DOSEN PEMBIMBING
Hery Wihasnanto, SE, MM.
DISUSUN OLEH
Kelompok 1
Maulana Muzakkir Ridho (1834021083)
Dwi Abri Pratiwi (1834021059)
Nanda Warandtika (1834021120)
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pengantar Manajemen dengan judul
“Organisasi Dan Manajemen”. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang
digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan bagi kami dalam membuat makalah selanjutnya, akan kami terima dengan
senang hati. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah
ini kami telah mencurahkan kemampuan, namun kami sangat menyadari bahwa hasil
penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan
referensi maupun kemampuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat
memenuhi syarat proses kegiatan belajar kami dalam mata kuliah Pengantar
Manajemen dan apabila terdapat kejanggalan-kejanggalan dalam penyusunan
makalah ini, kami mohon maaf dan sekali lagi kami mengucapkan terimakasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah secara Umum..........................................................1
1.2 Latar Belakang Masalah secara Khusus.........................................................2
1.3 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.4 Tujuan Penulisan.............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4
2.1 Pengertian dan Manfaat Manajemen..............................................................4
2.2 Pengertian Manajemen....................................................................................5
2.3 Efisiensi dan Efektifitas Manajemen..............................................................6
2.4 Fungsi dan Proses Manajemen........................................................................9
2.5 Bidang-Bidang Manajemen..........................................................................12
2.6 Tingkatan Manajer dan Tanggung Jawab.....................................................15
2.7 Peran-Peran Manajer.....................................................................................17
2.8 Keterampilan Manajemen.............................................................................18
2.9 Teknologi Industri 4.0...................................................................................19
2.10 Pembagian Karakter......................................................................................22
2.11 5 Komponen Pembelajaran...........................................................................23
BAB III PENUTUP.....................................................................................................25
3.1 Kesimpulan...................................................................................................25
3.2 Saran.............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Contohnya jika kita bekerja pada sebuah perusahaan secara tidak langsung
pasti kita ikut serta dalam sebuah kelompok/divisi yang ada diperusahaan tersebut,
karena pada dasarnya organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerja sama
dalam mencapai suatu tujuan.
1
1.2 Latar Belakang Masalah secara Khusus
Organisasi adalah suatu hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat luas, sebab
hampir di setiap lapisan masyarakat memiliki organisasi untuk menjalankan suatu
tujuan yang ingin dicapai. Setiap orang memiliki dasar untuk memimpin yang juga
merupakan bagian dari organisasi, paling tidak setiap masing-masing orang
memimpin dirinya sendiri dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
2
1.4 Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Organisasi dapat merubah hidup masyarakat. Manfaat ini bisa kita amati dari
banyaknya organisasi yang membuat kehidupan orang menjadi lebih baik. Salah satu
contohnya, organisasi kesehatan bisa membuat masyarakat yang sehat jasmaninya.
Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Hal ini sudah jelas dan dibahas pada
bagian sebelumnya, dengan berorganisasi pencapaian tujuan akan lebih efektif.
5
Artinya: Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya.
3) James F. Stoner
“Management is the process of planning, organizing, leading and controlling
the efforts of organization members and using all other organizational resources
to active stated organizational goals”.
Artinya: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Dalam pengertian lain, Manajemen adalah suatu seni dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari sumber daya
manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu atau
sebelumnya. Pengelolaan manajemen bukan hanya dalam hal bisnis atau pekerjaan
tetapi dalam waktu dan dalam kegiatan sehari-hari.
6
Dalam bahasa yang lebih sederhana efisiensi menunjukkan kemampuan
organisasi dalam menggunakan sumber daya dengan benar dan tidak ada
pemborosan. Sebaliknya, efektivitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan
dalam mencapai sasaran-sasaran (hasil akhir) yang telah ditetapkan secara tepat.
Banyak organisasi yang bekerja secara efisien tapi belum bisa efektif. Organisasi
bisa saja melakukan tindakan-tindakan yang salah tapi dilakukan secara baik.
