Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH BAB 1

ORGANISASI DAN MANAJEMEN

DOSEN PEMBIMBING
Hery Wihasnanto, SE, MM.

DISUSUN OLEH
Kelompok 1
Maulana Muzakkir Ridho (1834021083)
Dwi Abri Pratiwi (1834021059)
Nanda Warandtika (1834021120)

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pengantar Manajemen dengan judul
“Organisasi Dan Manajemen”. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang
digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan bagi kami dalam membuat makalah selanjutnya, akan kami terima dengan
senang hati. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Akhir kata, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah
ini kami telah mencurahkan kemampuan, namun kami sangat menyadari bahwa hasil
penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan
referensi maupun kemampuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat
memenuhi syarat proses kegiatan belajar kami dalam mata kuliah Pengantar
Manajemen dan apabila terdapat kejanggalan-kejanggalan dalam penyusunan
makalah ini, kami mohon maaf dan sekali lagi kami mengucapkan terimakasih.

Bekasi, 28 Maret 2019

Maulana Muzakkir R. Dwi Abri Pratiwi Nanda Warandtika

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah secara Umum..........................................................1
1.2 Latar Belakang Masalah secara Khusus.........................................................2
1.3 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.4 Tujuan Penulisan.............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4
2.1 Pengertian dan Manfaat Manajemen..............................................................4
2.2 Pengertian Manajemen....................................................................................5
2.3 Efisiensi dan Efektifitas Manajemen..............................................................6
2.4 Fungsi dan Proses Manajemen........................................................................9
2.5 Bidang-Bidang Manajemen..........................................................................12
2.6 Tingkatan Manajer dan Tanggung Jawab.....................................................15
2.7 Peran-Peran Manajer.....................................................................................17
2.8 Keterampilan Manajemen.............................................................................18
2.9 Teknologi Industri 4.0...................................................................................19
2.10 Pembagian Karakter......................................................................................22
2.11 5 Komponen Pembelajaran...........................................................................23
BAB III PENUTUP.....................................................................................................25
3.1 Kesimpulan...................................................................................................25
3.2 Saran.............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah secara Umum

Perkembangan organisasi telah mendorong lahirnya jenis baru yaitu profesional


manajer. Manajemen profesional bukanlah berdasarkan kepemilikan, melainkan
berdasarkan skill (keterampilan/keahlian) yang diperoleh dari pengetahuan dan
pengalaman. Manajemen terdapat dalam semua organisasi, bukan hanya pekerjaan
dalam perusahaan atau instansi pemerintah saja.

Manajemen sendiri merupakan kegiatan pokok yang dilakukan oleh seorang


pimpinan karena dia menjabat sebagai manajer, karena dia mengolah input menjadi
output melalui proses manajemen. Salah satu peranan penting dari manajemen adalah
membentuk kebudayaan organisasi.

Organisasi terbentuk salah satunya dikarenakan adanya penyatuan visi dan


misi serta sebuah tujuan yang sama oleh sekelompok orang. Orang-orang yang
terdapat dalam sebuah organisasi mempunyai keterkaitan yang terus menerus, namun
keterkaitan ini bukan berarti keanggotaan seumur hidup dalam organisasi. Organisasi
sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, sehingga organisasi merupakan satu
hal penting yang harus dipelajari dengan baik.

Contohnya jika kita bekerja pada sebuah perusahaan secara tidak langsung
pasti kita ikut serta dalam sebuah kelompok/divisi yang ada diperusahaan tersebut,
karena pada dasarnya organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerja sama
dalam mencapai suatu tujuan.

1
1.2 Latar Belakang Masalah secara Khusus

Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pimpinan karena


dia menjabat sebagai manajer untuk mengolah input menjadi output melalui proses
manajemen. Kegiatan peranan yang harus dilakukan seorang manajer akan selalu dan
harus ada disetiap jenjang manajemen dalam struktur organisasi baik di posisi
manajer puncak, dan madya. Perbedaannya hanyalah terletak pada wewenang dalam
mengambil keputusan di mana semakin ke atas seseorang dalam kedudukannya pada
posisi organisasi maka semakin besar kewenangannya dalam mengambil keputusan.

Organisasi adalah suatu hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat luas, sebab
hampir di setiap lapisan masyarakat memiliki organisasi untuk menjalankan suatu
tujuan yang ingin dicapai. Setiap orang memiliki dasar untuk memimpin yang juga
merupakan bagian dari organisasi, paling tidak setiap masing-masing orang
memimpin dirinya sendiri dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Organisasi sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari, sehingga organisasi


merupakan suatu hal yang penting yang harus di pelajari dengan baik. Contohnya jika
kita bekerja pada sebuah perusahaan, kita akan melakukan suatu organisasi. Oleh
sebab itu kita harus mengetahui apa yang dimaksud dari organisasi, fungsinya dan
apa manfaatnya.

1.3 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaskud manajemen dan organisasi?
2) Apakah manfaat dari ilmu manajemen dan ilmu organisasi?
3) Apa tujuan dari ilmu manajemen?
4) Bagaimana fungsi-fungsi dasar manajemen?
5) Bagaimanakah fungsi dan tujuan dari organisasi?

