Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

HUBUNGAN MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN

DOSEN PENGAMPU
Dr. ANDI BATARI CITTA SE.MM

DISUSUN OLEH
KELOMPOK III

JENI KAROLINA D.L (202002100)

ANA YASINTA (202002106)

REGULER 2020 B

SEKOLAH ILMU MANAJEMEN STIM LASHARAN JAYA


MAKASSAR
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas seluruh nikmat sehingga bisa menuntaskan postingan ini.
Penulis sangat berharap postingan ini bisa menaikkan pengetahuan serta pengalaman untuk para
pembaca. Apalagi, aku berharap postingan ini bisa digunakan dalam kehidupan tiap hari oleh para
pembaca

Pada peluang ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada kepada Dosen Mata
Kuliah Manajemen Kepemimpinan yang sudah membagikan tugas kepada kami.

Untuk kami selaku penyusun merasa kalau masih banyak kekurangan dalam penataan makalah ini
sebab keterbatasan pengetahuan serta pengalaman Kami. Buat itu kami sangat mengharapkan kritik
serta anjuran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

ii
Daftar Isi
Kata pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar isi.................................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan................................................................................................................1
1.1 Latar belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...............................................................................................................2
1.3 Tujuan Rumusan Masalah..................................................................................................2
BAB II Pembahasan..............................................................................................................3
2.1 Manajemen.......................................................................................................................3
A. Penafsiran manajemen..................................................................................................3
B. Peran Manajemen.........................................................................................................3
C. Fungsi serta Proses Manajemen...................................................................................4
D. Ciri-ciri Manajer Profesional........................................................................................5
E. Keahlian Manajemen yang dibutuhkan........................................................................6
F. Latar Belakang Kepemimpinan....................................................................................7
G. Teori-Teori Kepemimpinan..........................................................................................8
H. Kaitan kepemimpinan dan Manajemen........................................................................9

BAB III Penutup...................................................................................................................14


A. Kesimpulan.................................................................................................................14
B. Saran...........................................................................................................................14

Daftar pustaka......................................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Sahlan Asnawi (1999) Pemimpin merupakan seorang individu yang


mempunyai kecakapan serta kelebihan di satu bidang. pada biasanya seorang pemimpin
memiliki keahlian buat pengaruhi orang lain, untuk bersama- sama melaksanakan
kegiatan tertentu dalam menggapai suatu tujuan.

Evolusi organisasi sudah menekan lahirnya tipe baru professional manajer. Manajemen
professional tidaklah bersumber pada pemilikan, namun berlandaskan skill( keahlian/
kemampuan) yang diperoleh dari pegetahuan serta pengalaman. Manajemen ada dalam
seluruh organisasi. Dia bukan cuma pekerjaan dalam industri ataupun lembaga
pemerintah saja. Seluruh berbagai organisasi memiliki banyak guna serta identitas yang
sama. Bermacam aktivitas pokok manajerial dilaksanakan dalam seluruh lembaga
organisasi. Hendak namun, kita terus menjadi sadar kalau tiap organisasi itu
meningkatkan kebudayaan internalnya( metode beroperasinya) sendiri yang pengaruhi
metode pekerjaan manajerial itu bisa dilaksanakan secara efisien. Kebudayaan organisasi
itu menyangkut fitur nilai, keyakinan serta uraian yang berarti yang dipunyai bersama
oleh para anggotanya.

Salah satu peranan bernilai dari manajemen merupakan membentuk kebudayaan


organisasi. Style( gaya) manajemen merupakan metode khas( distincitive manager)
seorang manajer berperilaku yang dibatasi oleh kebudayaan organisasi serta dituntun oleh
filsafat pibadinya. Setelah itu mencuat persoalan apa itu manajemen serta organisasi itu.

Kepemimpinan yang kokoh dibutuhkan supaya organisasi bisa menggapai sasarannya.


pada era saat ini ini yang terus menjadi kurang baik saja moral serta mentalnya. Ibaratnya,
terus menjadi susah mencari pemimpin yang baik( good leader).

Kepemimpinan merupakan sesuatu proses pengaruhi orang lain buat melaksanakan


pekerjaannya cocok dengan sasaran yang diharapkan. Kepemimpinan merupakan suatu
perlengkapan/ fasilitas ataupun sesuatu proses dalam organisasi buat membujuk orang
lain supaya bersedia melaksanakan suatu secara sukarela/ sukacita dalam menggapai
sasaran organisasi.

Kepemimpinan terkadang dimengerti selaku hanya kekuasaan buat menggerakkan serta


mempengaruhi orang lain. Terdapat sebagian aspek yang bisa menggerakkan orang ialah
ancaman, penghargaan, otoritas serta bujukan. Dengan terdapatnya ancaman, hingga
bawahan hendak khawatir serta mematuhi seluruh perintah atasan.

iv
1.2 Rumusan Masalah
Pada latar belakang diatas ada timbul sebagian rumusan permasalahan dalam
makalah ini, ialah antara lain:
1. Penafsiran tentang apa aitu Manajemen?
2. Tugas Manajemen?
3. Fungsi serta proses Manajemen?
4. Bagaimana karakter manajemen yang profesional?
5. Keahlian manajemen yang diperlukan?
6. Apa latar balakang dari kepemimpinan?
7. Bagaimana pendapat para ilmuan terhadap suatu kepemimpinan?
8. Macam-macam Kepemimpinan?
9. Bagaimana kaitan Kepemimpinan dan Manajemen?

