Anda di halaman 1dari 2

Muhammad Bilhajhusni Widyo Pramana

F0214070

BAB 2
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN RENCANA PEMASARAN

Unsur utama proses manajemen pemasaran adalah strategi dan rencana pemasaran yang mendalam
dan kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran. Pengembangan strategi yang benar sepanjang
waktu memerlukan disiplin dan fleksibilitas.
 Pemasaran dan Nilai Pelanggan
Dalam ekonomi yang sangat kompetitif, dengan semakin banyaknya pembeli rasional yang
dihadapkan dengan segudang pilihan, perusahaan hanya dapat meraih kemenangan dengan
melakukan proses penghantaran nilai yang bagus serta memilih, menyediakan, dan
mengomunikasikan nilai yang unggul
Pemasaran tradisional memandang bahwa perusahaan membuat sesuatu dan kemudian menjualnya.
Pandangan proses bisnis baru menempatkan pemasaran pada awal perencanaan. Sekarang
perusahaan melihat diri mereka sebagai bagian dari proses penghantaran nilai. Urutan penciptaan
dan penghantaran nilai dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu memilih nilai, lalu menyediakan
nilai, kemudian mengomunikasikan nilai.
Rantai nilai adalah sarana untuk mengidentifikasi aktivitas kunci yang menciptakan nilai dan
budaya untuk bisnis yang spesifik.
Kunci kompetensi inti adalah memiliki serta memelihara sumber daya dan kemampuan utama yang
merupakan inti dari setiap usaha. kemampuan inti memiliki tiga karakteristik, yaitu merupakan
sumber keunggulan kompetitif, dapat diterapkan pada berbagai pasar, dan sulit ditiru pesaing.
Pemasar holistik meraih keberhasilan lewat pengelolaan rantai nilai unggul yang menghantarkan
tingkat kualitas produk, layanan, dan kecepatan tinggi.
Perencanaan strategis berperan aktif dalam menunjang kelancaran usaha suatu perusahaan.Tiga
bidang utama perencanaan strategik yang harus mendapat prioritas oleh pemasar adalah :
1. Mengelola bisnis perusahaan sebagai portofolio investasi
2. Menilai kekuatan setiap bisnis dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan
posisi perusahaan
3. Menyesuaikan diri dengan pasar serta menentukan strategi.

 Perencanaan Strategi Korporat dan Divisi


Beberapa korporasi memberi banyak kebebasan pada unit bisnis mereka untuk menetapkan
tujuan dan strategi penjualan serta laba mereka sendiri.Korporasi laiinnya menetapkan tujuan untuk
unit bisnis mereka tetapi membiarkan unit bisnisnya mengembangkan strategi sendiri, dan berbeda
juga masing-masing korporasi.
Kantor pusat (korporat) melaksanakan empat kegiatan perencanaan:
1. Mendefinisikan misi korporat
2. Menentukan unit bisnis strategik (SBU)
3. Menugaskan sumberdaya pada setiap SBU
4. Menilai peluang pertumbuhan

Setiap unit bisnis harus mendefinisikan misi spesifiknya di dalam misi perusahaan yang lebih luas.
Keseluruhan evaluasi tentang kekuatan , kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan disebut
analisis SWOT. Analisis SWOT ( strengths- weakness- opportunities- threats ) merupakan cara
untuk mengamati lingkungan pemasaran eksternal dan internal.
Kemampuan menemukan peluang yang menarik dan kemampuan memanfaatkan peluang tersebut
adalah dua hal yang berbeda. Setiap bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internal.
Suatu bisnis tidak harus memperbaiki semua kelemahannya, atau sebaliknya menyombongkan
semua kekuatannya Perlu dicatat, kadang-kadang bisnis berjalan buruk bukan karena orang-orang
tidak mempunyai kekuatan yang diperlukan, tetapi karena mereka tidak bekerjasama sebagai satu
tim. Perusahaan harus menilai hubungan kerja antardepartemen sebagai bagian audit lingkungan
internal.
Formulasi tujuan adalah mengembangkan tujuan khusus untuk suatu periode perencanaan.
Sebagian unit bisnis mengejar bauran sasaran, termasuk profitabilitas, pertumbuhan penjualan,
peningkatan pangsa pasar, kandungan risiki, inovasi, dan reputasi.

Formulasi Strategis
Tujuan adalah mengindikasikan apa yang ingin dicapai oleh unit bisnis, sedangan strategi adalah
rencana permainan kita untuk sampai kesana. Setiap bisnis harus merancang strategi untuk
mencapai tujuannya. Terdiri dari strategi strategi pemasaran, strategi teknologi dan strategi
pengadaan yang kompetibel.
Koorporasi mulai mengembangkan struktur organisasi untuk mendukung suatu aliansi, dan banyak
koorporasi yang mulai melihat kemampuan untuk membentuk dan mengelola kemitraan sebagai
keahlian inti yang disebut manajemen hubungan mitra (partnership relationship management
– PRM).
Bahkan strategi pemasaran yang bagus dapat gagal diwujudkan akibat implementasi yang buruk.
Peter Drucker menyatakan bahwa lebih penting “melakukan hal yang benar”— agar efektif—
daripada “melakukan hal dengan benar” agar efisien.Perusahaan yang paling berhasil adalah yang
piawai melakukan keduanya.
Rencana Pemasaran (marketing plan) adalah dokumen tertulis yang meringkas apa yang telah
dipelajari pemasar tentang pasar dan mengindikasikan bagaimana perusahaan berencana
menjangkau tujuan pemasarannya.

Anda mungkin juga menyukai