Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Pengantar Bisnis yang didampingi
Dosen: Pusvita Indria Mei Susilowati, S.E., M.S.A., Ak, CA

Disusun Oleh:
1. Pedro Amadeus Suandi (2010313310013)
2. Khairun Nimah (2010313220053)
3. Amelinda Nabilah Zahra (2010313320005)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

             Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa,karena atas bimbingan,petunjuk,serta
kemudahan yang diberikan oleh-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok dengan
lancar.Sehingga tugas ini bisa terselesaikan tepat waktu.
            Tugas ini disusun berdasarkan referensi dan informasi yang ada Dengan harapan dapat
menambah pengetahuan dan mengetahui tentang manajemen. Dalam makalah ini kami berharap
isi yang terkandung bisa bermanfaat bagi para pembaca dan bisa menambah wawasan
pengetahuan.Kami menyadari bahwa didalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang kami harapkan.Untuk itu,kami berharap adanya kritik dan saran.
Ucapan terimakasih juga kami ucapkan pada pihak yang sudah banyak membantu dalam
terbentuknya tugas ini, sehingga tugas ini bisa selesai tepat waktu dan semoga tugas ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca.

Bnajarmasin, 26 0ktober 2020

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................5
D. Manfaat Penulisan...........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Pegertian Manajemen.....................................................................................................................6
B. Jenis – Jenis Sumber Daya...............................................................................................................6
C. Fungsi – Fungsi Manajemen............................................................................................................7
D. Jenis – Jenis Manajer.......................................................................................................................9
E. Keterampilan Manajer...................................................................................................................10
F. Kepemimpinan Manajer................................................................................................................11
G. Pengambilan Keputusan Manajerial..............................................................................................12
H. Manajemen Kualitas Total.............................................................................................................14
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................15
A. Kesimpulan....................................................................................................................................15
B. Saran..............................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen merupakan sesuatu kegiatan yang mengelola dan mengatur suatu atau
penggunaaan sumber daya secara efektif untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu
organisasi. Segala jenis sumber daya yang awalnya tidak berhubungan satu sama lainnya lalu
diintegrasikan menjadi sebuah sistem yang menyeluruh, secara sistematis, terkoordinasi,
kooperatif, dengan maksud supaya tujuan dari sebuah organisasi bisa tecapai. Tercapainya tujuan
organisasi baik tujuan ekonomi, sosial, dan politik, Sebagian besar bergantung pada kemampuan
para manajer dalam organisasi yang bersangkutan.

Pada dasarnya manajemen juga tidak bisa lepas dari kegiatan manajemen dalam
kehidupan sehari-hari, contoh sederhananya adalah pengelolaan waktu, biaya hidup dan lain
sebagainya. Manajemen sendiri dibutuhkan supaya semua usaha yang ditunjukan untuk
pencapaian tujuan bisa dilaksanakan dengan baik dan juga sesuai target yang telah diatur.
Apabila semua usaha yang dilakukan tanpa manajemen yang baik maka usaha terseebut akan sia-
sia dan pencapaian tujuanpun akan terasa lebih sulit/tidak sesuai dengan yang ditargetkan.

Terdapat empat macam fungsi dasar manajemen yaitu merencanakan, mengorganisasi,


mengarahkan dan memotivasi, serta mengendalikan. Dalam manajemen terdapat juga jenis-jenis
rencana dan jenis-jenis manajer serta berbagai macam keahlian maupun keterampilan dari
manajer sampai gaya kemimpinan yang harus dimiliki dan diperlukan manajer. Manajer sendiri
merupakan orang yang bertugas untuk mengatur dan mengelola didalam sebuah organisasi. Bisa
dikatakan bahwa banyak sekali hal hal yang bersangkutan dengan manajemen.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manajemen?
2. Apa saja jenis sumber daya yang digunakan?
3. Apa saja fungsi-funsi manajemen?
4. Apa saja jenis-jenis manajer?
5. Apa saja keterampilan yang dibutuhkan manajer?
6. Bagaimana kepemimpinan dari manajer?
7. Bagaimana cara manajer dalam mengambil keputusan?
8. Apa itu manajemen kualitas total?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengerti pengertian dari manajemen
2. Untuk mengetahui jenis sumber daya yang digunakan
3. Untuk mengetahui fungsi-fungsi manajemen
4. Unuk mengetahui jenis-jenis manajer
5. Untuk mengetahui keterampilan yang dibutuhkan manajer
6. Memahami kepemimpinan manajer
7. Mengerti cara manajer dalam mengambil keputusan
8. Mengetahui manajemen kualitas total