1.3 Tujuan Masalah


Dari rumusan permasalahan di atas, kita dapat memahami bahwa ada tujuan yang harus
dicapai, antara lain:

1. Menarangkan tentang penafsiran manajemen!


2. Menarangkan tentang tugas manajemen!
3. Menarangkan tentang fungsi serta proses manajemen!
4. Menarangkan tentang karekter manajemen yang profesional!
5. Menarangkan tentang keahlian manajemen yang perlukan !
6. Menerangkan latar belakang dari kepemimpinan !
7. Menarangkan pendapat para ilmuan tentang kepemimpinan!
8. Menarangkan berbagai macam kepemimpinan!
9. Menarangkan kaitan Kepemimpinan dan Manajemen!

v
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen
A. Pengertian Manajemen

Burhanuddin Gesi, Rahmat Laan, Fauziyah Lamaya (2019). Managemen merupakan


suatu proses dalam mengendalikan sesuatu yang di jalani oleh sekelompok orang maupun
organisasi guna menggapai tujuan organisasi tersebut dengan metode berkolaborasi dalam
menggunakan sumberdaya yang dipunyai

Ilmu manajemen sesungguhnya sama umurnya dengan kehidupan manusia, kenapa


demikian sebab pada dasarnya manusia dalam kehidupan tiap harinya tidak dapat terlepas
dari prinsip- prinsip manajemen. Baik langsung ataupun tidak langsung, baik disadari
maupun tidak di sadari manusia memakai prinsip- prinsip dari manajemen.

B. Peran Manajemen
Tiap perusahaan mempunyai manajemen yang memegang bermacam peranan berarti yang
memastikan keberhasilan dalam menggapai tujuan yan sudah diresmikan buat diwujudkan
bersama. Terdapat banyak kedudukan yang wajib dimainkan/ diperankan para manajer
secara balance sehingga dibutuhkan orang- orang yang pas buat melaksanakan peran-
peran tersebut.

Manajer yang baik haruslah berfungsi cocok dengan suasana serta keadaan pada industri
ataupun organisasi. Manajemen yang tidak dapat melaksanakan kedudukan cocok
tuntunan industri bisa membawa
kegagalan. Peranan manajemen yang wajib diperankan para manajer merupakan:

1) Interpersonal
Ialah hubungan antara manajer dengan orang yang terdapat di sekelilingnya, meliputi:

 Figurehead
Selaku simbol dalam acara- acara perusahaan.

 Leader
Pemimpin yang memberikan motivasi para karyawan/ bawahan dan mengaasi kasus yang
muntul.

 Liaison
Adalah sebagai penghubung dengan pihak internal ataupun external.

2) Informasi
Merupakan peran dalam mengendalikan data yang dipunyai, baik yang berasal dari dalam
ataupun dari luar organisasi, yaitu meliputi sebagai berikut:

 Monitor
Mengawasi, memantau, menjajaki, mengumpulkan serta merekam peristiwa ataupun
perisriwa yang terjalin baik di bisa secara langsung ataupun tidak langsung.

vi
 Disseminator
Menyebar data yang di bisa kepada para orang–orang lam organisasi.

 Spokesperson
Mawakili unit yang dipandu kepada pihak luar.

3) Mengambil keputusan
Merupakan peran dalam membuat keputusan baik yang di tentukan sendiri ataupun
yang di hasilkan bersama pihak lain, yaitu meliputi:
 Entrepreneur
Membuat inisiatif serta kreasi yang kreatif serta inivatif buat tingkatkan kinerja unit kerja.

 Disturbance Handler
Mencari jalur keluar serta pemecahan terbaik dari tiap persoaal yang mencuat.

 Resources Allocation
Memastikan siapa yang menerima sumber energi dan besar sumber dayanya.

 Negotiation
Melaksanakan perundingan dengan pihak dalam serta luar buat kepentingan unit kerja
ataupun perusahaan

C. Fungsi serta Proses Manajemen

George R. Terry, 1958 dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 10)
membagi empat fungsi dasar manajemen, yaitu Planning (Perencanaan), Organizing
(Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan) dan Controlling (Pengawasan). Keempat
fungsi manajemen ini disingkat dengan POAC. a

1) Perencanaan( Planning)
Rencana- rencana di butuhkan buat membagikan kepada organisasi tujuan- tujuannya serta
menetapkan prosedur terbaik buat pencapaian tujuan- tujuan tersebut. Dengan terdapatnya
rencana, hingga membolehkan:
 Untuk Organisasi dapat mendapatkan serta mengikat sumber- daya yang dibutuhkan
menggapai tujuan- tujan.
 Para anggota organisasi buat melakukan kegiatan- kegiatan yang tidak berubah- ubah
dengan bermacam tujuan serta prosedur yang terdapat.
 Kemajuan bisa terus dimonitoring serta diukur, sehingga aksi korektif bisa diambil apabila
tingkatan kemajuan tidak memuaskan.

2) Pengorganisasian( Organizing)
Pengorganisasian ini menghasilkan struktur resmi di mana pekerja diresmikan, di untuk
serta dikoordinasikan pengorganisasian ialah guna manajemen yang didalamnya terdiri
dari:
 Penentuan sumber energi serta aktivitas yang diperlukan buat menggapai tujuan organisasi.
 Perancangan serta pengembangan sesuatu organisasi yang hendak bawa hal- hal tersebut
buat menggapai tujuan

vii
 Penugasan tanggung jawab tertentu.
 Pendelegasian wewenang kepada individu- individu tertentu buat melakukan tugas- tugas
3) Pengarahan( Actuating)

Fungsi ini secara simpel untuk bagaimana cara membuat anggota organisasi melakukan apa
yang di cita-citakan selama ini.. Dengan demikian fungsi ini sangat mengaitkan mutu
kepemimpinan, motivasi, komunikasi serta budaya organisasi.

