Anda di halaman 1dari 9

:: IJEBD :: ISSN : 2597-4785 (ONLINE)

(Jurnal Internasional Kewirausahaan dan Pengembangan Bisnis) ISSN : 2597-4750 (CETAK)


Jilid 3 Nomor …. 2018
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Analisis Economic Value Added dan Market Value Added untuk


Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan Pulp dan Kertas Paper

Wahab Edi Saputra1,Agus Sukoco2, Joko Suyono3 Damasari Ratnasahara Elisabeth4


Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis1, Universitas Narotama2,
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardika,Departemen Manajemen3,Surabaya, Indonesia.4

wahabedisaputra@gmail.com1, agus.sukoco@narotama.ac.id2, joko.suyono@narotama.ac.id3

ABSTRAK

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan pada industri pulp
dan kertas yang diukur dengan menggunakan konsep Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added
(MVA) selama periode 2017 dan 2018.
Desain/metodologi/pendekatan: Data penelitian diperoleh melalui website terkait dan literature review.
Temuan: Hasil pengukuran EVA dan MVA periode 2017 dan 2018 hanya menunjukkan PT.Alkindo
Naratama, Tbk. yang menambah nilai ekonomis perusahaan dan nilai tambah pasar (> 0).
Keterbatasan/implikasi penelitian: Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh perusahaan pulp and paper yang telah
go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu sebanyak sembilan perusahaan, kemudian dilakukan pemilihan
purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak empat perusahaan.
Implikasi praktis: Sedangkan tiga perusahaan yaitu PT. Kedawung Setia Industrial, Tbk. PT.Suparma, Tbk. dan
PT. Kertas Basuki Rachmat, Tbk. mengalami ketidakstabilan di EVA dan MVA.
Orisinalitas/nilai:
Jenis kertas: Makalah ini dapat dikategorikan sebagai makalah studi kasus.

Kata kunci: Nilai Tambah Ekonomi (EVA), Nilai Tambah Pasar (MVA), Kinerja Keuangan

Diterima : 10 Juniini 2019 : 17 Juli


Diperbaiki ini 2019 : 30 September
Diterbitkan ini 2019

1. PENGANTAR
Industri Pulp dan Kertas merupakan industri yang memiliki peran penting dalam mendukung
perekonomian Indonesia. Produk industri Pulp and Paper memiliki peran yang sangat besar dalam
pembangunan ekonomi Indonesia, tidak hanya menyediakan lapangan kerja tetapi juga sebagai penyumbang
devisa negara yang potensial di sektor nonmigas. Seiring dengan perkembangan Industri Pulp dan Kertas dan
persaingan industri yang semakin ketat, serta isu-isu global mengenai sosial dan lingkungan yang menjadi fokus
industri dianggap mempengaruhi kinerja industri ini. Yaitu, perusahaan dalam industri ini memiliki produktivitas
aset yang rendah sehingga berpotensi untuk tidak menambah nilai perusahaan. Produktivitas aset yang rendah
akan berdampak pada proses penambahan nilai dalam perusahaan, dimana penciptaan nilai tambah sangat
penting untuk menjadi konsentrasi yang baik dari perusahaan. Dengan kondisi tersebut perusahaan diharuskan
untuk melakukan penilaian terlebih dahulu untuk beberapa periode yang akan memberikan gambaran tentang
kinerja keuangan dan prospek ke depan.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengukur dan memprediksi kinerja keuangan, namun
konsep pengukuran yang identik digunakan saat ini adalah dengan berbagai rasio keuangan. Namun
pengukuran yang belum memperhitungkan unsur biaya modal sendiri atas laba yang dihasilkan akan
mengakibatkan laporan tidak menunjukkan laba yang sebenarnya, karena untuk menghitung laba riil
perusahaan harus menghitung biaya modal baik modal sendiri maupun modal yang dibiayai. dari hutang.
Ketidakpuasan terhadap pengukuran ini, mendorong Joel M Stern dan G Bannet Stewart III dari sebuah
perusahaan konsultan di Amerika yaitu Stern Stewart & Co pada awal tahun 1990-an mengembangkan
metode atau alat pengukuran baru dalam melakukan penilaian kinerja suatu perusahaan berdasarkan
konsep tersebut. nilai tambah.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat ditentukan
yaitu:

Analisis Nilai Tambah Ekonomi Dan Nilai Tambah Pasar Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Pulp Dan
Kertas
Wahab Edi Saputra1,Agus Sukoco2, Joko Suyono3 Damasari Ratnasahara Elisabeth4
Halaman | 77
:: IJEBD :: ISSN : 2597-4785 (ONLINE)
(Jurnal Internasional Kewirausahaan dan Pengembangan Bisnis) ISSN : 2597-4750 (CETAK)
Jilid 3 Nomor …. 2018
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Bagaimana kinerja keuangan perusahaan Pulp and Paper yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017
dan 2018 menggunakan analisis EVA (Economic Value Added) dan MVA (Market Value Added)?

A. TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Kinerja Keuangan


Menurut Bastian (2006:274) Kinerja merupakan gambaran pencapaian program/
kebijakan/kebijakan dalam mewujudkan tujuan, sasaran, misi dan visi suatu organisasi. Dan
konsep kinerja keuangan menurut Bastian (2006) adalah serangkaian kegiatan keuangan pada
suatu periode tertentu yang dilaporkan dalam laporan keuangan termasuk laporan laba rugi
dan neraca. Dari sini dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja keuangan merupakan tolak
ukur penting untuk dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan agar dapat
melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan perusahaan yang selanjutnya
dapat diidentifikasi tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk menjamin tercapainya tujuan
perusahaan. Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil jika telah mencapai standar dan tujuan
yang telah ditetapkan.

Metode Economic Value Added (EVA)


Menurut Van Horne (2007) EVA adalah laba operasi bersih setelah pajak Laba Operasi Bersih
Setelah Pajak (NOPAT) dikurangi biaya modal untuk modal yang digunakan. Sedangkan menurut Tunggal
(2008) EVA adalah suatu sistem manajemen keuangan untuk mengukur keuntungan ekonomi dalam suatu perusahaan,
yang menyatakan bahwa kesejahteraan dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhi biaya operasional dan biaya
modal. Dalam EVA terdapat beberapa perbedaan dengan metode pengukuran kinerja lainnya, yaitu bahwa metode EVA
memberikan sistem pengukuran yang baik untuk menilai kinerja manajemen dan kinerja keuangan suatu perusahaan
karena EVA memberikan pertimbangan dalam hal biaya modal sebagai kompensasi atas dana yang digunakan untuk
membiayai investasi. . Menurut Sartono (2001) EVA memberikan pengukuran yang lebih baik dari nilai tambah yang
diberikan perusahaan kepada pemegang saham. Pendapat Sartono didukung dan diperjelas oleh O'Byrne
(2001) bahwa EVA merupakan alat komunikasi yang efektif baik untuk penciptaan nilai yang dapat dicapai oleh manajer
yang pada akhirnya mendorong kinerja perusahaan maupun untuk berhubungan dengan pasar modal. Menurut Tunggal
(2008:350) ada beberapa cara dan tahapan dalam menghitung EVA:

1. Menghitung Laba Operasi Bersih Setelah Pajak (NOPAT)


NOPAT adalah keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan,
tetapi termasuk biaya keuangan (entri pembukuan non-keuangan) seperti biaya penyusutan. Sumber dari
Perhitungan NOPAT ada di Laporan Laba Rugi. NOPAT dapat diformulasikan:

NOPAT = Laba (rugi) usaha – Pajak (1)

2. Mengidentifikasi Modal yang Diinvestasikan

Modal yang Diinvestasikan adalah jumlah dari semua pinjaman perusahaan tidak termasuk pinjaman jangka
pendek bebas bunga (kewajiban tanpa bunga), seperti hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar, hutang pajak, dan uang
muka. Sumber perhitungan Modal yang Disetorkan ada di Neraca. Modal yang Diinvestasikan dapat dirumuskan:

Modal yang Diinvestasikan = Total Kewajiban dan Ekuitas - Kewajiban Jangka Pendek
(2)

3. Menentukan Weight Average Cost of Capital (WACC)


Weight Average Cost of Capital adalah pengembalian investasi minimum untuk mendapatkan Required Rate
of Return (tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor atau kreditur dan pemegang saham), biaya modal
dalam suatu perusahaan tidak hanya bergantung pada biaya hutang dan ekuitas pembiayaan, tetapi juga seberapa
banyak masing-masing dimiliki dalam struktur modal. Sumber perhitungan Modal yang Diinvestasikan ada di Neraca
dan Saham Historis. Hubungan ini berkaitan dengan Weight Average Cost of Capital perusahaan.
menghitung WACC dapat dihitung dengan rumus :

WACC = {(D x Rd) x (1 - Pajak) + (E x Re)} (3)


Informasi:
Analisis Nilai Tambah Ekonomi Dan Nilai Tambah Pasar Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Pulp Dan
Kertas
Wahab Edi Saputra1,Agus Sukoco2, Joko Suyono3 Damasari Ratnasahara Elisabeth4
Halaman | 78
:: IJEBD :: ISSN : 2597-4785 (ONLINE)
(Jurnal Internasional Kewirausahaan dan Pengembangan Bisnis) ISSN : 2597-4750 (CETAK)
Jilid 3 Nomor …. 2018
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

D = Tingkat modal
Jalan = Biaya hutang
Pajak = Tarif pajak
E = Tingkat Modal dan Ekuitas
Kembali = Biaya ekuitas

4. Menghitung Biaya Modal


Capital Charges atau dalam bahasa Indonesia beban modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana, baik dari hutang, saham, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau
kegiatan perusahaan. Cara menghitung Capital Charges adalah:
Biaya Modal = WACC x Modal yang Diinvestasikan (4)

5. Menghitung Economic Value Added (EVA)


Menghitung EVA dapat dilakukan dengan rumus:

EVA = NOPAT - Biaya Modal (5)


Semua metode tersebut memudahkan mereka yang membutuhkan dalam menilai kinerja keuangan. Terlepas dari
cara menghitung EVA di atas, yang perlu diperhatikan bagi seorang investor adalah kebijaksanaan dalam memilih investasi yang
menguntungkan, yaitu investasi dengan return yang optimal dan risiko yang minimal, sehingga dapat menciptakan nilai
tambah yang ekonomis bagi perusahaan.
Dari rumus EVA di atas, Wiweko (2014) membuat parameter tentang penggunaan EVA dengan
mengetahui ada tidaknya penambahan nilai kinerja keuangan suatu perusahaan dengan ketentuan
sebagai berikut:
• EVA> 0
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dapat dikatakan baik, karena perusahaan dapat menambah nilai
bisnis. Berdasarkan hal tersebut maka karyawan berhak mendapatkan bonus, kreditur tetap mendapat bunga dan pemegang
saham dapat memperoleh hasil yang sama atau lebih dari yang ditanam semula.
• EVA = 0
Hal ini menunjukkan bahwa secara ekonomis “break-even” karena seluruh keuntungan digunakan untuk membayar kewajiban kepada
orang dan kreditur dan pemegang saham, sehingga karyawan tidak hanya mendapatkan bonus gaji.
• EVA <0
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dikatakan tidak sehat karena perusahaan tidak dapat memberikan
nilai tambah, dalam hal ini karyawan tidak mendapatkan bonus, tetapi kreditur tetap mendapatkan bunga dan pemegang
saham tidak mendapatkan imbalan yang sepadan. dengan yang ditanam.

Manfaat Economic Value Added (EVA)


Menurut Tunggal (2008) manfaat yang diperoleh dengan menggunakan EVA adalah:
1. EVA merupakan ukuran kinerja perusahaan yang dapat berdiri sendiri tanpa memerlukan ukuran lain
berupa perbandingan dengan menggunakan perusahaan sejenis atau menganalisis trend (tren).
2. Hasil perhitungan EVA mendorong alokasi dana perusahaan untuk investasi dengan biaya modal yang
rendah.

Kelemahan dan Kelebihan Economic Value Added (EVA)


Menurut Fauzan (2012) keuntungan menggunakan EVA adalah:
1. Konsep EVA merupakan alat perusahaan dalam mengukur ekspektasi dilihat dari sudut pandang ekonomi,
yaitu dengan memperhatikan ekspektasi penyandang dana secara adil dimana derajat keadilan dinyatakan
dengan ukuran tertimbang dari struktur modal yang ada dan berpedoman pada nilai pasar dan bukan pada
nilai buku.
2. EVA berfokus pada penilaian dengan nilai tambah memperhitungkan beban sebagai konsekuensi dari
investasi.
3. Perhitungan EVA dapat digunakan secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding seperti standar
industri atau data perusahaan lainnya sebagai konsep penilaian.
4. Konsep EVA dapat dijadikan dasar untuk mengevaluasi bonus bagi karyawan khususnya pada divisi
yang memberikan EVA lebih sehingga dapat dikatakan EVA menjalankan stakeholders satisfaction.
konsep.
5. Kemudahan penerapan EVA menunjukkan bahwa konsep tersebut merupakan ukuran yang praktis, mudah dihitung dan mudah
digunakan sehingga menjadi salah satu pertimbangan dalam mempercepat pengambilan keputusan bisnis.