2
1.4 Tujuan Penulisan

Kami ingin menyampaikan dengan harapan agar teman-teman dapat memahami


“Organisasi dan Manajemen” secara benar, baik dipandang dari segi pembelajaran
maupun segi praktek. Selain itu tulisan ini juga sebagai sarana berlatih bagi kami
untuk meningkatkan kemampuan menulis kami. Dengan adanya karya tulis ini kami
berharap dapat memberi sedikit sumbangan kepada masyarakat terutama masyarakat
kampus. Selain itu, mungkin dapat digunakan sebagai referensi dalam makalah-
makalah serupa dikemudian hari. Dan ada penyampaian lain agar kami lebih paham
dan mengetahui sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian dan manfaat organisasi


2. Untuk mengetahui pengertian manajemen
3. Untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas manajemen
4. Untuk mengetahui fungsi dan proses manajemen
5. Untuk mengetahui bidang-bidang manajemen
6. Untuk mengetahui tingkatan manajer dan tanggung jawab
7. Untuk mengetahui peran-peran manajer
8. Untuk mengetahui keterampilan manajemen

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Manfaat Manajemen

Organisasi dapat diartikan sebagai sesuatu pengaturan orang-orang secara


sengaja untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Organisasi itu umumnya memiliki tiga
karakterisistik utama.

Karakteristik pertama adalah bahwa masing-masing organisasi memiliki


tujuan- tujuan tertentu. Karakteristik kedua adalah masing-masing organisasi
memiliki orang- orang, seseorang yang berusaha mencapai tujuannya sendiri
bukanlah dikatakan sebagai berorganisasi. Karakteristik ketiga adalah organisasi
perlu mengembangkan suatu struktur agar anggota dapat melaksanakan pekerjaannya
dengan mudah. Karakteristik keempat adalah memiliki sistem prosedur, karakteristik
ini mengambarkan bahwa sebuah organisasi diatur berdasarkan aturan-aturan yang
ditetapkan bersama dan harus dijalankan secara komitmen. Organisasi dapat
memberikan beberapa manfaat bagi masyarakat dan bisnis, manfaat tersebut adalah
sebagai berikut:

4
Organisasi dapat merubah hidup masyarakat. Manfaat ini bisa kita amati dari
banyaknya organisasi yang membuat kehidupan orang menjadi lebih baik. Salah satu
contohnya, organisasi kesehatan bisa membuat masyarakat yang sehat jasmaninya.

Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Hal ini sudah jelas dan dibahas pada
bagian sebelumnya, dengan berorganisasi pencapaian tujuan akan lebih efektif.

Organisasi melawan karir. Organisasi merupakan perkumpulan orang-orang yang


memiliki pengetahuan, keterampilan dan tujuan. Oleh sebab itu, orang yang ingin
mengembangkan karir dan pengetahuannya dapat diperoleh dengan organisasi.

2.2 Pengertian Manajemen

Banyak definisi yang memberikan istilah manajemen, beberapa penulis


memberikan pengertian sebagai berikut:

1) Harold Koontz dan Cyril O’donnel


“Management is getting things done thought people. In bring about this
coordinating of group activity, the manager, as a manager plans, organizes,
staffs, directs, and controls the activities other people”.
Artinya: Manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan
orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah
aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
dan pengendalian.

2) George R. Terry (2009)


“Management is a distinct process consisting of planning, organizing
actuating and controlling performed to determine and accomplisih stated
objectives by the use human being and other resources”.

5
Artinya: Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya.

3) James F. Stoner
“Management is the process of planning, organizing, leading and controlling
the efforts of organization members and using all other organizational resources
to active stated organizational goals”.
Artinya: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.

Dalam pengertian lain, Manajemen adalah suatu seni dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari sumber daya
manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu atau
sebelumnya. Pengelolaan manajemen bukan hanya dalam hal bisnis atau pekerjaan
tetapi dalam waktu dan dalam kegiatan sehari-hari.

2.3 Efisiensi dan Efektifitas Manajemen

Efisiensi dan efektivitas merupakan indikator utama sebuah organisasi dikatakan


baik dan berhasil. Efisiensi merupakan bagian yang terpenting dalam manajemen.
Efisiensi itu mengacu pada hubungan antara keluaran dan masukan (output/input).
Menurut Drucker, efisiensi berarti mengerjakan sesuatu dengan benar (doing things
right), sedangkan efektif adalah mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right
things).

6
Dalam bahasa yang lebih sederhana efisiensi menunjukkan kemampuan
organisasi dalam menggunakan sumber daya dengan benar dan tidak ada
pemborosan. Sebaliknya, efektivitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan
dalam mencapai sasaran-sasaran (hasil akhir) yang telah ditetapkan secara tepat.

Banyak organisasi yang bekerja secara efisien tapi belum bisa efektif. Organisasi
bisa saja melakukan tindakan-tindakan yang salah tapi dilakukan secara baik.
Misalnya pemerintah mengurangi anggaran pendidikan dengan dalih efisiensi
anggaran, tapi cara tersebut dianggap kurang tepat kalau disatu sisi pemerintah ingin
mencerdaskan kehidupan bangsa. Perusahaan membatasi pengeluaran untuk promosi
namun menginginkan peningkatan penjualan yang meningkat. Sehingga dapatlah
dikatakan bahwa organisasi yang mencapai suatu kesuksesan adalah organisasi yang
mampu menciptakan secara bersama-sama tingkat efisiensi dan efektivitas yang
tinggi.

Selain pengertian diatas, manajemen juga diartikan dalam berbagai istilah atau
sebutan seperti:
1) Manajemen sebagai Proses Kegiatan
Manajemen diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari
kegiatan merencanakan, melaksanakan serta mengkoordinasikan kegiatan yang
direncanakan dan diorganisasi tersebut sampai dengan kegiatan mengawasi atau
mengendalikan kegiatan yang dilaksanakan agar sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.
Proses manajemen yang dimaksud, juga dalam hal arti suatu rangkaian kegiatan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan bantuan orang lain.
Karena itu penyebutan manajemen disini adalah proses ditemukannya peluang-
peluang yang menguntungkan.

7
2) Manajemen sebagai Suatu Ilmu Seni
Manajemen sebagai ilmu seni dapat diartikan sebagai upaya pencapaian tujuan
manajemen dengan pendekatan (approach) menjelaskan fenomena-fenomena dan
gejala-gejala manajemen serta mentransformasikan dan mengindentifikasikan proses
manajemen bedasarkan kaidah-kaidah ilmiah. Komponen kaidah ilmiah didalam
proses pengambilan keputusan ialah kumpulan pengetahuan tertentu seperti
dinyatakan oleh peraturan-peraturan atau statement umum yang telah dipertahankan
oleh berbagai tingkatan ujian dan pembuktian serta penyidikan.

Manajemen sebagai suatu ilmu memiliki ciri-ciri sebagai berikut;


a. Prinsip dan konsep manajemen dapat dipelajari.
b. Decision making dapat didekati dengan kaidah-kaidah ilmiah.
c. Objek dan sarana manajemen untuk mencapai tujuan sebagian adalah elemen-
elemen yang bersifat materi.
d. Dalam penerapannya manajemen memerlukan pendekatan dari bidang ilmu yang
lainnya, seperti; ilmu ekonomi, statistik, akuntansi, dan lain lain.

Sedangkan manajemen sebagai seni diartikan sebagai pendekatan pencapaian


tujuan lebih banyak dipengaruhi oleh kekuatan pribadi, bakat, karakter pelaku-pelaku
manajemen terutama dari unsur manajer atau pimpinan. Unsur seni dalam
manajemen adalah pemakaian pengetahuan pada situasi tertentu yang dilakukan
secara kreatif ditambah dengan skill tertentu.

Manajemen sebagai suatu seni memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


a. Kesuksesan dalam mencapai tujuan sangat dipengaruhi dan didukung oleh sifat-
sifat dan bakat para manajer.
b. Dalam proses pencapaian tujuan seringkali melibatkan unsur naluri (instinct),
perasaan dan intelektual.

8
c. Dalam pelaksanaan kegiatan, faktor yang cukup yang menentukan keberhasilan
dalam menyelesaikan kegiatan adalah kekuatan pribadi yang kreatif dan
ditambah dengan skill.
Jadi, proses manajemen itu tidak hanya berkaitan dengan masalah kebendaan
(materi fisik) saja, namun juga berhubungan dengan manusia.

3) Manajemen sebagai Profesi


Penekanan utama dalam penyebutan manajemen sebagai profesi adalah pada
kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang atau manajer dengan menggunakan
keahlian tertentu. Seseorang yang memiliki keahlian dan keterampilan tertentu akan
memperoleh status dan intensif manakala mereka terlibat dalam organisasi. Sehingga
mereka yang bekerja dalam organisasi dengan menggunakan keahliannya
dikelompokkan dalam kelompok manajemen profesional. Profesionalisme
manajemen dikategorikan kedalam suatu profesi yang memang membutuhkan suatu
keahlian tertentu dan diakui diposisi dan keahliannya oleh masyarakat.

4) Manajemen sebagai Kumpulan Orang untuk Mencapai Tujuan


Setiap kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara kooperatif dalam
organisasi disebut aktivitas manajemen. Kolektifitas orang-orang tersebut bergabung
dalam suatu organisasi dan dipimpin oleh pemimpin (manajer) yang bertanggung
jawab penuh atas upaya pencapaian tujuan secara efisien dan efektif.

2.4 Fungsi dan Proses Manajemen

Pada umunya manajemen dibagi menjadi beberapa fungsi manajemen, yaitu


merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, mengawasi dan pengendalian
kegiatan dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif
dan efisien. Henry Fayol mengusulkan bahwa semua manajer paling tidak

9
melaksanakan lima fungsi manajemen; merancang, mengorganisai, memerintah,
mengkoordinasi dan mengendalikan.