Fungsi manajemen semacam perencanaan serta pengorganisasi menyagkut aspek- aspek


yang abstrak dalam organnisasi sebaliknya fungsi pengarahan sangat berkaitan langsung
dengan anggota dalam organisasi.

4) Pengawasan (Controlling)
Seluruh fungsi yang terdapat tidak dapat berjalan dengan efisien tanpa adanya pengawasan.
Pengawasan ini ialah pelaksanaan sesuatu metode ataupun tools yang sanggup menjamin
kalau rencana yang sudah dilaksanakan sudah cocok dengan yang di tetapkan.

Pengawasan bisa terjalin dalam 2 sisi, ialah pengawasan positif dimana berupaya mengenali
bagaimana tujuan organisasi dicapai dengan efektif serta efesien. Sedangkan Pengawasan
negatif dimana berupaya menjamin kalau aktivitas yang tidak di cita-citakan ataupun
diperlukan tidak hendak terjalin kembali.

Pada fungsi pengawasan, ada 4 faktor ialah wajib dicoba, ialah:


 Penetapan standar penerapan.
 Penentuan ukuran- ukuran penerapan.
 Pengukuran penerapan nyata serta menyamakan dengan standar yang sudah ditetapkan.
 Pengambila aksi koreksi yang di perlukan penerapan menyimpang dari standar.

Seluruh fungsi diatas wajib dilaksanakan oleh manajer kapan saja serta dimana saja
kelompok organisasi meski terjalin tekanan jenis organisasi, jabatan fungsional serta
tinkatan manajemen yang berbeda. Kegagalan ataupun kesuksesan sesuatu organisasi
sangat bergantung dari keahlian manajer buat melasanakan fungsi- fungsi tersebut dengan
efisien dalam satu tujuan organisasi.

D. karakter Manajer Profesional

Manajer yang professional merupakan manajer yang sanggup menghasilkan ataupun


membuat kedua belah pihak jadi senang serta bangga. Kesenangan, kebahagiaan serta
kebanggaan haruslah diciptakan terhadap kedua belah pihak, baik pihak yang di layani
ataupun pihak yang melayani ialah manajer itu sendiri pihak yang dilayani merupakan para
konsumen ataupun warga yang memakai produk yang di tawarkan kepada mereka.
Sebaliknya pihak yang melayani merupakan para pengusaha ataupun manajer yang
bertugas buat melayani kebutuhan warga terhadap sesuatu produk yang di tawarkannya itu.
Apabila ke 2 belah pihak tersebut bisa merasa bahagia, senang dan bangga hingga disitulah
letak profesionalisme dari seseorang manajer dalam melaksanakan tugasnya. Ke 3 faktor
tersebut ialah cirri ataupun watak utama dari seseorang manajer yang professional yang
apabila bisa menghasilkan atmosfer SBB ialah bahagia( puas), senang serta bangga.

Kebalikannya manajer yang tidak professional yang hendak menghasilkan suasana yang
malah berlawanan dengan ke 3 suasana tersebut di dalam melaksanakan tugas

viii
manajerialnya..
Ciri-ciri manajer professional dan tidak professional
Professional Tidak Profesional
a. memuaskan Mengecewakan
b. membahagiakan Menyedihkan
c. membanggakan Memalukan

E. Keahlian Manajemen yang Dibutuhkan

Secara garis besar ada 3 tingkatan dalam sesuatu organisasi baik organisasi kecil,
menengah serta paling utama organisasi yang telah besar. Ketiga tingkatan itu merupakan
manajemen tingkatan atas( Top manajer), manajer tingkatan menengah( Middle manajer),
serta manajer tingkatan dasar( Low manajer).

Seseorang manajer yang pada dikala ini menduduki jabatan selaku manajer tingkatan dasar
(Low manajer) hendak senantiasa berupaya supaya secepatkan bisa naik jenjang
manajerialnya serta setelah itu jadi manajer tingkatan menengah( Middle manajer) begitu
pula pada manajer tingkatan menengahpun hendak senantiasa berupaya pula buat bisa
menduduki jabatan yang lebih besar ialah manajer tingkatan atas( Top manajer). Di
samping itu butuh dicermati pula kalau sorang top manajer pada sesuatu jabatan ataupun
organisasi tertentu, apabila dihubungkan dengan organisasi yanglebih besar ataupun lebih
luas, hingga ia bisa jadi cuma terletak pada posisi manajer tingkatan menengah ataupun
kalau mungkin tingkatan dasar. Oleh sebab itu ia pula kan berupaya pula buat bisa
menduduki tingkatan manejerial yang lebih besar tersebut pada tingkat organisasi yang
lebih luas itu. Selaku contoh seseorang kepala cabang suatu Bank di suatu kota, ia di kota
tersebut merupakan selaku top manajer, hendak namun apabila di amati dari struktur
organisasi Bank tersebut secara nasional, hingga ia cuma selaku manajer tingkatan
menengah ataupun tingkatan dasar saja. Oleh sebab itu hingga seorang manajer tentukan
hendak senantiasa berupaya buat tingkatkan keahlian manajerialnya supaya senantiasa bisa
mencapai keberhasilan serta bisa naik jenjang ataupun pangkat manajerialnya itu. Supaya
keberhasilan itu bisa senantiasa diraihnya hingga ia haruslah mengenali bekal yang
dibutuhkan dalam tiap- tiap tingkatan manajerial tersebut. Perihal ini butuh dikenal sebab
untuk tiap- tiap tingkatan manajerial tersebut, baik tingkatan atas, tengah serta dasar butuh
memiliki bekal keahlian yang dibutuhkan.

