Anda di halaman 1dari 11

KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM MEWUJUDKAN

ORGANISASI YANG KUAT DAN TANGGUH DALAM


MENGHADAPI VUCA (VOLATILITY, UNCERTAINTY,
COMPLEXITY, AND AMBIGUITY)
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan
Dosen Pengampu: Dr. Abdurohim, SE, MM.

DISUSUN OLEH:

OLA DARMATIN 5111201313


ZIHAN NABILLA MARDIAWAN 5111201316
DEA NOVIANTI 5111201317
NELI ZAKIYYATUN NUFUS 5111201323

KELAS VI-E
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
ini guna memenuhi untuk mata kuliah Kepemimpinan dengan judul Kepemimpinan
Visioner Dalam mewujudkan Organisasi Yang Kuat dan Tangguh Menghadapi
VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity).

Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka


menginterpretasikan laporan keuangan. Tentunya pembahasan ini akan sangat
bermanfaat dan juga akan menambah wawasan terkait pentingnya analisis pada
suatu laporan keuangan. Serta kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan dukungan
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.

Cimahi, 30 Juni 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2
BAB II ............................................................................................................................ 3
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 3
2.1 Pemimpin dan Kepemimpinan .......................................................................... 3
2.2 Kepemimpinan Visioner ..................................................................................... 3
2.3 Peran Pemimpin Visioner .................................................................................. 4
2.3 Definisi VUCA ..................................................................................................... 4
BAB III........................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 6
3.1 Hasil dan Pembahasan........................................................................................ 6
BAB IV ........................................................................................................................... 8
PENUTUP...................................................................................................................... 8
4.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 8
4.2 Saran .................................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, globalisasi telah membawa konsekuensi logis pada cara organisasi
beroperasi tak terkecuali Organisasi Perusahaan, seperti pengembangan sistem
pengupahan yang meningkatkan kesejahteraan karyawan, perpanjangan usia
pensiun yang semakin hari semakin menimbulkan masalah bagi organisasi
perusahaan secara internal dan eksternal. Dalam situasi masa depan yang tidak pasti
saat ini, sebuah organisasi perusahaan membutuhkan kepemimpinan yang memiliki
visi.
Kepemimpinan visioner akan mampu menyeimbangkan dan menyelaraskan
kepentingan seluruh anggota organisasi. Dalam proses perubahan ini, kualitas
kepemimpinan seharusnya tidak terjebak semata-mata pada fungsi memberi
perintah, memberi mandat, dan memberi nasihat kepada bawahan, tetapi lebih pada
bagaimana memberikan visi, misi, dan tujuan organisasi yang jelas dan
komprehensif bagi semua elemen organisasi.
Kepemimpinan diyakini mampu mengubah antar organisasi yang mengarah
pada lingkungan eksternal yang semakin berubah. Untuk memiliki lingkungan kerja
yang positif, pemimpin dan bawahan perlu menjalin hubungan sosial satu sama lain.
Pemimpin memiliki kekuatan untuk mendorong atau menginspirasi bawahan untuk
mengupayakan tingkat kinerja organisasi yang optimal.
Peter Druker dalam The Leader of the Future, menekankan bagaimana perilaku
kepemimpinan di masa depan harus berbeda. Drucker mengatakan dalam Dwi
Setyorini (2008) bahwa seorang pemimpin efektif bukan hanya memberikan tugas,
tetapi juga mendelegasikan tugas kepada bawahan. Selain itu, Drucker
mengingatkan bahwa percepatan akselerasi teknologi, persaingan global, dan
perubahan demografis telah menciptakan jenis organisasi baru yang tidak pernah
terbayangkan sebelumnya.
Pemimpin dalam organisasi harus terampil memainkan beberapa gaya
kepemimpinan pada saat yang sama untuk menjaga kesinambungan. Pemimpin
harus mampu melihat jauh ke depan dari berbagai fenomena yang akan terjadi.
Kepemimpinan sangat penting bagi organisasi dan kemampuan untuk memprediksi
berbagai fenomena di masa depan dan kemudian mengubahnya menjadi praktik
kepemimpinan akan memberikan kontribusi yang berharga bagi kehidupan
organisasi di masa depan. Masa depan membutuhkan pemimpin visioner yang
memiliki pandangan jangka panjang terhadap organisasi dan dapat memberikan ide
sebelum orang lain melakukannya. Di dunia yang penuh gejolak dan ketidakpastian,
para pemimpin tidak hanya reaktif tetapi juga lebih aktif, kreatif, dan inovatif.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Kepemimpinan Visioner?
2. Apa saja karakteristik Kepemimpinan Visioner?
3. Bagaimana Kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan?
4. Bagaimana peran Pemimpin Visioner?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa itu Kepemimpinan Visioner
2. Untuk mengetahui karakteristik Kepemimpinan Visioner
3. Untuk mengetahui suatu kepemimpinan dalam sebuah organisasi atau
perusahaan
4. Untuk mengetahui bagaimana peran Pemimpin Visioner
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemimpin dan Kepemimpinan
Menurut Hersey dan Blanchard, Pemimpin adalah seseorang yang dapat
mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum
yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi. Pimpinan adalah seseorang
yang dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja
maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi. Organisasi akan
berjalan dengan baik jika pimpinan mempunyai kecakapan dalam bidangnya, dan
setiap pimpinan mempunyai keterampilan yang berbeda, seperti keterampilan
teknis, manusiawi dan konseptual.