1) Perencanaan
Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan tujuan serta
sasaran yang ingin dicapai dan mengambil langkah-langkah strategis guna mencapai
tujuan tersebut. Melalui perencanaan seorang manajer akan dapat mengetahui apa
saja yang harus dilakukan dan bagaimana cara untuk melakukannya. Menentukan
tingkat penjualan pada periode yang akan datang, berapa tingkat kebutuhan tenaga
kerja, berapa modal yang dibutuhkan dan bagaimana cara memperolehnya, seberapa
tingkat persediaan yang harus ada di gudang serta keputusan apakah perlu dilakukan
suatu ekspansi merupakan bagian dari kegiatan perencanaan.

Kegiatan utama dalam Fungsi Perencanaan adalah sebagai berikut:


a. Menetapkan tujuan dan target bisnis
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
d. Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapain tujuan dan target
bisnis

2) Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan proses pemberian perintah, pengalokasian sumber
daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan
kelompok untuk menerapkan rencana. Kegiatan kegiatan yang terlibat dalam
pengorganisasian mencakup tiga kegiatan yaitu;
a. Membagi komponen-komponen kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan dan sasaran dalam kelompok-kelompok
b. Membagi tugas kepada manajer dan bawahan untuk mengadakan
pengelompokkan tersebut

10
c. Menetapkan wewenang diantara kelompok atau unit-unit organisasi

Kegiatan utama lainnya dalam Fungsi Pengorganisasian adalah sebagai berikut:


a. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan
b. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan
dan tangggung jawab
c. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja.
d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.

3) Pengarahan
Pengarahan adalah proses untuk menumbuhkan semangat (motivation) pada
karyawan agar dapar bekerja keras dan giat serta membimbing mereka dalam
melaksanakan rencana untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Melalui
pengarahan, seorang manajer menciptakan komitmen, mendorong usaha-usaha yang
mendukung tercapainya tujuan. Ketika gairah kerja karyawan menurun seorang
manajer segera mempertimbangkan alternatif untuk mendorong kembali semangat
kerja mereka dengan memahami faktor penyebab menurunnya gairah kerja.

Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi adalah sebagai berikut:


a. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian
motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efesien dalam
pencapaian tujuan
b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
c. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

4) Pengendalian
Bagian terakhir dari proses manajemen adalah pengendalian (controlling).
Pengendalian dimaksudkan untuk melihat apakah kegiatan organisasi sudah sesuai

11
dengan rencana sebelumnya. Fungsi pengendalian mencakup empat kegiatan; (1)
Menentukan standar prestasi, (2) Mengukur prestasi yang telah dicapai selama ini,
(3) Membandingkan prestasi yang telah dicapai dengan standar prestasi, dan (4)
Melakukan perbaikan jika terdapat penyimpangan dari standar prestasi yang telah
ditetapkan.

Kegiatan utama lainnya dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian adalah


sebagai berikut:
a. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai
dengan indikator yang telah ditetapkan
b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan
c. Melakukan baerbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis.

2.5 Bidang-Bidang Manajemen


Ruang lingkup manajemen sangatlah luas. Seperti yang dijelaskan sebelumnya,
bahwa manajemen memiliki kedekatan dalam aspek kehidupan manusia dan bisnis.
Dalam konteks bisnis, manajemen dapat dibagi dalam empat bidang utama, walaupun
dalam bisnis tertentu bidang-bidang itu dapat berkembang sesuai dengan skala
perusahaan dan strategi yang dikembangkan. Bidang manajemen dapat
dikelompokkan dalam; a) Bidang Pemasaran (marketing), b) Bidang
Operasional/Produksi (production and operational), c) Bidang Keuangan (finance),
dan d) Bidang Sumber Daya Manusia (human resource).

1. Bidang Pemasaran
Bidang pemasaran atau yang sering disebut sebagai manajemen pemasaran
merupakan salah satu bidang terpenting dalam kegiatan bisnis. Bidang pemasaran
seringkali menjadi ujung tombak bagi perusahaan atau bisnis di dalam memperoleh

12
laba atau keuntungan. Oleh karena itu, efektivitas pelaksanaan fungsi-fungsi
pemasaran bisnis akan menentukan posisi (potitioning) sebuah bisnis tersebut dalam
persaingan.

Manajemen Pemasaran adałah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang


pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan
oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.

Empat aspek utama yang dikaji atau dibahas dalam manajemen pemasaran
meliputi perencanaan produk (product), menetapkan harga (price), mengembangkan
periklanan (advertising) dan memilih saluran distribusi (chanel of distribution).
Empat aspek pemasaran tersebut dalam ilmu pemasaran sering disebut sebagai
bauran pemasaran (marketing mix). Aspek-aspek tersebut harus dapat dikelola secara
baik guna mencapai tujuan perusahaan. Kunci utama keberhasilan kegiatan
pemasaran adalah meningkatkan efektivitas perencanaan implementasi dan
pengendalian terhadap aktivitas-aktivitas pemasaran.

2. Bidang Operasional/Produksi
Bidang produksi adalah suatu bidang yang ada dalam perusahaan yang bertugas
untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses
produksi. Bidang produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian melainkan
bekerja sama dengan bidang yang lain, seperti keuangan, pemasaran, dan SDM. Oleh
karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bidang dapat berjalan
seiring dan seirama dan dapat menghindari benturan-benturan antar bidang dalam
perusahaan.

Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk


menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan
keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai
pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.

13
Adapun tugas-tugas utama bidang produksi dalam perusahaan meliputi; a)
Perencanaan produk, b) Perencanaan luas produksi, c) Perencanaan lokasi pabrik, d)
Perencanaan layout mesin-mesin pabrik, e) Perencanaan bahan baku, f) Perencanaan
tenaga kerja. dan g) Pengawasan kualitas (Indriyo: 2001).

3. Bidang Keuangan
Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang
pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan
mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas
manajemen keuangan diantaranya merencanakan darimana pembiayaan bisnis
diperoleh dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara
tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.

Seperti halnya bidang lain dalam manajemen, bidang keungan juga memiliki
peranan yang menentukan dalam keberhasilan perusahaan. Aktivitas-aktivitas dari
bidang pemasaran dan produksi akan berjalan lancar apabila dapat didukung oleh
bidang keuangan yang mengatur tentang kebutuhan finansial. Tugas utama bidang
keuangan adalah mencari sumber pendanaan dan mengalokasikan dana yang
diperoleh. Secara umum kebutuhan finansial dalam perusahaan dapat dibagi menjadi
dua macam, yaitu kebutuhan modal kerja dan kebutuhan modal tetap.

Untuk memperoleh sumber dana tersebut, bidang keuangan dapat


mendapatkannya melalui penawaran saham (go public) dan penyertaan oleh pemilik
(sumber internal). Sumber dana lainnya yaitu melalui pinjaman/kredit kepada bank
dan kerja sama dengan pihak asing (patungan). Adapun tolak ukur dari keberhasilan
kinerja keuangan perusahaan adalah kemampuannya dalam mencapai tingkat
likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas yang ditetapkan.

14
4. Bidang Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu istilah yang digunakan untuk
menerangkan keanekaragaman aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam penarikan,
pengembangan, dan mempertahankan tenaga kerja perusahaan yang berbakat dan
bersemangat. Beberapa persoalan penting yang akan dibahas dalam kaitannya dengan
proses manajemen sumber daya manusia itu menyangkut: a) Penarikan tenaga kerja
yang berkualitas, mengelola perencanaan, rekruitmen, dan seleksi tenaga kerja, b)
Mengembangkan tenaga kerja yang berkualitas, mengełola orientasi, pelatihan dan
pengembangan, serta perencanaan dan pengembangan karir pegawai, c)
Mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas, mengelola penahanan dan
pergantian, penilaian kinerja, kompensasi dan benefit, dan hubungan tenaga kerja dan
manajemen.

2.6 Tingkatan Manajer dan Tanggung Jawab


Manajer akan melakukan kegiatannya dengan baik dalam tingkatan tanggung
jawab serta kapasitas yang berbeda-beda. Manajer dapat dikelompokkan menurut
tingkatannya dalam organiasai dan menurut sifat aktivitasnya (fungsi dalam
organiasai). Menurut tingkatannya manajer dapat dibedakan dalam manajer puncak
(top manager), manajer madya (middle manager) dan manajer bawah (first-line
manager). Sedangkan menurut fungsinya manajer dapat terdiri dari manajer-manajer
umum dan manajer fungsi yang terdiri dari manajer pemasaran (marketing manager),
manajer operasional (operational manager), manajer sumber daya manusia (human
recourse manager), manajer keuangan (financial manager) dan manajer penelitian
dan pengembangan (riset and development).

15
1) Top Manager
Top Manager Istilah yang sering digunakan bagi manajer yang berada pada
tingkatan ini, antara lain; chief executive officer, chief executive operating, president,
dan vice president. Top manager bertanggung jawab terhadap perusahan secara
keseluruhan. Tugas mereka adalah menetapkan tujuan, strategi, dan kebijakan
perusahaan secara umum, yang kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik oleh
manajer di bawahnya. Contoh dari tugas-tugas Top manager adalah membuat
kebijakan mengenai rencana perluasan pasar (expantion), kebijakan mengenai
kesejahteraan karyawan, dan menetapkan besarnya penjualan yang dicapai.

2) Middle Manager
Tugas middle manager adalah mengawasi beberapa unit kerja dan menerapkan
rencana sesuai dengan tujuan dan tingkatan yang lebih tinggi. Kemudian mereka
malaporkan hasil pekerjaannya kepada tingkat yang lebih tinggi (top manager).
Beberapa contoh middle manager antara lain kepala klinik suatu rumah sakit, dekan
pada suatu universitas, manajer divisi, manajer pabrik, serta manajer cabang
penjualan. Posisi middle manager berada diantara top manager dengan lower
manager. Mereka menjadi jembatan antara top manager dan middle manager.

