Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI DOMESTIK TERHADAP

HARGA SAHAM
(Studi pada Indeks LQ45 di PT. Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2016)

A. PENDAHULUAN
1. Background of The Study
Ada berbagai macam instrumen investasi yang tersedia di pasar keuangan
yang dapat dipilih oleh para investor sebagai instrumen yang akan digunakan
untuk menanamkan investasinya, diantaranya saham, obligasi, sukuk, SBI
(Sertifikat Bank Indonesia), dan sebagainya. Dari sekian banyak instrumen
investasi, saham merupakan salah satu instrumen investasi yang paling populer
dan banyak dipilih para investor karena memberikan potensi return yang tinggi
dan berkesinambungan. Saham juga sangat likuid, artinya investor dapat
menjual saham dengan cepat karena calon pembeli selalu tersedia di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
Namun di sisi lain, saham adalah instrumen investasi yang harganya paling
fluktuatif dibandingkan dengan instrumen investasi yang lain. Hal ini dapat
membuat harga saham pada saat investor akan menjual, tidak sesuai dengan
ekspektasinya. Perubahan harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor
makroekonomi. Perubahan harga saham terutama apabila disebabkan oleh
faktor makroekonomi merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh investor.
Oleh karena itu, investor harus cermat terhadap kondisi makroekonomi
domestik untuk meminimalisir risiko kerugian.
Banyak penelitian tentang pengaruh variabel makroekonomi terhadap
harga saham telah dilakukan, namun menghasilkan kesimpulan yang berbeda-
beda. Penelitian yang dilakukan Amperaningrum dan Agung (2011)
mendukung teori yang berlaku, dimana variabel nilai tukar berpengaruh secara
signifikan terhadap pergerakan harga saham dengan arah hubungan negatif.
Hasil yang berbeda muncul pada penelitian Rahman dan Uddin (2009) yang
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kointegrasi antara nilai tukar dan
harga saham. Perbedaan hasil juga ditemukan pada variabel inflasi dan suku
bunga. Penelitian Kewal (2012) menyimpulkan bahwa secara parsial, tingkat
inflasi dan suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap fluktuasi harga
saham. Hasil tersebut bertentangan dengan penelitian Hooker (2004) serta
Maysami, Howe dan Hamzah (2004). Hooker menyimpulkan bahwa tingkat
inflasi mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap harga saham,
sementara dalam penelitian Maysami et al. terdapat hubungan kointegrasi
antara suku bunga dan harga saham.
Sebenarnya perubahan harga saham tidak hanya disebabkan oleh pengaruh
makroekonomi. Faktor lain yang dapat mempengaruhi perubahan harga saham
adalah sifat saham yang sangat likuid dan faktor mikro dari dalam perusahaan.
Namun fokus pada penelitian ini adalah meneliti perubahan harga saham pada
indeks LQ45 yang dipengaruhi oleh variabel makroekonomi domestik.

2. Research Problem
Bagaimana investor Bursa Efek Indonesia (BEI) meminimalisir potensi
kerugian yang dapat terjadi akibat fluktuasi harga saham pada indeks LQ45
dengan mencermati varibel makroekonomi domestik?

3. Research Objective
a. Nilai tukar rupiah (terhadap dollar)
b. Inflasi
c. Tingkat suku bunga (BI rate)

4. Research Question
a. Apakah nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap harga saham pada indeks
LQ45?
b. Apakah inflasi berpengaruh terhadap harga saham pada indeks LQ45?
c. Apakah BI rate berpengaruh terhadap harga saham pada indeks LQ45?

B. KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN


1. Kerangka Teoritis
2. Hipotesis Penelitian
C. METODOLOGI
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah harga saham indeks LQ45 di PT. Bursa Efek
Indonesia
2. Prosedur Sampling
3. Pengukuran Variabel/Instrumen Penelitian
-
4. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah mengambil data yang telah tersedia di PT.
Bursa Efek Indonesia melalui web resmi perusahaan www.idx.co.id
5. Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai