KEPERAWATAN DASAR 2
KELOMPOK 5
A. Latar Belakang
Pada saat ini, perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang kesehatan
juga memberikan kontribusi yang sangat untuk menunjang praktek perawatan luka
ini. Disamping itu pula, isu terkini yang berkait dengan manajemen perawatan luka
ini berkaitan dengan perubahan profil pasien, dimana pasien dengan kondisi
penyakit degeneratif dan kelainan metabolic semakin banyak ditemukan. Kondisi
tersebut biasanya sering menyertai kekompleksan suatu luka dimana perawatan
yang tepat diperlukan agar proses penyembuhan bisa tercapai dengan optimal.
Dengan demikian, perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang adekuat terkait dengan proses perawatan luka yang dimulai dari
pengkajian yang komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi
tindakan, evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil
yang sistematis. Isu yang lain yang harus dipahami oleh perawat adalah berkaitan
dengan cost effectiveness. Manajemen perawatan luka modern sangat
mengedepankan isu tersebut. Hal ini ditunjang dengan semakin banyaknya inovasi
terbaru dalam perkembangan produk-produk yang bisa dipakai dalam merawat luka
B. Rumusan Masalah
1. Apa Prinsip Perawatan Luka?
2. Apa Klasifikasi Diagnosis keperawatan ?
3. Ketahui lama penyembuhan luka operasi dan faktor yang mempengaruhinya?
4. Memahami proses penyembuhan luka?
5. Berbagai kondisi yang menyebabkan luka sulit sembuh
6. Bagaimana cara penybuhan luka operasi?
7. Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka operasi.
C. Tujuan Makalah
Mencegah infeksi
- Membersihkan luka merupakan faktor yang paling penting dalam pencegahan
infeksi luka. Sebagian besar luka terkontaminasi saat pertama datang. Luka
tersebut dapat mengandung darah beku, kotoran, jaringan mati atau rusak dan
mungkin benda asing.
- Bersihkan kulit sekitar luka secara menyeluruh dengan sabun dan air atau
larutan antiseptik. Air dan larutan antiseptik harus dituangkan ke dalam luka.
- Setelah memberikan anestesi lokal, periksa hati-hati apakah ada benda asing
dan bersihkan jaringan yang mati. Pastikan kerusakan apa yang terjadi. Luka
besar memerlukan anestesi umum.
- Antibiotik biasanya tidak diperlukan jika luka dibersihkan dengan hati-hati.
Namun demikian, beberapa luka tetap harus diobati dengan antibiotik, yaitu:
Luka yang lebih dari 12 jam (luka ini biasanya telah terinfeksi).Luka tembus ke
dalam jaringan (vulnus pungtum), harus disayat/dilebarkan untuk membunuh
bakteri anaerob. Profilaksis tetanus . Jika belum divaksinasi tetanus, beri ATS
dan TT. Pemberian ATS efektif bila diberikan sebelum 24 jam luka. Jika telah
mendapatkan vaksinasi tetanus, beri ulangan TT jika sudah waktunya.
Menutup luka
Jika luka terjadi kurang dari sehari dan telah dibersihkan dengan seksama, luka
dapat benar-benar ditutup/dijahit (penutupan luka primer).Luka tidak boleh
ditutup bila: telah lebih dari 24 jam, luka sangat kotor atau terdapat benda asing,
atau luka akibat gigitan binatang.Luka bernanah tidak boleh dijahit, tutup ringan
luka tersebut dengan menggunakan kasa lembap.Luka yang tidak ditutup
dengan penutupan primer, harus tetap ditutup ringan dengan kasa lembap. Jika
luka bersih dalam waktu 48 jam berikutnya, luka dapat benar-benar ditutup
(penutupan luka primer yang tertunda).Jika luka terinfeksi, tutup ringan luka dan
biarkan sembuh dengan sendirinya.
Infeksi luka
Tanda klinis: nyeri, bengkak, berwarna kemerahan, terasa panas
danmengeluarkan nanah.
Tatalaksana : Buka luka jika dicurigai terdapat nanah, Bersihkan luka dengan
cairan desinfektan, Tutup ringan luka dengan kasa lembap. Ganti balutan setiap
hari, lebih sering bila perlu, Berikan antibiotik sampai selulitis sekitar luka
sembuh (biasanya dalam waktu 5 hari). Berikan kloksasilin oral (25–50
mg/kgBB/dosis 4 kali sehari) karena sebagian besar luka biasanya mengandung
Staphylococus. Berikan ampisilin oral (25–50 mg/kgBB/dosis 4 kali sehari),
gentamisin (7.5 mg/kgBB IV/IM sekali sehari) dan metronidazol (7.5
mg/kgBB/dosis 3 kali sehari) jika dicurigai terjadi pertumbuhan bakteri saluran
cerna.