3) First-line Manager
First-line Manager merupakan tingkatan yang paling bawah dalam suatu
organisasi, yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Sebutan lain
untuk jabatan ini antara lain supervisor, kepala departemen, dan mandor (foreman).
Mereka bertanggung jawab atas satu unit kerja dan diharapkan mampu
menyelesaikan tugas dengan tujuan jangka pendek yang sesuai dengan rencana
middle dan top manager.

Atas dasar ruang lingkup kegiatan yaang dikelola, para manajer dapat pula
diklasifikasikan atas manajer fungsi dan manajer umum. Manajer fungsional

16
mempunyai tanggung jawab hanya pada satu kegiatan organisasi, seperti pemasaran,
produksi, keuangan, sumber daya manusia, riset dan pengembangan. Kegiatan-
kegiatan dari fungsi-fungsi lainnya ada di bawah tanggung jawab manajer-manajer
fungsional lainnya. Sebagai contoh manajer pemasaran bertanggung jawab atas
seluruh kegiatan distribusi tetapi harus meminta bantuan kepada manajer personalia
untuk masalah-masalah tenaga penjualannya.

2.7 Peran-Peran Manajer


Manajer tidak dapat membebaskan diri dari pekerjaannya dan hampir tidak
pernah merasakan kesenangan mereka karena menyadari tak ada pekerjaan yang tidak
dilakukan, bahkan sebentar pun. Terlepas dari jenis pekerjaan manajerial yang
dilakukan, manajer selalu membawa suatu beban yang selalu dipikirkan. Peran
manajer dikelompokkan menjadi tiga kategori:
1. Peran Interpersonal
Peran Interpersonal para manajer dituntut untuk melaksanakan tugas-tugas
yang melibatkan semua karyawan yang ada di dalam dan luar organisasi dan
tugas-tugas lain yang sifatnya upacara atau simbolis. Manajer juga berperan
sebagai pemelihara suatu jaringan hubungan luar yang berkembang dan
memberikan dukungan dan informasi.

2. Peran Informasional
Peran Informasional semua manajer sampai tahap tertentu, memiliki peran-
peran informasional yaitu menerima, mengumpulkan, dan menyebarkan
informasi. Manajer memantau perkembangan-perkembangan dari lingkungan
yang ada baik dari surat kabar ataupun media elektronik.

17
3. Peran Memutuskan
Mintzberg mengidentifikasikan empat peran memutuskan yang berkisar
diseputar membuat pilihan, yaitu; 1) Sebagai wirausaha, 2) Sebagai menangani
gangguan, 3) Sebagai pengelola sumber daya dan 4) Sebagai perunding.

2.8 Keterampilan Manajemen


1. Keterampilan Teknis (technical skill)
Keterampilan teknis merupakan kemampuan untuk menggunakan keahlian
khusus dalam melakukan tugas tertentu. Seorang akuntan, insinyur, peneliti pasar
dan ahli komputer, misalnya, adalah mereka yang memiliki keterampilan teknis.
Keterampilan ini sangat dibutuhkan bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Semakin rendah tingkatan manajerial seseorang maka akan semakin besar
tuntutan bekal keterampilan teknis yang dikuasai olehnya.

2. Keterampilan Kemanusiaan (human skill)


Kemampuan bekerja sama dengan orang lain disebut human skill. Ditempat
kerja, keterampilan tersebut muncul dalam bentuk rasa percaya diri, antusias,
keterlibatan secara tulus dalam hubungan interpersonal. Seorang manajer yang
memiliki human skill yang baik akan mempunyai tingkat kewaspadaan diri yang
tinggi serta kemampuan untuk dapat memahami perasaan orang lain.

3. Keterampilan Konseptual (conceptual skill)


Pada akhirnya semua manajer harus mempunyai kemampuan untuk melihat
situasi luas (comprehensive) serta mampu memecahkan persoalan yang akan
memberikan manfaat bagi mereka yang perlu diperhatikan.

18
2.9 Teknologi Industri 4.0

Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan


teknologi cyber. Ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi
manufaktur. Ini termasuk sistem cyber-fisik, Internet of Things (IoT), komputasi
awan dan komputasi kognitif.

 Sejarah Revolusi Industri

Industrialisasi dunia dimulai pada akhir abad ke-18 dengan munculnya tenaga
uap dan penemuan kekuatan alat tenun, secara radikal mengubah bagaimana barang-
barang diproduksi. Seabad kemudian, listrik dan jalur perakitan memungkinkan
produksi massal. Pada 1970-an, revolusi industri ketiga dimulai ketika kemajuan
dalam otomatisasi bertenaga komputer memungkinkan kita memprogram mesin dan
jaringan.

Seperti pada penjelasan definisi Industri 4.0 sebagai lanjutan dari industri 3.0
yang menambahkan instrumen konektivitas untuk memperoleh dan mengolah data,
otomatis perangkat jaringan, IoT, big data analytics, komputasi awan dan keamanan
cyber merupakan komponen utama dalam industri 4.0.

