Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era modern seperti sekarang ini sudah banyak perusahaan yang melakukan
operasi bisnisnya di luar negara asal. Proses produksi, distribusi, penjualan dan hal-hal yang
berkaitan dengan proses binis sudah banyak dilakukan di negara lain di luar negara asal
perusahaan berdiri. Mampunya sebuah perusahaan untuk melakukan operasi di luar negeri
menandakan berkembangnya perusahaan tersebut. Perusahaan banyak mencari partner dan
membuka lowongan pekerjaan bagi negara baru di mana menjadi tempat beroperasi. Jaringan
dan relasi dengan tempat operasi yang baru harus dimaksimalkan untuk mengurangi resiko
kegagalan.
Perusahaan membentuk suatu perusahaan yang kuat dimulai dengan memiliki
sumberdaya manusia yanag baik dan mampu untuk terus berkembang. Perkembangan suatu
perusahaan menjadi multinasional sangat memerlukan sumberdaya yang berkualitas karena
hal ini akan berpengaruh pada citra perusahaan itu sendiri. Manajemen dalam perusahaan
akan terus berupaya untuk melatih dan mendapatkan sumberdaya manusia yang berkualitas
dan kompetitif. Perusahaan yang semakin besar akan membutuhkan sumber daya manusia
yang semakin kompleks untuk memenuhi kebutuhan perusahaan di negara yang berbeda-
beda. Oleh karena itu perusahaan akan mulai menerapkan manajemen sumber daya manusia
global/internasional (MSDMI) untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dan
dapat memberikan pelayanan terbaik di mana perusahaan akan beroperasi.
Pengelolaan sumber daya manusia secara manusia secara global memerlukan
penanganan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan manajemen sumber daya
manusia secara domestik. Setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga
manajemen sumber daya manusia global harus mampu mengimbangi karakteristik yang
berbeda-beda tersebut. Oleh karena hal-hal inilah, maka penulis menyusun makalah dengan
judul MSDM Internsional untuk memberikan penjelasan mengenai pentingnya dilakukannya
MSDMI untuk kemajuan perusahaan yang berkembang di negara-negara berbeda.

B. Rumusan Masalah
a) Apa itu Perusahaan Multinasional dan Perusahaan Global?
b) Apa saja isu-isu dalam Manajemen Sumber Daya Internasional?
c) Apa fungsi-fungsi dan aktivitas MSDM Domestik dan MSDMI?
1
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini yakni:
a) Untuk mengetahui dan memahami definisi Perusahaan Multinasional dan
Perusahaan Global
b) Untuk mengetahui dan memahami isu-isu dalam Manajemen Sumber Daya
Internasional
c) Untuk mengetahui dan memahami fungsi-fungsi dan aktivitas MSDM Domestik
dan MSDMI

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perusahaan Multinasional dan Perusahaan Global