Misalnya pemerintah mengurangi anggaran pendidikan dengan dalih efisiensi
anggaran, tapi cara tersebut dianggap kurang tepat kalau disatu sisi pemerintah ingin
mencerdaskan kehidupan bangsa. Perusahaan membatasi pengeluaran untuk promosi
namun menginginkan peningkatan penjualan yang meningkat. Sehingga dapatlah
dikatakan bahwa organisasi yang mencapai suatu kesuksesan adalah organisasi yang
mampu menciptakan secara bersama-sama tingkat efisiensi dan efektivitas yang
tinggi.
Selain pengertian diatas, manajemen juga diartikan dalam berbagai istilah atau
sebutan seperti:
1) Manajemen sebagai Proses Kegiatan
Manajemen diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari
kegiatan merencanakan, melaksanakan serta mengkoordinasikan kegiatan yang
direncanakan dan diorganisasi tersebut sampai dengan kegiatan mengawasi atau
mengendalikan kegiatan yang dilaksanakan agar sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.
Proses manajemen yang dimaksud, juga dalam hal arti suatu rangkaian kegiatan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan bantuan orang lain.
Karena itu penyebutan manajemen disini adalah proses ditemukannya peluang-
peluang yang menguntungkan.
7
2) Manajemen sebagai Suatu Ilmu Seni
Manajemen sebagai ilmu seni dapat diartikan sebagai upaya pencapaian tujuan
manajemen dengan pendekatan (approach) menjelaskan fenomena-fenomena dan
gejala-gejala manajemen serta mentransformasikan dan mengindentifikasikan proses
manajemen bedasarkan kaidah-kaidah ilmiah. Komponen kaidah ilmiah didalam
proses pengambilan keputusan ialah kumpulan pengetahuan tertentu seperti
dinyatakan oleh peraturan-peraturan atau statement umum yang telah dipertahankan
oleh berbagai tingkatan ujian dan pembuktian serta penyidikan.
8
c. Dalam pelaksanaan kegiatan, faktor yang cukup yang menentukan keberhasilan
dalam menyelesaikan kegiatan adalah kekuatan pribadi yang kreatif dan
ditambah dengan skill.
Jadi, proses manajemen itu tidak hanya berkaitan dengan masalah kebendaan
(materi fisik) saja, namun juga berhubungan dengan manusia.
9
melaksanakan lima fungsi manajemen; merancang, mengorganisai, memerintah,
mengkoordinasi dan mengendalikan.
1) Perencanaan
Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan tujuan serta
sasaran yang ingin dicapai dan mengambil langkah-langkah strategis guna mencapai
tujuan tersebut. Melalui perencanaan seorang manajer akan dapat mengetahui apa
saja yang harus dilakukan dan bagaimana cara untuk melakukannya. Menentukan
tingkat penjualan pada periode yang akan datang, berapa tingkat kebutuhan tenaga
kerja, berapa modal yang dibutuhkan dan bagaimana cara memperolehnya, seberapa
tingkat persediaan yang harus ada di gudang serta keputusan apakah perlu dilakukan
suatu ekspansi merupakan bagian dari kegiatan perencanaan.
2) Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan proses pemberian perintah, pengalokasian sumber
daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan
kelompok untuk menerapkan rencana. Kegiatan kegiatan yang terlibat dalam
pengorganisasian mencakup tiga kegiatan yaitu;
a. Membagi komponen-komponen kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan dan sasaran dalam kelompok-kelompok
b. Membagi tugas kepada manajer dan bawahan untuk mengadakan
pengelompokkan tersebut
10
c. Menetapkan wewenang diantara kelompok atau unit-unit organisasi
3) Pengarahan
Pengarahan adalah proses untuk menumbuhkan semangat (motivation) pada
karyawan agar dapar bekerja keras dan giat serta membimbing mereka dalam
melaksanakan rencana untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Melalui
pengarahan, seorang manajer menciptakan komitmen, mendorong usaha-usaha yang
mendukung tercapainya tujuan. Ketika gairah kerja karyawan menurun seorang
manajer segera mempertimbangkan alternatif untuk mendorong kembali semangat
kerja mereka dengan memahami faktor penyebab menurunnya gairah kerja.
4) Pengendalian
Bagian terakhir dari proses manajemen adalah pengendalian (controlling).