 Komponen Industri 4.0


Perangkat konektivitas tersebut dihubungkan pada perangkat fisik industri.
Tujuannya adalah untuk menerima dan mengirim data sesuai perintah yang
ditentukan, baik secara manual maupun otomatis berdasarkan kecerdasan buatan.

19
Perangkat IoT pada Industri 4.0 dikenal dengan IIoT atau Industrial Internet
of Things, yang sebelumnya sangat berguna untuk monitoring secara internal. Dalam
konsep industri 4.0, perangkat IoT tersebut dapat terhubung ke jaringan WAN
melalui lingkungan cloud. Sampai di lingkungan cloud, data dapat diproses dan di
sebar ke pihak lain. Disini memerlukan otomatisasi dan orkestrasi pada lingkungan
hybrid cloud. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan pendekatan DevOps
(Development dan Operations) yang memakai sistem kontainerisasi untuk
memudahkan pengembang dan pihak operasional untuk terus meningkatkan performa
dan layanan.

Teknologi tidak timbul begitu saja, tetapi terjadi setelah sebuah teknologi
melewati enam tahap perkembangan yang disebut sebagai 6D: Digitalization,
Disruption, Deception, Demonetization, Dematerialization, dan Democratization.

 Digitalization: Tahap pertama adalah terjadinya digitalisasi. Contoh nyata di


Indonesia adalah digitalisasi pemesanan ojek, dari yang tadinya harus manual,
kini bisa menggunakan handphone. Semua hal yang bisa didigitalkan
memiliki potensi untuk menyebar dengan cepat, dan karenanya juga memiliki
potensi untuk menjadi teknologi eksponensial.

20
 Disruption: Tahap selanjutnya, teknologi tersebut berkembang dan mulai
mendobrak teknologi yang sudah ada. Contohnya hari ini
adalah cryptocurrency. Mata uang ini mungkin masih jauh dari penerimaan
massal, tetapi sudah mulai digunakan untuk menggantikan sistem keuangan
tradisional.
 Deception: Pada tahap ini, teknologi sudah menggebrak dan mulai
berkembang. Tapi meski perkembangannya cepat, nilai keseluruhan masih
terlihat kecil dan tidak signifikan sehingga diabaikan khususnya oleh
perusahaan-perusahaan besar. Contoh nyatanya adalah tenaga surya. Meski
penggunaannya tumbuh pesat, saat ini penggunaan tenaga surya sangat kecil
dibandingkan sumber energi lain. Tenaga surya berpotensi menjadi teknologi
potensial di masa depan.
 Demonetization: Di tahap ini, teknologi yang canggih dan maju menyebabkan
beberapa komponen di dalamnya terdemonetisasi menjadi gratis dan bisa
digunakan siapa saja. Contoh nyata yang sedang terjadi adalah demonetisasi
sistem operasi. Hari ini baik Windows maupun MacOS diberikan secara
cuma-cuma kepada setiap pengguna.
 Dematerialization: Pada tahap ini, teknologi eksponensial akan menggantikan
beberapa teknologi lain yang sejenis. Sebagai contoh, saat
ini smartphone telah menggantikan fungsi MP3 player, radio, kamera, buku,
bahkan senter.
 Democratization: Ini adalah tahap terakhir dari teknologi eksponensial. Pada
tahap ini, teknologi tersebut sudah diadaptasi secara massal. Hal yang tadinya
mewah, sudah menjadi hal biasa dan dimiliki setiap orang. Contohnya
adalah handphone. Kurang dari 20 tahun lalu, hanya orang kaya yang
memiliki handphone. Saat ini, penetrasi handphone di Indonesia sudah
mencapai lebih dari 100 persen.

21
2.10 Pembagian Karakter
Tujuan dari pembangunan karakter adalah untuk mengembangkan karakter
bangsa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila. Pembangunan karakter
ini berfungsi untuk mengembangkan potensi dasar agar berbaik hati, berpikiran baik,
dan berperilaku baik; memperbaiki perilaku yang kurang baik dan menguatkan
perilaku yang sudah baik; serta menyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-
nilai luhur Pancasila. Ruang lingkup pembangunan karakter ini mencakup keluarga,
satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, dan
media massa.
Berkenaan hal tersebut (Indrianto B, 2011) mengatakan bahwa ada tiga lapis
(layer) pendidikan karakter yang hendak dikembangkan yaitu:
 Menumbuhkan kesadaran kita sebagai sesama makhluk Tuhan. Sebagai sesama
makhluk, tidak pantas kalau kita itu sombong, seolah-olah merasa dirinya yang
paling benar. Keutamaan kita justru terletak pada kemampuan untuk memberi
manfaat bagi orang lain, termasuk memuliakan orang lain. Kesadaran sebagai
makhluk Tuhan akan menumbuhkan rasa saling menghargai dan menyayangi.
 Membangun dan menumbuhkan karakter keilmuan. Karakter ini sangat
ditentukan oleh keingintahuan intelektual. Penanaman logika ilmiah sejak dari
pendidikan usia dini menjadi langkah penting untuk dilakukan. Dalam kerangka
berpikir ilmiah, segala sesuatu harus diuji coba sebelum menjadi kesimpulan.
Dari sinilah akan muncul kreativitas, inovasi, dan produktivitas yang sangat
menentukan daya saing bangsa.
 Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan bangga
sebagai bangsa Indonesia. Pendidikan harus mampu memasukkan keempat pilar
kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI) ke dalam
diri pendidik dan peserta didik. Karakter seseorang dapat di bangun jika kita
membiasakan untuk bersifat;
1. Credibility (Kredibilitas)

22
2. Fairness (Keadilan)
3. Care (Peduli)
4. Confidence (Kepercayaan)
5. Integrity (Integritas)
6. Rescpect (Menghormati)
7. Dicsipline (Disiplin)
8. Honesty (Jujur)

2.11 5 Komponen Pembelajaran


1) Learning To Learning
Berorientasi pada pengembangan atau perluasan pengetahuan individu. Apa,
bagaimana dan mengapa? Tentunya dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut kita
berharap masyarakat kritis terhadap fenomena yang ada pada bangsa dan Negara
ini. Sehingga, masyarakat dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang
buruk. Budaya berfikir akan menimbulkan sikap kritis dan berusaha mencari
jawabannya. Masyarakat yang kritis adalah salah satu ciri Negara yang
mempunyai peradaban yang maju dengan ilmu pengetahuan menjadi sumber dari
segala ilmu, tingkat kedewasaan akan lebih baik dan tentunya moral dan karakter
bangsa dapat berkembang pesat.

2) Learning To Now
Belajar dari sekarang.

3) Learning To Do
“Learning to do” sasarannya adalah kemampuan kerja generasi muda untuk
mendukung dan memasuki ekonomi industri. Dalam masyarakat industri atau
ekonomi industri tuntutan tidak lagi cukup dengan penguasaan ketrampilan
motorik yang kaku melainkan diperlukan kemampuan untuk melaksanakan

23
pekerjaan–pekerjaan seperti “controlling, monitoring, maintaning, designing,
organizing, yang dengan kemajuan teknologi pekerjaan yang sifatnya fisik telah
diganti dengan mesin. Dengan kata lain, menyiapkan anggota masyarakat
memasuki dunia kerja yang dalam “technology knowledge based economy”,
belajar melakukan sesuatu dalam situasi yang konkrit yang tidak hanya terbatas
kepada penguasaan ketrampilan yang mekanistis melainkan meliputi kemampuan
berkomunikasi, bekerjasama dengan orang lain, mengelola dan mengatasi
konflik, menjadi penting.

4) Learning To Creative
Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan kita
memunculkan kreatifitas selama proses pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan beberapa metode dan strategi yang variatif, misalnya kerja
kelompok, pemecahan masalah dan sebagainya.

5) Learning To Innovative
Inovatif yaitu kemampuan seseorang dalam mendayagunakan kemampuan
dan keahlian untuk menghasilkan karya baru. Berpikir inovatif yaitu proses
berpikir yang menghasilkan solusi dan gagasan di luar bingkai konservatif yang
bisa menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.

24
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Kata
manjemen tampaknya begitu sering di dengar, manajemen erat kaitannya dengan
konsep organisasi. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam
struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tertentu, berbagai
organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda  tergantung pada jenis organisasinya.
Elemen-elemen suatu organisasi adalah manusia, tujuan tertentu, pembagian tugas-
tugas, sebuah sistem untuk mengkoordinasi tugas-tugas, serta sebuah batas yang
dipatok yang menunjukan pihak yang berada diluarnya. Setiap organisasi dibentuk
dengan tujuan mencapai sasaran atau saran-saran tertentu. Secara luas sasaran dapat
dirumuskan sebagai: memuaskan kebutuhan, keinginan, atau sasaran-sasaran para
anggotanya.

3.2 Saran
1. Manajemen harus di isi oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya serta
memiliki tanggung jawab sehingga proses manajerisasi dapat berjalan sesuai
dengan fungsinya.
2. Organisasi harus berjalan sebagaimana visi dan misi dari tujuan organisasi
tersebut, karena banyak kasus dimana organisasi bertindak sewenang-wenang
dan tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
3. Seorang manajer harus memiliki pemahaman yang baik tentang sistem
manajemen dan organisasi sehingga dapat menjalankan tugas manajer dengan
baik.

25
DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. 2015. Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.

http://diyahsetyo.blogspot.com/2015/05/makalah-manajemen-dan-organisasi_8.html

https://rocketmanajemen.com/pengertian-manajemen/#a

https://www.pahlevi.net/macam-macam-manajemen/

https://www.ngelmu.co/pengertian-organisasi/

http://afank18.blogspot.com/2016/09/makalah-konsep-dasar-organisasi-dan.html

http://hariannetral.com/2015/03/pengertian-organisasi-tujuan-ciri-dan-struktur-
organisasi.html

http://juliaandrianiputri.blogspot.com/2012/10/normal-0-false-false-false-in-x-none-
x_6650.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0

https://ilmumanajemenindustri.com/3-keterampilan-manajemen-yang-harus-dimiliki-
oleh-manajer/

26

Anda mungkin juga menyukai