Anda di halaman 1dari 9

RESUME

PENERAPAN STRATEGI, STRUKTUR ORGANISASI &


KEPEMIMPINAN STRATEGI

Dosen Pembimbing :
APRILIA KUSUMAWATI, SH., MM.

Kelompok 4 :
1. Rizqi Ragilita Aisya (19130210047)
2. Lila Megavia P (19130210060)
3. Singgih (19130210061)
4. Juang Ade Sulung (19130210062)
5. Dian Anggraini Puspitasari (19130210048)
6. Ima Nurlina (19130210009)

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI


PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
Jl. Sersan Suharmaji No.38, Manisrenggo, Kec Kota Kediri,
Kota Kediri, Jawa Timur 64128

1
2
PEMBAHASAN

A. MEMAMPARKAN KONSEP PENERAPAN STRATEGI


 Penerapan Strategi
Penerapan atau Implementasi strategi merupakan rangkaian aktivitas dan pekerjaan
yang dibutuhkan untuk mengeksekusi perencanaan strategik. Artinya, apa yang kita
rumuskan pada strategi dan kebijakan kita terapkan dalam berbagai program kerja,
anggaran, dan prosedur. Untuk memulai proses implementasi, para perencanaan
strategik perlu mempertanyakan hal berikut :
a. Siapa yang akan menjalankan perencanaan strategis
b. Apa yang harus dilakuakan untuk mencapai arah yang telah diterapkan.
c. Bagaimana orang-orang yang terlibat bisa bekerja dengan suksesPembahasan
masing-masing aspek
Penerapan strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam
merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas
fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuan. Manajemen
strategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta system
informasi computer untuk mencapai keberhasilan organisasional.
Konsep strategi merupakan sebuah konsep yang perlu dipahami dan diterapkan
oleh setiap pengusaha dalam segala macam bidang usaha. Pimpinan suatu organisasi
setiap hari berusaha mencari kesesuaian antara kekuatan-kekuatan internal perusahaan
dan kekuatan-kekuatan eksternal (peluang dan ancaman) suatu pasar. Kegiatannya
meliputi pengamatan secara hati-hati persaingan, peraturaan, siklus bisnis, keinginan
dan harapan konsumen serta faktor-faktor lain yang dapat mengidentifikasi peluang
dan ancaman.
Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman
eksternal dan merebut peluang yang ada. Strategi merupakan alat untuk mencapai
tujuan, dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang.
 Konsep Strategi
1. Perencanaan untuk semakin memperjelas arah yang ditempuh oleh organisasi,
yakni dengan cara yang rasional di dalam mewujudkan tujuan jangka panjang.
2. Acuan yang berkenan itu dengan penilaian konsistensi, atau juga inkonsistensi
perilaku serta juga tindakan, yang dilakukan oleh sebuah organisasi.
3. Sudut yang diposisikan oleh organisasi di dalam memunculkan aktivitasnya.
3
4. Sebuah perspektif yang menyangkut visi yang terintegrasi diantara organisasi, serta
lingkungannya yang menjadi batas bagi aktivitasnya.
5. Rincian langkah taktis organisasi yang isinya ini ialah informasi untuk mengelabui
para pesaing.
 Contoh Strategi
1. Produsen Obat Tradisional (Jamu), menggunakan sebuah strategi di dalam
memenuhi keinginan masyarakat akan obat yang berkhasiat tinggi. Taktik ini dapat
berupa penawaran dari harga yang murah,dan untuk jumlah pembelian tertentu itu
kemudian akan mendapatkan sebuah kalender, dsb.
2. Strategi pemasaran yang bisa atau dapat bikin produk cepat laku yakni buy 1 get 1.
Anda dapat menjual sabun cuci pakaian serta mengratiskan softener pada
pelanggan.
https://pendidikan.co.id/pengertian-strategi/
https://id.scribd.com/document/377455741/Hakikat-Penerapan-Strategi

