Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEUANGAN

OLEH :

Kelompok 6

1. Ni Nyoman Chista Handayani (1902622010262/ 05)


2. Wayan Bunga Larasati (1902622010268/ 11)
3. Ni Putu Eka Wartini (1902622010273/ 16)
4. Ni Ketut Ayu Lindasari (1902622010290/ 23)
5. I.A Lidya Primadona (1902622010291/ 34)

Universitas Mahasaraswati Denpasar


Fakultas Ekonomi & Bisnis
Prodi Akuntansi
2019/2020

I. Laporan Keuangan

1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Secara umum laporan keuangan adalah berkas yang berisi pencatatan uang.
Maksudnya adalah laporan yang berisi segala macam transaksi yang melibatkan uang,
baik transaksi pembelian maupun penjualan dan kredit.Biasanya laporan ini dibuat dalam
periode tertentu. Penentuannya ditentukan oleh kebijakan perusahaan apakah dibuat setiap
bulan atau setiap satu tahun sekali. Terkadang perusahaan juga menggunakan keduanya.
Sedangkan analisis laporan keuangan adalah proses meninjau dan menganalisis laporan
keuangan perusahaan untuk membuat keputusan ekonomi yang lebih baik untuk
mendapatkan penghasilan di masa depan. Fungsi dari laporan keuangan adalah untuk
mengetahui cash flow serta keuntungan dan kerugian di dalam sebuah bisnis atau
perusahaan. Setelah dibuat, laporan keuangan tidak hanya dilihat dan dibiarkan begitu
saja. Melainkan harus dianalisis untuk mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan
kesehatan finansial perusahaan.

Pengertian Laporan Keuangan menurut Para Ahli yaitu:


1. Menurut buku Essentials of Financial Management karya Eugene F. Brigham
Dalam buku tersebut dituliskan bahwa: “Definis Laporan Keuangan perusahaan adalah
beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi penting juga
untuk memikirkan aset-aset nyata yang berada di balik angka-angka tersebut”.

Jika kita dapat memahami bagaimana dan mengapa akuntansi ada serta bagaimana
laporan keuangan digunakan. Kita akan dapat membayangkan dengan lebih baik apa
yang sedang terjadi dan mengapa informasi akuntansi memiliki arti yang begitu
penting.

2. Menurut buku Intermediate Accounting, karya Dr. Zaki Baridwan, Msc. Ak dosen


Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta

1
Dalam buku ini dituliskan bahwa: Pengertian Laporan Keuangan adalah ringkasan dari
suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keungan
yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

Buku ini juga menjelaskan bahwa laporan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan
untuk mempertanggungjawabkan pekerjaan yang dibebankan kepadanya oleh para
pemilik perusahaan.

1.2 Jenis- Jenis Laporan Keuangan


Adapun jenis-jenis laporan keuangan yaitu :
1.2.1 Laporan Laba Rugi (Statements of Profit or Loss) selama periode.
Laporan laba rugi adalah laporan yang merangkum pendapatan dan beban
perusahaan selama suatu periode akuntansi, misalnya satu kuartal atau satu tahun.
Laporan laba rugi menunjukan kemajuan keuangan perusahaan dan juga menjadi
penghubung dua neraca yang berurutan.
Jenis – Jenis Laba yaitu :
a. Laba Bruto
Definisi Laba Bruto adalah Laba yang diperoleh dari hasil perhitungan
Penjualan/ pendapatan dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan (HPP)
b. Laba Operasi
Definisi Laba Operasi adalah laba yang dihitung dari Laba Bruto dikurangi
dengan jumlah biaya operasi.
c. Laba Sebelum Pajak
Definisi Laba Sebelum Pajak adalah Laba yang diperoleh dari akumulasi Laba
Operasi dengan pendapatan (biaya) lain-lain. Laba ini juga dikenal laba bersih
sebelum pajak.
d. Laba Setelah Pajak
Definisi Laba Setelah Pajak adalah laba yang diperoleh dari perhitungan laba
sebelum pajak dikurangi dengan taksiran pajak penghasilan. Laba setelah pajak
dikenal juga dengan laba bersih setelah pajak.

