Anda di halaman 1dari 5

Strategi Pemasaran Indomie Dalam Memasuki

Pasar Internasional

Sejarah Berdirinya PT. Indofood Makmur

Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian
No.228 tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim. berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar
Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5
Februari 1994 Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi
PT Indofood Sukses Makmur.

Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah perusahaan yang bergerak
dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971. PT. Indofood
Sukses Makmur terus mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pesebaran
distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, perusahaan ini memliki 36 pabrik, lebih dari 10
merek dengan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.

PT. Indofood Sukses Makmur cabang Bandung merupakan salah satu bagian dari noodle
division, PT. Indofood Sukses Makmur memiliki areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m.
Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi,
Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur, Indramayu,
dan Sumedang. Saat ini perusahaan menjadi perusahaan pengolahan mie terdepan dan
memegang market leader pada masing-masing brand yang dimilikinya.

Tujuan Pendirian

Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung adalah (1) memperluas
bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun pengembangan
usaha strategis; (2) mengurangi biaya transportasi; (3) selalu meningkatkan kesejahteraan
karyawan; (4) mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang; dan (5)
berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Visi : Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu,
berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan.

Misi : Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang
industri makanan

Produk yang dipasarkan


Brand name yang digunakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, adalah Indomie.
pertama kali hadir dengan Rasa Kaldu Ayam saja. Di Indonesia, sebutan "Indomie" sudah
umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan. Indomie diklaim sebagai
makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya, produk mi instan ini disebut memiliki
berbagai kandungan gizi seperti enegi, protein, niasin, asam folat, pantotenat, mineral besi,
natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A,C, B1, B6, dan B12. Bagaimanapun, konsumsi
Indomie secara frekuentif tidak dianjurkan, sebab Indomie mengandung pewarna tartrazine
yang tidak baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.

Satu bungkus indomie standar memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-
bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan
bawang goreng.Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet
berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan yaitu: kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk
perasa dan bawang goreng.

Berikut Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

NO PRODUK JUMLAH VARIAN RASA


1 Indomie 8
2 Indomie Special 2
3 Indomie Vegan 2
4 Indomie Regional Flavor 11
5 Indomie Kriuk 3
6 Indomie Jumbo 2
7 Indomie SQN 6
8 Indomie Paket 4
9 Supermie Reguler 4
10 Supermie Sedaaap 3
11 Supermie Go Series 3
12 Sarimi 6
13 Sarimi Extra Besar 6
14 Sakura 6
15 Intermi 1
16 POP Mie 15
17 Mie Telor 2
18 Anak Mas 2
19 POP Bihun Spesial 4

Indomie memiliki banyak varian rasa, untuk Indomie goreng antara lain Mi Goreng Spesial
Plus, Mi Goreng Special, Mi Goreng Pedas, Mi Goreng Rasa Ayam dan Mi Goreng Rasa Sate,
untuk Mi Kuah antara lain Mi Goreng Rasa Ayam Bawang, Mi Rasa Kaldu Ayam, Mi Rasa Kari
Ayam dengan Bumbu kari, Mi Kari Ayam dengan Bawang Goreng, Mi Rasa Soto Spesial, Mi
Rasa Kaldu Udang, Mi Rasa baso Sapi, Mi Rasa Sop Ayam, Mi Rasa Soto Mie, Mi Rasa Ayam
Spesial, untuk Indomi Jumbo antara lain Mi Goreng Jumbo Rasa Ayam Panggang, Mi Goreng
Spesial Jumbo, untuk Indomi Mi Kriting Rasa Ayam Cabe Rawit, Mi Kriting RasaLaksa Spesial,
Mi Kriting Goreng Rasa kornet.

Varian Rasa Indomie Goreng

Strategi Pemasaran

Perubahan gaya hidup acap mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu dari
perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi. Bahkan kian
hari produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis dan harganya
terjangkau, mie instan juga cukup mengenyangkan perut.
Saat ini, Indofood masih merajai pasar mie instan di Indonesia, sekaligus merupakan
perusahaan mie instan terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus. Selain
Supermi, Sarimi, dan Sakura, Indomie merupakan merek andalan Indofood. Begitu kuatnya
citra Indomie di pasar sehingga sebagian masyarakat menganggap seolah mie instan itu adalah
Indomie (Indomie menjadi Top of Mind mie instan).
Dalam Top Brand Index (TBI) periode 2006-2008, Indomie menduduki posisi pertama dengan
TBI berturut-turut 65,8% , 66,5% , dan 71,4% pada tahun 2006, 2007, dan 2008 (David, S.S.,
2008, Majalah Marketing-Edisi Khusus TOP BRAND).
Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi
Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
- Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).
- Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place).
- Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)

Pemasaran Indomie di Mancanegara

Produk indomie sudah bisa didapatkan di sekitar 80 negara di dunia. Langkah pemasaran dan
pembangunan brand-nya yang sangat intensif menjadikan banyak masyarakat sejumlah negara
di dunia menganggap Indomie adalah produk asli negaranya. Setelah Malaysia, Suriah, Saudi
Arabia dan Nigeria, Indofood tengah bersiap membangun fasilitas produksi di Maroko.

Indomie. Seleraku, demikian sebuah jingle iklan yang nyaris selalu ada pada ingatan
masyarakat tentang produk makanan mie instan. Brand Indomie bahkan nyaris mendunia
dengan cakupan pasar yang mencapai Asia, Timur Tengah dan Amerika Latin.

