KEPERAWATAN
HIPERTENSI
Arfina Yusuf 2211102411178
Nurcahyani Putri Rahmadani 2211102411179
Amelia Fauzia 2211102411154
Yuni Sarah 2211102411155
Pembahasan
1 Definisi Hipertensi 4 Klasifikasi Hipertensi
2 Etiologi Hipertensi
5 Patofisiologi Hipertensi
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas Klien Meliputi : Nama, umur, tempat/tanggal lahir, jenis
kelamin, alamat, pekerjaan, suku/bangsa, agama, status perkawinan,
tanggal masuk rumah sakit (MRS), nomor register, dan diagnose medik.
2) Identitas Penanggung Jawab Meliputi : Nama, umur, jenis kelamin,
alamat, pekerjaan, serta status hubungan dengan klien,
b. Keluhan Utama Keluhan yang dapat muncul antara lain : nyeri kepala,
gelisah, palpitasi, pusing, leher kaku, penglihatan kabur, nyeri dada,
mudah Lelah, dan impotensi.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang Pengkajian yang mendukung keluhan
utama dengan memberikan pertanyaan tentang kronologi keluhan
utama. Keluhan lain yang menyerta biasanya : sakit kepala, pusing,
penglihatan buram, mual, detak jantung tidak teratur, dan nyeri dada.
d. Riwayat Kesehatan Dahulu Kaji adanya Riwayat penyakit hipertensi,
penyakit jantung, penyakit ginjal, stroke. Penting untuk mengkaji
mengenai Riwayat pemakaian obat- obatan masa lalu dan adanya
Riwayat alergi terhadap jenis obat.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga Kaji didalam keluarga adanya Riwayat penyakit
hipertensi, penyakit metabolic, penyakit menular seperti TBC, HIV, infeksi saluran
kemih, dan penyakit menurun seperti diabetes melitus, asma, dan lain- lain.
f. Aktivitas/ Istirahat
1) Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
2) Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea
g. Sirkulasi
1) Gejala :
a) Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung coroner/ katup dan penyakit
serebrovaskuler
b) Episode palpitasi
2) Tanda :
a) Peningkatan tekanan darah
b) Nadi denyutan jelas dari karotis, ungularis, radialis, takikardia
c) Murmur stenosis vulvular
d) Distensi vena jungularis
e) Kulit pucat, sianosis, suhu dingin (vasokontriksi perifer)
f) Pengisian kapiler mungkin lambat/ tertunda
h. Integritas Egp
1) Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress
multiple (hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan)
2) Tanda : letupan suasana hati, gelisah, penyempitan perhatian,
tangisan meledak, otot uka tegang, menghela nafas, peningkatan
pola bicara
i. Eliminasi Gejala : gangguan ginjal saat ini (seperti obstruksi) atau
riwayat penyakit ginjal pada masa lalu
j. Makanan/ cairan
1) Gejala :
a) Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam,
lemak, serta kolesterol
b) Mual, muntah dan perubahan berat badan saat ini
(meningkat/turun)
c) Riwayat penggunan diuretic
2) Tanda :
a) Berat badan normal atau obesitas
b) Adanya edema
c) Glikosuria
d) Neurosensory
3) Gejala :
a) Keluhan pening/ pusing, berdenyut, sakit kepala, suboksipital (terjadi saat
bangun dan menghilang secara spontan setelah beberapa jam)
b) Gangguan penglihatan (diplopia, penglihatan abur, epistaksis)
4) Tanda :
a) Status mental, perubahan keterjagaan orientasi, pola/ isi bicara, efek,
proses piker
b) Penurunan kekuatan genggaman tangan
k. Nyeri/ Ketidaknyamanan Gejala : angina (penyakit arteri coroner/
keterlibatan jantung), sakit kepala
l. Pernapasan
1) Gejala :
a) Disnea yang berkaitan dari aktivitas/ kerja, takipnea, ortopnea, dispnea
b) batuk dengan/ tanpa pembentukan sputum
c) riwayat merokok
2) Tanda :
a) Distress pernapasan/ penggunaan otot aksesori pernapasan
b) Bunyi napas tambahan (crakles/ mengi)
c) Sianosis
m. Keamanan
Gejala : gangguan koordinasi/ cara berjalan, hipotensi postural
n. Pembelajaran/ Penyuluhan
Gejala :
1) Factor risiko keluarga : hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung, diabetes
melitus
2) Factor lain, seperti orang afrika- amerika, usia tenggara, penggunaan pil KB
atau hormone lain, dan penggunaan alcohol/obat
2. Diagnosa hipertensi
01 02 03 04
05 06 07 08
Resiko
Deficit Resiko jatuh
Ansietas penurunan
Pengetahuan (D.0143)
(D.0080) curah jantung
(D.0111)
(D.0011)
3. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis b. Perfusi perifer tidak efektif b.d
(mis : iskemia) peningkatan tekanan darah
Rencana Tindakan : manajemen nyeri (I.08238) Rencana Tindakan : pemantauan tanda vital (I.02060)
1) Identifikasi lokasi, karakteristik nyeri, durasi, frekuensi, 1) Monitor tekanan darah
dan intensitas nyeri 2) Monitor nadi (frekuensi kekuatan, irama)
2) Identifikasi skala nyeri 3) Monitor pernapasan (frekuensi, kedalaman)
3) Identifikasi factor yang memperberat dan 4) Monitor suhu tubuh
memperingan nyeri 5) Monitor oksimetri nadi
