DISUSUN OLEH :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah melimpahkan Rahmat,Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah yang berjudul Teori
Akuntansi dan Perumusan
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami, Ibu Dini Martinda Lestari, SE,
M. Ak. yang telah memberi tanggung jawab kepada kami untuk menyusun makalah ini.Tak
lupa kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan Bahasa dan aspek lainnya.Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dalam membantu mahasiswa tahun
ajaran berikutnya agar dapat memahami materi mengenai Teori Akuntansi dan Perumusan.
…….Penulis…..
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Teori Akuntansi dan Perumusannya
Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Pada periode
pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang sangat sederhana, maksudnya
hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam dunia bisnis saat itu. Periode
kedua merupakan penyempurnaan dari periode pertama, dikenal dengan masa lahirnya
double-entry bookkeeping. Pada periode terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran
akuntansi yang bukanlagi sekedar masalah debit kiri – kredit kanan, tetapi sudah masuk ke
dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada
perubahan ilmu akuntansi modern Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar
memahami akuntansi sebagai alat hitung menghitung, sumber informasi dalam pengambilan
keputusan, sampai ke pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan sejalan dengan (atau
sebagai bentuk pengamalan) ajaran agama.
Holmes dan Nicholls (1989) mengungkapkan bahwa informasi akuntansi yang banyak
disiapkan dan digunakan perusahaan kecil dan menengah adalah informasi yang diharuskan
menurut undang-undang atau peraturan (statutory).Selain itu, informasi akuntansi yang
seharusnya dibutuhkan oleh manajemen perusahaan kecil dan menengah dalam pengggunaan
informasi akuntansi sangat terbatas sekali. Banyak kelemahan dalam praktik akuntansi pada
perusahaan kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain
pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan pedoman dalam penyusunan
pelaporan keuangan.
Dari uraian tersebut jelas bahwa industri menengah banyak mengalami kesulitan
dalam memahami informasi akuntansi dengan baik. Padahal dengan semakin ketatnya
persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi, hanya perusahaan yang memiliki
keunggulan kompetitif yang akan mampu memenangkan persaingan. Keunggulan tersebut
diantaranya adalah kemampuan dalam mengelola berbagai informasi, sumber daya manusia,
alokasi dana,penerapan teknologi, sistem pemasaran dan pelayanan. Sehingga manajemen
perusahaan yang profesional merupakan tuntutan yang harus segera dipenuhi untuk dapat
melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan secara baik. Melihat begitu banyak peranan dan
manfaat informasi akuntansi dalam menciptakan arus informasi keuangan guna menunjang
kelangsungan hidup (going concern) industri menengah.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan metode-metode dan pendekatan yang dapat digunakan dalam
merumuskan teori akuntansi
2. Menjelaskan bagaimana perumusan teori akuntansi di Indonesia.
C. Tujuan
Teori akuntansi memberikan seperangkat prinsif yang logis, saling terkait, yang
menbentuk kerangka umum, dan dapat dipakai sebagi acuan untuk menilai dan
mengembangkan praktek akuntansi. Yang berfungsi Sebagi pedoman bagi lembaga penyusun
standar akuntansi, Memberi kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang
tidak ada standar resminya, Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap
informasi yang di sajikan dalam laporan keuangan, Agar laporan keuangan dapat
diperbandingkan dan Memberikan kerangka acuan dalam menilai prosedur dan praktek
akuntansi.
.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Akuntansi
Menurut Vernon Kam (1986) teori akuntansi merupakan suatu sistem yang
komprehensif. Dia membagi unsur teori dalam beberapa elemen, yaitu postulat atau asumsi
dasar, definisi, tujuan akuntansi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode.dari
penjelasan diatas bisa kita rumuskan bahwa teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil
yang memberikan gambaran dari fenomena akuntansi secara sistematis.
Karena bersifat umum itu berarti teori akuntansi ini juga bisa ikut berkembang sesuai
waktu menyesuaikan perubahan dalam lingkungan. Selain itu teori akuntansi yang ada saat
ini merupakan hasil dari seluruh literatur akuntansi yang memberi pendekatan yang saling
berbeda antara satu dengan yang lain.
Teori akuntansi merupakan penalaran logis dalam bentuk seperangkat prinsip luas yang
memberikan kerangka acuanumum yang dapat digunakan untuk menilai praktek akuntansi
memberi arah pengembangan prosedur dan praktek baru.
Teori akuntansi sering diartikan sebagai sekumpulan prinsip – prinsip akuntansi yang
berlaku dan harus dianut dalam lingkungan tertentu.
Pengertian teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling
berkaitan. Teori berisi pernyataan – pernyataan asumsi dan hipotesis. Dan tujuan teori sendiri
adalah menjelaskan ( menganalisis dan memberi alasan mengapa fenomena atau fakta seperti
yang diamati ) dan memprediksi ( memberi keyakinan bahwa asumsi atau syarat yaang
diteorikan besar kemungkinan merupakan suatu fenomena atau kejadian tertentu yang akan
terjadi ).
Semiotika merupakan bidang kajian yang membahas teori umum tentang tanda –
tanda dan simbol – simbol dalam bidang lingustika ( bidang kajian ilmu bahasa yang
membahas fonetik, gramatika, morfologi,, dan makna kata atau ungkapan). Tanda atau
simbol bhasa dan tata bahasa membentuk ungkapan bahasa yang menjadi media komunikasi.
Teori akuntansi sintatik merupakan teori yang berorientasi untuk membahas masalah
– masalah tentang bagaimana kegiatan – kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara
semantik dalam elemen – elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen
keuangan. Simbol – simbol tersebut ( misalnya aset, kewajiban, dan lainnya ).
1. Merupakan seperangkat prinsip yang logis, saling terkait dan membentuk kerangka
umum
2. Berkaitan erat dengan penyusunan kebijakan akuntansi
3. Harus mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang
berbeda-beda satu sama lain
4. Harus dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab dan
menjelaskan semua fenomena yang melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam
praktik akuntansi.
5. Harus dapat menjelaskan mengapa perusahaan lebih cenderung menggunakan metode
LiFO dartipada FIFO dalam menilai persediaannya
6. Harus bisa memprediksi atau bahkan menemukan gejala akuntansi yang belum
diketahui
7. Sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi
a) Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktek
akuntansi.
Selain itu, organisasi profesi yang berperan dalam penyusunan atau pembentukan dan
pengembangan standar akuntansi keuangan (SAK) di Indonesia adalah ikatan akuntansi
Indonesia (IAI) sebagai satu-satunya organisasi profesi akuntansi di Indonesia.
Ikatan akuntan Indonesia adalah organisasi profesi akuntan yang bebas dan tidak
terikat pada perkumpulan apapun, didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957,
dengan Pemrakarsa yang juga menjadi pengurus IAI pertama kali adalah ketua: Soemardjo
Tjitrosidojo, sekretaris: Go Tie Siem, bendahara: Basuki T. Siddharta, komisaris: Hendra
Darmawan dan Tang Tong Joe
Tujuan dari pendekatan teori akuntansi positif adalah untuk menerangkan dan meramalkan
praktek akuntansi.
1. Pendekatan nonteoretis
Pendekatan nonteoretis adalah suatu pendekatan pragmatis ( praktek ) dan
pendekatan kekuasaan.
2. Pendekatan pragmatis ( pragmatic approach )
Terdiri atas penyusunan suatu teori yang di tandai oleh kesamaan nya dengan praktik
dunia nyata yang berguna dalam artian memberikan solusi yang sifatnya praktis.
Berdasarkan pendekatan ini, teknik dan prinsip akuntansi seharusnya di pilih atas
dasar kegunaan mereka bagi para pengguna informasi akuntansi dan relevansi
mereka terhadap proses pengambilan keputusan. Kegunaan dan utility berarti sifat
yang mencocokkan sesuatu untuk melayani atau memfasilitasi tujuan yang di
maksud.
Mengenai berbagai pendekatan dalam penyusunan teori akuntansi ini akan di uraikan
pada metodologi dan berbagai pendekatan dalam perumusan teori akuntansi (Ahmad
riahi – belkaoui : 2006 ) :
3. Pendekatan kekuasaan ( authoritarian approach )
Untuk perumusan suatu teori akuntansi, yang terutama di pergunakan oleh organisasi
professional, terdiri atas penerbitan pernyataan sebagai regulasi dari praktik – praktik
akuntansi.
Kedua pendekatan ini berasumsi bahwa teori akuntansi dan hasil tehnik akuntansi
harus disebutkan dalam dasar penggunaan akhir laporan keuangan, jika akuntansi
harus memiliki suatu fungsi yang berguna. Dengan kata lain, suatu teori tanpa
konsekuensi praktik adalah suatu teori yang buruk.
Pendekatan teori akuntansi meresionalisasikan pilihan dari teknik – teknik akuntansi
yang berdasarkan atas pemeliharaan persamaan akuntansi, yaitu persamaan neraca
dan persamaan laba akuntansi.Persamaan neraca dan laba biasanya di nyatakan
:Aktiva = Kewajiban + Ekuitas pemilik dan Laba Akuntansi = Pendapatan – Biaya.
Dua persamaan dalam pendekatan teori akuntansi ini mengarah kepada
berkembangnya dua posisi yang terdapat dalam badan penyusunan standar yaitu,
posisi yang beriontasi pada neraca dan posisi yang beriontasi pada laba.
4. Pendekatan deduktif
Pendekatan deduktif dalam penyusunan teori akuntansi di mulai dengan dalil – dalil
dan konsep – konsep dasar kemudian di tarik kesimpulan berupa prosedur dan tehnik
– tehnik akuntansi.
Pendekatan deduktif dalam penyusunan teori manapun di awali dengan dalil dasar
dan diteruskan dengan pengambilan kesimpulan logis mengenai subjek yang
dipertimbangkan. Jika kita mengamsumsikan pada titik ini bahwa dalil dasar
mengenai lingkungan akuntansi terdiri atas baik tujuan maupun rumus, langkah yang
digunakan untuk memperoleh pendekatan deduktif akan meliputi :
Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan struktur akuntansi di mana dirumuskan dahulu
tujuan laporan keuangan, rumusan postulat, kemudian prinsip, dan akhirnya lebih khusus
menyusun teknik akuntansi.
5. Pendekatan induktif
Pendekatan yang dimulai dari pengamatan empiris untuk kemudian ditarik
kesimpulan umum ( generalisasi ). Pendekatan induktif dalam penyusunan dari suatu
teiri diawali dengan observasi dan pengukuran serta berlanjut pada kesimpulan
umum. Dalam penerapan akuntansi, pendekatan induktif diawali dengan observasi
mengenai informasi keuangan dari perusahaan bisnis dan di lanjutkan dengan
menyusun generalisasi dan prinsip – prinsip dari observasi berdasarkan pada
hubungan yang berulang kembali. Tahap yang dilalui adalah:
1. Mengumpulkan semua observasi.
2. Analisis dan golongan observasi berdasarkan hubungan yang berulang-ulang
dan sejenis, seragam, mirip.
3. Ditarik kesimpulan umum dan prinsip akuntansi yang menggambarkan
hubungan yang berulang-ulang tadi.
4. Kesimpulan umum diuji kebenarannya.
Tidak seperti pendekatan deduktif, dalam pendekatan induktif ini kebenaran dan
kepalsuan dalil tidak tergantung pada dalil lainnya, tetapi harus melalui pengujian
empiris. Dalam pendekatan induktif kebenaran suatu dalil tergantung pada
pengamatan terhadap contoh yang cukup dari hubungan kasus yang berulang-
ulang dan seragam.
6. Pendekatan etis
Inti dasar dari pendekatan etis terdiri atas konsep Kewajaran ( fairness ), Keadilan
( justice ), Ekuitas ( equity ), Kenyataan ( truth ).
