Anda di halaman 1dari 13

1

MAKALAH MSDM INTERNAISONAL


PERUSAHAAN YANG BERKAITAN DENGAN PENDEKATAN
GEOCENTRIC
Dosen : Agus Purwoko, SE, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 4 :

1. Andyka Yuliansyah 16110027


2. Irfan Abdullah 16110080
3. Lalu Yogi Wiguna 16110092
4. Maya Nur Azizah 16110100
5. Misrawati 16110106
6. Nendy Oktafiana 16110121
7. Nita Soviyana 16110123
8. Surahmat 16110169

JURUSAN MANAJEMEN SDM


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH
TANJUNG REDEB
TAHUN 2019
i

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. 1


DAFTAR ISI............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2
1.4. Studi Kasus .................................................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI


2.1. Definisi Manajemen SDM ........................................................................... 4
2.2. Pengertian MSDM Global ........................................................................... 5
2.3. Pengertian Pendekatan Geocentric .............................................................. 5
2.4 Karakteristik Pendekatan Geocentric .......................................................... 6
2.5 Kelebihan dan Kelemahan Geocentric ........................................................ 6

BAB III PEMBAHASAN


3.1. Perkembangan PT FFI menggunakan pendekatan Geocentric ................... 7
3.2 Visi dan Misi PT FFI ................................................................................... 8

BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan .................................................................................................. 9
4.2 Saran ............................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA
ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun makalah ini
yang berjudul “Perusahaan yang Berkaitan dengan Pendekatan Geocentric”
dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan penulis menyusun karya tulis ini untuk memenuhi
tugas Manajemen SDM Internasional. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang terdapat
dalam makalah ini.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
kepada berbagai pihak untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi guna
meningkatkan kinerja untuk kedepannya.

Berau, 28 October 2019


Penulis
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Suatu organisasi yang berorientasi geosentris akan memperlakukan
semua pasar luar negeri sebagai suatu kesatuan, yakni sebagai pasar global.
Pasar global dipahami sebagai pasar tunggal, yang secara sosiologis dan
ekonomis dianggap seragam. Tentu saja, penyeragaman ini mengandung
banyak penyederhanaan. Namun mereka meyakini dan berasumsi bahwa
sejumlah perbedaan dapat dengan sengaja diabaikan, dengan suatu
keyakinan bawa pelanggan akan menerima pendekatan yang universal
(Radomska, 2010).
Sebelumnya Keegan dan Schlegelmilch (1999) berpendapat bahwa
“orientasi geosentris merupakan sintesis dari etnosentrisme dan
polisentrisme, yang melihat adanya persamaan dan perbedaan pada dunia
dalam konteks pasar dan negara, sehingga diperlukan strategi global yang
sepenuhnya responsif terhadap kebutuhan dan keinginan lokal”
Dalam pendekatan geosentris antara markas atau induk dan anak atau
cabang perlu bersatu dengan cara apapun untuk menghapus bias polarisasi
antara negara asal dan negara tuan rumah. Oleh karena itu orientasi
geosentrisme adalah suatu gagasan yang lebih dari sekedar transnasional
atau multinasional semata. Intinya adalah bahwa tidak boleh adanya
hambatan eksplisit antara kantor pusat dan anak perusahaan di negara lain.
Semua organisasi dapat disetarakan sebagai organisme global dengan
organ yang sama istimewanya yang tersebar di berbagai negara.
2

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang yang ada untuk mengetahui gambaran lebih
jelas penulis telah mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Apa definisi dari Manajemen SDM, MSDM Global, dan
Pendekatan Geocentric ?
2. Bagaimana karakteristik pendekatan Geocentric?
3. Apa saja kelebihan dan kelemahan Geocentric?
4. Bagaimana perkembangan PT. Frisian Flag Indonesia menggunakan
pendekatan Geocentric?
5. Apa saja Visi dan Misi PT. Frisian Flag Indonesia?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi Manajemen SDM, MSDM Global dan
pendekatan Geocentric.
2. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pendekatan Geocentric.
3. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan Geocentric.
4. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan PT. Frisian Flag
Indonesia menggunakan pendekatan Geocentric.
5. Untuk mengetahui apa saja visi dan misi PT. Frisian Flag Indonesia.

