Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata sebagai indusri terbesar di dunia, menurut penelitian yang

dilakukan oleh World Tourism Organizatioan (WTO) menunjukkan kecenderungan

permintaan terhadap pariwisata akan terus meningkat. Saat ini WTO menyebutkan

pada tahun 2013 total jumlah wisatawan internasional adalah sebesar 1 milyar orang,

dan pada tahun 2020 diperkirakan akan mencapai 1,6 milyar orang. Permintaan

terhadap pariwisata harus dipenuhi melalui penyediaan destinasi oleh negara-negara

sebagai tujuan wisata di dunia jika ingin merasakan keuntungan yang optimal dari

pariwisata. Namun tidak dapat dilupakan bahwa permintaan dalam pariwisata

tersebut sangat sensitif dengan citra suatu negara yang dijadikan sebagai negara

tujuan wisata. Indonesia sebagai salah satu negara tujuan wisata internasional,

menerima kunjungan wisata sebesar 6.323.730 wisatawan pada tahun 2013.

Walaupun secara global terjadi penurunan jumlah wisatawan sebesar 4,2 persen dari

tahun sebelumnya akibat terjadinya krisis keuangan dan resesi ekonomi di negaranegara Eropa dan
Amerika Serikat, namun Indonesia mengalami peningkatan sebesar

1,4 persen dibandingkan dengan tahun 2008 sebanyak 6.234.000 wisatawan.

Indonesia jika dilihat dari tingkat persaingannya, masih harus bekerja keras

dalam mengembangkan kepariwisataannya. Secara global oleh World Economic

Forum 2013, dinyatakan tingkat persaingan Indonesia pada tahun 2013 berada pada

peringkat 44 dari 134 negara. Kemudian, dalam persaingan industri perjalanan dan

pariwisata, Indonesia masih berada pada peringkat 81 dari 133 negara, dan berada

pada peringkat 15 dari 25 negara wilayah Asia-Pasifik, serta berada pada peringkat 5

di Asia Tenggara. Negara-negara pesaing dalam pemasaran kepariwisataan Indonesia

seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, telah menempati peringkat yang cukup

jauh jika dibandingkan dengan Indonesia.

Semakin menjamurnya industri jasa travel di Indonesia, membawa

pertumbuhan pesat pada industri jasa wisata. Menuntut kepada perusahaan jasa harus

terus berinovasi terus menerus agar konsumen tetap selalu loyal. Permintaan

pelanggan yang selalu berubah – ubah, sehingga sering terjadi pergeseran permintaan
pelanggan yang tidak disadari oleh perusahaan, dan membuat pelanggan tidak

bertahan atau pindah ke pesaing. Jika dalam setiap pelayanan jasa konsumen

memperoleh kepuasan, maka konsumen akan semakin menggemari dan mempunyai

preferensi terhadap perusahaan jasa tersebut. Di samping itu dari sistem pemerintah

Indonesia belum ada standar tentang bagaimana wisata peminat khusus, sehingga

masing – masing agent tour travel adventure memiliki standar sendiri dalam

memberikan service kepada konsumennya, dan pada saat sekarang ini bermunculan

agent wisata tanpa izin yang sering merusak persaingan harga yang signifikan. Hal

tersebut menyebabkan setiap perusahaan harus bisa memberikan pelayanan jasa

terbaik kepada konsumen agar dapat terus bertahan dan unggul dengan pesaingnya.

PT. CONSINA SEGARA INDONESIA sendiri memiliki standar service dan

mempunyai tenaga ahli di bidangnya. Bisnis tour travel sendiri akan terus

berkembang terutama wisata peminat khusus dikarenakan basic dari wisata

adventure lainya.

Maka dari itu banyak tumbuh pesat perusahaan penyedia jasa pariwisata yang

saling bersaing dalam memberikan service kepada para wisatawan yang datang ke

Indonesia, baik wisatawan luar maupun dalam negeri. Di Indonesia sendiri terdapat

berbagai macam jasa travel maupun wisata peminat khusus di antaranya : Cesta

Adventure, Riam Jeram, Arus Liar, Adventure Indonesia, Anata Tour, Kaki langit,

Angkasa Tour,dan Avia Tour. Serta di dukungnya dengan berbagai macam maskapai

penerbangan domestik maupun internasional, sehingga para pebisnis yang

menggeluti bisnis jasa wisata merasa terbantu dengan kemudahan dan layanan yang

ada. Sementara dampak bagi negara kita pun juga akan terlihat, dengan semakin

banyaknya para wisatawan manca negara datang mengunjungi maka akan semakin

banyak bertambahnya devisa negara. Dengan melihat persaingan yang terjadi pada

perusahaan PT. CONSINA SEGARA INDONESIA merupakan suatu perusahaan

yang bergerak dalam penyedian jasa service travel bagi semua kalangan masyarakat.

PT. CONSINA SEGARA INDONESIA memberikan layanan jasa dengan berbagai

macam service mulai dari memiliki Villa, jasa travel jalan dalam negri, trekking,

hiking, outbond, serta trekking dipegunungan Himalaya. Melihat tingginya minat

masyarakat terhadap berwisata maka Perusahaan PT. CONSINA SEGARA


INDONESIA harus selalu dituntut jeli dalam membaca permintaan konsumen

terutama dalam memberikan pelayanan jasa service yang baik dan nyaman. PT.

CONSINA SEGARA INDONESIA juga memiliki customer yang lumayan banyak

serta juga banyak melakukan kerja sama terhadap perusahaan – perusahaan besar.

Maka dari itu karena tingkat persaingan yang tinggi di bidang jasa

menyebabkan konsumen memiliki banyak pilihan. Sehingga menuntut pihak

perusahaan jasa untuk menetapkan strategi yang tepat agar tidak kalah bersaing

dengan kompetitor.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini mengambil judul, “ANALISIS

STRATEGI BISNIS PADA PT CONSINA SEGARA INDONESIA DALAM

MENGHADAPI PERSAINGAN ”. Diharapkan analisis yang dilakukan peneliti

nantinya dapat menghasilkan strategi bisnis yang tepat sebagai rekomendasi bagi PT.

Consina Segara Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang perlu

dikemukakan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kondisi faktor internal dan eksternal PT. CONSINA SEGARA

INDONESIA dalam menghadapi persaingan bisnis ?

2. Bagaimana strategi bisnis PT CONSINA SEGARA INDONESIA dalam

menghadapi persaingan bisnis ?

3. Apakah rekomendasi strategi bisnis yang tepat bagi PT CONSINA SEGARA

INDONESIA dalam menghadapi persaingan bisnis ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan penelitian, diantaranya adalah:

1. Untuk mengetahui kondisi faktor internal dan eksternal PT. CONSINA

SEGARA INDONESIA dalam menghadapi persaingan bisnis.

2. Untuk alternative strategi bisnis yang tepat bagi PT. CONSINA SEGARA

INDONESIA dalam menghadapi persaingan bisnis.

3. Untuk memberikan rekomendasi strategi bisnis yang tepat bagi PT.

CONSINA SEGARA INDONESIA dalam menghadapi persaingan bisnis.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi perusahaan

Dapat dijadikan masukan bagi perusahaan untuk menilai keberhasilan

perusahaan dalam pelaksanaan Manajemen Strateg

2. Bagi akademisi

Dapat digunakan sebagai media untuk mengaplikasikan teori mata

kuliah Manajemen Strategi.

3. Bagi peneliti lain

Sebagai bahan informasi ilmiah untuk memperluas wawasan pihak

lain yang berkepentingan dibidang analisis lingkungan dan manajemen

strategi dengan mengambil penelitian sama akan tetapi dengan perusahaan

yang berbeda.

1.5 State of the art (Tinjauan Pustaka)

1.5.1 Jurnal Pertama

Judul : Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda

Motor Pada PT. Samekarindo Indah di Samarinda.

Keterangan : Administrasi Bisnis. Tahun 2013.

Perkembangan bisnis di Indonesia semakin lama semakin menonjol akan

kompleksitas, persaingan, perubahan, dan ketidakpastian. Keadaan ini menimbulkan

persaingan yang tajam antara perusahaan, sehingga memaksa perusahaan untuk lebih

memperhatikan lingkungan yang dapat mempengaruhi perusahaan, agar perusahaan

mengetahui strategi seperti apa dan bagaimana yang harus diterapkan dalam

perusahaan. Mengidentifikasi dan menjelaskan kekuatan dan kelemahan (lingkungan

internal) serta peluang dan ancaman (lingkungan eksternal) serta merumuskan

srtategi pemasaran sepeda motor yang tepat melalui analisis SWOT (Strengths,

Weaknesess, Opportunities, dan Threats). Hasil penelitian yang dilakukan dengan

menggunakan alat analisis SWOT:

a. Strategi Strength – Opportunities

b. Strategi Weaknesses – Opportunities

c. Strategi Strenght – Threats


d. Strategi Weaknesses – Threats

1.5.2 Jurnal Kedua

Judul : Analisis Strategi Bersaing dalam Persaingan Usaha Penerbangan

Komersial

Keterangan : Bisnis dan Birokrasi, Jurnal Imu Administrasi dan Organisasi. Tahun

2009. ISSN 0854-3844

Menganalisis pelaksanaan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan (SCA)

sebagai strategi yang diambil oleh PT Garuda Indonesia dalam menghadapi

persaingan bisnis penerbangan komersial di Indonesia. Penelitian ini mengadopsi

Boston Consulting Group (BCG) teori matriks dan pendekatan SCA untuk

mengidentifikasi posisi kompetitif Garuda di antara pesaingnya di industri

penerbangan dan menganalisis komponen pesaing, yang terdiri keakraban terhadap

produk sendiri, keakraban terhadap para pesaing, keakraban terhadap produk pesaing

dan komponen teknik kompetisi yang terdiri dari keunggulan biaya, produk

diferensiasi, fokus pasar, produk perintis dan sinergi pasar. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa posisi kompetitif dari Garuda dalam industri penerbangan di

