Anda di halaman 1dari 14

LECTURE NOTES

MGMT6146
STRATEGIC MANAGEMENT

Week 1

Hakikat Manajemen Strategis

MGMT6146 – Strategic Management-R0


LEARNING OUTCOMES

1. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan model manajemen strategis.


2. Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan manfaat dari perencanaan strategis.

OUTLINE MATERI :

1. Defining Strategic Management


2. Stages of Strategic Management
3. Integrating Intuition and Analysis
4. Key Terms in Strategic Management
5. The Strategic Management Model
6. Benefit of Engaging in Strategic Management
7. Why Some Firms Do No Strategic Planning
8. Pitfalls in Strategic Planning
9. Comparing Business and military Strategy
10. Chapter Summary

MGMT6146 – Strategic Management-R0


ISI MATERI

Bab 1 ini akan memberikan gambaran secara keseluruhan tentang isi materi secara
keseluruhan dari buku, namun tidak secara detail. Terutama pada integrasi antara model
manajemen strategis dan aktivitas yang akan mendukungnya, sehingga di setiap bab
akan menampilkan gambar model manajemen strategis secara umum. Semoga dapat
membuat Anda memahami isi bab ini.

1. Apakah Manajemen Strategis Itu?

Manajemen Strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam


merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas
fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya.

Strategi manajemen di perusahaan identik dengan kegiatan perencanaan strategi.


Seperti kita ketahui fungsi manajemen di perusahaan adalah perencanaan (planning),
penataan (organizing), kepemimpinan (leading) dan pengendalian (controlling), sehingga
ketika di kaitkan dengan manajemen strategi, maka kegiatan perumusan strategi adalah
fungsi perencanaan, kegiatan implementasi strategi adalah fungsi penataan dan
kepemimpinan dan kegiatan evaluasi strategi adalah fungsi pengendalian manajemen.

Pada intinya, rencana strategis adalah taktik permainan sebuah perusahaan, agar
bisa menang dalam persaingan. Hasil rencana strategi diperoleh melalui pemilihan dari
beberapa alternatif yang baik (memungkinkan) untuk dicapai dan komitmen dengan
pasar, kebijakan, prosedur dan operasional spesifik yang akan dituju perusahaan.
Pencapaian rencana strategis dilakukan perusahaan melalui integrasi antar fungsi di
perusahaan, contoh: manajemen, pemasaran, produksi, riset dan pengembangan,serta
manajemen sistem informasi.

2. Tahap-Tahap Manajemen Strategis

Proses manajemen strategis terdiri atas tiga tahap: perumusan strategi, penerapan
strategi dan penilaian strategi. (1) Perumusan strategi mencakup pengembangan visi dan
misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran kekuatan

MGMT6146 – Strategic Management-R0


dan kelemahan internal, pencapaian tujuan jangka panjang, pencarian strategi–strategi
alternatif dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan.

Isu-isu perumusan strategi mencakup penentuan bisnis apa yang akan dimasuki,
bisnis apa yang tidak akan dijalankan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, perlukah
ekspansi atau diversifikasi operasi dilakukan, perlukah perusahaan terjun ke pasar
internasional, perlukah merger atau penggabungan usaha dibuat, dan bagaimana
menghindari pengambilalihan yang merugikan.

(2) Penerapan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan


tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya,
sehingga strategi yang telah dirumuskan dapat dijalankan. Penerapan strategi seringkali
disebut “tahap aksi” dari manajemen strategi. Menerapkan strategi berarti memobilisasi
karyawan dan manajer untuk melaksanakan strategi yang telah dirumuskan. Keterampilan
interpersonal sangat penting bagi penerapan strategi yang berhasil.

(3) Penilaian strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Tiga
aktivitas penilaian strategis yang mendasar adalah : (1) peninjauan ulang factor eksternal
dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini, (2) pengukuran kinerja dan (3)
pengambilan langkah korektif. Penilaian strategi diperlukan karena apa yang berhasil saat
ini tidak selalu berhasil nanti!. Keberhasilan senantiasa menciptakan persoalan baru dan
berbeda; organisasi yang mudah berpuas diri akan mengalami kegagalan.

Aktivitas perumusan, penerapan dan penilaian strategi terjadi di tiga level hirarki
di sebuah organisasi: strategi Korporat, strategi Divisional atau Unit Bisnis Strategis
(UBS) dan strategi Fungsional. Dengan menjaga komunikasi dan interaksi antar manajer
dan karyawan lintas tingkat hierarki, manajemen strategis membantu sebuah perusahaan
untuk menjadi suatu tim yang kompetitif.