Kepemimpinan fokus pada penciptaan visi bersama yang dimana dapat


memotivasi semua orang (anggota organisasi) agar memberikan kontribusi kepada
pencapaian visi dan mendorong mereka agar menyesuaikan kepentingan pribadi
dengan kepentingan organisasi yang berarti kepemimpinan disini bersifat persuasi
bukan mengomandokan.

2.2 Kepemimpinan Visioner


Kepemimpinan visioner merupakan gaya kepemimpinan yang melihat visi
ke depandan mengambil langkah untuk mewujudkannya. Pada dasarnya, pemimpin
yang menerapkan gaya kepemimpinan ini akan selalu melihat peluang atau potensi
perusahaan yang tidak dilihat oleh orang lain, lalu ia akan menciptakan ide yang
memungkinkan perusahaan dapat bersaing dengan competitor.

Dilansir dari Michigan University, penting bagi pemimpin visioner untuk


menyeimbangkan dirinya dengan orang-orang di sekeliling mereka. Pada intinya,
kepemimpinan visioner cukup efektif untuk diterapkan dalam suatu perusahaan
atau organisasi jika pemimpin tersebut dapat mampu menyesuaikan diri dengan
rekan kerja maupun bawahannya.

Salah satu ciri dari seorang pemimpin visioner adalah selalu berani
mengambil risiko, sebab setiap perubahan yang ia lakukan sudah pasti akan ada
risiko yang harus diambil. Selain berani mengambil risiko, ciri pemimpin visioner
selanjutnya adalah memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi. Setiap langkah yang
ia ambil untuk mewujudkan idenya selalu disertai dengan rasa tanggung jawab
darinya. Tak bisa dipungkiri, salah satu karakteristik yang sudah pasti melekat pada
gaya kepemimpinan visioner adalah optimis. Pada dasarnya pemimpin visioner
menganggap bahwa semuanya akan berjalan lancar ddan masalah dapat dilalui
dengan baik.

3
4

2.3 Peran Pemimpin Visioner


Burt Nanus (1992), mengungkapkan ada empat peran yang harus dimainkan
oleh pemimpin visioner dalam melaksanakan kepemimpinannya, yaitu:
1. Peran penentu arah (Direction Setter).
Peran ini merupakan posisi kepemimpinan dimana pemimpin
menyajikan visi, gambaran yang meyakinkan atau target suatu organisasi,
yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Ini untuk orang-orang yang
belajar dan mempraktikkan kepemimpinan. Sebagai seorang pemimpin,
penting untuk menyampaikan visi, mengomunikasikannya, memotivasi
karyawan dan rekan kerja, dan meyakinkan orang-orang bahwa apa yang
dilakukan adalah hal yang benar, dan mendukung partisipasi di semua
tingkatan dan di semua tahap upaya menuju masa depan.
2. Agen perubahan (Agent Of Change).
Seorang agen perubahan adalah peran penting kedua dari seorang
pemimpin visioner. Dalam konteks perubahan, lingkungan eksternal
menjadi sentral. Perubahan ekonomi, sosial, teknologi, dan politik terjadi
secara terus menerus, ada yang dramatis dan ada yang lambat. Kebutuhan
dan preferensi pelanggan bervariasi dari orang ke orang, dan dari waktu ke
waktu.
3. Juru bicara (Spokes Person).
Memimpikan masa depan organisasi itu penting, dan sebagian besar
dari itu adalah menyampaikan pesan tentang visi Anda. Seorang pemimpin
yang efektif adalah seseorang yang memahami pentingnya segala bentuk
komunikasi dalam mendukung masa depan. Pemimpin, sebagai juru bicara
visi, harus mengomunikasikan pesan yang mengikat setiap orang untuk
terlibat dan menyentuh visi organisasi— secara internal dan eksternal. Visi
yang disampaikan harus bermanfaat, menarik, dan membangkitkan
semangat tentang masa depan organisasi.
4. Pelatih (Coach).
Seorang pemimpin visioner harus menjadi pelatih. Seorang
pemimpin harus menggunakan kerjasama kelompok untuk mencapai visi
yang telah ditetapkan. Seorang pemimpin mencoba untuk membuat anggota
organisasi bekerja sama menuju suatu tujuan. Pemimpin, sebagai pelatih,
membimbing pekerja untuk membantu mereka mewujudkan visi organisasi
untuk masa depan. Dalam beberapa kasus, dapat dikatakan bahwa
pemimpin sebagai pelatih lebih tepat untuk diangkat sebagai pemain-
pelatih.
2.3 Definisi VUCA
VUCA adalah singkatan dari volatility, uncertainty,
complexity, dan ambiguity. Istilah VUCA di era industri 4.0 tetap berlaku pada
era society 5.0. Kita dihadapkan pada kondisi dimana terjadi perubahan skala besar
(volatility), kesulitan melakukan prediksi secara akurat (uncertainty), kerumitan
5