2. Luka tusuk
Luka tusuk disebabkan oleh benda tajam dan panjang, seperti pisau, jarum,
atau paku. Meski umumnya tidak menyebabkan darah banyak keluar, luka jenis
ini dapat menembus kulit hingga melukai organ dalam.Selain itu, luka tusuk juga
dapat menyebabkan tetanus. Jika Anda tertusuk benda yang kotor, misalnya
paku berkarat, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter
akan melakukan perawatan luka untuk mencegah infeksi, dan memberikan
vaksinasi tetanus bila diperlukan.
3. Diabetes
Karena kandungan gula dalam darah yang tinggi, orang dengan diabetes
lukanya dapat lebih lama sembuh. Ini karena gula tinggi punya dampak negatif
terhadap sirkulasi darah dan kerja sistem imun. Selain itu orang dengan diabetes
juga bisa mengalami kerusakan saraf membuat diri jadi sulit untuk merasakan
sakit. Karena tidak merasa sakit seseorang bisa jadi tidak tahu kalau ada
sesuatu yang menyakiti tubuhnya hingga berujung pada lebih banyak luka.
4. Pengaruh obat
Kadang kala efek samping dari obat-obatan bisa jadi penyebab mengapa
luka di tubuh jadi lebih lama sembuh. Sebagai contoh obat kemoterapi dan
radioterapi dapat mengganggu kerja sistem imun yang berdampak pada proses
penyembuhan luka. Obat antibiotik dapat membunuh bakteri baik sehingga risiko
infeksi pada luka dapat meningkat. Terakhir obat antiradang juga bisa
mengganggu peradangan yang diperlukan dalam proses penyembuhan luka.
5. Sirkulasi darah buruk
Bagaimana luka bisa sembuh pada dasarnya karena peran darah merah
membawa apa yang dibutuhkan untuk sel-sel baru tumbuh. Oleh sebab itu bila
seseorang memiliki sirkulasi darah yang buruk di area luka maka proses
penyembuhan juga jadi akan lebih lama. Kondisi seperti diabetes, penyumbatan
arteri, penggumpalan darah, hingga obesitas dapat jadi penyebab buruknya
sirkulasi darah.
6. Ulkus kulit
Ulkus kulit atau oleh orang awam disebut eksim basah merupakan luka yang
disebabkan oleh tekanan berlebih. Bila seseorang misalnya tidak bisa bangun
dari tempat tidur untuk waktu yang lama maka akan ada tekanan pada bagian
tubuh yang bersentuhan langsung dengan kasur. Tekanan tersebut dapat
menyebabkan munculnya luka dengan tingkat keparahan tertentu. Bila luka
masih ringan maka bisa sembuh dengan sendirinya, namun bila sudah berat
dibutuhkan pengobatan medis.
7. Minum alcohol
Satu studi tahun 2014 yang dipublikasi di jurnal Alcoholism: Clinical and
Experimental Research menyebut bahwa konsumsi alkohol juga bisa
memperlambat penyembuhan luka. Alasannya karena orang yang sering minum-
minum dapat pengurangan sel darah putih yang berperan melawan infeksi.
Karena minim sel darah putih maka risiko infeksi pun akan meningkat secara
signifikan.
Perawatan Luka Operasi yang Perlu Diketahui Berikut ini adalah berbagi perawatan
luka operasi yang bisa dilakukan:
1. Luka operasi jangan sampai terkena air
Salah satu perawatan luka operasi yang perlu dilakukan adalah menjaga luka
operasi agar tidak terkena air. Luka operasi tidak boleh terkena air pada 24 jam
pertama setelah operasi. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk tidak mandi
pada hari pertama. Untuk membersihkan tubuh, Anda dapat menyekanya
menggunakan kain atau spons.
Pada jenis operasi tertentu, Anda mungkin diperbolehkan untuk mandi pada
hari kedua. Namun, Anda akan disarankan mandi dengan shower agar lebih
mudah mengatur arah air menjauhi daerah luka operasi. Hal ini perlu dilakukan
karena luka operasi yang basah dapat terbuka kembali. Anda juga tidak
diperkenankan untuk berenang atau berendam hingga jahitan dilepas. Bila perban
basah dan luka operasi terkena air, Anda perlu mengganti perban dan
mengeringkan luka dengan handuk yang kering. Tanyakan pada dokter apakah
Anda perlu mengenakan perban yang tahan air.
2. Ganti Perban Penutup Luka Operasi secara Berkala
Perban digunakan untuk membantu melindungi luka operasi dari cedera luar
dan memberikan kesempatan pada luka untuk sembuh lebih cepat. Akan tetapi,
perban perlu diganti secara berkala. Dokter bedah akan memberitahu Anda kapan
dan bagaimana cara mengganti perban.
Berikut ini adalah langkah yang perlu dilakukan saat mengganti perban:
Pertama, jangan menggunakan perhiasan di jari dan tangan selama
mengganti perban dan jauhkan hewan peliharaan jika Anda memeliharanya.
Cuci tangan Anda dengan air mengalir dan sabun sebelum dan setelah mengganti
perban, serta gunakan sarung tangan untuk membuka perban. Anda dapat
membasahi perban dengan air bersih sebelum dibuka supaya memberikan rasa
nyaman saat perban ditarik. Namun, tanyakan hal ini terlebih dahulu kepada
dokter bedah Anda.