Pengendalian dimaksudkan untuk melihat apakah kegiatan organisasi sudah sesuai
11
dengan rencana sebelumnya. Fungsi pengendalian mencakup empat kegiatan; (1)
Menentukan standar prestasi, (2) Mengukur prestasi yang telah dicapai selama ini,
(3) Membandingkan prestasi yang telah dicapai dengan standar prestasi, dan (4)
Melakukan perbaikan jika terdapat penyimpangan dari standar prestasi yang telah
ditetapkan.
1. Bidang Pemasaran
Bidang pemasaran atau yang sering disebut sebagai manajemen pemasaran
merupakan salah satu bidang terpenting dalam kegiatan bisnis. Bidang pemasaran
seringkali menjadi ujung tombak bagi perusahaan atau bisnis di dalam memperoleh
12
laba atau keuntungan. Oleh karena itu, efektivitas pelaksanaan fungsi-fungsi
pemasaran bisnis akan menentukan posisi (potitioning) sebuah bisnis tersebut dalam
persaingan.
Empat aspek utama yang dikaji atau dibahas dalam manajemen pemasaran
meliputi perencanaan produk (product), menetapkan harga (price), mengembangkan
periklanan (advertising) dan memilih saluran distribusi (chanel of distribution).
Empat aspek pemasaran tersebut dalam ilmu pemasaran sering disebut sebagai
bauran pemasaran (marketing mix). Aspek-aspek tersebut harus dapat dikelola secara
baik guna mencapai tujuan perusahaan. Kunci utama keberhasilan kegiatan
pemasaran adalah meningkatkan efektivitas perencanaan implementasi dan
pengendalian terhadap aktivitas-aktivitas pemasaran.
2. Bidang Operasional/Produksi
Bidang produksi adalah suatu bidang yang ada dalam perusahaan yang bertugas
untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses
produksi. Bidang produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian melainkan
bekerja sama dengan bidang yang lain, seperti keuangan, pemasaran, dan SDM. Oleh
karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bidang dapat berjalan
seiring dan seirama dan dapat menghindari benturan-benturan antar bidang dalam
perusahaan.
13
Adapun tugas-tugas utama bidang produksi dalam perusahaan meliputi; a)
Perencanaan produk, b) Perencanaan luas produksi, c) Perencanaan lokasi pabrik, d)
Perencanaan layout mesin-mesin pabrik, e) Perencanaan bahan baku, f) Perencanaan
tenaga kerja. dan g) Pengawasan kualitas (Indriyo: 2001).
3. Bidang Keuangan
Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang
pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan
mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas
manajemen keuangan diantaranya merencanakan darimana pembiayaan bisnis
diperoleh dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara
tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.
Seperti halnya bidang lain dalam manajemen, bidang keungan juga memiliki
peranan yang menentukan dalam keberhasilan perusahaan. Aktivitas-aktivitas dari
bidang pemasaran dan produksi akan berjalan lancar apabila dapat didukung oleh
bidang keuangan yang mengatur tentang kebutuhan finansial. Tugas utama bidang
keuangan adalah mencari sumber pendanaan dan mengalokasikan dana yang
diperoleh. Secara umum kebutuhan finansial dalam perusahaan dapat dibagi menjadi
dua macam, yaitu kebutuhan modal kerja dan kebutuhan modal tetap.
14
4. Bidang Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu istilah yang digunakan untuk
menerangkan keanekaragaman aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam penarikan,
pengembangan, dan mempertahankan tenaga kerja perusahaan yang berbakat dan
bersemangat. Beberapa persoalan penting yang akan dibahas dalam kaitannya dengan
proses manajemen sumber daya manusia itu menyangkut: a) Penarikan tenaga kerja
yang berkualitas, mengelola perencanaan, rekruitmen, dan seleksi tenaga kerja, b)
Mengembangkan tenaga kerja yang berkualitas, mengełola orientasi, pelatihan dan
pengembangan, serta perencanaan dan pengembangan karir pegawai, c)
Mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas, mengelola penahanan dan
pergantian, penilaian kinerja, kompensasi dan benefit, dan hubungan tenaga kerja dan
manajemen.
