Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP PENDELEGASIAN

Pengampu :

Puput Risti.,S.Kep.N.,M.Kep.

Nama Anggota :

1. Muhammad Lanang Damarjati (2002066)


2. Mutiara Hadinda Sari (2002067)
3. Nita Sofia Ningsih (2002068)
4. Defika Refi Herawati (2002088)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2020/202


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih dan
karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta selesai
tepat pada waktunya.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Maternitas. Di samping itu
penyusun juga berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang dapat membangun
penyempurnaan makalah ini.

Klaten , 20 September 2021

Penyusun

( Kelompok 8 )
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAAN.......................................................................................................................................6
A. Pengertian Delegasi.................................................................................................................6
B. Alasan Pentingnya Pendelegasian............................................................................................6
C. Kegiatan Delegasi Wewenang.................................................................................................7
D. Prinsip Delegasi.......................................................................................................................7
E. Cara Melakukan Delegasi........................................................................................................8
F. Teknik Pendelegasian..............................................................................................................8
G. Jenis Pendelegasian..................................................................................................................9
H. Penyebab Gagalnya Delegasi.................................................................................................10
I. Hambatan Pendelegasian.......................................................................................................10
BAB III......................................................................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................................................................12
A. KESIMPULAN..................................................................................................................12
B. Saran..................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendelegasian merupakan elemen yang esensial pada fase pengarahan dalam pros
es manajemen karena sebagian besar tugas yang diselesaikan oleh manajer (tingkat
bawah,menengah dan atas) bukan hanya hasil usaha mereka sendiri, tetapi juga hasil
usaha pegawai. Bagi manajer, pendelegasian bukan merupakan pilihan tetapi suatu
keharusan. Ada banyak tugas yang sering kali harus diselesaikan oleh satu orang. Dalam
situasi ini, pendelegasian sering terkait erat dengan produktivitas.
Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian. Kadang kala
manajer harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat menangani masalah
yang lebih kompleks atau yang membutuhkan keahlian dengan tingkat yang lebih tinggi.
Manajer dapat mendelegasikan tugas jika seseorang telah dipersiapkan dengan lebih baik
atau memiliki keahlian yang tinggi atau lebih cakap tentang cara menyelesaikan masalah.
Pendelegasian juga dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran atau pemberian
kesempatan kepada pegawai. Pegawai yang tidak didelegasikan tanggung jawab yang
sesuai dapat menjadi bosan, tidak produktif, dan tidak efektif. (Marquis, Bessie L,
dkk.2010 )

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari delegasi.
2. Apa alasan dalam pendelegasian.
3. Apa kegiatan delagasi wewenang
4. Apa prinsip delagasi
5. Bagaimana cara melakukan delegasi
6. Bangaiman teknik pendelegasian
7. Apa jenis pendelegasian
8. Apa penyebab gagalnya delegas
9. Apa hambatan pendelegasian
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari delegasi.
2. Untuk mengetahui alasan dalam pendelegasian.
3. Untuk mengetahui kegiatan delagasi wewenang
4. Untuk mengetahui prinsip delagasi
5. Untuk mengetahui cara melakukan delegasi
6. Untuk mengetahui teknik pendelegasian
7. Untuk mengetahui jenis pendelegasian
8. Untuk mengetahui penyebab gagalnya delegas
9. Untuk mengetahui hambatan pendelegasian
BAB II

PEMBAHASAAN

A. Pengertian Delegasi
Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada
orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Pendelegasian adalah pelimpahan
kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab kepada orang lain. Pekerjaan-pekerjaan yang
sifatnya rutinitas sebaiknya didelegasikan ke orang lain agar seorang manajer dapat
menggunakan waktunya itu untuk melakukan tugasnya sebagai seorang manajer.

Pendelegasian adalah kegiatan seseorang untuk menugaskan stafnya / bawahannya


untuk melaksanakan bagian dari tugas manajer yang bersangkutan dan pada waktu
bersamaan memberikan kekuasaan kepeda staf/bawahan tersebut, sehingga bawahan itu
dapat melaksanakan tugas tugas itu sebaik baiknya serta dapat mempertanggung
jawabkan hal hal yang didelegasikan kepadanya, ( Manulang,1988). Pendelegasian
merupakan proses penugasan, wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan. ( Sujak,
1990). Delegasai wewenang adalah proses yang paling fundamental dalam organisasi,
sebab pimpinan tak kan sanggup melakukan segala sesuatu dan membuat setiap
keputusan. Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting
dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan menerima prinsip-prinsip
delegasi agar menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen
lainnya. Delegasi wewenang adalah proses dimana manajer mengalokasikan wewenang
kepada bawahannya.