MGMT6146 – Strategic Management-R0


3. Mengintegrasi Intuisi dan Analisis

Proses manajemen strategis dapat dideskripsikan sebagai sebuah pendekatan yang


objektif, logis dan sistematis untuk membuat keputusan besar dalam organisasi.
Manajemen Strategis berusaha mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif
sedemikian rupa, sehingga memungkinkan diambilnya keputusan yang efektif dalam
kondisi ketidakpastian.

Berdasarkan pengalaman, penilaian, dan perasaan masa lalu, kebanyakan orang


mengakui bahwa intuisi sangat penting untuk membuat keputusan strategi yang baik.
Intuisi secara khusus berguna untuk membuat keputusan dalam situasi yang ditandai oleh
ketidakpastian atau sedikit saja preseden.

Memilih pendekatan yang intuitif atau analitik dalam pengambilan keputusan


bukanlah sebuah proposisi yang saling bertentangan, Manajer disemua level dalam
organisasi memasukkan intuisi dan penilaian mereka ke dalam analisis manajemen
strategi.

Mengadaptasi Perubahan

Proses manajemen strategi didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi mesti


secara terus-menerus memonitor berbagai peristiwa dan tren internal serta eksternal,
sehingga perubahan dapat dibuat pada waktu ketika dibutuhkan. Kebutuhan untuk
beradaptasi pada perubahan membawa organisasi pada pertanyaan-pertanyaan kunci
dalam manajemen strategis, seperti: “Seperti apa bisnis yang kita jalankan ini nantinya?”.
“Apakah kita bergerak dibidang yang tepat?” “Haruskah kita membentuk ulang bisnis
kita?” “Siapa saja pesaing baru yang masuk ke industri kita?” “Strategi apa yang mesti
kita jalankan?” “Bagaimana konsumen kita berubah?”

MGMT6146 – Strategic Management-R0


4. Istilah-Istilah Kunci dalam manajemen Strategis.

4.1. Pernyataan Visi dan Misi

Banyak organisasi dewasa ini mengembangkan suatu pernyataan visi


untuk menjawab pertanyaan “Kita ingin menjadi seperti apa?”. Banyak
pernyataan visi berupa satu kalimat tunggal.

Pernyataan Misi adalah pernyataan tujuan yang secara jelas membedakan


satu bisnis dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis. Pertanyaan mendasar
tentang misi adalah “Apakah bisnis kita ini?”.

4.2. Peluang dan Ancaman Eksternal

Peluang dan ancaman eksternal menunjuk pada berbagai trend dan


kejadian ekonomi, sosial budaya, demografis, lingkungan hidup, politik, hukum,
pemerintah, teknologi dan kompetitif yang dapat secara signifikan
menguntungkan atau merugikan suatu organisasi dimasa yang akan datang.

Proses riset dan pengumpulan serta asimilasi informasi eksternal ini


kadang diistilahkan sebagai pemindaian lingkungan atau analisis industry.
Melobi adalah sebuah aktivitas yang dipakai oleh beberapa organisasi untuk
mempengaruhi peluang dan ancaman eksternal tersebut.

4.3. Kekuatan dan Kelemahan Internal

Kekuatan dan kelemahan internal merupakan aktivitas terkontrol suatu


organisasi yang mampu dijalankan dengan sangat baik atau buruk. Kekuatan dan
kelemahan muncul dalam manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi,
penelitian dan pengembangan serta sistem informasi manajemen suatu bisnis.
Kekuatan dan kelemahan ditentukan relative terhadap para pesaing atau terhadap
tujuan perusahaan itu sendiri.

MGMT6146 – Strategic Management-R0


4.4. Tujuan Jangka Panjang

Tujuan merupakan hasil-hasil spesifik yang ingin diraih oleh suatu


organisasi terkait dengan misi dasarnya. Jangka panjang berarti lebih dari satu
tahun. Tujuan sangat penting bagi keberhasilan organisasi karena menyatakan
arah, membantu dalam evaluasi, menciptakan sinergi, menjelaskan prioritas,
memfokuskan koordinasi dan menyediakan landasan bagi aktivitas perencanaan,
pengorganisasian pemotivasian dan pengontrolan.