15
1) Top Manager
Top Manager Istilah yang sering digunakan bagi manajer yang berada pada
tingkatan ini, antara lain; chief executive officer, chief executive operating, president,
dan vice president. Top manager bertanggung jawab terhadap perusahan secara
keseluruhan. Tugas mereka adalah menetapkan tujuan, strategi, dan kebijakan
perusahaan secara umum, yang kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik oleh
manajer di bawahnya. Contoh dari tugas-tugas Top manager adalah membuat
kebijakan mengenai rencana perluasan pasar (expantion), kebijakan mengenai
kesejahteraan karyawan, dan menetapkan besarnya penjualan yang dicapai.
2) Middle Manager
Tugas middle manager adalah mengawasi beberapa unit kerja dan menerapkan
rencana sesuai dengan tujuan dan tingkatan yang lebih tinggi. Kemudian mereka
malaporkan hasil pekerjaannya kepada tingkat yang lebih tinggi (top manager).
Beberapa contoh middle manager antara lain kepala klinik suatu rumah sakit, dekan
pada suatu universitas, manajer divisi, manajer pabrik, serta manajer cabang
penjualan. Posisi middle manager berada diantara top manager dengan lower
manager. Mereka menjadi jembatan antara top manager dan middle manager.
3) First-line Manager
First-line Manager merupakan tingkatan yang paling bawah dalam suatu
organisasi, yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Sebutan lain
untuk jabatan ini antara lain supervisor, kepala departemen, dan mandor (foreman).
Mereka bertanggung jawab atas satu unit kerja dan diharapkan mampu
menyelesaikan tugas dengan tujuan jangka pendek yang sesuai dengan rencana
middle dan top manager.
Atas dasar ruang lingkup kegiatan yaang dikelola, para manajer dapat pula
diklasifikasikan atas manajer fungsi dan manajer umum. Manajer fungsional
16
mempunyai tanggung jawab hanya pada satu kegiatan organisasi, seperti pemasaran,
produksi, keuangan, sumber daya manusia, riset dan pengembangan. Kegiatan-
kegiatan dari fungsi-fungsi lainnya ada di bawah tanggung jawab manajer-manajer
fungsional lainnya. Sebagai contoh manajer pemasaran bertanggung jawab atas
seluruh kegiatan distribusi tetapi harus meminta bantuan kepada manajer personalia
untuk masalah-masalah tenaga penjualannya.
2. Peran Informasional
Peran Informasional semua manajer sampai tahap tertentu, memiliki peran-
peran informasional yaitu menerima, mengumpulkan, dan menyebarkan
informasi. Manajer memantau perkembangan-perkembangan dari lingkungan
yang ada baik dari surat kabar ataupun media elektronik.
17
3. Peran Memutuskan
Mintzberg mengidentifikasikan empat peran memutuskan yang berkisar
diseputar membuat pilihan, yaitu; 1) Sebagai wirausaha, 2) Sebagai menangani
gangguan, 3) Sebagai pengelola sumber daya dan 4) Sebagai perunding.
18
2.9 Teknologi Industri 4.0
Industrialisasi dunia dimulai pada akhir abad ke-18 dengan munculnya tenaga
uap dan penemuan kekuatan alat tenun, secara radikal mengubah bagaimana barang-
barang diproduksi. Seabad kemudian, listrik dan jalur perakitan memungkinkan
produksi massal. Pada 1970-an, revolusi industri ketiga dimulai ketika kemajuan
dalam otomatisasi bertenaga komputer memungkinkan kita memprogram mesin dan
jaringan.
Seperti pada penjelasan definisi Industri 4.0 sebagai lanjutan dari industri 3.0
yang menambahkan instrumen konektivitas untuk memperoleh dan mengolah data,
otomatis perangkat jaringan, IoT, big data analytics, komputasi awan dan keamanan
cyber merupakan komponen utama dalam industri 4.0.
19
Perangkat IoT pada Industri 4.0 dikenal dengan IIoT atau Industrial Internet
of Things, yang sebelumnya sangat berguna untuk monitoring secara internal. Dalam
konsep industri 4.0, perangkat IoT tersebut dapat terhubung ke jaringan WAN
melalui lingkungan cloud. Sampai di lingkungan cloud, data dapat diproses dan di
sebar ke pihak lain. Disini memerlukan otomatisasi dan orkestrasi pada lingkungan
hybrid cloud. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan pendekatan DevOps
(Development dan Operations) yang memakai sistem kontainerisasi untuk
memudahkan pengembang dan pihak operasional untuk terus meningkatkan performa
dan layanan.