Tahap pertama dari interaksi secara Internasional terdiri dari impor dan ekspor.
Disini, suatu organisasi memulai menjual dan membeli barang-barang dan jasa dengan
organisasi di negara lain. Hubungan Internasional terutama banyak dilakukan oleh staf
penjualan atau pemasaran dan terbatas pada beberapa eksekutif yang menegosiasikan
kontrak. Pada umumnya, kegiatan Sumber Daya Manusia tidak terpengaruhi kecuali untuk
peraturan perjalanan ke luar negeri.
Sejalan dengan semakin maju dan berkembangnya suatu perusahaan, mereka
mengidentifikasikan kesempatan untuk memulai bisnis di negara lain. Perusahaan
Multinasional adalah organisasi yang mempunyai operasi di banyak negara. Biasanya unit
operasi ini menyediakan barang-barang dan jasa bagi wilayah di sekitar tempat mereka
beroperasi. Posisi manajemen inti diduduki oleh seorang yang berasal dari negara asal.
Sejalan dengan berkembangnya bisnis, maka perusahan multinasional mulai merekrut orang-
orang yang berasal dari wilayah di mana mereka beroperasi. Kebijakan Sumber Daya
Manusia yang mengatur orang yang dikirim dari negara asal ke negara lain harus dibuat
sedemikian rupa sehingga tenaga kerja dan tanggungan mereka dapat meneruskan gaya hidup
yang tetap sama sewaktu ditempatkan di negara asing. Cara untuk menghubungkan orang
tersebut dengan pusat juga merupakan suatu hal yang penting, terutama jika penugasan
berlangsung selama dua atau tiga tahun. Terdapat perbedaan di dalam segi hukum dan
peraturan-peraturan yang berlaku di pusat yang harus dipertimbangkan. Sehingga, praktisi
Sumber Daya Manusia di pusat harus memiliki pengetahuan mengenai tiap-tiap negara
dimana terdapat kegiatan usaha mereka, dan mengetahui bagaimana merekrut, melatih,
memberikan kompensasi, kesehatan, dan keselamatan, serta hubungan tenaga kerja yang
harus disesuaikan.
Perusahaan Multinasioanal dapat dikategorikan sebagai perusahaan internasional,
yang beroperasi di berbagai negara tetapi setiap unit usaha yang beroperasi di tiap-tiap negara
beroperasi secara terpisah. Sedangkan, Perusahaan Global mempunyai berbagai unit usaha di
berbagai negara yang terintegrasi untuk beroperasi sebagai suatu organisasi yang mendunia.
Suatu perusahaan multinasinal dapat menjadi organisasi atau perusahaan global dengan
semakin banyaknya unit usaha yang terintegrasi menjadi satu.

3
Contoh mengenai transisi dari perusahaan multinasional ke organisasi global adalah
Ford Motor Co. Di awal tahun 1990-an, Ford mulai berubah dari mempunyai unit usaha yang
terpisah menjadi suatu unit usaha yang beroperasi secara global. Sebelumnya Ford
mempunyai kantor pusat utama yang menangani masalah desain di Amerika Serikat,
sementara unit-unit usaha lainnya di berbagai wilayah mengadopsi desain ini sesuai dengan
kebutuhan pasar. Jika kendaraan Ford dibuat, mereka mempunyai nama dan gaya yang
berbeda. Dengan konsep pendekatan global, Ford menyatukan fasilitas desain dan tenaga
kerja yang berasal dari seluruh dunia. Di berbagai pusat bisnis di berbagai dunia, desainer,
insinyur dan spesialis produksi akan bekerja secara bersama-sama untuk membuat mobil.
Manajemen Sumber Daya Manusia pada organisasi global memindahkan orang,
terutama para manajer kunci dan praktisi ke seluruh dunia. Individu-individu yang dapat
berbicara dalam berbagai bahasa dinilai lebih berpotensi dan mereka akan berpindah-pindah
dari satu divisi ke divisi lainnya, dan dari satu negara ke negara lainnya sejalan dengan
semakin berkembangnya tanggung jawab dan pengalaman kerja mereka.

B. Isu-Isu dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional


Banyak masalah yang dihadapi oleh perusahaan multinasional atau perusahaan global
dikaitkan dengan tanggung jawab departemen SDM. Belajar untuk mengelola gugus kerja di
berbagai Negara adalah sebuah tantangan besar.
1. Hambatan-hambatan Kebudayaan
Satu tantangan terbesar bagi MSDM Internasional, juga bagi keberhasilan bisnis
internasional pada umumnya adalah mengatasi hambatan-hambatan signifikan yang
ditimbulkan oleh perbedaan-perbedaan kebudayaan antara Negara-negara.
Bermacam-macam sikap tentang peran bisnis, manajemen dan nilai-nilai yang
berkaitan, juga tingkat pengembangan dan sikap terhadap pendidikan dapat
memudahkan atau menghindari transfer produk, jasa dan praktikpraktik bisnis ke
lokasi-lokasi luar negeri. Semakin jauh nilai-nilai Negara asal dan perusahaan yang
ditemukan di lokasi asing, semakin sulit untuk dapat mentransfer produk, teknologi
dan system-sistem manajemen.
2. Proses-proses Manajemen
Ketidakmampuan untuk menggabungkan gaya manajemen dan korporasi dalam usaha
patungan atau merger dan akuisisi serta penolakan yang ditemukan ketika berusaha
melaksanakan gaya atau budaya perusahaan induk di cabang luar negeri menunjukkan
betapa pentingnya masalah ini dapat terjadi. Bahkan sebuah survey yang dilaksanakan