• Keterampilan Kemanusiaan( Human Skills)

Keahlian ini ialah keteramilan yang kerap dibiarkan ataupun kerap diabaikan oleh para
manajer, paling utama para manajer yang baru saja naik jengjang ataupun pangkatnya.
Sehabis hadapi naik pangkat ataupun jabatan yang tadinya cuma selaku kepala seksi,
kemudia dipromosikan jadi kepala bagian misalnya, hingga seorang kerapkali kemudian
memperlakukan anak buahya secara kurang senonon ataupun merendahkan anak buahnya
yang dulun nya merupakan sahabat kerjanya. Umumnya sorang semacam itu kurang ingat
diri serta bertingkah gla hormat. Apabila perihal ini terjalin hingga komunikasi hendak
terputus serta informasi- informasi yang berarti jadi tertinggal berdampak negative untuk
organisasi yang dipimppinnya itu.

Komunikasi yang persuasive merupakan ialah sesuatu jawaban yang baik yang wajib
senantiasa diciptakan oleh pimpinan ataupun manajer terhadap bawahan yang

ix
dipimpinnya. Keterbukaan tersebut hendak membuat data yang terselubung hendak bisa
terbuka serta hendak bermanfaaat positif untuk perkembangan organisasi itu. Di samping
itu keterbukaan hendak membolehkan seorang berpikir jernih hinigga bisa mamacu proses
terjadinya cipta, rasa serta karsa untuk seorang tersebut.

Keahlian berbicara inidipierllukan baik buat tingkatan manajemen atas, menengah ataupun
dasar. Perihal ini diakibatkan sebab proses komunikasi ini sangat dibutuhkan pada tiap
tingkat manajerial.

• Keterampilan Teknis( Technical Skills)


Keteampilan yang terakhir yang ialah bekal untuk seorang manajer merupakan keahlian
teknis. Keahlian ini pada biasanya ialah bekal untuk manajer pada tingkatan yang lebih
rendah. Ada pula keahlian teknis ini ialah keahlian buat melaksanakan sesuatu pekerjaa
tertentu misalnya membetulkan mesin, membuat sofa, merangkai bunnga serta keahlian
teknis yang lain.

Keahlian ini sangat dibutuhkan untuk manajer pada tingkatan yang lebih rendah. Terus
menjadi rendah tingkatan manajerial seorang hingga hendak terus menjadi besar tuntutan
bekal keahlian teknis yang wajib dipahami olehnya. Perihal ini merupakan normal sebab
pada tingkatan yang lebih rendah pasti saja mereka wajib lebih bertabiat selaku pelaksana
teknis yang wajib memahami unsur- unsur teknis tersebut.

F. Latar Balakang Kepemimpinan


Tarbiyah, 6.1 (2007) Kepemimpinan bisa didefinisikan selaku sesuatu proses yang
lingkungan dimana seseorang pemimpin pengaruhi bawahannya dalam melakukan serta
menggapai visi, misi, serta tugas, ataupun objektif- objektif yang dengan itu bawa
organisasi jadi lebih maju serta bersatu. Seseorang pemimpin itu melaksanakan proses ini
dengan mengaplikasikan sifat- sifat kepemimpinan dirinya ialah keyakinan, nilai, etika,
perwatakan, pengetahuan, serta keahlian keahlian yang dimilikinya.

Kepemimpinan ialah sesuatu interaksi antara anggota sesuatu kelompok sehingga


pemimpin ialah agen pembaharu, agen pergantian, orang yang perilakunya hendak lebih
pengaruhi orang lain daripada sikap orang lain yang pengaruhi mereka, serta
kepemimpinan itu sendiri mencuat kala satu anggota kelompok mengganti motivasi
kepentingan anggota yang lain dalam kelompok( Jusmawati, Satriawati, serta Imran 2018).

Kepemimpinan merupakan ikatan yang terdapat dalam diri seorang ataupun pemimpin,
pengaruhi orang lain buat bekerja secara sadar dalam ikatan tugas buat menggapai tujuan
yang di idamkan. Kepemimpinan merupakan sesuatu proses gimana menata serta
menggapai kinerja buat menggapai keputusan semacam gimana yang diinginkannya. 4
Kepemimpinan merupakan sesuatu rangkaian gimana mendistribusikan pengaturan serta
suasana pada sesuatu waktu tertentu.

Aspek kepemimpinan, meliputi aspek mutu manajer serta team leader dalam membagikan
dorongan, semangat, arahan serta sokongan kerja pada bawahannya. Kepemimpinan dalam
organisasi mempunyai kedudukan yang sangat besar dalam membangun ikatan antar orang
serta pembuat nilai organisasi yang dijadikan selaku pondasi bawah untuk pencapaian
tujuan organisasi.

x
Kepemimpinan merupakan kegiatan buat pengaruhi sikap orang lain supaya mereka ingin
diaserahkan buat menggapai tujuan tertentu. Kepemimpinan dimaksud selaku keahlian
menggerakkan ataupun memotivasi beberapa orang supaya secara serentak melaksanakan
aktivitas yang sama serta terencana pada pencapaian tujuannya. Kepemimpinan pula ialah
proses menggerakkan tim ataupun kelompok dalam arah yang sama tanpa paksaan.