4) Berikan terapi non farmakologis untuk mengurangi rasa 6) Identifikasi penyebab perubahan tanda vital
nyeri (mis : akupuntur, terapi music hypnosis, biofeedback, 7) Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien
Teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/ dingin) 8) Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
5) Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis :
suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
6) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 7) Ajarkan
Teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri 8)
Kolaborasi pemberian analgetic, jika perlu
c. Hypervolemia b.d gangguan mekanisme d. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
regulasi
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan
diharapkan keseimbangan cairan meningkat. diharapkan toleransi aktivitas meningkat
Kriteria hasil : keseimbangan cairan (L.03020) Kriteria Hasil : toleransi aktivitas (L.05047)
1) Terbebas dari edema 1) Pasien mampu melakukan aktivitas sehari- hari
2) Haluaran urin meningkat 2) Pasien mampu berpindah tanpa bantuan
3) Mampu mengontrol asupan cairan 3) Pasien mengatakan keluhan lemah berkurang
Rencana Tindakan : manajemen Hipervolemia (I.03114) Rencana Tindakan : manajemen energi (I.050178)
1) Periksa tanda dan gejala hypervolemia (mis : ortopnea, 1) Monitor kelelahan fisik
dispnea, edema, JVP/CPV meningkat, suara napas 2) Monitor pola dan jam tidur
tambahan) 3) Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah
2) Monitor intake dan output cairan stimulus (mis : cahaya, suara, kunjunga)
3) Monitor efek samping diuretic (mis : hipotensi ortostatik, 4) Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
hypovolemia, hipokalemia, hyponatremia) 5) Anjurkan tirah baring
4) Batasi asupan cairan dan garam 6) Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
5) Anjurkan cara membatasi cairan 7) Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
6) Kolaborasi pemberian diuretic meningkatkan asupan
e. Deficit pengetahuan b.d kurang minat f. Ansietas b.d kurang terpapar informasi
dalam belajar
Rencana Tindakan : edukasi kesehatan (I.12383) Rencana Tindakan : reduksi ansietas (I.09314)
1) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima 1) Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis :
informasi kondisi, waktu, stressor)
2) Identifikasi factor- factor yang dapat meningkatkan dan 2) Gunakan pendekatan yang tenang dan nyaman
menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat 3) Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
3) Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan pengobatan, dan prognosis
4) Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
5) Berikan kesempatan untuk bertanya
6) Jelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
7) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
8) Ajarkan strategi yang dapat digunkana untk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
g. Resiko penurunan curah jantung d.d h. Resiko jatuh d.d gangguan penglihatan
perubahan afterload
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan
curah jantung meningkat.
diharapkan tingkat jatuh menurun.
Kriteria Hasil : curah jantung (L.02008)
1) Tanda vital dalam rentang normal
Kriteria Hasil : tingkat jatuh (L.14138)
2) Nadi teraba kuat 1) Resiko jatuh dari tempat tidur menurun
3) Pasien tidak mengeluh Lelah 2) Resiko jatuh saat berjalan menurun
3) Resiko jatuh saat berdiri menurun
Rencana Tindakan : perawatan jantung (I.02075)
1) Identifikasi tanda/ gejala primer penurunan curah jantung Rencana Tindakan : pencegahan jatuh (I.14540)
(mis : dispnes, kelelahan, edema, ortopnes, paroxysmal 1) Identifikasi factor resiko (mis : usia diatas 65 tahun,
nocturnal dyspnea, peningkatan CPV) penurunan tingkat kesadaran, deficit kognitif, hipotensi
2) Identifikasi tanda/ gejala sekunder penurunan curah ortostatik, gangguan keseimbangan, gangguan
jantung (mis : peningkatan berat badan, hepatomegaly, penglihatan, neuropati)
distensi vena jungularis, rinkhibasah, oliguria, batuk, kulit 2) Identifikasi resiko jatuh setidaknya setiap shift atau
pucat) sesuai dengan kebijaksanaan institusi
3) Monitor tekanan darah 3) Identifikasi factor linkungan yang meningkatkan
4) Monitor intake dan output cairan resiko jatuh (mis : morse scale, humpty dumpty)
5) Monitor keluhan nyeri dada 4) Pasang handrail tempat tidur
6) Berikan diet jantung yang sesuai 5) Anjurkan memanggil perawta jika membutuhkan
7) Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress, jika perlu bantuan untuk berpindah
8) Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
9) Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
10) Kolaborasi pemberian anti aritmia, jika perlu
4. Implementasi