Anda di halaman 1dari 13

KONSEP PENDELEGASIAN

DISUSUSUN OLEH

Armawati Nim: P00520320 003

Dara Mutia Lisma Nim : P00520320 010

Indah Puspita Sari Nim : P00520320 018

Sinta Andriani Nim : P00520320 034

Putri Devti Nuranda Nim : P00520320 027

DOSEN PEMBIMBING

NS.SRI GUSTINI,S.KEP,M.KEP
NIP:197409251993022001

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH

PRODI KEPERAWATAN MEULABOH

TAHUN AKADEMIK 2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya
yang dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat melaksanakan tugas membuat makalah ini
walaupun sangat sederhana.
Tujuan membuat makalah ini guna melengkapi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Keperawatan. Disamping itu juga menambah pengetahuan tentang

 pendelegasian.

Dalam kesempatan ini pula kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan YME.
2. NS.Sri Gustini,S.Kep, M.Kep,Selaku koordinator dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Keperawatan.

3. Serta teman-teman yang telah membantu dalam menyusun makalah ini.

Kami percaya bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan dan
kekeliruan.Maka dari itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari
 pembaca semua.

Meulaboh, Desember 2022

Kelompok III

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 1

C. Tujuan ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian delegasi .............................................................. 3

B. Alasan pentingnya pendelegasian ....................................... 3

C. Kegiatan delegasi wewenang .............................................. 4

D. Prinsip delegasi .................................................................... 4

E. Cara melakukan delegasi ..................................................... 5

F. Teknik pendelegasian .......................................................... 5

G. Jenis pendelegasian ............................................................. 6

H. Penyebab gagalnya delegasi ................................................ 7

I. Hambatan pendelegasian ..................................................... 7

BAB III PENUTUP


A. Saran .................................................................................... 8

B. Kesimpulan ......................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendelegasian merupakan elemen yang esensial pada fase pengarahan dalam proses
manajemen karena sebagian besar tugas yang diselesaikan oleh manajer (tingkat bawah,
menengah dan atas) bukan hanya hasil usaha mereka sendiri, tetapi juga hasil usaha pegawai.
Bagi manajer, pendelegasian bukan merupakan pilihan tetapi suatu keharusan. Ada banyak
tugas yang sering kali harus diselesaikan oleh satu orang. Dalam situasi ini, pendelegasian
sering terkait erat dengan produktivitas.
Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian. Kadang kala manajer
harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat menangani masalah yang lebih
kompleks atau yang membutuhkan keahlian dengan tingkat yang lebih tinggi. Manajer dapat
mendelegasikan tugas jika seseorang telah dipersiapkan dengan lebih baik atau memiliki
keahlian yang tinggi atau lebih cakap tentang cara menyelesaikan masalah. Pendelegasian
juga dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran atau “pemberian” kesempatan k epada
pegawai. Pegawai yang tidak didelegasikan tanggung jawab yang sesuai dapat menjadi
 bosan, tidak produktif, dan tidak efektif.

B. Rumusan Masalah

Setelah meninjau latar belakang diatas dapat kita ambil suatu masalah yang dapat
kita angkat sesuai dengan judul makalah ini,

1. Pengertian delegasi
2. Alasan pentingnya pendelegasian
3. Kegiatan delegasi wewenan
4. Cara melakukan delegasi
5. Prinsip delegasi
6. Teknik pendelegasian
7. Jenis pendelegasian
8. Penyebab gagalnya delegasi

9. Hambatan pendelegasian

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah :


1. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami pengertian delegasi.
2. Mahasiswa mampu mengerti Cara melakukan delegasi
3. Mahasiswa mampu mengerti dan Teknik pendelegasian
4. Mahasiswa mampu menganalisis wewenang yang dapat didelegasikan maupun yang

4
tidak dapat didelegasikan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian delegasi
Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada
orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Pendelegasian adalah pelimpahan kekuasaan, wewenang dan tanggung

 jawab kepada orang lain. Pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya rutinitas sebaiknya didelegasikan
ke orang lain agar seorang manajer dapat menggunakan waktunya itu untuk melakukan
tugasnya sebagai seorang manajer.

Pendelegasian adalah kegiatan seseorang untuk menugaskan stafnya /

 bawahannya untuk melaksanakan bagian dari tugas manajer yang

 bersangkutan dan pada waktu bersamaan memberikan kekuasaan kepeda staf/bawahan tersebut,
sehingga bawahan itu dapat melaksanakan tugas tugas itu sebaik baiknya serta dapat
mempertanggung jawabkan hal hal yang didelegasikan kepadanya, ( Manulang,1988)

Pendelegasian merupakan proses penugasan, wewenang dan tanggung

 jawab kepada bawahan. ( Sujak, 1990)

Delegasai wewenang adalah proses yang paling fundamental dalam organisasi, sebab
pimpinan tak kan sanggup melakukan segala sesuatu dan membuat setiap keputusan.

Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen

 penting dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan menerima

 prinsip-prinsip delegasi agar menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi- fungsi
manajemen lainnya. Delegasi wewenang adalah proses dimana manajer mengalokasikan
wewenang kepada bawahannya.

J. Alasan pentingnya pendelegasian

Ada alasan delegasi itu diperlukan, diantaranya adalah :

1. Memungkinkan atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka menangani setiap
tugas sendiri.

2. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.


3. Atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan.
4. Dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat pembelajaran dari
kesalahan.

6
5. Karena atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam
 pembuatan keputusan.

6. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan mencapai hasil yang lebih


baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri.

7. Agar organisasi berjalan lebih efisien.


8. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan dapat memusatkan
 perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting.

9. Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan


 berkembang, bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk

 belajar dari kesalahan atau keberhasilan.

10. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.


11. Atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan.
12. Dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat pembelajaran dari
kesalahan.

13. Karena atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam


 pembuatan keputusan.

14. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.


15. Atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan.
16. Dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat pembelajaran dari
kesalahan.

17. Karena atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam


 pembuatan keputusan.

K. Prinsip delegasi
Dibawah ini adalah prinsip – prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi
yang efektif :

1. Prinsip scalar.
➢ Proses skalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah yang menghasilkan
pertambahan tingkat-tingkat pada struktur organisasi. Proses skalar dicapai melalui
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.

7
2. Prinsip kesatuan perintah.
➢ Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan
perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus
tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang
diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan
merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.

3. Tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitas.

L. Cara melakukan delegasi

Cara manajer dalam melakukan delegasi antara lain :

1. Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah.

2. Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis

3. Menyetujui standar kerja

4. Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan bawahan

5. Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan tugas dan


wewenang baik secara tertulis maupun lisan.

6. Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan dengan mengukur


pencapaian tujuan berdasarkan standar serta memberikan umpan
 balik prestasi yang dicapai.

Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan - keluhannya.Bantu mereka


untuk memecahkan masalahnya dengan memberikan ide ide baru yang bermanfaat.
Memberikan „reward‟ atas hasil yang dicapai. Jangan mengambil kembali tugas yang
sudah didelegasikan.

M. Teknik pendelegasian
Manajer perawat/bidan pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas- tugas yang
dapat didelegasikan dari eksekutif perawat sampai eksekutif departemen atau kepala unit, dan
dari kepala unit sampai perawat/bidan klinis. Delegasi mencakup kewenangan untuk
persetujuan, rekomendasi atau pelaksanaan. Tugas- tugas seharusnya dirangking dengan
waktu yang diperlukan untuk melaksanakannya dan sebaiknya satu kewajiban didelegasikan
pada satu waktu.

8
N. Jenis pendelegasian

Dalam bukunya yang berjudul The 7 Habits of Highly Effective People , Stephen
R. Covey menyatakan bahwa ada 2 jenis pendelegasian, yaitu :

1. Pendelegasian Suruhan (Gofer Delegation)


Pendelegasian suruhan berarti : "kejar ini, kejar itu, kerjakan ini,
kerjakan itu, dan beritahu saya ketika sudah selesai."
Pendelegasian suruhan berprinsip pada metode, yaitu semua didikte secara rinci dan
spesifik  step by step  cara melakukannya. Pendelegasian dengan cara ini

 banyak digunakan oleh manager karena mereka berpikir metode yang dilakukan

 pasti tidak akan keluar dari jalur, minim kesalahan dan sesuai dengan apa yang diinginkan.
Tapi kelemahannya adalah bahwa mereka tidak melatih creative thinking anak buah mereka
dan bila terjadi kesalahan si anak buah akan merasa tidak bertanggung jawab kepada hasil
yang didapat.

2. Pendelegasian pengurusan (Stewardship Delegation)


Pendelegasian pengurusan berfokus pada hasil dan bukan pada metode, memberikan secara
rinci hasil yang diinginkan, bukan memberikan secara rinci apa yang harus dilakukan.
Pendelegasian ini memberi pilihan metode kepada anak buah dan membuat mereka
bertanggung jawab atas hasil. Pendelegasian metode pengurusan memberi kepercayaan
penuh kepada anak buah dan kepercayaan ini adalah bentuk tertinggi dari motivasi manusia.
Kepercayaan menghasilkan yang terbaik dari diri manusia. Tetapi dibutuhkan waktu dan
kesabaran, dan tanpa mengesampingkan kebutuhan untuk melatih dan mengembangkan
orang sehingga kecakapan mereka dapat meningkat ke tingkat kepercayaan itu. Bila
pendelegasian pengurusan dilakukan dengan benar, kedua
 pihak akan mendapatkan keuntungan dan akhirnya jauh lebih banyak pekerjaan yang dapat
diselesaikan dalam waktu yang jauh lebih singkat. Prinsip yang terlibat dalam
pendelegasian pengurusan selalu benar dan dapat berlaku pada orang atau situasi jenis
apapun.