4
oleh Herald Tribune atas perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam akuisisi lintas
budaya menemukan bahwa “ perbedaan-perbedaan budaya di antara para manajer
senior adalah satu hambatan utama alam pekerjaan akuisisi”.
Banyak masalah spesifik ini penting untuk dikembangkan oleh praktik-praktik SDM
dalam lingkungan multinasional, meliputi isu-isu seperti metode-metode dan criteria-
kriteria untuk seleksi para karyawan, sifat tunjangan-tunjangan yang disediakan bagi
para karyawan, pentingnya kaitan keluarga dalam seleksi dan penempatan karyawan,
dan sifat pendidikan serta persiapan pekerjaan untuk karyawan Negara tuan rumah.
3. Masalah-masalah Organisasional
Pada saat ada peningkatan kebutuhan untuk jasa-jasa internasional dari fungsi MSDM
Internasional (misalnya ketika kebutuhan akan peningkatan jumlah ekspatriat
muncul), aktivitas-aktivitas ini mungkin bukan inti utama dari fungsi SDM atau
sebagian karena banyak jasa ini dapat disediakan oleh para konsultan atau melalui
bentuk-bentuk bantuan temporer lainnya. Peran utama MSDM di perusahaan
multinasional tipikal adalah untuk mendukung aktivitas-aktivitas perusahaan (dan
fungsi SDM local) di setiap pasar domestic di mana perusahaan induk berada. Fungsi
MSDM mungkin lebih baik didesentralisasi. Ketika perusahaan terlibat dalam
industry global dan melaksanakan strategi bisnis mendunia, kebutuhan koordinasi dan
sentralisasi untuk konsistensi kebijaksanaan dan praktik SDM mendunia akan menjadi
lebih penting.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa untuk mengembangkan pandangan internasional yang
seutuhnya, manajer SDM Internasional haruslah :
a. Secara eksplisit mengenal bagaimana cara negara asal mengelola sumber daya
manusianya, yang merupakan fungsi nilai-nilai dan asumsi-asumsi budaya
b. Memahami bahwa suatu cara bukanlah yang lebih baik atau lebih buruk daripada
cara lainnya di seluruh dunia
c. Mengambil tindakan untuk membuat perbedaan-perbedaan kebudayaan dapat
dibicarakan dan karenanya dapat digunakan
d. Mengembangkan suatu keyakinan bahwa cara yang lebih kreatif dan efektif dalam
mengelola berasal dari pembelajaran lintas budaya.

C. Fungsi-fungsi dan Aktivitas MSDM Domestik dan MSDM Internasional


Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional adalah penggunaan sumber daya
Internasional untuk mencapai tujuan organisasi tanpa memandang batasan geografis. Secara

5
umum, Dowling dalam Schuler (1994) membatasi ruang lingkup Manajemen Sumber Daya
Manusia Internasional meliputi fungsi MSDM, tipe pekerja dan negara yang terlibat. Ruang
lingkup yang dimaksud secara lebih terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut.
Fungsi MSDM meliputi empat aktifitas yaitu :
1. Fungsi akuisisi, meliputi: perencanaan, penarikan dan sosialisasi.
2. Fungsi pengembangan, meliputi: pelatihan, pengembangan dan pembinaan
3. Fungsi pemeliharaan, meliputi: kesehatan dan keselamatan kerja sertahubungan kerja.
4. Fungsi motivasi, meliputi: evaluasi, penghargaan, kompensasi dan disiplin.