Setelah perban dibuka, Anda dapat membersihkan luka operasi dan kulit di
sekitar luka dengan kain kasa yang telah direndam dalam cairan infus garam.
Usap secara perlahan dan lembut.
Jangan menggunakan sabun antibakteri atau cairan antiseptik lainnya, seperti
alkohol atau povidone iodine. Cairan-cairan tersebut justru dapat menunda
penyembuhan atau bahkan merusak kulit. Jangan mengoleskan krim, larutan,
atau serbuk obat herbal apa pun pada saat melakukan perawatan luka operasi,
kecuali bila diizinkan oleh dokter.
Terakhir, keringkan luka dengan kain kasa atau kain lembut yang bersih dan
kering. Saat mengganti perban, jangan lupa untuk memperhatikan luka operasi.
Infeksi luka operasi biasanya dapat terjadi dalam satu bulan pertama setelah
operasi. Beberapa tandanya adalah luka operasi berwarna merah dan
mengeluarkan nanah, serta daerah di sekitar luka menjadi bengkak, hangat, dan
nyeri. Segera konsultasikan ke dokter bedah bila Anda mengalami keluhan
tersebut. Perlu diketahui, infeksi luka operasi juga bisa disertai dengan demam.
3. Jahitan agar Tidak Robek
Perawatan luka operasi di perut perlu mendapat perhatian khusus karena luka
tersebut paling rentan untuk robek dibandingkan luka operasi di bagian tubuh lain.
Hal ini karena tekanan di dalam perut sering kali meningkat, misalnya akibat
batuk, bersin, atau mengejan saat buang air besar (BAB). Untuk mencegah
robeknya jahitan luka operasi di perut, Anda dapat melakukan beberapa cara di
bawah ini:
Bila Anda ingin bersin, batuk, atau muntah, pegang bantal dengan lembut
tetapi kuat di atas luka operasi. Tindakan ini perlu dilakukan pada minggu-minggu
pertama setelah operasi..
Telapak tangan dan kaki: 14-21 hari Sedangkan jahitan di daerah persendian
Dengan menerapkan cara perawatan luka operasi yang tepat dan mengikuti
anjuran dokter, hasil operasi akan optimal dan kemungkinan untuk terjadinya
komplikasi setelah operasi akan lebih kecil. Jangan ragu untuk menghubungi
dokter, jika Anda menemui kendala selama melakukan perawatan luka
operasi.
Mengangkat jahitan :
- Angkat simpul pertama. Gunakan pinset untuk menarik lembut simpul jahitan
pertama di permukaan kulit Anda.
- Potong jahitan. Dengan menahan simpul tadi di atas kulit Anda, gunakan tangan
Anda yang lain untuk menggunting dan memotong jahitan di samping simpul.
- Tarik benang. Gunakan pinset untuk terus mengangkat simpul dan pelan-pelan
tarik benang ke luar melalui kulit Anda. Anda mungkin akan merasakan sedikit
tekanan pada kulit Anda, tetapi seharusnya tidak akan sakit. Jika kulit mulai
berdarah saat Anda mencoba mengangkat jahitan, maka jahitan Anda belum
siap untuk dilepas. Hentikan apa yang sedang Anda lakukan dan pergilah ke
dokter untuk mengangkat jahitan yang masih tersisa. Hati-hati, jangan menarik
simpul melalui kulit Anda. Simpul ini dapat tersangkut pada kulit dan
menyebabkan pendarahan.
- Bersihkan luka. Pastikan tidak ada residu yang tersisa pada area luka. Jika Anda
ingin, Anda dapat membalut luka tersebut dengan perban steril untuk
kesembuhan lebih lanjut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat kami simpulkan bahwa : Luka adalah terputusnya
kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera atau pembedahan. Luka
merupakan rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat
substansi jaringan yang rusak atau hilang. Ada faktor tertentu yang mempengaruhi
proses penyembuhan luka. Dan dibutuhkan keahlian khusus dalam melakukan
perawatan luka, agar luka dapat segera disembuhkan.
B. Saran
Sebaiknya dalam perawatan luka dilakukan dengan cara yang benar sesuai
dengan prosedur. Peralatan yang steril dan kemampuan yang bisa
dipertanggungjawabkan. Agar luka tidak bertambah parah dan cepat disembuhkan.
Untuk pemerintah daerah sebaiknya mengadakan sosialisasi kepada masyarakat
awam tentang pentingnya merawat luka agar meminimalisasi terjadinya penularan
penyakit yang disebabkan oleh luka yang tidak dirawat dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
adi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Jakarta: Salemba Medika
Dudley HAF, Eckersley JRT, Paterson-Brown S. 2000. Pedoman Tindakan Medik dan
Bedah. Jakarta: EGC.
Effendy, Christantie dan Ag. Sri Oktri Hastuti. 2005. Kiat Sukses menghadapi Operasi.
Yogyakarta: Sahabat Setia.