G. Teori- Teori Kepemimpinan


E syarifudin (2004) Kepemimpinan merupakan keahlian buat mempengaruhi suatu
kelompok guna menggapai tujuan. Sumber pengaruh bisa secara resmi ataupun tidak
resmi. Pengaruh resmi terdapat apabila seseorang pemimpin mempunyai posisi manajerial
di dalam suatu organisasi. Sebaliknya sumber pengaruh tidak resmi timbul di luar stuktur
organisasi resmi. Dengan demikian seseorang pemimpin bisa timbul dari dalam organisasi
atau sebab ditunjuk secara resmi.

a. Teori Great Man (Thomas Carlyle 1795-1881) (Herbert spencer (1896))


Kepemimpinan ialah bakat ataupun bawaan semenjak seorang lahir. Bennis& Nanus
menarangkan kalau teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan. Kekuasaan
terletak pada beberapa orang tertentu, yang lewat proses pewarisan mempunyai keahlian
mengetuai ataupun sebab keberuntungan mempunyai bakat buat menempati posisi selaku
pemimpin.“ Asal Raja Jadi Raja”( Anak raja tentu mempunyai bakat buat jadi raja selaku
pemimpin rakyatnya.

b. Teori Big Bang (Georges Lemaitre pada 1927.)


Sesuatu peristiwa besar menghasilkan seorang jadi pemimpin. Mengintegrasikan antara
suasana serta pengikut. Suasana ialah peristiwa besar semacam revolusi, kekacauan/
kerusuhan, pemberontakan, reformasi. Pengikut merupakan orang yang mengokohkan
seorang serta bersedia patuh serta taat.

c. Tingkah Laku (Gordon Allport (1937)) (Hans Eynsenck (1967))


Keberhasilan seseorang pemimpin sangat bergantung pada perilakunya dalam melakukan
fungsi- fungsi kepemimpinan. Style ataupun sikap kepemimpinan nampak dari metode
melaksanakan pengambilan keputusan, metode memerintah( instruksi), metode
membagikan tugas, metode berbicara, metode mendesak semangat bawahan, metode
membimbing serta memusatkan, metode menegakkan disiplin, metode mengetuai rapat,
metode menegur serta membagikan sanksi. Antara tahun 1940- an sampai 1960- an timbul
teori kepemimpinan tingkah laku. Teori kepemimpinan tingkah laku ini mengacu pada
tingkah laku tertentu yang membedakan antara pemimpin serta bukan pemimpin.
Bersumber pada teori ini kepemimpinan itu bisa diajarkan, hingga buat melahirkan
pemimpin yang efisien dapat dengan mendesain suatu program spesial.

d. Teori personal situasional (Hersey dan Blanchard (1977))


Kepemimpinan dihasilkan dari rangkaian 3 aspek, ialah watak karakter pemimpin, watak
bawah kelompok serta anggotanya dan peristiwa yang diharapkan kepada kelompok.
Resistensi atas teori kepemimpinan yang sudah dijabarkan lebih dahulu memberlakukan
asas- asas universal buat seluruh suasana. Perihal ini tidak bisa jadi tiap organisasi cuma
dipandu dengan style kepemimpinan tunggal buat seluruh suasana paling utama apabila
organisasi terus tumbuh ataupun jumlah anggotanya

xi
terus menjadi besar. Reaksi ataupun respon yang mencuat berfokus pada komentar kalau
dalam mengalami suasana yang berbeda dibutuhkan style kepemimpin yg berbeda- beda
pula. Berikutnya antara tahun 1960- an sampai 1970- an tumbuh kajian kajian
kepemimpinan yang mendasarkan pada teori mungkin. Teori mungkin ataupun situasional
mendasarkan bukan pada watak ataupun tingkah laku seseorang pemimpin hendak namun
daya guna kepemimpinan dipengaruhi oleh suasana tertentu. Dalam suasana tertentu
dibutuhkan style kepemimpinan tertentu, demikian pula pada suasana yang lain
membutuhkan style kepemimpinan yang lain pula.

H. Ikatan kepemimpinan serta Manajemen


Ikatan kepemimpinan serta manajemen kerap ditatap selaku perihal yang sama, identic
maupun dipakai silih berubah walaupun sesungguhnya ada perbandingan diantara
keduanya. Selaku misal manajer sesuatu industri pula kerap diucap pula selaku pimpinan
perusahaan, kebalikannya pimpinan sesuatu Dinas ataupun Lembaga Pemerintah pula kerap
diucap selaku manajer.

Kedua sebutan tersebut apabila dilacak dari asal kata dalam Bahasa inggris berasal dari kata
Leader serta manager. Manajemen berasal dari Bahasa inggris Management, diterjemahkan
jadi pengelolaan dalam Bahasa Indonesia. Sebaliknya penafsiran manajemen bagi Mary
Parker Follet merupakan“ the art of getting things done throught people”( seni
melaksanakan suatu dengan dorongan orang lain). Penekanan dari defenisi tersebut kalau
manajer menggapai tujuan tidak bekerja sendiri. Dalam rangka menggapai tujuan
organisasi, seorang manajer melaksanakan pengaturan orang- orang lain buat meleksanakan
bermacam tugas- tugas tertentu.