Morgan (1986 : 44) mendefinisikan Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional


sebagai pengaruh yang mempengaruhi (interplay) diantara ketiga dimensi aktivitas-akivitas
Sumber Daya Manusia, tipe-tipe karyawan, dan negara-negara operasi. Dalam terminology
luas Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional melibatkan aktifitas-aktifitas yang
sama seperti Manajemen Sumber Daya Manusia domestik. Morgan menggambarkan
Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional dalam 3 dimensi yang meliputi :
1. Aktivitas-aktivitas SDM yang luas meliputi pengadaan tenaga kerja, alokasi dan
pemanfaatan (ketiga aktifitas luas ini dapat dengan mudah diperluas kedalam enam
aktifitas SDM).
2. Kategori negara atau bangsa yang terlibat dalam aktivitas-aktivitas MSDM
Internasional :
a) Negara tuan rumah (host-country) dimana sebuah cabang dapat ditempatkan.
b) Negara asal (home-country) dimana perusahaan itu memiliki kantor pusat.
c) Negara-negara lain yang mungkin menjadi sumber tenaga kerja modal dan input-
input lainnya.
3. Tiga kategori karyawan dalam perusahaan multinasional :
a) Karyawan Negara tuan rumah (host-country nationals/HCNs)
b) Karyawan Negara asal (parent-country nationals/PCNs)
c) Karyawan Negara ketiga (third-country nationals/TCNs)

Maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional


adalah proses mempekerjakan, mengembangkan dan memberi penghargaan orang di dalam
organisasi internasional atau global. Hal ini melibatkan manajemen manusia di seluruh dunia,
tidak hanya manajemen orang-orang ekspatriat atau mancanegara saja.

6
Perbedaan Antara MSDM Domestik dan MSDM Internasional
Kompleksitas operasi di negara-negara berbeda dan dalam memperkerjakan karyawan
yang berbeda merupakan variabel kunci yang membedakan MSDM domestik dan MSDM
Internasional. Dowling (1998) berpendapat bahwa kompleksitas MSDM Internsional dapat
dihubungkan dengan 6 faktor, yaitu :
1. Lebih banyak aktivitas SDM
Untuk beroperasi di suatu lingkungan, departemen SDM harus memasukkan sejumlah
aktivitas yang tidak perlu dilingkungan domestic, seperti perpajakan internasional,
relokasi dan orientasi internasional dan membangun hubungan dengan pemerintah
tuan rumah.
2. Kebutuhan untuk perspektif yang lebih luas
Para manajer SDM Internasional harus mengembangkan bidang-bidang keahlian
mereka meliputi pengetahuan dalam beberapa budaya asing, praktik SDM dan
kerangka hukum demikian pula isu-isu bisnis global, ekonomi dan politik yang akan
mempengaruhi keputusan dan praktik-praktik SDM. Para praktisi SDM harus
memiliki perspektif yang jauh lebih luas untuk dapat membuat keputusan-keputusan
yang efektif dilingkungan internasional.
3. Keterlibatan yang lebih banyak dalam kehidupan pribadi karyawan
Dalam MSDM domestik, keterlibatan departemen SDM dengan keluarga sangat
terbatas. Sedangkan dalam SDM Internasional departemen SDM harus banyak terlibat
menyediakan dukungan dan mengetahui lebih banyak tentang kehidupan karyawan,
misalnya dibeberapa negara mewajibkan penyertaan surat pernikahan sebelum
memberikan visa untuk pasangan yang menjadi karyawan pada sebuah perusahaan
multinasional.
4. Pengungkapan resiko
Seringkali kegagalan SDM dan keuangan dalam area internasional lebih hebat
daripada bisnis domestik. Misalnya kegagalan ekspatriat dan rendahnya kinerja dalam
penugasan internasional adalah masalah-masalah potensial yang berbiaya sangat
tinggi, aspek lainnya resiko keamanan, banyak perusahaan multinasional harus
mempertimbangkan resiko politik dalam keamanan penugasan internasional.
5. Pengaruh-pengaruh eksternal yang lebih luas
Faktor-faktor eksternal yang utama yang mempengaruhi MSDM Internasional adalah,
tipe pemerintah, keadaan ekonomi dan praktik-praktik ketenagakerjaan di tiap Negara
berbeda-beda.
7
6. Perubahan-perubahan dalam penekanan seperti campuran gugus kerja antara
ekspatriat dan karyawan lokal. Pada awal perkembangannya, perusahaan cenderung
untuk lebih mengandalkan penggunaan PCNs dalam posisi kunci material, teknikal
dan pemasaran. Ketika aktivitas luar negara meningkat, perusahaan cenderung untuk
lebih mengandalkan HCNs dan TCNs. Jadi penekanan akan berubah dari mengelola
proses ekspatriatisasi ke suatu lokasi atau pelatihan karyawan untuk mengambil alih
posisi kunci tersebut.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen sumber daya manusia global/internasional (MSDMI) adalah penggunaan
sumber daya manusia internasional untuk mencapai tujuan organisasi tanpa memandang
batasan geografis. MSDMI bertujuan agar perusahaan multinasional tetap dapat berjalan dan
beroperasi maksimal di negara yang berbeda-beda dengan memanajemen sumber daya
manusia yang ada sehingga sumber daya manusia yang dipekerjakan dapat tetap bekerja
dengan maksimal karena mereka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja mereka.
Jenis-jenis SDM global yang merupakan hasil dari MSDM yaitu seperti ekspatriat, warga dari
tuan rumah, dan warga dari negara ketiga. Manajer harus mampu menyesuaikan sumber daya
manusia yang ada dengan lingkungan mereka beroperasi sehingga tidak terjadi pertentangan
antara perusahaaan dan negara yang merupakan tempat operasi. MSDMI memliki berbagai
tantangan dalam pelaksanaannya karena apa yang dapat dijalankan di sebuah negara mungkin
tidak dapat dijalankan di negara lain. Pemberi kerja menghadapi banyak perbedaan politik,
sosial, hukum, dan kultural antar negara dan orang di luar negeri. Oleh karena itu, manajer
harus dapat mengelola sumber daya manusia yang ada dengan tepat di mana sumber daya
manusia itu berada.

B. Saran
Manajemen Sumber Daya Internasional sebaiknya dilakukan dengan pertimbangan
yang lebih matang karena masih banyak pekerja dari suatu negara dianggap bukan partner
kerja karena terlalu banyak perbedaan antara karyawan yang tersedia. Manajer harus mampu
mengalokasikan sumber daya manusia yang ada di lokasi yang tepat dan layak untuk
mepekerjakan sumber daya tersebut. Pelatihan terhadap sumber daya manusia juga menjadi
sangat penting karena kemajuan teknologi dan informasi merupakan hal yang sangat cepat di
era modern seperti sekarang ini. Pihak manajemen juga harus lebih peduli lagi terhadap
sumber daya manusia yang bekerja dengan memberikan jaminan-jaminan dan bantuan
terhadap para pekerja.

9
DAFTAR PUSTAKA

Mathis, Robert. L, John H. Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama.
Jakarta: Salemba Empat.
Agus. “Mengelola Sumber Daya Manusia Global”.16 September 2017.
https://agusuns.wordpress.com/2013/04/06/mengelola-sumber-daya-manusia-global/
Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat
Handayani, Desri. “Manajemen Sumber Daya Manusia Global/Internasional”.16 September
2017.http://desrihandayani.wordpress.co.id/2014/04/makalah-sumber-daya-
manusiaglobal.html

10

Anda mungkin juga menyukai