Analisis Nilai Tambah Ekonomi Dan Nilai Tambah Pasar Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Pulp Dan
Kertas
Wahab Edi Saputra1,Agus Sukoco2, Joko Suyono3 Damasari Ratnasahara Elisabeth4
Halaman | 79
:: IJEBD :: ISSN : 2597-4785 (ONLINE)
(Jurnal Internasional Kewirausahaan dan Pengembangan Bisnis) ISSN : 2597-4750 (CETAK)
Jilid 3 Nomor …. 2018
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Menurut Tunggal (2008) terdapat beberapa kelemahan dalam penggunaan EVA dalam mengukur kinerja
keuangan, yaitu:
1. EVA hanya menciptakan nilai pada tahun-tahun tertentu
2. Secara praktis EVA tidak serta merta mudah diterapkan.
3. Proses perhitungan EVA membutuhkan perkiraan biaya modal dan perkiraan ini terutama untuk
perusahaan Go Public sulit.
Metode Nilai Tambah Pasar (MVA)
Menurut Brigham dan Houston (2010, 111) MVA adalah selisih antara nilai pasar ekuitas dan nilai buku. Sedangkan menurut
Winarto (2010.4) MVA adalah selisih antara modal yang ditanamkan dalam perusahaan sepanjang waktu untuk memperoleh
keuntungan. MVA merupakan ukuran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam memaksimalkan kekayaan pemegang
saham dengan mengalokasikan sumber yang tepat.

Perhitungan MVA sendiri dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:

MVA = (MVE - BV) x Saham Luar Biasa (6)

Dengan BV itu sendiri adalah

BV = Total Ekuitas
Beredar Saham

Informasi:
MVE = Harga pasar saham (Ekuitas nilai pasar)
BV = Nilai buku saham (book value of
Saham Luar Biasa equity) = Jumlah saham beredar

Nilai Pasar dan Saham Beredar dapat dilihat dari data historis saham di Bursa Efek Indonesia
(BEI), sedangkan Nilai Buku (BV) dapat dilihat pada laporan Neraca. Dari rumusan di atas Abu Bakar (2010)
menarik untuk ditarik kesimpulan bahwa:
  MVA> 0
Hal ini menunjukkan manajemen telah berhasil menjual saham perseroan di pasar dengan harga premium.

  MVA = 0
Hal ini menunjukkan bahwa manajemen tidak berhasil memberikan nilai tambah dan pengurangan
melalui pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar saham karena harga saham di pasar sama dengan nilai
buku.
  MVA <0
Hal ini menunjukkan bahwa manajemen tidak mampu memberikan nilai tambah dan pengurangan melalui
pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar saham yang diterbitkan atau harga saham di pasar di bawah nilai buku.

Manfaat Nilai Tambah Pasar (MVA)


Menurut Wiweko (2014) manfaat Market Value Added (MVA) adalah:
1. Sebagai alat untuk mengukur nilai tambah dari perusahaan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham.
2. Dengan MVA investor dapat melakukan tindakan antisipatif sebelum mengambil keputusan Investasi.
3. MVA dapat digunakan sebagai alat ukur atau peningkatan penilaian kekayaan perusahaan
pemegang saham.

Kelemahan dan Kelebihan Market Value Added (MVA)


Menurut Zaky dan Ary (2012: 139) kelebihan penggunaan Market Value Added (MVA) adalah ukuran tunggal
dan dapat berdiri sendiri yang tidak memerlukan analisis tren atau norma industri sehingga manajemen dan penyedia
dana akan lebih mudah dalam menilai perusahaan. kinerja.
Menurut Agustin (2014) ada beberapa kelemahan dalam menggunakan metode MVA untuk mengukur
kinerja keuangan, yaitu:
1. MVA merupakan ukuran kekayaan pemegang saham secara periodik sehingga tidak dapat mengukur kinerja pada divisi
tingkat.
2. MVA jangka waktu tertentu tidak memberikan solusi peningkatan penciptaan kekayaan pemegang saham.

Analisis Nilai Tambah Ekonomi Dan Nilai Tambah Pasar Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Pulp Dan
Kertas
Wahab Edi Saputra1,Agus Sukoco2, Joko Suyono3 Damasari Ratnasahara Elisabeth4
Halaman | 80
:: IJEBD :: ISSN : 2597-4785 (ONLINE)
(Jurnal Internasional Kewirausahaan dan Pengembangan Bisnis) ISSN : 2597-4750 (CETAK)
Jilid 3 Nomor …. 2018
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

3. MVA mengabaikan peluang modal yang ditanamkan dalam perusahaan. Pengukuran MVA gagal memperhitungkan kas masa
lalu kepada pemegang saham.

