Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EVIDENCE BASE PRACTICE

Dosen Pembimbing : Emmelia Astika Fitri Damayanti, S.Kep., Ns., M.Kep

Laporan ini disususn untuk memenuhi tugas Manajemen Keperawatan

Disusun Oleh :

Kelompok 7

1. Alvi Adisty (20001)


2. Elza Septiani Amelia (20019)
3. Nia Ameliya Apriyatul Kasanah (20030)
4. Sakinah Nurjannah (20039)
5. Atika Nurdiyani (20054)

Tk : 3 Semester V

AKADEMI KEPERAWATAN YASPEN

JAKARTA

Jl. Batas II No.54 Kel Baru, Pasar Rebo, Kota Jakarta Timur, Kode Pos 13780

Website : www.akperyaspen.ac.id Email : akperyaspen@ymail.com

Tahun ajaran 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah “Evidence Base Practice untuk Meningkatkan Patient Safety” ini dapat tersusun
hingga selesai. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kali, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karna itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah yang kami tulis ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi
teman-teman mahasiswa keperawatan dan semoga bisa menjadi bahan referensi untuk
pembelajaran kita bersama.

Jakarta, September 2022

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI ..…………………………………………………………………………………
BAB I...........................................................................................................................................
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
D. Manfaat penelitian 4
BAB II.......................................................................................................................................4
PEMBAHASAN

A. Definisi Evidence Based Practice 6


B. Konsep 6
C. Tujuan 7
D. Manfaat 7
E. Langkah langkah 8
F. Pelaksanaan EBP 9
G. Hambatan pelaksanaan EBP 9
BAB III..................................................................................................................................….
A. Kesimpulan 10
B. saran 10
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Clinical Base Evidence atau Evidence Base Practice (EBP) adalah tindakan
yang teliti dan bertanggung jawab denggan menggunakan bukti (berbasis bukti) yang
bungaungan dengan keadaan keahlian klinis atau nilai-nilai pasien untuk menentun
pengambilan keputusan dalam proses perawatan (Titler, 2008).
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi assesment risiko, identifikasi dan
pengolahan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cidera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melakukan suatu tindakan atau tidak mengambil
kesalahan akibat melakukan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
Evidence Base Practice digunakan untuk meningkatkan keselamatan pasien
berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan riset-riset yang telah
ditemukan. Oleh karna itu, disusunlah makalah ini untuk membahas secara
komperhensif terkait evidence base practice dan riset klinis keperawatan, sehingga
perawat dapat memahami atau mengaplikasikannya dengan baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Evidence Base Practice dan keselamatan pasien ?
2. Bagaimanakah konsep-konsep Evidence Base Practice?
3. Apakah tujuan dan manfaat Evidence Base Practice?
4. Bagaimana langkah-langkah Evidence Base Practice?
5. Bagaimana pelaksanaan Evidence Base Practice?
6. Apa saja hambatan penggunaan Evidence Base Practice?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi Evidence Base Practice
2. Memahami konsep Evidence Base Practice
3. Mengetahui Tujuan Evidence Base Practice

4
4. Mengetahui manfaat Evidence Base Practice
5. Mengetahui langkah-langkah Evidence Base Practice
6. Mengetahui pelaksanaan dan hambatan pelaksanaan Evidence Base Practice pada
Keperawatan

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk menjelaskan dan menelaah
situasi tentang Evidence Base Practice untuk meningkatkan safety patient ditatanan
klinis keperawatan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Evidence Based Pratice


Evidence Based Practice (EBP) merupakan proses penggunaan bukti-bukti
terbaik yang jelas, tugas dan berkesinambungan guna pembuatan keputusan klinik
dalam merawat individu pasien (Nurhayati, 2015)
EBP merupakan suatu pendekatan pemecahan masalah untuk pengambilan
keputusan dalam organisasi pelayanan kesehatan yang terintegrasi di dalamnya adalah
ilmu pengetahuan atau teori yang ada dengan pengalaman dan bukti-bukti nyata yang
baik (pasien dan praktisi). EBP dapat dipengaruh oleh faktor internal dan external
serta memaksa untuk berpikir kritis dalam penerapan pelayanan secara bijaksana
terhadadap pelayanan pasien individu, kelompok atau system (newhouse, dearholt,
poe, pough, & white, 2005).
Evidence Based Pratice (EBP) keperawatan adalah proses untuk menentukan,
menilai dan mengaplikasikan bukti ilmiah terbaik dari literatur keperawatan maupun
medis untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien. Dengan kata lain, EBP
merupakan salah satu langkah empiris untuk mengetahui lebih lanjut apakah suatu
penelitian dapat diimplementasikan pada lahan praktek yang berfokus pada metode
dengan critical thinking dan menggunakan data dan penelitian yang tersedia secara
maksimal

