DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
MUSLIANI (A031171033)
FAHIRA (A031171500)
DEPARTEMEN AKUNTANSI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadiran Allah S.W.T., Tuhan yang menciptakan,
mengatur dan memelihara alam semesta yang menundukkan segala sesuatu untuk kepetingan
dan kemaslahatan semua makhluk ciptaannya, salam dan salawat semogah terlimpah atau
tercurah kepada junjungan Rasul-Nya Muhammad S.A.W., keluarga, sahabat, dan orang-
orang yang mengikuti sunnah-nya sampai akhir zaman.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang membantu dalam
penyusunan modul ini.
Penulis berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi penulis secara pribadi untuk
meningkatkan kapasitas diri dan juga bagi pembaca umum untuk menambah wawasan
mengenai Audit Siklus Jasa Personalia. Selain itu, untuk menambah khazanah keilmuan
dan sebagai tolak ukur dosen dalam memberikan penilaian. Karena modul ini merupakan
sebuah tugas individu pada mata kuliah Pengauditan II.
Penulis menyadari betul bahwa modul ini sangat jauh dari kesempurnaan, sehingga
menjadi harapan Penyusun kirannya kritik korektif yang bersifat kontruktif dalam proses
revisi atau perbaikan selanjutnya.
Pada akhirnya, hanya kepada Allah SWT, kami berserah diri serta berharap semoga
bimbingan, pertolongan dan perlindungan tetap tercurah untuk mendapat ridha-Nya.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................... i
iii
I. TINJAUAN MATA KULIAH
1. DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa S1. Mata kuliah
ini merupakan lanjutan dari mata kuliah Pengauditan I Mata kuliah ini
mempelajari tentang kerangka konseptual auditing 2, audit siklus pendapatan:
pengujian pengendalian, audit siklus pendapatan: pengujian substantif, audit
siklus pengeluaran: pengujian pengendalian, audit siklus pengeluaran:
pengujian substantif, audit siklus produksi, serta audit siklus jasa personalia.
3. SASARAN BELAJAR
1
transaksi penyesuaian penjualan
2
7 Mampu memahami sifat siklus jasa personalia
Mampu memahami tujuan audit jasa personalia
Mampu memahami aktivitas pengendalian
transaksi penggajian
Mampu memahami pengujian substansi atas
saldo gaji dan upah
Mampu memahami jasa bernilai tambah dalam
siklus jasa personalia
8 Mid Semester
4. PETUNJUK BELAJAR
Setiap modul berisi materi kuliah Pengauditan II, yang dilengkapi dengan
sasaran yang ingin dicapai, ruang lingkup bahan modul, manfaat modul,
latihan-latihan, rangkuman materi, tes formatif, dan kunci jawaban tes
formatif.
II. PENDAHULUAN
3
1. SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk:
Memahami sifat siklus jasa personalia
Memahami tujuan audit jasa personalia
Memahami aktivitas pengendalian transaksi penggajian
Memahami pengujian substansi atas saldo gaji dan upah
Memahami jasa bernilai tambah dalam siklus jasa personalia
4. URUTAN PEMBAHASAN
Sifat Siklus Jasa Personalia
Tujuan Audit Jasa Personalia
Aktivitas Pengendalian Transaksi Penggajian
Pengujian Substansi atas Saldo Gaji dan Upah
Jasa bernilai tambah dalam siklus jasa personalia
III. MATERI PEMBELAJARAN
4
1. SIFAT SIKLUS JASA PERSONALIA
5
berhubungan dengan transaksi pengeluaran kas dalam siklus pengeluaran.
Distribusi biaya tenaga kerja pabrik ke barang dalam proses berkaitan dengan
siklus produksi.
6
Sumber : Al – Haryono (2014:809)
7
2. TUJUAN AUDIT JASA PERSONALIA
8
Menggunakan Pemahaman tentang Bisnis dan Industri untuk
Mengembangkan Strategi Audit
Waktu dan upaya audit yang dicurahkan untuk siklus jasa personalia
akan bervariasi dari satu industri ke industri lainnya. Pentingnya jasa
personalia mungkin bervariasi bagi pabrikan, pedagang grosir, dan pedagang
eceran.
Materialitas
9
Rasio Rumus Signifikansi Audit
Biaya gaji dan upah rata-rata per Total biaya gaji dan upah Pengujian atas kelayakan gaji
klasifikasi karyawan untuk satu kelompok dan upah kotor untuk
karyawan dibagi dengan sekelompok karyawan.
jumlah karyawan dalam Banyak perusahaan yang
kelompok tersebut. mempunyai lebih dari satu
kelompok karyawan dan
penting untuk mengevaluasi
kelayakan gaji dan upah
berdasarkan kelompok
karyawan.
