Anda di halaman 1dari 14

MINI PROJECT AKUNTANSI MANUFAKTUR

PENCATATAN PERSEDIAAN DEPOT AIR MINUM ISI ULANG “ANDY WATER”

Dosen Pengampu :

Dr. Nurlinda, S.E., A., M.Si., CA

Disusun Oleh :

Jakaria 2205072101

Maria Stefani Hutasoit 2205072105

Muhammad Al Waaqi Aviandi 2205072041

Putri Febriana Hutahaean 2205072077

Vebry Paulina Manik 2205072037

Prodi Perbankan Keuangan

Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri Medan

T.A 2022/2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan mini project ini dengan baik.
Kami berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan mini project ini dengan judul
“Pencatatan Persediaan pada Depot Air Minum isi Ulang Andy Water”. Makalah mini
project ini sebagai salah satu penugasan mata kuliah Akuntansi Manufaktur, Program Studi
Perbankan dan Keuangan.
Keberhasilan penulisan makalah ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini kami terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Nurlinda, S.E., A., M.Si., CA
2. Dan semua pihak yang membantu penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan atas kritik dan saran yang membangun dari pembaca, terutama kepada
Dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Manufaktur. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk kita semua.

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4
3. Tujuan ............................................................................................................................. 4
BAB II........................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5
1. Pengertian Persediaan ..................................................................................................... 5
2. Metode Pencatatan Persediaan ........................................................................................ 5
3. Sistem Pencatatan ........................................................................................................... 5
BAB III ...................................................................................................................................... 9
PENYELESAIAN...................................................................................................................... 9
BAB IV .................................................................................................................................... 14
PENUTUP................................................................................................................................ 14
KESIMPULAN .................................................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Akutansi persediaan mengacu pada proses pencatatan dan pelacakan kepemilikan,
jumlah, dan nilai barang yang dimiliki untuk dijual oleh bisnis. Akuntansi inventaris yang tepat
sangat penting untuk melaporkan status keuangan dan kinerja perusahaan secara akurat. Ini
melibatkan pemilihan metode untuk penilaian persediaan, seperti metode FIFO atau LIFO, dan
Weighted Average yang secara akurat melacak tingkat persediaan untuk menghindari
overstocking atau understocking. Dalam makalah ini, kita akan mengeksplorasi berbagai aspek
akuntansi persediaan, termasuk berbagai metode penilaian persediaan, tantangan yang dihadapi
oleh bisnis dalam mengelola persediaan, dan dampak persediaan pada laporan keuangan
perusahaan.
akuntansi persediaan memainkan peran penting dalam keberhasilan setiap perusahaan dagang,
terutama yang terlibat dalam penjualan air isi ulang. Manajemen tingkat inventaris yang efektif
dalam bisnis memastikan bahwa selalu tersedia stok yang cukup untuk memenuhi permintaan
pelanggan sambil meminimalkan gangguan biaya dan arus kas. Tulisan ini bertujuan untuk
mengkaji pentingnya akuntansi persediaan pada perusahaan dagang “Depot Isi Ulang Andy
Water”yang terlibat dalam penjualan produk air isi ulang. Ini akan mengeksplorasi teknik
pelacakan inventaris dan metode pengendalian biaya inventaris untuk mengoptimalkan
profitabilitas dan kepuasan pelanggan.

2. Rumusan Masalah
1. Ketidakefisienan pencatatan persediaan pada depot air isi ulang Andy Water.
2. Kurangnya sistem pelacakan dan peamantauan yang tepat menyebabkan tingkat inventaris
yang tidak akurat seringkali mengakibatkan kekurangan dan kelebihan stok.
3. Biaya tambahan dalam waktu dan biaya tambahan dalam penyimpanan akibat kurang nya
sistem pelacakan akuntansi pada persediaan.