D. Manfaat Penulisan
            Makalah ini ditulis untuk menambah wawasan para pembaca agar lebih mengetahui lebih
dalam tentang pengertian, fungsi, dan unsur-unsur dari manajemen selain itu mengetahui juga
peranan dan sikap yang harus dilakukan oleh manajer dalam mengelola/mengatur sebuah
organisasi atau perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pegertian Manajemen
Manajemen (management) adalah proses mengoordinasi orang dan sumber daya lainnya
untuk mencapai tujuan sebuah organisasi.atau dapat diartikan juga sebagai suatu kegiatan yang
dilakukan oleh seorang manager untuk mengarahkan bawahan atau orang lain dalam
menyelesaikan pekerjaan demi tercapainya sebuah tujuan.

B. Jenis – Jenis Sumber Daya

Kebanyakan organisasi menggunakan empat jenis sumber daya:


1. Sumber daya material, adalah sumber daya fisik yang berwujud yang digunakan oleh
organisasi.
2. Sumber daya manusia,adalah sumber daya paling penting dari setiap organisasi. Bahkan,
beberapa perusahaan hidup dengan filosofi bahwa karyawan mereka adalah aset yang
paling penting.
3. Sumber daya keuangan, adalah dana yang digunakan oleh organisasi untuk memenuhi
kewajibannya kepada investor dan kreditor.
4. Sumber daya informasi, banyak organisasi semakin menyadari bahwa mereka tidak bisa
mengabaikan informasi karena kondisi lingkungan eksternal- termasuk perekonomian,
pasar konsumen, teknologi, politik, dan kekuatan budaya-berubah begitu cepat, sehingga
bisnis yang tidak beradaptasi mungkin tidak akan bertahan. Untuk beradaptasi dengan
perubahan, bisnis harus tahu apa yang berubah dan bagaimana perubahannya. Maka dari
itu, perusahaan harus mengumpulkan informasi tentang pesaing mereka untuk
meningkatkan pengetahuan mereka tentang perubahan industrinya dan belajar dari
kegagalan dan keberhasilan dari perusahaan lain.
Selain sumber daya ada juga unsur unsur yang sudah meliputi sumber daya diatas, yaitu:

1. Manusia
Dalam kegiatan manajemen, sumber daya manusia membuat rencana dan tujuan yang
ingin diraih. Untuk itu, tanpa adanya manusia, kegiatan manajemen tidak akan pernah ada.

2. Uang
Uang menjadi unsur penting dalam kegiatan manajemen karena menjadi perantara utama
dalam mencapai tujuan. Biaya operasional dalam sebuah kegiatan manajemen tentu
membutuhkan uang agar dapat berjalan baik.
3. Material
Unsur manajemen ini adalah salah satu faktor penting karena kualitas bisnis dipengaruhi
oleh kualitas material yang dipilih. Jadi, jika material yang dipilih buruk, tujuan manajemen akan
sulit tercapai.

4. Mesin
Mesin merupakan unsur lain yang perlu diperhatikan. Dengan adanya mesin atau
teknologi, pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia pasti akan lebih mudah. Tujuan
pun dapat tercapai lebih efektif.

5. Metode
Unsur ini mempengaruhi kinerja dalam sebuah manajemen. Jika metode yang dibuat
berdasarkan target, fasilitas, waktu, uang, dan kegiatan bisnis, kegiatan manajemen pasti akan
berjalan lebih lancar. Unsur ini juga perlu mendapat campur tangan manusia agar dapat tercipta
dengan baik.

6. Pasar
Unsur ini terbilang krusial karena sebuah bisnis hanya dapat berkembang jika telah dikenal di
pasaran. Unsur pasar dipengaruhi oleh unsur material karena barang atau jasa yang laku harus
memiliki kualitas baik.

C. Fungsi – Fungsi Manajemen

 Merencanakan (planning)
Merencanakan adalah membangun tujuan organisasi dan memutuskan bagaimana
mencapainya. Dalam memulai proses merencanakan yaitu dengan mengembangkan sebuah
pernyataan misi. Misi (mission) organisasi adalah pernyataan tujuan dasar yang membuat
organisasi berbeda dari lainnya. Facebook, misalnya, adalah “untuk memberi orang kekuatan
berbagi dan membuat dunia lebih terbuka dan terhubung”. Setelah misi organisasi dijelaskan
dalam pernyataan misi, langkah selanjutnya adalah untuk terlibat dalam perencanaan strategis.
Proses Perencanaan Strategis (strategic planning process), melibatkan menetapkan tujuan utama
organisasi dan mengalokasikan sumber daya untuk mencapainya. Perencanaan strategis
seringkali adalah hal yang menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu perusahaan.
Menetapkan Tujuan dan Sasaran, Tujuan (goal) adalah hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai
oleh organisasi selama periode satu sampai sepuluh tahun. Sasaran (objective) adalah pernyataan
spesifik yang merinci niat organisasi yang ingin dicapai selama periode waktu yang lebih
singkat.
Analisis SWOT, (SWOT analysis) adalah identifikasi dan evaluasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman sebuah perusahaan. Kekuatan dan kelemahan merupakan faktor internal
yang memengaruhi kemampuan perusahaan. Kekuatan merujuk kepada karakteristik yang
menguntungkan perusahaan dan kompensasi inti. Kompensasi inti, adalah pendekatan dan proses
bahwa perusahaan berkinerja baik, sehingga dapat memberikan keuntungan lebih dari
pesaingnya. Kelemahan mengacu pada batasan internal yang dihadapi perusahaan dalam
mengembangkan atau menerapkan rencana. Peluang dan ancaman eksternal ada dalam
perusahaan secara independen. Peluang merujuk pada kondisi menguntungkan dalam lingkungan
yang dapat menghasilkan manfaat bagi organisasi. Ancaman, disisi lain adalah kondisi atau
hambatan yang dapat mencegah perusahaan yang dapat mencegah perusahaan mencapai
tujuannya. Peluang dan ancaman bisa berasal dari banyak sumber dalam lingkungan bisnis.
Misalnya, tindakan pesaing, undang-undang baru, perubahan ekonomi atau teknologi baru.

Jenis-jenis Rencana
Setelah tujuan dan sasaran telah diterapkan oleh organisasi, manajer harus
mengembangkan rencana untuk menggapainya. Suatu rencana (plan) adalah garis besar tindakan
yang akan dilaksanakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran. Beberapa jenis
rencana yaitu:
Rencana strategis (strategic plan) organisasi, adalah rencana yang luas, yang
dikembangkan sebagai panduan untuk pengaturan kebijakan utama dan pengambilan keputusan.
Rencana strategis ditetapkan oleh dewan direksi dan manajemen puncak dan biasanya dirancan
untuk mencapai tujuan jangka panjang organisasi.
Rencana taktis (tactical plan) adalah rencana dengan skala lebih kecil yang
dikembangkan untuk menerapkan strategis. Kebanyakan rencana taktis mencakup satu sampai
tiga tahun. Perenanaan taktis melibatkan implemantasi aktivitas yang disebur rencana strategis.
Rencana taktis menjadi pedoman untuk aktivitas saat ini dan aktivitas jangka pendek yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan strategi secara menyeluruh.
Rencana operasional (operational plan), adalah jenis rencana yang dirancang untuk
mengimplementasikan rencana taktis. Rencana operasional biasanya ditetapkan untuk periode
satu tahun kurang dan berkaitan dengan bagaimana cara mencapai tujuan tertentu organisasi.
Perencanaan operasional menciptakan standarr terperinci yang menjadi pedoman pelaksanaan
rencana taktis. Aktivitas ini terdiri atas memlih target kerja dan menugaskan pegawai serta tim
untuk menjalankan rencana.
Rencana kontigensi/ takterduga (contingency plan), adalah rencana yang menguraikan
program tindakan alternatif yang mungkin diambil jka rencana lain organisasi terganggu atau
menjadi tidak efektif. Perencanaa tidak dapat meramalkan setiap kemungkinan, kecelakaan
besar, bencana alam dan penurunan ekonomi yang cepat bisa mengacaukan rencana yang
disusun dengan sangat baik sekalipun. Dengan menggunakan rencana kontigensi dapat membuat
perusahaan dapat memulai lagi operasional secepat dan semulus mungkin setelah krisis terjadi.
 Mengorganisasi Perusahaan
Setelah menentukan tujuan dan perencanaan, fungsi utama kedua manajer adalah
organisasi. Mengorganisasi (organizing) adalah upaya mengelompokkan sumber daya dan
kegiatan untuk mencapai beberapa hasil akhir dengan cara yang efisien dan efektif.

 Memimpin dan Memotivasi


Memimpin (leading) adalah proses memengaruhi orang untuk bekerja menuju tujuan
bersama. Memotivasi (motivating) adalah proses memberikan alasan baik orang untuk bekerja
demi kepentingan terbaik organisasi.

 Mengendalikan Aktivitas Berjalan


Mengendalikan (controlling) adalah proses mengevaluasi dan mengatur kegiatan yang
sedang berjalan untuk memastikan bahwa tujuan tercapai. Fungsi kendali meliputi tiga langkah.
Pertama, adalah menetapkan standar untuk membandingkan kinerja. Kedua, mengukur kinerja
aktual dan membanddingkan dengan standar. Ketiga, mengambil tindakan korektif-tindakan
untuk menghilangkan kemungkinan penyebab ketidaksesuaian yang dikenali atau situasi lain
yang tidak dikehendaki- jika diperlukan.

D. Jenis – Jenis Manajer


Manajer dapar diklarifikasikan dalam dua cara, yaitu menurut levelnya atau tingkat
manajemennya dalam sebuah organisasi dan menurut area manajemen atau bidang spesialisasi
manajemen.

1. Tingkat Manajemen
a. Manajer puncak, seorang manajer puncak (top manager) adalah seorang eksekutif
tingkat atas yang membimbing dan mengendalikan keseluruhan nasib organisasi.
Manajer puncak mencurahkan sebagian besar waktunya untuk mengembangkan rencana
jangka panjang bagi organisasinya. Mereka umumnya berrtanggung jawab untuk
mengembangkan misi organisasi dan menentukan strategi perusahaan. Manajer puncak
terdiri dari posisi-posisi, seperti presiden direktur, wakil presiden direktur, chief
executive officer (CEO), chief operating officer (COO), chief financial
b. Manajer menengah, seorang manajer menengah (middle manager) adalah manajer yang
menerapkan strategi dan kebijakan utama yang dikembangkan oleh manajemen puncak.
Manajer menengah mengembangkan rencana taktis dan rencana operasional dan mereka
mengoordinasikan dan mengawasi kegiatan manajer lini pertama. Nama jabatan untuk
tingkat manajemen menengah meliputi manajer divisi, kepala departemen, manajer
pabrik, manajer operasi dan manajer umum.
c. Manajer lini pertama/supervisi, seorang manajer lini pertama (first-line manager) adalah
manajer yang mengoordinasikan mengawasi kegiatan operasional karyawan. Manajer
lini pertama menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk bekerja dan memotivasi
karyawan mereka, menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah sehari-hari. Nama
jabatan untuk manajer lini pertama adalah manajer kantor, penyedia atau supervisor,
mandor, kepala bagian, dan pemimpin tim.
2. Bidang Spesialisasi Manajemen
a. Manajer Keuangan, seorang manajer keuangan (financial manager) terutama
bertanggung jawab untuk sumber daya keuangan organisasi.
b. Manajer Operasional, seorang manajer operasional (operations manager) mengelola
sistem yang mengorversi sumber daya menjadi barang dan jasa.
c. Manajer Pemasaran, seorang manajer pemasaran (marketing manager) bertanggung
jawab untuk memfasilitasi pertukaran produk antara organisasi dan pelanggan atau
klien. Kawasan spesifik dalam pemasaran adalah riset pemasaran, manajemen
produk,iklan,promosi, penjualan, dan distribusi.
d. Manajer Sumber Daya Manusia, seorang manajer daya manusia (human resources
manager) bertugas mengelola program sumber daya manusai dalam sebuah organisasi.
Dalam perencanaan sumber daya manusai; merancang sistem perekrutan, melatih, dan
mengevaluasi kinerja karyawan; dan memastikan bahwa organisasi mengikuti peraturan
pemerintah tentang praktik kerja.
e. Manajer Administrasi, seorang manajer administrasi (administrative manager) disebut
juga dengan manajer umum (general manajer) tidak terkait dengan area fungional
tertentu, tetapi memberikan bimbingan administrasi dan kepemimpinan

E. Keterampilan Manajer

1. Keterampilan Konseptual
Keterampilan konseptual (conceptual skills) melibatkan kemampuan untuk berpikir secara
abstrak. Keterampilan konseptual memungkinkan manajer untuk melihat “gambaran besar”
dan memahami bagaimana berbagai bagian dari suatu organisasi atau ide dapat saling
melengkapi. Keterampilan ini berguna untuk berbagai situasi, termasuk optimalisasi tujuan.
2. Keterampilan Analitis
Keterampilan analitis adalah (analytical skills) untuk mengindentifikasi masalah dengan
benar, menghasilkan alternatif yang masuk akal dn memilih alternatif “terbaik” untuk
memecahkan masalah. Manajer yang menggunakan keterampilan ini tidak hanya mengatasi
masalah situasi, tetapi juga memperbaiki kejadian atau masalah awal yag menyebabkannya
terjadi.

3. Keterampilan Antarpersonal
Keterampilan antarpersonal (interpersonal skills) melibatkan kemampuan untuk
berhubungan secara efektif dengan orang lain, baik di dalan maupun di luar organisasi.
Contohnya adalah kemampuan untuk berhubungan dengan orang, memahami kebutuhan dan
motif mereka, dan menunjukkan belas kasih yang tulus.
4. Keterampilan Teknis
Keterampilan teknis (technical skils) adalah keahlian untuk memahami dan menggunakan
teknik,pengetahuan, dan peralatan serta perlengkapan yang berhubungan dengan suatu
bidang atau departemen tertentu. Keterampilan ini melibatkan keterampilan khusus yang
diperlukan untuk mencapai kegiatan khusus. Manajer lini pertama membutuhkan
keterampilan teknis yang relevan dengan kegiatan yang mereka kelola. Meskipun manajer
tidak mungkkin melakukan tugas tugas teknis sendiri, mereka harus mampu melatih
bawahan, menjawab pertanyaan dan selain itu memberikan bimbingan dan arah.
5. Keterampilan Komunikasi
Keterampilan komunikasi (communication skills) baik lisan maupun tulisan, melibatkan
keterampilan untuk berbicara, mendengarkan, dan menulis secara efektif. Keterampilan
komunikasi lisan digunakan ketika manajer membuat presentasi penjualan, melakukan
wawancara, dan menggelar konferensi pers. Keterampilan tertulis menjadi penting karena
kemampuan seorang manajer untuk mempersiapkan surat-surat, surel, memo, laporan
penjualan dan dokumen tertulis lainnya dapat menjadi pembeda antara keberhasilan dan
kegagalan.

F. Kepemimpinan Manajer
Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Kepeminpinan
dalam manajemen dalam suatu organisasi merupakan unsur paling terlihat dari tanggung jawab
seorang manajer.

Kepemimpinan Formal dan Informal


Pemimpin formal memiliki keabsahan posisi. Memiliki wewenang dalam suatu organisasi
untuk mempengaruhi orang lain bekerja untuk tujuan organisasi. Pemimpin informal biasanya
tidak memiliki kewenangan tersebut dan mungkin atau tidak menggunakan pengaruh mereka
dalam mendukung organisasi.
Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan dipandang sebagai kombinasi dari ciri-ciri kepribadian, speperti kepercayaan
diri, kepedulian terhadap orang, kecerdasaan dan ketergantungan. Beberapa kepemimpinan yaitu:

1. Kepemimpinan Otokratis (autoratic leadership) sangat berorientasi tugas. Keputusan


diambil dengan penuh percaya diri, dengan sedikit kekhawatiran tentang pendapat
karyawan. Pemimpin yang otokratis mengambil keputusan tanpa berembuk dengan
bawahan. Lalu mengumumkan pada bawahan dan mengharapkan intruksi tersebut
dijalankan segera.
2. Kepemimpinan partisipatif (participative leadership), pemimpin partisipatif berkonsultasi
dengan pekerja sebelum membuat keputusan. Pemimpin partisipatif dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok : konsultatif, konsensus dan demokratis.
a. Pemimpin konsultatif, mendiskusikan masalah dengan pekerja, tetapi mempertahankan
otoritas tertinggi untuk mengambil keputusan.
b. Pemimpin konsensus, mencari masukan dari hampir semua pekerja dan membuat
keputusan akhir berdasarkan dukungan mereka.
c. Pemimpin demokratis, memberikan otoritas akhir untuk kelompok, mereka
mengumpulkan pendapat dan mendasarkan keputusan mereka pada suara kelompok.
3. Kepemimpinan kewirausahaan (entrepreneurial leadership) adalah kepribadian
dependen. Gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian, dimana manajer mencoba untuk
mengilhami karyawan dengan suatu visi dari apa yang bisa dicapai untuk memberikan
manfaat bagi semua pemangku kepentingan. Gaya kepemimpinan ini umumnya
berorientasi pada tugas, arahan dan karismatik dan antusias. Kepribadian kewirausahaan
ini cenderung mengambil inisiatif, menjajak daerah baru, menjadi visioner dan berfokus
pada transaksi berikutnya.
4. Kepemimpinan bebas (free-rein), meyakini supervisi yang minimal. Yaitu pemimpin
(free-rein) sering berkomunikasi dengan pegawai,jika perlu.

Gaya Kepemimpinan Manakah yang Terbaik?


Para ahli manajemen sepakat bahwa tidak ada gaya kepimimpinan manajerial yang
“terbaik”. Setiap gaya memliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Gaya kepemimpinan
paling sesuai bergantung pada fungsi si pemimpin, bawahan dan situasi. Setiap gaya
kepemimpinan bisa efektif dalam situasi yang tepat.
Ada pemimpin yang tidak bisa bekerja secara nyaman dengan besarnya partisipasi bawahan
ketika mengambil keputusan, ada pegawai yang kurang mampu atau berhasrat untuk
mengemban tanggung jawab. Terkadang manajer harus menangani permasalahan yang
memerlukan solusi langsung tanpa berkonsultasi dengan pegawai. Bagi orang yang sama, ketika
tekanan waktu tidak begitu besar, pengambilan keputusan yang dilakukan dengan partisipasi
pegawai mungkin lebih berhasil.
G. Pengambilan Keputusan Manajerial
Pengambilan keputusan (decision making) adalah tindakan memilih salah satu alternatif
dari serangkaian alternatif. Manajer mengambil dua jenis keputusan dasar: keputusan
terprogram dan keputusan tidak terprogram

Keputusan Terprogram dan Nonprogram


Keputusan terprogram (programmed decision) melibatkan permasalahan
sederhana,lazim, dan sering terjadi yang solusinya telah ditentukan. Contoh-contoh keputusan
terprogram diantaranya adalah menentukan gaji awal untuk asisten pemasaran yang baru,
memesan bahan mentah yang dibutuhkan dalam proses manufaktur, dan menentukan jadwal
diskon untuk pelanggan volume besar. Organisasi membuat aturan, kebijakan, dan prosedur
mendetail yang diterapkan manajer untuk sampai pada solusi yang konsisten dan cepat.
keputusan tidak terprogram (nonprogrammed decision) melibatkan permasalahan atau
peluang yang rumit dan unik yang memiliki konsekuensi besar bagi perusahaan. Contohnya,
memasuki pasar di tempat baru, mengakusisi perusahaan lain dan mengeluarkan produk baru.

Pengambilan keputusan manajerial melibatkan empat langkah:


1. Mengidentifikasi Masalah atau Peluang.
Suatu masalah adala perbedaan antara kondisi akrual dan kondisi yang
diinginkan-perbedaan antara apa yang terjadi dan apa yang diinginkan untuk terjadi.
Kebanyakan orang menganggap masalah menjadi “negatif”; namun, masalah juga bisa
menjadi “positif” yang harus dipandang sebagai sebuah “peluang”. Manajer yang efektif
belajar untuk melihat ke depan, sehingga mereka siap ketika keputusan harus dibuat.
Mereka mengklarifikasi situasi dan memeriksa penyebab masalah, menanyakan apakah
ada atau tidaknya variabel-variabel tertentu dapat mengubah situasi.
2. Menghasilkan Alternatif
Manajer harus terbuka pada ide-ide segar dan inovatif serta jawaban yang jelas.
Teknik tertentu dapat membantu dalam menghasilkan alternatif yang kreatif. Curah
gagasan (braistorming), yang biasa digunakan dalam diskusi kelompok, mendorong
peserta untuk menghasilkan ide-ide baru.
3. Memilih Alternatif
Keputusan akhir dipengaruhi oleh sejumlah pertimbangan, termasuk kendala
keuangan, sumber daya manusia dan informasi, batas waktu, hambatan hukum dan
faktor-faktor politik. Manajer harus memilih alternatif yang paling efektif dan praktis.
Kadang-kadang, dua atau lebih alternatif atau beberapa kombinasi dari alternatif akan
sama-sama tepat. Bila memungkinkan, manajer harus mencoba untuk menyelidiki
alternatif secara cermat dan memilih solusi yang ideal.
4. Menerapkan dan Mengevaluasi Solusi
Pelaksanaan keputusan membutuhkan waktu, perencanaan, persiapan personel,
dan evaluasi hasil. Langkah terakir dalam pengambilan keputusan manajerial
mengharuskan adanya evaluasi efektivitas keputusan. Jika alternatif yang dipilih
menghapus perbedaan antara kondisi aktual dan kondisi yang diinginkan, keputusan
tersebut dianggap efektif. Jika masalah masih ada, manajer dapat memilih salah satu
pilihan berikut :
a. Memutuskan untuk memberikan alternatif yang dipilih lebih banyak waktu untuk
bekerja.
b. Mengadopsi alternatif yang berbeda.
c. Memulai proses identifikasi masalah dari awal lagi.