Pendapatan per karyawan Total pendapatan : Rasio ini dapat menjadi
jumlah karyawan ukuran produktivitas per
purnawaktu karyawan. Rasio ini
khususnya penting dalam
industri jasa dan akan
dibandingksn dengan statistik
industri
Total biaya gaji dan upah Total beban gaji dan Pengujian atas kelayakan
sebagai presentase dari upah : total pendapatan biaya gaji dan upah. Rasio ini
pendapatan seringkali dibandingkan
dengan statistik industri
Beban pajak gaji dan upah Total beban pajak gaji Pengujian kelayakan pajak
sebagai presentase dari gaji dan dan upah : gaji dan upah gaji dan upah. Rasio ini
upah kotor kotor seringkali bisa dibandingkan
dengan tarif pajak standar
Membandingkan beban gaji dan Beban gaji dan upah Pengujian kelayakan untuk
upah (gaji dan upah, komisi, tahun berjalan : beban pajak beban gaji dan upah
bonus,tunjangan, karyawan, dan gaji dan upah tahun jika rasio ini cukup jauh
sebagainya) dengan saldo atau sebelumnya berbeda dari 1,0
anggaran tahun sebelumnya
Membandingkan kewajiban gaji Kewajiban pajak gaji dan Pengujian kelayakan untuk
dan upah tahun berjalan dengan upah tahun berjalan : kewajiban gaji dan upah jika
kewajiban gaji dan upah tahun kewajiban pajak gaji dan rasio ini cukup jauh berbeda
sebelummya upah tahun lalu setelah dari 1,0
disesuaikan dengan
pertumbuhan volume
gaji dan upah
Menghitung rasio beban pajak Beban pajak gaji dan Pengujian kelayakan untuk
10
gaji dan upah terhadap total upah : total beban gaji beban pajak gaji dan upah
beban gaji dan upah dan upah berdasarkan rasio beban
pajak gaji dan upah tahun
sebelumnya terhadap total
gaji dan upah
Beban tunjangan karyawan Total beban tunjangan : Pengujian kelayakan beban
sebagai presentase dari gaji dan gaji dan upah kotor tunjangan. Rasio ini
upah kotor seringkali dibandingkan
dengan statistik industri
Risiko Inheren
Dalam siklus jasa personalia, risiko inheren mungkin tinggi untuk asersi
eksistensi atau keterjadian, penilaian atau alokasi, serta penyajian dan
pengungkapan. Misalnya, terdapatnya penipuan gaji dan upah yang dapat
terjadi pada dua tingkatan. Karyawan yang terlibat dalam penyiapan dan
pembayaran gaji dan upah mungkin memroses data untuk karyawan fiktif,
kemudian menyimpangkan cek gaji itu untuk kepentingan pribadi. Atau,
manajemen mungkin secara sengaja salah mengklasifikasikan atau
mengalihkan biaya tenaga kerja.
Prosedur analitis
11
penghasilan karyawan yang telah dipotong kepada pemerintah dan institusi
lain serta utang biaya tenaga kerja dan utang PPh karyawan.
12
penghapusan dari daftar gaji, serta perubahan gaji/upah dan potongan-
potongan.
13
o Kartu Waktu per Job. Formulir yang menunjukkan untuk job mana
seorang pegawai bekerja pada suatu periode waktu tertentu. Formulir
ini digunakan jika pegawai bekerja pada job atau bagian yang berbeda.
o File Transaksi Penggajian. File ini diproses oleh komputer yang
mencakup seluruh transaksi penggajian yang diproses oleh sistem
akuntansi untuk suatu periode waktu tertentu. File ini berisi semua
informasi yang dimasukkan ke dalam sistem dan informasi untuk
setiap transaksi. Tergantung pada kebutuhan perusahaan, informasi
dalam file transaksi penggajian bisa digunakan untuk membuat
berbagai macam catatan, daftar, dan laporan.
o Jurnal Penggajian atau Daftar. Laporan ini dibuat dari file transaksi
penggajian. Transaksi yang sama dimasukkan ke dalam jurnal atau
daftar juga dibukukan secara serentak ke buku besar dank e master file
penggajian.
o Master File Penggajian. Ini merupakan file komputer yang digunakan
untuk mencatat transaksi penggajian untuk setiap pegawai dan
menyelenggarakan total upah yang dibayarkan kepada pegawai sampai
saat ini dalam suatu tahun tertentu. Master file ini diperbarui dari file
transaksi penggajian.
Pembayaran Gaji/Upah
14
o Rekonsiliasi Akun Bank Penggajian. Rekonsiliasi bank secara
independen penting dilakukan untuk semua akun kas di bank, termasuk
akun bank yang disediakan khusus untuk membayar gaji/upah
pegawai, untuk mendeteksi kemungkinan adanya kesalahan atau
kecurangan. Perusahaan bisa menyediakan suatu akun penggajian
imprest, cara ini dapat menyederhanakan pembuatan rekonsiliasi akun
bank untuk penggajian.
15
pengolahan penggajian hampir serupa pada kebanyakan organisasi, dan
program perlu dimodifikasi karena adanya perubahan peraturan perpajakan,
perusahaan biasanya menggunakan jasa pemrograman dari luar untuk
pengolahan penggajian.
16
Dokumen dan Catatan yang Memadai. Dokumen dan catatan yang sesuai
tergantung pada sifat dari sistem penggajian. Pada banyak perusahaan, catatan
waktu kerja harus cukup memadai untuk mengumpulkan biaya tenaga kerja
per job atau per penugasan.
Pengawasan Fisik atas Aset dan Catatan. Akses untuk terjadinya check gaji
yang tidak bergtandatangan harus dicegah. Check harus ditandatangani oleh
petugas yang ditetapkan perusahaan, dan gaji harus dibayarkan oleh seseorang
yang independen dari fungsi pembuatan gaji dan fungsi pencatatan waktu.
17
potongan-potongan telah diverifikasi secara internal Periksa petunjuk adanya
dihitung dengan tepat verifikasi internal
(ketelitian)
Transaksi penggajian Isi master file penggajian Periksa petunjuk adanya
telah dimasukkan dengan diverifikasi secara internal verifikasi internal
benar ke dalam master file
penggajian dan
diiktisarkan dengan benar
(posting dan
pengikhtisaran)
Transaksi penggajian Digunakan daftar akun yang Review daftar akun
telah digolongkan dengan memadai
benar (penggolongan)
Transaksi penggajian Tanggal diperiksa secara Periksa petunjuk adanya
dicatat pada tanggal yang internal verifikasi internal
tepat (saat)
Menurut Boynton (2003 : 187) Pengujian substantif atas saldo gaji dan
upah biasanya dilaksanakan pada atau menjelang tanggal neraca. Saldo-saldo
tersebut mencakup kewajiban akrual untuk gaji, upah, komisi, bonus,
tunjangan karyawan, dan pajak gaji dan upah, serta akun-akun beban yang
terkait.
18
Penjelasan tentang pengujian substantif yang spesifik atas saldo-saldo
gaji dan upah dibatasi pada prosedur-prosedur berikut ini.
19
dan (2) para pejabat mungkin bisa menghindari pengendalian dan
menerima gaji, bonus, opsi saham, serta bentuk kompensasi lainnya
yang melebihi jumlah yang diotorisasi. Pengujian ini berhubungan
dengan tujuan yang berkaitan dengan setiap kategori asersi.
20
3. Jelaskan perbedaan siklus jasa personalia dengan siklus-siklus lainnya!
4. Akun-akun apa saja yang berkaitan dengan siklus ini?
5. Jelaskan materialitas dan risiko inheren yang berkaitan dengan siklus jasa
personalia!
6. Apa strategi audit yang biasanya diambil auditor dalam siklus ini ? mengapa?
7. Sebutkan tujuan audit yang berhubungan dengan asersi manajemen transaksi
dan saldo jasa personalia!
8. Identifikasi beberapa prosedur analitis yang mungkin digunakan auditor dalam
siklus jasa personalia dan jelaskan signifikansi auditnya
9. Jelaskan pengujian pengendalian yamg menyangkut (a) karyawan yang telah
berhenti dan (b) menyaksikan pembagian gaji dan upah
10. Identifikasikan fungsi-fungsi bisnis yang terdapat dalam siklus jasa
personalia!
11. Sebutkan dan jelaskan dokumen atau catatan yang berperan penting dalam
siklus jasa personalia!
12. Sebutkan pengendalian-pengendalian kunci yang dapat dilakukan dalam siklus
jasa personalia!
13. Jelaskan bagaimana sampling audit dapat digunakan untuk pengujian siklus
jasa personalia!
14. Uraikan pengaruh risiko deteksi terhadap rancangan pengujian substantive
atas saldo gaji dan upah!
15. Mengapa kompensasi pejabat bersifat sensitive terhadap audit? Berikan
alasannya!
V. RANGKUMAN
21
Dalam siklus jasa personalia, perhatian auditor terutama diarahkan pada
transaksi penggajian serta asersi saldo akun yang terkait. Kecuali jika keadaan
mengindikasikan bahwa tidak akan efisien dari segi biaya, pengujian
pengendalian atas gaji dan upah akan cukup ekstensif untuk mendukung penilaian
tingkat risiko pengendalian yang lebih rendah.
Pengujian substantive atas saldo beban dan kewajiban gaji dan upah
kemudian dapat dibatasi terutama pada prosedur analitis dan pengujian rincian
yang terbatas. Pengujian rinci saldo umumnya terbatas pada verifikasi atas
kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan penggajian.
Berikut ini adalah bagan yang menggambarkan jenis-jenis pengujian audit untuk
siklus jasa personalia.
22
IX. DAFTAR PUSTAKA
Boynton, William C., Johnson, Raymond N. dan Kell, Walter G. 2003. Modern
Auditing. Edisi Ketujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga.
23