Pada hakikatnya kepemimpinan memiliki penafsiran agak luas dibandingkan dengan


manajemen. Manajemen ialah tipe pemikiran spesial dari kepemimpinan di dalam usahanya
menggapai tujuan organisasi. Kunci perbandingan diantara kedua konsep pemikiran ini
terjalin tiap dikala serta dimanapun asalkan terdapat seorang yang berupaya buat pengaruhi
sikap orang lain ataupun kelompok, tanpa mengindahkan wujud sebabnya. Dengan
demikian kepemimpinan dapat saja sebab berupaya menggapai tujuan seorang ataupun
tujuan kelompok. Kepemimpinan bisa terjalin asalkan seorang menampilkan keahlian
pengaruhi sikap orang- orang lain ke arah tercapai sesuatu tujuan tertentu. Apabila
kepimpinan itu dibatasi oleh tatakrama birokrasi ataupun berhubungan terbentuknya dalam
sesuatu organisasi tertentu, hingga dinamakn manajemen. Kalau fungsi- fungsi manajemen
semacam perencanaan, pengkoordinasian, motivasi serta pengendalian ialah guna pokok
manajer yang tidak terpisahkan senantiasa terjalin dalam tiap tipe organisasi serta tiap
tingkatan hirarkhi manajemen yang terdapat dalam sesuatu organisasi serta tiap tingkatan
hirarkhi manajemen yang terdapat dalam sesuatu organisasi.

Penejelasan diatas, hingga seseorang manajer bisa saja berperilaku selaku seseorang
pimpinan asal ia sanggup mempengarhui sikap orang- orang lain buat menggapai tujuan
tertentu. Namun seseorang pemimpin belum pasti wajib menyandang jabatn manajer buat
pengaruhi sikap orang lain. Dengan kata lain leader ataupun pemimpin belum pasti
seseorang manajer, namun seseorang manajer bisa berperilaku selaku leader atai pemimpin.

xii
Manajemen ialah rangkaian aktivitas yang dicoba oleh pejabat pimpinan( manajer) buat:
mengerahkan, menggerakkan serta memusatkan sumberdaya buat menggapai tujuan
organisasi secara efisien serta efesien. Rangkain aktivitas tersebut memunculkan fungsi-
fungsi manajemen sbb: planning, organizing, actuating& controlling( Terry). Guna
actuating seperti itu yang didalamnya memiliki leadership, yang setelah itu merasuk
kedalam fungsi- fungsi yang lain, sehingga tujuan- tujuan organisasi bisa dicapai. Ada pula
substansi perbandingan kegiatan dalam kepemimpinan serta manajemen apabila ditafsirkan
selaku berikut

No Kepemimpinan Manajemen

1 Orientasi pada kempampuan individu Mengarah pada system dan mekanisme

2 Menekankan pada pengaruh terhadap Menekankan pada wewenang yang ada


pengikut (wibawa)

3 Mengandalkan pada kemampuan diri Mengandalkan pada sumber daya


untuk mencapai tujuan organisasi untuk mencapai tujuan

4 Diarahkan untuk mewujudkan keinginan Mengarah tercapainya tujuan organisasi


pemimpin dan organisasi secara langsung

5 Sifat hubungan personal Sifat hubungan impersonal

Dari penjelasan di atas bisa disimpulakan sebagian komentar yang berkaitan dengan ikatan
antara manajemen serta kepemimpinan

1) Manajemen lebih luas dari kepemimpinan

2) Manajemen lebih kecil dari kepemimpinan

3) Manajemen sama dengan kepemimpinan

Dengan demikian pemakaian konsep tersebut sangat bergantung pada keadaan serta alibi
yang dipakai oleh pihak- pihak yang memakai konsep manajemen serta kepemimpinan
secara tepat

xiii
kepemimpinan serta manajemen kerap dimaksud selaku 2 perihal yang sama. Tetapi,
sesungguhnya kepemimpinan tidaklah manajemen. Manajemen mempunyai fokus garis
bawah tentang gimana usaha yang sangat baik yang bisa dicoba buat menggapai perihal
tertentu. Sebaliknya, kepemimpinan berurusan dengan garis puncak tentang‘ apa yang mau
dicapai?’. Manajemen merupakan efisiensi menaiki tangga keberhasilan. Sebaliknya
kepemimpinan memastikan apakah tangganya bersandar pada bilik yang benar.

Kepemimpinan merupakan proses pengaruhi ataupun berikan contoh oleh pemimpin


kepada pengikutnya dalam upaya menggapai tujuan organisasi. Metode alamiah menekuni
kepemimpinan merupakan" melakukanya dalam kerja". Ditinjau dari segi kekuasaan,
manajemen ikut serta kekuasaan sebab posisi sebaliknya kepemimpinan ikut serta
kekuasaan sebab pengaruh.

Kepemimpinan terdapat pada tiap usaha buat pengaruhi sikap kelompok ataupun orang,
buat alibi apapun. Sebaliknya, manajemen merupakan sejenis kepemimpinan buat
menggapai tujuan organisasi ( Hersey, P. and Blanchard, K.: 1982: page 3)
Kepemimpinan terdapat pada tiap usaha buat pengaruhi sikap kelompok ataupun orang,
buat alibi apapun. Manajemen merupakan sejenis kepemimpinan buat menggapai tujuan
organisasi ( Hersey, P. and Blanchard, K.: 1982: page 3)

Perbandingan lain yaitu sebagai berikut:


 Manajemen ikut serta kekuasaan sebab posisi.
 Kepemimpinan ikut serta kekuasaan sebab pengaruh.