B. MENJABARKAN STRUKTUR ORGANISASI DALAM STRATEGI


Di dalam organisasi, terdapat struktur yang menjadi kerangkanya. Struktur tersebut
memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing. Yang paling sering Anda dengar
mungkin adalah peran seperti Direktur, Manajer, Manajer Operasional, Manajer HRD,
Supervisor, dsb.
Struktur organisasi adalah sebuah garis hierarki atau bertingkat yang mendeskripsikan
komponen-komponen yang menyusun perusahaan, di mana setiap individu atau SDM
yang berada pada lingkup perusahaan tersebut memiliki posisi dan fungsinya masing-
masing.
Struktur organisasi yang tersusun sesuai karakteristik perusahaan akan sangat
bermanfaat bagi jalannya operasional perusahaan. Bagi sebuah perusahaan, struktur
organisasi merupakan salah satu fungsi dasar bagi sebuah manajemen untuk mencapai
target, strategi, dan sasaran yang ditetapkan oleh sebuah perusahaan.
Adapun beberapa hal yang membuat struktur organisasi dalam perusahaan menjadi
sangat penting, adalah karena berbagai perannya sebagai berikut :
1. Menjelaskan tanggung jawab setiap anggota organisasi/perusahaan
2. Menjelaskan kedudukan setiap anggota organisasi/perusahaan
3. Memperjelas jalur hubungan dalam melaksanakan pekerjaan
4. Memperjelas uraian tugas
 Faktor penentu organisasi
4
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi. Ernie (2006),
menyatakan ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi struktur organisasi antara lain:
a. Strategi Organisasi
Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh
karena itu, jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian tujuan
maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan dengan strategi organisasi.
b. Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor diantaranya
adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah tenaga kerja.
c. Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara
bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait
dengan penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi.
d. Lingkungan
Proses penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga termasuk dalam
penentuan struktur organisasinya. Lingkungan yang dinamis akan mendorong
organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur organisasi dengan tuntutan
lingkungan yang senantiasa berubah.
 Ragam struktur organisasi
1. Struktur Sederhana
Adalah struktur minimal yang menggambarkan hubungan langsung antara para
karyawan dengan manajer atau pemilik perusahaan.
2. Struktur Organisasi Fungsional (Winslow Taylor)
Pada struktur organisasi fungsional awalanya diciptakan oleh F. W. Taylor.
Konsep struktur ini berasal dari adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan
secara jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang dalam memberikan perintah
kepada setiap bawahan, sepanjang masih ada hubungan terhadap fungsinya. Jadi,
setiap pegawai bisa mempunyai atasan lebih dari satu dan berbeda.
3. Struktur Organisasi Divisi (divisional structure)
Karakteristik struktur oragnisasi ini, menggambarkan aktivitas kerja dapat
dikelompokkan berdasarkan proses ataua jenis produk yang sama, pelanggan yang
sama. Lokasi atau wilayah geografis yang sama; dapat bekerja sama dalam suatu
organisasi yang kompleks; dan menghindari masalah yang berkaitan dengan
struktur fungsional.
4. Struktur Matriks
Adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan
menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Robbins, Stephen P.
Judge., Timothy A menyatakan struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen
periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan
pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah,
universitas dan perusahaan konsultan manajemen.

5
https://id.hrnote.asia/orgdevelopment/good-organization-structure-200915/
Ruliana, Poppy. Komunikasi Organisasi: Teori dan Studi Kasus, Cet. I. Jakarta: Rajawali
Pers, 2014.

C. MEMAMPARKAN KEPEMIMPINAN STRATEGI


 Pengertian Kepemimpinan
Hampir setiap literatur-literatur tentang kepemimpinan memberikan gambaran
yang ideal tentang kepemimpinan. Hal ini dapat dimengerti, karena masnusia
membutuhkan kepemimpinan itu. Dan dari waktu ke waktu kepemimpinan menjadi
tumpuan harapan dari manusia, sehingga dewasa ini masalah kepemimpinan semakin
menarik perhatian banyak kalangan terutama dalam kajian komtemporer, sebab
kepemimpinan memiliki dimensi yang luas.
Beberapa implikasi dari berbagai definisi :
1. kepemimpinan melibatkan orang lain yaitu pengikut. Sebagai akibat dari kesediaan
menerima petunjuk dari seorang pemimpin. Anggota kelompok harus dapat
memahami status pemimpinnya yang memungkinkan proses kepemimpinan
berjalan dengan baik.
2. Kepemimpinan melibatkan kekuasaan yaitu kemampuan untuk menggunakan
pengaruh artinya kemampuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku individu
atau kelompok.
3. Kepemimpinan melibatkan pengaruh (influence) yaitu tindakan tingkah laku yang
menyebabkan perubahan sikap dan tingkah laku individu dan kelompok.
Berdasarkan pengertian tersebut, esensi kepemimpinan adalah ”Kepengikutan”,
dalam arti bahwa yang menyebabkan seseorang menjadi pemimpin adalah jika adanya
kemauan orang lain untuk mengikutinya. Dengan demikian secara umum dan
sederhana kepemimpinan didefinisikan sebagai seni atau proses mempengaruhi orang
lain sedemikian rupa, sehingga mereka mau melakukan usaha atau keinginan usaha
atau keinginan untuk bekerja dalam rangka pencapaian suatu tujuan.
Dalam Sedarmayanti (2014) dikemukakan konsep-konsep yang berkaitan
dengan konsep strategi untuk dikuasai adalah :
1. Distinctive competence,
Tindakan yang dilakuan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih
baik dibandingkan dengan pesaingnya.