B. Konsep Evidence Based practice

Evidence Based Practice (EBP) adalah proses penggunaan bukti-bukti terbaik yang
jelas, tegas dan berkesinambungan guna keputusan klinik dan dalam merawat
individu pasien

a. Model Settler
Merupakan seperangkat perlengkapan atau media penelitian untuk meningkatkan
penerapan efisiensi Evidence Base. 5 langkah dalam model senttler:
Fase 1: Persiapan
Fase 2 : Validasi
Fase 3 : Perbandingan evaluasi dan pengambilan keputusan
Fase 4 : Translasi dan aplikasi

6
Fase 5 : Evaluasi

b. Model IOWA
Model IOWA diawali dengan adanya tringer atau masalah.Trigger bisa berupa
knowledge fokus atau problem fokus. Jika masalah yang ada menjadi prioritas
organisasi, maka baru dibentuklah tim. Tim terdiri atas dokter, perawat dan tenaga
kesehatan lain yang tertarik dan paham dalam penelitian. Langkah berikutnya
adalah minsintesis bukti-bukti yang ada. Apabila bukti yang kuat sudah diperoleh,
maka segera dilakukan uji coba dan hasilnya harus dievaluasi dan didiseminasikan

c. Model konseptual Rosswum & Larrabee


Model ini disebut juga dengan model Evidence Based Practice Change yang
terdiri dari 6 langkah yaitu :
Tahap 1 :mengkaji kebutuhan untuk perubahan praktis
Tahap 2 : tentukkan evidence terbaik
Tahap 3 : kritikal analisis evidence
Tahap 4 : design perubahan dalam praktek
Tahap 5 : implementasi dan evaluasi perunbahan
Tahap 6 : integrasikan dan maintain perubahan dalam praktek
Model ini menjelaskan bahwa penerapan Evidence Based Nursing ke lahan
paktek harus memperhatikan latar belakang teori yang ada, kevalidan dan
kereliabilitasan metode yang digunakan, serta penggunaan nomenklatur yang
standar

C. Tujuan Evidence Based Practice


Tujuan EBP memberikan data pada perawat praktisi berdasarkan bukti ilmiah agar
dapat memberikan perawatan secara efektif dengan menggunakan hasil penelitian
yang terbaik, menyelesaikan masalah yang ada di tempat pemberian pelayanan
terhadap pasien, mencapai kesempurnaan dalam pemberian asuhan keperawatan dan
jaminan standar kualitas dan untuk memicu adanya inovasi (Grinspun, Virani &
Bajnok, 2001).

D. Manfaat Evidence Based Practice

7
Menurut Trinder & Reynolds (2006), manfaat evidence based practice dalam
keperawatan yaitu :
1. Menjadi jembatan antara penelitian dan praktik
2. Mengeliminasi penelitian dengan kualitas penelitian yang buruk
3. Mencegah terjadinya informasi yang overload terkait hasil-hasil penelitian
4. Mengeliminasi budaya “practice which is not evidence based”

E. Langkah-langkah dalam EPB


Menurut Melnyk dan Overholt (2011), terdapat 7 langkah dalam Evidence
Based Practice yaitu :
1. Menumbuhkan semangat menyelidiki
2. Menanyakan pertanyaan klinik dengan menggunakan PICO/PICOT format
3. Mencari dan mengumpulkan bukti-bukti (artikel penelititan) yang paling relevan
dengan PICO/PICOT
4. Melakukan penilaian kritis terhadap bukti-bukti (artikel penelititan)
5. Mengintegrasikan bukti-bukti (artikel penelititan) terbaik dengan salah satu ahli di
klinik serta memperhatikan keinginan dan manfaatnya bagipasien dalam membuat
keputusan atau perubahan
6. Mengevaluasi outcome dari perubahan yang telah diputuskan berdasarkan bukti -
bukti.
7. Menyebarluaskan hasil dari EBP

Sedangkan menurut Cluett (2006) terdapat 5 langkah dalam proses evidence based
practice yaitu :
1. Berefleksi terhadap praktek keperawatan dan mengidentifikasi “area yang masih
tidak pasti”.
2. Menterjemahkan “area yang masih tidak pasti” tersebut menjadi pertanyaan-
pertanyaan yang fokus dan dapat dicari jawabannya.
3. Mencari literatur terkait hasil penelitian yang menggunakan desain penelitianyang
sesuai untuk membantu dalam menjawab pertanyaan pada langkah 2.
4. Mengkritisi penelitian.
5. Mengubah praktek keperawatan jika hasil penelitian yang dikritisi menyarankan hal
tersebut.

8
F. Pelaksanaan EBP Pada Keperawatan
1. Mengakui status atau arah praktek dan yakin bahwa pemberian perawatan
berdasarkan fakta terbaik akan meningkatkan hasil perawatan klien.
2. Implementasi hanya akan sukses bila perawat menggunakan dan mendukung
“pemberian perawatan berdasarkan fakta”.
3. Evaluasi penampilan klinik senantiasa dilakukan perawat dalam penggunaan EBP.
4. Praktek berdasarkan fakta berperan penting dalam perawatan kesehatan.
5. Praktek berdasarkan hasil temuan riset akan meningkatkan kualitas praktek,
penggunaan biaya yang efektif pada pelayanan kesehatan.
6. Penggunaan EBP meningkatkan profesionalisme dan diikuti dengan evaluasi yang
berkelanjutan.
7. Perawat membutuhkan peran dari fakta untuk meningkatkan intuisi, observasi
pada klien dan bagaimana respon terhadap intervensi yang diberikan. Dalam
tindakan diharapkan perawat memperhatikan etnik, sex, usia, kultur dan status
kesehatan.

G. Hambatan Pelaksanaan EBP Pada Keperawatan


1. Berkaitan dengan penggunaan waktu.
2. Akses terhadap jurnal dan artikel.
3. Keterampilan untuk mencari.
4. Keterampilan dalam melakukan kritik riset.
5. Kurang paham atau kurang mengerti.
6. Kurangnya kemampuan penguasaan bahasa untuk penggunaan hasil-hasil
riset.
7. Salah pengertian tentang proses.
8. Kualitas dari fakta yang ditemukan.
9. Pentingnya pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana untuk menggunakan
literatur hasil penemuan untuk intervensi praktek yang terbaik untuk
diterapkan pada klien.

9
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. EBP sangat perlu diaplikasikan di dalam praktik keperawatan terutama dalam


pemberian asuhan keperawatan kepada klien. Dengan mengaplikasikan EBP di dalam
tindak keperawatan akan memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas dalam
kondisi pasien. Keadaan sehat pasien sangat berkaitan dengan tindakan keperawatan
yang diberikan oleh perawat. Dalam pemberian keperawatan yang didasarkan pada
EBP menekan kan pada bukti-bukti yang ada sekaligus relevansi terhadap kondisi
klinis pasien. Bukti-bukti yang dapat ditemukan dapat berasal dari sumber-sumber
riset hasil penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, bukti-bukti juga yang relevan
dengan masalah atau kondisi klinis dari pasien. Perawat dalam mengaplikasikan atau
mengimplementasikan EBP dalam pelayanan kesehatan bergantung kepada
pengetahuan, keterampilan serta kompetensinya. Hal tersebut sangat berpengaruh
terhadap pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan EBP. Dengan adanya
komponen-komponen pendukung EBP dalam pelayanan kesehatan dapat diberikan
secara professional serta meminimalisir terjadinya insiden dalam praktek keperawatan
sehingga pasien tidak mengalami kerugian saat proses perawatan dirumah sakit

B. Saran
Penerapan EBP perlu ditingkatkan kembali dalam praktek keperawatan khususnya
dalam intervensi kepada pasien. Karena ketika EBP dilakukan dengan baik, maka
pasien yang dirawat akan menerima dampak yang baik pula. Maka dari itu,
pengetahuan mengenai EBP harus perlu diperhatikan bagi para tenaga kesehatan
khususnya perawat yang dituntut untuk profesionalitas tinggi dengan berbagai
kompetensi dan skill.

10
DAFTAR PUSTAKA

Grinspun, D., Virani, T., & Bajnok, I. (2001). Nursing best practice guidelines: The RNAO
project. Hospital Quarterly, 4, 54-57 XMelnyk, B.M. & Fineout-Overholt, E., 2011.
Evidence-based Practice in

Nursing & Healthcare: A Guide to Best Practice Second Edition, Lippincott Williams &
Wilkins.

Reza, R (2019). Konsep Evidence Based Practice Dalam Keperawatan.


https://id.scribd.com/document/437972763/Makalah-Konsep-Evidence-Based-Practice-SIK

Trinder L. A critical appraisal of evidence-based practice. In: Trinder L, Reynolds S (eds).


Evidence-based Practice: A Critical Appraisal. Oxford: Blackwell Science, 2006; 212–241.

Anda mungkin juga menyukai