Indonesia berada pada kuadran bintang, memiliki pertumbuhan peluang jangka

panjang. Strategi yang dapat diadopsi adalah maju integrasi, integrasi ke belakang,

integrasi horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan

produk. Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa konsep SCA dapat diadopsi sebagai

strategi pemasaran Garuda. Penerapan optimal konsep SCA sebagai strategi

pemasaran yang dimiliki kompetisi berkelanjutan memerlukan pembenahan dan

perbaikan strategi seperti sinergi pasar, pengembangan sumber daya manusia dan

perluasan pasar.

1.5.3 Jurnal Ketiga

Judul : Porter's Model of Generic Competitive Strategies.

Keterangan : Business Economic. July 2008. ISSN: 0007666X.

Publisher : Palgrave Macmillan

Perilaku kompetitif suatu perusahaan merupakan topik penting bagi para

praktisi, teori, dan pembuat kebijakan. Di antara penjelasan perilaku perusahaan

yaitu model Michael Porter. Perusahaan telah menyajikan model ini bersama dengan
beberapa pendekatan alternatif: Struktur-Perilaku-Kinerja, Organisasi Industri Baru

dan Teori Game, yang Berbasis Sumber Daya Perspektif, dan Proses Pasar Ekonomi.

Pendekatan-pendekatan ini dibahas dalam hal hubungan mereka, kesamaan, dan

perbedaan relatif terhadap Model Porter. Dalam diskusi komparatif, perusahaan

mendukung penggunaan model Porter untuk mengevaluasi perilaku kompetitif

perusahaan. Alasan perusahaan untuk dukungan ini adalah popularitas model ini,

struktur yang jelas, kelayakan, kejelasan, kesederhanaan, umum, dan saling

melengkapi untuk dua pendekatan utama lainnya. Perusahaan menemukan model

Porter menjadi pendekatan nyaman untuk keunggulan kompetitif perusahaan dan

strategi.

1.5.4 Jurnal Keempat

Judul : A Competitive Analysis of Business Valuation Services

Keterangan : Journal of Accountancy. November 2010. ISSN: 00218448.

Publisher : American Institute of Certified Public Accountants

Usaha daerah praktek valuasi jatuh tempo, dan pertumbuhan yang cepat tidak

lagi norma untuk perusahaan mendirikan profesi. Meskipun permintaan untuk jasa

penilaian adalah kuat, lebih sulit bagi perusahaan memasuki lapangan untuk

memperoleh pengembalian yang superior kecuali mereka memiliki keunggulan

kompetitif seperti beberapa keahlian yang ada seperti industri atau pengalaman

teknis atau mereka mendapatkan bakat valuasi dengan buku bisnis. Tanpa inovasi

atau eksternal utama "shock", seperti peraturan pemerintah yang baru, paling CPA

tahu dari pengalaman bahwa banyak industri secara umum akhirnya berkembang dari

masa pertumbuhan yang tinggi untuk pertumbuhan moderat. Meskipun artikel ini

berfokus pada analisis lingkungan penilaian bisnis, manajer senior di semua jenis

perusahaan dapat menggunakan teknik yang sama untuk menganalisis berbagai

bidang praktek. Waktu telah berubah, dan manajer perusahaan perlu mengubah

dengan mereka atau menghadapi jatuh kembali. Perencanaan strategis dimulai

dengan memahami lingkungan di mana perusahaan beroperasi.

1.5.5 Jurnal Kelima

Judul : Regular Airlines Flying towards A Low Cost Strategy

Keterangan : International Business Research. January 2011. ISSN: 19139004.


Publisher : Canadian Center of Science and Education

Penelitian ini yang bertujuan untuk melakukan analisis merangkul Jasa

Pemasaran yang diterapkan pada sektor transportasi udara. Sebagai tujuan utama

penelitian, analisis strategi pemasaran dari maskapai penerbangan nasional – TAP

Portugal dilakukan, dengan penekanan khusus pada produk baru untuk menaklukkan

segmen biaya rendah. Sebuah penyelidikan kualitatif dibuat dengan tujuan untuk

lebih menilai penerimaan produk murah antara klien penerbangan nasional dan asing.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa daya saing sektor mewajibkan

perusahaan layanan reguler untuk menyesuaikan model dan proses fungsional

mereka dengan menawarkan produk-produk kompetitif yang dirancang khusus untuk

segmen rendah biaya klien. Namun demikian, mereka tidak bisa mengurangi layanan

mereka dengan standar biaya rendah murni karena klien mengharapkan tingkat

minimum kualitas dan embel-embel dari mereka.

Anda mungkin juga menyukai