Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

PENDELEGASIAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Manajemen Keperawatan
Dosen Pengampu:
Ns.Tety Mulyati Arofi, S. Kep., M. Kep.

Disusun Oleh :

1. Ameliana Sari (20002)

2. Anita Jaini (20004)

3. Arief Mardianto (20006)

4. Balqis Azzahra Diva Novia(20008)

5. Berliana Try Silviani (20010)

6. Dety Ratnasari (20014)

7. Dini Sandra (20016)

8. Elsa Maharanny (20018)

9. Nova Ramadhani Harahap (20052)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN YASPEN JAKARTA
2022-2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pendelegasian .

Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Ns.Tety Mulyati Arofi, S. Kep., M. Kep.. yang
telah membantu dan membimbing kami, baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga
saya ucapkan kepada teman-teman kelompok 4 dan teman-teman tingkat III yang telah
bekerja sama dengan baik dan mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini
tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa Makalah yang berjudul Pendelegasian, yang kami buat ini
masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga Makalah kami ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Jakarta, 05 September 2022

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………. 2

DAFTAR ISI …………………………………………………………3

BAB 1

pendahuluan ………………………………………………………….4

A. Latar Belakang ……………………………………………………4

B. Rumusan Masalah ………………………………………………..4

Tujuan Penulisan …………………………………………………….5

BAB II

Tinjauan Teori ……………………………………………………….6

A. Pengertian Delegasi ………………………………………………6

B. Alasan Pentingnya Pendelegasi ………………………………….6

C. Kegiatan Delegasi Wewenang ……………………………………7

D. Cara Melakukan Delegasi ………………………………………..7

E. Prinsip Delegasi ……………………………………………………7

F. Teknik Pendelegasi ………………………………………………..8

G. Jenis Pendelegasi …………………………………………………. 9

H. Penyebab Gagalnya Delegasi …………………………………….10

I. Hambatan Pendelegasi …………………………………………. 11

BAB III

PENUTUP…….…………………………………………………….. 12

Kesimpulan …………………………………………………………. 12

Saran………………………………………………………………….12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendelegasian merupakan elemen yang esensial pada fase pengarahan dalam


proses manajemen karena sebagian besar tugas yang diselesaikan oleh manajer
(tingkat bawah, menengah dan atas) bukan hanya hasil usaha mereka sendiri,
tetapi juga hasil usaha pegawai. Bagi manajer, pendelegasian bukan merupakan
pilihan tetapi suatu keharusan. Ada banyak tugas yang sering kali harus
diselesaikan oleh satu orang. Dalam situasi ini, pendelegasian sering terkait erat
dengan produktivitas.

Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian. Kadang kala
manajer harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat
menanganimasalah yang lebih kompleks atau yang membutuhkan keahlian dengan
tingkat yang lebih tinggi. Manajer dapat mendelegasikan tugas jika seseorang
telah dipersiapkan dengan lebih baik atau memiliki keahlian yang tinggi atau lebih
cakap tentang cara menyelesaikan masalah. Pendelegasian juga dapat digunakan
sebagai sarana pembelajaran atau “pemberian” kesempatan kepada pegawai.
Pegawai yang tidak didelegasikan tanggung jawab yang sesuai dapat menjadi
bosan, tidak produktif, dan tidak efektif

B. Rumusan Masalah

Setelah meninjau latar belakang diatas dapat kita ambil suatu masalahyang
dapat kita angkat sesuai dengan judul makalah ini:

1. Pengertian delegasi

2. Alasan pentingnya pendelegasian

3. Kegiatan delegasi wewenang

4. Cara melakukan delegasi

5. Prinsip delegasi

4
6. Teknik pendelegasian

7. Jenis pendelegasian

8. Penyebab gagalnya delegasi

9. Hambatan pendelegasian

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah:

1. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami pengertian delegasi.

2. Mahasiswa mampu mengerti cara melakukan delegasi

3. Mahasiswa mampu mengerti dan teknik pendelegasian

4. Mahasiswa mampu menganalisis wewenang yang dapat didelegasikan maupun


yang tidak dapat didelegasikan.

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Delegasi

Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada
orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Pendelegasian adalah pelimpahan
kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab kepada orang lain. Pekerjaan-pekerjaan
yang sifatnya rutinitas sebaiknya didelegasikan ke orang lain agar seorang manajer
dapat menggunakan waktunya itu untuk melakukan tugasnya sebagai seorang
manajer.

Pendelegasian adalah penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain. Dapat


juga diartikan sebagai suatu pemberian suatu tugas kepada seseorang atau kelompok
dalam menyelesaikan tujuan organisasi

Pendelegasian adalah bagian dari manajemen yang memerlukan latihan


manajemen profesional yang dikembangkan untuk dapat menerima pendelegasian
tanggung jawab secara structural (Swanburg, RC., 2000).

Pendelegasian/pelimpahan asuhan keperawatan kepada pasien oleh perawat tidak


mudah dilakukan karena menyangkut pemberian suatu perintah kepada orang lain
untuk menyelesaikan tugas yang diemban. Para perawat meyakini bahwa merekadapat
memberikan pendelegasian dengan baik kepada staf dalam asuhan keperawatan,tetapi
sering tidak dilaksanakan dengan baik. Hal ini menyebabkan kurangnya rasapercaya
kepada orang yang menerima pendelegasian

B. Alasan Pentingnya Pendelegasian

Adapun beberapa alasan mengapa pendelegasian diperlukan, beberapa diantaranya


adalah :

1. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan mencapai hasil yang lebih


baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri.

2. Agar organisasi berjalan lebih efisien.

3. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan dapat memusatkan

6
perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting.

4. Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang,


bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk belajar dari kesalahan
atau keberhasilan

Manajer perawat/bidan seharusnya lebih cermat dalam mendelegasikan tugas dan


wewenangnya, mengingat kegiatan perawat dan bidan berhubungan dengan
keselamatan orang lain (pasien). Oleh karena itu sebelum mendelegasikan
tugas/wewenang hendaknya dipahami benar tingkat kemampuan dari
perawat/bidanyang akan diberikan delegasi

C. Kegiatan Delegasi Wewenang


1. Manager perawat/bidan menetapkan dan memberikan tugas dan tujuannya kepada
orang yang diberi pelimpahan
2. Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan
3. Perawat yang menerima delegasi baik ekspilisit maupun implisit menimbulkan
kewajiban dan tanggung jawab
4. Manajer perawat menerima pertanggung jawaban atas hasil yang telah dicapai

Kegiatan yang tidak boleh Didelegasikan


1. Aktivitas yang memerlukan pengkajian dan keputusan selama pelaksanaan.
2. Pengkajian fisik, psikologis, social yang merlukan keputusan, rujukan, dan
intervensi atau tindak lanjut.
3. Penyusunan dan evaluasi rencana keperawatan

D. Cara Melakukan Delegasi

Cara manajer dalam melakukan delegasi antara lain :

1. Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah.

2. Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis

3. Menyetujui standar kerja

4. Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan bawahan

7
5. Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan tugas dan
wewenang baik secara tertulis maupun lisan.

6. Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan dengan mengukur


pencapaian tujuan berdasarkan standar serta memberikan umpan balik prestasi
yang dicapai

Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan - keluhannya. Bantu mereka
untuk memecahkan masalahnya dengan memberikan ide-ide baru yang bermanfaat.
Memberikan “reward” atas hasil yang dicapai. Jangan mengambil kembali tugas yang
sudah didelegasikan.

E. Prinsip Delegasi

Dibawah ini adalah prinsip-prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi
yang efektif:

1. Prinsip scalar

Proses scalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah yang


menghasilkan pertambahan tingkat-tingkat pada struktur organisasi. Proses skalar
dicapai melalui pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.

2. Prinsip kesatuan perintah

Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip


kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik.
Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan
wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada
serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawabserta
pembagian kerja.

3. Tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitas

F. Teknik Pendelegasian

1.       Berikan Tugas dan Kepercayaan Sepenuhnya

8
Melakukan delegasi merupakan salah satu caranya. Dengan mendelegasikan
tugas, Anda akan memberikan karyawan tersebut rasa memiliki atas tempatnya
bekerja. Oleh karena itu, berikanlah karyawan kepercayaan dan tugas secara
sepenuhnya. 

Hal ini akan memberikan karyawan kesempatan untuk berpikir kritis. Sehingga,
nantinya mereka akan menghasilkan ide-ide cemerlang. 

Mulai lah pendelegasian tugas-tugas kecil ke besar untuk meningkatkan


kompetensi karyawan secara bertahap.

2.       Pilih Orang yang Sesuai


Pertimbangkan matang-matang, kepada siapa tugas tersebut akan
didelegasikan. Caranya, cukup mengamati kekuatan, kelemahan, dan
keterampilan calon yang hendak dijadikan delegasi.

Dari pengamatan tersebut, barulah menentukan siapa yang cocok untuk


didelegasikan. Jangan lupa untuk berpikir beberapa kali sebelum memutuskan.

3.       Sesuai dengan Minat dan Bakat

Salah satu hal yang bisa menjadi perhitungan dalam mendelegasikan sebuah
tugas adalah dengan mempertimbangkan minat dan bakat semua karyawan. 

Hal ini, tentunya akan memberikan keuntungan kepada perusahaan di kemudian


hari. Sebab, karyawan tersebut semakin tahu, bagaimana mereka bisa
mengimplementasikan minat dan bakatnya di dalam lingkungan kerja.

4.       Berikan Instruksi dengan Jelas


Jangan buat anggota tim menebak-nebak. Sampaikan apa yang harus mereka
lakukan dengan penjelasan yang dapat dimengerti karena semua ini bersangkutan
dengan masa depan perusahaan.

Jangan sungkan untuk mengulang instruksi dan bertanya ke karyawan, apa


mereka sudah mengerti penjelasan yang diberikan? Ini semua tentunya juga harus
dilakukan tanpa adanya tekanan dari atasan kepada bawahan.

9
 
5.       Tetapkan Tenggat Waktu dan Evaluasi

Untuk memberikan urgensi kepada karyawan, juga harus memberikan tenggat


waktu. Jika tidak, karyawan akan menganggap enteng tugas yang diberikan. 

Utarakan kapan tenggat waktu tersebut di awal ketika Anda memberikan


instruksi kepada delegasi yang dipilih. Pastikan tenggat waktu yang diberikan
juga masuk akal. Sehingga delegasi bisa benar-benar memaksimalkan tugasnya.

Pada akhir pengembanan tugas, juga perlu melakukan evaluasi agari


karyawan tahu apa saja kesalahan yang perlu diperbaiki dan kelebihan yang harus
dipertahankan.

G. Jenis Pendelegasian

1. Delegasi formal
Merupakan delegasi berdasarkan struktur perusahaan sehingga bawahan akan
menjalankan perintah dari atasannya. Contohnya adalah ketika manajer pemasaran
meningkatkan target penjualan, agar bawahannya menjual lebih banyak barang.

2. Delegasi Informal
Cara lain untuk melakukan delegasi adalah secara informal tanpa ada wewenang
dari atasan, Biasanya, bawahan melakukan tugas ini karena merasa mampu.
Misalnya, seorang pegawai dari divisi pemasaran membantu memperbaiki
komputer karena ia memiliki kemampuan di bidang teknik informatika.

3. Delegasi Umum
Delegasi umum adalah pelimpahan wewenang pada bawahan untuk melakukan
fungsi manajemen umum, misaknya pengorganisasian, perencanaan, maupun
pengawasan kinerja perusahaan. Misalnya, seorang manajer memberi wewenang
pada karyawan untuk membantunya dalam urusan personalia.