Pendekatan ini diperkenalkan oleh D.R. Scott. Menurut beliau kriteria yang harus
digunakan dalam perumusan teori akuntansi adalah keadilan dengan memperlakukan
pihak yang berkaitan secara adil. Disajikan kebenaran dalam arti laporan yang benar
dan akurat tanpa mengundang salah tafsir, dan kewajaran dalam arti penyajiannya
wajar, tidak bias, dan tidak sebagian-sebagian. Dalam buku lain dikenal dengan
”Pendekatan Peristiwa” (Event Approach) artinya dalam perumusan teori.
kita harus memperhatikan semua pihak jangan hanya memperhatikan pihak-pihak
tertentu saja. Pendekatan ini mirip pendekatan etis ini. Konsep tersebut merupakan
kriteria utama dari D.R.scott untuk perumusan teori akuntansi.dari criteria tersebut
pendekatan kewajaran telah menjadi salah satu tujuan dasar akuntansi seperti :
b) Pengungkapan
c) Konsistensi
7. Pendekatan sosiologi
Pendekatan sosilogi bagi perumusan teori akuntansi menekankan pengaruh sosial dari
teknik akuntansi. Hal ini merupakan pendekatan etis yang berpusat pada suatu konsep
dari kewajaran yang lebih luas, kesejahteraan sosial.berdasarkan pendekatan
sosiologi, prisip atau teknik akuntansi yang dievaluasi untuk penerimaan dari dasar
pengaruh laporannya terhadap seluruh kelompok dalam komunitas.
Untuk mencapai tujuannya, pendekatan sosiologi keberadaan dari nilai sosial baku
yang mungkin di gunakan sebagai kriteria untuk menentukan teori akuntansi.
8. Pendekatan ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam merumuskan suatu teori akuntansi menekankan pada
pengendalian prilaku dari indikator makroekonomi yang dihasilkan oleh adodsi dari
berbagai teknik akuntansi. Hingga sebelum di bentuknya FASB, pendekatan ekonomi
dan konsep dari konsekuensi ekonomi tidak banyak di pakai dalam akuntansi.
9. Pendekatan Eklektif
Secara umum, perumusan pada teori akuntansi dan pengembangan prinsip – prinsip
akuntansi telah mengikuti pendekatan eklektif, atau kombinasi dari berbagai.
pendekatan,dan bukannya hanya satu dari pendekatan yang disajikan disini.
Pendekatan eklektif adalah terutama merupakan akibat dari berbagai usaha oleh
individu dan professional serta organisasi pemerintahan untuk berpartisipasi dalam
pematangan konsep dan prinsip dalam akuntansi. Pendekatan eklektifini telah
memberikan peningkatan kepada pendakatan baru yang sedang diperdebatkan dalam
litaratur :
a) Pendekatan peraturan
b) Pendekatan prilaku
c) pendekatan kejadian, prediksi, dan positif.
Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang
dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya harmonisasi
terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat menghasilkan informasi
keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif
dan hubungan baik dengan pelanggan, supplier, investor, dan kreditor.
KESIMPULAN
Teori akuntansi merupakan cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan yang
sistematis tentang prinsif dan metode yang membedakannya dengan praktek. Teori akuntansi
di kembangkan dan di saring lewat sebuah proses riset akuntansi. Hasil riset pertama dari
akuntan pendidik, dan pihak lain dari organisasi pembuatan kebijakan, kantor akuntan public,
dan sektor industri swasta yang ikut berperan penting dalam peran proses riset akuntansi.
Standar dan pernyataan dan ketetapan yang di hasilkan oleh organisasi pembuat kebijakan
akan di interprestasikan dan di terapkan dalam praktek pada tingkat organisasi. Teori
akuntansi berfungsi Sebagi pedoman bagi lembaga penyusun standar akuntansi, Memberi
kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang tidak ada standar resminya,
Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap informasi yang di sajikan dalam
laporan keuangan, Agar laporan keuangan dapat diperbandingkan dan Memberikan kerangka
acuan dalam menilai prosedur dan praktek akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmad Riahi, Accounting Theory, Terjemahan Ali Akbrar Yulianto, Risnawati
Dermauli. Cangega Learning, London, 2006
Yadiati, winwin, Teori akuntansi, suatu pengantar, Prenada Media group, Jakarta, 2007
harahap, sofyan syafri. 2007. “Teori Akuntansi edisi revisi”. Jakarta: Grafindo