Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS PEMILIHAN SAHAM

PT.SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK

DAN

PT. MEDIA NUSANTARA CITRA TBK

OLEH :

GUSTI NGURAH PUTU PRAMANA PUTRA

2002622010368 / 27

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas dan berkat rahmat-Nya
yang masih bisa kami rasakan sampai saat ini, sehingga kami di mudahkan dalam setiap langkah
terutama dalam penyusunan Makalah Analisis Saham ini.

Adapun makalah ini dibuat agar para pembaca dapat mengetahui bagaimana peluang,
tantangan dan strategi menganalisis sebuah saham serta dapat memperluas pengetahuan para
pembaca mengenai makalah ini. Makalah ini juga berperan penting terhadap para mahasiswa
terutama mahasiswa fakultas ekonomi, karena dapat mewujudkan keingintahuan mahasiswa
mengenai seputar saham dan portofolio.

Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan banyak masukan
dan sumber – sumber yang ada, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Demikianlah
yang dapat kami sampaikan, dan kami menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh sebab itu, kami memohon masukan dari segala pihak untuk lebih
menyempurnakan makalah ini. Sehingga lebih bermanfaat bagi sekalian. Akhir kata, kami
mengucapkan terima kasih.

Badung, 17 Agustus 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampu……………………………………………………………………….…….….i
Kata Pengantar.....................................................................................................................…...ii
Daftar Isi..............................................................................................................................…..iii
BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

1.1 Latar belakang.............................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................................................6

2.1 Profil Saham Yang Dianalisis.....................................................................................6


2.2 Sejarah Perusahaan yang dianalisis.............................................................................7
2.3 Analisis Fundamental Perusahaan...............................................................................9
2.4 Analisis market/Pasar dari Perusahaan yang dianalisis.............................................14
2.5 Analisis Trendline Saham Perusahaan......................................................................17
2.6 Kesimpulan................................................................................................................19
BAB III.....................................................................................................................................21

PENUTUP................................................................................................................................21

3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................21
3.2 SARAN......................................................................................................................21

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Saham merupakan salah satu instrumen keuangan jangka panjang yang
diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda
penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau
perseroan terbatas (Darmadji dan Fakhruddin, 2001:5). Selembar kertas yang berisi
mengenai bukti kepemilikan atas perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut
merupakan wujud dari saham. Posisi permintaan dan
penawaran atas saham yang ada di pasar modal Indonesia, membuat saham memiliki
harga untuk diperjualbelikan. Semakin tinggi tingkat permintaan dan penawaran terhadap
lembar saham, maka harga saham pun akan tinggi dan juga sebaliknya. Dalam analisis
pergerakan harga saham terdapat analisis fundamental dimana mencakup aspek ekonomi,
aspek industri, dan aspek perusahaan.
Menurut Harianto dan Sudono (1998:475), analisis terhadap aspek perusahaan penting
untuk dilakukan oleh investor, karena analisis perusahaan ini menyangkut penilaian
keadaan keuangan perusahaan, dimana dapat dilihat pendapatan atau laba yang diperoleh
perusahaan. Apabila pendapatan atau laba yang diperoleh perusahaan tinggi, hal ini akan
dapat membuat harga saham juga tinggi (Harianto dan Sudono, 1998:476). Tingginya
pendapatan atau laba yang diperoleh perusahaan membuat kepercayaan investor terhadap
perusahaan akan pengembalian yang diharapkan investor. Kepercayaan investor inilah
yang akan memberikan keputusan investasi untuk membeli saham perusahaan tersebut.
Tingkat pembelian saham perusahaan merupakan permintaan yang nantinya akan
mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut. Namun, dalam menilai harga saham
para investor tidak hanya melihat dari dalam perusahaannya saja, tetapi faktor lain seperti
tingkat suku bunga juga perlu dipertimbangkan. Tingkat suku bunga memberikan pilihan
bagi investor untuk menanamkan modal mereka. Jika tingkat suku bunga tinggi maka
investor akan menyimpan modal mereka di bank. Sedangkan, apabila tingkat suku bunga
rendah investor akan menanamkan modal mereka di pasar modal dengan harapan
pengembalian yang tinggi meski dengan resiko yang tinggi pula. Investasi akan
memberikan hasil jika hal tersebut dilakukan dalam kurun waktu yang panjang. Investor
dapat menilai bagaimana kinerja perusahaan melalui laporan keuangan perusahaan,