B. Alasan Pentingnya Pendelegasian


Ada alasan delegasi itu diperlukan, diantaranya adalah :
1. Memungkinkan atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka menangani setiap
tugas sendiri.
2. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.
3. Atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan.
4. Dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat pembelajaran dari
kesalahan.
5. Karena atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam pembuatan
keputusan.
6. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan mencapai hasil yang lebih baik
dari pada semua kegiatan ditangani sendiri.
7. Agar organisasi berjalan lebih efisien.
8. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan dapat memusatkan perhatian
terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting.

C. Kegiatan Delegasi Wewenang


Beberapa kegiatan dalam delegasi wewenang adalah :
1. Manager perawat/bidan menetapkan dan memberikan tugas dan tujuannya kepada
orang yang diberi pelimpahan.
2. Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan
3. Perawat/bidan yang menerima delegasi baik eksplisit maupun implisit menimbulkan
kewajiban dan tanggung jawab.
4. Manajer perawat/bidan menerima pertanggungjawaban (akontabilitas) atas hasil yang
telah dicapai.

D. Prinsip Delegasi
Dibawah ini adalah prinsip – prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi
yang efektif :
1. Prinsip scalar.
Proses skalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah yang menghasilkan
pertambahan tingkat-tingkat pada struktur organisasi. Proses skalar dicapai
melalui pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
2. Prinsip kesatuan perintah.
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan
perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus
tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang
diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan
merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.

E. Cara Melakukan Delegasi


Cara manajer dalam melakukan delegasi antara lain :
1. Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah.
2. Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis
3. Menyetujui standar kerja
4. Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan bawahan
5. Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan tugas dan wewenang
baik secara tertulis maupun lisan.
6. Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan dengan mengukur
pencapaian tujuan berdasarkan standar serta memberikan umpan balik prestasi yang
dicapai.
7. Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan - keluhannya.
8. Bantu mereka untuk memecahkan masalahnya dengan memberikan ide ide  baru yang
bermanfaat.
9. Memberikan ‘reward’ atas hasil yang dicapai.
10. Jangan mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan.

F. Teknik Pendelegasian
Manajer perawat/bidan pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas-tugas yang dapat
didelegasikan dari eksekutif perawat sampai eksekutif departemen atau kepala unit, dan
dari kepala unit sampai perawat/bidan klinis. Delegasi mencakup kewenangan untuk
persetujuan, rekomendasi atau pelaksanaan. Tugas-tugas seharusnya dirangking dengan
waktu yang diperlukan untuk melaksanakannya dan sebaiknya satu kewajiban 
didelegasikan pada satu waktu.

G. Jenis Pendelegasian
Dalam bukunya yang berjudul The 7 Habits of Highly Effective People, Stephen R.
Covey menyatakan bahwa ada 2 jenis pendelegasian, yaitu :
1. Pendelegasian Suruhan (Gofer Delegation)
Pendelegasian suruhan berarti : "kejar ini, kejar itu, kerjakan ini,
kerjakan itu, dan beritahu saya ketika sudah selesai."

Pendelegasian suruhan berprinsip pada metode, yaitu semua didikte secara rinci dan
spesifik step by step cara melakukannya. Pendelegasian dengan cara ini banyak
digunakan oleh manager karena mereka berpikir metode yang dilakukan pasti tidak
akan keluar dari jalur, minim kesalahan dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Tapi
kelemahannya adalah bahwa mereka tidak melatih creative thinking anak buah
mereka dan bila terjadi kesalahan si anak buah akan merasa tidak bertanggung jawab
kepada hasil yang didapat.

2. Pendelegasian pengurusan (Stewardship Delegation)


Pendelegasian pengurusan berfokus pada hasil dan bukan pada metode, memberikan
secara rinci hasil yang diinginkan, bukan memberikan secara rinci apa yang harus
dilakukan. Pendelegasian ini memberi pilihan metode kepada anak buah dan
membuat mereka bertanggung jawab atas hasil. Pendelegasian metode pengurusan
memberi kepercayaan penuh kepada anak buah dan kepercayaan ini adalah bentuk
tertinggi dari motivasi manusia. Kepercayaan menghasilkan yang terbaik dari diri
manusia. Tetapi dibutuhkan waktu dan kesabaran, dan tanpa mengesampingkan
kebutuhan untuk melatih dan mengembangkan orang sehingga kecakapan mereka
dapat meningkat ke tingkat kepercayaan itu. Bila pendelegasian pengurusan
dilakukan dengan benar, kedua pihak akan mendapatkan keuntungan dan akhirnya
jauh lebih banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam waktu yang jauh lebih
singkat. Prinsip yang terlibat dalam pendelegasian pengurusan selalu benar dan dapat
berlaku pada orang atau situasi jenis apapun.

H. Penyebab Gagalnya Delegasi


1. Atasan merasa lebih jika mereka tetap mempertahankan hak pembuatan keputusan.
2. Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja bawahannya salah ataupun gagal dalam
menjalankan wewenangnya.
3. Atasannya kurang atau tidak percaya kepada bawahannya.
4. Atasan takut apabila seorang bawahannya melakukan tugas dengan sangat baik dan
efektif, sehingga dapat mengancam posisinya sebagai atasan.
5. Bawahan tidak menerima dengan alasan dapat menambah tanggung jawab yang
sudah diterima.
6. Bawahan takut tidak dapat menjalankan tugas – tugas dengan benar dan dikatakan
gagal.
7. Bawahan merasa tertekan apabila dilimpahkan tanggung jawab yang lebih besar.

I. Hambatan Pendelegasian
1. Hambatan hambatan  pada delegator
a. Kemampuan yang diragukan oleh dirinya sendiri 
b. Meyakini  bahwa seseorang “mengetahui semua rincian”
c. “Saya dapat melakukannya lebih baik oleh diri saya sendiri” buah pikiran yang
keliru.
d. Kurangnya pengalaman dalam pekerjaan atau dalam mendelegasikan.
e. Rasa tidak aman
f. Takut  tidak disukai
g. Penolakan untuk mengakui kesalahan
h. Kurangnya kepercayaan pada bawahan
i. Kesempurnaan, menyebabkan kontrol yang berlebihan
j. Kurangnya ketrampilan organisasional dalam menyeimbangkan beban kerja
k. Kegagalan untuk mendelegasikan kewenangan yang sepadan dengan tanggung
jawab.
l. Keseganan untuk mengembangkan bawahan.
m. Kegagalan untuk menetapkan kontrol dan  tindak lanjut yang efektif.

2. Hambatan- hambatan pada yang diberi delegasi


a. Kurangnya pengalaman
b. Kurangnya kompetensi
c. Menghindari tanggung jawab
d. Sangat tergantung dengan boss
e. Kekacauan (disorganization)
f. Kelebihan beban kerja
g. Terlalu memperhatikan hal hal yang kurang bermanfaat

3. Hambatan- hambatan dalam situasi


a. Kebijakan tertuju pada satu orang
b. Tidak ada toleransi kesalahan
c. Kekritisan keputusan
d. Urgensi, tidak ada waktu untuk menjelaskan krisis manajemen
e. Kebingungan dalam tanggung jawab dan  kewenangan.
f. Kekurangan tenaga
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Delegasi merupakan salah satu alat kepemimpinan, kita memerlukan kecakapan
untuk dapat mempergunakanya mengetahui kegunaan dan cara kerjanya sehinga kita dap
at mengambil keputusan dalam memberi delegasi seseorang yang tepat pada orang yang
sesuai dengan bidang atau skilnya.

Sementara kekuasaan di pandang sebagai kerangka interaksi antara manusia yakni


idiantaranya, identifikasi situasi posting. Mengusulkan tugas yang dipilih orang,
mengidentifikasi apa tujuan yang ingin anda capai monitoring, atau memberitahu
karyawan untuk ketika pekerjaan akan diperiksa dan apa kriteria, menilai, atau
memberikan umpan balik, baik positif ketika pekerjaan itu dilakukan dengan sukses. Jika
secara rasional dalam pendekatan persuasif bahwa jika saya cukup bekerja, berarti saya
yang penting dan diperlukan untuk organisasi.

B. Saran
Dalam pembahasan ini sangat penting dalam berorganisasi. Ketika kita sebagai
seorang pemimpin mendelegasikan pekerjaan, wewenang yang akan dapat memperlancar
pekerjaan yang tertumpuk. Dan sebagai seorang pemimpin memegang kekuasaan kenapa
tidak kita gunakan delegasi kekuasan itu. Karena delegasi kekuasaan adalah pelimpahan
tanggungjawab yang dapat mengendalikan organisasi itu.
DAFTAR PUSTAKA

Brown, Montague. 1997. Manajemen Perawatan Kesehatan. Jakarta : EGC

Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika

Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

Suarli dan Bahtiar, Yanyan. 2002. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Erlangga

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2114200-pengertian
pendelegasian/#ixzz1d4s4BXHE

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2114200-pengertian
pendelegasian/#ixzz1d4vzdNzA

http://satriagosatria.blogspot.com/2009/12/pengertian-delegasi.html

http://indonesia.heartnsouls.com/cerita/h/c771.shtml

http://ummahattokyo.tripod.com/kepribadian/pendelegasian.htm

Anda mungkin juga menyukai