tantangan akibat berbagai faktor yang saling terkait (complexity), dan


ketidakjelasan suatu kejadian dengan mata rantai akibatnya (ambiguity) atau yang
disebut sebagai kriteria VUCA. Situasi lingkungan yang hadir serba tidak pasti,
fluktuatif, kompleks, sulit diprediksi dan kebenaran realitas bersifat subjektif.

Para pemimpin dunia perlu melihat VUCA sebagai salah satu faktor penting
pada era society 5.0. Dunia saat ini adalah sebuah era kehidupan yang banyak
bersinggungan dengan VUCA, sehingga diperlukan kepemimpinan yang juga
berbasis VUCA.

1. Aspek Volatility, situasi dan kondisi global tidak pernah tetap dan selalu
berubah-ubah setiap saat. Perubahan sering terjadi begitu cepat
tanpa diduga, sehingga terkadang kita tidak siap menerimanya. Oleh sebab
itu, dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu berpikir tepat dan
melakukan respons dengan cepat.

2. Aspek Uncertainty, dapat disimpulkan bahwa tidak seorang pun bisa


memberikan ramalan yang tepat dan akurat mengenai apa yang akan
terjadi di depan, kapan terjadinya dan seberapa besar dampaknya. Situasi di
depan bisa berubah menjadi lebih baik dari sekarang, bisa juga lebih buruk.
Kemampuan seorang pemimpin membaca kemungkinan- kemungkinan
yang akan terjadi menjadi salah satu syarat penting di era digital sekarang
ini. Apalagi perubahan yang terjadi akan memengaruhi lingkungan politik,
ekonomi dan sosial secara global.

3. Aspek Complexity, memberikan gambaran bahwa di dunia ini terdapat


banyak faktor yang saling terkait dan masing-masing ada yang bersifat
independen serta tidak bisa dikontrol. Semakin banyak faktor yang terkait,
menjadikan suatu persoalan tidak bisa dilihat dengan kaca mata yang
sempit. Tanpa adanya kemampuan melihat kaitan antar faktor tersebut,
persoalan menjadi semakin sulit dikontrol. Oleh karena itu perlu strategi dan
gaya kepemimpinan yang mampu melihat persoalan dengan kaca mata yang
lebih luas, sehingga keputusan yang dibuat benar-benar tepat dan mampu
menyelesaikan persoalan.

4. Aspek Ambiguity, memberikan gambaran bahwa tidak semua persoalan


yang kita hadapi memiliki informasi yang lengkap, akurat dan bisa
dipercaya. Bisa jadi, di satu sisi persoalan tersebut terlihat sederhana, namun
di sisi lain ternyata menimbulkan berbagai penafsiran. Sulitnya memperoleh
informasi yang tepat dan cepat menyebabkan pengambilan keputusan
menjadi kurang fokus. Kurangnya informasi juga menyulitkan pemilihan
strategi atau membuat keputusan. Untuk itulah, seorang pemimpin harus
mampu mencari dan memilih informasi yang tepat untuk kepentingan
organisasinya.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hasil dan Pembahasan