4.5. Strategi

Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak
dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi,
pengembangan produk, penetrasi pasar, divestasi, likuidasi dll.

4.6. Tujuan Tahunan

Tujuan tahunan adalah tonggak jangka pendek yang mesti dicapai


organisasi untuk meraih tujuan jangka panjangnya. Tjuan jangka pendek harus
dapat diukur, bersifat kuantitatif, menantang,konsisten untuk mencapai tujuan
jangka panjang, dan menetapkan hal-hal yang prioritas saja,

4.7. Kebijakan

Kebijakan adalah sarana yang dengannya tujuan tahunan akan dicapai.


Kebijakan meliputi: pedoman, aturan, dan prosedur yang ditetapkan untuk
mendukung upaya pencapaian tujuan tahunan.

4.8. Keunggulan Kompetitif

Pada intinya manajemen strategis adalah tentang bagaimana memperoleh


dan mempertahankan keunggulan kompetitif, artinya; ‘segala sesuatu yang dapat
dilakukan dengan jauh lebih baik oleh sebuah perusahaan bila dibandingkan

MGMT6146 – Strategic Management-R0


dengan perusahaan-perusahaan saingan’. Sebuah perusahaan mesti berjuang untuk
meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dengan cara ; (1) terus-menerus
beradaptasi pada perubahan dalam tren serta kegiatan eksternal dan kemampuan,
kompetensi serta sumber daya internal, (2) efektif merumuskan, menerapkan dan
menilai berbagai strategi yang semakin menguatkan faktor-faktor tersebut.

4.9. Penyusun Strategi.

Penyusun strategi adalah individu-individu yang paling bertanggungjawab bagi


keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi. Para penyusun strategi memiliki
beragam gelar jabatan seperti: CEO, pemilik, ketua dewan direksi, direktur
eksekutif, dekan atau wirausahawan.

5. Model Manajemen Strategi

MGMT6146 – Strategic Management-R0


Mengidentifikasi visi, misi, tujuan dan strategi yang dimiliki suatu organisasi saat ini
merupakan titik awal yang logis untuk manajemen strategis. Proses manajemen
strategis dinamis dan terus-menerus, Satu perubahan di salah satu komponen dalam
model dapat mendorong perubahan di salah satu atau semua komponen lain.

6. Benefit Manajemen Strategis.

Ada 2 manfaat dari melakukan manajemen strategis, yaitu: (1) keuntungan keuangan
= menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas dan
produktivitas. (2) Keuntungan non keuangan seperti meningkatkan kesadaran akan
ancaman eksternal, naiknya produktivitas karyawan dan pemahaman yang lebih jelas
akan relasi kinerja dan imbalan.

Greenley menyatakan bahwa manajemen strategis menawarkan keuntungan-


keuntungan sbb;

(1) Memungkinkan identifikasi, pemprioritasan dan pemanfaatan peluang yang


muncul.

(2) Menyediakan pandangan yang obyektif tentang persoalan-persoalan manajemen.

(3) Merepresentasikan sebuah kerangka kerja untuk aktivitas-koordinasi dan control


yang lebih baik.

(4) Meminimalkan efek-efek dari kondisi dan perubahan yang tidak menguntungkan.

(5) Memungkinkan keputusan-keputusan besar yang mampu mendukung tujuan yang


telah ditetapkan secara lebih baik.

(6) Memungkinkan alokasi yang lebih efektif dari waktu dan sumber daya untuk
mengejar peluang yang telah diidentifikasi.

MGMT6146 – Strategic Management-R0


(7) Memungkinkan pengalokasian sumber daya lebih sedikit untuk memperbaiki
kesalahan atau membuat berbagai keputusan ad hoc.

(8) Menciptakan kerangka kerja bagi komunikasi internal antar personil.

(9) Membantu pengintegrasian perilaku individual menjadi upaya bersama.

(10) Menyediakan landasan untuk mengklarifikasi tanggung jawab individual.

(11) Mendorong hadirnya pemikiran ke depan.

(12) Mendorong perilaku yang positif terhadap perubahan.

(13) Menciptakan kedisiplinan dan formalitas pada manajemen bisnis.