2
e. Laba Ditahan Akhir Periode
Definisi laba ditahan akhir periode adalah laba yang diperoleh dari hasil
perhitungan laba setelah pajak ditambah laba ditahan awal periode, kemudian
dikurangi dengan koreksi laba ditahan.
Untuk memudahkan pemahaman mengenai jenis-jenis laba ini, perhatikan ilustrasi
berikut:

3
Elemen atau akun yang masuk dalam laporan laba rugi adalah:
1. Penjualan/pendapatan
2. Harga pokok penjualan (HPP)
3. Biaya-biaya
4. Bunga, tax, dan penyusutan

Contoh Laporan Laba Rugi


Perhatikan contoh berikut:

Pada tanggal 04 Januari 2018, Pak Budi mendirikan PT Manajemen Keuangan Network
yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa Akuntansi Keuangan, kursus & training
akuntansi, dan pajak dengan setoran modal awal sebesar Rp 80.000.000.

Aset dan kewajiban, serta pendapatan dan beban PT Manajemen Keuangan Network
selama periode tahun 2018 adalah sebagai berikut:
 Utang usaha = Rp 12.200.000
 Piutang usaha = Rp 31.350.000
 Kas = Rp 53.050.000
 Pendapatan honor = Rp 263.200.000
 Tanah = Rp 80.000.000
 Beban lain-lain = Rp 12.950.000
 Beban kantor = Rp 63.000.000
 Bahan habis pakai = Rp 3.350.000
 Beban gaji = Rp 131.700.000

Dari data-data tersebut, dapat dibuat laporan keuangan laba rugi sederhana untuk tahun
berjalan yang berakhir pada 31 Desember 2018, sebagai berikut:

4
I.2.2 Neraca / Laporan Posisi Keuangan (Statements of Financial Position )
Laporan neraca adalah suatu laporan yang menunjukkan keadaan keuangan
perusahaan pada waktu tertentu.
Komponen Laporan Neraca
1. Aset
a. Aset Lancar: kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan
b. Aset Tetap: tanah, bangunan, Mesin
2. Kewajiban / Utang
a. Kewajiban Lancar / Utang jangka pendek: upah & pajak yang masih harus
dibayar, utang usaha, wesel tagih
b. Kewajiban jangka panjang
3. Modal / Ekuitas
a. Saham biasa
b. Laba ditahan

5
Contoh Laporan Neraca

1.2.3.Laporan Perubahan Modal/Ekuitas


 Pengertian Laporan Perubahan Ekuitas / Modal menurut Para Ahli adalah
laporan keuangan yang menyajikan perubahan dalam modal / ekuitas pemilik
usaha untuk suatu periode tertentu, yang menunjukan sebab-sebab perubahan
modal dari jumlah pada awal periode menjadi jumlah pada akhir periode. 

Cara Membuat Laporan Perubahan Modal

Dengan menggunakan data-data dari PT Manajemen Keuangan Network seperti


pada contoh pembuatan Laporan Laba Rugi di atas, dengan tambahan data sebagai
berikut:

 Pak Budi melakukan investasi tambahan sebesar Rp 50.000.000 selama periode


berjalan.
 Pak Budi juga menarik uang sebesar Rp 30.000.000 untuk keperluan pribadi.

6
Maka sekarang kita buat laporan perubahan modal step-by-step sebagai berikut:
Cara sederhananya hampir sama seperti membuat laporan laba rugi dan neraca,
yakni kita hitung saldo tiap elemen, kemudian sajikan sesusai format laporan.

1.2.4 Laporan Arus Kas (Statements of Cash Flows)


Definisi menurut para ahli, Laporan Arus Kas adalah laporan yang
menyajikan dampak aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan suatu perusahaan
pada arus kas sepanjang periode akuntansi. Pengertian yang disampaikan oleh ahli
akuntansi lain, bahwa laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi
relevan tentang peneiman dan pengeluaran kas sutau perusahaan selama satu
periode.

Cara Membuat Laporan Arus Kas

Untuk membuat laporan arus kas, sebagai contoh masih menggunakan studi
kas PT Manajemen Keuangan Network, seperti untuk membuat laporan laba rugi,
neraca, dan laporan perubahan modal.

7
Untuk memudahkan dalam pembuatan dan menyiapkan laporan arus kas, maka
kita membuat ringkasan arus kas untuk kas PT Manajemen Keuangan Network
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 sebagai berikut:

Saldo kas per 04 Januari 2018 adalah Rp 72.050.000

Dari data-data tersebut, maka kita dapat membuat laporan arus kas PT
Manajemen Keuangan Network untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2018 sebagai berikut:

8
1.2.5 Catatan Atas Laporan Keuangan 
Pembahasan materi tentang catatan laporan keuangan (dalam bahasa
Inggris: notes to the financial statements). Pengertian catatan atas laporan
keuangan adalah bagian dari laporan keuangan yang menyajikan informasi
tambahan atas pos-pos dalam:
a. Laporan posisi keuangan / neraca
b. Laporan laba rugi komprehensif
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan arus kas.

Cara Membuat Catatan atas Laporan Keuangan


a. Catatan laporan keuangan biasanya disajikan setelah neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas, dengan urutan sebagai
berikut:

b. Gambaran umum perusahaan


c. Dasar penyusunan laporan keuangan dan ikhtisar kebijakan akuntansi
signifikan yang diterapkan
d. Informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam neraca, laporan laba
rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, sesuai
dengan urutan penyajian laporan dan penyajian masing-masing pos.
e. Pengungkapan lainnya yang antara lain meliputi:
1. Informasi yang dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
yang tidak disajikan manapun dalam laporan keuangan.
2. Informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan
keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan
keuangan.

9
Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

Perhatikan contoh CALK Perusahaan Manufaktur – Sari Roti berikut:

10
1.3 Laporan Keuangan Common-Size (Persentase Per-Komponen)
Analisis common-size ialah analisis yang disusun dengan menghitung tiap-tiap
rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk
laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Laporan keuangan dalam persentase
per-komponen (Common-size statement) menyatakan masing-masing posnya dalam satuan
persen atas dasar total kelompoknya, cara penyusunan laporan keuangan ini disebut teknik
analisis common-size dan termasuk metode analisis vertikal.

    
Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size statement) dapat
memberikan informasi sebagai berikut: 

1. Komposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang posisi


relatif aktiva lancar terhadap aktiva tak lancar. 
2. Struktur modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi
relatif utang perusahaan terhadap modal sendiri.

Apabila Neraca dalam persentase per-komponen disusun secara komparatif


(misalnya dua tahun berturut-turut), dapat memberikan informasi mengenai perubahan
komposisi, baik komposisi investasi maupun struktur modal. Laporan laba-rugi yang disusun
dalam persentase per-komponen (Common-size percentage) dapat menggambarkan
distribusi/alokasi setiap Rp 1,00 penjualan kepada masing-masing elemen biaya dan laba.
Apabila disusun secara komparatif, dapat menggambarkan perubahan distribusi tersebut.

11
Contoh Analisis Common-Size:

PT. BAGAS PERKASA JAYA


Neraca Komparatif dalam Persentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009 dan 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)
31 Desember Common-Size (%)
NERACA

2009 2010 2009 2010

AKTIVA

Aktiva Lancar

   Kas  Rp  1.300  Rp  1.200 9,29 7,50

   Piutang Dagang  Rp  1.200  Rp  1.000 8,57 6,25

   Persediaan Rp  2.200  Rp  2.600 15,71 16,25

   Total Aktiva
Lancar  Rp  4.700  Rp  4.800 33,57 30,00

Aktiva Tetap

   Tanah  Rp  2.300  Rp  3.700 16,43 23,13

   Gedung  Rp  4.000  Rp  4.000 28,57 25,00

   Mesin  Rp  4.000  Rp  5.000 28,57 31,25

   Akumulasi
Depresiasi Rp(1.000)  Rp(1.500) (7,14) (9,38)

   Total Aktiva Tetap  Rp  9.300  Rp11.200 66,43 70,00

Total Aktiva  Rp14.000  Rp16.000 100% 100%

PASIVA (UTANG &


MODAL)

Utang Lancar  Rp  2.500  Rp  2.200 17,86 13,75

Utang Jangka
Panjang  Rp  4.500  Rp  6.000 32,14 37,50

Modal  Rp  7.000  Rp  7.800 50,00 48,75

Total Utang & Modal  Rp14.000  Rp16.000 100% 100%

12
Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos di dalam neraca
dikategorikan menjadi dua, yaitu aktiva dan pasiva. Masing-masing kategori ini (total aktiva
dan total pasiva) dinyatakan sebesar 100%, sedangkan masing-masing pos yang termasuk
pada masing-masing kategori dinyatakan dalam persentase atas dasar total aktiva atau pasiva
(kategori).

% Kas = (Saldo Kas/Total Aktiva) x 100% = (Rp 1.300/Rp 14.000) x 100% = 9,92%

⇒ Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.

Dari neraca yang disusun dalam persentase per-komponen tersebut, tampak bahwa selama
dua tahun, telah terjadi perubahan pada komposisi, baik aktiva (misalnya kas, persediaan)
maupun pasiva (misalnya utang jangka panjang).

PT. BAGAS PERKASA JAYA


Laporan Laba-Rugi Komparatif dalam Persentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009 dan 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)

Tahun Common-Size (%)


LABA-RUGI
2009 2010 2009 2010

Penghasilan  Rp  150.000  Rp  200.000 100% 100%

Harga Pokok Penjualan  Rp  (50.000)  Rp (60.000) (33,33) (30,00)

Laba Kotor  Rp  100.000  Rp  140.000 66,67 70,00

Biaya Pemasaran  Rp  (25.000)  Rp (34.000) (16,67) (17,00)

Biaya Administrasi  Rp  (20.000)  Rp (28.000) (13,33) (14,00)

Biaya Bunga  Rp  (10.000)  Rp (14.000) (6,67) (7,00)

Laba Sebelum Pajak  Rp    45.000  Rp    64.000 30,00 32,00

Pajak (15%)  Rp    (6.750)  Rp   (9.600) (4,50) (4,80)

Laba Bersih  Rp    38.250  Rp    54.400 25,50 27,20

Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos dalam perhitungan laba-


rugi yang dinyatakan dalam persentase per-komponen atas dasar total penghasilan (total
penghasilan dinyatakan sebesar 100%).

13
% Harga Pokok Penjualan = (Saldo Harga Pokok Penjualan/Total Penghasilan) x 100%

                                       = Rp 60.000/Rp 200.000 x 100%

                                       = 30%

⇒ Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.

Dari perhitungan laba-rugi, tampak bahwa distribusi setiap Rp 1,00 penjualan kepada
harga pokok penjualan misalnya mengalami penurunan, meskipun distribusi untuk biaya
lainnya (pemasaran, administrasi, dan bunga), secara total mengalami kenaikan.

1.4 Laporan Keuangan Indeks

Pengertian Analisis indeks merupakan salah satu metode analisis laporan keuangan
untuk mengetahui kecenderungan atau tendensi keadaan keuangan suatu perusahaan apakah
naik, turun atau tetap.
Untuk melihat trend tersebut di gunakan angka indeks 100, angka indeks 100 adalah
untuk tahun dasar tidak selamanya tahun awal melainkan tahun yang di anggap resprentive
Tahapan prosedur analisis:
 Review data laporan keuangan
 Menghitung
 Membandingkan/mengukur
 Menginterpretasi
 Solusi

Cara penyusunan laporan dengan indeks :

a. Menentukan tahun dasar, yaitu tahun yang dianggap normal


b. Menentukan angka indeks 100 pada tahun dasar untuk masing-masing pos dalam tahun
dasar
c. Pos-pos dari periode laporan yang dianalisis dibandingkan dengan pos-pos yang sama
dalam laporan keuangan dasar

14
d. Pada umumnya, tidak semua pos-pos neraca dan laporan laba rugi dari beberapa periode
dihitung, Intinya Analisis index merupakan analisis horizontal terhadap laporan keuangan
komperatif. Analisis index merubah semua angka dalam laporan pada tahun dasar menjadi
100%

Metode Indeks

Metode ini dihitung dengan indeks dan digunakan untuk mengkonversikan angka-
angka laporan keuangan. Biasanya ditetapkan tahun dasar yang diberi indeks 100. Untuk
menghitung indeks maka digunakan rumus sebagai berikut:

Indeks X = Angka lapran keungan X x 100%


Angka Dasar

Contoh Perhitungan Dalam Laba Rugi

PT. MAHARANI FAEREL


Laba rugi
Per 31 Desember (2011,2012,2013,2014)

Periode Analisa Trend


Komponen Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Laporan laba rugi 2011 2012 2013 2014 2012 2013 2014
Penjualan 12.000 10.000 9.000 8.000 83% 75% 67%

Contoh menghitung Penjualan Tahun 2012

Indeks X = Angla
Laporan X x 100%
Angka Dasar
Indeks Penjualan 2012 = 10.000 x 100 = 83%
12.000

Indeks Penjualan 2013 = 9.000 x 100 = 75%


12.000

Daftar Pustaka

15
https://accurate.id/akuntansi/pengertian-laporan-keuangan-contoh-dan-fungsinya/

https://www.jurnal.id/id/blog/analisis-laporan-keuangan-dan-jenisnya/

https://manajemenkeuangan.net/laporan-keuangan/

https://manajemenkeuangan.net/catatan-atas-laporan-keuangan/

http://nofiandesta.blogspot.com/2014/04/analisis-common-size.html
https://www.slideshare.net/ventilunaa/mankeu#:~:text=33.%20Pengertian%20Analisis
%20indeks%20merupakan,apakah%20naik%2C%20turun%20atau%20tetap
https://www.youtube.com/watch?v=d7c9gsfwsUc

16

Anda mungkin juga menyukai