4
maupun faktor eksternal perusahaan seperti tingkat suku bunga untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap harga saham sebagai landasan para investor dalam berinvestasi

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana profil perusahaan yang dianalisis?
2. Bagaimana sejarah awal perusahaan serta awal melantai di bursa efek?
3. Bagaimana analisis fundamental terhadap perusahaan?
4. Bagaimana analisis market terhadap perusahaan?
5. Bagaimana analisis trendline terhadap keadaan saham perusahaan di bursa efek?
6. Apa kesimpulan anda terhadap saham tersebut setelah dianalisis?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian yang dilakukan ini memiliki tujuan penelitian yang disesuaikan
dengan rumusan masalah yang ada. Tujuan penelitian yang dilakukan yaitu:
1. Untuk mengetahui dan menganalisa suatu perusahaan yang ada di bursa efek baik dari
segi fundamental,market serta trendline nya.
2. Untuk mengetahui apakah saham tersebut layak dibeli atau tidak setelah adanya
analisis yang dilakukan

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi penulis :
Manfaat dari penelitian ini bagi peneliti adalah untuk mengetahui bagaimana keadaan
perusahaan ini apakah saham yang diperjual belikan layak untuk dijadikan investasi
atau tidak
2. Bagi Kalangan Akademisi :
Penelitian ini mampu memperkaya wawasan serta berguna bagi pengembangan
penelitian selanjutnya.
3. Bagi investor atau calon investor :
Penelitian ini juga berguna bagi pihak eksternal dan internal perusahaan untuk
mengetahui analisis dari perusahaan ini dalam mempertimbangkan untuk
membeli/berinvestasi di saham perusahaan ini serta bagaimana tanggapan tentang
prospek kedepan dari saham ini.

1.5

5
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Profil Saham Yang Dianalisis
a. PT. Siloam International Hospitals Tbk
Siloam Hospitals Group (Siloam) adalah jaringan rumah sakit swasta yang
terdepan di Indonesia dan telah menjadi benchmark (nilai standar) pada pelayanan
kesehatan berkualitas di Indonesia. Tim medis Siloam terdiri dari 2.700 dokter
umum dan dokter spesialis, serta 10.000 perawat dan staf pendukung lainnya dan
telah melayani hampir 2 juta pasien setiap tahunnya.
Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan medis berkelas dunia bagi semua
kalangan masyarakat di Indonesia, strategi bisnis Siloam yang berdasarkan pada
economies of scale (prinsip skala ekonomis) memungkinkan setiap unit rumah
sakitnya untuk beroperasi dengan biaya yang lebih rendah. Dengan demikian, visi
perusahaan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan berkualitas internasional di
Indonesia yang dilandasi dengan belas kasih ilahi dapat menjadi platform bagi
Siloam untuk meresponi transformasi sosial yang dinamis di Indonesia.
b. PT. Media Nusantara Citra Tbk

PT Media Nusantara Citra Tbk merupakan sebuah perusahaan yang bergerak


dalam bidang media yang berpusat di Jakarta, Indonesia, didirikan pada tahun
1997. Perusahaan yang dipimpin oleh Hary Tanoesoedibjo ini  memiliki bisnis inti
di content dan kepemilikan serta pengoperasian 3 dari 10 TV Free-To-Air
nasional di Indonesia. MNC  memiliki 3 TV Free-To-Air (FTA) – RCTI, MNCTV
dan GlobalTV – serta channel-channel yang diproduksi oleh MNC yang disiarkan
di TV Berlangganan. Saat ini MNC juga memiliki basis media dan usaha lainnya
yang bertujuan untuk mendukung bisnis inti MNC. Bisnis pendukung tersebut
terdiri dari radio, media cetak, talent management dan rumah produksi. MNC
didirikan pada tanggal 17 Juni 1997 dan merupakan perusahaan publik yang
sahamnya telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 22 Juni 2007
dengan kode saham MNCN. Dengan visinya untuk menjadi grup media dan
multimedia yang terintegrasi, dengan fokus pada penyiaran televisi dan konten
berkualitas yang disiarkan melalui teknologi yang tepat untuk memenuhi
kebutuhan pasar, telah mendorong RCTI untuk memberikan  konsep hiburan

6
keluarga terlengkap dan menjadi sumber berita dan informasi terpercaya di
Indonesia.