Manajemen merupakan bagian integral dari kepemimpinan. Sebetulnya, dapatlah


dikatakan kalau manajemen tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan, serta
kebalikannya. Dalam kaitan ini, berdialog tentang manajemen berarti berdialog tentang
kepemimpinan, sebab pada dikala pemimpin melakukan upaya mengetuai, dia
melaksanakan aktivitas manajemen. Uraian ini berhubungan dengan penjelasan terdahulu,
di mana sudah dibentangkan tentang arti, sejarah serta faktor manajemen. Penjelasan kali
ini hendak mangulas pokok tentang ikatan kepemimpinan dengan manajemen ataupun
tempat manajemen dalam kepemimpinan, selaku upaya buat menegaskan mekanisme
integral dari kepemimpinan serta manajemen semacam yang sudah dijabarkan di atas.
Dalam upaya memperjelas mekanisme ikatan yang diartikan, di mari hendak diulas 7
perihal berarti seputar ikatan manajemen serta kepemimpinan, antara lain:

1. Tempat manajemen dalam kepemimpinan


2. Pemimpin serta manajemen
3. Manajer serta manajemen
4. Administrator serta manajemen dalam kepemimpinan
5. Bawahan serta manajemen
6. Manajemen dalam organisasi
7. Manajemen serta upaya memimpin

1) Tempat Manajemen dalam Kepemimpinan

Manajemen semacam sudah disinggung lebih dahulu merupakan guna universal


kepemimpinan. Selaku guna universal, manajemen menarangkan menimpa aspek

xiv
substansial serta praksis kepemimpinan, yang berhubungan dengan penerapan
kepemimpinan secara nyata ataupun aktual. Dalam kaitan ini, manajemen bisa diucap
selaku seni mengetuai. Selaku seni mengetuai, terdapat 7 aspek dalam manajemen yang
berhubungan langsung dengan kepemimpinan secara praksis, ialah:

a. Manajemen merupakan seni bekerja sama


b. Manajemen merupakan seni pemenuhan kebutuhan
c. Manajemen merupakan seni penggalangan
d. Manajemen merupakan seni memengaruhi
e. Manajemen merupakan seni mengantarkan perintah ataupun komunikasi
f. Manajemen merupakan seni membuat masa depan organisasi
g. Manajemen merupakan seni mendayagunakan sumber- sumber

Menegaskan ikatan kepemimpinan serta manajemen ini, dapatlah dikatakan kalau


kepemimpinan dalam kaitan ini mewadahi manajemen, serta manajemen merupakan
pembuktian untuk aktualisasi penerapan kepemimpinan, ataupun praksis kepemimpinan
dari 7 aspek semacam yang sudah disinggung di atas. Dengan demikian, dapatlah
dikatakan kalau manajemen meyakinkan kalau kepemimpinan lagi terlaksana, sebab
kepemimpinan cuma berjalan dengan terdapatnya penerapan manajemen.

2) Pemimpin serta Manajemen

Ikatan pemimpin serta manajemen bisa dilihat dari 2 sudut pandang. Awal, dari perspektif
posisi tugas, seseorang pemimpin puncak( top leader) bisa diucap selaku manajer puncak,
ataupun manajer eksekutif( executive manager). Penyebutan semacam ini menarangkan
tentang kedudukan pemimpin selaku seseorang manajer puncak, yang tidak berarti kalau
pemimpin terdapat pada posisi manajerial. Kedua, dari perspektif ikatan penerapan
kepemimpinan, sudah dikatakan kalau tatkala seseorang pemimpin melakukan upaya
mengetuai, sebetulnya dia lagi melakukan aksi melakukan manajemen. Dalam perspektif
kepemimpinan ini, tatkala seseorang pemimpin melaksanakan aktivitas manajemen, dia
lagi melakukan seni bekerja sama, seni pemenuhan kebutuhan, seni merangkum, seni
mempengaruhi, seni memerintah, seni membuat peta kemauan masa depan organisasi,
serta seni memakai sumber- sumber yang dibuktikan dengan melakukan upaya mengetuai(
actuating). Upaya mengetuai ini merupakan fakta terdapatnya kepemimpinan yang lagi
terlaksana.

3) Manajer serta Manajemen

Manajer dalam ikatan dengan manajemen menarangkan tentang substansi tugas yang
terdapat padanya. Pada satu sisi, manajer terdapat pada posisi tugas pelaksana
kepemimpinan dengan menolong pemimpin mengetuai pekerjaan yang bertabiat
kementerian. Di mari, manajer merupakan kepala ataupun pemimpin sesuatu kementerian
ataupun unit kerja dalam sesuatu organisasi. Pada sisi yang bertabiat lebih substansial,
manajemen merupakan tugas seseorang manajer yang berhubungan dengan penerapan
tugas kepemimpinan pada aras manajerial. Pasti, tatkala melakukan tugasnya, seseorang
manajer melaksanakan aktivitas manajemen, namun perbedaannya kalau dia melaksanakan
aktivitas manajemen tugasnya atas nama pemimpin yang mendelegasikan tugas manajerial
kepadanya.

4) Administrator serta Manajemen dalam Kepemimpinan

xv
Administrator yang sudah dipaparkan selaku pelaksana tugas- tugas spesial kepemimpinan
merupakan ujung tombak dari tugas manajemen. Selaku ujung tombak kepemimpinan,
administrator merupakan pelaksana tugas kepemimpinan pada aras operasional. Dalam
ikatan penyebutan posisi tugas serta kedudukan administrator, perihal ini bergantung pada
besar kecilnya organisasi di mana kepemimpinan dijalankan. Apabila organisasinya besar,
administrator bisa diucap selaku manajer lapangan, serta kebalikannya apabila
organisasinya kecil, administrator bisa jadi pelaksana tugas langsung, baik selaku
sekretaris ataupun tugas lapangan yang yang lain.

5) Bawahan serta Manajemen

Bawahan merupakan pelaksana tugas yang ditempatkan pada unit kerja yang dipandu oleh
seseorang administrator ataupun manajer tugas yang memegang pekerjaan secara langsung
di lapangan. Dalam ikatan dengan manajemen, para bawahan hendak senantiasa
ditempatkan pada sesuatu unit tugas, yang memegang pekerjaan secara langsung. Watak
pekerjaan langsung ini bisa berbentuk tugas bawah, tugas utama ataupun tugas pendukung.

6) Manajemen dalam Organisasi

Dalam ikatan dengan organisasi, manajemen merupakan sebutan yang kerap identik
ataupun idiom dengan kepemimpinan. Misalnya, tatkala orang menyebut manajemen kala
menarangkan kata manajemen dari organisasi ini, ataupun sebetulnya dia menunjuk
kepada kepemimpinan dari organisasi maupun sistem kepemimpinan dalam sesuatu
organisasi.

7) Manajemen dalam Upaya Memimpin

Pemimpin dalam mempraktikkan manajemen memegang upaya mengetuai semacam yang


sudah disinggung di atas. Dengan demikian, ikatan pemimpin dalam melakukan
manajemen kepemimpinan hendak sangat nampak dalam upaya mengetuai yang memegang
bidang selaku berikut:
a) Pemimpin membenarkan kalau dia mengoordinasi kepemimpinan dengan
menggerakkan faktor SDM serta mengelola seluruh sumber, menggerakkan seluruh
komponen buat ikut serta dalam kerja secara sinergis serta simultan.
b) Pemimpin membenarkan kalau dia mendasarkan seluruh upaya mengetuai di atas
sesuatu perencanaan strategis yang lengkap.
c) Pemimpin wajib membenarkan terdapatnya pengorganisasian tugas serta penempatan
SDM yang pas untuk seluruh tugas yang dibuktikan dengan terdapatnya delegasi serta
penugasan yang benar serta baik. Dalam ikatan ini, pemimpin wajib membenarkan
kalau seluruh faktor pendukung ada serta bisa digunakan dalam upaya mengetuai.
Pemimpin di mari, pula wajib membenarkan terdapatnya komunikasi yang jelas serta
mudah dalam segala sistem organisasinya.
d) Pemimpin wajib mengetuai dengan menggerakkan seluruh komponen SDM ikut serta
dalam penerapan yang bergerak kerja secara sinergis serta simultan ke arah
produktivitas maksimal( pencapaian hasil kerja maksimal) dengan memakai strategi
serta taktik yang andal.
e) Pemimpin wajib membenarkan penerapan kerja dengan melakukan supervisi ataupun
pengawasan serta penilaian buat proses kerja dalam kepemimpinan guna memperlancar
upaya mengetuai yang tertangani secara bersinambung ke arah pencapaian tujuan

xvi
organisasi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan dimaksud selaku proses pengaruhi serta memusatkan bermacam tugas
yang berhubungan dengan kegiatan anggota kelompok. Kepemimpinan pula dimaksud
selaku keahlian pengaruhi bermacam strategi serta tujuan, keahlian pengaruhi komitmen
serta ketaatan terhadap tugas buat menggapai tujuan bersama, serta keahlian pengaruhi
kelompok supaya mengenali, memelihara, serta meningkatkan budaya organisasi. Teori
kepemimpinan bisa dikategorikan jadi 4 bagian, ialah:

1. Teori Great Man serta Teori Big Bang


2. Teori Watak( Ciri) Kepribadian
3. Teori Sikap( Behavior Theories)
4. Teori Kontingensi ataupun Teori Situasional

Manajemen ialah aktivitas pokok yang dicoba seseorang pimpinan sebab ia berprofesi
selaku manajer buat mencerna input jadi output lewat proses manajemen. Dengan
demikian, sebutan manajemen mengacu kepada sesuatu proses mengkoordonai serta
mengintegrasikan kegiatan- kegiatan kerja supaya dituntaskan secara efektif serta efisien
dengan serta lewat orang lain.

Pada biasanya, guna manajemen dipecah jadi sebagian guna, ialah merancang,
mengkoordinasikan, mengawasi serta mengatur aktivitas dalam rangka usaha buat
menggapai tujuan yang di idamkan secara efisien serta efektif.

3.2 Saran
Penulis menyadari kalau makalah diatas banyak sekali kesalahan serta jauh dari
kesempurnaan. Penulis hendak membetulkan makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang bisa dipertanggung jawabkan. Hingga dari itu penulis
mengharapkan kritik serta anjuran menimpa pebahasan makalah dalam kesimpulan
diatas.

xvii
DAFTAR PUSTAKA

Sahlan Asnawi (1999), Semangat Kerja Dan Gaya Kepemimpinan


Yogyakarta : jurnal psikologi No.2,86-92

Burhanuddin Gesi, Rahmat Laan, Fauziyah Lamaya (2019) Manajemen Dan Eksekusi.
Kupang: JM Vol 3, No 2

Jurnal ilmu Tarbiyah, 6.1 (2007), 1-25 latar belakang pondasi dan teori-teori kepemimpinan

( Hersey, P. and Blanchard, K.: 1982: page 3) situational leadership

E syarifudin (2004) vol 21, No,102 Teori Kepemimpinan

https://www.slideshare.net/atikavania/dasar-dasar-teori-kepemimpinan

xviii

Anda mungkin juga menyukai