H. Manajemen Kualitas Total


Manajemen kualitas merupakan prioritas tinggi dibeberapa organisasi saat ini. Alasan
utama tingginya fokus yang lebih besar pada kualitas termasuk kompetisi asing, pelanggan yang
lebih menuntut, dan kinerja keuangan yang buruk akibat penurunan pangsa pasar dan biaya yang
lebih tinggi.
Manajemen kualitas total adalah konsep yang jauh lebih luas dari sekadar mengendalikan
kualitas dari produk itu sendiri. Manajemen kualitas total (total quality management –TQM)
adalah koordinasi upaya yang diarahka untuk memperbaiki kepuasan pelanggan, meningkatkan
partisipasi karyawan, memperkuat kemitraan dengan pemasok, dan memfasilitasi suasana
organisasi pada peningkatan kualitas yang berkelanjutan. Agar program TQM menjadi efektif,
manajemen harus mengatasi masing-masing komponen berikut:
1. Kepuasan pelanggan. Cara-cara untuk perbaikan termasuk memproduksi produk
berkualitas tinggi, menyediakan layanan pelanggan yang lebih baik, dan menunjukkan
kepada pelanggan bahwa perusahaan peduli.
2. Partisipasi karyawan. Hal ini dapat ditingkatkan dengan mengizinkan karyawan
berkontribusi pada keputusan, mengembangkan tim kerja swakelola, dan menggunakan
tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka.
3. Memperkuat kemitraan dengan pemasok. Mengembangkan hubungan kerja yang baik
dengan pemasok dapat memastikan bahwa persediaan dan bahan yang tepat akan
disampaikan pada waktu dengan biaya lebih rendah.
4. Peningkatan kualitas yang berkelanjutan. Hal ini tidak dapat harus dilihat sebagai hal
yang dapat dicapai melalui satu program tunggal yang memiliki tujuan sasaran. Sebuah
program yang didasarkan pada perbaikan yang berkelanjutan telah terbukti menjadi
pendekatan jangka panjang yang paling efektif.
salah satu alat yang digunakan untuk TQM disebut tolak ukur. Tolak ukur
(benchmarking) adalah proses mengevaluasi produk,proses, atau praktik manajemen dari
organisasi lain untuk tujuan meningkatkan kualitas.Meskipun banyak faktor yang memengaruhi
efektivitas program TQM, ada dua yang sangat penting. Pertama, manajemen puncak harus
membuat komitmen yang kuat untuk program TQM dengan memperlakukan peningkatan
kualitas sebagai prioritas utama dan lebih sering memberikan perhatian. Kedua, manajemen
harus mengoordinasikann elemen tertentu dari program TQM, sehingga mereka bekerja secara
harmonis satu sama lain. TQM memberikan banyak manfaat, yaitu manfaat keuangan secara
keseluruhan termasuk biaya operasional yang rendah, pengembalian yang lebih tinggi pada
penjualan dan investasi dan peningkatan kemampuan untuk menggunakan harga premium
ketimbang harga yang kompetitif.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen memiliki penengertian yang luas atau mencakup hal – hal yang saling
berkaitan. Manajemen juga tidak lepas dari kehidupan sehari-hari manusia contohnya
manajemen waktu dan sebainya serta juga berpengaruh penting terhadap sebuah organisasi.
Dalam organisasi atau perusahaan manajemen yang baik diperlukan supaya tujuan yang ingin
dicapai bisa tepat waktu dan sesuai target. Peran manajer sangat penting mulai dari manajer
puncak sampai manajer lini pertama. Mereka harus memiliki kualitas, keterampilan, gaya
kemimpinan, dan pengambilan keputusan yang sesuai dan tepat supaya bawahan atau tim
yang mereka kontrol juga bisa melaksanakan dan bertanggungjawab atas proyek atau
pekerjaan mereka.

B. Saran
 Dalam sebuah organisasi atau perusahaan manajemen mereka harus bisa mempuyai
teknologi atau mesin serta informasi terbaru supaya hasil produksi yang dihasilkan bisa
maksimal dan mengikuti trend yang ada di pasaran dengan menetapkan target pasar.
 Apabila dalam oranisasi terdapat Manajer yang mempunyai keterampilan serta gaya
kepemimpinan yang baik dan teratur serta pengambilan keputusan yang tepat akan
memudahkan pencapaian target yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
 Pengantar bisnis/William M.pride, Robert J. Hughes, Jack R. Kapoor – Jakarta: Salemba
Empat, 2014
 https://www.cermati.com/artikel/manajemen-pengertian-manajemen-fungsi-dan-jenis-
keilmuan-yang-harus-kamu-tahu

Anda mungkin juga menyukai