PENDELEGASIAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Manajemen Keperawatan
Dosen Pengampu:
Ns.Tety Mulyati Arofi, S. Kep., M. Kep.
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pendelegasian .
Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Ns.Tety Mulyati Arofi, S. Kep., M. Kep.. yang
telah membantu dan membimbing kami, baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga
saya ucapkan kepada teman-teman kelompok 4 dan teman-teman tingkat III yang telah
bekerja sama dengan baik dan mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini
tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa Makalah yang berjudul Pendelegasian, yang kami buat ini
masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga Makalah kami ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………. 2
BAB 1
pendahuluan ………………………………………………………….4
BAB II
BAB III
PENUTUP…….…………………………………………………….. 12
Kesimpulan …………………………………………………………. 12
Saran………………………………………………………………….12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian. Kadang kala
manajer harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat
menanganimasalah yang lebih kompleks atau yang membutuhkan keahlian dengan
tingkat yang lebih tinggi. Manajer dapat mendelegasikan tugas jika seseorang
telah dipersiapkan dengan lebih baik atau memiliki keahlian yang tinggi atau lebih
cakap tentang cara menyelesaikan masalah. Pendelegasian juga dapat digunakan
sebagai sarana pembelajaran atau “pemberian” kesempatan kepada pegawai.
Pegawai yang tidak didelegasikan tanggung jawab yang sesuai dapat menjadi
bosan, tidak produktif, dan tidak efektif
B. Rumusan Masalah
Setelah meninjau latar belakang diatas dapat kita ambil suatu masalahyang
dapat kita angkat sesuai dengan judul makalah ini:
1. Pengertian delegasi
5. Prinsip delegasi
4
6. Teknik pendelegasian
7. Jenis pendelegasian
9. Hambatan pendelegasian
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Delegasi
Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada
orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Pendelegasian adalah pelimpahan
kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab kepada orang lain. Pekerjaan-pekerjaan
yang sifatnya rutinitas sebaiknya didelegasikan ke orang lain agar seorang manajer
dapat menggunakan waktunya itu untuk melakukan tugasnya sebagai seorang
manajer.
6
perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting.
7
5. Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan tugas dan
wewenang baik secara tertulis maupun lisan.
Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan - keluhannya. Bantu mereka
untuk memecahkan masalahnya dengan memberikan ide-ide baru yang bermanfaat.
Memberikan “reward” atas hasil yang dicapai. Jangan mengambil kembali tugas yang
sudah didelegasikan.
E. Prinsip Delegasi
Dibawah ini adalah prinsip-prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi
yang efektif:
1. Prinsip scalar
F. Teknik Pendelegasian
8
Melakukan delegasi merupakan salah satu caranya. Dengan mendelegasikan
tugas, Anda akan memberikan karyawan tersebut rasa memiliki atas tempatnya
bekerja. Oleh karena itu, berikanlah karyawan kepercayaan dan tugas secara
sepenuhnya.
Hal ini akan memberikan karyawan kesempatan untuk berpikir kritis. Sehingga,
nantinya mereka akan menghasilkan ide-ide cemerlang.
Salah satu hal yang bisa menjadi perhitungan dalam mendelegasikan sebuah
tugas adalah dengan mempertimbangkan minat dan bakat semua karyawan.
9
5. Tetapkan Tenggat Waktu dan Evaluasi
G. Jenis Pendelegasian
1. Delegasi formal
Merupakan delegasi berdasarkan struktur perusahaan sehingga bawahan akan
menjalankan perintah dari atasannya. Contohnya adalah ketika manajer pemasaran
meningkatkan target penjualan, agar bawahannya menjual lebih banyak barang.
2. Delegasi Informal
Cara lain untuk melakukan delegasi adalah secara informal tanpa ada wewenang
dari atasan, Biasanya, bawahan melakukan tugas ini karena merasa mampu.
