Perusahaan Internasional
1. Jurnal 1
Tahun 2015
Judul Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Coca cola (Human Resource
Management PT. Coca-cola)
Jurnal -
Volume -
Pendahuluan/Latar Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam
Belakang sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasarannya, karena
merupakan salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Perusahaan Coca-Cola
merupakan salah satu perusahaan multinasional dengan cabang-
cabang mendekati 200 negara dan lebih kurang 80 % lebih
pendapatannya datang dari bisnis di luar Amerika. Philosophy
Coca cola adalah “berpikir global dan bertindak lokal” yang
menggambarkan mentalitas manajemen coca cola. Strategi bisnis
utama Coca cola adalah kebebasan meniru operasional yang
cocok sesuai dengan tingkah laku dari pasar sasaran. Pada saat
yang sama, perusahaan mencoba membangun pola pikir yang
sama tentang pembagian karyawan. Coca cola mengatur operasi
globalnya melalui 25 divisi operasi yang terorganisasi dibawah 6
kelompok regional: Amerika Utara, Eropa, Asia Pasifik, Timur
Tengah, Afrika dan Amerika Latin. Fungsi perusahaan
manajemen sumber daya manusia adalah menyatukan semua
divisi yang berbeda dalam keluarga Coca cola.
Dari 500 peserta program, sekitar 200 orang pindah setiap tahun.
Untuk mengurangi biaya transfer untuk karyawan ini, Coca cola
memberikan program pelayanan global “sistem kompensasi dasar
Amerika”. Mereka dibayar menurut standar gaji dari Amerika,
berlawanan dengan standar gaji yang ditetapkan di Negara
dimana mereka ditempatkan. Tujuan utama dari program ini
adalah membangun kader-kader eksekutif internasional yang akan
menjadi manajer senior di masa akan datang pada perusahaan
Coca Cola.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji manajemen sumber
daya manusia (MSDM) di PT Coca-Cola, dengan fokus pada
kebijakan staf, ekspatriat, kompensasi, dan implementasi budaya
organisasi yang mengandung nilai-nilai Pancasila.
Metode Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif
dengan jenis penelitian case study research (studi kasus) dan
bersifat deskriptif. dan kajian Pustaka
Hasil dan 1. Kebijakan Staf
Pembahasan Kebijakan staf berkaitan dengan seleksi karyawan. Pada level
pertama melibatkan seleksi individu yang punya keterampilan
yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan. Pada level
lain kebijakan staf bisa merupakan alat untuk
mengembangkan dan mempromosikan budaya perusahaan.
Ada 3 macam pendekatan kebijakan staf yakni:
1) Pendekatan Etnosentris
Kebijakan staf Etnosentris adalah salah satu kunci manajemen
yang diisi oleh pihak-pihak dari Negara asal. Contoh banyak
perusahaan Jepang dan Korea Selatan seperti Toyota,
Samsung posisi kunci operasional perusahaan internasional
masih cenderung dipegang oleh orang-orang dari tuan rumah.
2) Pendekatan Polisentris
Kebijakan staf Polisentris adalah kebijaksanaan dari Negara
penyelenggara untuk mengelola cabang. Negara asal
memegang posisi kunci dari kepemimpinan perusahaan.
Pendekatan polisentris merupakan respon dari kekurangan
pendekatan etnosentris.
3) Pendekatan Geosentris
Kebijakan staf Geosentris menempatkan orang pada pekerjaan
yang tepat di organisasi, tanpa melihat kebangsaaan. Coca
cola menjadi salah satu perusahaan multinasional yang
menerapkan pendekatan geosentris dalam kegiatannya.
2. Ekspatriat
Pekerja asing adalah masyarakat dari suatu Negara yang
bekerja pada beberapa Negara. Tingkat kegagalan orang yang
meninggalkan Negara asal. Tingkat kegagalan orang asing ini
mewakili kesalahan kebijakan perekrutan karyawan untuk
mengidentifikasi individu yang tidak siap keluar negeri. Biaya
untuk kesalahan pekerja asing ini tinggi. Contoh para manajer
multinasional yang mengindikasikan alasan kesalahan pekerja
asing yang bersifat penting:
● Ketidakmampuan untuk melakukan penyesuaian
● Ketidakmampuan manajer untuk melakukan penyesuaian
● Masalah-masalah lain dalam keluarga
● Kepribadian manajer atau kematangan perasaan
● Ketidakmampuan untuk mengatasi tanggung jawab luar
negeri yang lebih besar
Untuk Perusahaan Coca Cola sendiri mereka sebanyak
mungkin, lebih menjalin hubungan antara staf operasionalnya
dengan staf lokal. Seperti menurut seorang eksekutif senior
Coca Cola mengatakan : “kami mencoba membatasi jumlah
dari ekspatriat di suatu wilayah karena umumnya orang lokal
mempunyai persiapan yang lebih baik untuk melakukan bisnis
di tempat lokasi mereka sendiri.”
3. Kompensasi
Dua isu yang timbul pada setiap diskusi adalah kompensasi
dalam bisnis internasional. Pertama bagaimana kompensasi
seharusnya mencerminkan perbedaan nasional dalam praktek
ekonomi dan kompensasi, isu lain adalah bagaimana pekerja
asing dibayar. Pendekatan yang paling umum untuk bayaran
atau upah bagi orang yang meninggalkan negara asal atau
bekerja di negara orang adalah penetapan secara pendekatan
ini menyamakan daya beli antar negara maka dapat menikmati
total hidup yang sama di penetapan luar negara sama seperti
di negara mereka sendiri.
Sebagai tambahan pendekatan ini menyediakan insentif
keuangan antara penempatan tugas yang berbeda. Komponen
yang timbul bagi kompensasi pekerja asing adalah gaji pokok,
pelayanan pekerja asing, pinjaman dari berbagai jenis,
perbedaan pajak dan keuntungan. Gaji pekerja asing bisa tiga
kali lipat lebih besar dari pekerja lokal. Karena mahalnya
biaya pekerja asing ini, banyak perusahaan mengurangi
pemakaian mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Bagaimanapun, kemampuan perusahaan untuk mengurangi
penggunaan pekerja asing sangat terbatas, biasanya
tergantung dari kebijakan staf etnosentris atau geosentris yang
digunakan. Coca cola dalam hal ini menggunakan kebijakan
staf geosentris dan
kebijakan standar kompensasi yang sama untuk semua operasi
nasionalnya.