6
2. Competitive adventage, keunggulan bersaing disebabkan pilihan strategi yang
dilakukan perusahaan untuk merebut peluang pasar.
3. Strategi fokus, cirinya adalah perusahaan mengkonsentrasikan pada pangsa
pasar yang kecil untuk menghindar dari pesaing dengan menggunakan strategi
kepemimpinan biaya menyeluruh/ deferensiasi.
Dari konsep tersebut diartikan bahwa manajemen strategi merupakan sistem
dalam satu kesatuan, yang memeliki komponen-komponen yang saling
berhubungan, saling mempengaruhi, dan bergerak bersama-sama (secara serentak)
ke arah yang sama untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. Intinya
kepemimpinan strategi adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber daya
organisasi, daan bagaimana pemamfaatan sumber daya yang dimiliki dan yang ada
dapat digunakan secara efektif untuk memenuhi tujuan strategi.
Selanjutnya berkaitan dengan langkah model manajemen strategi sebagaimana
konsep J. David dalam Sedarmayanti (2014) yaitu
1. Pengamatan lingkungan eksternal (lingkungan social) yaitu
Potensi yang ada dan lingkungan tugas yaitu budaya kerja organsasi yang
berjalan) dan internal (struktur budaya sumber daya yaitu prosedur dan
wewenang).
2. Perumusan strategi yang meliputi
Penyusunan misi, tujuan, strategi (langkah-langkah operasional) dan
kebijakan.
3. Implementasi strategi yang meliputi
Pelaksanaan program, pelaksanaan dan penyesuaian anggaran, prosedur
(pelaksanaan proses tang teratur dan berkesinambungan dengan mekanisme kerja
yang tepat) yang mengarah kepada kepuasan pelaggan dengan pelayanan
prima.
4. Evaluasi dan Pengendalian terhadap kinerja semua komponennya.
 Strategi Kepemimpinan Yang Efektif
Banyak sekali faktor yang harus dipertimbangkan untuk menciptakan
kepemimpinan yang efektif. Berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan tersebut
umumnya sangat sulit untuk diukur dan sebagian lagi sangat sulit pula untuk dikenali.
Kusnadi, dkk (2005:354) menyatakan bahwa di dalam mengembangkan profil
kepemimpinan, maka sangat penting untuk memperhatikan posisi pemimpin di dalam
organisasi. Asumsi apa yang akan dipegang oleh pemimpin dalam mengelola anak
buahnya di dalam organisasi agar mau bekerja secara efektif dan efisien.
7
Dalam kedudukannya sebagai pemimpin di dalam kelompok sosial termasuk
masyarakat, seorang pemimpin akan dituntut oleh beberapa hal, yang meliputi
kumpulan peran yang kompleks, dan demikian pula fungsinsya. Dalam keluasan
fungsi dan peran, seorang pemimpin dapat mendelegasikan wewenang dan tanggung
jawab kepada para pengikutnya, sesuai dengan kedudukan yang ada dan berlaku.
Seorang pemimpin harus mengembangkan 3 (tiga) kemampuan dalam bekerja
sama dengan sejumlah orang. Kemampuan ini sangat penting bagi seorang manager di
tempat kerja, orang tua di rumah, ataupun guru ketika mengajar di kelas. Karena itu,
jenis keahlian yang diperlukan para pemimpin yang efektif dalam mempengaruhi
perilaku orang lain dan bekerjasama dengan orang lain adalah :
1. Pemahaman perilaku di waktu yang lalu;
2. Memperkirakan perilaku di masa mendatang;
3. Memimpin, mengubah dan mengendalikan perilaku.
Dari sini, dapat dilihat bahwa tanpa aktivitas, memimpin, mengubah dan
mengendalikan perilaku bawahan, maka seorang bawahan akan bersikap terus
selamanya seperti di masa lampaunya. Organisasi yang berhasil memiliki sebuah siri
utama yang membedakannya dengan organisasi yang tidak berhasil yaitu
kepemimpinan yang dinamis dan efektif.
Kepemimpinan yang konsisten menunjukkan keteladanan dalam mempengaruhi
orang lain berarti memberikan daya dorong untuk memotivasi dirinya dalam
membangun integritas, yang secara tak langsung mendorong orang lain untuk
memahami secara mendalam prinsip dalam menumbuh kembangkan integritas yang
kita sebut dengan prinsip pertama adalah menumbuh kembangkan kepercayaan dan
keyakinan dalam merubah kesadaran inderawi ke tingkat yang lebih baik ; prinsip
kedua adalah memberi saling menghormati dan menghargai orang lain ; prinsip ketiga
adalah memiliki kemampuan dalam kedewasaan rohaniah, sosial, emosional dan
intelektual.

https://www.researchgate.net/publication/343087301_KEPEMIMPINAN_STRATEGI_Konse
p_dan_Implementasi_Kepemimpinan_Islami

8
9

Anda mungkin juga menyukai