Hubungan antara Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)
Mempertimbangkan penelitian O'Byrne dan Stewart, MVA bergantung pada EVA. Artinya harga pasar
saham mencerminkan semua informasi yang tersedia di pasar modal, atau harga pasar saham di pasar modal
mencerminkan kinerja internal perusahaan. Ada hubungan yang signifikan antara EVA dan MVA.

Kerangka Untuk Konsep

Gambar 1: Model Penelitian

II. METODE

Pendekatan Penelitian
Dilihat dari tujuannya, penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif Analitik dengan metode kualitatif. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk memberikan kesimpulan yang digunakan dalam pengambilan keputusan.

Tipe Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Artinya, data laporan keuangan diambil dari web
perusahaan sebagai penelitian.

Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, peristiwa atau gejala dari sesuatu yang mempunyai ciri-ciri tertentu (Muis dan
Priadana, 2009). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan industri pulp dan kertas yang go
public di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berjumlah sembilan perusahaan.

Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil atau ditentukan berdasarkan teknik dan karakteristik tertentu
(Wijaya, 2013). Metode yang digunakan dalam pemilihan sampel penelitian ini adalah purposive sampling, sampel diperoleh
dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
• Perusahaan bergerak di bidang industri pulp dan kertas yang tercatat di BEI dan saham
perusahaan
aktif diperdagangkan di pasar modal.
• Perusahaan telah tercatat di BEI sebelum periode penelitian.
• Perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan harus dalam mata uang Rupiah, agar tidak terjadi pembiasan dalam

analisis.
Setelah dilakukan penyaringan berdasarkan kriteria di atas, maka sampel yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1: Semua Sampel Studi

Analisis Nilai Tambah Ekonomi Dan Nilai Tambah Pasar Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Pulp Dan
Kertas
Wahab Edi Saputra1,Agus Sukoco2, Joko Suyono3 Damasari Ratnasahara Elisabeth4
Halaman | 81
:: IJEBD :: ISSN : 2597-4785 (ONLINE)
(Jurnal Internasional Kewirausahaan dan Pengembangan Bisnis) ISSN : 2597-4750 (CETAK)
Jilid 3 Nomor …. 2018
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Deskripsi
Total
Perusahaan ini bergerak di bidang industri pulp dan kertas yang tercatat di BEI dan 9
saham perusahaan aktif diperdagangkan di pasar modal.
Perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan harus dalam mata uang Rupiah, agar 5
tidak terjadi pembiasan dalam analisis.
Perusahaan tersebut telah tercatat di BEI sebelum periode penelitian. 4

Dari sembilan populasi tersebut, ada lima perusahaan yang tidak memenuhi syarat atau kriteria
peneliti. Terdapat lima perusahaan yang pada periode penelitian meninggalkan listing di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dan empat perusahaan dalam laporan keuangannya menggunakan nilai US Dollar.
panggung, ada empat perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, yaitu:

Tabel 2: Sampel Studi


Tidak Kode Perusahaan Perusahaan
1 SPMA PT. Suparma, Tbk
2 KBRI PT. KertasBasukiRachmat, Tbk. PT.
3 KDSI KedawungSetia Industrial, Tbk. PT.
4 ALDO Alkindo Naratama, Tbk.

Kesimpulan Penarikan
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak
awal, tetapi juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan
berkembang setelah peneliti memulai penelitian yang sebelumnya tidak jelas menjadi jelas.

AKU AKU AKU. HASIL DAN DISKUSI

Analisis data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis penelitian kualitatif deskriptif, karena peneliti ingin menjelaskan
fakta dari beberapa laporan keuangan dengan cara menyajikan data dengan metode kualitatif dalam laporan keuangan.
bentuk tabel dan teks naratif.

Hasil Perhitungan Nilai EVA untuk Perusahaan Pulp dan Kertas

Tabel 3: Hasil Perhitungan Nilai EVA 2017 (Berdasarkan Ranking)


Perusahaan NOPAT Biaya Modal Nilai EVA
(Sebuah) (b) (a-b)
PT. Kedawung Setia Industrial,
68.965.208.549 45.143.794.658.177 24.750.298.554,571
Tbk.
PT.Suparma, Tbk. 92.280.117.234 81.852.473.723 10.427.643.511
PT. Alkindo Naratama, Tbk 29.035.395.397 21.199.328.393.719 7.836.067.003.281
PT. Kertas Basuki Rachmat, Tbk. 87.413.921.829 121.826.919.451,68 - 19.312.602.144.42