Dengan adanya perkembangan teori menimbulkan kesadaran akan


pentingnya kepemimpinan untuk dipelajari dan dikembangkan. Di satu sisi,
perubahan di berbagai sektor kehidupan dan sulitnya mencari pemimpin yang
mampu beradaptasi dengan lingkungan yang pasif dan bergejolak menjadi penting
karena faktor kepemimpinan dalam suatu organisasi sangat penting. Fungsi utama
seorang pemimpin adalah menetapkan visi dasar organisasi. Seorang pemimpin
adalah seseorang yang mengambil risiko untuk menjelajahi area yang belum pernah
disentuh oleh siapa pun sebelumnya. Kesediaan seorang pemimpin untuk berubah
sesuai dengan perkembangan yang dilakukan oleh seorang pemimpin organisasi
saat ini merupakan jawaban atas pergeseran paradigma baru bagi para pemimpin.
Menurut Daniel C. Kielson, 1996, dalam Triantoro Safaria, 2004:6,
Pemimpin modern harus berorientasi pada lima aspek yang dapat dibandingkan satu
sama lain dengan aspek-aspek sebelumnya yang mulai ditinggalkan. Pada saat yang
sama, organisasi perusahaan saat ini percaya bahwa kerja kolaboratif, integrasi,
persatuan, bantuan timbal balik, dan kemandirian bersama adalah keuntungan untuk
mencapai yang di tuju. Kemudian dahulu perusahaan selalu berorientasi pada
produk, sehingga penyelesaian masalah terkesan kaku (mekanis), terfragmentasi
(sebagian), dan mengabaikan hak-hak karyawan yang ikut serta dalam
pembangunan dan pengembangan masyarakat.

Banyak eksekutif dan pemimpin organisasi sering gagal mencapai puncak


prestasi karena mereka tidak dapat menguasai keterampilan berkomunikasi dengan
orang lain. Karena orang-orang tertentu dianggap sangat ahli dalam bidang tertentu,
jika mereka mengabaikan hubungan mereka, kurang empati, terlalu egois, ambisius
dengan karir dan masalah materi, mereka akan tidak disukai dan diabaikan oleh
bawahannya.

Terlebih dari itu semua, sebagai seorang pemimpin memiliki tanggung


jawab dalam pencapaian visi organisasi. Visi seorang pemimpin akan berdampak
positif jika ia menjalankan rencananya dengan baik. Berhati-hatilah dalam
menciptakan peran dan fungsi yang jelas dan benar. Seorang pemimpin visioner
dapat melihat apa visinya bagi organisasi berdasarkan kontribusi semua anggota
dalam organisasi. Visi yang kuat akan mengantarkan pada kepemimpinan yang
sukses dalam organisasi karena kepemimpinan yang sukses penting bagi
keberhasilan organisasi. Organisasi yang sukses adalah organisasi yang memiliki

6
7

pemimpin yang berkomitmen, memiliki visi masa depan, dan mampu menafkahi
semua anggotanya.

Pemimpin Visioner setidaknya perlu memiliki strategi untuk menunjang


keberhasilannya dalam memimpin suatu organisasi. Salah satu nya fokus kepada
tujuan organisasi, organisasi harus bertindak secara terorganisir untuk mencapai
tujuan mereka. Hal ini dilakukan untuk menghindari segala kecenderungan dan
godaan untuk boros dan terbatas pada hal-hal kecil yang picik. Untuk
mempertahankan fokus dari semua rencana tindakan pada tujuan organisasi
memerlukan kohesi dan menjaga hubungan antara manajemen dan semua staf. Lalu
selanjutnya membuat rencana jangka panjang yang akan mengarah pada langkah-
langkah yang jelas selama lima sampai sepuluh tahun ke depan, siapa yang akan
memimpin dan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut, kompetensi
kepemimpinan apa yang dibutuhkan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dapat kami simpulkan bahwa kepemimpinan adalah salah satu aspek
penting dalam kehidupan organisasi, sesuai dengan teks karya Sondang P Siagian.
Kepemimpinan berarti kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi, mengajak,
dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Kepemimpinan ini merupakan suatu proses hubungan yang berarti


kepemimpinan dapat terjadi apabila ada pengikut/bawahannya. Kepemimpinan
tanpa bawahan tidak ada gunanya dan sebaliknya, bawahan tanpa kepemimpinan
akan kacau balau.

Selain itu, kepemimpinan adalah proses pemberian wewenang kepada orang


lain. Keputusan dan tindakan pemimpin adalah apa yang benar-benar penting dalam
situasi kepemimpinan. Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin akan
menentukan maju atau mundurnya suatu organisasi yang dipimpinnya.

4.2 Saran
Saran yang dapat kelompok kami berikan adalah penting bagi kita untuk
menanamkan kepemimpinan di dalam organisasi, karena seperti yang kita ketahui
kepemimpinan ini adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan organisasi.
Kepemimpinan tidak hanya harus dimiliki seorang pemimipin saja, tetapi setiap
orang harus memiliki kepemimpinan minimal untuk dirinya sendiri.

Dalam upaya mempertahankan sebuah organisasi dalam jangka waktu yang


lama/panjang diperlukannya seorang pemimpin yang tentunya memiliki jiwa
kepemimpinan tinggi/besar. Karena pada zaman sekarang dan di masa depan, orang
(sumber daya manusia) dengan visi yang jelas dan hubungan yang luas akan
menentukan keberhasilan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai