Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
MENGELOLA SDM DAN PERENCANAAN ORGANISASI

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6 :
NI LUH HANNA PRATIWI (202132121143)
PUTU DIAH AMANDA (202132121144)
NI WAYAN DESNITA DAMBU PUTRI (202132121145)
NI MADE YUNIA NARISWARI (202132121147)
I GEDE YOGA RUDIANTARA (202132121236)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS WARMADEWA
2022

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 10 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Manajemen SDM...................................................................................................3
2.2 Tujuan Manajemen SDM.....................................................................................3
2.3 Fungsi Manajemen SDM......................................................................................5
2.4 Pelaksanaan Pengelolaan SDM............................................................................6
2.5 Karakteristik Umum Perencanaan Organisasi..................................................7
2.6 Jenis-Jenis Perencanaan Organisasi....................................................................8
2.7 Langkah-Langkah Perencanaan Organisasi.......................................................10
2.8 Pendekatan-Pendekatan dan Alat-Alat Perencanaan........................................10
BAB II PENUTUP.............................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................14
3.2 Saran.......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peran dan fungsi manajemen sumber daya manusia sangat penting untuk menentukan
faktor produksi, membangun dan mengembangkan perusahaan atau organisasi. Jika tidak
ada sumber daya manusia yang memadai, secara otomatis perusahaan akan gagal meraih
tujuan yang ingin dicapai. Begitu juga dengan perencanaan organisasi, perencanaan
organisasi bisa berjalan dengan baik karena adanya manajemen SDM yang baik. Maka
dari itu dalam menjalankan bisnis pelaku usaha harus mengetahui bagaimana cara
manajemen SDM dan perencanaan organisasi yang baik agar bisnis yang dijalankan
dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Maka dari itu melalu makalah berjudul “Manajemen SDM dan Perencanaan
Organisasi” yang penulis susun ini, penulis berharap dapat menambah wawasan dan
membantu pembaca terutamanya para pelaku usaha mengenai manajemen SDM dan
perencanaan organisasi yang baik agar ke depannya para pelaku usaha di Indonesia
memiliki ilmu tentang bagaimana mengelola bisnis/usaha dengan baik sehingga bisnis
yang dimiliki bisa sukses dan berhasil.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan manajemen SDM?
2. Apa tujuan dari manajemen SDM?
3. Apa saja fungsi manajemen SDM?
4. Bagaimana pelaksanaan pengelolaan SDM?
5. Bagaimana karakteristik umum perencanaan organisasi?
6. Apa saja jenis perancaan organisasi?
7. Bagaimana langkah-langkah perencanaan organisasi?
8. Apa saja pendekatan-pendekatan dan alat-alat dalam perencanaan

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi manajemen SDM
2. Untuk mengetahui tujuan dari manajemen SDM
3. Untuk mengetahui fungsi dari manajemen SDM
4. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan manajemen SDM
5. Untuk mengetahui karakteristik umum perencnaan organisasi
1
6. Untuk mengetahui jenis-jenis perencanaan organisasi
7. Untuk mengetahu langkah-langkah perencanaan organisasi
8. Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan dan alat-alat dalam perencanaan
organisasi

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen SDM
Sumber daya manusia (SDM) merupakan kemampuan terpadu dari daya pikir, daya
fisik dan memiliki prestasi kerja yang dimiliki tiap individu. Manajemen sumber daya
manusia (MSDM) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup
karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang
aktifits organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Sedangkan Mondy (2008) menarangkan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) adalah pemafaatan para individu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Peranan SDM dalam berorganisasi sangatlah penting karena SDM ini sebagai pengelola
system dengan memperhatikan aspek-aspek penting seperti pelatihan, pengembangan,
dan motivasi. Dalam hal ini sumber daya manusia dijadikan manejemen sebagai salah
satu indikator penting pencapaian tujuan organisasi secara efektif.

