Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN INVESTASI

“ ANALISA FUNDAMENTAL DAN ANALISA TEKNIKAL”


PT. ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk. ( ECII )

Dosen Pengampu : Dr. Tomy Fitrio, S.E.,M.M

DISUSUN OLEH :

Kelompok 3

Beranggotakan :
1. AMELDA SYAHFITRI
2. JENNY ADIATAMA PUTRI
3. MAISARAH
4. MAUDINA ANGGRAINI BARUS
5. MUHAMMAD HAFIS
6. MUHAMMAD REZKI
7. NINDA KHAFIZA
8. PRICILIA PRATIWI DWI. P
9. RATIH ALDIGADIVA
10. SITI ASRIANTI

INSTITUT TEKNOLOGI BISNIS INDRAGIRI (ITB- I)


JI. Raya. Suprapto No.14, Sekip Hulu, Rengat, Riau 29314
T.A. 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah dalam mata kuliah manajemen investasi tentang “analisis teknikal dan
fundamental untuk membeli saham”.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan.Oleh karena itu,
segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan bagi kami dalam membuat makalah
selanjutnya, akan kami terima dengan senang hati. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasihkepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,meskipun dalam penyusunan makalah
ini kami telah mencurahkan kemampuan, namun kami sangat menyadari bahwa hasil penyusunan
makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan referensi maupun kemampuan
kami,kami sangat mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah
ini dapat memenuhi syarat proses kegiatan belajar kami dalam mata kuliah manajemen investasi dan
apabila terdapat kejanggalan-kejanggalan dalam penyusunan makalah ini. kami mohon maaf dan sekali
lagi kami mengucapkan terimakasih.

Rengat,01 November 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.3 Tujuan.................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................5
2.2 PROFIL PERUSAHAAN..................................................................................................5
A. Analisa ekonomi..........................................................................................................6
B. Analisa industri............................................................................................................6
C. Analisa perusahaan......................................................................................................8
2.3 ANALISIS TECHNICAL.....................................................................................................9
A GARIS TREND................................................................................................................9
B MOVING AVERAGE......................................................................................................10
BAB II PENUTUP..................................................................................................................................2
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................................2
3.2 SARAN.................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................3

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Analisis fundamental mikro pada dasarnya adalah melakukan analisis historis atas kekuatan
keuangan dari suatu perusahaan, dimana proses ini sering juga disebut sebagai analisis
perusahaan (company analysis). Data historis mencerminkan keadaan keuangan yang telah lalu
yang digunakan sebagai dasar untuk memproyeksikan keadaan keuangan perusahaan dimasa
depan. Dalam company analysis para investor (pemodal) akan mempelajari laporan keuangan
perusahaan dengan tujuan untuk menganalisis kinerja perusahaan dengan mengetahui kekuatan
dan kelemahan perusahaan, mengidentifikasi kecenderungan dan mengevaluasi efisiensi operasional
serta memahami sifat dasar dan karakter operasional perusahaan. Analisis teknikal adalah
analisis instrumen yang menggunakan data-data historis perdagangan mengenai harga saham,
volume dan beberapa indikator pasar yang lain untuk memprediksi pengeluaran harga saham dan
menentukan rekomendasi keputusan investasi. Analisis teknikal menggunakan grafik atau gambar
yang menghasilkan pola-pola tertentu dan pola-pola yang dihasilkan kemudian dianalisis dengan
memperbandingkannya dengan hasil observasi yang telah dilakukan, sehingga pola-pola tersebut
memberikan suatu indikasi pergerakan harga saham. Informasi keuangan berguna untuk pengambilan
keputusan ekonomi. Informasi yang dihasilkan perusahaan pada periode akhir akuntansi yaitu
beruapa laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca, laporan rugi-laba, laporan perubahan
modal dan laporan perubahan posisi keuangan (Heni Krissiani,2004 : 3).
Harga saham adalah harga dasar suatu saham yang dipergunakan didalam perhitungan
indeks harga saham. Harga dasar suatu saham baru merupakan harga perdananya, harga dasar ini
akan berubah sesuai dengan aksi emiten yang dilakukan seperti right issue, stock split, warrant
reclemption. Harga saham tidak hanya dipengaruhi profit perusahaan semata tetapi juga
dipengaruhi faktor ekonomi, politik, dan keuangan suatu negara. Variabel makro yang
mempengaruhi misalnya nilai tukar dan inflasi. Untuk berinvestasi dalam bentuk sekuritas
saham, seorang investor yang rasional akan menginvestasikan dananya dengan memilih
sahamsaham yang efisien. Harga saham bisa naik bisa pula turun. Hal ini yang perlu disadari oleh
para pemodal. Analisis terhadap faktor-faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham,
risiko yang ditanggung pemodal, merupakan faktor yang akan mempengaruhi perkembangan
pasar modal. Fluktuasi nilai tukar suatu mata uang juga dapat mempengaruhi kegiatan dan nilai
pasar atas pasar lokal, jika perusahaan pada taraf persaingan internasional, hal ini berarti return
saham perusahaan dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar mata uang karena berdampak terhadap
laporan perdagangan dan modal atas keseimbangan pembelian dalam negeri. Selain itu nilai
dolar akan mendorong peningkatan ekspor dan dapat mengurangi laju pertumbuhan impor. Nilai
tukar rupiah yang rendah juga akan mendorong melemahnya daya beli masyarakat yang dapat
memicu kurang menariknya tingkat investasi dalam rupiah. Faktor lain yang mempengaruhi
return suatu investasi adalah faktor internal perusahaan. Faktor internal yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM).
Rasio profitabilitas yang berfungsi dan sering digunakan untuk memprediksi harga saham adalah
return on asset (ROA) atau return on investment (ROI) dan Net Profit Margin (NPM). Return On
Asset (ROA) atau ROI digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan
3
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Jika Return On Asset (ROA)
semakin meningkat, maka kinerja perusahaan juga semakin membaik, karena tingkat harga
saham semakin meningkat. Rasio solvabilitas yang sering dikaitkan dengan return saham yaitu
Current Ratio (CR). Current Ratio (CR) mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh berapa bagian dari modal sendiri yang digunakan
untuk membayar hutang. Current Ratio (CR) juga memberikan jaminan tentang seberapa besar
hutang- hutang perusahaan dijamin modal sendiri. Current Ratio (CR) akan mempengaruhi kinerja
perusahaan dan menyebabkan apresiasi dan depresiasi harga saham.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu analisis fundamental ?


2. Apa saja bagian dari Analisa fundamental?
3. Apa itu Analisa teknikal?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa itu analisis fundamental


2. Mengetahui bagian-bagian dari Analisa
3. fundamental Mengetahui Apa itu Analisa teknikal

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ANALISA FUNDAMENTAL

Dalam melakukan analisis penilaian saham, investor bisa melakukan analisis fundamental
secara “top-down” untuk menilai prospek perusahaan. Analisis secara “top-down” meliputi:

 Analisis variabel-variabel ekonomi makro yang mempengaruhi kinerja seluruh perusahaan.


 Analisis industri-industri pilihan yang berprospek paling baik.
 Analisis perusahaan dan penentuan saham perusahaan mana yang terbaik.

Mengapa tahap ini penting?


1. Karena adanya kecenderungan hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada
lingkungan ekonomi makro dan kinerja suatu pasar modal.
2. Pasar modal mencerminkan apa yang terjadi pada perekonomian makro.
3. Fluktuasi yang terjadi di pasar modal akan terkait dengan perubahan yang terjadi pada
berbagai variabel ekonomi makro.
Contoh: harga obligasi dipengaruhi oleh tingkat bunga yang berlaku

2.2 PROFIL PERUSAHAAN

PT. Electronic City Indonesia Tbk (ECII) bergerak dalam perdagangan ritel produk elektronik.
Perusahaan terutama berfokus pada peralatan audio-video, rumah tangga, perangkat mobile,
teknologi internet, peralatan kantor dan lain-lain. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial
pada tahun 2002.

 ALAMAT
 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Lot. 22, SCBD South Jakarta
10
 DKI Jakarta 12190
 TELEPON/FAX (+62 21) 5155577 / (+62 21) 5155919, 5155920
 EMAIL (corporatesecretary@electronic-city.co.id) https://www.corp.electronic-city.com
 TANGGAL PENCATATAN 2002-04-29 / 2013-07-03

A. Analisa ekonomi
selama semester I-2023 ECII mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 18,46% dari Rp 1,029
triliun di semester I-2022 menjadi Rp 1,219 triliun.
kemudian selain pendapatan, jika merujuk pada laporan keuangan perseroan, seiring
peningkatan pendapatan beban pokok penjualan perseroan juga ikut bertambah.
Hingga akhir Juni 2023, beban pokok penjualan meningkat menjadi Rp 1,012 triliun.
Artinya naik 20,12% jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya senilai Rp
842,45 miliar.
Sedangkan beban usaha meningkat 5,37% dari Rp 182,45 miliar di semester I- 2022
menjadi Rp 194,25 miliar di semester I-2023.
Akibat beban yang naik ini, laba bersih atau laba tahun berjalan ECII di semester I-2023
tercatat sebesar Rp 6,54 miliar, turun 36,13% dibandingkan laba tahun berjalan periode yang
sama tahun yang lalu yang mencapai Rp 10,24 miliar.
Sedangkan jumlah aset perseroan naik tipis 2,12% senilai Rp 1,78 triliun rupiah jika
dibandingkan I-2022 yang berada pada nilai Rp 1,743 triliun.
Jumlah aset ini didapat dari sumbangan liabilitas sebesar Rp 547,85 miliar dan jumlah
ekuitas sebesar Rp 1,235 triliun.

B. Analisa industri
Analisis industri merupakan salah satu bagian dalam analisis fundamental. Analisis industri
biasanya dilakukan setelah kita melakukan analisis ekonomi. Dalam analisis industri, investor
mencoba membandingkan kinerja dari berbagai industri untuk mengetahui jenis industri apa saja
yang memberikan prospek paling menjanjikan ataupun sebaliknya. Masalah pengelompokan
industri menjadi semakin rumit ketika berhadapan dengan banyak perusahaan yang mempunyai
sekian banyak ragam lini bisnis. Dalam analisis indusrti, investor mencoba membandingkan
kinerja dari berbagai industri untuk mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan prospek
paling menjanjikan ataupun sebaliknya. Analisis industri merupakan tahap penting yang perlu
dilakukan investor baik untuk meminimalkan risiko maupun untuk mengidentifikasi industri
yang mempunyai prospek yang menguntungkan.
Analisis industri perlu diikuti analisis perusahaan agar investor dapat menentukan saham
perusahaan mana saja dalam suatu kelompok industri yang mempunyai kombinasi return-risiko
yang terbaik.
 Ada tiga teknik yang dapat digunakan untuk mengestimasikan tingkat penjualan suatu
industri:
 Daur hidup industri (industry life cycle).
 Analisis input-output.
 Hubungan antara industri dengan ekonomi secara keseluruhan. Ketiga teknik
saling melengkapi sehingga investor dapat mengkombinasikan ketiga
10
teknik tersebut untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai posisi dan
prospek industri dalam berbagai skenario.
 Faktor penting lain yang mempengaruhi besarnya profit yang bisa diperoleh suatu industri
adalah intensitas persaingan dalam industri tersebut.
 Intensitas persaingan dalam suatu industri akan menentukan kemampuan industri untuk
tetap memperoleh tingkat return di atas rata-rata.

Anak perusahaan

Nama Perusahaan Persentase

PT. Elang Cakrawala Inti 99%

PT. Griya Pusaka Propertindo 99.9%

PT. Kirana Cipta Propertindo 99.53%

kondisi IPO(penjualan saham)

IPO dates IPO obligasi rights issue


IPO Date 3 Juli 2013
Saham Penawaran 333.333.000
Saham Pendiri 1.000.000.000
Total Saham Terdaftar 1.334.333.000
Persentase 25,00%
Harga Penawaran 4.050 (IDR)
Dana Terkumpul 1.349.998.650.000 (IDR)
Biro Administrasi Efek PT. Ficomindo Buana Registrar
Penjamin Emisi Utama PT. Danareksa Sekuritas
Papan Pencatatan Development

C. Analisa perusahaan
 Price to book value (PBV)
Adalah perbandingan antara harga saham : book value per share yaitu Rp 368 ÷ 1,004 =
0,35
 Price to Earning Ratio (PER)
Adalah harga saham : laba per saham yaitu = Rp 368 ÷ 1,04 = 26,27x
 Earning Per Share (EPS)
10
Merupakan laba bersih perusahaan Jadi Laba bersih : lembar saham yang beredar yaitu Rp
1.390.000.000 ÷ Rp 1.334.333.000 = Rp 1,04
 Debt to Equity Ratio (DER)
Adalah total utang : total modal yaitu Rp 452.000.000.000 ÷ 1.390.000.000.000
= 0,33x
 Dividend Yield (DY)
Deviden yield adalah pendapatan deviden ( deviden per share) : harga saham saat ini
yaitu Rp 5 ÷ Rp 368 = Rp 0,0136 atau 1,36%
 Return on Equity (ROE)
Adalah laba bersih : modal emiten yaitu
Rp1.390.000.000 ÷ 1.390.000.000.000 = 1%

ECII IDR 368 -8 (-2,00%)


Pembaharuan Terakhir: 20 October 2023, 04:56 PM

PembukaanIDR 376 Penutupan SebelumnyaIDR 376

Penawaran (Offer)IDR 368 Penawaran (Bid)IDR 366

Harga TerendahIDR 350 Harga TertinggiIDR 376

Volume318 (Saham) Nilai TransaksiIDR 1.168.000.000

Frekuensi20 (Kali) EPSIDR 5

PE Ratio74 (Kali) Kapitalisasi Pasar IDR 429.824 Jt

Peringkat kapitalisasi pasar Peringkat kapitalisasi pasar


semua
industri terkait3 dari 24
perusahaan558 dari 897

DATA KEUANGAN

Periode Penghasilan
Q2 - 2023 608.048 M
Q1 - 2023 611.426 M
Q4 - 2022 647.107 M
Q3 - 2022 515.970 M
Q2 - 2022 508.972 M
Q1 - 2022 520.268 M

10
DEVIDEN

Tahun Buku Dividend per Lembar Tanggal Pembayaran Jenis


2022 5,00 (IDR) 03 Agt 2023 Final
2015 5,52 (IDR) 10 Agt 2016 Final
2014 9,70 (IDR) 31 Jul 2015 Final

2.3 ANALISIS TECHNICAL

A GARIS TREND
Menggunakan garis tren ini, kembali kepada psikologi pasar. saat 3 jutaan
orang memutuskan untuk membeli atau menjual saham akan ada keadaan seperti
positif feedback look. Misalnya keadaan ekonomi membaik membuat keuntungan
perusahaan akan naik, membuat harga saham naik, membuat orang untung dari
saham, dan membuat lebih banyak uang dan orang yang masuk ke saham
sehingga harga saham terus-menerus naik. Sebaliknya, tren juga bisa negatif atau
downtrend ketika keadaan ekonomi memburuk atau ada krisis. Trend tidak hanya
terjadi di market pada umumnya tapi masing-masing emiten dan industri pun
memiliki tren tersendiri yang misalnya dipengaruhi oleh naik turunnya harga
komoditi dan bahan baku, potensi pertumbuhan di sektor tertentu prospek merger
and equation dan lain-lain. Trend juga tidak berjalan selamanya Jadi kita harus
tahu cara identifikasinya, saat uptrend dichart kita ketahui ada namanya hair high
dan hair low. Hair high artinya Puncak yang lebih tinggi dari puncak sebelumnya
dan hair low yang artinya lembah yang lebih tinggi dari Lembah sebelumnya.
Downtrend berarti kebalikannya itu bisa dilihat dari lower low yang artinya
lembah yang lebih rendah dari sebelumnya atau lower High yang artinya Puncak
yang juga semakin rendah. Kemudian ada Trend sideway yang artinya antara high
dan low tidak ada perubahan secara signifikan. Kemudian ada reversal yang
artinya balik arah uptrend ke doktrin atau sebaliknya. Ketika uptrend menjadi
downtrend kita bisa identifikasi saat harga yang tadinya selalu hair hair low mulai
membentuk lower low. Saat riversal dari downtrend menjadi uptrend berarti
indikasi pertamanya adalah saat harga membentuk hair High. Lalu continuation
yang artinya tren berlanjut. Ini terjadi ketika saat ada trend biasanya harga akan
mengalami penurunan terlebih dahulu atau biasa disebut dengan koreksi, lalu
ketika koreksi trennya berlanjut itu disebut continuation. Trend ada dua macam
yaitu Trend besar (major trend) dan keren kecil (minor trend). Kita bisa
menggunakan trend besar untuk memutuskan Apakah kita akan masuk ke saham
ataukah tidak. Saat sedang downtrend akan tetap baik jika kita tetap memegang
cash dan memfokuskan energi untuk hal-hal lain. Saat sudah uptrend baru kita
bisa menggunakan kondisi tersebut untuk trading 4 lagi. Lalu, Kita bisa
menggunakan trend kecil untuk membantu kita kapan untuk membeli dan kapan
untuk menjual saham, idealnya kita masuk ke suatu saham saat awal dimulainya
10
uptrend dan kita bisa jual sebelum mulai downtrend.

INILAH GARIS TREND PADA PERUSAHAAN ECII

Dapat disimpulkan Saham pada perusahaan ecii dalam 2 minggu terakhir


bulan Oktober mengalami penurunan atau downtrend.

B MOVING AVERAGE
Moving average adalah garis yang menunjukkan rata-rata pergerakan
harga saham dalam periode waktu tertentu. Periode waktu dapat ditentukan
sesuai dengan kebutuhan investor seperti 5, 10, 15, 20, 30, 50, 100, dan 200
hari. Terdapat tiga jenis MA yang dapat digunakan, yakni SimpleMoving
Average, Weighted Moving Average dan Exponential Moving Average.
Ketiganya memiliki metode perhitungan yang berbeda, berikut penjelasannya
: Simple Moving Average: menjumlahkan harga penutupan saham pada suatu
rentang waktu lalu dibagi dengan jumlah periode tersebut. Weighted Moving
Average: memberikan bobot yang berbeda pada data harga saham yang mana
data harga terbaru memiliki bobot yang lebih besar dibandingkan dengan data
lama. Exponential Moving Average: memberikan bobot dan signifikansi yang
lebih besar pada data harga terbaru, yaitu harga saham terkini.
Berikut adalah analisis moving average yang penulis lakukan menggunakan
Simple Moving Average, data yang diambil adalah data historis dari tanggal 18-24
oktober 2023 jam 13.50 (MA5).

10
MA5: 368+384+390+376+368

= 377,200

Berikut adalah analisis moving average yang penulis lakukan menggunakan


Simple Moving Average, data yang diambil adalah data historis dari tanggal 16-20
oktober 2023 jam 12:28 WIB (MA5).

MA5: 368+384+390+376+368

= 377,200

10
DIBUKTIKAN DENGAN DATA DIBAWAH INI

BENTUK GRAFIK SAHAM ECII DALAM 1 MINGGU TERAKHIR


(MENGALAMI PENURUNAN)

11
BAB II
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Perusahaan yang kami analisis adalah perusahan ECII yang mana bergerak
dibidang electric, Perusahaan ini memiliki beberapa anak Perusahaan yaitu
1. PT. Elang Cakrawala Inti
2. PT. Griya Pusaka Propertindo
3. PT. Kirana Cipta Propertindo
Pada Perusahaan ini data keuangan nya mengalami kenaikan di 2023 dari 2022.
Namun deviden perlembar nya mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.
Kami membeli saham pada Perusahaan ini yaitu dengan harga Rp 368. Dengan
mempertimbangkan analisis fundamental dan teknikal.

3.2 SARAN
ami selaku penulis mengharapkan agar pembaca dapat
memahami materi yang telah kami uraikan dalam bentuk makalah ini, kami mohon
kepada para pembaca agar memberikan kritik, saran, ataupun komentar yang
membangun agar lebih baik lagi dalam penulisan makalah ini dimasa yang akan
datang. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://id.investing.com/equities/bank-rakyat-in-technical

aplikasi bibit

aplikasi idx

13

Anda mungkin juga menyukai