7. Why Some Firms Do No Strategic Planning


Beberapa perusahaan melakukan perencanaan strategi dan beberapa perusahaan lainnya
tidak melakukan perencanaan strategi, etrgantung pada Dukungan para manajer atau
pemilik perusahaan.
Berikut 10 alasan yang sering diberikan oleh perusahaan yang tidak melakukan
perencanaan strategi , yaitu :
(1). Tidak ada pelatihan formal dalam manajemen strategis.
(2). Tidak ada pemahaman atau penghargaan atas manfaat perencanaan strategi.
(3). Tidak ada imbalan uang untuk melakukan perencanaan.
(4). Tidak ada hukuman karena tidak melakukan perencanaan.
(5). Terlalu sibuk "dengan kegiatan urgent".
(6). Kegiatan perencanaan sebagai pemborosan waktu ”karena tidak ada produk /
layanan yang dibuat.
(7). “Perencanaan yang efektif membutuhkan waktu dan upaya”: waktu adalah uang.
(8). Konten dengan kesuksesan saat ini.

MGMT6146 – Strategic Management-R0


(9). Terlalu percaya diri.
(10). Pengalaman buruk sebelumnya dengan waktu dan pelaksanaan perencanaan
strategis

8. Pitfalls in Strategic Planning


(1). Menggunakan perencanaan strategis untuk mengendalikan keputusan dan sumber
daya
(2). Melakukan perencanaan strategis hanya untuk memenuhi persyaratan akreditasi atau
peraturan
(3). Terlalu tergesa-gesa berpindah dari pengembangan misi ke formulasi strategi.
(4). Gagal mengkomunikasikan rencana kepada karyawan, yang terus bekerja dalam
kerutinan kerja.
(5). Manajer puncak membuat banyak keputusan intuitif yang bertentangan dengan
rencana formal
(6). Manajer puncak tidak aktif mendukung proses perencanaan strategis
(7). Gagal menggunakan rencana sebagai standar untuk mengukur kinerja
(8). Mendelegasikan perencanaan kepada seorang perencana daripada melibatkan semua
manajer
(9). Melihat perencanaan sebagai tidak perlu atau tidak penting
(10). Menjadi begitu asyik dengan masalah saat ini yang tidak mencukupi atau tidak ada
perencanaan yang dilakukan
(11). Menjadi sangat formal dalam perencanaan sehingga fleksibilitas dan kreativitas
terhenti.

9. Comparing Business and military Strategy


Perbedaan mendasar antara strategi militer dan bisnis adalah strategi bisnis dirumuskan,
diimplementasikan, dan dievaluasi dengan asumsi persaingan, sedangkan strategi militer
didasarkan pada asumsi konflik

MGMT6146 – Strategic Management-R0


Organisasi bisnis dan militer harus beradaptasi untuk berubah dan terus meningkatkan
untuk menjadi sukses

MGMT6146 – Strategic Management-R0


SIMPULAN

Merupakan suatu fakta yang sudah dikenal dan diterima luas bahwa orang dan
organisasi yang memiliki rencana di depan punya kemungkinan lebih besar untuk sampai
di tempat yang mereka inginkan daripada mereka yang tidak mempunyai rencana sama
sekali.

Seorang penyusun rencana strategis yang baik memetakan rencananya, sementara


seorang penyusun strategi yang buruk tidak pernah membuat rencana dan kemudian
mencoba mengontrol orang.

Keberhasilan dalam bisnis semakin tergantung pada tawaran produk; barang atau
jasa yang kompetitif di pasar dunia. Semua organisasi memiliki strategi. Manajemen
strategi merepresentasikan pendekatan yang logis, sistematis dan objektif untuk
menentukan arah masa depan perusahaan.

Penyusun strategi yang berhasil akan menyisihkan waktu untuk berpikir tentang
bisnis mereka, ingin menjadi seperti apa mereka sebagai organisasi dan kemudian
mengimplementasikan berbagai program dan kebijakan untuk mencapai tujuan.

MGMT6146 – Strategic Management-R0


DAFTAR PUSTAKA

Wajib :

Fred R. David and Forest R. David. (2016). Strategic Management: A Competitive


Advantage Approach. 16. Pearson Education Limited. England. ISBN: 978-1-292-14849-6.

Pendukung :

Thomas L. Wheelen, J. David Hunger, Alan N. Hoffman and Charles E. Bamford. (2015).
Strategic Management and Business Policy: Globalization, Innovation, and Sustainability.
14. Pearson Education Limited. England. ISBN: 978-1-292-06794-0

MGMT6146 – Strategic Management-R0

Anda mungkin juga menyukai