PENDAHULUAN
Page | 1
1. Bagaimanakah cara perusahaan internasional mengelola sumber daya manusia yang
heterogen pada bisnis internasional ?
2. Apakah strategi perusahaan internasional dalam mengelola sumber daya manusia
yang heterogen pada bisnis internasional ?
Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN
Page | 3
muncul antara budaya dan hukum di negara asal dan di negara tempat operasinya perusahaan.
Perusahaan internasional juga harus memutuskan darimana berbagai karyawan berasal
(negara asal) dan negara tempat operasi serta negara ketiga. Perpaduan optimal para
karyawan akan berbeda-beda menurut lokasi operasi perusahaan.
Selain itu, perusahaan internasional juga menghadapi tantangan pelatihan dan
pengembangan yang kompleks. Manajer SDM harus memberikan pelatihan lintas budaya
bagi eksekutif perusahaan yang dipilih untuk menjalankan tugas luar negeri. Demikian pula,
sistem pendidikan untuk pekerja produksi di negara tujuan juga harus disesuaikan yang
mencerminkan pendidikan yang diberikan oleh sisitem pendidikan sekolah lokal. Terakhir,
karena kondisi kerja dan biaya hidup sangat bervariasi di setiap negara, manajer internasional
juga harus menyesuaikan sistem kompensasi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di
negara tujuan. Mereka harus mempertimbangkan perbedaan hukum lokal yang mengharuskan
adanya pembayaran upah minimum atau tunjangan tertentu, seperti tunjangan tahunan atau
tunjangan kesehatan. Manajer juga harus menentukan bagaimana sistem sistem kompensasi
untuk eksekutif yang bertugas di luar negeri, yang menghadapi biaya lebih tinggi, penurunan
kualitas hidup dan ketidakbahagiaan atau stress harus terpisah dari teman dan keluarga.
Page | 5
pendekatan negara asal yang terbaik dan bahwa karyawan dari bagian lain dunia dapat dan
harus mengikutinya. Manajer dari markas mengembangkan praktek dan memegang posisi
kunci dalam anak perusahaan untuk memastikan konsistensi.
Page | 6
acuan utama bagi perspektif lokal dan bahwa ekpatriat PCN itu akan sangat efektif dalam
menggambarkan pandangan dari kantor pusat pada operasi luar negeri. Perusahaan
interansional lain menggunakan polycentric staffing model (model penempatan staf
polisentrisa), artinya mereka menekankan pemakaian HCN karena yakin bahwa HCN adalah
yang paling tahu tentang pasar lokal. Yang terakhir, goecentric staffing model (model
penempatan staf geosentis) menempatkan PCN, HCN dan TCN dalam posisi yang sama.
Perusahaan yang memakai pendekatan ini ingin mempekerjakan orang yang terbaik tanpa
memandang dari mana orang tersebut berasal.
Page | 7
3. Negara Ketiga
Page | 8
ini mungkin akan dikirim untuk perjalanan pendek dalam rangka
menangani tugas khusus dan untuk dikenalkan pada lingkungan
yang asing. Penduduk Negara asal dengan pengalaman luar
negeri yang baru direkrut mungkin menjalani masa pelatihan
yang mirip tetapi lebih pendek.
2. Negara tuan rumah
Page | 9
Tugas penting lain dari Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional terdiri dari
menilai kinerja (performance appraisal) dan menentukan kompensasi beserta tunjangannya.
Oleh karena perekrutan, seleksi, dan pelatihan & pengembangan cenderung berfokus pada
isu-isu sebelum tugas dilakukan, maka penilaian kinerja dan kompensasi melibatkan isu-isu
yang terus menerus terjadi dan membawa dampak terhadap tugas internasional yang sudah
dilaksanakan.
2.9.1 Menilai Kinerja dalam Bisnis Internasional
Penilaian kinerja adalah proses menilai seberapa efektif seseorang melakukan
pekerjaannya. Tujuan penilaian kinerja :
1. Memberikan umpan balik ke individu tentang kinerja mereka
Isu penting lain yang harus dihadapi oleh Manajemen SDM internasional
adalah menentukan kompensasi manajerial. Supaya tetap kompetitif,
perusahaan harus memberikan paket kompensasi yang bagus bagi manajer di
pasar tertentu.
Page | 10
a. Kompensasi Bagi Manajer Ekspatriat
Page | 11
b. Untuk pekerja non manajerial
Page | 12
dan perusahaan yang ditemukan di lokasi asing, semakin sulit untuk dapat
mentransfer produk, teknologi dan system-sistem manajemen.
2. Proses-proses Manajemen Ketidakmampuan untuk menggabungkan gaya manajemen
dan korporasi dalam usaha patungan atau merger dan akuisisi serta penolakan yang
ditemukan ketika berusaha melaksanakan gaya atau budaya perusahaan induk di
cabang luar negeri menunjukkan betapa pentingnya masalah ini dapat terjadi. Bahkan
sebuah survey yang dilaksanakan oleh Herald Tribune atas perusahaan-perusahaan
yang terlibat dalam akuisisi lintas budaya menemukan bahwa “ perbedaan-perbedaan
budaya di antara para manajer senior adalah satu hambatan utama dalam pekerjaan
akuisisi”. Banyak masalah spesifik ini penting untuk dikembangkan oleh praktik-
praktik SDM dalam lingkungan multinasional, meliputi isu-isu seperti metode-metode
dan criteria-kriteria untuk seleksi para karyawan, sifat tunjangan-tunjangan yang
disediakan bagi para karyawan, pentingnya kaitan keluarga dalam seleksi dan
penempatan karyawan, dan sifat pendidikan serta persiapan pekerjaan untuk karyawan
Negara tuan rumah.
3. Masalah-masalah Organisasional Pada saat ada peningkatan kebutuhan untuk jasa-
jasa internasional dari fungsi MSDM Internasional (misalnya ketika kebutuhan akan
peningkatan jumlah ekspatriat muncul), aktivitas-aktivitas ini mungkin bukan inti
utama dari fungsi SDM atau sebagian karena banyak jasa ini dapat disediakan oleh
para konsultan atau melalui bentuk-bentuk bantuan temporer lainnya. Peran utama
MSDM di perusahaan multinasional tipikal adalah untuk mendukung aktivitas-
aktivitas perusahaan (dan fungsi SDM local) di setiap pasar domestic di mana
perusahaan induk berada. Fungsi MSDM mungkin lebih baik didesentralisasi. Ketika
perusahaan terlibat dalam industry global dan melaksanakan strategi bisnis mendunia,
kebutuhan koordinasi dan sentralisasi untuk konsistensi kebijaksanaan dan praktik
SDM mendunia akan menjadi lebih penting.
Page | 13
Jadi, dapat disimpulkan bahwa untuk mengembangkan pandangan internasional yang
seutuhnya, manajer SDM Internasional haruslah :
- Secara eksplisit mengenal bagaimana cara negara asal mengelola sumber daya
manusianya, yang merupakan fungsi nilai-nilai dan asumsi-asumsi budaya;
- Memahami bahwa suatu cara bukanlah yang lebih baik atau lebih buruk daripada cara
lainnya di seluruh dunia;
- Mengambil tindakan untuk membuat perbedaan-perbedaan kebudayaan dapat
dibicarakan dan karenanya dapat digunakan;
- Mengembangkan suatu keyakinan bahwa cara yang lebih kreatif dan efektif dalam
mengelola berasal dari pembelajaran lintas budaya.
Page | 14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bisnis Internasional adalah salah satu hal penting dalam sebuah globalisasi,
sehingga perusahaan harus dikelola secara global. Hal ini menghadapkan manajer
dengan banyak tantangan baru, termasuk mengkoordinasikan operasi produksi,
penjualan dan keuangan atas dasar seluruh dunia. Perbedaan antar negara
mempengaruhi proses MSDM sebuah perusahaan. MSDM. MSDMI/HRM bertujuan
agar perusahaan multinasional tetap dapat berjalan dan beroperasi maksimal di negara
yang berbeda-beda dengan memanajemen sumber daya manusia yang ada sehingga
sumber daya manusia yang dipekerjakan dapat tetap bekerja dengan maksimal karena
mereka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja mereka. MSDMI/HRM
memliki berbagai tantangan dalam pelaksanaannya karena apa yang dapat dijalankan
di sebuah negara mungkin tidak dapat dijalankan di negara lain. Pemberi kerja
menghadapi banyak perbedaan politik, sosial, hukum, dan kultural antar negara dan
orang di luar negeri. Oleh karena itu, manajer harus dapat mengelola sumber daya
manusia yang ada dengan tepat di mana sumber daya manusia itu berada.
Page | 15
DAFTAR PUSTAKA
Page | 16