4. Delegasi Khusus
Salah satu jenis delegasi adalah pelimpahan wewenang yang dilakukan secara
khusus mengenai tugas dan jangka waktu tertentu. Misalnya, seorang manajer

10
pemasaran memberi tugas pada stafnya untuk merancang strategi online
marketing bagi peluncuran produk baru selama 3 bulan pertama.

5. Delegasi Lateral
Delegasi lateral adalah pelimpahan wewenang kepada pihak lain untuk
menjalankan tugas tertentu yang melibatkan sejumlah orang. Misalnya, HRD
perusahaan meminta manajer umum untuk memberikan alamat email seluruh
karyawan. Nantinya, penerima wewenang akan memberikan instruksi pada para
manajer bagian.

H. Penyebab Gagalnya Delegasi


1. Atasan merasa lebih jika mereka tetap mempertahankan hak pembuatan keputusan.

2. Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja bawahannya salah ataupun gagal dalam
menjalankan wewenangnya.

3. Atasannya kurang atau tidak percaya kepada bawahannya.

4. Atasan takut apabila seorang bawahannya melakukan tugas dengan sangat baik dan
efektif, sehingga dapat mengancam posisinya sebagai atasan.

5. Bawahan tidak menerima dengan alasan dapat menambah tanggung jawab yang
sudah diterima.

6. Bawahan takut tidak dapat menjalankan tugas – tugas dengan benar dan dikatakan
gagal.

7. Bawahan merasa tertekan apabila dilimpahkan tanggung jawab yang lebih besar.

I. Hambatan Pendelegasian

1. Manajer akan merasa mempunyai nilai lebih apabila mereka bisa mempertahankan hak
dalam pengambilan keputusan

2. Manajer enggan untuk menghadapi resiko bahwa bawahan akan gagal dalam
melaksanakan tugas atau tanggung jawabnya.

3. Kurangnya kepercayaan manajer akan kemampuan bawahannya

11
4. Manajer akan merasa posisinya terancam apabila bawahannya melaksanakan tugasnya
secara efektif

5. Kurangnya kemampuan manajerial seorang manajer dalam mendelegasikan tugasnya.

6. Ketika bawahan mendapatkan tugas yang harus dipertanggung jawabkannya,


terkadang bawahan lebih memilih menemui manajer untuk memecahkan suatu
permasalahan, daripada membuat keputusan sendiri

7. Adanya rasa takut akan melakukan kesalahan yang membuat bawahan mendapatkan
kritikan dari atasan.

8. Bawahan yang kurang percaya diri dan merasa tertekan jika diberikan wewenang
pembuatan keputusan yang terlalu besar.

12
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Delegasi merupakan salah satu alat kepemimpinan, kita memerlukan kecakapan untuk
dapat mempergunakanya mengetahui kegunaan dan cara kerjanya sehinga kita dapat
mengambil keputusan dalam memberi delegasi seseorang yang tepat pada orang yang
sesuaidengan bidang atau skilnya. Sementara kekuasaan di pandang sebagai kerangka
interaksi

Antara manusia yakni diantaranya, identifikasi situasi posting. mengusulkan tugas yang
dipilih orang, mengidentifikasi apa tujuan yang ingin Anda capai monitoring, atau
memberitahu karyawan untuk ketika pekerjaan akan diperiksa dan apa kriteria, menilai, atau
memberikan umpan balik, baik positif ketika pekerjaan itu dilakukan dengan sukses. Secara
rasional dalam pendekatan persuasif bahwa jika saya cukup bekerja, saya berarti saya yang
penting dan diperlukan untuk organisasi

Saran

Dalam pembahasan ini sangat penting berorganisasi. Ketika kita sebagai seorang
pemimpin medelegasikan pekerjaan wewenang yang akan dapat memperlancar pekerjaan
yang tertumpuk. Dan sebagai seorang pemimpin memegang kekuasaan kenapa tidak kita
gunakan delegasi kekuasaan itu. Karna delegasi kekuasaan adalah pelimpahan tanggung
jawab yang dapat mengendalikan organisasi itu sendiri

13

Anda mungkin juga menyukai