Misalnya, seorang pegawai dari divisi pemasaran membantu memperbaiki
komputer karena ia memiliki kemampuan di bidang teknik informatika.
3. Delegasi Umum
Delegasi umum adalah pelimpahan wewenang pada bawahan untuk melakukan
fungsi manajemen umum, misaknya pengorganisasian, perencanaan, maupun
pengawasan kinerja perusahaan. Misalnya, seorang manajer memberi wewenang
pada karyawan untuk membantunya dalam urusan personalia.
4. Delegasi Khusus
Salah satu jenis delegasi adalah pelimpahan wewenang yang dilakukan secara
khusus mengenai tugas dan jangka waktu tertentu. Misalnya, seorang manajer
10
pemasaran memberi tugas pada stafnya untuk merancang strategi online
marketing bagi peluncuran produk baru selama 3 bulan pertama.
5. Delegasi Lateral
Delegasi lateral adalah pelimpahan wewenang kepada pihak lain untuk
menjalankan tugas tertentu yang melibatkan sejumlah orang. Misalnya, HRD
perusahaan meminta manajer umum untuk memberikan alamat email seluruh
karyawan. Nantinya, penerima wewenang akan memberikan instruksi pada para
manajer bagian.
2. Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja bawahannya salah ataupun gagal dalam
menjalankan wewenangnya.
4. Atasan takut apabila seorang bawahannya melakukan tugas dengan sangat baik dan
efektif, sehingga dapat mengancam posisinya sebagai atasan.
5. Bawahan tidak menerima dengan alasan dapat menambah tanggung jawab yang
sudah diterima.
6. Bawahan takut tidak dapat menjalankan tugas – tugas dengan benar dan dikatakan
gagal.
7. Bawahan merasa tertekan apabila dilimpahkan tanggung jawab yang lebih besar.
I. Hambatan Pendelegasian
1. Manajer akan merasa mempunyai nilai lebih apabila mereka bisa mempertahankan hak
dalam pengambilan keputusan
2. Manajer enggan untuk menghadapi resiko bahwa bawahan akan gagal dalam
melaksanakan tugas atau tanggung jawabnya.
11
4. Manajer akan merasa posisinya terancam apabila bawahannya melaksanakan tugasnya
secara efektif
7. Adanya rasa takut akan melakukan kesalahan yang membuat bawahan mendapatkan
kritikan dari atasan.
8. Bawahan yang kurang percaya diri dan merasa tertekan jika diberikan wewenang
pembuatan keputusan yang terlalu besar.
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Delegasi merupakan salah satu alat kepemimpinan, kita memerlukan kecakapan untuk
dapat mempergunakanya mengetahui kegunaan dan cara kerjanya sehinga kita dapat
mengambil keputusan dalam memberi delegasi seseorang yang tepat pada orang yang
sesuaidengan bidang atau skilnya. Sementara kekuasaan di pandang sebagai kerangka
interaksi
Antara manusia yakni diantaranya, identifikasi situasi posting. mengusulkan tugas yang
dipilih orang, mengidentifikasi apa tujuan yang ingin Anda capai monitoring, atau
memberitahu karyawan untuk ketika pekerjaan akan diperiksa dan apa kriteria, menilai, atau
memberikan umpan balik, baik positif ketika pekerjaan itu dilakukan dengan sukses. Secara
rasional dalam pendekatan persuasif bahwa jika saya cukup bekerja, saya berarti saya yang
penting dan diperlukan untuk organisasi
Saran
Dalam pembahasan ini sangat penting berorganisasi. Ketika kita sebagai seorang
pemimpin medelegasikan pekerjaan wewenang yang akan dapat memperlancar pekerjaan
yang tertumpuk. Dan sebagai seorang pemimpin memegang kekuasaan kenapa tidak kita
gunakan delegasi kekuasaan itu. Karna delegasi kekuasaan adalah pelimpahan tanggung
jawab yang dapat mengendalikan organisasi itu sendiri
13