Dari tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa nilai EVA pada perusahaan Pulp And Paper 2017 secara umum
dapat dikatakan baik (>0) dalam menambah nilai perusahaan. Ada tiga perusahaan yang mampu memberikan nilai
tambah bagi perusahaannya, yaitu dari yang tertinggi ada PT. Kedawung Setia Industrial, Tbk. sebesar
24.750.298.554.571. PT.Suparma, Tbk. sebesar 10.427.643.511 dan PT.Alkindo Naratama, Tbk. sebesar 7.836.067.003.281.
Sedangkan ada satu perusahaan yang belum mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan (<0) yaitu PT. Kertas Basuki
Rachmat, Tbk. sebesar -19.312.602.144.42. Faktor yang membuat PT. Kedawung Setia Industrial, Tbk. karena perusahaan ini
memiliki nilai laba bersih yang tinggi sedangkan biaya pengeluarannya rendah. Berbeda dengan PT. Suparma, Tbk. yang
memiliki pendapatan bersih tertinggi tetapi juga biaya pengeluaran yang tinggi. Sedangkan PT. Kertas
Basuki Rachmat, Tbk. memiliki pengeluaran yang lebih tinggi daripada pendapatan bersih.

Tabel 4 Hasil Perhitungan Nilai EVA Tahun 2018 (Berdasarkan Ranking)


Perusahaan NOPAT Biaya Modal Nilai EVA
(Sebuah) (b) (a-b)

Analisis Nilai Tambah Ekonomi Dan Nilai Tambah Pasar Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Pulp Dan
Kertas
Wahab Edi Saputra1,Agus Sukoco2, Joko Suyono3 Damasari Ratnasahara Elisabeth4
Halaman | 82
:: IJEBD :: ISSN : 2597-4785 (ONLINE)
(Jurnal Internasional Kewirausahaan dan Pengembangan Bisnis) ISSN : 2597-4750 (CETAK)
Jilid 3 Nomor …. 2018
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

PT. Kedawung Setia Industrial,


76.761.902.211 50.596.148.092.647 26.165.754.118.353
Tbk
PT. Alkindo Naratama, Tbk 42.506.275.523 33.534.074.032.283 8.972.201.490.615
PT.Suparma, Tbk. 82.232.722.269 99.558.378.648.418 - 17.325.656.379,41
PT. Kertas Basuki Rachmat, Tbk 108.023.778.501 408.123.796.383.59 - 297.045.372.698,86

Nilai EVA perusahaan Pulp And Paper 2018 tidak jauh berbeda dengan tahun 2017, namun PT. Suparma, Tbk. yang
pada tahun 2017 memiliki nilai EVA sebesar 10.427.643.511 namun pada tahun 2018 PT. Hal ini tidak mampu menambah nilai
perusahaan malah cenderung turun menjadi - 17.325.656.379,41 (<0), hal ini dikarenakan laba bersih setelah
pajak (NOPAT) PT. Suparma, Tbk. pada tahun 2018 mengalami penurunan.

Hasil Perhitungan Nilai MVA Perusahaan Pulp dan Kertas Paper

Tabel 5: HasilPerhitungan Nilai MVA 2017 (Berdasarkan Ranking)


Tidak Perusahaan Pasar luar biasa Nilai Dari Modal yang Diinvestasikan (IC) Nilai MVA
Nilai Berbagi Perusahaan (d) (c – d)
(Sebuah) (b) c = (axb)

1 PT. Alkindo Naratama, 600 550.000.000 330.000.000.000 256.035.395.395,387 73.964.604.603


Tbk
2 PT. Kedawung Setia 550 405.000.000 434.399.786.700 256.035.395.397 - 33.285.395.397
Industri, Tbk
3 PT. Kertas Basuki 50 8.687.995.734 222.750.000.000 853.129.688.037 - 418.734.901.337
Rachmat, Tbk
4 PT.Suparma, Tbk. 270 2.114.570.958 570.934.158.660 1.418.587.066.269 - 847.652.907.609

Perusahaan yang mampu menciptakan kesejahteraan bagi pemilik perusahaan di tahun 2017 adalah PT. Alkindo Naratama, Tbk.
sebesar 73.964.604.603 (>0) sedangkan perusahaan lain masih belum mampu menciptakan kesejahteraan bagi pemilik perusahaan (<0).

