DISUSUSUN OLEH
DOSEN PEMBIMBING
NS.SRI GUSTINI,S.KEP,M.KEP
NIP:197409251993022001
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya
yang dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat melaksanakan tugas membuat makalah ini
walaupun sangat sederhana.
Tujuan membuat makalah ini guna melengkapi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Keperawatan. Disamping itu juga menambah pengetahuan tentang
pendelegasian.
1. Tuhan YME.
2. NS.Sri Gustini,S.Kep, M.Kep,Selaku koordinator dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Keperawatan.
Kami percaya bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan dan
kekeliruan.Maka dari itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari
pembaca semua.
Kelompok III
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
B. Kesimpulan ......................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendelegasian merupakan elemen yang esensial pada fase pengarahan dalam proses
manajemen karena sebagian besar tugas yang diselesaikan oleh manajer (tingkat bawah,
menengah dan atas) bukan hanya hasil usaha mereka sendiri, tetapi juga hasil usaha pegawai.
Bagi manajer, pendelegasian bukan merupakan pilihan tetapi suatu keharusan. Ada banyak
tugas yang sering kali harus diselesaikan oleh satu orang. Dalam situasi ini, pendelegasian
sering terkait erat dengan produktivitas.
Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian. Kadang kala manajer
harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat menangani masalah yang lebih
kompleks atau yang membutuhkan keahlian dengan tingkat yang lebih tinggi. Manajer dapat
mendelegasikan tugas jika seseorang telah dipersiapkan dengan lebih baik atau memiliki
keahlian yang tinggi atau lebih cakap tentang cara menyelesaikan masalah. Pendelegasian
juga dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran atau “pemberian” kesempatan k epada
pegawai. Pegawai yang tidak didelegasikan tanggung jawab yang sesuai dapat menjadi
bosan, tidak produktif, dan tidak efektif.
B. Rumusan Masalah
Setelah meninjau latar belakang diatas dapat kita ambil suatu masalah yang dapat
kita angkat sesuai dengan judul makalah ini,
1. Pengertian delegasi
2. Alasan pentingnya pendelegasian
3. Kegiatan delegasi wewenan
4. Cara melakukan delegasi
5. Prinsip delegasi
6. Teknik pendelegasian
7. Jenis pendelegasian
8. Penyebab gagalnya delegasi
9. Hambatan pendelegasian
C. Tujuan Penulisan
4
tidak dapat didelegasikan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian delegasi
Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada
orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Pendelegasian adalah pelimpahan kekuasaan, wewenang dan tanggung
jawab kepada orang lain. Pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya rutinitas sebaiknya didelegasikan
ke orang lain agar seorang manajer dapat menggunakan waktunya itu untuk melakukan
tugasnya sebagai seorang manajer.
bersangkutan dan pada waktu bersamaan memberikan kekuasaan kepeda staf/bawahan tersebut,
sehingga bawahan itu dapat melaksanakan tugas tugas itu sebaik baiknya serta dapat
mempertanggung jawabkan hal hal yang didelegasikan kepadanya, ( Manulang,1988)
Delegasai wewenang adalah proses yang paling fundamental dalam organisasi, sebab
pimpinan tak kan sanggup melakukan segala sesuatu dan membuat setiap keputusan.
penting dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan menerima
prinsip-prinsip delegasi agar menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi- fungsi
manajemen lainnya. Delegasi wewenang adalah proses dimana manajer mengalokasikan
wewenang kepada bawahannya.
1. Memungkinkan atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka menangani setiap
tugas sendiri.
6
5. Karena atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam
pembuatan keputusan.
K. Prinsip delegasi
Dibawah ini adalah prinsip – prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi
yang efektif :
1. Prinsip scalar.
➢ Proses skalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah yang menghasilkan
pertambahan tingkat-tingkat pada struktur organisasi. Proses skalar dicapai melalui
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
7
2. Prinsip kesatuan perintah.
➢ Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan
perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus
tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang
diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan
merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.
M. Teknik pendelegasian
Manajer perawat/bidan pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas- tugas yang
dapat didelegasikan dari eksekutif perawat sampai eksekutif departemen atau kepala unit, dan
dari kepala unit sampai perawat/bidan klinis. Delegasi mencakup kewenangan untuk
persetujuan, rekomendasi atau pelaksanaan. Tugas- tugas seharusnya dirangking dengan
waktu yang diperlukan untuk melaksanakannya dan sebaiknya satu kewajiban didelegasikan
pada satu waktu.
8
N. Jenis pendelegasian
Dalam bukunya yang berjudul The 7 Habits of Highly Effective People , Stephen
R. Covey menyatakan bahwa ada 2 jenis pendelegasian, yaitu :
banyak digunakan oleh manager karena mereka berpikir metode yang dilakukan
pasti tidak akan keluar dari jalur, minim kesalahan dan sesuai dengan apa yang diinginkan.
Tapi kelemahannya adalah bahwa mereka tidak melatih creative thinking anak buah mereka
dan bila terjadi kesalahan si anak buah akan merasa tidak bertanggung jawab kepada hasil
yang didapat.
9
O. Penyebab gagalnya delegasi
1. Atasan merasa lebih jika mereka tetap mempertahankan hak pembuatan keputusan.
2. Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja bawahannya salah ataupun gagal dalam
menjalankan wewenangnya.
5. Bawahan tidak menerima dengan alasan dapat menambah tanggung jawab yang sudah
diterima.
6. Bawahan takut tidak dapat menjalankan tugas – tugas dengan benar dan dikatakan
gagal.
besar.
P. Hambatan pendelegasian
➢ “Saya dapat melakukannya lebih baik oleh diri saya sendiri” buah
10
➢ Kegagalan untuk menetapkan kontrol dan tindak lanjut yang efektif.
➢ Kurangnya kompetensi
➢ Kekacauan [disorganization]
➢ Kekritisan keputusan
➢ Kekurangan tenaga
11
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian.Kadang kala manajer
harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat menangani masalah yang lebih
kompleks atau yang membutuhkan keahlian dengan tingkat yang lebih tinggi. Manajer dapat
mendelegasikan tugas jika seseorang telah dipersiapkan dengan lebih baik atau memiliki
keahlian yang tinggi atau lebih cakap tentang cara menyelesaikan masalah.Pendelegasian
adalah kegiatan seseorang untuk menugaskan stafnya / bawahannya untuk melaksanakan
bagian dari tugas manajer yang bersangkutan dan pada waktu bersamaan memberikan
kekuasaan kepeda staf/bawahan tersebut, sehingga bawahan itu dapat melaksanakan tugas
tugas itu sebaik baiknya serta dapat mempertanggung jawabkan hal hal yang didelegasikan
kepadanya
B. Saran
yang bersifat konstruktif untuk menghasilkan pertumbuhan positif individu atau kelompok,
peningkatan kesadaran, pemahaman diri dan orang lain, dan perasaan
positif terhadap hubungan dengan orang lain.
12
DAFTAR PUSTAKA
pendelegasian/#ixzz1d4vzdNzA
http://indonesia.heartnsouls.com/cerita/h/c771.shtml
12