2.2 Tujuan Manajemen SDM


Tujuan utaman manajemen SDM adalah meningkatkan kontribusi produktif orang-
orang yang ada dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara
strategis, etis, dan sosial. Menurut Simamora (2004), ada empat tujuan manajemen SDM
yakni :
1. Tujuan Sosial/Kemasyarakatan
Tujuan sosial manajemen SDM adalah agar organisasi bertanggung jawab
secara sosial dan etis terhadap kebutuhan. Oleh karena itu, setiap organisasi bisnis
diharapkan dapat meningkatkan kualitas masyarakat dan membantu untuk
memecahkan masalah sosial. Akhir-akhir ini, beberapa organisasi telah
menambahkan tanggung jawab sosial ke dalam tujuan perusahaan.
Mereka menghubungkan SDM dengan berbagai program, seperti kesehatan
lingkungan, proyek perbaikan lingkungan, serta pelatihan dan pengembangan
golongan minoritas. Laba usaha sering dianggap sebagai satu-satunya motif utama
dalam memutar roda bisnis. Meskipun benar bahwa perusahaan tidak akan mampu
bertahan tanpa laba, tapi perusahaan seharusnya juga memenuhi kewajibannya
terhadap masyarakat. Jika perusahaan tidak konsisten menciptakan nilai ekonomis
sesuai dengan keinginan masyarakat, maka perusahaan tidak akan sanggup bertahan
3
lama di dalam bisnis. Jadi, perusahaan akan efektif selama menjalankan aktivitas
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat berharap agar perusahaan
menyediakan jasa dan produk dengan harga yang wajar, bermutu, pengiriman yang
tepat waktu, dan seterusnya. Selain itu, masyarakat juga berharap agar perusahaan
mematuhi hukum dan norma moral.
2. Tujuan Organisasional
Tujuan organisasional manajemen sumber daya manusia adalah sasaran formal
organisasi yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. Departemen
sumber daya manusia dibentuk untuk membantu para manajer mencapai tujuan
organisasi. Departemen sumber daya manusia meningkatkan efektivitas
organisasional dengan beberapa cara. Di antaranya adalah meningkatkan
produktivitas perusahaan dengan menyediakan tenaga kerja yang terlatih dan
termotivasi dengan baik.
3. Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional manajemen SDM merupakan tujuan untuk
mempertahankan kontribusi departemen SDM pada tingkat yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Pemborosan sumber daya akan terjadi jika departemen SDM
terlalu canggih atau kurang canggih dibandingkan dengan kebutuhan organisasi.
Departemen SDM harus menghadapi peningkatan kompleksitas pengelolaan sumber
daya manusia dengan cara memberikan konsultasi. Departemen SDM juga dituntut
untuk menyediakan program-program rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan yang
inovatif.
4. Tujuan Pribadi
Tujuan pribadi adalah tujuan individu dari setiap anggota organisasi yang
hendak dicapai melalui aktivitasnya di dalam organisasi. Jika tujuan pribadi dan
tujuan organisasi tidak cocok atau tidak harmonis, maka karyawan mungkin lebih
memilih untuk menarik diri dari perusahaan. Maka dari itu perusahaan harus bisa
merangkul karyawan dengan baik, memuaskan karyawan terkait dengan kebutuhan
pekerjaan agar Konflik antara tujuan karyawan dan tujuan organisasi yang dapat
menyebabkan keinginan kerja yang lemah, ketidakhadiran, dan bahkan sabotase tidak
muncul dan terjadi. Para karyawan akan efektif seandainya mereka mencapai tujuan
organisasional atau kebutuhan pribadi dalam pekerjaan. Umumnya, pekerjaan
tersebut harus bermanfaat dan manusiawi dalam memperkaya pengalaman sehingga
dapat memuaskan kebutuhan setiap karyawan.
4
2.3 Fungsi Manajemen SDM
R. Wayne Mondy (2008) menjelaskan bahwa fungsi-fungsi manajemen SDM adalah
penyediaan staf, pengembangan SDM, kompensasi, keselamatan dan kesehatan, serta
hubungan kekaryawanan dan perburuhan.
1. Penyediaan Staf
Pengertian penyediaan staf atau staffing adalah proses untuk memastikan
bahwa organisasi memiliki jumlah karyawan yang tepat dengan berbagai keahlian
yang memadai untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang tepat, pada waktu yang
tepat, untuk mencapai tujuan organisasi. Staffing mencakup analisis
jabatan, perencanaan SDM, serta perekrutan dan seleksi.
2. Pengembangan SDM
Pengembangan SDM atau human resource development adalah fungsi utama
Manajemen SDM yang tidak hanya terdiri atas pelatihan dan pengembangan saja,
namun juga aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengembangan karir individu,
pengembangan organisasi, serta manajemen dan penilaian kinerja.
3. Kompensasi
Pengertian kompensasi mencakup seluruh imbalan yang diberikan kepada
karyawan sebagai penghargaan atas jasa mereka, yang meliputi:
1) Pertama, kompensasi finansial langsung
yaitu bayaran yang diterima dalam bentuk gaji, upah, komisi, bonus, dan
sebagainya;
2) Kedua, kompensasi finansial tidak langsung atau tunjangan
yaitu semua imbalan finansial yang tidak termasuk dalam kompensasi
langsung seperti cuti dibayar, cuti sakit, liburan, asuransi kesehatan, dan
sebagainya
3) Ketiga, kompensasi nonfinansial
yaitu kepuasan yang diterima seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau dari
lingkungan psikologis dan/atau fisik di mana orang tersebut bekerja.
4. Keselamatan dan Kesehatan
Keselamatan dan kesehatan karyawan dari penyakit fisik maupun emosional
menjadi aspek penting perusahaan karena jika karyawan y bekerja dalam lingkungan
5
yang aman dan menikmati kesehatan yang baik akan cenderung menjadi lebih
produktif dan memberikan manfaat jangka panjang bagi organisasi. Keselamatan
diartikan dengan terlindunginya para karyawan dari luka-luka yang disebabkan
kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan. Sedangkan kesehatan adalah
terbebasnya para karyawan dari penyakit fisik maupun emosional. Kedua aspek
tersebut penting karena para karyawan yang bekerja dalam lingkungan yang aman
dan menikmati kesehatan yang baik akan cenderung menjadi lebih produktif dan
memberikan manfaat jangka panjang bagi organisasi.
5. Hubungan Kekaryawanan dan Perburuhan
Secara hukum, suatu perusahaan harus mengakui adanya serikat pekerja dan
berunding dengannya dengan itikad baik jika para karyawan perusahaan tersebut
menginginkan adanya serikat pekerja untuk mewakili mereka. Aktivitas SDM yang
terkait dengan perundingan kolektif tersebut seringkali disebut sebagai hubungan
industrial.

2.4 Pelaksanaan Pengelolaan SDM


1. Pengelolaan SDM Melalui Mutasi
Mutasi adalah kegiatan dari pimpinan perusahaan untuk memindahkan
karyaawan dari suatu pekerjaan kerjaan lain yang dianggap setingkat/sejajar.
merupakan aspek yang penting untuk menghilangkan rasa jemu/bosan menghadapi
pekerjan pada diri pegawai. Mutasi akan terjadi bila adanya lowongan suatu jabatan
yang harus segera diisi oleh SDM yang berkualitas.
2. Pengelolaan SDM Melalui Promosi
Promosi adalah kenaikan jabatan yang lebih tinggi, baik kekuasaan maupun
tanggungjawabnya dalam struktur organisasi perusahaan. Promosi merupakan alat
untuk meningkatkan SDM Yang berkualita, meningkatkan prestasi, dan moral
pegawai dalam bekerja
3. Pengelolaan SDM Melalui Motivasi
Motivasi adalah suatu perangsang dan dorongan bagi karyawan agar bekerja
lebih giat dan produktif. Motivasi dapat berupa inspirasi, semangat dan dorongan
kepada karyawan agar dapat bekerja dengan baik sesuai dengan keinginan wirausaha.
Pemberian motivasi bisa dengan dua cara:
1) Pemberian insentif semimaterial

6
Pemberian motivasi ini tidak dalam bentuk pemberian uang, melainkan seperti
penempatan pegawai ditempat yang tepat, memberikan latihan pendidikan, Kurus
menyediakan fasilitas kerja, dll.
2) Pemberian insentif material
pemberian motivasi dengan memberikan upah/gaji/bonus yang memadai dan
cukup untuk keperluan hidupnya.
4. Pengelolaan SDM Melalui Actuating
Untuk melaksanakan perencanaan SDM perlu diadakan tindakan Actuating
(penggerakan). Ini semata-mata ditujukan untuk mendapatkan SDM yang penuh
disiplin, taat, patuh, dan setia dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.

2.5 Karakteristik Umum Perencanaan Organisasi


1. Definisi Prencanaan Organisasi
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapai
tujuannya. Dalam istilah yang lebih resmi, perencanaan di definisikan sebagai
perkembangan sistematis dari program tindakan yang ditujukan pada pencapaian
tujuan bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi di antara
kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.
2. Tujuan Prencanaan Organisasi
Perencanaan organisasional mempunyai dua maksud yaitu :
1) Perlindungan (protective)
Maksud dari protektif adalah meminimisasi resiko dengan mengurangi
ketidakpastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan
menejerial yang berhubungan.
2) Kesepakatan (Affirmative)
Tujuan dari kesepakatan (Affirmative) untuk Meningkatkan tingkat keberhasilan
organisasional.
Di samping itu tujuan perencanaan adalah membentuk usaha terkoodinasi dalam
organisasi, tanpa adanya perencanaan biasanya di sertai dengan tidak adanya
koordinasi dan timbulnya ketidak efesienan. Dan tujuan paling mendasar dari
perencanaan organisasi menurut Koontz O’Donmel yang dimaksud dengan tujuan
perancanaan adalah “untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan”
3. Keuntungan dan Kerugian Perencanaan Organisasi
 Keuntungan Perencanaan, yaitu :
7
1) Membantu Wirausahawan Beroritentasi ke Masa Depan
Wirausahawan dipaksa untuk melihat keluar dari masalah harian yang normal
untuk memproyeksikan apa yang akan mereka hadapi dimasa mendatang.
2) Koordinasi Keputusan
Keputusan hendaknya tidak dibuat sekarangtanpa adanya tentang bagaimana ia
akan mempengaruhi keputusan yang harus dibuat besok. Fungsi perencanaan
membantu wirausahawan dalam usahanya mengkoordinasi keputusan.
3) Perencanaan Menekankan Tujuan Organisasional
Tujuan organisasional adalah titik awal perencanaan, wirausahawan secara
konstan diingatkan dengan apa yang ingin di capai organisasi mereka. Jika fungsi
perencanaan tidak dilaksanakan dengan baik dalam organisasi, perencanaan
mungkin akan menimbulkan kerugian-kerugian. Penekanan pada program
perencanaan akan memakan banyak waktu manajemen. Manajemen harus
membagi antara waktu yang digunakan untuk perencanaan dengan waktu yang di
gunakan untuk fungsi manajemen lainnya seperti pengorganisasi, mempengaruhi
dan pengawasan.
 Kerugian Perencanaan
Jika fungsi perencanaan tidak dilaksanakan dengan baik dalam organisasi,
perencanaan mungkin akan menimbulkan kerugian-kerugian seperti :
1) Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan terkadang berlebihan atau tidak
sesuai dengan kenyataannya.
2) Perencanaan cenderung menunda kegiatan
3) Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan
berinovasi
4) Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap
masalah pada saat masalah tersebut terjadi

2.6 Jenis-Jenis Perencanaan Organisasi


Aktivitas Perencanaan di bagi menjadi 2 yaitu :
1. Perencanaan Strategis
Perencanaan Strategis adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan
pada organisasi secara keseluruhan. Wirausahawan memandang organisasi sebagai
suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukannya dalan jangka
panjang untuk mencapai tujuan organisasi. Jangka panjang sebagai periode waktu
8
antara 3 sampai 5 tahun kedepan. Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah
mencoba menentukan apa yang akan dilakukan oleh organisasi agar berhasil dan
kurun 3 sampai 5 tahun mendatang.
Wirausahwan mungkin mempunyai masalah dalam mencoba untuk
memutuskan dengan tepat seberapa jauh mereka sebaiknya memperluas perencanaan
strategis bagi masa depan. Sebagai aturan umum, mereka sebaiknya mengikuti
prinsip komitmen, yaitu prinsip yang menyatakan bahwa wirausahawan hendaknya
melibatkan penggunaan dana bagi perencanaan, hanya jika mereka bisa
mengantisipasinya, masa depan yang bisa di prediksikan suatu hasil dari pengeluaran
perencanaan sebagai hasil analisa perencanaan panjang secara realities. Biaya
perencanaan adalah investasi yang bisa diantisipasi.
Strategi didefinisikan sebagai suatu rencana luas dan umum yang di
kembangkan untuk mencapai tujuan organisasional jangka panjang. Strategi adalah
hasil akhir dari perencanaan strategis. Strategis organisasi hendaknya mempunyai
suatu strategis, akan tetapi agar strategi bisa berdaya guna harus konsisten dengan
tujuan organisasional.
Manajemen Strategis di definisikan sebagai proses yang menjamin bahwa
proses dan manfaat organisasi dari penggunaan strategi organisasional yang tepat
pula. Strategi yang tepat guna adalah strategi yang paling sesuai bagi kebutuhan
organisasi pada saat tertentu. Proses manajemen strategis umumnya terdiri dari empat
langkah yang berurutan dan kontinyu:
1) Perumusan strategi
2) Implementasi strategi
3) Pengukuran hasil strategi
4) Evaluasi strategi
5) Perencanaan Taktis
2. Perencanaan Taktis
Perencanaan taktis adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada
operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Jangka pendek adalah
kurun waktu kedepan yang berkisar satu tahun. Wirausahawan menggunakan
perencanaan taktis untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagai
bagian dari organisasi untuk mencapai keberhasilan pada jangka waktu satu tahun
atau kurang. Wirausahawan memerlukan baik perencanaan strategis maupun
perencanaan taktis, tetapi kedua program tersebut harus saling berhubungan agar
9
tercapai suatu keberhasilan. Perencanaan taktis hendaknya dipusatkan pada apa yang
akan dilakukan dalam jangka pendek untuk membantu organisasi mencapai tujuan
jangka panjang yang ditentukan dengan perencanaan strategis.

2.7 Langkah-Langkah Dalam Proses Perencanaan


1. Menyatakan Tujuan Organisasi
Suatu pernyataan tujuan organisasional yang jelas perlu bagi dimulainya suatu
perencanaan, karena perencanaan dipusatkan pada bagaimana system manajemen
akan mencapai tujuan tersebut.
2. Memilih Berbagai Cara Alternatif Untuk Mencapai Tujuan
Sekali tujuan organisasional dinyatakan dengan jelas, wirausahawan
hendaknya memuat sebanyak mungkin alternative yang tersedia untuk mencapai
tujuan tersebut.
3. Mengembangkan Premis yang Menjadi Dasar Alternatif
Kelayakan penggunaan setiap alternative untuk mencapai tujuan
organisasional ditentukan dengan premis atau asumsi atas mana alternative tersebut.
4. Memilih Alternatif Terbaik untuk Mencapai Tujuan
Suatu evaluasi alternative harus memasukkan evaluasi premis atas mana
alternative tersebut didasarkan. Wirausahawan biasanya akan menemukan bahwa
premis atas mana alternative tersebut didasarkan adalah tidak sesuai dan karenanya
dikecualikan dari pertimbangan lebih lanjut. Hal ini akan membantu wirausahawan
menentukan alternative mana yang akan terbaik untuk mencapai tujuan organisasi.
5. Pengembangan Rencana Berdasar Alternatif yang Dipilih
Sesudah alternative dipilih, wirausahawan sesungguhnya mulai
mengembangkan rencana-rencananya. Rencana – rencana Strategis ( Jangka Panjang)
dan Taktis ( Jangka Pendek).
6. Memfungsikan Rencana – Rencana ke dalam Tindakan-tindakan
Sekali rencana telah dikembangkan, rencana tersebut siap difungsikan
kedalam tindakan-tindakan. Rencana-rencana hendaknya memberi organisasi dengan
pengarahan aktivitas jangka pendek maupun jangka panjang.

2.8 Pendekatan-pendekatan dan Alat-Alat Dalam Perencanaan Organisasi


1. Pendekatan-Pendekatan Dalam Perencanaan Organisasi
Pendekatan atau filsafat dasar untuk melaksanakan fungsi perencanaan adalah
10
1) Pendekatan Probabilitas Tinggi
Perencana menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditujukan
langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima. Contohnya,
mereka dengan hati-hati menganalisa tujuan organisasi untuk menjamin
kesesuainya. Tindakan lain yang di ambil oleh perencana probabilitas tinggi
adalah memverifikasi bahwa tujuan organisasional bisa diukur. Perencana harus
yakin bahwa target tingkat keberhasilan bisa di ukur, dan mereka harus tahu
dengan tepat bagaimana keberhasilan tersebut akan diukur. Pendekatan
probabilitas tinggi mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Diantara
keuntungannya adalah bahwa pendekatan ini biasanya menghasilkan rencana
yang sangat tepat. Perencana hanya memusatkan pada menemuan cara yang
praktis untuk mendapatkan tingkat keberhasilan yang diinginkan. Kerugiannya
adalah bahwa pendekatan ini biasanya tidak mendorong rencana-rencana yang
kreatif. Perencanaan jarang sekali menyimpang dari masa lalu karena pendekatan
probabilitas tinggi, per definisi adalah cara konservatif dalam mencapai tingkat
keberhasilan yang diinginkan.
2) Pendekatan Maksimisasi
Pendekatan Maksimisasi didasarkan pada filsafat bahwa organisasi hendaknya
mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Dari sudut pandang ini, perencana tidak
puas dengan karakterisik tingkat keberhasilan yang bisa diterima dari pendekatan
probabilitas tinggi, tetapi menekankan pada maksimisasi keberhasilan.
Perencana biasanya menggunakan pendekatan maksimisasi dan secara konstan
menggunakan teknik kuantitatif dan yang paling banyak digunakan adalah model
matematis. Perencana membangun model matematis dari sistem yang mereka
rencanakan dan kemudian mendasarkan model tersebut pada bagaimana model
tersebut bereaksi dengan perubahan dari luar. Perencana pendekatan maksimisasi
mencoba untuk :
- Meminimisasi sumber daya yang digunakan untuk mendapatkan tingkat
prestasi (performance) tertentu.
- Memaksimumkan prestasi yang bisa dicapai dengan sumber daya yang
diharapkan tersedia.
- Memndapatkan kesimbangan biaya (sumber daya yang dikonsumsi) dan
manfaat (prestasi) yang terbaik.

11
Pendekatan maksimisai perencanaan, sepertihalnya pendekatan probabilitas
tinggi mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungan adalah bahwa
pendekatan ini secara kontiyu menekankan pada pencapaian keuntungan
potensial penuh dari organisasi dan menggunakan teknik kuantitatif yang cangih
untuk mengembangkan rencana-rencana. Kerugian pendekatan ini adalah
pendekatan ini biasanya memperlakukan komponen organisasi sebagai
sepenuhnya bisa dikuantifikasi dan bisa diprediksi, bahkan walau beberapa aspek
dari organisasi, seperti perilaku manusia, tidak bisa diramalkan dan dikuantifikas.
3) Pendekatan Adaptasi
Pendekatan Adaptasi menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan
pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri dengan
variabel eksternal atau internal. Pendekatan ini didasarkan pada filsafat bahwa
suatu tidak mampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi keberhasilan
organisasi. Keuntungan dari pendekatan ini adalah bahwa pendekatan ini
difokuskan pada lingkungan eksternal dan internal dari organisasi untuk
diprediksi perubahan organisasional. Tanpa memandang pendekatan perencanaan
yang digunakan, analisa lingkungan adalah perlu agar organisasi tetap
mempunyai keberadaan. Kerugian dari pendekatan ini adalah penekanan yang
kurang pada tujuan organisasi dibandingakan dengan pendekatan probabilitas
tinggi dan pendekatan adaptasi dan kemungkinan bahawa analisa organisasi dan
perubahan yang dihasilkan lebih merupakan akhir dari perencanaan dari pada
sebagai alat mencapai keberhasilan.
2. Alat-alat Perencanaan
Alat –alat perencanaan adalah teknik yang bisa digunakan oleh wirausahawan
untuk membantu mengembangkan rencana-rencana.
1) Peramalan (Forecasting)
Peramalan adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan
mempengaruhi operasi organisasi. Walaupun teknik peramalan yang cangih
relative modern, konsep peramalan bisa ditelusuri kembali sekurang-kurangnya
pada literature manajemen dari fayol. Arti penting peramalan terletak pada
kemampuannya untuk membantu wirausahawan mengerti dengan lebih baik
perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional yang pada gilirannya
membantu wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.
2) Metode Analisa Runtun Waktu
12
Metode analisa runtun waktu memprediksi penjualan dimasa mendatang
dengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan. Informasi
menunjukan hubungan antara waktu dan penjualan biasanya disajikan dalam
grafik. Penyajian ini dengan jelas menunjukan kecenderungan dimasa lalu yang
bisa digunakan untuk meramal penjualan dimasa mendatang. Hasil dari metode
ini dipandang sangat dibutukan oleh wirausahawan. Akan tetapi, karena dalam
jangka panjang produk umumnya melewati apa yang dinamakan siklus hidup
produk, hasil tersebut bisa dianggap sebagai terlalu optimis. Siklus hidup produk
adalah lima tahap melalui hampir semua produk dan jasa baru akan melewatinya.
Lima tahap tersebut adalah pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, kejenuhan,
penurunan dan kemendekan.
3) Penjadwalan (scheduling)
Pada dasarnya penjadwalan adalah proses perumusan daftar aktivitas yang
mendetail yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Daftar
aktivitas tersebut merupakan bagian integral dari rencana organisasional.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen sumber daya manusia sangat penting untuk menentukan faktor produksi,
membangun dan mengembangkan perusahaan atau organisasi. Jika tidak ada sumber
daya manusia yang memadai, secara otomatis perusahaan akan gagal meraih tujuan yang
ingin dicapai. Begitu juga dengan perencanaan organisasi, perencanaan organisasi bisa
berjalan dengan baik karena adanya manajemen SDM yang baik. Manajemen sumber
daya manusia (MSDM) sendiri memiliki arti sebagai suatu proses menangani berbagai
masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya
untuk dapat menunjang aktifits organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Manajemen SDM memiliki tujuan untuk meningkatkan kontribusi
produktif orang-orang yang ada dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang
bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial. Menurut Simamora (2004), ada
empat tujuan manajemen SDM yakni tujuan sosial, tujuan organisasional, tujuan
fungsional, dan tujuan pribadi. Lalu menurut R. Wayne Mondy (2008) menjelaskan
bahwa fungsi-fungsi manajemen SDM adalah penyediaan staf, pengembangan SDM,
kompensasi, keselamatan dan kesehatan, serta hubungan kekaryawanan dan perburuhan.
Dalam pelaksanaan pengelolaan SDM, ada 4 macam pengelolaan SDM yakni
pengelolaan SDM melalui mutase, Pengelolaan SDM melalui promosi , pengelolaan
SDM melalui motivasi, dan pengelolaan SDM melalui actuating.
Perencanaan organisasi didefinisikan sebagai proses menentukan bagaimana
organisasi bisa mencapai tujuannya. Dalam istilah yang lebih resmi, perencanaan di
definisikan sebagai perkembangan sistematis dari program tindakan yang ditujukan pada
pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi di
antara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu. Perencanaan organisasi
memiliki 2 maksud yaitu sebagai perlindungan dan kesepakatan. Sedangkan tujuan dari
perencanaan organisasi sendiri, memiliki tujuan untuk membentuk usaha terkoodinasi
dalam organisasi, tanpa adanya perencanaan biasanya di sertai dengan tidak adanya
14
koordinasi dan timbulnya ketidak efesienan. Dan tujuan paling mendasar dari
perencanaan organisasi menurut Koontz O’Donmel adalah “untuk melancarkan
pencapaian usaha dan tujuan”.
Dalam perencanaan organisasi tentu terdapat kerugian dan keuangan, keuntungan yang
di dapat dari perencanaan organisasi meliputi, membantu wirausahawan beroritentasi ke
masa depan, koordinasi keputusan, perencanaan menekankan tujuan organisasional. Lalu
adapun kerugian yang timbul jika perencanaan tidak dilaksanakan dengan baik dalam
organisasi adalah seperti, pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan terkadang
berlebihan atau tidak sesuai dengan kenyataannya., perencanaan cenderung menunda
kegiatan, perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan
berinovasi, kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap
masalah pada saat masalah tersebut terjadi.
Ada 2 macam jenis perencanaan organisasi yakni meliputi, perencanaan strategis dan
perencanaan taktis. Sedangkan untuk langkah-langkah dalam proses perencanaan ada 6
tahapan yakni meliputi : menyatakan tujuan organisasi, memilih berbagai cara alternatif
untuk mencapai tujuan, mengembangkan premis yang menjadi dasar alternatif, memilih
alternatif terbaik untuk mencapai tujuan, pengembangan rencana berdasar alternatif yang
dipilih, memfungsikan rencana – rencana ke dalam tindakan-tindakan Dalam
perencanaan organisasi terdapat pendekatan-pendekatan dan juga alat-alat yang
digunakan dalam perencanaannya. Untuk pendekatan-pendekatan perencanaan terdapat
pendekatan probabilitas tinggi dan pendekatan maksimisasi. Lalu untuk alat-alat
perencanaan ada 3 macam yakni : peramalan, metode analisa runtun waktu, dan
penjadwalan