1.4. Studi Kasus


Optimisasi Pemilihan Supplier Susu Murni untuk Produksi Susu Kental
Manis dan Ready To Drink.
3

Susu murni merupakan bahan baku dalam industri pengolahan susu (IPS).
Kenyataannya, jumlah susu murni selalu mengalami penurunan setiap
tahunnya. PT. Frisian Flag (FFI) merupakan salah satu dari IPS
yang ada di Indonesia. Jumlah supplier FFI untuk susu murni mencapai 18
supplier yang tersebar di DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kelangkaan susu murni ini mempengaruhi kelangsungan produksi di FFI.
Permintaan yang tinggi produk susu kental manis (SKM) dan ready to
drink (RTD) mengharuskan FFI untuk selektif dalam memilih supplier
yang ada. Dengan keterbatasan jumlah pasokan susu murni, perlu
dilakukan optimisasi pengadaan susu murni. Hal ini bertujuan untuk
menjaga kelangsungan bisnis perusahaan. Penggunaan model linear
programming diharapkan mampu memberikan gambaran dalam
pengalokasian susu murni dari setiap supplier sehingga jumlah pasokan
bisa terjaga. Hasil akhir yang didapat dari penghitungan ini adalah dengan
18 supplier yang ada, FFI hanya membutuhkan 14 supplier untuk
memproduksi SKM dan RTD. Selain itu, dengan biaya anggaran pasokan
susu murni sebesar Rp 31 milyar per bulan, didapatkan hasil optimal
sebesar Rp 30.6 milyar per bulan. Dengan bantuan analisis sensitivitas,
perubahan jumlah biaya pasokan, supply susu murni, tingkat kebutuhan,
dan anggaran biaya dapat dilihat untuk mengetahui perubahan yang
diperbolehkan namun tidak mempengaruhi nilai optimal yang didapat.
4

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Manajemen SDM


Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu
atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga
kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat
digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama
perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.
Berikut ini adalah definisi dari manajemen sumber daya manusia menurut
ahlinya:
1. Rival (2005:1)
Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Rival adalah
salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksana dan pengendalian.
2. Hasibuan (2006:10)
Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan adalah
ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat.
3. Mangkunegara (2002:2)
Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Mangkunegara
adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,
pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan
tenanga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
5

2.2. Pengertian MSDM Global


Manajemen Sumber Daya Manusia Global adalah penggunaan sumber
daya global untuk mencapai tujuan organisasi tanpa memandang batasan
geografis. Manajemen sumber daya manusia global adalah penggunaan
sumber daya global untuk memandang batasan geografis. Bidang
manajemen global dikarakteristikan oleh 3 pendekatan yaitu :
 Manajemen SDM Global menekankan manajemen lintas budaya (cross-
cultural management) yaitu melihat perilaku manusia dalam organisasi
dari persepektif internasional.
 Dikembangkan dari hubungan industri al komperatif dan literature-
literature manajemen SDM dan berusaha utnuk menggambarkan,
membandingkan dan menganalisis system SDM di beberapa negara.
 Berusaha untuk memberikan focus pada aspek manajemen SDM di
perusahaan-perusahaan multinasional.
Morga mendefinisikan manajemen SDM global sebagai pengaruh yang
mempengaruhi (interplay) diantara ketiga dimensi aktivitas-aktivitas SDM,
tipe-tipe karyawan, dan negara-negara operasi. Dalam terminology luas ,
manajemen SDM global melibatkan aktivitas-aktivitas yang sama seperti
MSDM domestic.

2.3. Pengertian Pendekatan Geocentric


Geocentric adalah Pendekatan yang menggunakan strategi bisnis yang
selalu memperkerjakan orang yang terbaik yang dimiliki untuk mengisi
posisi manajerial, tanpa memandang asalnya.
6

2.4. Karakteristik Pendekatan Geocentric


Keyakinan bahwa seluruh staff harus didapat berdasarkan basis global,
dengan asumsi manager terbaik pada posisi tertentu di negara tertentu.
Alasannya :
 Lebih Efisien
 "The Best Person For The Job"
 Budaya dan Norma yang dimiliki lebih kuat dan konsisten

2.5. Kelebihan dan Kelemahan Geocentric


Kelebihan :
 Perusahaan mampu mengoptimalkan sumber daya manusianya
 Memupuk kader executive internasional yang dapat bekerja diberbagai
negara dengan berbagai budaya
 Meningkatkan respon local

Kelemahan :
 Kompleksitas kebijakan pekerja asing
 Mahal : training, relokasi, kompensasi
7

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Perkembangan PT. Frisian Flag Indonesia menggunakan Geocentric