3. Tujuan
1. Mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan kerangka kerja akuntansi persediaan
yang dapat memberikan informasi tingkat persediaan yang akurat dan dapat diandalkan.
2. Memungkinkan depot air isi ulang Andy Water untuk mengelola persediannya secara lebih
efektif.

4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Persediaan
Menurut PSAK No.14, Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual dan atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat. Persediaan adalah barang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa, Dalam
proses produksi untuk penjualan tersebut, Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk
digunakan proses produksi atau pemberian jasa (Sasongko, dkk, 2016:224)

2. Metode Pencatatan Persediaan


a. Metode Fifo

Menurut Reeve dan Wereen (2012:345), persediaan akhir berasal dari biaya paling akhir, yaitu
barang-barang yang dibeli paling akhir. Banyak perusahaan menjual barang berdasarkan urutan
yang sama dengan saat barang dibeli, terutama dilakukan untuk barang yang tidak tahan lama
dan barang yang modelnya sering berubah. Dalam metode FIFO, biaya dimasukan dalam harga
pokok penjualan dengan urutan yang sama saat biaya tersebut terjadi.

b. Metode Average

Menurut Reeve dan Wereen (2012:346), biaya persediaan perunit merupakan rata-rata biaya
pembelian. Rata-rata biaya unit pada setiap jenis barang dihitung pada setiap kali terjadi
transaksi pembelian. Menurut Kusnadi (2012:211), dalam metode ini setiap terjadi perubahan
baik kuantitas maupun harga yang disebabkan karena ada pembelian/pengeluaran barang selalu
ditetapkan harga rata-ratanya.

3. Sistem Pencatatan
a. Sistem Perfetual

Sistem perpetual, dimana persediaan barang dagang ditentukan dengan membuat catatan yang
berkelanjutan perihal kenaikan, penurunan, dan saldo persediaan barang dagang. Setiap kali
barang dagang dibeli, rekening persediaan meningkat, setiap kali barang dagang dijual,
rekening persediaan menurun. Sistem persediaan perpetual disebut juga dengan system
persediaan buku (Simamora, 2013:271)

5
b. Sistem Periodik

Dalam metode persediaan fisik, pencatatan dilakukan dari pembelian tambahan saja,
sedangkan buku berkurangnya persediaan karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu
persediaan (Mulyadi, 2013:556).Sistem periodic, dimana persediaan barang dagangan
ditentukan dengan menghitunng, menimbang, atau mengukur unsurunsur persediaan yang ada
di gudang. Sistem periodic menyesuaikan saldo persediaan hanya pada akhir periode akuntansi.
Rekening persediaan tidak terpengaruh oleh pembelian maupun penjualan persediaan selama
periode berjalan. Sistem periodic disebut juga dengan sistem persediaan fisik (Simamora,
2013:271)

Perhitungan fisik persediaan yang diharapkan oleh system persediaan periodic dilakukan
setahun sekali setiap akhir tahun. Akan tetapi, banyak perusahaan yang membutuhkan
informasi akurat mengenai tingkat persediaan untuk melindungi dari habisnya persediaan di
gudang dan membantu menyusun data keuangan bulanan atau tahun. Sebagai akibatknya,
banyak perusahaan menggunakan sistem persediaan perpetual yang dimodifikasi, dimana
hanya penurunan dan kenaikan kuantitas yang disimpan dalam catatan persediaan yang terinci.
Catatan ini hanya merupakan perangkat memorandum di luar system berpasangan yang
membantu menentukan tingkat persediaan pada suatu waktu tertentu.

Sebuah perusahaan sedikitnya melakukan perhitungan fisik setahun sekali. Apapun jenis
catatan persediaan yang digunakan atau berapa pun baiknya prosedur pencatatan pembelian
dan pesanan, namun selalu ada bahaya kesalahan dan kerugian. Kerusakan, kehilangan, ayat
jurnal tidak sesuai, kesalahan pencatatan pesanan dapat menyebabkan catatan persediaan
berbeda dengan persediaan actual. Jika terjadi terselisihan akan dibandingkan dengan catatan
persediaan yang lebih terperinci. Catatan ini harus dikoreksi jika berbeda dengan kuantitas
actual yang ada di tangan.

6
TRANSAKSI YANG TERJADI PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG ANDY
WATER BULAN APRIL 2023

Tanggal Keterangan Liter Harga/Liter Total


01-Apr-23 Persediaan Awal 700 150 105.000
01-Apr-23 Penjualan 180 250 45.000
02-Apr-23 Penjualan 300 250 75.000
02-Apr-23 Pembelian 1000 150 150.000
03-Apr-23 Penjualan 140 250 35.000
04-Apr-23 Penjualan 420 250 105.000
05-Apr-23 Pembelian 1000 150 150.000
05-Apr-23 Penjualan 160 250 40.000
06-Apr-23 Penjualan 500 250 125.000
07-Apr-23 Penjualan 380 250 95.000
08-Apr-23 Pembelian 750 150 112.500
08-Apr-23 Penjualan 100 250 100.000
09-Apr-23 Penjualan 120 250 155.000
10-Apr-23 Penjualan 220 250 55.000
11-Apr-23 Penjualan 240 250 85.000
12-Apr-23 Pembelian 1000 150 150.000
12-Apr-23 Penjualan 300 250 75.000
13-Apr-23 Penjualan 440 250 110.000
14-Apr-23 Pembelian 1000 150 150.000
14-Apr-23 Penjualan 540 250 135.000
15-Apr-23 Penjualan 200 250 50.000
16-Apr-23 Penjualan 340 250 85.000
17-Apr-23 Penjualan 160 250 115.000
18-Apr-23 Pembelian 750 150 112.500
18-Apr-23 Penjualan 100 250 25.000
19-Apr-23 Penjualan 200 250 50.000
20-Apr-23 Penjualan 180 250 45.000
21-Apr-23 Pembelian 1000 150 150.000
21-Apr-23 Penjualan 140 250 35.000
22-Apr-23 Penjualan 300 250 75.000
23-Apr-23 Penjualan 420 250 105.000
24-Apr-23 Pembelian 1000 150 150.000
24-Apr-23 Penjualan 140 250 35.000
25-Apr-23 Penjualan 200 250 50.000
26-Apr-23 Penjualan 150 250 37.500
27-Apr-23 Penjualan 750 150 112.500
27-Apr-23 Pembelian 800 150 120.000

7
28-Apr-23 Penjualan 90 250 47.500
29-Apr-23 Penjualan 130 250 32.500
30-Apr-23 Penjualan 100 250 25.000

Diminta : Dengan Menggunakan Sistem Perpetual dan Periodik

1. Hitunglah Persediaan Akhir menggunakan metode FIFO

2. Nilai Persediaan Akhir menggunakan metode FIFO

3. Laba Kotor menggunakan metode FIFO

8
BAB III
PENYELESAIAN
• Periodik

Pembelian
Harga/
Tanggal Keterangan Liter Total
Liter
01-Apr-23 Persediaan Awal 700 150 105.000
02-Apr-23 Pembelian 1000 150 150.000
05-Apr-23 Pembelian 1000 150 150.000
08-Apr-23 Pembelian 750 150 112.500
12-Apr-23 Pembelian 1000 150 150.000
14-Apr-23 Pembelian 1000 150 150.000
18-Apr-23 Pembelian 750 150 112.500
21-Apr-23 Pembelian 1000 150 150.000
24-Apr-23 Pembelian 1000 150 150.000
27-Apr-23 Pembelian 800 150 120.000
Jumlah 9000 1.350.000

Penjualan

Tanggal Keterangan Liter Harga/Liter Total


01-Apr-23 Penjualan 180 250 45.000
02-Apr-23 Penjualan 300 250 75.000
03-Apr-23 Penjualan 140 250 35.000
04-Apr-23 Penjualan 420 250 105.000
05-Apr-23 Penjualan 160 250 40.000
06-Apr-23 Penjualan 500 250 125.000
07-Apr-23 Penjualan 380 250 95.000
08-Apr-23 Penjualan 100 250 25.000
09-Apr-23 Penjualan 120 250 30.000
10-Apr-23 Penjualan 220 250 55.000
11-Apr-23 Penjualan 240 250 60.000
12-Apr-23 Penjualan 300 250 75.000
13-Apr-23 Penjualan 440 250 110.000
14-Apr-23 Penjualan 540 250 135.000
15-Apr-23 Penjualan 200 250 50.000
16-Apr-23 Penjualan 340 250 85.000
17-Apr-23 Penjualan 160 250 40.000

9
18-Apr-23 Penjualan 100 250 25.000
19-Apr-23 Penjualan 200 250 50.000
20-Apr-23 Penjualan 180 250 45.000
21-Apr-23 Penjualan 140 250 35.000
22-Apr-23 Penjualan 300 250 75.000
23-Apr-23 Penjualan 420 250 105.000
24-Apr-23 Penjualan 140 250 35.000
25-Apr-23 Penjualan 200 250 50.000
26-Apr-23 Penjualan 150 250 37.500
27-Apr-23 Penjualan 750 250 187.500
28-Apr-23 Penjualan 90 250 22.500
29-Apr-23 Penjualan 130 250 32.500
30-Apr-23 Penjualan 100 250 25.000
Jumlah 7640 1.910.000

Metode FIFO

1. Unit Persediaan akhir adalah = 9000 – 7640 = 1360


2. Nilai Persediaan Akhir = 1360 x 150 = Rp. 204.000

Harga Pokok Penjualan :


HPP = Barang untuk dijual – Persediaan Barang dagang akhir
HPP = 1.350.000 – 204.000 = 1.146.000

3. Laba Kotor
Laba Kotor : Penjualan – HPP = 1.910.000 – 1.146.000 = Rp. 764.000

10
• Perpetual

Pembelian HPP Persediaan


Date Harga/ Harga/ Harga/
Unit Total Unit Total Unit Total
Unit Unit Unit
01/04/2023 700 150 Rp 105.000
01/04/2023 180 150 Rp 27.000 520 150 Rp 78.000
02/04/2023 300 150 Rp 45.000 220 150 Rp 33.000
02/04/2023 1000 150 Rp 150.000 220 150 Rp 33.000
1000 150 Rp 150.000
03/04/2023 140 150 Rp 21.000 80 150 Rp 12.000
1000 150 Rp 150.000
04/04/2023 80 150 Rp 12.000 - - -
340 150 Rp 51.000 660 150 Rp 99.000
05/04/2023 1000 150 Rp 150.000 660 150 Rp 99.000
1000 150 Rp 150.000
05/04/2023 160 150 Rp 24.000 500 150 Rp 75.000
1000 150 Rp 150.000
06/04/2023 500 150 Rp 75.000 1000 150 Rp 150.000
07/04/2023 380 150 Rp 57.000 620 150 Rp 93.000
08/04/2023 750 150 Rp 112.500 620 150 Rp 93.000
750 150 Rp 112.500
08/04/2023 100 150 Rp 15.000 520 150 Rp 78.000
750 150 Rp 112.500
09/04/2023 120 150 Rp 18.000 400 150 Rp 60.000
750 150 Rp 112.500
10/04/2023 220 150 Rp 33.000 180 150 Rp 27.000
750 150 Rp 112.500
11/04/2023 180 150 Rp 27.000 - - -
60 150 Rp 9.000 690 150 Rp 103.500
12/04/2023 1000 150 Rp 150.000 690 150 Rp 103.500
1000 150 Rp 150.000
12/04/2023 300 150 Rp 45.000 390 150 Rp 58.500
1000 150 Rp 150.000
13/04/2023 390 150 Rp 58.500 - - -
50 150 Rp 7.500 950 150 Rp 142.500
14/04/2023 1000 150 Rp 150.000 950 150 Rp 142.500
1000 150 Rp 150.000
14/04/2023 540 150 Rp 81.000 410 150 Rp 61.500
1000 150 Rp 150.000
15/04/2023 200 150 Rp 30.000 210 150 Rp 31.500
1000 150 Rp 150.000
16/04/2023 210 150 Rp 31.500 - - -
130 150 Rp 19.500 870 150 Rp 130.500
17/04/2023 160 150 Rp 24.000 710 150 Rp 106.500

11
18/04/2023 750 150 Rp 112.500 710 150 Rp 106.500
750 150 Rp 112.500
18/04/2023 100 150 Rp 15.000 610 150 Rp 91.500
750 150 Rp 112.500
19/04/2023 200 150 Rp 30.000 410 150 Rp 61.500
750 150 Rp 112.500
20/04/2023 180 150 Rp 27.000 230 150 Rp 34.500
750 150 Rp 112.500
21/04/2023 1000 150 Rp 150.000 230 150 Rp 34.500
750 150 Rp 112.500
1000 150 Rp 150.000
21/04/2023 140 150 Rp 21.000 90 150 Rp 13.500
750 150 Rp 112.500
1000 150 Rp 150.000
22/04/2023 90 150 Rp 13.500 - - -
210 150 Rp 31.500 540 150 Rp 81.000
1000 150 Rp 150.000
23/04/2023 420 150 Rp 63.000 120 150 Rp 18.000
1000 150 Rp 150.000
24/04/2023 1000 150 Rp 150.000 120 150 Rp 18.000
1000 150 Rp 150.000
1000 150 Rp 150.000
24/04/2023 120 150 Rp 18.000 - - -
20 150 Rp 3.000 980 150 Rp 147.000
1000 150 Rp 150.000
25/04/2023 200 150 Rp 30.000 780 150 Rp 117.000
1000 150 Rp 150.000
26/04/2023 150 150 Rp 22.500 630 150 Rp 94.500
1000 150 Rp 150.000
27/04/2023 630 150 Rp 94.500 - - -
120 150 Rp 18.000 880 150 Rp 132.000
27/04/2023 800 150 Rp 120.000 800 150 Rp 120.000
800 150 Rp 120.000
28/04/2023 90 150 Rp 13.500 790 150 Rp 118.500
800 150 Rp 120.000
29/04/2023 130 150 Rp 19.500 660 150 Rp 99.000
800 150 Rp 120.000
30/04/2023 100 150 Rp 15.000 560 150 Rp 84.000
800 150 Rp 120.000
8300 Rp 1.245.000 7730 Rp 1.146.000 1360 150 Rp 204.000
• HPP : Rp 1.146.000
• Laba Kotor : Penjualan – HPP
: Rp 1.910.000 - Rp 1.146.000 = Rp 764.000
• Nilai Persediaan Akhir : Rp 204.000

12
Bukti Dokumentasi

13
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Tujuan utama dari perusahaan menyiapkan persediaan adalah untuk mempermudah
atau memperlancar operasional perusahaan baik produksi maupun penjualan. Sehingga apa
yang direncanakan dan ditargetkan dapat tercapai tanpa kendala yang disebabkan oleh
kurangnya suatu barang. Oleh karena itu, perlu bagi usaha dagang air isi ulang Andy Water
untuk dicatat persediaannya dengan sedemikian rupa agar catatan transaksi tersebut bisa
disusun rapi dan terstruktur.
Dari berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap depot air
minum andy water dapat diperoleh unit persediaan air minum isi ulang dengan metode Periodik
dan metode Perpetual dengan sistem FIFO adalah 1360 liter dengan nilai persediaan adalah
Rp. 204.000 dan laba kotor adalah Rp. 764.000.

14

Anda mungkin juga menyukai