3.2 Saran
Tidak bisa dipungkiri bahwa manajemen SDM dan perencanaan organisasi adalah
ilmu yang harus diketahui dan dipahami oleh setiap pelaku usaha. Karena melalui
manajemen SDM dan perencanaan organisasi yang baik dan tepat akan membuat para
pelaku usaha lebih paham dan mampu untuk mengelola sumber daya manusia yang
dimiliki dan melakukan perencanaan organisasi pada usahanya supaya berjalan dengan
baik. Sehingga nantinya tujuan usaha pun tercapai dan juga tujuan setiap pihak
berkepentingan juga akan tercapai. Maka dari itu bagi para pelaku usaha baik yang sudah
membuka usaha maupun yang baru akan membuka usaha jangan pernah berhenti untuk
mengasah ilmu bagaimana cara manajemen SDM dan perencanaan organisasi yang baik
15
supaya bisa menjadi seorang kewirausahaan yang memiliki ilmu mengenai pengelolaan
usaha yang baik dan bisa membawa usaha yang dimiliki menjadi sukses.

DAFTAR PUSTAKA

Diastrianida. (2014). Perencanaan Organisasi Kewirausahaan. Diakses dari


https://diastrianida.wordpress.com/2014/05/21/perencanaan-organisasi-
kewirausahaan/
Martiana, Intan. Dkk. (2013). Mengelola Sumber Daya Manusia. Diakses dari
https://www.slideshare.net/margiiutamii/kewirausahaan-mengelola-sumber-daya-
manusia-sdm
Gunanda, Rizky. (2021). 4 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia. Diakses dari
https://www.situsekonomi.com/2021/07/4-tujuan-manajemen-sumber-daya-
manusia.html#:~:text=Tujuan%20sosial%20manajemen%20SDM
%20adalah,membantu%20untuk%20memecahkan%20masalah%20sosial.

Wuragil, Sarno. (2021). Kewirausahaan: Mengelola Sumber Daya Manusia. Diakses dari
https://www.sarno.id/2021/04/kewirausahaan-mengelola-sumber-daya-manusia/

16

Anda mungkin juga menyukai