Orientasi geosentris lebih berfokus pada mengambil manfaat dari
skala ekonomi. Hal tersebut telah memicu peningkatan kualitas produk dan
pelayanan yang ditawarkan dengan menggunakan sumber daya global
secara efisien. Namun pada sisi yang lain, terdapat peningkatan terkait
dengan biaya sumber daya manusia, manajemen HRD, dan lain
sebagainya, yang timbul karena adanya kebutuhan akan kegiatan pelatihan,
saluran komunikasi yang efisien, biaya transportasi, dan lain sebagainya.
Terlebih lagi dengan pesatnya kemajuan teknologi akhir-akhir ini yang
memungkinkan tingkat pertukaran informasi yang lebih cepat dan akurat,
sehingga kondusif bagi pembentukan organisasi transnasional global.
PT Frisian Flag Indonesia (FFI) adalah produsen produk-produk
nutrisi berbasis susu untuk anak-anak di Indonesia dengan merek Frisian
Flag, yang juga dikenal sebagai Susu Bendera. Frisian Flag telah menjadi
bagian dari pertumbuhan keluarga Indonesia selama lebih dari 95 tahun.
Selama itu pula, Frisian Flag selalu memberikan komitmennya untuk terus
berkontribusi membantu anak-anak Indonesia meraih potensinya yang
tertinggi, melalui produk-produk bernutrisi tepat.
Semua ini dimulai ketika susu dengan merek Friesche Vlag mulai diimpor
dari Cooperatve Condensfabriek Friesland, yang kini telah menjadi Royal
FrieslandCampina, pada tahun 1922. FrieslandCampina merupakan
koperasi peternak sapi perah terbesar dunia yang berpusat di Belanda dan
beranggotakan 18.645 peternak sapi perah di Belanda, Jerman, serta
8

memiliki 23.675 karyawan di 100 perusahaan di seluruh dunia. Sebagai


bagian dari FrieslandCampina, Frisian Flag mengacu pada pengalaman
global dan kemitraan jangka panjang dengan peternak sapi perah lokal,
agar dapat menghadirkan nutrisi terbaik yang diperoleh dari susu.
FFI menaungi kurang lebih 6.869 karyawan di seluruh penjuru Indonesia
dan mengoperasikan fasilitas produksi di Pasar Rebo dan Ciracas, Jakarta
Timur, dengan berbagai portofolio produk seperti susu cair, susu bubuk,
dan susu kental manis dengan merek Frisian Flag, Omela dan Friso.
Dalam memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berbasis susu,
PT Frisian Flag Indonesia tidak hanya mengikuti standar nasional dan
internasional, namun juga mengadvokasi kepada para pemangku
kepentingannya untuk senantiasa mendukung perkembangan holistik anak
dan mempromosikan ASI eksklusif sesuai dengan petunjuk WHO.

3.2. Visi dan Misi PT. Frisian Flag Indonesia


Visi
Untuk menjadi perusahaan susu nomor satu di Indonesia dan menyediakan
produk bergizi bagi keluarga Indonesia
Misi
 Menyediakan produk bergizi yang terjangkau bagi keluarga Indonesia
 Mendukung peningkatan kualitas kehidupan peternak
 Berkontribusi pada kelangsungan kehidupan yang lebih baik bagi
generasi masa depan
9

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dalam pendekatan geosentris antara markas atau induk dan anak atau
cabang perlu bersatu dengan cara apapun untuk menghapus bias polarisasi
antara negara asal dan negara tuan rumah. Oleh karena itu orientasi
geosentrisme adalah suatu gagasan yang lebih dari sekedar transnasional
atau multinasional semata. Intinya adalah bahwa tidak boleh adanya
hambatan eksplisit antara kantor pusat dan anak perusahaan di negara lain.
Semua organisasi dapat disetarakan sebagai organisme global dengan
organ yang sama istimewanya yang tersebar di berbagai negara.
4.2. Saran
PT. Frisian Flag Indonesia perlu menjaga dan meningkatkan penerapan
Good Manufacturing Practices (GMP) untuk menjamin kualitas produk
pangan yang dihasilkan.
10

DAFTAR PUSTAKA
https://romanakadarisma.wordpress.com/2018/11/24/tugas-2-manajemen-pemasaran-
global/
https://riarestyarisma.wordpress.com/2018/11/23/perusahaan-yang-berkaitan-dengan-
pendekatan-ethnocentric-polycentric-regiocentric-dan-geocentric/
https://docplayer.info/32920102-Optimisasi-pemilihan-supplier-susu-murni-untuk-
produksi-susu-kental-manis-dan-ready-to-drink-studi-kasus-di-pt-frisian-flag-indonesia.html
https://www.frisianflag.com/

Anda mungkin juga menyukai