Tabel 6: Hasil Perhitungan Nilai MVA Tahun 2018 (Berdasarkan Ranking)


Tidak Perusahaan Pasar luar biasa Nilai Dari Modal yang Diinvestasikan (IC) Nilai MVA
Nilai Berbagi Perusahaan (d) (c – d)
(Sebuah) (b) c = (axb)

1 PT. Alkindo Naratama, 670 550.000.000 368.500.000.000 294.824.481.262 73.824.481.262


Tbk
2 PT. Kertas Basuki 50 8.687.995.734 434.399.786.700 386.663.947.308 47.735.839.392
Rachmat, Tbk
3 PT. Kedawung Setia 1.000 405.000.000 405.000.000.000 685.584.662.502 - 280.584.662.502
Industri, Tbk
4 PT.Suparma, Tbk. 103 2.114.570.958 217.800.808.674 2.031.803.808.674 - 1.814.002.837.212

PT. Alkindo Naratama, Tbk pada tahun 2018 masih mampu menciptakan kekayaan bagi pemilik perusahaan (> 0)
meski turun dari tahun sebelumnya. Namun perubahan signifikan terjadi pada PT. Kertas Basuki Rachmat, Tbk yang pada tahun 2018
mampu menciptakan kesejahteraan bagi pemegang saham. Untuk PT. Kedawung Setia Industrial, Tbk dan PT.Suparma, Tbk pada tahun
2018, masih belum mampu menciptakan kekayaan bagi pemegang saham (<0) bahkan cenderung menurun dibandingkan tahun 2017.

Hubungan Antara EVA dan MVA


Dari hasil analisis EVA dan MVA dapat diketahui bahwa PT. Alkindo Naratama, Tbk merupakan perusahaan terbaik
dalam memberikan nilai tambah, baik bagi perusahaan maupun pemegang saham. Salah satu faktornya adalah perusahaan ini
memiliki tingkat Invested Capital yang baik atau dengan kata lain memiliki kinerja keuangan yang baik. Sedangkan tiga
perusahaan lainnya, PT.Suparma Tbk, PT. Kertas Basuki Rachmat Tbk, PT. Kedawung Setia Industrial Tbk, cenderung tidak stabil,
baik dalam memberikan nilai tambah bagi perusahaan tetapi tidak begitu baik bagi pemegang saham.

KESIMPULAN

1. Dilihat dari pendekatan EVA diketahui bahwa pada tahun 2017 terdapat tiga perusahaan yaitu PT.
Kedawung Setia Industrial, Tbk. PT.Suparma, Tbk. dan PT. Alkindo Naratama, Tbk positif (> 0).
Analisis Nilai Tambah Ekonomi Dan Nilai Tambah Pasar Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Pulp Dan
Kertas
Wahab Edi Saputra1,Agus Sukoco2, Joko Suyono3 Damasari Ratnasahara Elisabeth4
Halaman | 83
:: IJEBD :: ISSN : 2597-4785 (ONLINE)
(Jurnal Internasional Kewirausahaan dan Pengembangan Bisnis) ISSN : 2597-4750 (CETAK)
Jilid 3 Nomor …. 2018
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Artinya ketiga perusahaan pada tahun 2017 mampu menambah nilai ekonomis pada periode tersebut. Dan
ada satu perusahaan yaitu PT. Kertas Basuki Rachmat, Tbk. negatif (<0). Artinya perusahaan tidak mampu
menambah nilai ekonomis pada periode tersebut. Sedangkan pada tahun 2018 terdapat beberapa perubahan
yaitu pada PT.Suparma, Tbk. pada tahun 2018 perusahaan mengalami penurunan kinerja dalam menambah
nilai ekonomisnya. Yang pada tahun sebelumnya positif, namun pada 2018 negatif.
2. Ditinjau dari pendekatan MVA diketahui bahwa pada tahun 2017 hanya ada satu perusahaan yang
memiliki nilai positif (>0) yaitu PT. Alkindo Naratama, Tbk dan tiga perusahaan lainnya negatif (<0).
Artinya hanya PT. Alkindo Naratama, Tbk yang mampu meningkatkan nilai permodalan pemegang
saham. Sedangkan tiga perusahaan lainnya tidak mampu meningkatkan nilai modal pemegang saham.
3. Hasil pengukuran EVA dan MVA periode 2017 dan 2018 hanya menunjukkan PT.Alkindo Naratama,
Tbk. yang menambah nilai ekonomis perusahaan dan nilai tambah pasar (> 0). Sedangkan tiga
perusahaan yaitu PT. Kedawung Setia Industrial, Tbk. PT.Suparma, Tbk. dan PT. Kertas Basuki
Rachmat, Tbk. mengalami ketidakstabilan di EVA dan MVA.

REFERENSI

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Bakar, A. (2010). Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan Telekomunikasi Dengan Menggunakan Eva, Reva,
Fva, Dan Mva. Jurnal Rekayasa Institut Teknologi Nasional.Lppm Itenas, X Iv, 19–27.
Bastian, I. (2006).Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. Brigham,
H.Dan. (2001).Manajemen Keuangan. (edisi ke-8). Jakarta: Erlangga.
Butarbutar, L. (2017). Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Pendekatan Economic Value Added (Eva) Dan
Nilai Tambah Pasar (Mva) Pada Perusahaan Bumn Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bei Periode
2011-2015.
Fauzan, MS (2012). Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Eva (Economic Value Added)
Pada Pt. Raja Tirta Jaya Di Makassar. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Harahap, SS
(2001).Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan (Edisi Satu). Jakarta : Pt Raja Grafindo Persada. Kim, WG (2006). Eva Dan
Tindakan Akuntansi Tradisional: Metrik Mana yang Merupakan Prediktor Pasar Yang Lebih Baik
Nilai Perusahaan Perhotelan?
Luh Putu Ayu Purnami, FY, & Yulianthini, NN (2016). Kinerja Keuangan Menggunakan Near
Economic Value Added (Eva) Dan Market Value Added (Mva) Pada Bank Bumn.
Maheni Ika Sari, BW (2018). Mengukur Kinerja Keuangan Dengan Eva Dan Mva.
Muhammad Ridho Firdausi , Dadan Rahadian, ASD (2017). Analisis Kinerja Keuangan Dengan
Menggunakan Metode Economic Value Added (Eva), Financial Value Added (Fva) Dan Market Value Added
(Mva) Studi Kasus Pada Operator Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2015. Muis, P.Dan. (2009).
Metodologi Ekonomi Dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu. O'byrne, Y. &. (2001).Eva Dan Manajemen
Berdasarkan Nilai (edisi pertama). Jakarta: Salemba Empat.
Okaberina Pratiwi, U. (2017). Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Pulp Dan Kertas Yang Go Public Di
Bursa Efek Indonesia (Bei) Berdasarkan Metode Economic Value Added (Eva), Market Value Added (Mva)
Dan Return On Asset (Roa) Periode 2011-2015.
Saeid Jabbarzadeh Kangarloei , Morteza Motavassel, EA Dan BS (2012). Investigasi
Hubungan Antara Nilai Tambah Ekonomi (Eva) Dan Pengembalian Aset (Roa) Di Bursa Efek
Teheran (Tse).
Sartono, A. (2001). Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Agus Sartono, 2001. Manajemen
Keuangan Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Bpef-Yogyakarta.
Sharma, AK (2012). Eva Versus Ukuran Kinerja Konvensional – Bukti Empiris Dari India. Tunggal.
(2008a).Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Menggunakan Penerapan Economic Value Added.
Tunggal, AW (2008b). Dasar – Dasar Customer Relationship Management (Crm). Jakarta: Harvindo. Van
Horne, JC Dan JMW (2007).Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Prinsip-Prinsip Manajemen
keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Basah, JH Vh. De. (2012). Kompensasi Eksekutif Dan Kinerja Eva Dan Mva Dari Afrika Selatan
Perusahaan yang terdaftar.

Basah, Jh. De. (2005). Eva Versus Ukuran Kinerja Akuntansi Tradisional Sebagai Penggerak Pemegang Saham
Nilai – Analisis Perbandingan. Winarto. (2010).Tagetes Berguna Bagi
Kita. departemen.Sumatera Utara: Bpt.
Wiweko, H. (2014). Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Metode Rasio Keuangan, Economic Value
Analisis Nilai Tambah Ekonomi Dan Nilai Tambah Pasar Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Pulp Dan
Kertas
Wahab Edi Saputra1,Agus Sukoco2, Joko Suyono3 Damasari Ratnasahara Elisabeth4
Halaman | 84
:: IJEBD :: ISSN : 2597-4785 (ONLINE)
(Jurnal Internasional Kewirausahaan dan Pengembangan Bisnis) ISSN : 2597-4750 (CETAK)
Jilid 3 Nomor …. 2018
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Added (Eva) Dan Market Value Added (Mva) (Studi Kasus : Sektor Farmasi Di Bursa Efek Indonesia),
11, 86–100.

Analisis Nilai Tambah Ekonomi Dan Nilai Tambah Pasar Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Pulp Dan
Kertas
Wahab Edi Saputra1,Agus Sukoco2, Joko Suyono3 Damasari Ratnasahara Elisabeth4
Halaman | 85

Anda mungkin juga menyukai