9
O. Penyebab gagalnya delegasi

1. Atasan merasa lebih jika mereka tetap mempertahankan hak pembuatan keputusan.

2. Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja bawahannya salah ataupun gagal dalam
menjalankan wewenangnya.

3. Atasannya kurang atau tidak percaya kepada bawahannya.

4. Atasan takut apabila seorang bawahannya melakukan tugas dengan sangat

 baik dan efektif, sehingga dapat mengancam posisinya sebagai atasan.

5. Bawahan tidak menerima dengan alasan dapat menambah tanggung jawab yang sudah
diterima.

6. Bawahan takut tidak dapat menjalankan tugas  –  tugas dengan benar dan dikatakan
gagal.

7. Bawahan merasa tertekan apabila dilimpahkan tanggung jawab yang lebih

 besar.

P. Hambatan pendelegasian

1. Hambatan hambatan pada delegator 


➢ Kemampuan yang diragukan oleh dirinya sendiri

➢ Meyakini bahwa seseorang “mengetahui semua rincian”

➢ “Saya dapat melakukannya lebih baik oleh diri saya sendiri” buah

 pikiran yang keliru.

➢ Kurangnya pengalaman dalam pekerjaan atau dalam mendelegasikan

➢ Rasa tidak aman

➢ Takut tidak disukai

➢ Penolakan untuk mengakui kesalahan

➢ Kurangnya kepercayaan pada bawahan

➢ Kesempurnaan, menyebabkan kontrol yang berlebihan

➢ Kurangnya ketrampilan organisasional dalam menyeimbangkan beban kerja

➢ Kegagalan untuk mendelegasikan kewenangan yang sepadan dengan tanggung


jawab.
➢ Keseganan untuk mengembangkan bawahan

10
➢ Kegagalan untuk menetapkan kontrol dan tindak lanjut yang efektif.

2. Hambatan- hambatan pada yang diberi delegasi


➢ Kurangnya pengalaman

➢ Kurangnya kompetensi

➢ Menghindari tanggung jawab

➢ Sangat tergantung dengan boss

➢ Kekacauan [disorganization]

➢ Kelebihan beban kerja

➢ Terlalu memperhatikan hal hal yang kurang bermanfaat

3. Hambatan- hambatan dalam situasi


➢ Kebijakan tertuju pada satu orang

➢ Tidak ada toleransi kesalahan

➢ Kekritisan keputusan

➢ Urgensi, tidak ada waktu untuk menjelaskan [krisis manajemen

➢ Kebingungan dalam tanggung jawab dan kewenangan.

➢ Kekurangan tenaga

11
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian.Kadang kala manajer
harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat menangani masalah yang lebih
kompleks atau yang membutuhkan keahlian dengan tingkat yang lebih tinggi. Manajer dapat
mendelegasikan tugas jika seseorang telah dipersiapkan dengan lebih baik atau memiliki
keahlian yang tinggi atau lebih cakap tentang cara menyelesaikan masalah.Pendelegasian
adalah kegiatan seseorang untuk menugaskan stafnya / bawahannya untuk melaksanakan
bagian dari tugas manajer yang bersangkutan dan pada waktu bersamaan memberikan
kekuasaan kepeda staf/bawahan tersebut, sehingga bawahan itu dapat melaksanakan tugas
tugas itu sebaik baiknya serta dapat mempertanggung jawabkan hal hal yang didelegasikan
kepadanya

B. Saran

Untuk menyelesaikan suatu konflik seharusnya diperlukan usaha-usaha

yang bersifat konstruktif untuk menghasilkan pertumbuhan positif individu atau kelompok,
peningkatan kesadaran, pemahaman diri dan orang lain, dan perasaan
 positif terhadap hubungan dengan orang lain.

12
DAFTAR PUSTAKA

Brown, Montague. 1997. Manajemen Perawatan Kesehatan. Jakarta : EGC


Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika Potter dan
Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Suarli dan Bahtiar, Yanyan. 2002. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Erlangga
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2114200-pengertian-
 pendelegasian/#ixzz1d4s4BXHE

 pendelegasian/#ixzz1d4vzdNzA

http://indonesia.heartnsouls.com/cerita/h/c771.shtml

12

Anda mungkin juga menyukai