2.2 Sejarah Perusahaan yang dianalisis


a. PT.Siloam International Hospitals Tbk
Siloam International Hospitals Tbk (Siloam Hospitals) (SILO) didirikan
tanggal 03 Agustus 1996 dengan nama PT Sentralindo Wirasta dan memulai
kegiatan komersial pada tahun 2010 setelah restrukturisasi unit-unit rumah sakit
dari Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Kantor pusat Siloam Hospitals beralamat di
Gedung Fakultas Kedokteran UPH Lt.32. Jl. Boulevard Jend.Sudirman No.15,
Tangerang, Banten 15810 – Indonesia.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Siloam International
Hospitals Tbk (31-Mar-2022), yaitu PT Megapratama Karya Persada (induk
usaha) (46,86%) dan Prime Health Company Limited (26,18%). Adapun induk
terakhir Siloam Hospitals adalah Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
Pihak pengendali dan pemilik manfaat sebenarnya (ultimate beneficial owner)
Lippo Karawaci Tbk adalah James Tjahaja Riady.Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SILO adalah dalam bidang pelayanan
kesehatan masyarakat, termasuk mendirikan dan mengelola rumah sakit,
poliklinik, sarana dan pra sarana penunjang kesehatan, menyelenggarakan
pelayanan dan penyelenggaraan kesehatan serta menyelenggarakan jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat. Kegiatan utama SILO adalah bergerak dalam
bidang pelayanan kesehatan masyarakat dengan mendirikan dan mengelola rumah
sakit yang telah memiliki kapasitas 3.623 tempat tidur dengan 2.619 dokter
spesialis dan gigi dan 669 dokter umum.
Pada tanggal 02 September 2013, SILO memperoleh pernyataan efektif dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham SILO (IPO) kepada masyarakat sebanyak 156.100.000 dengan nilai
nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp9.000,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
12 September 2013.

7
b. PT.Media Nusantara Citra Tbk

Pada awal sejarahnya, perusahaan ini dimulai dengan beroperasinya RCTI


sebagai televisi swasta nasional pertama di Indonesia. RCTI kemudian menjadi
unit bisnis utama TV nasional FTA bagi MNC setelah diakuisisi oleh MNC pada
tahun 2004. Pada tahun 1991, MNCTV (dulunya TPI) beroperasi sebagai stasiun
TV swasta nasional ketiga di Indonesia. Enam tahun kemudian berdirilah MNC
sebagai  perusahaan induk media yang pada tahun 2011 mengakuisisi saham
GlobalTV. Setahun kemudian, MNC meluncurkan Global TV dengan format baru
melalui siaran eksklusif program-program MTV Asia selama 24 jam. Pada tahun
2004, MNC melakukan strategi untuk fokus membangun pustaka konten melalui
produksi sendiri (in-house) dan akuisisi program. MNC berkomitmen untuk
mengembangkan pustaka konten melalui investasi berkelanjutan. GlobalTV
sepenuhnya dimiliki oleh MNC pada tahun 2005. Global TV mengganti
formatnya dari hanya menyiarkan program MTV kemudian memperluas
cakupannya untuk pangsa pasar anak muda dan keluarga. Pada tahun yang sama,
MNC mengakuisisi MNI Global, perusahaan yang menerbitkan tabloid mingguan
infotainment, Genie. PT MNC Networks diluncurkan dengan menyiarkan empat
format radio yaitu SINDO Radio (d/h Trijaya FM), Radio Dangdut Indonesia, V-
Radio and Global Radio. MNC Networks merupakan jaringan radio terbesar di
Indonesia. Juga, PT Media Nusantara Informasi (MNI) meluncurkan koran
Seputar Indonesia. 

Setahun kemudian, MNC melakukan banyak langkah dalam pengembangan


usahanya. Usaha ini ada di bidang Jasa Nilai Tambah untuk pemirsa TV (SMS
Call TV, dan jaminan obligasi kepada investor internasional dengan nilai nominal
US$168 juta. Tidak hanya itu, MNC yang telah memperoleh kesepakatan
eksklusif dengan VH-1, mulai menyiarkan program anak-anak Nickelodeon,
selama delapan jam setiap hari di saluran Global TV. MNC News dan MNC
Entertainment diluncurkan yang merupakan 2 channel baru yang di produksi
keseluruhannya oleh Bisnis Konten MNC untuk ditayangkan di pay TV.

Sejak tahun 2008, MNC dapat dilihat dari luar negeri dengan diluncurkannya
MNC The Indonesian Channel (sekarang disebut dengan MNC International).
Pada tahun 2009, MNC dan enam perusahaan media terkemuka di Asia Tenggara
8
membentuk SMART Alliance, merupakan komunitas perusahaan media yang
bergabung untuk menciptakan dan memberikan keuntungan komersil bagi para
anggotanya. Pada tahun tersebut, MNC juga melakukan perubahan nama kantor
dari “Menara Kebon Sirih” menjadi “MNC Tower”.

Pada tanggal 13 Juni 2007, MNCN memperoleh pernyataan efektif dari


Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MNCN (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 4.125.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per
saham dengan harga penawaran Rp900,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 22 Juni 2007.

2.3 Analisis Fundamental Perusahaan


a. PT. Siloam International Hospitals Tbk
 Net Profit Margin

Dilihat dari grafik net profit margin dari tahun 2018 sampai dengan
2022, dimana PT. Siloam International Hospitals Tbk mulai mengalami
peningkatan profit sejak 2019 dan puncaknya pada tahun 2021 dimana
mencapai 600 milyar rupiah meski di tahun 2020 sedang mengalami pandemi
tetapi Perusahaan ini bisa tetap stabil mendapatkan profit. Namun di 2021
menjelang 2022 mengalami sedikit penurun ke 400 milyar rupiah.

 Asset

9
Dilihat dari tabel asset diatas, dapat disimpulkan bahwa pergerakan
asset milik PT.Siloam International Hospitals Tbk cukup signifikan dan
meningkat setiap tahunnya dimulai 2020 walaupun saat itu wabah pandemic
sudah mulai menyerang Indonesia tapi pergerakan asset cukup stabil.
 Return On Asset (ROA)

Dilihat pada tabel ROA Perusahaan, ditemukan bahwa tahun 2019


Perusahaan ini sempat kurang efektif dalam mengelola asset yang dimiliki
untuk menghasilkan laba. Namun semenjak 2020 PT. Siloam International
Hospitals Tbk, sudah semakin efektif dalam pengelolaan asset yang dimiliki
dimana di tahun 2021 mengalami oeningkatan pesat walaupun di 2020
mengalami sedikit penuarunan persentase dari 7,25% ke 4,18%.

10
 Return On Equity (ROE)

Pada tabel ROE perusahaan dari tahun ke tahun, dilihat bahwa pada
tahun 2019 PT. Siloam International Hospitals Tbk sempat kurang mampu
mengelola modal yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Namun semenjak
tahun 2020 sampai 2021 sudah menunjukan perkembangan dalam pengelolaan
modal yang baik meski di 2022 sedikit mengalami penurunan persentase.

 Earning Per Share

Earning per share yang dimiliki PT. Siloam International Hospitals


mulai berkembang di tahun 2020 dan terus mengalami peningkatan yang
signifikan ke tahun 2021. Namun di tahun 2022 sedikit mengalami penurunan
yang dimana awalnya pada tahun 2021 sebesar 421 menurun ke 31.

b. PT. Media Nusantara Citra Tbk


 Net Profit Margin

11
Terlihat pada tabel net profit dari tahun 2018 sampai 2022 cukup
mengalami peningkatan dan pertumbuhan yang baik. Meskipun di 2020
mengalami penurunan dari tahun 2019 karena mungkin efek pandemic, tapi
mereka berhasil meningkatkan net profit di tahun berikutnya dan terus
meningkatkan ke tahun berikutnya lagi.

 Asset

Terlihat pada tabel asset diatas, pergerakan nilai asset PT.Media


Nusantara Citra Tbk terus meningkat setiap tahunnya. Berarti manajemen
keuangan yang dilakukan sangat baik karena meski terjadi pandemic nilai
asset tidak mengalami penurunan dari tahun sebelumnya,bahkan meningkat
sedikit demi sedikit setiap tahunnya.

12
 Return On Asset (ROA)

Pada tabel ROA diatas, PT.Media Nusantara Citra Tbk tidak pernah
mengalami nilai ROA yang negative yang berarti semenjak tahun 2018
perusahaan ini sudah efektif dalam mengelola asset yang dimiliki. Meskipun
di 2020 nilai ROA menurun dari tahun sebelumnya.
 Return On Equity (ROE)

Pada tabel ROE diatas, sejak tahun 2018 PT ini selalu menunjukan
ROE yang positif dan tidak pernah sampai Negatif yang berarti PT.Media
Nusantara Citra Tbk menunjukan bahwa perusahaan ini mampu mengelola
modal yang dimiliki untuk menghasilkan laba lebih. Meskipun ada fase-fase
dimana nilai ROE mengalami penurunan.

13
 Earning Per Share (EPS)

Dari tabel earning per share ini, nilai EPS sendiri cukup stabil dan
terdapat pertumbuhan setiap tahunnya yang jika semakin tinggi nilai EPS
maka semakin baik perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba per lembar
sahamnya. Dimana laba per lembar saham untuk tahun 2022 adalah RP.165.

2.4 Analisis market/Pasar dari Perusahaan yang dianalisis


a. PT.Siloam International Hospitals Tbk

Dari berita yang dikutip dari bisnis.com. dilihat bahwa PT. Siloam
International Hospitals Tbk berusaha melakukan stock split dengan maksud
dan harapan bahwa memberi kesempatan nantinya untuk membagikan
kesejahteraan perusahaan kepada lebih banyak investor.

14
Didukung juga dengan berita pada web Kontan.co.id, dimana siloam
selalu berusaha meningkatkan pelayanannya dalam bidang Kesehatan guna
memberi pelayanan kepada masyarakat. Dimana siloam berencana
membangun lebih banyak rumah sakit di setiap daerah.
Dilansir dari CNBC Indonesia :

Emiten rumah sakit Grup Lippo, PT Siloam International Hospitals


Tbk (SILO) membukukan laba bersih sebesar Rp 674,12 miliar sepanjang
2021. Laba yang diperoleh SILO meningkat 480,3% secara tahunan
dibandingkan dengan perolehan perusahaan pada 2020 sebesar Rp 116,16
miliar. Sepanjang 2021, pendapatan perusahaan mencapai Rp 9,38 triliun atau
tumbuh 31,95% secara tahunan dibandingkan dengan posisi per 2020 yakni
Rp 7,11 triliun. Pendapatan SILO meningkat banyak dari pos produk/jasa non-
spesialis yang naik nilainya dari Rp 5,76 triliun pada 2020 menjadi Rp 7,64
triliun per 2021. Kemudian, pendapatan atas produk/jasa spesialis perusahaan
juga tumbuh dari Rp 1,35 triliun menjadi Rp 1,74 triliun pada 2021. Pada

15
periode yang sama, nilai aset SILO naik dari Rp 8,43 triliun pada 2020
menjadi Rp 9,30 triliun per 2021. Liabilitas perusahaan nilainya bertambah
dari Rp 2,41 triliun pada 2020 menjadi Rp 2,78 triliun pada 2021.

Didukung juga dengan berita dari Liputan6.com

b. PT. Media Nusantara Citra Tbk

Dari berita berita yang ada, dikabarkan akan adanya merger antara PT.
Global Mediacom Tbk dengan PT. Media Nusantara Citra Tbk dimana dengan
adanya ini maka proyeksi bisnis saham ini akan semakin luas dan bisa saja
nantinya akan meningkat pesat. Didukung juga trendline saham MNCN yang
meguat sedikit demi sedikit.

16
Dilansir dari www.bisnis.com , sekuritas-sekuritas masih menempatkan
saham MNCN sebagai rekomendasi beli karena perusahaan yang bergerak di
bidang yang bagus yaitu media digital. Media digital sendiri akan selalu
dibutuhkan dan selalu berkembang seiring perkembangan zaman nantinya.

2.5 Analisis Trendline Saham Perusahaan


a. PT.Siloam International Hospitals Tbk
Grafik dari awal melantai di bursa efek :

Sesuai dengan trendline saham PT. Siloam International Hospitals Tbk


selama melantai di dunia pasar modal, dimana mereka pertama kali
mengeluarkan saham di harga 1.000an per lembar sahamnya, dengan
pergerakan saham mereka yang awalnya cukup pesat mengalami uptrend
sampai dengan di tahun 2019 mereka mengalami downtrend. Seiring waktu
saham siloam mengalami gainers sedikit demi sedikit di tahun 2020 dan terus
mengalami fase naik turun sesuai dengan keadaan ekonomi dunia. Jika
disimpulkan selama saham ini mulai masuk ke dunia pasar modal dapat
dikatan pergerakan saham SILO ini di fase sideways.

Grafik 6 bulan terakhir :

17
Dilihat dari trendline selama 6 bulan terakhir, saham SILO sempat di
fase uptrend dan downtrend. Puncak down trend mereka pada bulan maret
dengan harga saham perlembarnya Rp.900 dan fase uptrend mereka di bulan
April dengan harga saham perlembarnya mencapai Rp. 1.245. Dapat dikatakan
saham ini sedang di fase menuju uptrend dimana 2 bulan belakangan saham
SILO sedikit demi sedikit mengalami gainers.
b. PT. Media Nusantara Citra Tbk
Grafik dari awal melantai :

Pada grafik saham diatas selama melantai di bursa efek, dapat dikatakan
saham ini sempat mengalami uptrend pada tahun 2013 dengan harga per
lembar sahamnya hampir mencapai Rp.4000. Jika disimpulkan, dapat
dikatakan saham ini mengalami sideways dengan harga sahamnya sekarang
kembali ke harga awal saham ini diluncurkan.

Grafik selama 6 bulan terakhir :

18
Jika dilihat dari grafik trendline saham selama 6 bulan terakhir, saham ini
sedang di fase menuju uptrend meskipun keadaan harga sahamnya naik turun di
setiap bulannya. Tapi harga saham terendah nya tak pernah menyentuh di harga
pada bulan maret 2022.

2.6 Kesimpulan
a. PT. Siloam International Hospitals Tbk
Menurut pendapat saya, saham SILO ini cukup memiliki prospek yang
bagus dengan harga perlot sahamnya cukup terjangkau serta dilihat dari
pengelolaan asset,pendapatan,dan laba serta manajemen yang bagus cukup
menjamin untuk berinvestasi di perusahaan ini. Selain itu, perusahaan ini
merupakan sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang Kesehatan utamanya
rumah sakit yang dimana nantinya rumah sakit akan selalu dibutuhkan dari masa
ke masa serta persebaran rumah sakit siloam ini tidak hanya ada di satu daerah
saja, namun sudah mencapai ke berbagai daerah.
Untuk berinvestasi baik itu jangka pendek,menengah,Panjang itu kembali
ke kebutuhan dan keinginan yang ingin dicapai masing-masing individu. Investasi
yang ingin saya lakukan adalah investasi jangka panjang di saham SILO ini
karena prospek yang bagus didukung ini merupakan rumah sakit yang akan selalu
diperlukan dari masa ke masa. Serta saya sendiri pun sudah melakukan sedikit
investasi dengan membeli saham sejumlah 1 lot (100 lembar) pada tanggal 12 juni
2022 dan sampai saat ini (16 Agustus 2022) harga perlembar saham SILO di
harga Rp.1.060.

19
b. PT. Media Nusantara Citra Tbk
Menurut pendapat saya, saham MNCN ini cukup bagus untuk dijadikan
pilihan investasi dimana dilihat bahwa perusahaan inibergerak di media digital
serta sudah banyak memiliki platform digital baik stasiun TV, jaringan radio, web
berita,dan lain-lain. Didukung juga dengan akan adanya merger dengan perusahan
PT.Global Mediacom Tbk yang dengan harapan nantinya perusahaan akan
semakin kuat bersaing di dunia jasa digital dengan perusahaan sejenis lainnya.
Untuk investasi yang bagus dilakukan Ketika membeli saham ini baik jangka
Panjang,menengah,maupun pendek itu Kembali ke individu maisng-masing,
sesuai dengan keadaan yang dihadapi. Jika menurut saya, investasi yang
sebaiknya dilakukan Ketika membali saham ini adalah jangka Panjang, karena
prospek di dunia digital sangat menguntungkan dan tidak akan pernah ada
habisnya tapi akan selalu berkembang kedepannya.

20
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN

21

Anda mungkin juga menyukai