Teknologi tidak timbul begitu saja, tetapi terjadi setelah sebuah teknologi
melewati enam tahap perkembangan yang disebut sebagai 6D: Digitalization,
Disruption, Deception, Demonetization, Dematerialization, dan Democratization.
20
Disruption: Tahap selanjutnya, teknologi tersebut berkembang dan mulai
mendobrak teknologi yang sudah ada. Contohnya hari ini
adalah cryptocurrency. Mata uang ini mungkin masih jauh dari penerimaan
massal, tetapi sudah mulai digunakan untuk menggantikan sistem keuangan
tradisional.
Deception: Pada tahap ini, teknologi sudah menggebrak dan mulai
berkembang. Tapi meski perkembangannya cepat, nilai keseluruhan masih
terlihat kecil dan tidak signifikan sehingga diabaikan khususnya oleh
perusahaan-perusahaan besar. Contoh nyatanya adalah tenaga surya. Meski
penggunaannya tumbuh pesat, saat ini penggunaan tenaga surya sangat kecil
dibandingkan sumber energi lain. Tenaga surya berpotensi menjadi teknologi
potensial di masa depan.
Demonetization: Di tahap ini, teknologi yang canggih dan maju menyebabkan
beberapa komponen di dalamnya terdemonetisasi menjadi gratis dan bisa
digunakan siapa saja. Contoh nyata yang sedang terjadi adalah demonetisasi
sistem operasi. Hari ini baik Windows maupun MacOS diberikan secara
cuma-cuma kepada setiap pengguna.
Dematerialization: Pada tahap ini, teknologi eksponensial akan menggantikan
beberapa teknologi lain yang sejenis. Sebagai contoh, saat
ini smartphone telah menggantikan fungsi MP3 player, radio, kamera, buku,
bahkan senter.
Democratization: Ini adalah tahap terakhir dari teknologi eksponensial. Pada
tahap ini, teknologi tersebut sudah diadaptasi secara massal. Hal yang tadinya
mewah, sudah menjadi hal biasa dan dimiliki setiap orang. Contohnya
adalah handphone. Kurang dari 20 tahun lalu, hanya orang kaya yang
memiliki handphone. Saat ini, penetrasi handphone di Indonesia sudah
mencapai lebih dari 100 persen.
21
2.10 Pembagian Karakter
Tujuan dari pembangunan karakter adalah untuk mengembangkan karakter
bangsa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila. Pembangunan karakter
ini berfungsi untuk mengembangkan potensi dasar agar berbaik hati, berpikiran baik,
dan berperilaku baik; memperbaiki perilaku yang kurang baik dan menguatkan
perilaku yang sudah baik; serta menyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-
nilai luhur Pancasila. Ruang lingkup pembangunan karakter ini mencakup keluarga,
satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, dan
media massa.
Berkenaan hal tersebut (Indrianto B, 2011) mengatakan bahwa ada tiga lapis
(layer) pendidikan karakter yang hendak dikembangkan yaitu:
Menumbuhkan kesadaran kita sebagai sesama makhluk Tuhan. Sebagai sesama
makhluk, tidak pantas kalau kita itu sombong, seolah-olah merasa dirinya yang
paling benar. Keutamaan kita justru terletak pada kemampuan untuk memberi
manfaat bagi orang lain, termasuk memuliakan orang lain. Kesadaran sebagai
makhluk Tuhan akan menumbuhkan rasa saling menghargai dan menyayangi.
Membangun dan menumbuhkan karakter keilmuan. Karakter ini sangat
ditentukan oleh keingintahuan intelektual. Penanaman logika ilmiah sejak dari
pendidikan usia dini menjadi langkah penting untuk dilakukan. Dalam kerangka
berpikir ilmiah, segala sesuatu harus diuji coba sebelum menjadi kesimpulan.
Dari sinilah akan muncul kreativitas, inovasi, dan produktivitas yang sangat
menentukan daya saing bangsa.
Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan bangga
sebagai bangsa Indonesia. Pendidikan harus mampu memasukkan keempat pilar
kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI) ke dalam
diri pendidik dan peserta didik. Karakter seseorang dapat di bangun jika kita
membiasakan untuk bersifat;
1. Credibility (Kredibilitas)
22
2. Fairness (Keadilan)
3. Care (Peduli)
4. Confidence (Kepercayaan)
5. Integrity (Integritas)
6. Rescpect (Menghormati)
7. Dicsipline (Disiplin)
8. Honesty (Jujur)
2) Learning To Now
Belajar dari sekarang.
3) Learning To Do
“Learning to do” sasarannya adalah kemampuan kerja generasi muda untuk
mendukung dan memasuki ekonomi industri. Dalam masyarakat industri atau
ekonomi industri tuntutan tidak lagi cukup dengan penguasaan ketrampilan
motorik yang kaku melainkan diperlukan kemampuan untuk melaksanakan
23
pekerjaan–pekerjaan seperti “controlling, monitoring, maintaning, designing,
organizing, yang dengan kemajuan teknologi pekerjaan yang sifatnya fisik telah
diganti dengan mesin. Dengan kata lain, menyiapkan anggota masyarakat
memasuki dunia kerja yang dalam “technology knowledge based economy”,
belajar melakukan sesuatu dalam situasi yang konkrit yang tidak hanya terbatas
kepada penguasaan ketrampilan yang mekanistis melainkan meliputi kemampuan
berkomunikasi, bekerjasama dengan orang lain, mengelola dan mengatasi
konflik, menjadi penting.
4) Learning To Creative
Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan kita
memunculkan kreatifitas selama proses pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan beberapa metode dan strategi yang variatif, misalnya kerja
kelompok, pemecahan masalah dan sebagainya.
5) Learning To Innovative
Inovatif yaitu kemampuan seseorang dalam mendayagunakan kemampuan
dan keahlian untuk menghasilkan karya baru. Berpikir inovatif yaitu proses
berpikir yang menghasilkan solusi dan gagasan di luar bingkai konservatif yang
bisa menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Kata
manjemen tampaknya begitu sering di dengar, manajemen erat kaitannya dengan
konsep organisasi. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam
struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tertentu, berbagai
organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda tergantung pada jenis organisasinya.
Elemen-elemen suatu organisasi adalah manusia, tujuan tertentu, pembagian tugas-
tugas, sebuah sistem untuk mengkoordinasi tugas-tugas, serta sebuah batas yang
dipatok yang menunjukan pihak yang berada diluarnya. Setiap organisasi dibentuk
dengan tujuan mencapai sasaran atau saran-saran tertentu. Secara luas sasaran dapat
dirumuskan sebagai: memuaskan kebutuhan, keinginan, atau sasaran-sasaran para
anggotanya.
3.2 Saran
1. Manajemen harus di isi oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya serta
memiliki tanggung jawab sehingga proses manajerisasi dapat berjalan sesuai
dengan fungsinya.
2. Organisasi harus berjalan sebagaimana visi dan misi dari tujuan organisasi
tersebut, karena banyak kasus dimana organisasi bertindak sewenang-wenang
dan tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
3. Seorang manajer harus memiliki pemahaman yang baik tentang sistem
manajemen dan organisasi sehingga dapat menjalankan tugas manajer dengan
baik.
25
DAFTAR PUSTAKA
http://diyahsetyo.blogspot.com/2015/05/makalah-manajemen-dan-organisasi_8.html
https://rocketmanajemen.com/pengertian-manajemen/#a
https://www.pahlevi.net/macam-macam-manajemen/
https://www.ngelmu.co/pengertian-organisasi/
http://afank18.blogspot.com/2016/09/makalah-konsep-dasar-organisasi-dan.html
http://hariannetral.com/2015/03/pengertian-organisasi-tujuan-ciri-dan-struktur-
organisasi.html
http://juliaandrianiputri.blogspot.com/2012/10/normal-0-false-false-false-in-x-none-
x_6650.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0
https://ilmumanajemenindustri.com/3-keterampilan-manajemen-yang-harus-dimiliki-
oleh-manajer/
26