Indomie sudah hadir cukup mapan menguasai pangsa pasar mie instan di dalam negeri.
produk mie instan ini memang sudah dikenal oleh komsumen-konsumen di banyak negara di
belahan dunia. Bahkan di dalam negeri, begitu kuatnya brand awareness Indomie di benak
masyarakat, namanya kadung melekat sebagai pengganti nama mie instan.

Penguasaan pasar di dalam negeri setidaknya bisa dilihat dari hasil peringkat yang pernah
dilakukan TheRamenRater.com, situs yang mengulas, menguji, dan mengadu semua merek mie
instan di seluruh dunia sejak tahun 2002. Pada tahun 2013 lalu, The Ramen Rater merilis daftar
10 mie instan terbaik di Indonesia (The Ramen Raters Indonesia Top Ten Instant Noodles of All
Time 2013). Dari 10 mie dalam daftar tersebut, merek Indomie terutama dengan varian mie
gorengnya, mendominasi rating dengan menduduki empat posisi teratas.
Berhasil membangun brand sebagai produk mie instan nomor satu di dalam negeri, indofood
pun mulai berkespansi memasarkan produknya ke sejumlah negara. Di Nigeria, Indofood telah
eksis sejak 20 tahun silam. Dari Nigeria, Indomie menyebar menguasai pasar mie instan di
Afrika Barat.

Indofood menjejakkan kakinya di Nigeria lewat Dufil Group, yang merupakan kelompok usaha
kerja sama yang dijalin antra Salim Group dan Tolaram Group asal Singapura. Di sana Dufil
Group membangun tiga pabrik yakni De United Foods Industries limited yang mulai beroperasi
pada 1995 di negara bagian Ota Ogun. Pabrik ini merupakan instalasi produksi pertama
Indomie di Afrika dan merupakan yang terbesar di benua tersebut. Berikutnya Dufil kembali
membangun Dufil Prima Foods Plc yang mulai beroperasi pada tahun 2001 di Choba, Port
Harcourt, Rivers State. Pabrik ketiganya yang mulai dioperasikan dengan sistem otomatisasi
telah beroperasi di Kaduna pada Mei 2012.

Ada yang menarik dari kisah Indomie di Nigeria. Begitu massifnya upaya branding Indomie di
negara tersebut hingga menguasai pasar lokal dan Afrika Barat, banyak penduduk lokal Nigeria
menganggap bahwa Indomie adalah produk mie instan asal Nigeria. Ada satu cerita, seorang
warga negara Nigeria datang ke Indonesia, dan begitu melihat Indomie di salah satu outlet
belanja, ia segera menyatakan kekagumannya bahwa produk hasil negaranya telah jauh
berekspansi ke Indonesia.

Di Mesir, Indomie hadir lewat perusahaan patungan Salim Wazaran Abu Alata Co. Ltd.
Perusahaan patungan ini kemudian mulai membangun fasilitas produksi pada 10 tahun silam,
dan mulai berproduuksi pada 2009. Saat ini pabrik Indomie di Mesir menyerap 1.000 tenaga
kerja.

Sementara di Malaysia, Indofood mulai menancapkan kuku bisnisnya dengan membeli fasilitas
produksi mie instan milik perusahaan mie Malaysia Medan Pulangan Sdn Bhd senilai juta
ringgit Malaysia pada Juni 2006. Langkah ini dilakukan untuk menurunkan biaya transportasi
dan investasi bagi kegiatan produksi Indofood di Malaysia. Sejumlah varian Indomie hasil
produksi Malaysia pun sempat dipasarkan di Indonesia, untuk melengkapi pilihan produk yang
ditawarkan bagi para konsumennya.

Saat ini, Salim Group lewat Indofood juga tengah melebarkan ekspansinya ke Maroko.
Perusahaan tengah menyelesaikan pembangunan pabrik Indomie di di kawasan Ain Johra
Industrial Estate di Tiflet, Maroko.

Disampaikan Sekretaris Tiga KBRI Rabat, Muhammad Hartantyo seperti dilansir Antara,
pembangunan pabrik Indomie ini telah dimulai pada bulan Januari 2015, dan diharapkan akan
mulai memproduksi akhir triwulan tiga tahun 2015. Pabrik tersebut akan menjadi pabrik
Indomie terbesar di seluruh dunia di luar Indonesia.

Indomie telah memasuki pasar Maroko lima tahun lalu, dengan membentuk Indo Morocco
Company suatu kemitraan antara Sawaz Group (Salim grup dan Wazaran/Arab Saudi Grup) dan
perusahaan lokal Maroko LINA yang dimiliki oleh pengusaha Abdullah Ghozy.

Pabrik di Maroko ini akan mejadi pabrik keenam di Afrika setelah Nigeria, Mesir, Sudan,
Kenya dan Ethiopia. Menurut Hubert Sadeli, regional manager Indofood untuk Southern African
Development Community (SADC), langkah pembangunan pabrik ini untuk memenuhi tingginya
permintaan di negara tersebut. Konstruksi dan hal-hal yang terkait dnegan perizinan akan
memakan waktu sekitar 9 bulan, jadi kami berharap parik kami di Maroko bisa mulai
berproduksi tahun depan, ujarnya April lalu.Total investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 5
juta, namun tidak disebutkan berapa besar kapasitas produksi dari pabrik ini.

Sementara itu fasilitas produksi Indomie yang dibuat di Ethiopia sejak tahun 2013 lalu
diharapkan bisa mulai berproduksi pada akhir tahun ini. Dari pabrik di Ethiopia ini diharapkan
bisa ikut menyuplai Indomie ke Somalia, Sudan dan Djibouti.

Anda mungkin juga menyukai