini, biasanya disebut sebagai ‘bunuh diri atas pertolongan
dokter’. Di Amerika Serikat, kasus ini pernah dilakukan oleh dr. Jack Kevorkian
Euthanasia aktif
menjabarkan kasus ketika
suatu tindakan dilakukan
dengan tujuan untuk
menimbulkan kematian. Euthanasia pasif menjabarkan
Contoh dari kasus ini kasus ketika kematian
adalah memberikan suntik diakibatkan oleh penghentian
mati. Hal ini ilegal di tindakan medis. Contoh dari
Britania Raya dan kasus ini adalah penghentian
Indonesia pemberian nutrisi, air, dan
ventilator
2. ABORTUS

 Abortus adalah berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20


minggu yang mengakibatkan kematian janin. Apabila janin lahir selamat
(hidup) sebelum 38 minggu namun setelah 20 minggu, maka istilahnya
adalah kelahiran prematur. Menggugurkan kandungan atau dalam dunia
kedokteran dikenal dengan istilah “abortus” adalah pengakhiran
kehamilan sebelum usia 20 minggu kehamilan atau berat bayi kurang
dari 500 g(ketika janin belum dapat hidup di luar kandungan). Angka
kejadian aborsi meningkat denganbertambahnya usia dan terdapatnya
riwayat aborsi sebelumnya.

 Proses abortus dapat berlangsung secara :


Ø  Spontan / alamiah (terjadi secara alami, tanpa tindakan apapun)
Ø  Buatan / sengaja (aborsi yang dilakukan secara sengaja),
Ø  Terapeutik / medis (aborsi yang dilakukan atas indikasi medik
karena terdapatnya suatupermasalahan atau komplikasi).
Penyebab Aborsi
 Penyebab abortus spontan bervariasi meliputi infeksi, faktor hormonal,
kelainan bentuk rahim,faktor imunologi (kekebalan tubuh), dan penyakit
dari ibu. Penyebab abortus pada umumnya terbagi atas faktor janin dan
faktor ibu :

a.   Faktor Janin


 Pada umumnya abortus spontan yang terjadi karena faktor janin
disebabkan karena terdapatnyakelainan pada perkembangan janin [seperti
kelainan kromosom (genetik)], gangguan pada ari-ari maupun kecelakaan
pada janin. Frekuensi terjadinya kelainan kromosom (genetik) pada
triwulanpertama berkisar sebesar 60%.
 b.   Faktor Ibu
 Beberapa hal yang berkaitan dengan faktor ibu yang dapat menyebabkan
abortus spontan adalahfaktor genetik orangtua yang berperan sebagai
carrier (pembawa) di dalam kelainan genetik;infeksi pada kehamilan
seperti herpes simpleks virus, cytomegalovirus, sifilis, gonorrhea;kelainan
hormonal seperti hipertiroid, kencing manis yang tidak terkontrol; kelainan
jantung;kelainan bawaan dari rahim, seperti rahimbikornu(rahim yang
bertanduk), rahim yang bersepta(memiliki selaput pembatas di dalamnya)
maupun parut rahim akibat riwayat kuret atau operasirahim
sebelumnya.Miomapada rahim juga berkaitan dengan angka kejadian
aborsi spontan. Selain itu, ada beberapa diantara orang tua yang tidak
3. TELE NURSING

Menurut Martono, telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak


jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan
pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada
jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara
beberapa perawat. Keuntungan dari teknologi ini yaitu mengurangi biaya
kesehatan, jangkauan tanpa batas akan layanan kesehatan, mengurangi
kunjungan dan masa hari rawat, meningkatkan pelayanan pasien sakit
kronis, mengembangkan model pendidikan keperawatan berbasis
multimedia (Britton, Keehner, Still & Walden 1999). Tetapi sistem ini
justru akan mengurangi intensitas interaksi antara perawat dan klien
dalam menjalin hubungan terapieutik sehingga konsep perawatan secara
holistik akan sedikit tersentuh oleh ners. Sistem ini baru diterapkan
dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di Rumah Sakit
Internasional. Hal ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan
teknik informasi oleh tenaga keperawatan serta sarana prasarana yang
masih belum memadai.
 Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan tehnologi
komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien.
Yang menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik)
dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di
definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik,
antar manusia dan atau komputer 4)

 Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan


tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan
kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau
antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa bagian terkait
dengan aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan
telemonitoring.

 Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi


dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi
satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan
memakai peralatan video conference (bagian integral dari telemedicine atau
telehealth)7)
4. ISU NASIONAL

1. Standar kompetensi belum disosialisasikan

2. Belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan

3. Kompetensi  berbagai jenjang pendidikan tidak berbatas

4. Mekanisme akreditasi belum berjalan dengan baiK

5. Peranan profesi di masa depan dituntut lebih banyak.

6. Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang praktik


keperawatan.
Click icon to add picture

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai